Anda di halaman 1dari 25

MENINGITIS

Kelompok 2

Nama Kelompok
1. Agus Indra Saputra 144012246
2. Ari Egar Bramantyo 144012286
3. Asmiyanti 144012284
4. Ernawati 144012249
5. Indah Kurnia Sari 144012247
6. Norhikmah Redhayanti 144012264
7. Panji Azhari 144012257
8. Puspitasari 144012267
9. Titia Nur Safitri 144012277
PENGERTIAN
Meningitis adalah radang pada meningen
(membran yang mengelilingi otak dan medula
spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri
atau organ-organ jamur

Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen,


cairan serebrospinal dan spinal column yang
menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat
Meningitis merupakan infeksi akut dari
meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu
dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok,
Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza
dan bahan aseptis.
PENYEBAB
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam
organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan
meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti
fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak atau
sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan
diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh virus
dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu : meningitis purulenta dan
meningitis serosa.
Patofisiologi
​Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan
diikuti dengan septikemia, yang menyebar ke meningen
otak dan medula spinalis bagian atas. Faktor predisposisi
mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media,
mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain,
prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh
imunologis. Saluran vena yang melalui nasofaring posterior,
telinga bagian tengah dan saluran mastoid menuju otak dan
dekat saluran vena-vena meningen; semuanya ini
penghubung yang menyokong perkembangan bakteri.
Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala meningitis secara umum menurut (Suriadi & Rita,
2014), diantaranya :
1. Aktivitas/istirahat ; Malaise, aktivitas terbatas, ataksia, kelumpuhan,
gerakan involunter, kelemahan, hipotonia.
↑ ↓
2. Sirkulasi ; Riwayat endokarditis, abses otak, TD , nadi , tekanan
nadi berat, takikardi dan disritmia pada fase akut.
3. Eliminasi ; Adanya inkontinensia atau retensi urin.
4. Makanan/cairan ; Anorexia, kesulitan menelan, muntah, turgor kulit
jelek, mukosa kering.
5. Higiene ; Tidak mampu merawat diri.
6. Neurosensori ; Sakit kepala, parsetesia, kehilangan
sensasi, “Hiperalgesia” meningkatnya rasa nyeri,
kejang, gangguan oenglihatan, diplopia, fotofobia,
ketulian, halusinasi penciuman, kehilangan memori,
sulit mengambil keputusan, afasia, pupil anisokor,
hemiparese, hemiplegia, tanda ”Brudzinski” positif,
rigiditas nukal, refleks babinski posistif, refkleks
abdominal menurun, refleks kremasterik hilang pada
laki-laki.
Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan
laboratorium yang khas pada meningitis
adalah analisa cairan otak.

Pemeriksaan radiografi : CT-Scan dapat


diindikasikan untuk mengevaluasi adanya
komplikasi dan dilakukan untuk
menentukan adanya edema cerebral atau
penyakit saraf lainnya.
Komplikasi:

1. Hidrosefalus obstruktif
2.MeningococcL Septicemia ( mengingocemia )
3. Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal
bilateral)
4. SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
5. Efusi subdural
6.Kejang
7. Edema dan herniasi serebral
8. Cerebral palsy
9.Gangguan mental
10.Gangguan belajar
11.Attention deficit disorder .
A.PENGKAJIAN
1. Biodata

-Nama : Tn.R
-Jenis Kelamin : Laki-laki
-Usia : 45
-Pekerjaan : Supir
-Alamat :jl. Cikini

2. Keluhan Utama
- Kejang dan kesadaran menurun.

3. Riwayat Penyakit sekarang


a. Gejala infeksi akut : keadaan umum lemah, nafsu makan
menurun,muntah serta pada anak sering mengeluh sakit kepala.
4. Riwayat Penyakit Dahulu

- Tuberkulosa, trauma kepala.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

- Dalam keluarga ada yang menderita penyakit tuberkulosis paru pada


meningen tuberkulosis.

6. ADL (Activity Daily Living)

a. Nutrisi : Menurunnya nafsu makan, mual, muntah dan klien mengalami


kesukaran/tidak dapat menelan, dampak dari penurunan kesadaran.
b. Aktivitas : Mengalami kelumpuhan dan
kelemahan yang mengakibatkan gerak serta
ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan.
c. Tidur : Terdapat gangguan akibat nyeri kepala
yang dialami.
d. Eliminasi : Terjadi obstipasi dan inkontinensia
urin.
e. Hygiene : Sangat tergantung dalam hal
perawatan diri karena penurunan kesadaran.
7. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan Umum

- Suhu tubuh lebih dari 38 °C.

- Nadi cepat, tapi jika terjadi peningkatan tekanan intra kranial nadi menjadi cepat.

- Nafas lebih dari 24 x/menit

b. Pemeriksaan Fisik

- Kepala dan leher : Ubun-ubun besar dan menonjol, strabismus dan nistagmus (gerakan bola mata
capat tanpa disengaja, diluar kemauan), pada wajah ptiachiae, lesi purpura, bibir kering,sianosis
serta kaku kuduk.

- Thorak / dada : Bentuk simetris, pernafasan tachipnea, bila koma pernafasan cheyne stokes,
adanya tarikan otot-otot pernafasan, jantung S1-S2.
- Abdomen : Turgor kulit menurun, peristaltik usus menurun.

- Ekstremitas : pada kulit ptiachiae, lesi purpura dan ekimosis, reflek


Bruzinsky dan tanda Kernig positif, tanda hemiparesis.

- Genetalia : Inkontinensia uria pada stadium lanjut.

c. Pemeriksaan Penunjang

- Pungsi lumbal.

- Kultur darah.

- CT-scan
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 (D.0078) Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d

mengeluh nyeri, tampak meringis

2. (D.0056) intolerasi aktivitas b.d kelemahan d.d mengeleluh


Lelah

3. (D. 0055)Gangguan pola tidur b.d mengeluh sulit tidur d.d


mengeluh sulit tidur
C.PERENCANAAN
SEKIAN
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai