Anda di halaman 1dari 4

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341180043

ARTIKEL REVIEW MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING)

Article · May 2020

CITATIONS READS

0 5,438

3 authors, including:

Adellia Hasanah Putri


Jakarta State University
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Adellia Hasanah Putri on 07 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ARTIKEL REVIEW MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED
LEARNING)

Adellia Hasanah Putri


Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan, Universitas Negeri Jakarta
adelliahasanahputri_1503618055@mhs.unj.ac.id

PBL atau dalam bahasa Indonesia pembelajaran berbasis masalah adalah bentuk
sistematis kegiatan belajar yang menerapkan konsep keterampilan pada abad ke-21 dimana
guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan siswa harus berfikir kritis dan unik dalam
memecahkan masalah dengan inovatif (Mayasari et al., 2016). Dalam penerapannya, siswa
akan berkelompok dan berkolaborasi bersama-sama mencari jawaban dengan konsep yang
dimengerti pada masing-masing siswa (Setyorini, Sukiswo and Subali, 2011). Pertanyaan
pembuka atau permasalah yang dibagi harus bersangkutan dengan kompetensi yang ingin
didapatkan dan membuat siswa dapat terlibat sehingga pemikiran mereka terlihat (Hmelo-
Silver and Barrows, 2006). Sehingga, permasalahan fokus kepada konten keterampilan yang
akan dibangun dalam menghadapi masalah dan dapat menerapkan kembali ketika
menghadapi masalah (Jonassen, 2011). Karena, setiap model pembelajaran yang digunakan
memiliki tujuan perkembangan potensi dan kecakapan siswanya dapat terpenuhi bila siswa
aktif berfikir didalam pembelajaran (Fitrianawati and Hartono, 2016). Langkah pelaksanaan
model pembelajaran PBL diantaranya;
1. Proses mengorientasi siswa dengan permasalahan (Alamiah and Afriansyah, 2018);
2. Membuat kelompok siswa (Sariningsih and Purwasih, 2017);
3. Membantu menyelidiki, mengembangkan dan membagi tugas kelompok (Abdullah and
Ridwan, 2008);
4. Menyimpulkan jawaban permasalahan, mempresentasi dan mengevaluasi hasil/produk
(Wulandari and Surjono, 2013).
PBL merujuk kepada Student Center Learning (SCL) yang merupakan bentuk
pembelajaran kurikulum 2013 membuat siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka
(Sofyan and Komariah, 2016). Namun, kendala dari model pembelajaran PBL adalah
pendidik perlu menciptakan cara yang kreatif dan memotivasi siswa agar dapat aktif dalam
pembelajaran serta berkomunikasi dengan kelompoknya (Anggraini and Mukhadis, 2013;
Yanti, 2017). Karena, siswa masih individual dan tidak mau mendengarkan pendapat,
apalagi siswa yang kemampuannya kurang maka akan kurang percaya diri akan pendapatnya
(Fadly, 2012). Selain itu, diperlukan sumber belajar yang sesuai dan memadai untuk materi
yang diberi karena siswa dituntut untuk mandiri (Fakhriyah, 2014).
Tujuan dari pembelajaran PBL adalah menciptakan lulusan yang dapat berkembang
dalam kemampuan diri sendiri dan juga dapat mengembangkan keterampilan sosial melalui
kolaborasi yang terjadi (Wulansari, Neolaka and Saleh, 2013; Farisi, Hamid and Melvina,
2017). Sehingga selain mendapatkan kemampuan kognitif, juga mendapatkan kemampuan
afektif serta psikomotor ketika dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan (Muslim,
Halim and Safitri, 2015). Karakteristik dan kemampuan kognitif dari siswa didalam
kelompok yang berbeda-beda membuat jiwa sosialisasi siswa lebih efektif karena saling
menolong antar sesama dan meningkatkan sikap leadership dalam pembelajaran (Gallagher
and Gallagher, 2013).
Berdasarkan hasil yang diperoleh model pembelajaran dari PBL ini mengembangkan
hasil pembelajaran siswa, contohnya didalam subjek pelajaran matematika yang sulit untuk
dipahami sendiri dapat dikerjakan bersama-sama sehingga dapat lebih mendalami proses
pengerjaan dan mendapatkan hasil yang diinginkan (Gunantara, Suarjana and Riastini, 2014).
Perbedaan kemampuan yang dihasilkan dari model pembelajaran PBL dan kelas
konvensional terletak diproses berfikir kritis siswa berkembang, karena hal tersebut dapat
memberikan kebebasan secara tepat dan mengekplorasi alternatif dalam penyelesaian
masalah yang dibahas (Nurafifah, Nurlaelah and Sispiyati, 2013). Lalu jika dibandingkan
dengan kooperatif jenis GI (Group Investigation), dimana hasil pembelajaran model
pembelajaran PBL lebih unggul dibidang aplikasi, analisis, evaluasi, dan mencipta dalam
merancang ide, penyelesaian, dan solusi (Sudewi, Subagia and Tika, 2014). Mencipta disini
diartikan sebagai menyusun hal-hal menjadi keseluruhan yang satu dan sesuai dengan kriteria
atau penilaian yang ditentukan (Basito, Arthur and Daryati, 2018).
Penelitian menggunakan model pembelajaran PBL pernah dilakukan dalam Program
Teknik Kimia Universitas McMaster, dimana didalam penggunaannya dibagi 5 kelompok
tanpa tutor dan program pemecahan masalah. Dimana siswa mampu mengembangkan
pemecahan masalah, keterampilan interpersonal, dan keterampilan tim yang memungkinkan
mereka untuk melakukan proses belajar mandiri. Walapun belum sepenuhnya membantu
dengan baik, namun jika dikombinasikan bersamaan dengan ditambahkannya projek tugas
model pembelajaran maka akan lebih efektif (Mills and Treagust, 2003). Singkatnya, proyek
yang ada didalam pembelajaran PBL banyak menyediakan elemen pengajaran yang menjadi
peluang dalam memotivasi siswa (Jones et al., 2013). Oleh karena itu, PBL juga sesuai
digunakan untuk pembelajaran praktek di SMK dan mampu mengembangkan minat serta
berbagai kemampuan siswa didalam menghasilkan produk yang diinginkan (Nafiah and
Suyanto, 2014).
REFERENCE
Abdullah, A. G. and Ridwan, T. (2008) ‘Implementasi Problem Based Learning (PBL) pada Proses Pembelajaran di BPTP
Bandung’, V(2), pp. 1–10. Available at: http://jurnal.upi.edu/222/view/8/implementasi-problem-based-learning-(pbl)-
pada-proses-pembelajaran-di-bptp-bandung.html.
Alamiah, U. S. and Afriansyah, E. A. (2018) ‘Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Antara yang
Mendapatkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education
Dan Open Ended’, mosharafa, 6(2), pp. 207–216. doi: 10.31980/mosharafa.v6i2.308.
Anggraini, V. D. and Mukhadis, A. (2013) ‘Problem Based Learning, Motivasi Belajar, Kemampuan Awal, dan Hasil
Belajar Siswa SMK’, Jurnal Ilmu Pendidikan, 19(2), pp. 187–195.
Basito, M. D., Arthur, R. and Daryati, D. (2018) ‘Hubungan Efikasi Diri Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Siswa SMK Program Keahlian Teknik Bangunan pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik’, Jurnal PenSil, 7(1). doi:
10.21009/pensil.7.1.3.
Fadly, A. (2012) ‘Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) (Studi pada kelas X bisnis dan manajemen mata pelajaran kewirausahaan di SMK Ardjuna 1 Malang)’, pp. 1–
15.
Fakhriyah, F. (2014) ‘Penerapan Problem Based Learning dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Mahasiswa’, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(1), pp. 95–101. doi: 10.15294/jpii.v3i1.2906.
Farisi, A., Hamid, A. and Melvina (2017) ‘Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Suhu dan Kalor’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
(JIM) Pendidikan Fisika, 2(3), pp. 283–287. Available at: http://www.jim.unsyiah.ac.id/pendidikan-
fisika/article/view/4979.
Fitrianawati, M. and Hartono, H. (2016) ‘Perbandingan Keefektifan PBL Berseting TGT dan GI Ditinjau dari Prestasi
Belajar, Kemampuan Berpikir Kreatif dan Toleransi’, JURNALRISET PENDIDIKAN MATEMATIKA, 3(1), pp. 55–65.
doi: 10.21831/jrpm.v3i1.9684.
Gallagher, S. A. and Gallagher, J. J. (2013) ‘Using Problem Based Learning to Explore Unseen Academic Potential’,
Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning Volume, 7(1), pp. 111–131. doi: 10.7771/1541-5015.1322.
Gunantara, G., Suarjana, M. and Riastini, P. N. (2014) ‘Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V’, Jurnal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 2(1).
Hmelo-Silver, C. E. and Barrows, H. S. (2006) ‘Goals and Strategies of a Problem Based Learning Facilitator’,
Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 1(1), pp. 21–39. doi: 10.7771/1541-5015.1004.
Jonassen, D. (2011) ‘Supporting Problem Solving in PBL’, Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 5(2), pp.
95–119. doi: 10.7771/1541-5015.1256.
Jones, B. D. et al. (2013) ‘The Effects of a Collaborative Problem Based Learning Experience on Students’ Motivation in
Engineering Capstone Courses’, Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning Volume, 7(2), pp. 34–71. doi:
10.7771/1541-5015.1344.
Mayasari, T. et al. (2016) ‘Apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning Mampu
Melatihkan Keterampilan Abad 21?’, IKIP PGRI MADIUN, 2(1), pp. 48–55. doi: 10.25273/jpfk.v2i1.24.
Mills, J. E. and Treagust, D. F. (2003) ‘Enggineering Education is Problem Based or Project Based Learning The Answer?’,
AUSTRALASIAN JOURNAL OF ENGINEERING EDUCATION. Available at:
http://www.aaee.com.au/journal/2003/mills_treagust03.pdf.
Muslim, I., Halim, A. and Safitri, R. (2015) ‘Penerapan Model Pembelajaran PBL Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
dan Ketemrapilan Berfikir Kritis Siswa Pada Konsep Elastisitas dan HUKUM HOOKE DI SMA NEGERI UNGGUL
HARAPAN PERSADA’, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 3(2), pp. 35–50.
Nafiah, Y. N. and Suyanto, W. (2014) ‘Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan
berpikir kritis dan Hasil Belajar Siswa’, Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(1), pp. 125–143. doi: 10.21831/jpv.v4i1.2540.
Nurafifah, F., Nurlaelah, E. and Sispiyati, R. (2013) ‘Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP
Antara yang Memperoleh Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dan Problem Based Learning (PBL)’, Jurnal
Pengajaran MIPA, 18(1), pp. 1–8. doi: 10.18269/jpmipa.v18i1.205.
Sariningsih, R. and Purwasih, R. (2017) ‘Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis dan Self Efficacy Mahasiswa Calon Guru’, JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika), 1(1), pp. 163–177. doi: 10.33603/jnpm.v1i1.275.
Setyorini, U., Sukiswo, S. E. and Subali, B. (2011) ‘Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP’, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7, pp. 52–56. doi:
10.24246/j.sw.2019.v35.i1.p33-41.
Sofyan, H. and Komariah, K. (2016) ‘Pembelajaran Problem Based Learning dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di
SMK’, Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(3), pp. 260–271. doi: 10.21831/jpv.v6i3.11275.
Sudewi, N. L., Subagia, I. W. and Tika, I. N. (2014) ‘Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan Taksonomi
Bloom’, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, 4.
Wulandari, B. and Surjono, H. D. (2013) ‘Pengaruh problem based learning terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi
belajar PLC di SMK’, Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2), pp. 178–191. doi: 10.21831/jpv.v3i2.1600.
Wulansari, F. P., Neolaka, A. and Saleh, R. (2013) ‘Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Berbasis Produksi dalam
Kelompok Pelajaran Produktif’, Jurnal PenSil, II(1), pp. 26–40.
Yanti, A. H. (2017) ‘Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Lubuklinggau’, Jurnal Pendidikan Matematika
Raflesia, 2(2), pp. 118–129. doi: 10.1002/ejsp.2570.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai