Anda di halaman 1dari 31

Visual

Recognition

Laila Indra Lestari, S.Psi., M.A.


Perception

Suatu proses yang menggunakan pengetahuan


yang telah dimiliki untuk memperoleh dan
menginterpretasikan stimuli yg diterima oleh
alat indra
Pattern recognition
Identifikasi stimuli yg kompleks,
seperti huruf, wajah, atau gambar
Dua Aspek yg kompleks

Persepsi

Attention
Kemampuan onsentrasi scr sadar
pada beberapa fenomena untuk
mengesampingkan rangsangan
lainnya
Psikologi Gestalt
manusia memiliki kecenderungan dasar
untuk mengatur apa yang mereka lihat;
tanpa usaha apapun (melihat pola
keseluruhan, bukan pengaturan acak).
Organization in Visual Perception

Pengenalan objek bergantung pada bentuk,


bukan pada warna atau tekstur.

Gazzaniga et al (2009)
an ambiguous figure-ground relationship

fenomena visual dimana persepsi objek yang bermakna,


gambar, dan latar belakang tak berbentuk, alas; tidak
konstan dalam sebuah gambar, dan dapat berbalik secara spontan.
(Wolfe et al. 2009).

Kita terbiasa dengan kepastian hubungan


figure-ground (gambar-alas) sehingga kita terkejut
ketika menghadapi situasi dimana figure dan ground
bertukar tempat
Why ?

• Neuron di korteks visual beradaptasi dengan satu figur, seperti


versi ''wajah’’. Mungkin juga melihat versi alternatifnya yaitu
''vas’’;
• Orang mencoba memecahkan paradoks visual dengan
bergantian antara dua solusi yang masuk akal
What do you see?
Illusory contours (subjective contours)
Persepsi tepi yang sebenarnya tidak ada secara fisik dalam stimulus

• Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasanya melihat scenes


lebih akurat jika kita ''mengisi kekosongan’’
• Pada kasus kontur ilusi, strategi rasional ini menyebabkan
kesalahan persepsi

.
Visual Sistem

Perceptual Stimuli

• Distal stimulus : objek actual di lingkungan.


Contoh : buku di atas meja

• Proximal stimulus : informasi yang masuk pada


reseptor sensorik (retina).
Contoh: gambar yang dibuat buku di retina.

• Ketika kita mengenali suatu objek, kita bisa


mengetahuI identitas stimulus distal, bahkan ketika
informasi yang tersedia dalam stimulus proksimal jauh
dari sempurna
• Persepsi manusia lebih dari jumlah informasi dalam
stimulus distal.
Bottom-Up

Pemrosesan bottom-up : menekankan bahwa karakteristik


stimulus penting ketika kita mengenali suatu objek.

Rangsangan fisik
Sistem persepsi
Reseptor
(dari paling bawah
sensorik hingga otak)
Top-down process

• Menekankan bagaimana konsep, harapan, dan memori seseorang


dapat memengaruhi pengenalan objek.
• Digabungkan bersama dengan informasi fisik spesifik tentang
stimulus dari pemrosesan bottom-up
• Pemrosesan top-down menjadi kuat ketika stimulus dicatat hanya
dalam sepersekian detik. Pemrosesan top-down juga kuat ketika
rangsangan tidak lengkap atau ambigu
• Pemrosesan bottom-up dan top-down diperlukan untuk
menjelaskan kompleksitas pengenalan objek
Menguji apakah keterbukaan (openness to experience trait) terkait dengan fenomena dalam persepsi visual (binocular rivalry).
Dua gambar yang berbeda disajikan pada masing-masing mata secara bersamaan

Binocular rivalry task


• Orang -orang terbuka (openness trait) melihat gambar yang menyatu atau diacak dalam durasi waktu
yang lebih lama daripada rata-rata orang
• Melihat lebih lama ketika dalam positive mood (suasana hati) yang mirip dengan mood yang biasa
meningkatkan kreativitas.
• Kecenderungan kreatif pada orang-orang terbuka (openness) meluas atau berkembang sampai ke
persepsi visual dasar.
• Orang yang terbuka memiliki pengalaman visual yang berbeda secara fundamental dibandingkan rata
-rata orang.
Ø Efek superioritas kata à kita dapat mengidentifikasi satu huruf lebih akurat
dan lebih cepat ketika muncul dalam kata yang bermakna

Ø Ketika membaca, konteks dapat memfasilitasi pengenalan suatu kata dalam


sebuah kalimat (pemrosesan bottom-up dan top-down beroperasi secara
terkoordinasi.)
Kesalahan pemrosesan visual
Top-down process

Change Blindness

Ø Tidak mengenali bahwa suatu objek telah berubah (seseorang gagal untuk melihat
perubahan di beberapa bagian dari stimulus)
Ø Ketika kita melihat adegan dengan banyak objek, kita biasanya tidak menyimpan
representasi rinci dari setiap item dalam adegan itu
Kesalahan pemrosesan visual

Inattentional Blindness (kebutaan yg tidak disengaja)


Ø Ketika orang gagal memperhatikan bahwa objek baru telah muncul
Ø Kita lebih mungkin mengalami kebutaan yang tidak disengaja ketika tugas utama menuntut kemampuan
secara kognitif
Perbedaan pengenalan objek dan wajah
Ø Pengenalan objek lain à dengan mengidentifikasi fitur individual yang digabungkan
bersama untuk membuat objek tsb

Ø Pengenalan wajah lebih "istimewa” dan istimewa dalam sistem persepsi kita.

Ø Pengenalan wajah secara holistic à dalam bentuk dan struktur keseluruhannya.

Ø Dengan kata lain, kita memandang sebuah wajah dalam hal gestaltnya, atau kualitas
keseluruhan yang melampaui elemen individualnya.

Ø Lokasi yang paling bertanggung jawab untuk pengenalan wajah adalah korteks temporal

Psikologi gestalt à bahwa manusia memiliki kecenderungan


dasar untuk mengatur apa yang mereka lihat; tanpa usaha
apapun ( melihat pola keceluruhan, bukan pengaturan acak)
Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa
banyak orang merasa moralitas sedang menurun dan
penurunan ini telah dirasakan sejak 70 th llau dan
terus bertambah sampai sekarang.

Penurunan moralitas dirasakan karena penurunan


moral individu seiring bertambahnya usia serta
penurunan moral generasi berikutnya

Namun, peneliti menemukan bahwa partisipan riset


merasa generasi mereka tidak menunjukkan gejala
degradasi moral sepanjang waktu

Persepsi penurunan moralitas hanyalah ilusi

Mastroianni, A.M., Gilbert, D.T. The illusion of moral decline. Nature 618, 782–789 (2023). https://doi.org/10.1038/s41586-023-06137-x
Bagaimana ilusi tsb bisa muncul?

1. Paparan informasi yang bias


2. Memori informasi yang bias
Persepsi Wajah

• Manusia lebih akurat mengenali fitur-fitur wajah (spt hidung, mata, mulut)
bila tampak dlm konteks keseluruhan wajah dibanding mengenali
fitur-fitur wajah tanpa konteks
• Sebaliknya, ketika mengenali rumah, kita mengenali fitur-fitur
rumah tanpa konteks. Sama akuratnya dg mengenali fitur-fitur rumah dlm
konteks keseluruhan rumah
• Dengan kata lain, kita mengenali wajah dg cara berbeda dg mengenali stimuli
lainnya
• Persepsi wajah menekankan organisasi bagian-bagian menjadi suatu pola
keseluruhan yg kohesif, tidak sekedar menyusun fitur-fitur yg terpisah
Neuroscience Research on Face Recognition

Ø Sebagian besar penelitian tentang pengenalan wajah berasal dari


kecacatan yang dikenal sebagai prosopagnosia (diucapkan ''pros-o-pag-
no-zhe-ah’’).
Ø Orang dengan prosopagnosia tidak dapat mengenali wajah manusia
secara visual, meskipun mereka mempersepsikan objek lain secara relatif
normal
Ø Individu dengan prosopagnosia dapat dengan mudah mengenali objek
umum. Misalnya, seorang pria dengan prosopagnosia dapat dengan cepat
mengidentifikasi kursi, cangkir kopi, atau sweter.
Ø Dapat melihat wajah tersenyum seorang wanita dan mengatakan wanita tsb
bahagia. Namun, gagal mengenali bahwa wanita ini adalah istrinya sendiri
Ø Penderita prosopagnosia sering melaporkan bahwa berbagai bagian wajah
seseorang—seperti hidung, mulut, dan dua mata—tampak independen satu
sama lain, bukannya membentuk satu wajah yang utuh dan utuh
References

• Matlin, Margaret W. & Farmer, Thomar A. (2015). Cognition 9th Edition. Wiley
• Mastroianni, A.M., Gilbert, D.T. The illusion of moral decline. Nature 618, 782–
789 (2023). https://doi.org/10.1038/s41586-023-06137-x
• Antinori, A., Carter, O. L., & Smillie, L. D. (2017). Seeing it both ways: Openness
to experience and binocular rivalry suppression. Journal of Research in
Personality, 68, 15–22. https://doi.org/10.1016/j.jrp.2017.03.005
Thank you
Tugas Eksperimen Stroop Task

1. Lakukan eksperimen “Stroop Task” secara berkelompok


2. Masing-masing kelompok mencari 5 orang partisipan
eksperimen
3. Eksperimen harus divideo
4. Pada video harus memuat perkenalan kelompok, penjelasan
eksperimen yang akan dilakukan
5. Hasil dipresentasikan minggu depan
Intruksi Stroop Task

1. “Kami akan menampilkan dua objek. Tugas Anda adalah


menyebutkan warna yang melekat pada objek”
2. Objek pertama : tampilkan gambar 2 dimensi dan hitung
berapa lama partisipan mampu menyelesaikan tugas tersebut
menggunakan stopwatch (Catat jumlah kesalahan)
3. Objek kedua: tampilkan objek tulisan dan hitung berapa lama
partisipan mampu menyelesaikan tugas tersebut
menggunakan stopwatch (Catat jumlah kesalahan)
hijau kuning merah kuning biru

kuning biru hijau biru kuning

merah hijau kuning merah hijau

biru kuning hijau kuning biru

kuning merah biru kuning merah

Anda mungkin juga menyukai