Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGAYAAN INTERNAL LEVEL 2

PERANCANGAN BANGUNAN STRUKTUR

Disusun oleh:

Sekretaris

Gracesia Yovanka S 21010119130055

BIRO KELOMPOK STUDI APLIKASI KOMPUTER SIPIL

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
A. Menghitung respon spektrum desain

Data untuk perhitungan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Data perhitungan untuk anggota KSAKS Level 2

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh respon spektrum yang akan di desain merupakan
bangunan hotel yang terletak di daerah Surabaya dengan kondisi tanah lunak atau
termasuk dalam kelas situs SE.

1. Menentukan kategori risiko pada bangunan


Berdasarkan SNI 1726-2019 diperoleh bahwa bangunan hotel termasuk dalam
kategori resiko III

2. Menentukan faktor keutamaan gempa (Ie)

Tabel 2. Faktor keutamaan gempa (Ie)

Berdasarkan tabel di atas, untuk kategori risiko III diperoleh faktor keutamaan gempa
Ie = 1,25

3. Menentukan Ss dan S1

Ss = Parameter percepatan spektral desain untuk periode pendek


S1 = Parameter percepatan spektral desain untuk periode 1 detik

Berdasarkan data yang diperoleh di website http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021, nilai


SS dan S1 di daerah Indapura dengan kelas situs SE (tanah lunak) adalah sebagai
berikut.
SS = 1.5 g
S1 = 0.6 g
4. Menentukan SDS dan SD1

Berdasarkan data yang diperoleh di website http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021, nilai


SDS dan SD1 di daerah Indrapura dengan kelas situs SE (tanah lunak) adalah sebagai
berikut.
SDS = 0.8 g
SD1 = 0.8 g

5. Menentukan kategori desain seismik

Tabel 3. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respon percepatan pada


periode pendek

Tabel 4. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respon percepatan pada


periode 1 detik

Berdasarkan tabel 4 diperoleh untuk nilai SDS = 0.8, termasuk dalam KDS D
Berdasarkan tabel 5 diperoleh untuk nilai SD1 = 0.8, termasuk dalam KDS D

Cek nilai S1
S1 = 0.6 < 0.75 (OK)

Sehingga, diperoleh Kategori desain seismik untuk bangunan pertemuan di daerah


Indrapura dengan kondisi tanah lunak (SE) adalah termasuk dalam KDS D

6. Menentukan koefisien modifikasi respon (R)

Bangunan ini merupakan bangunan yang terbuat dari struktur beton bertulang dengan
menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus. Sehingga, berdasarkan
SNI1726 Tahun 2019 diperoleh koefisien R = 8,0
7. Membuat grafik respon spektrum desain
Berdasarkan website http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021, diperoleh nilai-nilai yang
digunakan dalam penggambaran respon spektrum desain di daerah Indrapura dengan
kelas situs SE (tanah lunak). Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut.
T0 = 0.2 detik
TS = 1 detik
TL = 20 detik
SDS = 0.8 g
SD1 = 0.8 g

Berdasarkan SNI 1726 Tahun 2019 dijelaskan mengenai penggambaran respon


spektrum desain. Rumus-rumus yang digunakan dalam penggambaran adalah sebagai
berikut.
a. Untuk T = 0
𝑆 = 0.4 ∗ 𝑆
b. Untuk periode 0 < T < T0
𝑇
𝑆 = 𝑆 ∗ (0.4 + 0.6 ∗
𝑇
c. Untuk periode T0 < T < Ts
𝑆 =𝑆
d. Untuk periode Ts < T < TL
𝑆
𝑆 =
𝑇
e. Untuk T > TL
𝑆 ∗𝑇
𝑆 =


Sehingga, diperoleh grafik respon spektrum adalah sebagai berikut.

Spektrum Respon Gempa


Spektrum Respon Percepatan Sa (g)

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Periode (detik)
B. Konfigurasi struktur bangunan
1. Struktur bangunan gedung 5 lantai dari beton bertulang
2. Tinggi lantai 1-5 = 4 meter
3. Panjang bentang balok arah-X = 8-meter dan panjang bentang balok arah-Y = 10
meters
4. Pada bagian atap tiap bentang balok arah-X terdapat balok anak ke arah-Y

C. Material
1. Mutu beton = f’c 35 MPa
2. Mutu tulangan memanjang = fy. 400 MPa (deform/ulir)
3. Diameter tulangan memanjang = D.25
4. Mutu tulangan sengkang = fy. 250 MPa (polos)
5. Diameter tulangan sengkang = D.10

D. Preliminary desain balok, kolom, dan plat


1. Dimensi balok
Berdasarkan SNI 2847 tahun 2019, dijelaskan mengenai tinggi balok minimum
adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Tinggi minimum balok


Kondisi Perletakan Minimum h [1]
Perletakan sederhana L/16
Menerus satu sisi L/18.5
Menerus dua sisi L/21
Kantilever L/8
Berdasarkan SNI 2847 tahun 2019, dikarenakan bangunan ini didesain menggunakan
sistem rangka pemikul momen khusus. Sehingga, harus dicek persyaratan dimensi
sebagai berikut.
• 𝑙 ≥ 4𝑑
• 𝑏𝑤 ≥ 0.3ℎ 𝑎𝑡𝑎𝑢 250 𝑚𝑚

Gambar 1. Keterangan dimensi balok SPRMK

Berdasarkan perhitungan diperoleh dimensi awal balok yang digunakan adalah


sebagai berikut.
a. Dimensi balok induk
1) Dimensi balok induk arah-X
b = 500 mm
h = 700 mm
2) Dimensi balok induk arah-Y
b = 450 mm
h = 600 mm

b. Dimensi balok anak


1) Dimensi balok anak arah-X
b = 250 mm
h = 500 mm
2) Dimensi balok anak arah-Y
b = 250 mm
h = 450 mm

2. Dimensi kolom
Berdasarkan pasal 18.7.2.1 SNI 2847 Tahun 2019 ditentukan dimensi kolom
minimum untuk struktur SPRMK adalah sebagai berikut.
• Dimensi penampang terkecil, diukur pada garis lurus yang melalui pusat
geometri, tidak kurang dari 300 mm
• Rasio dimensi penampang terkecil terhadap dimensi tegak lurusnya tidak kurang
dari 0.4

Berdasarkan perhitungan dimensi kolom awal yang digunakan adalah sebagai


berikut.
a. Dimensi Kolom1
b = 800 mm
h = 800 mm
b. Dimensi Kolom2
b = 700 mm
h = 700 mm

3. Dimensi plat
a. Ketebalan plat atap awal yang digunakan ditetapkan sebesar 120 mm
b. Ketebalan plat lantai awal yang digunakan ditetapkan sebesar 150 mm

E. Pembebanan dan kombinasi pembebanan


1. Pembebanan
Untuk perhitungan pada struktur ini, digunakan pembebanan sebagai berikut.
a. Beban mati (D)
Beban mati terdiri dari beban sendiri kolom1, kolom2, balok induk, balok anak,
plat lantai, dan plat atap
b. Beban mati tambahan (SDL)
• Beban mati tambahan pada plat atap yang terdiri dari beban plafon dan
penggantung, beban MEP, spesi, dan lain-lain ditetapkan sebesar 75 kg/m2
• Beban mati tambahan pada plat lantai yang terdiri dari beban spesi, beban
plafon dan penggantung, beban MEP, beban keramik, dan lain-lain ditetapkan
sebesar 100 kg/m2
• Dinding berada pada tepi bangunan dengan beban dinding sebesar 750 kg/m
c. Beban hidup (L)
Berdasarkan SNI 1727 Tahun 2020, beban hidup untuk bangunan hotel adalah
sebagai berikut.
1) Beban hidup pada plat lantai = 2.87 kN/m2
2) Beban hidup pada plat atap (atap bukan untuk hunian) = 0.96 kN/m2

2. Kombinasi pembebanan
Struktur ini menggunakan kombinasi pembebanan sebagai berikut.
a. Kombinasi pembebanan tetap
1) U = 1.4D
2) U = 1.2D + 1.6L
b. Kombinasi pembebanan sementara
1) U = 1.2D + 1.0L + ((100%*Ex + 30%*Ey)*Ie/R)
2) U = 1.2D + 1.0L + ((30%*Ex + 100%*Ey)*Ie/R)

Diketahui,
Ie = 1,25 R = 10,0

Sehingga, kombinasi pembebanan sementara menjadi seperti berikut.


1) U = 1.2D + 1.0L + (0.156*Ex + 0.0469*Ey)
2) U = 1.2D + 1.0L + (0.0469*Ex + 0.156*Ey)

F. Memodelkan bangunan menggunakan program SAP2000


Berikut merupakan gambar model struktur yang telah dibuat menggunakan program
SAP2000 versi 14.0
Gambar 1. Model Struktur

G. Pembebanan pada struktur


1. Pembebanan akibat beban mati pada plat
Gambar 2. Pembebanan struktur akibat beban mati pada plat (kg/m2)

2. Pembebanan akibat beban hidup pada plat

Gambar 3. Pembebanan struktur akibat beban hidup pada plat (kN/m2)

3. Pembebanan akibat beban dinding sekeliling pada balok


Gambar 4. Pembebanan struktur akibat dinding sekeliling pada balok (kg/m)

I. Mendesain struktur
Struktur ini didesain dengan menggunakan peraturan ACI 318-05/IBC2003

Gambar 5. Data masukan untuk Kategori Desain Seismik dan faktor reduksi kekuatan
Gambar 6. Data masukan untuk tipe rangka struktur: Sway Special (SPRMK)

J. Pengecekan
Sum UX Unitless dan SumUY Unitless > 90% (OK!)

Anda mungkin juga menyukai