Anda di halaman 1dari 4

VULNUS LACERATUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PRW/KPKA/VII/2023 0.0 1 dari 2

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR PROSEDUR Pimpinan,
OPERASIONAL

05 Juli 2023 dr. Rifni Amalia

Vulnus laseratum: luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak
PENGERTIAN beraturan atau compang-camping biasanya karena tarikan atau goresan
benda tumpul.
Memberikan tatalaksana yang tepat pada pasien dengan diagnosa
TUJUAN
Vulnus Laseratum
Surat Keputusan Pimpinan Klinik Nomor /KPKA/SK-PJ/VI/2023

KEBIJAKAN Tentang Panduan Praktik Klinik Klinik Pratama Kartika Anugrah


Pekanbaru
PROSEDUR Gambaran Klinis
 Luka tidak teratur
 Jaringan rusak
 Bengkak
 Perdarahan
 Akar rambut tampak hancur atau tercabut
 Tampak lecet atau memar di setiap luka.
Diagnosis
 Luka tidak teratur
 Jaringan rusak
 Bengkak
 Perdarahan
 Akar rambut tampak hancur atau tercabut
Tampak lecet atau memar di setiap luka.
Penatalaksanaan

Tindakan Antisepsis
VULNUS LACERATUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PRW/KPKA/VII/2023 0.0 2 dari 2

Daerah yang akan dibersihkan harus lebih besar dari diameter luka.
Prinsip saat menyucihamakan kulit adalah mulai dari tengahdan bekerja
ke arah luar dengan pengusapan secara spiral dimana daerah yang telah
dibersihkan tidak boleh diusap lagi menggunakan kassa yang telah
digunakan tersebut. Larutan antiseptik yang digunakan adalah povidone
iodine 10% atau klorheksidine glukonat 0,5%.
Pembersihan Luka
 Irigasi sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang
jaringan mati dan benda asing (debridement) sehingga akan
mempercepat penyembuhan. Irigasi dilakukan dengan menggunakan
cairan garam fisiologis atau air bersih. Lakukan secara sistematis
dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam.
 Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati. Tepi
yang compang-camping sebaiknya dibuang.
 Beri antiseptik.
 Bila perlu tindakan penjahitan, perlu diberikan anestesia lokal.
Penjahitan Luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang
dari 8 jam boleh dijahit primer. Sedangkan luka yang terkontaminasi
berat dan/atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per
secundam atau per tertiam.
Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang drain. Drain dapat
dibuat dari guntingan sarung tangan.fungsi drain adalah untuk
mengalirkan cairan keluar (darah atau serum) pada dead space.
Penutupan Luka
Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan
yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung
optimal. Fungsi kulit adalah sebagai sarana pengatur penguapan cairan
tubuh dan sebagai barier terhadap bakteri patogen. Pada luka fungsi ini
menurun oleh karena proses inflamasi atau bahakan hilang sama sekali
VULNUS LACERATUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PRW/KPKA/VII/2023 0.0 3 dari 2

(misalnya pasa kehilangan kulit akibat luka bakar) sehingga untuk


membantu mengembalikanfungsi ini, perlu dilakukan penutupan luka.
Penutupan luka yang terbaik adalah dengan kulit (skin graft, flap). Bila
tidak memungkinkan maka sebagai alternatif digunakan kassa (sampai
luka menutup dan dilakukan pentupan dengan kulit).
Pembalutan
Fungsi balutan antara lain:
 Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi.
 Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
penyembuhab, menciptakan kelembaban, sebagai kompres,
menyerap eksudat/produk lisis jaringan (adsorben).
 Sebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai
pertautan terjadi.
 Efek penekanan mencegah berkumpulnya rembesan darah yang
menyebabkan hematom.
Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangatbergantung
pada penilaian kondisi luka. Luka sayat, bersih, ukuran kecil yang dapat
mengalami oroses penyembuhan primam tidak perlu penutup/pembalut.
Sebaliknya pada luka luas dengan kehilangan kulit atau disertai
eksudasi dan produk lisis jaringan memerlukan penggantian balutan
sampai 5-6 kali sehari.
Pemberian Antibiotik dan ATS/Toksoid
Prinsipnya adalah pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan
pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.
Luka merupakan media yang baik bagi perkembanganbiakan bakteri-
bakteri anaerob (misalnya luka tusuk, luka menggaung, terkontaminasi
bahan-bahan yang merupakan media yang baik untuk berkembangnya
kuman anaeron seperti karat, kotoran kuda) memerlukan pemberian
ATS/Toksoid.

UNIT TERKAIT 1. Ruang Pemeriksaan Dokter


VULNUS LACERATUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PRW/KPKA/VII/2023 0.0 4 dari 2

Anda mungkin juga menyukai