Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRANSFORMASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM KELUARGA


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:
Imas Robiah, S.AG.,M.SI

Disusun Oleh:
Salma Andini Putri
Riani Cahya Nilam

FAKULTAS TARBIAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-AZHARY CIANJUR

2023-2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah akhirnya kami kelompok 7, dapat menyelesaikan makalah yang


berjudul “Transformasi Nilai-Nilai Islam Dalam Berkeluarga” tanpa ada hambatan
sedikitpun. Makalah ini mengenai tujuan berkeluarga serta hak dan kewajiban
berkeluarga.
Terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah berpatisipasi dalam
penyusunan makalah ini. Di antaranya yaitu Dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan serta rekan-rekan mahasiswa semester 2 Prodi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhary Cianjur.
Kelompok kami tidak menutup diri pada saran dan kritik yang pantas penulis
dapatkan guna lebih memperluas wawasan kami sehubungan dengan materi makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Cianjur, Maret 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

A. Pengertian Nilai Nilai Islam Dalam Keluarga ................................ 2


B. Tujuan Berkeluarga .......................................................................... 3
C. Hak dan Tanggung Jawab Dalam Keluarga .................................. 4

BAB III PENUTUPAN ................................................................................. 6

A. Kesimpulan ....................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transformasi nilai nilai islam dalam berkeluarga menggambarkan bagaimana


pendidikan islam dalam keluarga memiliki peranan penting dalam mengembangkan
karakter dan sikap hidup yang sesuai dengan ajaran islam. Pendidikan islam di keluarga
merupakan proses transformasi dan internalisasi nilai-nilai ajaran islam terhadap peserta
didik, yang bersandar pada prinsip pengembangan fitrah manusia agar memperoleh
kesempurnaan hidup dalam semua aspeknya.
Pendidikan islam di keluarga mencakup kedua komponen utama yaitu
pengasuhan fisik dan pendidikan agama, dimana orang tua harus mengasuh anak bukan
hanya dalam aspek raga saja, melainkan juga nilai-nilai agama harus diajarkan. Program
pengasuhan atau pendidikan agama islam adalah upaya dalam mendidikkan agama atau
ajaran-ajaran islam dan nilai-nilainya, agar menjadi pandangan dan sikap hidup
seseorang.
Pendidikan islam dalam keluarga adalah proses pewarisan nilai-nilai budaya islam
untuk mengembangkan potensi manusia, sqekaligus proses produksi nilai-nilai budaya
islam baru sebagai hasil interaksi potensi dengan lingkungan dan konteks zamannya. Pola
asuh dalam perspektif islam adalah suatu kesatuan yang utuh dari sikap dan perlakuan
orangtua kepada anak sejak masih kecil baik dalam mendidik, membina, dan mengasuh.
Transformasi nilai nilai islam dalam berkeluarga merupakan proses yang penting
untuk mencapai tujuan pendidikan islam, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia
yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan
dirinya sebagai hamba Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian nilai nilai dalam kelurga?
2. Apa yang dimaksud dengan tujuan berkelurga?
3. Apa yang di maksud dengan hak dan tanggung jawab dalam keluarga?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian nilai nilai islam dalam keluarga
2. Mengetahui tentang tujuan berkeluaga
3. Mengetahui tentang hak dan tanggung jawab dalam keluarga

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai-Nilai Islam dalam Berkeluarga

Transformasi nilai nilai Islam dalam berkeluarga merujuk pada proses


peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama Islam yang berlangsung dalam
lingkungan keluarga. Pendidikan Islam dalam keluarga adalah upaya-upaya yang
dilakukan untuk mendidikkan agama atau ajaran-ajaran Islam, serta nilai-nilainya, agar
menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang. Keluarga berperan penting dalam
menanamkan nilai-nilai agama Islam, yang meliputi pengetahuan, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan
ajaran agama Islam.
Pendidikan agama Islam dalam keluarga juga berfungsi untuk mengembangkan
individu yang dapat menjadi seseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup diatas
kaki sendiri, mengabdi kepada Allah, dan berbakti kepada bangsa dan tanah air.
Pendidikan agama Islam di keluarga merupakan dasar untuk membentuk pemuda dan
orang dewasa supaya menjadi muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh, dan
berakhlak mulia.
Keluarga merupakan tempat terpenting untuk menanamkan nilai-nilai agama
Islam, sebagai dasar utama bagi individu dalam proses pendidikan agama. Pendidikan
agama Islam dalam keluarga memiliki tujuan yang sama dengan pendidikan agama Islam
secara umum, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-
nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba Allah.
B. Tujuan Berkeluarga

Dalam al-Qur'an dan sunnah nabi Muhammad saw., disebutkan tujuan perkawinan
(berkeluarga) dan fungsi keluarga. Adapun tujuan perkawinan menurut al-Qur'an adalah
keluarga sakinah. Dengan demikian Keluarga Sakinah (litaskunů ilaiha) adalah istilah
yang digunakan al-Qur'an untuk menunjukkan tujuan perkawinan.10 Istilah Keluarga
Sakinah ini disebut dalam al-Qur'an surah al-Rum (30): 21 yang artinya: "Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan- Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tetang Perkawinan disebut juga


membentuk keluarga sakinah sebagai tujuan perkawina. Tujuan ini diseburkan dalam
definisi perkawinan, pasal 1. Teks pasal dimaksud adalah, “perkawinan ialah ikatan lahir
batin anatara seorang pria dengan waniata sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa".
Demikian juga disebut dalam Kompilasi Hukum slam (KHI), Pasal 3, "Perkawinan
bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan
rahmah". Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa fungsi yang harus berjalan. Namun
dalam banyak rujukan/literatur disebut juga tujuan, bahkan secara umum dalam bahasan
perkawinan. Fungsi keluarga dimaksud di antaranya adalah;

2
1. fungsi regenerasi
2. fungsi reproduksi
3. fungsi pemenuhan kebutuhan biologis

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994, tentang Penyelenggaraan


Pembanguna Keluarga Sejahtera, pasal 4 ayat (20 disebutkan 8 fungsi keluarga, yaitu:
1. fungsi keagamaan;
2. fungsi sosial budaya;
3. fungsi cinta kasih;
4. fungsi melindungi;
5. fungsi reproduksi;
6. fungsi sosialisaQsi dan pendidikan;
7. fungsi ekonomi;
8. fungsi pembinaan lingkungan.

Ada sejumlah nash al-Qur'an dan sunnah nabi Muhammad saw (hadis) yang
menjelaskan fungsi perkawinan. Untuk menyebut di antaranya adalah beberapa hadis
sebagai berikut:
Hadist 1
Artinya: “nikahlah kamu agar kamu banyak, sebab aku bangga dengan umat yang
banyak di hari kiamat”

Hadist 2
Artinya; “nikahlah dengan pasangan yang penuh kasih dan subur (produktif),
sebab aku bangga kalau nanti jumlah umatku demikian banyak di hari kiamat”

Hadist 3
Artinya: “Dan akan tetapi aku puasa dan berbuka, sholat dan tidur, aku menikahi
perempuan, siapa yang benci sunnahku maka dia tidak termasuk umatku.”

Hadist 4
Artinya; “Hai para pemuda dan pemudi! Siapa di antara kamu yang mempunyai
kemampuan, maka nikahlah, sebab nikah itu dapat memejamkan mata, dan memelihara
kemaluan, sedang bagi yang belum mempunyai kemampuan menikah agar menunaikan
ibadah puasa, sebab puasa dapat menjadi penawar nafsu sahwat.”

Hadist 5
Artinya: “seseorang yang melakuakan perkawinan sama dengan orang melakukan
setengan agama. Maka bertaqwalah kepada Allah untuk memenuhi/menyempurnakan
setengahnya”

Isi hadis pertama dan kedua menjelaskan fungsi regenerasi. Sementara hadis
ketiga menjelaskan fungsi pemenuhan kebutuhan biologis. Hadis keempat menjelaskan
fungsi psikologi dan pemenuhan kebutuhan biologi. Hadis kelima menjelaskan fungsi
agama. Dengan uraian diatas menjadi jelas ada perbedaan antara tujuan
perkawinan/berkeluarga dengan fungsi keluarga. Tujuan perkawinan merupakan capaian
akhir dari berkeluarga. Sementara fungsi perkawinan boleh jadi disebut dan menjadi
tujuan antara atau sebagai sarana untuk dapat mencapai tujuan akhir. Manakala fungsi
keluarga ini berjalan dengan baik, seyogiya tujuan perkawinan pun tercapai dengan baik,

3
yakni keluarga sakinah. Karena itu kunci keberhasilan keluarga mencapai tujuan
tergantung pada berjalan atau tidaknya fungsi keluarga.
C. Hak dan Tanggung jawab Dalam keluarga
1. Hak dan Kewajiban dalam Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan suami istri yang dijalankan berdasarkan hukum dan
agama. Dalam perkawinan, masing-masing pasangan memiliki hak dan kewajiban
tertentu. Beberapa hak dan kewajiban dalam perkawinan antara lain:
a. Hak untuk saling menghormati
b. Kewajiban untuk saling mendukung dan membantu dalam segala hal
c. Hak untuk hidup bersama dalam kebersamaan dan kedamaian
d. Kewajiban untuk setia dan tidak melakukan perselingkuhan.
Melanggar hak dan kewajiban dalam perkawinan dapat berdampak negatif
terhadap kelangsungan hubungan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pasangan suami
istri untuk saling menjaga hak dan kewajiban agar terbentuk keluarga yang harmonis.

2. Hak dan Kewajiban Orang Tua terhadap Anak


Sebagai orang tua, kita memiliki hak dan kewajiban terhadap anak-anak kita. Hak
dan kewajiban ini harus dijaga dengan penuh tanggung jawab agar anak-anak dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Berikut beberapa hak dan kewajiban orang tua
terhadap anak:
a. Hak untuk mendidik dan mengasuh anak
b. Kewajiban untuk memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak
c. Hak untuk melindungi anak dari bahaya dan perlakuan yang tidak pantas
d. Kewajiban untuk memberikan nafkah kepada anak
Jika orang tua tidak menjaga hak dan kewajiban terhadap anak, maka dapat
berdampak buruk pada perkembangan anak tersebut. Karenanya, peran orang tua sangat
penting dalam menjaga hak dan kewajiban terhadap anak.

3. Hak dan Kewajiban Anak terhadap Orang Tua


Seiring berjalannya waktu, anak-anak akan tumbuh dewasa dan memiliki hak dan
kewajiban terhadap orang tua mereka. Hak dan kewajiban ini juga harus dijaga agar
tercipta hubungan yang saling menghormati dan mendukung. Berikut beberapa hak dan
kewajiban anak terhadap orang tua:
a Hak untuk dihormati dan dilindungi oleh orang tua
b Kewajiban untuk menghormati dan mendukung orang tua
c Hak untuk mendapatkan nafkah dari orang tua
d Kewajiban untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang tua
Sebagai anak, kita harus menjaga hak dan kewajiban terhadap orang tua kita
sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih atas segala hal yang telah mereka
lakukan untuk kita.

4. Hak dan Kewajiban dalam Waris


Salah satu aspek penting dalam hukum keluarga adalah hak dan kewajiban dalam
waris. Setiap individu memiliki hak untuk mewarisi harta benda dari anggota keluarganya
yang telah meninggal dunia. Namun, dalam hal ini juga terdapat kewajiban yang harus
dijaga agar proses waris berjalan dengan adil dan transparan. Beberapa hak dan kewajiban
dalam waris adalah sebagai berikut:
a. Hak untuk mewarisi harta benda dari orang tua atau anggota keluarga yang
telah meninggal dunia
4
b. Kewajiban untuk mengurus pembagian warisan dengan jujur dan adil
c. Hak untuk mengajukan gugatan jika terjadi ketidakadilan dalam pembagian
warisan
d. Kewajiban untuk memenuhi kewajiban hukum terkait warisan, seperti
membayar pajak dan administrasi lainnya
Memahami hak dan kewajiban dalam waris adalah penting bagi setiap individu
agar tidak terjadi konflik di antara anggota keluarga dalam proses pembagian harta
warisan.

5. Hak dan Kewajiban dalam Perceraian


Perceraian merupakan situasi yang mengakhiri hubungan perkawinan antara
suami dan istri. Dalam proses perceraian, terdapat hak dan kewajiban yang harus dijaga
agar proses tersebut berjalan dengan adil dan damai. Beberapa hak dan kewajiban dalam
perceraian adalah sebagai berikut:
a. Hak untuk memperoleh nafkah dari pasangan yang bercerai
b. Kewajiban untuk memberikan nafkah kepada pasangan yang bercerai jika ada
kesepakatan atau putusan pengadilan
c. Hak untuk mengasuh anak dengan cara yang baik dan benar
d. Kewajiban untuk memenuhi hak asuh anak dan memenuhi kewajiban finansial
Perceraian adalah situasi yang sulit bagi semua pihak yang terlibat. Oleh karena
itu, menjaga hak dan kewajiban dalam perceraian sangat penting untuk mencegah konflik
yang berkepanjangan.

5
BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Pendidikan Islam dalam keluarga berperan penting dalam membentuk


kepribadian Islam dan juga memperhatikan nilai-nilai Islam, seperti kasih sayang,
perasaan tulus atau ikhlas. Tujuan berkeluarga harus dilakukan secara transformatif
(Pengubahan atau pengembangan nilai nilai yang berlangsung secara konstan dan terus),
yang membangun sikap teologis para pemeluk agama untuk membumikan sistem nilai
agama yang diyakininya ke dalam praksis sosial dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
umum.
Adapun pendidikan agama islam di keluarga dalam membentuk kepribadian
islam, seperti penyerahan diri kepada Allah, memperhatian dasar pendidikan agama
islam, dan mengembangan kepribadian islam dalam kehidupan sehari hari
Tranpormasi nilai nilai islam dalam keluarga sangatlah berperan penting dalam
membentuk individu atau masyarakat yang tumbuh kembang dan mampu mengontrol,
mengatur, dan merekayasa kehidupan dengan penuh tanggung jawab untuk semata mata
beribadah kepada Allah SWT.
Sedangkan Hak dan kewajiban adalah dua kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
setelah mendapatkan hak dan melaksankan kewajiban masing masing, Setiap anggota
keluarga memiliki hak dan kewajiban juga tanggung jawab yang berbeda-beda, meskipun
demikian, setiap anggota keluarga memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan
lingkungan rumah yang tentram.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. https://cipari.desa.id/hak-dan-kewajiban-dalam-keluarga
2. https://books.google.com/books/about/PROGRES_HUKUM_KELUARGA_ISL
AM_DI_INDONESI.html?hl=id&id=Q4p0EAAAQBAJ#v=onepage&q=tujuan
%20berkeluarga&f=false
3. https://books.google.com/books/about/HUKUM_PERDATA.html?hl=id&id=bv
-nEAAAQBAJ#v=onepage&q=tujuan%20berkeluarga&f=false

Anda mungkin juga menyukai