Anda di halaman 1dari 8

MODUL 4

LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN OBSERVASI, MENURUNKAN DEFINISI OPERASIONAL DAN


OBSERVASI KUANTITATIF

CPL
Mampu membedakan (C4) konsep dan teori asesmen psikologi individu dan kelompok

CPMK
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar observasi psikologi secara sistematis.
2. Mahasiswa mampu merancang guidelines observasi psikologi secara sistematis.

Sub-CPMK (Kemampuan akhir yg direncanakan)


Mahasiswa mampu menjelaskan Langkah-langkah perancangan Observasi, Perancangan Observasi
(menurunkan definisi operasional) dan Observasi Kuantitatif

Bahan Aspek-aspek (Materi Pembelajaran)


1. Langkah-langkah perancangan Observasi
2. Perancangan Observasi (menurunkan definisi operasional)
3. Observasi Kuantitatif

Bentuk dan Metode Pembelajaran


Bentuk :
Kuliah tatap muka
Metoda
Discovery learning , Diskusi, Tanya jawab

Estimasi Waktu
2 x 50 menit (TM), 2 x 50 menit (BM), 2 x 50 menit (BT

Pengalaman Belajar Mahasiswa


Melalui eksplorasi yang dilakukan secara interaktif, dan saintifik, mahasiswa memperoleh informasi
tentang Langkah-langkah perancangan Observasi, menurunkan definisi operasional dan Observasi
Kuantitatif

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


Kriteria :
Ketepatan dalam menjelaskan Langkah-langkah perancangan Observasi, menurunkan
definisi operasional dan menjelaskan Observasi Kuantitatif

Bentuk :
- Tanya jawab
- Diskusi

Tagihan tugas :
- Latihan merancang (menurunkan definisi operasional)
- Resume materi

Indikator
Menjelaskan Langkah-langkah perancangan Observasi, menjelaskan Observasi Kuantitatif,
dan terampil menurunkan definisi operasional

PENGANTAR

LANGKAH MEMBUAT PERANCANGAN /GUIDELINE OBSERVASI


1. Persiapan
2. Pelaksanaan ambil data
3. Pengolahan data
4. Pembuatan kesimpulan

TAHAP 1 - PERSIAPAN
Dalam membuat rancangan observasi terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1. Menetapkan maksud dan tujuan observasi
2. Menetapkan landasan teoretik
3. Menentukan jenis data yang akan diobservasi
4. Menetapkan tipe pengukuran dan pencatatan data
5. Menetapkan Subyek yang akan dikenakan observasi
6. Menentukan Cara Pengambilan Data
7. Menetapkan Cara Pengolahan Data dan Interpretasi Data

1. Menetapkan maksud dan tujuan observasi


Dalam menetapkan maksud dan tujuan observasi tergantung pada orientasi observer. Apakah
maksudnya untuk keperluan penelitian, diagnostik, membuat program intervensi dan
mengetahui efektivitas suatu terapi .

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


Maksud dari observasi merupakan tugas utama yang penting karena akan menentukan sumber daya
yang diperlukan, settings dan metode observasi tertentu yang akan digunakan (Bentzen, 2000).

Selanjutnya adalah menetapkan tujuan observasi, dimana Bentzen (2000) mengatakan bahwa
tujuan observasi harus didefinisikan secara tepat dan spesifik, karena tujuan yang didefinisikan
secara tepat dan spesifik akan mengarahkan aktivitas observasi ke dalam unit-unit yang dapat diatur
dan diorganisasikan dengan baik sesuai dengan tujuan.

Kemudian pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah :


- Siapa yang akan diobservasi ? Hal ini berkaitan dengan target population. Apakah anak,
remaja, orang dewasa, atau orang tua. Apakah individu atau kelompok.
- Apa yang akan diobservasi ? Hal ini berkaitan dengan target behavior, yaitu tingkah laku
spesifik apa yang akan diamati.

Sattler (2002, 2006) mengatakan bahwa target behavior harus didefinisikan secara jelas.
Maksudnya adalah target behavior harus didefinisikan dengan obyektif, lengkap dan rinci/ spesifik
kedalam suatu definisi operasional.
Definisi operasional yang jelas dan spesifik dari target behavior akan membantu observer dalam
mengenali suatu tingkah laku yang dimaksud dan membedakannya dari tingkah laku lain yang
tampaknya serupa. Definisi operasional ini harus secara eksplisit memberikan batasan tingkah laku
yang dimaksud

Catwright & Catwright (1984) menjelaskan bahwa definisi operasional dibuat deskripsi yang tepat
dan spesifik, sebagai upaya untuk menambah ketepatan dalam mengobservasi dan nanti dapat
menginterpretasikan dengan tepat sehingga dapat membuat keputusan dengan tepat pula.

Contoh definisi operasional kurang jelas dan kurang spesifik :


Tingkah laku motorik kasar yaitu anak dapat melompat

Contoh definisi operasional jelas dan spesifik


Tingkah laku motorik kasar yaitu anak dapat melompat dalam jarak selangkah kedepan, dari posisi
berdiri, dan mendarat dengan kedua kaki tanpa jatuh / oleng .

Dimana observasi akan dilakukan ? Apakah observasi akan dilakukan di sekolah, rumah (natural
settings ), tempat kerja (simulasi kerja), ataukah di laboratorium ?

Kapan observasi ini diselenggarakan? Hal ini berkaitan dengan kapan sebaiknya pengamatan
dilakukan. Hal yang harus dipertimbangkan adalah observasi harus dilaksanakan pada saat / waktu
yang tepat dimana tingkah laku tersebut sering terjadi. Artinya momennya harus tepat.

Bagaimana pengukuran dan pencatatan data observasi ? Apakah tingkah laku diukur secara
kualitatif atau kuantitatif? Hal ini disesuaikan dengan tujuan observasi

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


2. Tetapkan landasan teoritik yang dijadikan acuan

Multiple perspective sangat diperlukan karena tingkah laku bersifat kompleks dan didasari oleh
beberapa variabel. Karena pada kenyataannya suatu tingkah laku tertentu ditentukan oleh beberapa
factor dalam waktu yang bersamaan.

3. Menentukan jenis data yang akan diamati


Jenis data yang diobservasi sesuai tujuan observasi, bisa berupa :
- verbal behavior
- non-verbal behavior
- Bisa juga keduanya (verbal dan non verbal)
- Bisa juga tingkah laku umum
- Tingkah laku spesifik

4. Menetapkan tipe pengukuran dan pencatatan data


Pengukuran dan pencatatan data ditetapkan sesuai dengan tujuan observasi, misalnya :
Behavior tallying dan Charting, dimana behavior tallying dan charting digunakan untuk :
- mencatat tingkah laku diskrit dan dicatat dalam bentuk frekuensi
- mencatat tingkah laku non-diskrit dan dicatat dalam bentuk durasi
- digunakan untuk mencatat tingkah laku dalam interval waktu tertentu

Checklist
Digunakan untuk mencatat tingkah laku obyektif yang muncul pada proses observasi sedang
berjalan. Checklist digunakan untuk mengetahui ada – tidaknya suatu tingkah laku tertentu dalam
situasi tertentu. Biasanya bentuk-bentuk tingkah laku yang akan diamati telah diketahui dan
observer tidak membutuhkan informasi tertentu tentang frekuensi atau kualitas lain. Bentuk
checklist berupa daftar pernyataan mengenai tingkah laku yang diharapkan muncul, dengan tempat
untuk menandainya.

Rating Scale
Digunakan untuk tingkah laku yang telah diketahui dan observer membutuhkan catatan mengenai
frekuensi atau kualitas lain

Anecdotal Record
Digunakan untuk mencatat tingkah laku yang tidak dapat diantisipasi akan terjadi

Narative Description
Digunakan untuk mencatat tingkah laku secara apa adanya

Participation Chart
Sejenis dengan checklist namun subyek yang diamati lebih dari 1 orang dan perlu diobservasi dalam
waktu dan situasi yang sama.

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


5. Menetapkan Subyek yang akan dikenakan observasi
Bisa secara acak (random sampling) atau ditetapkan melalui kriteria tertentu (purposive sampling)
sesuai dengan tujuan observasi.

6. Menentukan Cara Pengambilan Data


Bisa dengan cara partisipasi langsung, partisipasi tidak langsung (terselubung) atau simulasi.
Perhatikan dan sesuaikan juga mengenai durasi, dan waktu pengambilan data yang paling tepat.
Pelaksanaan observasi secara terselubung perlu diperhatikan karena observer dan proses observasi
sering mempengaruhi tingkah laku.

7. Tetapkan Pengolahan Data Dan Interpretasi Data


Dilakukan sesuai dengan tujuan dan kerangka pemikiran dalam menjelaskan tingkah laku yang
dimaksud, serta teknik pencatatan yang dipilih.

TAHAP 2 PELAKSANAAN / AMBIL DATA


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengambilan data adalah :
1. sumber daya
2. tingkah laku yang boleh/ tidak boleh dilakukan observer dalam setting observasi
3. mengobservasi tanpa diketahui observee
4. etika profesional dan kerahasiaan

1. Sumber daya (observer)


Untuk menentukan siapakah yang akan melakukan observasi psikologi (observer) :
- Idealnya yang melakukan penelitian, dalam hal ini peneliti adalah juga sebagai observer
- orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi (mahasiswa S-1 psikologi,
sarjana psikologi, atau mahasiswa magister profesi psikologi ), namun sebelumnya perlu
diberikan dibriefing agar seragam dalam pemahaman apa yang diobservasi
- Guru kelas juga dapat melakukan observasi namun juga perlu di briefing

2. Tingkah laku yang boleh/ tidak boleh dilakukan observer


Beberapa setting mungkin mengijinkan observer untuk mengobservasi individu yang dimaksud dari
luar setting tanpa ada harapan-harapan tertentu. Namun setting lain mungkin lebih formal, sehingga
harus ada ijin secara tertulis. Beberapa sekolah mungkin tidak mengijinkan observer berada di dalam
kelas, sehingga observer harus mengobservasi dari luar kelas. Sekolah yang lain mungkin
mengijinkan observer berada di dalam kelas dan meminta bantuan observer untuk membantu
proses pembelajaran, sehingga observer perlu menunda pencatatan sampai periode observasi
selesai.

3. Mengobservasi tanpa diketahui observee


Bentzen (2000) menyatakan ada prinsip yang mengatakan ”mengobservasi suatu gejala / fenomena
akan mengubah gejala / fenomena itu ”. Oleh karenanya kesadaran observee akan keberadaan

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


observer dapat mengganggu observee atau memotivasi observee untuk bertingkah laku dalam cara-
cara yang mereka yakini akan membuat observer menyukai atau menyenangi mereka.
Dalam participant observation, observer menjadi bagian dari kelompok dan berpartisipasi dalam
semua aktivitas kelompok, sehingga dengan berjalannya waktu tanpa disadari observee akan
menerima observer, dan tingkah laku observee akan apa adanya dan observee tidak menyadari
kalau dirinya diobservasi. Hadirnya orang baru yang tidak dikenal di kelas untuk mengobservasi akan
mempengaruhi tingkah laku, perasaan dan performance anak. Oleh karenanya akan lebih baik
mengobservasi anak / individu melalui one-way mirror.

4. Etika profesional dan kerahasiaan


Etika profesional dan kerahasiaan tidak dapat dilepaskan dari aktivitas observasi, dan kita adalah
tamu dan kita mewakili sekolah kita atau suatu lembaga tertentu, sehingga tingkah laku kita tidak
hanya mewakili diri kita sendiri tetapi juga lembaga dimana kita berasal.
Kita memiliki kewajiban untuk menjaga tingkah laku kita untuk tidak melakukan hal-hal yang
merugikan observee atau orang / observer yang datang sebelum kita, yang datang sesudah kita, atau
yang akan melakukan penelitian setelah kita di tempat tersebut. Selain itu kita harus mendapat ijin
secara tertulis dari tempat yang akan kita tuju.
Bentzen (2000), mengatakan bahwa dalam suatu penelitian dimana obyek penelitiannya adalah
manusia, ada etika profesional yang harus dipatuhi oleh peneliti. Etika tersebut berkaitan dengan
perlindungan terhadap hak, keamanan (fisik dan psikologis), dan privacy individu yang menjadi
obyek penelitian.
Bentzen (2000) juga mengatakan bahwa sebagai peneliti / observer harus menjaga tingkah laku kita
sendiri untuk tetap bersikap profesional. Sikap profesional mencakup memiliki disiplin yang tinggi,
bertanggungjawab, jujur secara intelektual dengan tampilan kerja sebagai observer, dan obyektif.

TAHAP 3 PENGOLAHAN DATA


Untuk metode pencatatan kuantitatif, seperti pencatatan dengan checklist dan rating scale langkah
awal sebelum data diolah adalah tingkah laku yang ditandai diberi skor terlebih dahulu. Dengan kata
lain, setiap item diberi skor sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk itu observer
harus teliti dan bersikap hati-hati dalam melakukan skoring, jangan sampai keliru memberi skor.
Setelah semua item selesai diberi skor, baru kemudian skor yang diperoleh dibandingkan dengan
kriteria yang telah dibuat.

TAHAP 4 PEMBUATAN KESIMPULAN


Menurut Bentzen (2000), Bias dalam menginterpretasikan data observasi menurut Bentzen ada dua
jenis dilihat berdasarkan sumbernya, yaitu personal bias dan theoritical bias.
Personal Bias adalah bias yang terjadi karena faktor personal peneliti / observer. Dalam hal ini,
ketika kita menginterpretasikan data maka pengetahuan, sistem nilai, sikap-sikap dan pengalaman-
pengalaman yang kita miliki secara tidak kita sadari akan bertindak sebagai ” filter ” terhadap apa
yang kita observasi.
Theoretical bias adalah bias ini akan mengarahkan perhatian kita hanya pada bagian tertentu dari
situasi, peristiwa atau tingkah laku. Hal ini oleh Bentzen disebut sebagai ” selective perception ”,
maksudnya orang sering mengamati sesuatu hanya pada apa yang ingin ia lihat saja atau

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


menempatkan sesuatu sebagai suatu hal penting hanya pada apa yang ia anggap penting saja, dan
mengabaikan hal-hal lainnya.
Selanjutnya Bentzen (2000) mengatakan bahwa tahap interpretasi merupakan hal yang penting
karena nantinya akan terkait dengan implementasi dari temuan-temuan hasil observasi. Apabila
interpretasi kurang akurat maka implementasinya pun akan kurang tepat, tidak terarah dan
membuang-buang waktu dan tenaga yang ujung-ujungnya malahan akan membawa dampak negatif
bagi orang yang diobservasi.

PERANCANGAN OBSERVASI (membuat definisi operasional)


1. Merujuk pada konsep teori
2. Definisi Konseptual menurut tinjauan teoritis yang diambil
3. Definisi Konseptual diturunkan ke dalam definisi Operasional, kemudian membuat Indikator dan
diturunkan menjadi Item yang observable

Contoh :
Obsessive Compulsive Disorder (DSM -V)
Pengertian dan konsep OCD
Kriteria Diagnosis Berdasarkan DSM V adalah sebagai berikut:
Adanya obsesi, kompulsi, atau keduanya
Obsesi didefinisikan sebagai hal berikut:
Pikiran, dorongan, atau gambaran yang berulang-ulang dan persisten, yang mengganggu karena
bersifat intrusif dan tidak diinginkan, dan pada sebagian besar individu menyebabkan kecemasan
atau distress
Individu yang mengalami akan berupaya untuk mengabaikan atau menekan pikiran, dorongan, atau
gambaran tersebut, atau berupaya untuk menetralkannya dengan pikiran lain atau dengan tindakan
(misalnya melakukan kompulsi)
Kompulsi didefinisikan sebagai hal berikut:
Perilaku repetitif (misalnya mencuci tangan, menyusun barang, atau memeriksa) atau tindakan
mental (misalnya berdoa, menghitung, atau mengulang-ulang kata dalam pikiran) yang dirasakan
oleh individu sebagai sesuatu yang harus dikerjakan sebagai respon terhadap adanya obsesi atau
berdasarkan aturan tertentu yang harus diikuti dengan ketat
Perilaku atau tindakan mental tersebut ditujukan untuk mencegah atau mengurangi kecemasan atau
distress, atau mencegah kejadian atau situasi yang menakutkan; namun perilaku atau tindakan
mental tersebut secara realistis tidak berhubungan dengan apa yang akan dinetralkan atau dicegah,
atau sangat jelas dilakukan secara berlebihan
Obsesi dan kompulsi menghabiskan banyak waktu (misalnya menghabiskan waktu lebih dari 1 jam
per hari) atau menimbulkan distress atau gangguan yang signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan,
atau area fungsi lainnya
Gejala obsesif kompulsif bukan disebabkan oleh efek fisiologis dari zat (misalnya akibat
penyalahgunaan zat, efek samping obat) atau kondisi medis lainnya
Gangguan yang timbul tidak bisa dijelaskan oleh adanya gejala-gejala gangguan mental lainnya
(misalnya khawatir berlebihan, seperti dalam gangguan cemas menyeluruh; preokupasi pada
penampilan, seperti dalam gangguan dismorfik tubuh)

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


Definisi Operasional
- menunjukkan gejala obsesi, kompulsi, atau bisa juga keduanya.
- Menunjukkan obsesi yaitu pikiran yang terjadi berulang kali, adanya dorongan, atau
gambaran mental yang bisa memicu munculnya rasa cemas
- Menunjukkan kompulsi yaitu perilaku yang dilakukan secara berulang, mendapatkan
dorongan untuk melakukan perilaku tersebut dalam menanggapi pemikiran obsesif., seperti
mencuci tangan berulang kali dan secara berlebihan. Bisa juga melakukan pemesanan atau
mengatur suatu hal dengan cara yang khusus dan tepat. Selain itu, pengidap juga dapat
memeriksa beberapa hal secara berulang. Misalnya, melakukan pemeriksaan berulang kali
untuk memastikan apakah pintu sudah dikunci atau kompor sudah dimatikan.

Item-item yang dapat diobservasi :


- sering mencuci tangan atau membersihkan diri atau barang-barang
- sering memeriksa banyak hal secara berulang-ulang
- ada isi pikiran yang mengganggu dan ingin disingkirkan tapi tidak bisa
- butuh waktu lama untuk menyelesaikan kegiatan sehari-hari (misalnya persiapan untuk
berangkat sekolah atau bekerja)
- selalu memperhatikan dan mengatur dimana meletakkan sesuatu dengan urutan tertentu
atau menjadi sangat marah bila menemukannya kacau
- masalah-masalah ini mengganggu kehidupan sehari-hari

TUGAS EKSPLORASI
Melakukan latihan membuat perancangan (menurunkan definisi operasional) dari teori yg dipilih,
dan submit melalui platform e-kuliah

SELAMAT BELAJAR

Sumber Buku :
1. Cartwright& Cartwright. 1984. Developing observation skills. Mc Graw Hill Publisher.
Toronto
2. Kusdiyati, Sulisworo., Irfan Fahmi.2019, Observasi Psikologi., Rosda : Bandung.
3. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental
disorders, fifth edition (DSM-5). American Psychiatric Association, 2013.

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba

Anda mungkin juga menyukai