Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN PROMOSI DALAM BIDANG KESEHATAN REPRODUKSI

1. Bagaimana menurut pandangan anda sebagai tenaga Kesehatan menegnai statement yang
menyatakan bahwa selaput dara adalah lambang atau penentu keperawanan?

Jawaban :
Selaput dara inilah yang sering diidentikkan dengan keperawanan seorang wanita.
Dengan kata lain keperawanan merupakan petunjuk anatomis yang memperlihatkan
keutuhan selaput dara ini. Fungsi selaput dara secara biologis sampai sekarang masih
belum ada kepastian, dan hanya terdapat pada manusia. Para ilmuwan mengadakan
penelitian bahwa selaput dara itu dapat melindungi bayi dalam rahim dari infeksi, melalui
selaut dara ini pula, darah haid keluar saat perempuan itu menstruasi, sedangkan secara
sosial berfungsi sebagai lambang keperawanan seorang Wanita, namun hal ini tidak juga
dapat dibenarkan karena setiap Perempuan mempunyai bentuk selaput dara yang
berbeda-beda, bahkanada yang diciptakan tidak memiliki selaput dara.
Dan robeknya selaput dara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain
daripada faktor aktivitas seksual, diantaranya karena faktor kecelakaan , misalnya cedera
saat berkuda, menjalani USG transvaginal untuk kepentingan pemeriksaan penunjang
tertentu, atau pernah melakukan tindakan operasi pada vagina. Dan Sebagian Wanita
tidak menyadarinbahwa selaput daranya telah sobeks sebelum melakukan hubungan
seksual pertama kalinya,karena pasalnya robeknya selaput dara tidak selalu menimbulkan
rasa sakit maupun mengeluarkan darah. Dengan begitu selaput dara tidak selalu bisa
menjadi patokan sebagai penentu keperawanan seseorang. Untuk itu kita sebagai nakes
harus lebih cermat lagi dalam memberikan penyuluhan atau penkes jika ada pasien yang
menanyakan hal tersebut sehingga tidak terjadi kesalah fahaman.

2. Bagaimana menurut anda sebagai seorang nakes terhadap pemeriksan tes keperwanan
yang sering dilakukan oleh beberapa lembaga atau institusi sebagai kepentingan dan
syarat ketentuan tertentu untuk bisa masuk dan bergabung dalam suatu institusi tersebut?

Jawaban :

Yang disebut tes keperawanan, disebut juga pemeriksaan selaput dara, dua jari,
atau per vagina, adalah pemeriksaan alat kelamin wanita untuk mengetahui apakah
seseorang pernah atau sudah terbiasa melakukan hubungan seksual. Dua teknik yang
paling umum adalah pemeriksaan selaput dara untuk mengetahui ukuran atau
robekannya, dan penyisipan vagina dengan dua jari untuk mengukur ukuran introitus atau
kelemahan dinding vagina. Kedua teknik tersebut dilakukan dengan keyakinan bahwa
terdapat tampilan tertentu pada alat kelamin yang menunjukkan kebiasaan melakukan
hubungan seksual . Alasan sosial yang berlaku untuk pengujian ini adalah bahwa
keperawanan seorang perempuan yang belum menikah merupakan indikasi dari karakter
moral dan nilai sosialnya, baik dalam konteks kelayakan pernikahan, penilaian kekerasan
seksual, lamaran pekerjaan, atau lainnya.
Namun pada beberapa penelitian menjelaskan bahwa tes keperawanan tidak baik
dalam mendeteksi siapa yang belum melakukan hubungan seksual, dan dapat merugikan
orang yang dites – secara fisik, mental, dan sosial. Harapan kami adalah membuat lebih
banyak orang dan negara sadar akan hal ini untuk mencegah dampak buruk terhadap
perempuan dan anak Perempuan.

3. Pada saat ini banyak sekali remaja yang cenderung lebih tertarik dengan konten konten
hiburan dibandingkan dengan minat baca atau belajar mengenai kespro remaja, lantas
bagaimana peran kita sebagai nakes mengenai hal tersebut, untuk meningkatkan minat
remaja agar lebih tertarik untuk mempelajari tentang kespro pada remaja?

Jawaban :
Untuk meningkatkan minat remaja untuk lebih tertarik lagi dalam mempelajari Kesehatan
reproduksi yaitu dapat dilakukan dengan menyesuaikan media atau alat yang digunakan
untuk melakukan promkes atau penyuluhan contohnya seperti mengemasnya dalam
bentuk konten film pendek atau video singkat baik animasi maupun sinematik yang berisi
tentang promkes kespro yang disesuaikan lagi sesuai dengan perkembangan zaman saat
ini atau sesuai dengan gaya atau trend yang sedang digemari oleh remaja saat ini, atau
bisa juga dalam bentuk poster yang menarik yang mungkin ditempel di berbagai tempat-
tempat atau fasilitas umum di lingkungan remaja seperti sekolah, perpustakaan, rumah
sakit dan lain sebagainya. Mungkin dengan menggunakan bantuan kemajuan teknologi
dan perkembangan zaman konteks atau model dari pada promkes dapat terkesan lebih
menarik dan tidak terkesan monoton. Sehingga remaja dapat meningkatkan lagi
pemahamannya akan kespro yang mana tentunya sanagat berguna bagi masa depannya
nanti.

4. Apa saja pencegahan non farmakologi yang sebaiknya dilakukan agar remaja tidak
mengalami dismenorhea pada saat menstruasi ?

Jawaban :
Pencegahan komplementer atau non farmakologis yang dapat dilakukan diantaranya
sebagai berikut:
 Mengkonsumsi Coklat hitam
Coklat memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, seperti melepas
neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati dan tinggi antioksidan. Coklat
juga mengandung vitamin dan mineral, serta merangsang otak untuk melepaskan
hormon endorphin. Hormon endorphin akan menjadi analgesik alami dan
penenang alami sehingga mampu menurunkan intensitas nyeri seperti pada
nyeri haid
 Kompres Hangat
Kompres hangat dengan suhu 46°C mengakibatkan terjadinya vasodilatasi di
daerah simphisis pubis yang bisa membuka aliran darah membuat sirkulasi
darah lancar kembali sehingga terjadi relaksasi pada otot mengakibatkan
kontraksi otot menurun dan nyeri berkurang.
 Effeuleurage massage
Effleurage adalah suatu gerakan dengan mempergunakan seluruh permukaan
tangan melekat pada bagian-bagian tubuh yang digosok dengan ringan dan
menenangkan. Massage effleurage bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi
darah, menghangatkan otot abdomen, dan meningkatkan relaksasi fisik dan
mental.
 Massage
Massage menggunakan aroma therapy bermanfaat untuk menghilangkan rasa
lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh untuk
mengeluarkan racun, serta meningkatkan kesehatan pikiran

 Akupuntur
Akupuntur mengurangi keparahan dan durasi nyeri, mengurangi kebutuhan
untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan secara keseluruhan dalam
gejala menstruasi, dan meningkatkan kualitas hidup yang di ukur dengan indeks
peningkatan status Kesehatan.

5. Masalah ketidak lancaran menstruasi pada remaja sering sekali ditemui dilapangan,
bagaimana kiat atau penkes yang kita berikan mengenai kasus tersebut , karena sering
kali masalah tersebut menjadi suatu ketakutan dan faktor stress dari sebagian remaja ?
Jawaban :

Memberikan penkes bahwa Secara teori siklus menstruasi wanita terjadi sekitar 28 hari.
Namun, kenyataannya tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama. Ada
yang lancar, ada juga yang sering terlambat.Tenang saja, selama tidak disertai gejala-
gejala lainnya, menstruasi yang tidak lancar masih dapat dianggap wajar. Ketidaklancaran
menstruasi yang dialami wanita pun dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari
perubahan hormon hingga gaya hidup yang kurang sehat.
Upaya yang dapat dilakukan diantaranya ,
 Tidur yang cukup
 Kelola stress
 Jaga pola makan sehat
 Rutin berolahraga
 Dapat mengkonsumsi ramuan herbal pelancar haid seperti, jamu kunyit, air
rebusan daun pepya, air jahe.

Anda mungkin juga menyukai