Anda di halaman 1dari 13

ISSN 2541-2922 (Online)

ISSN 2527-8436 (Print)

PENGEMBANGAN MODUL DENGAN MENGGUNAKAN


PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X
SEKOLAH MENENGAH ATAS

Rio Septora
Universitas Muhammadiyah Metro
E-mail: riochalem@gmail.com

Abstract
This study aims to develop a product of effective teaching materials for use by students of class
X High School, Teaching materials developed are modular teaching materials. This research
uses research and development method by adapting model development of Banathy and Dick
model, Carey and Carey. To obtain information on the feasibility of teaching materials, expert
validation and limited field testing are performed. Validation is done to the feasibility of
curriculum (material and content), language, and grafic (presentation) by using questionnaire
scale 5 by lecturer Data in limited field test obtained through multiple choice test. Subjects in a
limited field trial comprised 35 students. Based on the analysis of expert validation results,
module development can be categorized as good or feasible. The results of a text knowledge test
show an average increase in the value of multiple choice tests changed from 75.71 to 85.14 with
a margin of 9.43. In the test the ability to understand the structure and rules of text shows the
average of 70.46 to 85.2 (difference 14.74). Thus, this development result module can improve
students' ability to understand text and provide potential effects.

Keywords: Development, Scientific Approach, Understanding Text

PENDAHULUAN dimulai dengan mengamati, menanya,


Pada proses pembelajaran dalam mengumpulkan data
modul yang berhubungan dengan teks, (eksperimen/mengeksplorasi),
terutama pada teks tentunya harus mengasosiasikan, dan
didukung dengan sebuah mengomunikasikan.
pendekatan.Pentingnya sebuah Berdasarkan observasi yang
pendekatan memberikan hal yang dilakukan peneliti, bahan ajar yang
berbeda dalam segi pembelajaran. digunakan di SMA Kelas X yaitu buku
Proses pendekatan itu berupa teks yang diterbitkan oleh pemerintah
pendekatan ilmiah (scientific approach) (Kemdikbud) dengan judul Bahasa
dengan pendekatan saintifik siswa akan Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik.
lebih terstruktur untuk memahami Pertama, ada beberapa materi di dalam
materi pelajaran. Bentuk terstruktur dari buku teks tersebut kurang sesuai dengan
pendekatan saintifik tersebut yaitu KD 3.1 yang berisi “Memahami struktur

86 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

dan kaidah teks baik melalui lisan buku teks tersebut belum disajikan
maupun tulisan”, dan KD 4.1 yang secara jelas. Rubrik penilaiannya hanya
berisi “Menginterpretasi makna teks berisi penilaian sikap, penilaian unjuk
baik secara lisan maupun tulisan. Hal kerja, dan keterampilan kegiatan,
ini terdapat pada kegiatan 1 Pemodelan sedangkan rubrik untuk pengetahuan
Teks yang terdapat pada halaman 134- teks mulai dari pemahaman terhadap
136. Pada setiap halaman buku tersebut struktur teks maupun kaidah teks belum
jika dihubungkan dengan KD 3.1 dan ada.
KD 4.1 pada awal pembelajaran siswa Berdasarkan uraian di atas, maka
hanya diberikan contoh dan tugas-tugas masalah yang berhubungan dengan itu
saja dan tidak memberikan penjelasan adalah bagaimanakah pengembangan
tentang strukur, kaidah, dan bagaimana modul teks dengan pendekatan saintifik
menginterpretasi makna teks. pada kelas X SMA.
Kedua, proses pendekatan
saintifik yang diutamakan kepada siswa 1. Rumusan Masalah
belum tergambarkan dengan baik. Berdasarkan uraian masalah,
Terdapat banyak contoh-contoh, tetapi maka dapat dirumuskan:
jika dilihat bentuk penyajiannya belum 1) Bagaimana kebutuhan siswa
dekat dengan lingkungan siswa SMA. dan guru di sekolah lokasi
Ketiga, buku teks tersebut belum penelitian dalam pembelajaran
memiliki langkah-langkah dan teks yang akan dijadikan bahan
sistematika yang jelas tentang pengembangan bahan ajar
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran?
pendekatan saintifik. Pada kegiatan 1 2) Bagaimana hasil validasi modul
yang ada pada buku teks dapat dilihat teks hasil pengembangan?
sebagai berikut: 1) tugas 3) Bagaimana hasil uji lapangan
mengidentifikasi, 2) menjawab bahan ajar berupa modul teks
pertanyaan isi teks, 3) menerapkan hasil pengembangan?
ungkapan khas dalam teks, 4)
mengidentifikasi tuturan berpasangan. 2. Tujuan Penelitian
Keempat, rubrik penilaian di Adapun tujuan dari penelitian ini
akhir kegiatan pembelajaran dalam antara lain:

87 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
1) Mendeskripsikan kebutuhan a. Analisis Kebutuhan Modul.
siswa dan guru di sekolah lokasi b. Penyusunan Naskah/Draf Modul
penelitian dalam pembelajaran c. Uji Coba
teks yang akan dijadikan bahan d. Validasi
pengembangan bahan ajar e. Revisi dan Produksi
pembelajaran, Darmiatun (2013:31)
2) Mendeskripsikan hasil validasi mengatakan bahwa pengembangan
modul teks hasil pengembangan, bahan ajar memiliki langkah-langkah
3) Mendeskripsikan hasil uji yang harus ditempuh yaitu 1)
lapangan bahan ajar berupa perencanaan, 2) penulisan, 3) review
modul teks hasil pengembangan. dan revisi, 4) finalisasi.

3. Tinjauan Pustaka 2. Modul


1. Pengembangan Bahan Ajar a. Karakteristik Modul
Menurut Tomlinson (1998:2) Untuk menghasilkan modul yang
pengembangan bahan ajar adalah apa mampu meningkatkan motivasi belajar,
yang dilakukan penulis, guru, siswa pengembangan modul harus
untuk meningkatkan belajar. Daryanto memperhatikan karakteristik modul.
(2013:16) menerangkan bahwa bahan Menurut Daryanto (2013:3) modul yang
ajar pembelajaran disusun berdasarkan diperlukan harus memenuhi
prinsip-prinsip pengembangan modul. karakteristik diantaranya yaitu:
Bahan ajar yang disesuaikan dengan 1. Self Instruction
prinsip-prinsip pengembangan bahan Merupakan karakteristik penting
ajar yaitu meliputi; 1) analisis dalam modul, pada tahap ini siswa
kebutuhan; 2) pengembangan desain mampu belajar secara mandiri dan tidak
modul; 3) implementasi; 4) penilaian; 5) tergantung pada pihak lain. Maka dalam
evaluasi; dan 6) validasi (jaminan karakteristik ini modul harus:
kualitas).Widodo dan Jasmani dalam a. Memuat tujuan pembelajaran
Asyhar (2011:159—161) yang jelas, dan dapat
mengemukakan langkah-langkah menggambarkan pencapaian
kegiatan dalam proses penyusunan kompetensi inti dan kompetensi
modul sebagai berikut. dasar.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 88
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

b. Memuat materi pembelajaran 3. Berdiri sendiri (stand alone)yaitu


yang dikemas dalam unit-unit merupakan karakteristik modul yang
kegiatan yang kecil/spesifik, tidak tergantung pada bahan ajar/
sehingga memudahkan dipelajari media lain.
secara tuntas; 4. Adaptif yaitu modul hendaknya
c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang memiliki daya adaptasi yang tinggi
mendukung kejelasan pemaparan terhadap perkembangan ilmu dan
materi pembelajaran; teknologi.
d. Terdapat soal-soal latihan, tugas 5. Bersahabat/ Akrab (User
dan sejenisnya yang Friendly)yaitu modul hendaknya
memungkinkan untuk mengukur memenuhi kaidah User Friendly atau
penguasaan peserta didik; bersahabat/ akrab dengan
e. Kontekstual, yaitu materi yang pemakainya.
disajikan terkait dengan suasana,
tugas konteks kegiatan dan b. Komponen-komponen Modul
lingkungan peserta didik; Menurut Vembriarto (1985:27)
f. Menggunakan bahasa sederhana tahapan-tahapan utama yang perlu
dan komunikatif; tersedia di dalam modul yaitu tinjauan
g. Terdapat rangkuman materi mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan
pembelajaran; belajar, latihan; rambu-rambu jawaban
h. Terdapat instrumen penelitian; latihan, rangkuman, tes formatif, dan
i. Terdapat umpan balik atas kunci jawaban tes formatif.
penilaian peserta didik;
j. Terdapat informasi tentang 3. Pendekatan Saintifik
rujukan/ pengayaan/ referensi
Pendekatan ilmiah dalam
yang mendukung materi
pembelajaran dikemukakan
pembelajaran.
Kemendikbud (dikutip Abidin,
2. Self Containedmaksudnya yaitu
2013:132) sebagai asumsi atau aksioma
memberikan kesempatan peserta
ilimiah yang melandasi proses
didik mempelajari materi
pembelajaran. Menurut Setyosari
pembelajaran secara tuntas.
(2013:17) proses ilmiah yang dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah

89 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
tertentu, mulai dari menentukan Berdasarkan pengertian
masalah, mengajukan hipotesis, pendekatan ini, Abidin (2103: 134)
mengumpulkan data, menganalisis, dan menyajikan pendekatan ilmiah dalam
akhirnya mengambil kesimpulan. pembelajaran secara visual sebagai
berikut.

Mengamati Menanya Menalar Mencoba Menyimpulkan Mengomunikasik


an

Bagan 1.Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran

Catatan: Aktvitas guru dalam kegiatan 5. Mendorong siswa berdialog/


pembelajaran adalah: berbagi hasil pemikirannya,
1. Menyediakan sumber belajar 6. Mengkonfirmasi pemahaman
2. Mendorong siswa berinteraksi yang diperoleh, dan
dengan sumber belajar 7. Mendorong siswa untuk
(menuggaskan) merefleksikan pengalaman
3. Mengajukan pertanyaan agar belajarnya.
siswa memikirkan hasil
interaksinya,
4. Memantau persepsi dan proses
berpikir siswa serta memberikan
scaffodling,

METODE PENELITIAN
Prosedur pengembangan yang Menganalisis dan merumuskan tujuan;
peneliti adaptasi yaitu model desain 2) Mengidentifikasi kebutuhan
Banathy (dikutip Sanjaya 2013:70—74) pembelajar, 3) Merumuskan kriteria tes
dan Dick, Carey and Carey (2005:5— yang sesuai dengan tujuan yang hendak
6). dicapai, 4) Menganalisis dan
Adapun prosedur komponen merumuskan kegiatan belajar, 5)
desain yang dikemukakan oleh Banathy Merancang sistem, 6)
(dikutip Sanjaya, 20013:75) yaitu 1) Mengimplementasikan dan melakukan

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 90
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

kontrol kualitas sistem, 7) Mengadakan pembelajaran, 8) merancang melakukan


perbaikan dan perubahan berdasarkan evaluasi formatif, 9) merevisi materi
hasil evaluasi. pembelajaran, 10) merancang dan
Selanjutnya sepuluh komponen melakukan evaluasi sumatif.
Dick, Carey and Carey (2005:5—6) Pengembangan bentuk pembelajaran
yang dikemukakan yaitu 1) yang dikemukakan oleh Dick, Carey
mengidentifikasi tujuan pembelajaran 2) and Carey bertujuan agar format bentuk
melakukan analisis pembelajaran, 3) pembelajaran bersifat potensial dan
mengidentifikasi pelajar dan memiliki kualiatas yang sangat baik.
kebutuhannya, 4) merumuskan tujuan Berdasarkan adaptasi dan
pembelajaran, 5) mengembangkan penyesuaian kedua model desain di atas
instrument penilaian, 6) dapat dilihat pada bagan berikut.
mengembangkan strategi pembelajaran,
7) mengembangkan dan memilih materi

Membu Menet Ah Ahli Ahli


at apkan li Kurikul Kegraf
tugas penilai Ke um ikaan
secara an ba (Materi (penya
individu pemb ha dan isi) jian)
atau elajara sa
berkelo n an
mpok

Rev Pengg
Menjab Rumusa Pro Validas
isi unaan Ev
arkan n duk i
Bah Bahan alu
Kebutu Pembel si (Para
Guru Siswa an Ajar asi
han ajaran Mo Pakar
Ajar (Uji Ba
Materi Bahan dul atau Lapan han
Ajar Ahli) gan) Aja
r

Identifikas
i
Penerap Teks Menggun Modul:
Kebutuha
an yang akan Pintar
n
Pendeka mudah Istilah- Berbahasa
Bahan
tan dipaha istilah Indonesia
Ajar
Saintifik mi yang dengan
tidak Belajar
rumit Bernegosiasi
Bagan 2. Pengembangan Bahan Ajar

2. Lokasi dan Subjek Penelitian adalah siswa SMA kelas X antara umur
15-16 tahun di SMA terdiri dari 6
Penelitian dilakukan pada tahun
rombongan belajar (rombel) yang terdiri
akademik 2014/2015. Subjek penelitian

91 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
dari 35 siswa setiap rombongan belajar. digunakan mudah dipahami dengan
Subjek yang akan dijadikan penelitian ejaan yang disempurnakan (EYD). Hal
adalah satu rombel kelas X IPA yang lainnya adalah penggunaan istilah-
dianggap memiliki prestasi heterogen istilah yang belum familiar (umum).
sebagai kelas normal, bukan kelas yang Sebanyak 32 (91,4%) subjek penelitian
unggul. menyarankan untuk menggunakan
bentuk teks-teks menggunakan istilah-
HASIL DAN PEMBAHASAN istilah yang sudah mereka pahami.Dari
Berdasarkan materi yang penjabaran di atas berkaitan dengan isi
digunakan dalam bahan ajar, subjek modul maupun bentuk modul yang akan
penelitian memberikan saran-saran yang diberikan kepada siswa. Dapat dilihat
bervariatif. Sebanyak 33 (94,3%) subjek melalui rekapitulasi pada tabel di bawah
penelitian mengharapkan bahasa yang ini.
Tabel 1. Tabel Rekapitulasi Kebutuhan Siswa Berkaitan dengan Materi Pelajaran
No Proses Pembelajaran yang Diharapkan Jumlah Persentase
Siswa (%)
1 Topik tentang Pembelajaran Teks dengan Pendekatan 35 100%
Saintifik.
2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami dengan ejaan yang 33 94,3%
disempurnakan (EYD)
3 Menggunakan bentuk teks-teks menggunakan istilah-istilah 32 91,4%
yang mudah dipahami
4 Bentuk latihannya berupa tes formatif dalam bentuk pilihan 35 100%
ganda, tes unjuk kerja, dan bentuk tugasnya diharapkan adalah
tes performansi/ tes kemampuan menyampaikan.

1. Analisis Kebutuhan Guru sebelum peneliti mengambil kembali


Guru yang dijadikan subjek angket tersebut. Analisis kebutuhan
penelitian diberikan waktu satu hari guru dapat dilihat pada tabel di bawah
untuk menjawab pertanyaan angket ini.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 92
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Tabel 2. Tabel Rekapitulasi Kebutuhan Guru


No Aspek yang dibutuhkan Jumlah
Guru
1 Perlunya bahan ajar berupa modul yang bersifat kontekstual, memiliki informasi terbaru dan 2
akurat, dan dapat memotivasi siswa bersifat produktif.
2 Perlunya bahan ajar yang memiliki manfaat dan tujuan secara jelas dan rinci. 2
3 Materi yang disajikan dalam modul hendaklah bersifat teknis, isi (struktur dan kaidah teks), dan 2
keterampilan yang bersifat produktif.
4 Modul harus memperhatikan ejaan, dan pilihan bahasa yang disesuaikan dengan kemampuan 2
siswa.
5 Tugas dan latihan yang dimuat dalam modul harus tugas yang berkaitan dengan tugas berkelompok 2
dan tugas individu.
6 Perwajahan modul harus memiliki cover dengan ilustrasi yang menarik. 2

2. Menjabarkan Kebutuhan dimengerti, dan tidak menggunakan


Materi istilah-istilah yang sulit dipahami.
Hasilnya, peneliti
mengumpulkan informasi bahwa 3. Produksi Modul
penjabaran kebutuhan materi yang Para validator yang memvalidasi
dibutuhkan yaitu contoh-contoh teks modul ini ada 3 orang. Rancangan
yang mudah dipelajari dan mudah modul berdasarkan analisis kebutuhan
dipahami, bahasa yang mudah siswa dan guru dapat dilihat pada bagan
berikut ini.

1. Buku teks/ pelajaran hanya memberikan gambaran atau


1. Judul, petunjuk
Bahan contoh teks yang sukar untuk dipahami (kurang
belajar,
Ajar yang informatif dan tidak membuat produktif siswa).
Digunaka Kompetensi Inti,
2. Buku teks/ buku pelajaran tidak memberikan gambaran Kompetensi Dasar,
n
Sebelumn secara jelas tentang pendekatan saintifik. Indikator, Informasi
ya Pendukung, Bagian-
bagian
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
Bahan ajar yang memiliki evaluasi
unsur/ komponen yang pembelajaran,
lengkap dari petunjuk (siswa latihan, dan tugas
Analisis akhir.
dan guru), judul modul, KI,
kebutuh 2. Cover menarik dan
Gur Sisw KD, dan Indikator, materi
an tidak monoton.
u a (pendekatan saintifik),
3. Bahasa dan bentuk
latihan dan evaluasi,
tulisan komunikatif
penilaian, tugas akhir, dan
referensi.

Bagan 3. Produksi Modul Teks

93 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
Berdasarkan bagan 3. di atas, dapat menggunakan bahan ajar hasil
diberikan kesimpulan bahwa secara pengembangan peneliti adalah 48,34.
garis besar modul dapat dikembangkan 2) Nilai Tes Pengetahuan Setelah
terdiri atas tiga bagian yaitu bagian Menggunakan Modul
awal, bagian isi, dan bagian penutup. Berdasarkan nilai yang
4. Hasil Uji Lapangan diperoleh hasil tes ini bervariasi. Nilai
a. Hasil Tes Pengetahuan Teks
terendah prates 64 dan tertinggi prates
1) Nilai Tes Pengetahuan Sebelum
72 diperoleh sebanyak 1 siswa. Untuk
Menggunakan Modul
posttest nilai terendah 88 dan tertinggi
Subjek dalam uji lapangan ini
95.Dari total tersebut diperoleh nilai
terdiri dari 35 siswa kelas X SMA.
rata-rata pretes 75,71 dan total nilai
Pretest pilihan ganda untuk materi teks
rata-rata postes 85,14. Dengan demikian
pengamatan. Pretest ini mencakup
selisih nilai siswa sebelum dan sesudah
materi tentang pemahaman terhadap
menggunakan modul hasil
teks. Hasil pretest yang dihasilkan
pengembangan adalah 9,43.
bervariasi yaitu dengan nilai terendah
Perbandingan nilai rata-rata tersebut
52,00 dan nilai tertinggi 88,00 sebanyak
dapat dilihat pada grafik 2 berikut ini.
1 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan
nilai rata-rata siswa sebelum

Grafik 1. Nilai Rata-Rata Selisih (Gain Score) Tes Pengetahuan Sebelum dan Setelah Menggunakan
Modul Hasil Pengembangan

Nilai Rata-rata

100
0
pret postt gain
est est score
Rata-rata 75,71 85,14 9,43

b. Hasil Tes Pemahaman Struktur nilai yang bervariasi. Nilai terendah


dan Kaidah Teks yaitu 55 sebanyak 1 siswa, dan nilai
Hasil penilaian pemahaman tertinggi 72 sebanyak 2 siswa.
struktur dan kaidah teks terhadap 35 Berdasarkan hasil perhitungan jumlah
subjek penelitian menghasilkan nilai- nilai keseluruhan, maka nilai rata-rata

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 94
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

siswa sebelum menggunakan modul modul ini juga sudah tepat dan mudah
hasil pengembangan peneliti adalah 52. dipahami oleh siswa, hal ini terlihat
1) Nilai Tes Pemahaman Struktur pada 33 siswa (94,2%) yang setuju
dan Kaidah Teks Setelah dengan pernyataan tersbut.
menggunakan Modul hasil Selanjutnya, modul ini juga
Pengembangan. dapat membuat siswa menjadi lebih
Berdasarkan data nilai yang mengerti dengan memahami struktur
diperoleh siswa dalam tes memahami dan kaidah teks, dan dengan modul ini
struktur teks dan kaidah teks mengalami siswa menjadi semangat untuk belajar.
peningkatan. Hal ini terlihat dari nilai Hal ini terlihat pada pernyataan siswa
rata-rata sebelum menggunakan bahan yang setuju sebanyak 32 siswa
ajar 70,46 dan setelah menggunakan (91,4%),. Kemudian yang membuat
bahan ajar hasil pengembangan menjadi siswa semangat yaitu penggunaan
85,2. Sementara, nilai tertinggi sebelum contoh teks, serta tampilan sampul.
menggunakan bahan ajar hasil Siswa yang menyatakan setuju dengan
pengembangan yaitu 72, sedangkan tulisan dan petunjuk kerja pada modul
nilai tertinggi setelah menggunakan tersebut, karena mudah dipahami
bahan ajar hasil pengembangan peneliti sebanyak 33 siswa (94,2%).
yaitu 92. Selanjutnya, nilai terendah
sebelum menggunakan bahan ajar hasil d. Hasil Wawancara
pengembangan yaitu 48, sedangkan Secara keseluruhan hasil
setelah menggunakan bahan ajar hasil wawancara kepada siswa dan guru tidak
pengembangan peneliti yaitu 72. jauh berbeda. Ada beberapa saran-saran
yang diberikan oleh guru terkait dengan
c. Hasil Angket Uji Lapangan bahan ajar ini. Dari segi contoh teks,
Pada modul hasil pengembangan guru menyarankan ada teks yang perlu
peneliti dapat diikuti oleh siswa kelas diperbaiki, karena terlalu panjang dan
X. Selain itu, 33 siswa (94,2%) yang kelihatan kurang menarik.
menyatakan setuju dengan huruf-huruf
yang digunakan dalam modul tersebut 5. Pembahasan
cukup jelas untuk dibaca oleh siswa Pada penelitian ini peneliti
kelas X. Penggunaan bahasa pada memberikan beberapa tahapan untuk

95 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
mempermudah siswa dalam proses pengantar, (4) pendahuluan (5) daftar
kegiatan belajar mengajar. Tahap isi, (6) materi pokok dan pendukung, (7)
pertama pada penelitian ini yaitu tugas, (8) petunjuk jawaban latihan, (9)
identifikasi kebutuhan, baik kebutuhan jendela wawasan, (10) tes formatif, (11)
siswa maupun guru. Berdasarkan kunci jawaban tes formatif, dan (12)
identifikasi guru dan siswa tersebut daftar pustaka.
diperoleh sebuah hambatan siswa dalam Indikator peningkatan
pembelajaran teks. Kesulitan-kesulitan kemampuan siswa tersebut dapat dilihat
tersebut yaitu materi yang kurang dari nilai rata-rata sebelum dan sesudah
bervariasi, tidak menarik, tidak menggunakan bahan ajar hasil
menumbuhkan minat belajar, dan bahan pengembangan. Misalnya pada tes
ajar yang tidak komunikatif. Oleh kemampuan pengetahuan teks nilai rata-
karena itu, hasil identifikasi kebutuhan rata sebelum menggunakan modul hasil
siswa dan guru agar bahan ajar (modul) pengembangan adalah 75,71 dan 70,46
yang dikembangkan bersifat untuk tes kemampuan memahami
kontekstual, memberikan informasi struktur dan kaidah teks. Setelah
terbaru dan akurat, dan bersifat menggunakan bahan ajar hasil
produktif. pengembangan adalah 85,14untuk tes
Aspek-aspek tersebut meliputi: pengetahuan teks dan 85,2 untuk tes
(1) materi, (2) sistematika penyajian, (3) kemampuan memahami struktur dan
topik-topik atau informasi pendukung kaidah teks. Artinya, ada peningkatan
materi, (4) bentuk latihan dan tes yang cukup signifikan setelah
formatif, (5) penilaian, dan (6) cover menggunakan bahan ajar hasil
atau tampilan fisik bahan ajar. pengembangan peneliti.
Setelah analisis kebutuhan siswa Kesimpulannya, modul yang
dan guru, langkah berikutnya adalah dikembangkan berdasarkan identifikasi
menyusun dan mengembangkan bahan kebutuhan akan berpengaruh pada
ajar. Bahan ajar berupa modul ini peningkatan kemampuan pemahaman
dikembangkan berdasarkan harapan- terhadap teks. Peningkatan ini
harapan siswa. Bahan ajar ini dilengkapi dibuktikan pada hasil tes yang
komponen-komponen seperti: (1) mengalami peningkatan dari nilai
petunjuk penggunaan, (2) judul, (3) kata pretest dan posttest.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 96
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Pengaruh positif tersebut dapat dinilai


SIMPULAN
dari nilai rata-rata sebelum dan sesudah
Berdasarkan penjelasan hasil menggunakan bahan ajar hasil
penelitian dan pembahasan, peneliti pengembangan.
menyimpulkan. Pertama, siswa kelas X
DAFTAR PUSTAKA
SMA membutuhkan bahan ajar yang
Dick, Walter,.Carey and Carey. (2005).
sesuai dengan kebutuhan. Analisis The Systematic Design Of
Instruction (Sixth Edition).
kebutuhan siswa tersebut diperoleh
Boston: Omegatype
melalui angket dan wawancara. Typography, Inc.
Kebutuhan siswa tersebut meliputi
Hosnan. (2014). Pendekatan
kebutuhan yang bersifat isi dan Saintifikdan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor:
penyajian. Kedua, modul yang
Ghalia Indonesia.
dikembangkan dalam penelitian
Jolly, David and Rod Bolitho. (1998).
pengembangan ini memiliki spesifikasi
“A.Framework for Material
(1) penekanan pada langkah-langkah Writing” dalam Brian
Tomlinson (Ed). Materials
dan tahapan-tahapan pendekatan
Development in Language
saintifik, (2) penyajian contoh-contoh Teaching. Cambridge:
Cambridge University Press.
sebagai bahan acuan bagi siswa, (3)
latihan dan tes yang bervariasi, dan (4) Lewicki, Roy. J. (2012). Negosiasi
(Edisi 6, Buku 1). Jakarta:
rubrik penilaian bagi setiap kegiatan
Salemba Humanika.
pembelajaran.
Lewicki, Roy. J. (2012). Negosiasi
Ketiga, berdasarkan hasil
(Edisi 6, Buku 2). Jakarta: Salemba
validasi yang dilakukan terhadap tiga Humanika.
aspek, yaitu aspek kurikulum (isi dan
Nurgiyantoro, Burhan. (1989).
materi), kebahasaan, dan kegrafikaan, Penilaian Dalam Pengajaran
Bahasa dan Sastra.
maka modul belajar bernegosiasiini
Yogyakarta: BPFEE.
dapat dinyatakan layak digunakan di
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif
SMA kelas X. Keempat, modul hasil
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
pengembangan ini dapat meningkatkan Yogyakarta: Diva Press.
pengetahuan tentang teks dan
Prastowo, Andi. (2013). Pengembangan
meningkatkan pemahaman siswa Bahan Ajar Tematik.
Yogyakarta: Diva Press.
terhadap struktur dan kaidah teks.

97 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
Sanjaya, Wina. (2013). Sistem Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Pembelajaran: Perencanaan Kuantitatif-Kualitatif dan
dan Desain. Jakarta: Kencana. R&D. Bandung: Alfabeta.

Setyosari, Punaji. (2013). Metode Vembriarto, St. (1985). Pengantar


Penelitian: Pendidikan dan Pengajaran Modul.
Pengembangan. Jakarta: Yogyakarta: Yayasan
kencana. Pendidikan Paramita.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 98

Anda mungkin juga menyukai