Studi Quran Tafsir Al Quran
Studi Quran Tafsir Al Quran
TAFSIR AL QUR’AN
Dosen Pembimbing: Uus Husni Hoer, S.Ag, M.Pd
Mutia R
DAFTAR ISI
A. PENGERTIAN TAFSIR AL QUR’AN......................................
B. PERBEDAAN TAFSIR TAWIL DAN TERJEMAH.................
C. MENGKAL1ASIPIKASIKAN KITAB TAFSIR BERDASARKAN
CORAK DAN PENDEKATANNYA.........................................
D. REFERENSI................................................................................
Takwil
Menurut Quraish Shihab, takwil merupakan suatu pengertian atau makna tersirat
yang diistinbatkan (diproses) dari ayat-ayat Al-Quran dan masih memerlukan
adanya perenungan serta perkiraan sebagai sarana pembuka tabir. Takwil ini
cenderung untuk memahami ayat-ayat yang maknanya tersembunyi.
Terjemah
Kata terjemah berasal dari bahasa arab “tarjama” yang berarti menafsirkan dan
menerangkan dengan bahasa yang lain (fassara wa syaraha bi lisanin akhar),
kemudian kemasukan “ta’ marbutah” menjadi al-tarjamatun yang artinya
pemindahan atau penyalinan dari suatu bahasa ke bahasa lain.
Dari pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa terjemah jika dibandingkan
dengan tafsir dan takwil sudah terlihat jelas perbedaannya. Terjemah merupakan
salinan bahasa, jadi terjemah Al-Quran dari bahasa Arab dipindah ke bahasa
Indonesia. Sedangkan tafsir dan takwil itu bukan memindahkan bahasa, namun
lebih pada pemaknaan maksut dan tujuan dari bunyi ayat Al-Quran.
Tafsir dan takwil walaupun sama-sama memaknai ayat tapi terdapat perbedaan di
antara keduanya. Di dalam kitab Manna Qaththan, tafsir cenderung diaplikasikan
dalam lafadz dan mufradat sedangkan takwil cenderung dipergunakan dalam
makna dan susunan kalimat. Ar-Raghib Ashfahani mengartikan tafsir sebagai
ilmu yang lebih umum dan dapat diaplikasikan dalam kitab-kitab lain selain kitab
Allah SWT, sedangkan takwil lebih banyak diterapkan dalam makna dan kalimat
yang terdapat pada kitab Allah SWT saja.
Para ulama berpendapat bahwa tafsir merupakan penjelasan atau pemaknaan ayat-
ayat Al-Quran berdasarkan riwayah-riwayah yang sudah ada seperti ditafsirkan
atau dijelaskan menggunakan ayat Al-Quran yang lain, atau ditafsirkan dengan
riwayah hadits, dan riwayah sahabat atau tabi’in. Sedangkan takwil berdasarkan
pada dirayah, lebih mengarah pada penjelasan secara implisit atau tersirat. Yakni
biasanya penjelasan mengenai ayat Al-Quran yang tidak bisa dijelaskan lewat
riwayah yang sudah ada, biasanya ayat tersebut dijelaskan secara takwil yaitu
menjelaskan lewat ilham yang turun dari Allah SWT kepada seorang ulama yang
paham benar tentang struktur bahasa Arab juga fasih.
Tafsir lebih banyak bertalian dengan lafazh dan mufradat, sedangkan takwil lebih
banyak bertalaian dengan kalimat-kalimatnya.
Tafsir membahas makna yang telah diberikan oleh Al-quran dan dalil Sunnah,
sedangkan takwil menjelaskan makna yang diperoleh dari istinbath.
Setiap penafsir akan menghasilkan corak tafsir yang berbeda tergantung dari latar
belakang ilmu pengetahuan, aliran kalam, mahzab fiqih, kecenderungan sufisme
dari ahli tafsir itu sendiri sehingga tafsir yang dihasilkan akan mempunyai
berbagai corak. Abdullah Darraz mengatakan dalam an-Naba’ al-Azhim sebagai
berikut:
REFERENSI
http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/213/
http://ejournal.kopertais4.or.ihttps://osf.io/cfbd8/downloadd/madura/
index.php/elfurqania/article/view/877