Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN

ICRA (INFECTION CONTROL RISK


ASSESSMENT) PENILAIAN
PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI
RENOVASI FISIK BANGUNAN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

AMANAT
JL. HAJI BAU NO. 11D/JL. MANGGIS NO.3 MAKASSAR TLP. 0411-87357
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga PANDUAN ICRA (INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
PENILAIAN PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI RENOVASI FISIK BANGUNAN ini
berhasil disusun.
Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian infeksi di
rumah sakit sangat terkait komitmen pimpinan rumah sakit serta memerlukan dukungan dari
para klinisi di rumah sakit. Infeksi nosokomial (Infeksi Rumah Sakit) pada prinsipnya dapat
dicegah, walaupun mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali. Untuk itu telah disusun
Penduan ICRA (Infection Control Risk Assessment) Penilaian Pengendalian Resiko Infeksi
Renovasi Fisik Bangunan di Rumah Sakit yang aplikatif sehingga diharapkan penyelenggaraan
pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dapat dilakukan lebih optimal.

Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur Rumah Sakit Ibu
dan Anak Amanat Makassar yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam
pembuatan panduan ini, para pejabat struktural dan tenaga fungsional di Direktur Rumah Sakit
Ibu dan Anak Amanat Makassar yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan
panduan ini, serta seluruh staf di Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar yang
telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada
proses monitoring dan evaluasi panduan ini.

Makassar, April 2022

Tim Penyusun

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar ii


DAFTAR ISI

SAMPUL ....................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii

BAB I DEFINISI .................................................................................................... 1

BAB II RUANG LINGKUP ........................................................................................ 2

BAB III TATA LAKSANA ........................................................................................ 3

A. Pra Renovasi ............................,.............................................................. 3

B. Selama Renovasi ...................................................................................... 3

C. Sesudah Renovasi .................................................................................... 3

BAB IV DOKUMENTASI ..................................................................................... 14

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar iii


BAB I
DEFINISI

Risk Assessment / Penilaian Resiko adalah :


1. Suatu proses penilaian untuk menguji sebuah proses secara rinci dan berurutan, baik
kejadian yang aktual maupun yang potensial berisiko ataupun kegagalan dan suatu yang
rentan melalui proses yang logis, dengan memprioritaskan area yang akan di perbaiki
berdasarkan dampak yang akan di timbulkan baik aktual maupun potensial dari suatu proses
perawatan, pengobatan ataupun service yang diberikan.
2. Selain itu dapat juga diartikan sebagai suatu proses untuk membantu organisasi menilai
tentang luasnya risiko yg dihadapi, kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak risiko
yang harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yg terlibat termasuk Pasien dan
masyarakat dapat terlibat bila memungkinkan.

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 1


BAB II
RUANG LINGKUP

A. Tujuan
a. Untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya HAI’s (Healthcare Associated
Infection) pada pasien, petugas dan pengunjung di rumah sakit
b. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar dapat ditindak lanjuti berdasarkan
hasil penilaian skala prioritas.

B. Program Penilaian Risiko Infeksi kontrol


1. External :
a. Terkait dengan komunitas
b. Terkait dengan bencana
c. Persyaratan peraturan dan akreditasi
2. Internal :
a. Terkait pasien
b. Terkait petugas
c. Terkait prosedur
d. Peralatan
e. Lingkungan
f. Pengobatan
g. Sumber daya

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 2


BAB III
TATA LAKSANA

A. Pra Renovasi
1. Sebelum renovasi ada rapat koordinasi antara bagian Tehnik, Tim PPIRS, K3RS dan
Unit Sanitasi dan Pemeliharaan.
2. Komite PPIRS melakukan pengkajian resiko dan membuat izin renovasi.
3. Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi bangunan Komite PPIRS, K3RS dan
Unit Sanitasi Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak perencana dan pelaksana
proyek.
4. Sebelum pelaksanaan pembangunan/renovasi dan pembongkaran bangunan, pihak
pelaksana proyek harus menutup area kerja, Komite PPIRS akan memastikan dengan cek
list” Renovasi bagunan “ dan memastikan kontraktor memasang informasi bahwa area
tersebut sedang ada pembangunan/renovasi dan pembongkaran bangunan sesuai standar
K3RS dan PPI.
5. Setelah pembangunan selesai Komite PPIRS melakukan evaluasi kembali melalui cek
list renovasi bangunan

B. Selama Renovasi
1. Selama proses pembangunan pelaksana proyek wajib mengenakan APD sesuai K3.
2. Selama dalam proses pembangunan, Tim pengawas proyek (Bagian Tehnik, Tim
PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai surat kesepakatan bersama.

C. Sesudah Renovasi
Setelah pembangunan selesai Komite PPIRS melakukan evaluasi kembali melalui cek list
renovasi bangunan.

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 3


PENILAIAN PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI
MATRIKS TINDAKAN UNTUK KONSTRUKSI & RENOVASI

TAHAP 1:
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Jenis Proyek Renovasi Kegiatan (Type A - D)
TIPE AKTIVITAS / KEGIATAN
TIPE A Inspeksi dan Aktivitas Non-Invasif.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin per 5m2);
 Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
 Instalasi penutup dinding
 Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
 Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu
memotong dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk
pemeriksaan visual.
TIPE B Skala kecil, aktivitas durasi pendek yang menimbulkan debu minimal
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Instalasi telepon dan komputer kabel
 Akses ke ruangan
 Memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi debu dapat dikontrol.
TIPE C Pekerjaan yang menghasilkan debu sedang sampai tingkat tinggi, memerlukan
pembongkaran atau penghapusan dari setiap komponen bangunan tetap atau
rakitan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau
rakitan,
 Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan dinding
 Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper, plafon, dan casework
 Konstruksi dinding baru,
 Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
 Kegiatan perkabelan yang banyak.
 Setiap kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja.
TIPE D Proyek pembongkaran dan penghancuran konstruksi bangunan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Kegiatan/ aktivitas yang membutuhkan kerja shift berkelanjutan.
 Memerlukan pembongkaran besar atau penghapusan sistem kabel
lengkap
 Konstruksi baru.

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 4


TAHAP 1:

TAHAP 2 :
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Kelompok Resiko Pasien yang akan terkena
dampak renovasi.
Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terpengaruh, pilih kelompok risiko tinggi :
RESIKO RESIKO SANGAT
RESIKO SEDANG RESIKO TINGGI
RENDAH TINGGI
 Area  Perawatan pasien dan  UGD  Unit Onkologi/
Perkantoran tidak tercakup dalam  Radiology Kanker
 Tanpa pasien/ Grup 3 / 4  Recovery Rooms  Terapi Radiasi
area resiko  Laundry  Ruang Maternitas  Area klinis
rendah yang  Cafeteria / VK  Chemo Infusion
tidak terdaftar  Dietary/ Ruang Gizi  High Dependency  Transplant
dimanapun  Manajemen Material Unit  Pharmacy Admixture
 PT/OT/Speech  Kamar bayi - Ruang bersih
 Penerimaan/Pemulangan  Pediatrics  Kamar Operasi
 MRI  Lab Microbiologi  Departemen Proses
 Obat-obatan nuklir  Long term sub- Sterilisasi
 Echocardiography acute units  Kateterisasi Jantung
 Laboratorium tidak  Farmasi  Kamar prosedur
spesifik seperti Grup 3  Dialisis invasif pasien rawat
 Koridor Umum (yang  Endoskopi jalan
dilewati pasien, suplai,  Area  Area Anastessi
dan linen) Bronchoskopi & pompa jantung
 Newborn Intensive
Care Unit (NICU)
 Semua Intensive Care
Unit

TAHAP 2 :

TAHAP 3: Cocokkan
Kelompok Resiko Pasien (Rendah, Sedang, Tinggi dan sangat Tinggi) dengan yang
direncanakan.........................................
Proyek Pembangunan Tipe (A, B, C, D) pada matriks berikut, untuk menemukan .....

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 5


Level Kewaspadaan (I, II, III atau IV) atau tingkat kegiatan pengendalian infeksi diperlukan.
Kelas I-IV atau Tindakan Kode Warna yang digambarkan pada halaman berikut.

IC MATRIX – LEVEL KEWASPADAAN:


PROYEK PEMBANGUNAN DENGAN RESIKO INFEKSI PASIEN

JENIS PROYEK RENOVASI


KELOMPOK
RESIKO TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
PASIEN

RESIKO
I II II III / IV
RENDAH

RESIKO
I II III IV
SEDANG

RESIKO
I II III / IV IV
TINGGI

RESIKO
SANGAT II III / IV III / IV IV
TINGGI

Catatan:
Persetujuan dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) diperlukan pengontrolan
prosedur saat Kegiatan Renovasi dan Tingkat Risiko yang mengindikasikan bahwa Level III
atau IV..

TAHAP 3 :

Deskripsi Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berdasarkan Level/ Kelas


SETELAH PENYELESAIAN
LEVEL SELAMA PROYEK BANGUNAN
PROYEK
LEVEL 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang Area kerja bersih setelah
I meminimalkan debu dari lokasi konstruksi. pekerjaan proyek selesai.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk
inspeksi visual sesegera mungkin.

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 6


LEVEL 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah 1. Bersihkan permukaan kerja
II debu terbang ke dalam atmosfer. dengan lap pembersih yang
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan dibasahi dengan cairan
lakban. desinfektan.
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah 2. Pengangkutan Limbah
yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. renovasi ditempatkan dalam
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat wadah tertutup rapat.
vacuum dengan filter HEPA. 3. Area kerja dibersihkan dengan
5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar lap yang dibasahi cairan
dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan desinfektan , penyedotan debu
ketika sudah tidak efektif. atau HEPA Filter.
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat 4. Setelah selesai, kembalikan
berlangsungnya pekerjaan. sistem HVAC
7. Pembersihan area kerja dan permukaan seperti semula.
horizontal pada penyelesaian proyek.
LEVEL 1. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat 1. Jangan menghilangkan
III berlangsungnya pekerjaan untuk hambatan dari area kerja
mencegah kontaminasi sistem saluran. sampai
2. Lengkapi semua barier konstruksi proyek selesai setelah
sebelum konstruksi dimulai. diperiksa oleh Tim PPI dan
3. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi Kepala Proyek.
kerja menggunakan unit ventilasi dengan 2. Hapus penutup area renovasi
filter HEPA atau metode lain untuk (terpal) secara hati-hati untuk
mempertahankan tekanan negatif. meminimalkan penyebaran
Keamanan publik akan memonitor tekanan debu, kotoran dan puing-
udara. puing
4. Jangan menghilangkan barier dari area bangunan.
kerja sampai proyek selesai dibersihkan 3. Bersihkan area kerja dengan
secara menyeluruh. Vacuum dan disaring dengan
5. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada HEPA Filter.
kegiatan konstruksi, atau sebagaimana 4. Area renovasi segera
diharuskan untuk meminimalkan pelacakan. dibersihkan dengan pel yang
6. Buang material barier dengan hati-hati untuk dibasahi cairan desinfektan.
meminimalkanpenyebaran kotoran & debris 5. Setelah selesai, kembalikan
yg terkait sistem HVAC seperti semula.
dengan konstruksi. Material barier harus
diseka basah, divacum dengan HEPA atau
disemprot air sebelum dibuang.
7. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 7


yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar
dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
9. Bersihkan area kerja dan permukaan
horizontal pada penyelesaian proyek.
LEVEL 1. Isolasi sistem HVAC di area renovasi untuk 1. Jangan melepas penutup area
IV mencegah kontaminasi. proyek sebelum pekerjaan
2. Sebelum pelaksanaan proyek, tutup area selesai diperiksa oleh Tim PPI
dengan penutup plastik / bahan lain yang dan Tim pembangunan
rapat sehingga tidak ada paparan debu, Rumah Sakit.
kotoran dan puing-puing bangunan. 2. Lepaskan penutup area
3. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat renovasi (terpal, plastik atau
kerja dengan memanfaatkan HEPA Filter seng) secara hati – hati untuk
udara. meminimalkan kontaminasi
4. Tutup semua lubang pintu, pipa, dan saluran. debu, kotoran dan puing-
5. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian , puing bangunan.
memaki APD dan membersihkan badan 3. Pengangkutan limbah
(mandi) sebelum dan sesudah melakukan renovasi ditempatkan dalam
pekerjaan proyek. wadah yang tertutup rapat.
6. Semua orang yang memasuki area proyek 4. Area kerja dibersihkan dengan
wajib memakai sepatu tertutup. vakum dan udara disaring
dengan HEPA Filter.
Vacuums.
5. Bersiahkan area bekas
renovasi dengan kain pel yang
sudah dibasahi cairan
desinfektan.
6. Setelah selesai, kembalikan
sistem HVAC seperti semula.

TAHAP 4 : Identifikasi daerah sekitar lokasi proyek, menilai dampak potensial


Samping Samping
Unit Bawah Unit Atas Depan Belakang
Kanan Kiri

Kelp. Resiko

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 8


TAHAP 5:
Mengidentifikasi area renovasi misalnya, kamar pasien, ruang obat, dll

TAHAP 6:
Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan: ventilasi, pipa ledeng, listrik apabila
diperlukan untuk dipadamkan atau ditutup.

TAHAP 7:
Mengidentifikasi tindakan penahanan, menggunakan penilaian sebelumnya. Apa jenis
hambatan?
(Mis, padatan hambatan dinding); Apakah diperlukan HEPA filter ?

(Catatan: daerah Renovasi / konstruksi harus diisolasi selama konstruksi untuk meminimalisasi
paparan debu, bising dll )

TAHAP 8:
Pertimbangkan potensi risiko kerusakan air. Apakah ada risiko akibat mengorbankan
integritas struktural? (misalnya, dinding, langit-langit, atap)

TAHAP 9:
Jam Kerja: Apakah pekerjaan renovasi dapat dilakukan selama jam perawatan pasien?

TAHAP 10 :
Apakah rencana memungkinkan untuk jumlah tekanan negatif / aliran udara yang memadai ?

TAHAP 11 :

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 9


Apakah rencana memungkinkan untuk jumlah tenaga yang dibutuhkan & jenis cuci tangan ?

TAHAP 12 :
Apakah Tim PPI setuju dengan jumlah minimum untuk proyek ini? (Verifikasi terhadap FGI
Desain dan Pedoman konstruksi untuk jenis dan area)

TAHAP 13 :
Apakah Tim PPI (Pencegahan & Pengendalian Infeksi RS) setuju dengan rencana untuk
membersihkan kotoran di kamar utilitas?

TAHAP 14 :
Rencanakan untuk membahas masalah penutupan area dengan tim proyek.
Misalnya, arus lalu lintas, rumah tangga, puing-puing renovasi (bagaimana dan kapan).

Lampiran:
 Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan tanggung jawab untuk
memantau proyek yang mencakup Pencegahan & Pengendalian Infeksi di
Sumber : RS.
 Hasil
Steps 1-3 analisis
Adapted with ICRA dapat V
permission dimodifikasi
Kennedy, Bsepanjang
Barnard, proyek.
St Luke Episcopal Hospital,
Houston TX; C Fine CA
Steps 4-14 Adapted with permission Fairview University Medical Center Minneapolis MN
Forms modified /updated;
provided courtesy of Judene Bartley, ECSI Inc. Beverly Hills MI 2002. Jbartley@ameritech.net
Updated, 2009

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 1


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DALAM RENOVASI BANGUNAN
NO IJIN :
Lokasi Renovasi: Tanggal mulai Proyek:
Koordinator Proyek : Perkiraan lama Proyek :
Kontraktor yang melakukan proyek : Ijin Tanggal Kadaluarsa :
Supervisor: Telephon :
TIDA KELOMPOK RESIKO
YA AKTIVITAS RENOVASI YA TIDAK
K INFEKSI
TIPE A : Inspeksi, Kegiatan Non -
Kelp. 1 : Resiko Rendah
invasif
TIPE B : Skala kecil, Durasi pendek,
Kelp. 2 : Resiko Sedang
Level Sedang sampai tingkat Tinggi
TIPE C : Kegiatan menghasilkan
debu, membutuhkan lebih dari 1 shift
Kelp. 3: Resiko Tinggi
kerja untuk penyelesaian, Level
Sedang sampai tingkat tinggi
TIPE D : Kegiatan konstruksi besar,
membutuhkan penyelesain durasi kerja Kelp.4 :Resiko Tinggi
lama dan mewajibkan shift kerja Sekali
berturut-turut
LEVEL I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi
konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera mungkin.
LEVEL II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke dalam atmosfer.
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan.
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA.
5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
7. Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 1


LEVEL III 1. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
2. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
3. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi
dengan filter HEPA atau metode lain untuk mempertahankan tekanan negatif.
Keamanan publik akan memonitor tekanan udara.

TANGGAL : 4. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dibersihkan
secara menyeluruh.

TTD : 5. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau sebagaimana
diharuskan untuk meminimalkan pelacakan.
6. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkanpenyebaran kotoran &
debris yg terkait
dengan konstruksi. Material barier harus diseka basah, divacum dengan HEPA atau
disemprot air sebelum dibuang.
7. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
9. Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
LEVEL IV 1. Mendapatkan Izin dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RS) sebelum konstruksi dimulai.
2. Mengisolasi sistem HVAC di daerah mana pekerjaan yang sedang
dilakukan untuk mencegah kontaminasi dari sistem saluran.
3. Pasang penutup area renovasi dan beri tanda sebelum konstruksi dimulai.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja memanfaatkan HEPA
dilengkapi unit filtrasi udara.
5. Tutup semua lubang (pintu, angin di atas pintu), pipa, saluran air dengan tepat.

TANGGAL : 6. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian kerja dan membersihkan


diri sebelum dan sesudah bekerja.

TTD : 7. Semua personil yang memasuki tempat kerja wajib memakai sepatu tertutup.
8. Jangan menghilangkan tanda penutup area kerja sampai proyek selesai
diperiksa oleh Tim PPI (Pencegahan & Pengendalian Infeksi RS) dan
lingkungan dibersihkan.
9. Area kerja dibersihkan dengan Vacuum dan disaring dengan HEPA Filter.
10. Bersihkan area dengan kain pel yang dibasahi dengan disinfektan.
11. Lepaskan penutup area secara hati-hati untuk meminimalkan penyebaran debu
kotoran dan puing-puing
12. Limbah/ sampah renovasi dikumpulkan dalam kontainer tertutup sebelum

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 1


transportasi.
13. Tutup rapat wadah/ tempat limbah transportasi (gerobak).
14. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC seperti semula.
Persyaratan tambahan:

Tanggal Tanggal
TTD TTD
Pengecualian / Penambahan izin ini
dicatat oleh memorandum terlampir
Permintaan ijin oleh : Ijin resmi oleh :
Tanggal : Tanggal :

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 1


BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian ICRA (Infection Control Risk Assessment) Penilaian Pengendalian Resiko


Infeksi Renovasi Fisik Bangunan dilakukan jika terdapan pembangunan atau renovasi fisik
bangunan di lingkungan Rumah Sakit.

PPI-Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat 1

Anda mungkin juga menyukai