Anda di halaman 1dari 10

TULUS – Hati Hati Dijalan

Perjalanan membawamu
Bertemu denganku
Ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga seperti yang kau cari
Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita
Kita tak bersama
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Uh uh uh
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kukira kita akan bersama
Hati-hati di jalan
TULUS – Monokron

Lembaran foto hitam-putih


Aku coba ingat lagi warna bajumu kala itu
Kali pertama di hidupku
Manusia lain memelukku
Lembaran foto hitam-putih
Aku coba ingat lagi wangi rumah di sore itu
Kue cokelat, balon warna-warni
Pesta hari ulang tahunku
Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku
Lembaran foto hitam-putih
Kembali teringat malam, kuhitung-hitung bintang
Saat mataku sulit tidur, mm-mm
Suaramu buatku lelap, mm-mm
Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku
Kita tak pernah tahu
Berapa lama kita diberi waktu
Jika aku pergi lebih dulu, jangan lupakan aku
Ini lagu untukmu, ungkapan terima kasihku
Lembar monokrom hitam-putih
Aku coba ingat warna demi warna di hidupku
Tak akan ku mengenal cinta
Bila bukan kar'na hati baikmu
TULUS – Pamit

Tubuh saling bersandar


Ke arah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam
Saat kumenanti fajar
Sudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilang
Perdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmu
Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya
Tak lagi kumilikmu
Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya
Kutetap teman baikmu
TULUS – Interaksi

Manalah kutahu datang hari ini


Hari di mana ku melihat dia
Yang tak aku bidik, yang tak aku cari
Duga benih patah hati lagi, tahu begini
Itu yang kupilih
(Jika bisa kuhindari garis interaksi)
Itu yang kupilih
Ingin bawanya ke tempat-tempat indah
Tipikal klise ingin tahu pikirnya
Entah ini ingin, entah ini sayang
Si hati rapuh tantang wahana, oh, lagi-lagi
oasis sendu
Itu yang kupilih
(Aku yang tak kuasa mengendalikan hati) kenali hati
Tak semua kupilih
Alam dan s'luruh energinya
Apa dalam ciptanya ada aku?
Bila bukan untuk aku
Hindariku dari patah hati itu
Jika dia memang bisa untukku
Sini, dekat dan dekatlah
Dan jika dia memang bukan untukku
Tolong, reda dan redalah
Atau mendekatlah, ah
TULUS – 1000 Tahun Lamanya

Bila kau sanggup untuk melupakan dia


Biarkan aku hadir dan menata
Ruang hati yang t'lah tertutup lama, ho-oh-wo
Jika kau masih ragu untuk menerima
Biarkan hati kecilmu bicara
Kar'na ku yakin 'kan datang saatnya, ho-wo-uh
Kau jadi bagian hidupku
Kau jadi bagian hidupku
Walau harus menunggu s'ribu tahun lamanya
(Biarkanlah terjadi, wajar apa adanya)
Walau harus menunggu s'ribu tahun lamanya, uh-uh
Jika kau masih ragu untuk menerima
Biarkan hati kecilmu bicara (bicara)
Kar'na ku yakin 'kan datang saatnya, ho-wo-uh
Kau jadi bagian hidupku
Kau jadi bagian hidupku
Walau harus menunggu s'ribu tahun lamanya
(Biarkanlah terjadi, wajar apa adanya)
Walau harus menunggu s'ribu tahun lamanya
Selama apa pun itu
Ku akan setia menunggu
No-no, no-no-no-no
Oh-no-no-no-no, no-no-no-no
Du-ru-ru, da-ra-ra, no-no-no-no-no-oh-uh
Yeah-ih
Takkan pernah berhenti untuk s'lalu percaya, oh
(Walau harus menunggu)
Takkan pernah berhenti untuk s'lalu percaya
Walau harus menunggu s'ribu tahun lamanya
Biarkanlah terjadi, wajar apa adanya
Walau harus menunggu s'ribu tahun lamanya
Ho-wu-uh, yeah-ih
Na-na-na, na-na
TULUS – Diri

Hari ini
Kau berdamai dengan dirimu sendiri
Kaumaafkan
Semua salahmu ampuni dirimu
Hari ini
Ajak lagi dirimu bicara mesra
Berjujurlah
Pada dirimu, kau bisa percaya
Maafkan semua yang lalu
Ampuni hati kecilmu
Luka, luka, hilanglah luka
Biar tent'ram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bisikkanlah
Terima kasih pada diri sendiri
Hebat dia
Terus menjagamu dan sayangimu
Suarakan
Bilang padanya, jangan paksakan apa pun
Suarakan
Ingatkan terus aku makna cukup
Luka, luka, hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bila lelah, menepilah
Hayati alur napasmu
Luka, luka, hilanglah luka
Biar tent'ram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Luka, luka, hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Semua baik-baik saja
TULUS – Manusia Kuat
Kau bisa patahkan kakiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa merebut senyumku
Tapi sungguh tak akan lama
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Kau bisa hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku
'Kan ku temukan jalan yang lain (nyanyikan teman-teman!)
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Bila bukan kehendak-Nya
Tidak satu pun culasmu akan bawa bahagia
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Kita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di dunia
Kau bisa patahkan kakiku
Patah tanganku rebut senyumku
Hitamkan putihnya hatiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
TULUS – Ruang Sendiri

Beri aku kesempatan 'tuk bisa merindukanmu


(Jangan datang terus)
Beri juga aku ruang bebas dan sendiri
(Jangan ada terus)
Aku butuh tahu
Seberapa ku butuh kamu
Percayalah, rindu itu baik untuk kita
Menjelang siang, kau tahu
(Aku ada di mana) Sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai
Baik-buruk perubahanku tak akan kau sadari
(Kita berevolusi)
Bila kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang, oh
Menjelang siang, kau tahu
(Aku ada di mana) Sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai
Kita tetap butuh ruang
Sendiri, sendiri
Untuk tetap menghargai
Oh, rasanya sepi, wo-oh-oh
Menjelang siang, kau tahu
(Aku ada di mana) Sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi, oh
Menjelang siang, kau tahu
(Aku ada di mana) Sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai
Tak lagi sepi bisa kuhargai
Oh-oh
TULUS – Langit Abu-Abu

Tak mungkin secepat itu kau lupa


Air mata sedihmu kala itu
Mengungkapkan semua kekurangannya
Semua dariku yang tak dia punya
Daya pikat yang memang engkau punya
Sungguh, sungguh, ingin aku lindungi
Dan setelah luka-lukamu reda
Kau lupa, aku juga punya rasa
Lalu kau pergi, kembali dengannya
Aku pernah menyentuhmu, apa kau malu?
Di bawah basah langit abu-abu
Kau di mana?
Di lengangnya malam menuju Minggu
Kau di mana?
Kadang dering masih ada namamu
Beberapa pesan singkat untukku
Entah apa maksudmu yang kutahu
Sayangimu, aku telah keliru
Ayo, tulis di buku harianmu
Kelak jelaskan bila engkau punya waktu
Di bawah basah langit abu-abu
Kau di mana?
Di lengangnya malam menuju Minggu
Kau di mana?
Bertemukah kau dengan sang puas?
Benar senangkah rasa hatimu?
Bertemukah kau dengan sang puas?
Benar senangkah rasa hatimu?
Di bawah basah langit abu-abu
Kau di mana?
Di lengangnya malam menuju Minggu
Kau di mana?
Di bawah basah langit abu-abu
Kau di mana?
Di lengangnya malam menuju Minggu
Kau di mana?
Kau di mana?
TULUS – Teman Hidup

Dia indah meretas gundah


Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku
Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Kau milikku ku milikmu
Kau milikku ku milikmu
Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku ku punya kamu selamanya kan begitu
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Kau milikku ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja

Anda mungkin juga menyukai