Anda di halaman 1dari 1

Anggota kelompok:

1. Nazwa
2. Tsania

Kelas: X-3
Mata Pelajaran: Biologi (Teks Laporan Hasil Observasi)

Ratusan Anak Terdampak Pencemaran Udara dari Pabrik di


Surokarjo

Pencemaran udara adalah sebuah kondisi dimana terjadinya pelepasan berbagai bentuk
polutan yang dapat mengganggu, bahkan berbahaya bagi makhluk hidup. World Health
Organization (WHO) menyebutkan bahwa setidaknya terdapat lebih dari 7 juta kasus
kematian disebabkan oleh pencemaran udara.
Sumber pencemaran udara bisa berasal dari kejadian yang alami maupun buatan.
Kejadian alam yang menjadi salah satu sumber pencemaran udara adalah bencana alam.
Bencana alam seperti gunung meletus, banjir, dan kebakaran hutan dapat mempengaruhi
kondisi udara di suatu wilayah, begitu pula tingkat polutannya. Sumber pencemaran udara
lainnya yakni yang berasal dari hasil perbuatan manusia. Misalnya aktivitas pabrik yang
menghasilkan asap yang mengandung bahan kimia yang membumbung ke angkasa. Kabut
asap tersebut membuat sulit bernapas, terutama untuk anak-anak.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menanggapi kasus pencemaran udara di
5 desa Kabupaten Sukaharjo, Jawa Tengah yang terjadi sejak Oktober 2017 hingga awal
Januari 2018. Pencemaran yang diduga dilakukan oleh PT Rayon Utama Makmur (RUM)
itu menyebabkan gangguan kesehatan terhadap ratusan warga khususnya anak-anak, anak-
anak menjadi sering sakit dan memeriksakan kesehatan ke Puskesmas.
Pabrik yang menghasilkan asap akan memproduksi polutan seperti nitrogen oksida,
sulfur dioksida, dan hidrokarbon. Bahan kimia ini bereaksi dengan sinar matahari untuk
menghasilkan kabut asap, kabut tebal atau kabut polusi udara. Kabut asap begitu tebal
seperti dapat mengakibatkan orang jarang bisa melihat matahari. Kabut asap bisa berwarna
coklat atau biru keabu-abuan, tergantung polutan yang ada di dalamnya.
Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan (GPL)
berkumpul di depan Tugu Perjuangan Rakyat di Desa Tegalrejo, Nguter, Sukoharjo pada
Rabu (23-02). Mereka menggelar aksi untuk memperingati diturunkannya Surat Keputusan
(SK) Bupati Sukoharjo tanggal 23 Februari 2018. SK yang memuat sanksi administratif
kepada PT Rayon Utama Makmur (RUM) tersebut tidak dilaksanakan hingga kini. Aksi
diawali dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan peresmian Tugu Perjuangan
Rakyat.
Salah satu warga terdampak asal Polokarto, Yuda, juga mengatakan dampak
pencemaran udara tercium hingga rumahnya yang berjarak cukup jauh. “Bau busuk tercium
pekat pada waktu subuh hingga anak-anak di sekolah sering merasakan mual dan banyak
yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut,” lanjutnya. Ia juga berharap terciptanya
Sukoharjo yang sejuk terbebas dari pencemaran udara.
Menanggapi ini, KPAI berencana melakukan pengawasan ke lokasi tersebut dan
mewawancarai anak-anak yang terdampak. Selain itu KPAI akan berkoordinasi dengan
Bupati Kabupaten Sukoharjo dan dinas terkait seperti dinas lingkungan hidup, dinas
pendidikan, dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dan juga kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai