Technique (VCT) Pada Siswa Kelas Xii Ips.5 Sman 1 Kinali
Technique (VCT) Pada Siswa Kelas Xii Ips.5 Sman 1 Kinali
Delfimar
SMAN 1 Kinali
Abstract
Based on student learning outcomes Class XII.IPS.1SMAN 1 Kinali in History subjects found that student
learning outcomes in the subject History is still very low. The average student learning outcomes are still
under the KKM. The purpose of this study is to describe and obtain information about efforts to improve
student learning outcomes in the subjects of History sub Analyzing the struggle of the Indonesian nation
since the Proclamation until the birth of the new order through the Model Value Clarification Technique
(VCT) in Class XII IPS.5 SMAN 1 Kinali Pasaman West. This research is a classroom action research.
The research procedures in this research include planning, action, observation and reflection. This study
consists of two cycles with four meetings. The subjects consisted of 30 students of Class XII IPS.5 SMAN
1 Kinali. The data were collected using observation sheet and daily test. Data were analyzed using
percentages. Based on the results of research and discussion that have been raised, it can be concluded
that the learning model Value Clarification Technique (VCT) can improve student learning outcomes in
subjects History sub Analyze the struggle of the Indonesian nation since the Proclamation until the birth
of the new order in SMAN 1 Kinali. Student learning outcomes from cycle I to cycle II. Student learning
outcomes in cycle I was 54.88 (Enough) increased to 83.84 (Good) with an increase of 28.97%.
Keywords: Learning Outcomes, History, Value Clarification Technique (VCT) learning model
Abstrak
Berdasarkan hasil belajar siswa Kelas XII.IPS.1SMAN 1 Kinali dalam mata pelajaran Sejarah ditemukan
bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah masih sangat rendah. Rata-rata hasil belajar siswa
masih berada di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mendapatkan
informasi tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah sub Menganalisis
perjuangan bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya orde baru melalui Model pembelajaran
Value Clarification Technique (VCT)di Kelas XII IPS.5 SMAN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kali
pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 30 orang peserta didik Kelas XII IPS.5 SMAN 1 Kinali. Data
penelitian dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi dan ulangan harian. Data dianalisis
dengan menggunakan persentase. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,
maka dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah sub Menganalisis perjuangan bangsa
Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya orde baru di SMAN 1 Kinali. Hasil belajar siswa dari siklus I
ke siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 54.88 (Cukup) meningkat menjadi 83.84 (Baik)
dengan peningkatan sebesar 28.97%.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Sejarah, Model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT)
15
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
Vol 03. No 01 th.2018
Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas Model pembelajaran Value Clarification
adalah sebanyak 21 orang dengan persentase Technique (VCT).
90.6%. Berdasarkan latar belakang tersebut
Untuk lebih jelasnya tentang hasil agar hasil belajar siswa Kelas XII IPS.5
belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah SMAN 1 Kinali dalam mata pelajaran
sub Menganalisis perjuangan bangsa Sejarah sub Menganalisis perjuangan bangsa
Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya
orde barudapat dilihat pada tabel berikut ini. orde barudapat meningkat, maka penulis
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Ulangan siswa mencoba mengangkat sebuah penelitian
Kriteria Jumlah Persentase dengan judul “Upaya meningkatkan hasil
≥ 75 Tuntas 9 9.4 belajar siswa dalam mata pelajaran
≤ 75 Tidak Tuntas 21 90.6 Sejarah melalui Model pembelajaran
Jumlah 30 100 Value Clarification Technique (VCT) Pada
Sumber : Guru Sejarah SMAN 1 Kinali Siswa Kelas XII IPS.5 SMAN 1 Kinali.
Tabel diatas menunjukan kelas XII IPS.5 METODOLOGI PENELITIAN
mempunyai nilai yang rendah diantara kelas Nasution (2004:44) menjelaskan
lainnya. Hal-hal tersebut menyebabkan bahwa lokasi penelitian menunjukkan pada
siswa tidak terlibat aktif dalam proses pengertian tempat atau lokasi sosial
pembelajaran, serta pembelajaran yang penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur
hanya terpusat pada guru, sehingga siswa yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang
tidak banyak bertanya ataupun menjawab dapat di observasi. Penelitian ini
pertanyaan guru, bahkan suasana dilaksanakan di SMAN 1 Kinali Kabupaten
pembelajaran dari awal hingga akhir tidak Pasaman Barat. Subjek penelitian adalah
kondusif, keadaan demikian dirasakan oleh peserta didik Kelas XII IPS.5 SMAN 1
guru Sejarah sebagai kendala di dalam Kinali dengan jumlah peserta didik 30
materi Menganalisis perjuangan bangsa orang. Untuk menganalisis tingkat
Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya keberhasilan atau persentase keberhasilan
orde baru yang dapat menghambat tujuan peserta didik dalam hal Hasil Belajar
pembelajaran Sejarah. setelah proses belajar mengajar setiap
Berdasarkan permasalahan yang putarannya dilakukan dengan cara
telah dijelaskan diatas yaitu rendahnya mengkalkulasikan hasil pengamatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran terhadap Hasil Belajar pada setiap akhir
Sejarah khususnya di dalam materi putaran. Analisis ini dihitung dengan
“Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia menggunakan statistik sederhana yaitu:
sejak Proklamasi hingga lahirnya orde 1. Untuk menilai hasil belajar siswa
baru”, maka peneliti menggunakan salah Peneliti melakukan penjumlahan
satu alternatif metode yang dapat nilai yang diperoleh atas pengamatan
menstimulus siswa untuk berpartisipasi terhadap hasil belajar siswa, yang
secara aktif dalam proses pembelajaran, selanjutnya dibagi dengan jumlah
sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik yang ada di kelas tersebut.
siswa dalam belajar. Metode tersebut adalah
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
16 16
Vol 03. No 01 th.2018
Perolehan rata-rata Hasil Belajar dapat Siklus 1
dirumuskan: Deskripsi data yang akan dipaparkan
X
X berikut ini diperoleh dari temuan data di
N lapangan terhadap peningkatan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran Sejarah sub
Dengan :
Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia
X = Nilai rata-rata sejak Proklamasi hingga lahirnya orde
Σ X = Jumlah semua nilai hasil belajar barudiKelas XII IPS.5 SMAN 1 Kinali
siswa Kabupaten Pasaman Barat, melalui
Σ N = Jumlah peserta didik penerapan Model pembelajaran Value
2. Kriteria keberhasilan Clarification Technique (VCT). Siklus I
Untuk melihat peningkatan hasil dilaksanakan pada sebanyak dua kali
belajar siswa dari satu pertemuan ke pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada
pertemuan selanjutnya, dan dari siklus I Selasa 18 Agustus 2015. Sementara itu,
ke siklus II digunakan persentase. Pertemuan II dilaksanakan pada Selasa , 25
Menurut Yanuar (2005: 45) adapun Agustus 2015. Alokasi waktu untuk setiap
kategori penilaian pertemuan yaitu 3 x 45 menit. Standar
76 % - 100% Baik kompetensi dalam siklus I ini adalah
51% - 75% Cukup Memahami prinsip dasar ilmu sejarah.
26% - 50% Kurang Sementara itu, kompetensi dasar nya adalah
0% - 25% Tidak Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia
Apabila rata-rata peserta didik telah sejak Proklamasi hingga lahirnya orde baru.
diatas 78 maka pendekatan ini dikatakan Berikut ini uraian masing-masing
berhasil. pertemuan dan materi untuk setiap
HASIL PENELITIAN DAN pertemuan pada siklus I.
PEMBAHASAN
Tabel 2. Ringkasan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I
Siklus Pertemuan/
Waktu Indikator
ke Hari/tanggal
Pertemuan I Mendeskripsikan upaya mempersiapkan kemerdekaan
3x45
Selasa 18 Indonesia dari pembentukan BPUPKI hingga PPKI
menit
Agustus 2015
I
Pertemuan II
3x 45 Mendeskripsikan upaya mempersiapkan kemerdekaan
Selasa, 28
menit Indonesia dari pembentukan BPUPKI hingga PPKI
Agustus 2015
21
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
Vol 03. No 01 th.2018
Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Hasil (VCT)meningkatkan. Berikut ini tabel
belajar siswa antara Siklus I dan Siklus perkembangan tingkat ketuntasan siswa.
II Tabel 7 Perkembangan Tingkat
Rata-rata Hasil Ketuntasan Hasil belajar siswa antara
No Siklus Kategori
belajar siswa Siklus I dan Siklus II
1 I 54.88 Cukup No Kriteria Siklus I Siklus II
2 II 83.84 Baik 1 Tuntas 9 27
2 Tidak Tuntas 21 3
Berdasarkan tabel 7 diatas, Perkembangan tingkat ketuntasan siswa juga
perkembangan rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dalam bagan berikut ini.
pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar Perkembangan Ketuntasan
siswa , di mana rata-rata hasil belajar siswa Belajar Peserta Didik
pada siklus I adalah 54.88 meningkat 83.84 30 27
menjadi pada siklus II. hal ini dapat dilihat
25
bahwa terdapat peningkatan sebesar 21
28.97dalam hal hasil belajar siswa . 20
Untuk lebih jelasnya tentang hasil 15 Siklus I
belajar siswa dapat dilihat pada bagan Siklus II
9
berikut ini. 10
5 3
Perkembangan Ketuntasan
Belajar Peserta Didik 0
Tuntas Tidak Tuntas
100 83.84 Gambar 6 Perkembangan Tingkat
80 Ketuntasan siswa
54.88
60 (Perbandingan Siklus I dan Siklus II)
Siklus I
40
Siklus II
20 Dari hasil analisis data hasil belajar
peserta didik pada siklus II dapat dilihat
0
bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus
Hasil Belajar mengalami peningkatan dan telah mencapai
target ditentukan yaitu 78, maka penelitian
Gambar 3 Perkembangan Hasil belajar
ini dihentikan dan tidak di lanjutkan siklus
siswa
berikutnya
(Perbandingan Siklus I dan Siklus II)
Hasil belajar yang bagus adalah
harapan setiap siswa guru dan orang tua.
Selanjutnya, jumlah siswa yang tuntas
Hasil belajar merupakan tujuan akhir
setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di
menggunakan Model pembelajaran Value
sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan
Clarification Technique
melalui usaha sadar yang dilakukan secara
22 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 22
Vol 03. No 01 th.2018
sistematis mengarah kepada perubahan yang belum tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa
positif yang kemudian disebut dengan berada di bawah KKM. Namun setelah
proses belajar. Akhir dari proses belajar penggunaan model ini, hasil belajar siswa
adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. dalam mata pelajaran Sejarah sub
Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia
himpunan hasil belajar kelas. sejak Proklamasi hingga lahirnya orde
Sejarah itu juga sebagai cabang ilmu barumenjadi meningkat.
yang mengkaji secara sistematis keseluruhan Berdasarkan hasil pengolahan data
perkembangan proses perubahan dan sebelum model ini digunakan, ditemukan
dinamika kehidupan masyarakat dengan bahwa hasil belajar siswa hanya 5 orang
segala aspek kehidupannya yang terjadi siswa yang tuntas tetapi setelah
dimasa lampau (Kuntowijoyo, 1995: 18). menggunakan Model pembelajaran Value
Sedangkan menurut Daldjoeni (1997: 71) Clarification Technique (VCT)ini rata-rata
mendefinisikan sejarah dalam dua arti yaitu hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti meningkat menjadi dengan peningkatan
luas sejarah mewujudkan catatan tentang sebesar 28.97.
hal-hal yang pernah dikatakan dan diperbuat DAFTAR PUSTAKA
manusia. Dengan demikian sejarah dapat Arikunto (2010). Langkah Mudah Penelitian
mencakup segalanya yang dibicarakan Tindakan Kelas Sebagai
dalam ilmu-ilmu sosial. Kemmis, S dan R. Mc Taggart. (1988). The
Berdasarkan analisis terhadap hasil Action Research Planner. Victoria:
belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Deakin University.
sub Menganalisis perjuangan bangsa Slameto.2010. Dasar Umum Metodologi dan
Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Pembelajaran VCT.
orde barudengan menggunakan Model Slameto.2010. Konsep dan Makna
pembelajaran Value Clarification Technique Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta.
(VCT) dapat disimpulkan bahwa hasil UU No 20 tahun 2003. Manajemen Berbasis
belajar peserta didik mengalami peningkatan Sekolah, Direktorat Jendral Pendidikan
bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai Dasar dan Menengah Direktorat Taman
sebelum menggunakan model ini. Hasil Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Zuriah. 2004. Konsep-Konsep dan Teknik
sub Menganalisis perjuangan bangsa Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Pengembangan Sumber Daya Manusia.
orde barusebelum menggunakan model ini Jakarta: Rineka Cipta.
masih banyak yang rendah dan banyak yang