Mopm Revisi (Rssa)
Mopm Revisi (Rssa)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam
yang telah memberikan kesempatan dan hidayah-Nya sehingga dapat
menyelesaikan laporan Manajemen Operasional dalam Penyelenggaraan
Makanan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk memenuhi tugas internship
Rotasi Gizi Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Sehubungan dengan
selesainya laporan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................3
MOPM 1.1 Menganalisis pelaksanaan dan perencanaan evaluasi menu.........3
MOPM 1.2 Menganalisis dan/atau membuat rekomendasi siklus menu...........9
MOPM 1.3 Menganalisis dan/atau membuat pedoman menu........................40
MOPM 1.4 Menganalisis dan/atau membuat standar porsi, standar resep dan
standar bumbu..........................................................................................57
MOPM 1.5 Menghitung nilai gizi siklus menu sesuai dengan standar porsi
pada sasaran tertentu berdasarkan kelas perawatan..............................71
MOPM 2.1 Menganalisis kelayakan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan
di unit penyelenggaraan makanan...........................................................75
MOPM 2.2 Menganalisis layout peralatan dan fasilitas produksi di unit
produksi makanan...................................................................................118
MOPM 2.3 Membuat rekomendasi efektivitas dan efisiensi penggunaan energi
................................................................................................................140
MOPM 3.1 Menganalisis proses pembelian atau pengadaan bahan makanan
pada institusi penyelenggaraan makanan..............................................151
MOPM 3.2 Menganalisis proses penerimaan bahan makanan pada institusi
penyelenggaraan makanan....................................................................163
MOPM 3.3 Menganalisis proses penyimpanan bahan makanan pada institusi
penyelenggaraan makanan....................................................................167
MOPM 4.1 Menganalisis ketepatan proses persiapan bahan makanan pada
institusi penyelenggaraan makanan.......................................................172
MOPM 5.1 Menganalisis ketepatan proses pengolahan bahan makanan pada
institusi penyelenggaraan makanan.......................................................179
MOPM 6.1 Menganalisis proses pemorsian dan distribusi pada institusi
penyelenggaraan makanan....................................................................189
DAFTAR TABEL
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir pelaksanaan Internship ini, diharapkan mahasiswa
dapat mengetahui gambaran profesi gizi di bidang penyelenggaraan
makanan Rumah Sakit serta dapat memposisikan diri sebagai
seorang manager dalam institusi penyelenggaraan makanan mampu
menganailisis serta membuat inovasi sekaligus mengatasi berbagai
masalah yang kemungkinan akan timbul di bagian penyelenggaraan
makanan rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Pada akhir pelaksanaan Dietetic Internship ini, mahasiswa profesi
diharapkan :
a. Mengetahui hasil analisis perencanaan proses produksi di
penyelenggaraan makanan RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi
Jawa Timur
b. Mengetahui hasil analisis fasilitas produksi, peralatan, sarana
dan prasarana di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur
c. Mengetahui hasil analisis kegiatan pengadaan bahan
makanan di institusi penyelenggaraan makanan RSUD Dr.
Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur
d. Mengetahui hasil analisis kegiatan persiapan bahan makanan
di institusi penyelenggaraan makanan RSUD Dr. Saiful Anwar
Provinsi Jawa Timur
e. Mengetahui hasil analisis kegiatan pengolahan bahan
makanan di institusi penyelenggaraan makanan RSUD Dr.
Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur
f. Mengetahui hasil analisis kegiatan distribusi dan penyajian
makanan di institusi penyelenggaraan makanan RSUD Dr.
Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Analisis Permasalahan
Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun dan
memadukan hidangan dalam variasi yang serasi, harmonis yang
memenuhi kecukupan gizi, cita rasa yang sesuai dengan selera
konsumen/pasien dan kebijakan institusi. Dalam fasilitas pelayanan
kesehatan perencanaan menu merupakan kegiatan penyusunan menu
yang akan diolah untuk memenuhi selera konsumen dan memenuhi
kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Tujuan
perencanaan menu pada fasilitas pelayanan kesehatan tersedianya siklus
menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada (Bakri, B., 2019)
Menurut Bakri, B., A.Intiyati., dan Widartika (2018), langkah-langkah
perencanaan menu dalam sistem penyelenggaraan makanan institusi
terdiri atas 12 langkah yaitu sebagai berikut:
1) Membentuk Tim Kerja
Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari dietisien,
kepala juru masak (chef cook) dan pengawas makanan.
2) Menetapkan Macam Menu
Macam menu mengacu pada tujuan pelayanan rumah sakit yang
terdiri dari menu standar, menu pilihan, dan kombinasi keduanya
3) Menetapkan Lama Siklus Menu
Siklus menu diperlukan untuk merencanakan susunan menu
makanan yang akan disajikan. Siklus dapat dibuat untuk menu 5
hari 7 hari, 10 hari atau 15 hari
4) Menetapkan Periode Siklus Menu
Periode siklus menu adalah lamanya siklus menu berlaku dan perlu
penggantian atau modifikasi kembali. Periode siklus menu dapat
diputar selama 6 bulan hingga 1 tahun.
5) Menetapkan Pola Menu
Menetapkan golongan dan frekuensi macam hidangan yang
direncanakan untuk setiap waktu makan selama satu putaran menu.
Tujuan dibuat pola menu adalah agar dalam siklus menu dapat
dipastikan menggunakan bahan makanan sumber zat gizi yang
dibutuhkan konsumen
6) Menetapkan Jenis, Frekuensi, dan Standar Porsi
Tujuan menetapkan jenis dan standar porsi adalah agar tersusun
variasi makanan yang akan digunakan dengan mengacu kepada
dana yang dialokasikan. Selain itu dapat diketahui setiap bahan
makanan digunakan dalam 1 siklus
7) Menetapkan Besar Porsi
Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan makanan yang
direncanakan setiap kali makan dengan menggunakan satuan
penukar berdasarkan standar makanan yang berlaku di institusi.
8) Menetapkan Pedoman Menu
Berdasarkan standar porsi dan menu yang telah disusun maka
dibuat pedoman menu. Standar porsi adalah berat berbagai macam
bahan makanan untuk suatu hidangan yang dicantumkan dalam
berat bersih mentah, sedangkan pedoman menu adalah standar
porsi yang dicantumkan dalam berat kotor.
9) Membuat Master Menu
Master menu adalah alokasi bahan makanan kedalam matriks
dalam siklus menu. Tujuan dibuatnya master menu adalah agar
distribusi bahan makanan yang digunakan tersebar dan harmonis,
sehingga pengulangan penggunaan bahan makanan tertata dengan
baik.
10) Merancang Menu dalam Siklus yang Ditetapkan (Format Menu)
Format menu memuat antara lain jumlah hari dalam siklus, waktu
makan, macam sasaran, dan susunan hidangan untuk setiap kali
makan.
11) Melakukan Penilaian Menu dan Merevisi Menu
Dilakukan dengan instrumen penilaian yang disebarkan kepada
setiap manajemen. Bila ada ketidaksetujuan oleh salah satu pihak
manajer, maka perlu dilakukan perbaikan kembali sehingga menu
benar-benar sudah disetujui oleh manajer
12) Melakukan pretest (tes awal) /try out (uji coba) menu
Uji coba yang dilakukan adalah memproduksi menu sesuai dengan
jumlah yang diinginkan. Hasil uji coba langsung diterapkan untuk
perbaikan menu
Berdasarkan hal diatas, SOP (Standar Operasional Prosedur) yang
dimiliki oleh RSUD Dr. Saiful Anwar sebagian besar sudah sesuai, namun
masih terdapat beberapa langkah atau prosedur yang belum sesuai dan
tercantumkan pada SOP Perencanaan Menu yang berlaku yaitu belum
tercantumnya penetapan jenis, frekuensi, standar porsi. Berdasarkan hasil
wawancara, poin ini belum dilakukan dikarenakan terbatasnya penggunaan
dana sehingga jenis dan frekuensi bahan makanan masih banyak terjadi
pengulangan, oleh karena itu poin ini masih belum dicantumkan kedalam
sop perencanaan dan evaluasi menu.
c. Rekomendasi
Berdasarkan analisis permasalahan diatas, rekomendasi penambahan
poin prosedur pada SOP perencanaan dan evaluasi menu yaitu sebagai
berikut:
1) Bentuk tim kerja yang terdiri dari koordinator penyelenggaraan
makanan dan ahli gizi di unit penyelenggaraan makanan
2) Tetapkan macam menu yaitu menu pilihan dan menu standar
berdasarkan kelas perawatan yaitu kelas I,II,III, VIP, dan VVIP.
3) Tetapkan lama siklus menu yaitu siklus menu 10 hari ditambah
menu ke-31
4) Tetapkan periode siklus menu yaitu selama 1 tahun
5) Tetapkan pola menu berdasarkan golongan dan frekuensi macam
hidangan yang direncanakan untuk setiap waktu makan selama
satu putaran menu berdasarkan kelas perawatan dan jenis diet
6) Tetapkan jenis, frekuensi dan standar porsi bahan makanan yang
digunakan
7) Tetapkan besar porsi yaitu banyaknya golongan bahan makanan
yang direncanakan setiap kali makan dengan menggunakan
satuan berat berdasarkan standar makanan yang berlaku di rumah
sakit
8) Tetapkan pedoman menu dengan mengumpulkan macam
hidangan untuk makan pagi, siang, dan malam serta jenis
makanan selingan berdasarkan standar porsi yang dicantumkan
dalam berat kotor
9) Buatlah master menu dengan yang terdiri dari makanan biasa,
lunak dan saring sesuai pola menu dan syarat diet yang dibuat oleh
ahli gizi di unit penyelenggaraan makanan
10) Buatlah format menu yang terdiri atas jumlah hari dalam siklus,
waktu makan, macam sasaran, dan susunan hidangan untuk setiap
kali makan.
11) Lakukan penilaian dan revisi menu oleh kepala instalasi gizi melalui
koordinator penyelenggaraan makanan
12) Lakukan uji coba menu selama satu siklus menu, kemudian
evaluasi dan revisi menu oleh koordinator penyelenggaraan
makanan
d. Daftar Pustaka
Bakri, B., A.Intiyati., dan Widartika. 2018. Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI. 2013.
Bakri, B. 2019. Manajemen Gizi Institusi. Jakarta. Kementrian Kesehatan
RI. 2013.
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS).Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
e. Lampiran
MOPM 1.2 Menganalisis dan/atau membuat rekomendasi siklus menu
Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras
Loaf ikan saus tomat Ikan 50 g Orak arik telur + saus fuyunghai : 30 g
Tahu fantasi : Tahu 50 g telur 60 g Bistik ayam cincang : ayam
Sup labu kuning makaroni Orek tempe Tempe 30 g 50 g
Labu kuning 35 g Acar kuning wortel Tahu bb bistik : Tahu 50 g
Makaroni 5 g Wortel 40 g Sup sehat
Wortel 35 g
Kentang 15 g
Melon 150 g Semangka 150 g Pisang susu 1 bh
VII Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g
Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g
Ikan kakap koloke saus lemon Ayam bb lada hitam (B) : ayam 50 Soto betawi (B/L/RG) :
(B) g daging 40 g
Abon ikan (L/RG) Ikan 50 g Ayam bb lapis (L/RG) : ayam 50 g Kerupuk (B)
MENU SIANG SORE PAGI
Daging bb lapis (A) : daging 40 g Loaf Tahu (B/L/RG) : Tahu 50 g Tahu bb kecap (L/RG) :
Tempe bb lapis (B/L/RG) Tempe Cah sayur (B/L/RG) Tahu 50 g
30 g Jamur kancing 10 g Tomat, kentang, tauge
Cap cay (B/L/RG) Wortel 30 g panjang (B/L/RG)
Wortel 20 g Kacang polong 15 g Tomat 15 g
Kacang kapri 25 g Bakso 5 g Tauge panjang 10 g
Sawi hijau 20 g Kentang 35 g
Kubis 10 g
Blomkol 15 g
Sosis 5 g
Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras
Abon ikan : ikan 50 g Ayam cincang bb lapis : ayam 50 g 30 g
Tempe bb lapis Tempe 30 g Loaf tahu : tahu 50 g Abon daging : daging 40 g
Bobor labu siam Bening labu kuning Tahu bb lapis : tahu 50 g
Labu siam 40 g Labu kuning 40 g Soto (wortel, kentang)
Wortel 20 g
Kentang 20 g
Pepaya 150 g Semangka 150 g Jeruk 1 bh
VIII Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g
Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g
Ayam goreng telur (B) : ayam 50 Telur dadar tebal saus merah (B) : Daging bb kare (B/L/RG/A)
g telur 60 g : daging 40 g
Ayam goreng asam (L/RG) : Terik telur (L/RG) : telur 60 g Tahu bacem goreng (B) :
ayam 50 g Terik daging (A) : daging 40 g Tahu 50 g
Daging garang asem (VVIP, A) : Dadar jagung (B) : jagung 20 g Tahu bacem (L/RG) : Tahu
daging 40 g Tahu bb terik (L,RG) : Tahu 50 g 50 g
Botok tempe cabe hijau (L/RG) Lodeh labusiam, beras kacang, Jukut bejek kcg panjang
Tempe 30 g lombok hijau (B/L/RG) (B/L/RG)
Tempe bb orem (L/RG) : tempe Labu siam 40 g Kacang panjang 60 g
30 g Beras kacang 5 g
Sayur asem jakarta (B/L/RG) Tetelan 5 g
MENU SIANG SORE PAGI
Kacang panjang 25 g Lombok 5 g
Krai 10 g
Kacang tanah 15 g
Daun so 5 g
Tetelan 5 g
Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras
Ayam cincang garang asem : Scramble egg : telur 60 g 30 g
ayam 50 g Tahu bb terik : Tahu 50 g Abon daging bb kare :
Tempe bb orem Tempe 30 g Sup oyong, suun daging 40 g
Cah labu siam Oyong 35 g Tahu bacem : Tahu 50 g
Labu siam 40 g Suun 5 g Tumis buncis, daging
cincang
Buncis 30 g
Daging cincang 10 g
Semangka 150 g Jeruk 1 bh Pisang raja 1 bh
IX Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g
Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g
Ikan goreng crispy (B) Ikan 50 g Semur daging (B/L/RG) : daging 40 Telur ceplok bb bali (B) :
Ikan oven + sauce lemon g telur 60 g
Kalio daging (A) : daging 40 g Keripik tempe (B) Tempe 30 g Telur bb woku (L/RG) :
Tahu goreng (B) : Tahu 50 g Opor tempe (L/RG) Tempe 30 g telur 60 g
Tahu bb sarden (L/RG) : Tahu 50 Acar kuning wortel, ketimun Daging bb woku (A) :
g (B/L/RG) daging 40 g
Sup kacang merah, wortel (B) Wortel 35 g Oseng tempe (B/L/RG)
Kacang merah 20 g Ketimun 15 g Tempe 30 g
Wortel 30 g Tumis sayur (B/L/RG)
Sosis 10 g Buncis 20 g
Sup wortel makaroni (L/RG) Wortel 20 g
Wortel 40 g Tauge 10 g
Makaroni 10 g Telur 10 g
Sosis 10 g
MENU SIANG SORE PAGI
Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras
Ikan cincang bb sarden Rolade daging : daging 40 g 30 g
Perkedel tahu kukus : Tahu 50 g Tempe orek Tempe 30 g Tim telur : telur 60 g
Sup labu kuning Acar kuning wortel Lapis kentang : kentang 40
Labu kuning 40 g Wortel 35 g g
Ketimun 15 g Cah baby buncis, suun
Baby buncis 30 g
Suun 10 g
Melon 150 g Pepaya 150 g Pear 1 bh
X Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g
Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g
Ayam mentega (B/L/RG) : ayam Telur ceplok (B) : telur 60 g Soto ayam (B/L/RG) :
50 g Telur bb gulai (L/RG) : telur 60 g ayam 50 g
Daging Asam manis (VIP, A) : Daging bb gulai (A) : daging 40 g Soto daging (A) : daging 40
daging 40 g Tempe mendoan (B) g
Tahu goreng (B) : Tahu 50 g Terik tempe (L/RG) Telur rebus ½ : 30 g
Sup Tahu (L/RG) Pecel (B) Kentang goreng (B) :
Tahu 50 g Bening bayam, jagung manis kentang 40 g
Cah warna warni (B/L/RG) (L/RG) Lapis kentang (L/RG)
Sawi hijau 20 g Kubis (B), Suun, tauge
Brokoli 10 g pendek (L/RG)
Wortel 20 g
Sosis 10 g
Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras
Loaf ayam saus kecap : ayam 50 Telur kukus saus tomat : telur 60 g 30 g
g Tempe cincang bb terik Tempe 30 g Ayam cincang bb soto :
Tahu bb kecap : Tahu 50 g Bening bayam, labu kuning ayam 50 g
Cah oyong + Suun Bayam 40 g Lapis kentang: kentang 40
Oyong 35 g Jagung 10 g g
Suun 5 g Sup wortel, makaroni
MENU SIANG SORE PAGI
Wortel 35 g
Makaroni 5 g
Semangka 150 g Melon 150 g Pisang Raja 1 bh
XI Nasi (B) : beras 75 g Nasi (B) : beras 75 g Nasi goreng hongkong
Nasi Tim (L) : beras 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g (B) : beras 75 g
Daging garang asam (B/L/RG) : Ikan goreng panis (B) Ikan 50 g Nasi Tim (L) : beras 50 g
daging 40 g Pepes ikan (L/RG) Ikan 50 g Nasi (RG, DM, RL, DJ IV,
Tahu crispy (B) : Tahu 50 g Daging bb bacem (A) : daging 40 g DIS)
Rolade Tahu (L/RG) : Tahu 50 g Tahu goreng bacem (B) : Tahu 50 g Ayam goreng laos (B) :
Sup sehat (B/L/RG) Tahu bb bacem (L/RG) : Tahu 50 g ayam 50 g
Kacang kapri 5 g Urapan (B) Kare Ayam (L/RG)
Wortel 15 g Kacang panjang 25 g Kare daging (A) : daging
Buncis 20 g Tauge panjang 10 g 40 g
Kubis 5 g Bayam 20 g Keripik tempe (B) Tempe
Kentang 10 g Kubis 5 g 30 g
Tetelan 5 g Bening labu siam, jagung manis Tempe bb tomat (L/RG)
(L/RG) Tempe 30 g
Labu siam 40 g Sayur nasi goreng (B)
Jagung manis 10 g Kacang panjang 10 g
Wortel 10 g
Jagung 5 g
Telur 10 g
Sup buncis + wortel (L/RG)
Buncis 20 g
Wortel 20 g
Ayam dadu 10 g
Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras 30 g Bubur Halus : tepung beras
Daging cincang garang asam : Abon ikan Ikan 50 g 30 g
daging 40 g Tahu bacem : Tahu 50 g Ayam cincang bb kare :
Rolade tahu : Tahu 50 g Bening labu siam ayam 50 g
MENU SIANG SORE PAGI
Sup wortel, suun Labu siam 40 g Tahu bb tomat : Tahu 50 g
Wortel 35 g Cah baby buncis, wortel
Suun 5 g Buncis 20 g
Wortel 20 g
Melon 150 g Semangka 150 g Pisang susu 1 bh
Keterangan:
.... : Tidak sesuai siklus menu dan master menu
.... : Tidak sesuai siklus menu
b. Analisis Permasalahan
RSUD Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan makanan sudah memiliki
pedoman menu, tetapi terdapat nama menu dalam siklus menu berbeda
dengan nama menu yang ada di pedoman menu. Dalam pedoman menu
perlu tercantum master menu, standar makanan, standar diet, standar
resep dan standar porsi. Menurut Bakri, dkk (2018) dan Wayansari, dkk
(2018) pedoman menu dibuat berdasarkan standar porsi yang dicantumkan
dalam berat kotor dan menu yang telah disusun. Adapun format pedoman
menu berdasarkan Depkes RI (2007) dengan modifikasi Bakri dkk (2018)
adalah sebagai berikut :
1) Unit, menjelaskan tentang jenis menu makanan yang dibuat
(makanan diet atau non diet)
2) Menu, menunjukkan menu apa saja yang disajikan dalam siklus menu
3) Tabel yang berisi :
a) Waktu Makan, keterangan waktu yang menjelaskan menu
digunakan untuk makan pagi, makan siang, makan sore atau
snack
b) Menu, memuat macam hidangan yang disajikan dalam siklus
menu
c) Bahan Makanan, memuat bahan makanan segar (BMS) seperti
daging, ayam, ikan, sayur, buah, bahan makanan kering (BMK)
seperti minyak, gula, garam, tepung terigu dan lainnya, bahan
makanan lain (BML) yang digunakan untuk mempercantik atau
mempersedap hidangan dan kolom untuk bahan ini bisa
dihilangkan apabila tidak diperlukan, dan yang terakhir adalah
bumbu
d) Berat bahan makanan, yang dicantumkan adalah berat kotor yang
berguna untuk memberikan jumlah berat bahan yang dapat
dipesan atau dibeli
a. Rekomendasi
Berdasarkan analisis permasalahan tersebut maka dapat direkomendasikan terkait pembuatan pedoman menu berdasakan siklus
menu yang di gunakan di RSUD Dr. Saiful Anwar. Berikut adalah rekomendasi pedoman menu:
Tabel 13. Rekomendasi Pedoman Menu
1 Nasi (B) 75
3 Bubur halus 25
4 Daging sapi 40
5 Daging ayam 60
6 Telur asin 60
8 Ikan 50
9 Tahu 50
10 Tempe 30
12 Semangka 150
13 Pisang hijau 75
14 Pisang ambon 75
15 Pisang susu 75
16 Pisang raja 75
17 Jeruk 50
18 Melon 150
19 Pepaya 150
20 Salak pondoh 75
2) Standar Resep
Standar resep adalah adalah resep yang sudah dimodifikasi dan
dibakukan untuk menciptakan kualitas/mutu dan porsi yang relatif
sama cita rasanya untuk setiap hidangan. Standar resep merupakan
resep yang telah dites/dicoba berulang-ulang dan dinilai cita rasanya
oleh panelis (konsumen dan pihak manajemen) (Bakri, 2018).
Di RSUD Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan makanan
sudah terdapat standar resep yang digunakan sebagai acuan untuk
membuat hidangan. Berikut adalah standar resep lauk hewani pada
siklus menu VIII yaitu:
Tabel 15. Standar Resep Lauk Hewani Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful
Anwar
Ayam Bumbu Rujak Nilai Gizi:
Energi = 150 kkal
Protein = 11,1 gram
Lemak = 10,9 gram
Karbohidrat = 1,8 gram
Natrium = 69,5 mg
*Nilai Gizi per porsi
3) Standar Bumbu
Standar bumbu adalah komposisi bumbu yang telah dibakukan
dan diberlakukan di institusi dalam rangka penyeragaman rasa
hidangan (bumbu dasar). Bumbu dasar dapat digunakan dalam
sistem penyelenggaraan makanan institusi dimana memproduksi
banyak item menu atau hidangan. Bumbu dasar dapat ditambah
bumbu tambahan tergantung dari macam hidangannya. Penggunaan
bumbu dasar ini harus distandarisasi karena juga merupakan
penyederhanaan pembuatan bumbu pada penyelenggaraan
makanan institusi yang besar. Tujuan dari pembuatan standar bumbu
adalah untuk mendapatkan konsistensi rasa hidangan yang
diproduksi dan untuk penyederhanaan persiapan bumbu (Bakri dkk,
2018).
Bumbu dasar pada umumnya ada lima yaitu standar bumbu A
(merah), standar bumbu B (putih), standar bumbu C, standar bumbu
D (iris), Standar bumbu E (bumbu tambahan disesuaikan dengan
kebutuhan) (Kemenkes RI, 2013).
Penyelenggaraan makanan instalasi gizi RSUD Dr. Saiful Anwar
dalam penyelenggaraan makanan sudah terdapat standar bumbu
yang dibedakan menjadi lima yaitu standar bumbu A, standar bumbu
B, standar bumbu C, standar bumbu D, dan standar bumbu E.
Standar bumbu tersebut digunakan oleh pemasak dalam pembuatan
bumbu. Berikut adalah standar bumbu yang ada di RSUD Dr. Saiful
Anwar, yaitu:
Tabel 16. Standar Bumbu per 100 Porsi Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful
Anwar
No Nama Bahan
Satuan A B C D E
Makanan
1 Bawang gram 190 220 225 320 0
merah
2 Bawang gram 80 110 125 160 100
putih
3 Cabe gram 250 100 0 0 0
merah
No Nama Bahan
Satuan A B C D E
Makanan
4 Kemiri gram 0 50 100 0 0
5 Lada gram 0 0 30 0 0
6 Daun salam gram 0 0 0 0 0
7 Laos gram 0 0 0 0 0
8 Jahe gram 0 25 20 0 0
9 Kunyit gram 0 25 40 0 0
10 Ketumbar gram 0 0 20 0 60
11 Air ml 500 500 500 500 90
Berat total 1020 1030 1060 980 250
b. Analisis Permasalahan
1) Standar Porsi
Standar porsi yang digunakan dalam penyelenggaraan makanan
di Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar sudah mencantumkan berat
mentah. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan pengamatan terkait
kesesuaian antara standar porsi dan bahan yang akan dilakukan
pemorsian yang tercantum pada tabel berikut:
Tabel 18. Kesesuaian Standar Porsi dan Bahan Makanan yang akan
disajikan
Bahan Standar Hasil
No. Dokumentasi
Makanan Porsi (g) Pengamatan
1 Nasi
150 134
2 Nasi Tim
150 183
Bahan Standar Hasil
No. Dokumentasi
Makanan Porsi (g) Pengamatan
3 Bubur
150 186
4 Ayam
60 60
5 Ikan
50 66
6 Telur
60 60
7 Tempe
30 35
8 Sayuran
50 59
9 Pisang
75 114,75
10 Semangka
(Snack DM)
250 259
Bahan Standar Hasil
No. Dokumentasi
Makanan Porsi (g) Pengamatan
11 Melon
(Snack DM)
250 258
2) Standar Resep
Format standar resep yang baik harus memuat nama masakan,
jumlah porsi yang dihasilkan, nilai gizi, komposisi bahan dan
jumlahnya, peralatan yang digunakan, cara membuat atau prosedur
pemasakan, waktu pengolahan, suhu pengolahan dan cara
menyajikan (Bakri dkk, 2018).
Standar resep yang digunakan dalam penyelenggaraan makanan
di Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar sudah baik karena memuat
nama masak, jumlah porsi, nilai gizi, komposisi bahan dan jumlahnya,
peralatan yang digunakan, cara membuat atau prosedur pemasakan,
waktu pengolahan, dan cara menyajikan. Tetapi untuk suhu
pengolahan masih belum dicantumkan.
3) Standar Bumbu
Standar bumbu yang digunakan dalam penyelenggaraan
makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar sudah lengkap
berdasarkan kelompok A, B, C, D, dan E serta terdapat contoh
makanan dengan standar bumbu yang dilengkapi dengan jumlah
porsi yang dihasilkan. Selain itu, terdapat standar bumbu berdasarkan
menu 10 hari lauk nabati/hewani.
c. Rekomendasi
1) Standar Porsi
Berdasarkan analisis permasalahan terkait standar porsi, saran
yang diberikan yaitu dapat dilakukan pelatihan SDM terkait
pemotongan dan standar porsi agar berat bahan yang disajikan dapat
sesuai dengan standar porsi yang telah ditetapkan. Selain itu, dapat
dibuat alat potongan yang sesuai dengan standar porsi agar semua
bahan terutama hewani terpotong dengan rata. Cetakan dapat
dimodifikasi sesuai standar porsi dan disesuaikan dengan kebutuhan,
misalkan ikan yaitu 50 gram. Contohnya yaitu seperti pada gambar
berikut:
2) Standar Resep
Berdasarkan analisis permasalahan terkait standar resep, yang
dapat direkomendasikan adalah melengkapi suhu pengolahan dan
suhu kematangan lauk. Berikut adalah rekomendasi standar resep
lauk hewani.
Tabel 19. Rekomendasi Standar Resep Lauk Hewani
d. Daftar Pustaka
Bakri, B., Intiyati, A., dan Widartika. 2018. Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi. Jakarta. Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia
Nita, M. H. D., Nur, A., & Kayumu, H. A. K. (2020). Ketepatan Standar
Porsi Nasi pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD Prof. Dr. WZ
Johannes Kupang. Nutriology: Jurnal Pangan, Gizi,
Kesehatan, 1(2), 49-53.