1.2.2.a Pedoman Tata Naskah
1.2.2.a Pedoman Tata Naskah
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MUKAPAYUNG
Jl. Raya Desa Mukapayung No. 01 Rt. 03 Rw. 16 Kab. Bandung Barat
Tel: 022-6940367 Email : mukapayungpuskesmas@gmail.com
Cililin - 40567
KEPUTUSAN
Nomor: 06/SK/ADM-1/II/2022
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Mukapayung
Pada Tanggal : 05 Februari 2022
TETI RUSTINI
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS MUKAPAYUNG
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH
DINAS DAN PENGENDALIAN
DOKUMEN PUSKESMAS
MUKAPAYUNG
NOMOR : 06/SK/ADM-1/II/2022
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
1
Daftar Isi
2
BAB 1 : Pendahuluan
3
BAB 2 : Dokumentasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5
BAB 3 : Penyusunan Dokumen Puskesmas
7
BAB 4 : Pengendalian Dokumen dan Rekaman Puskesmas Mukapayung
3
6
BAB 5 : Penutup
4
8
Daftar Pustaka
4
9
Lampiran
5
0
PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara melaksanakan
tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan pemerintahan di lingkungan instansi
pemerintah, salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah, penamaan
lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan serta tata ruang perkantoran .
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi antara
lain pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas, penggunaan lambang
negara, logo dan cap dinas, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
pengurusan naskah dinas korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan,
pembatalan produk hukum dan ralat.
Ketentuan tentang tata naskah dinas yang berlaku untuk seluruh instansi
pemerintah telah diatur dalam Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 15 tahun 2010
Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dimana ketentuan dalam pedoman umum tata
naskah tersebut perlu disesuaikan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pedoman Umum Tata Naskah Puskesmas
Mukapayung yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 15 tahun
2010 Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas
di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri tersebut maka perlu disempurnakan.
D. ASAS
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Mukapayung ini disusun berdasarkan asas sebagai
berikut:
1. Efektif dan efisien penyelenggaraan tata naskah perlu dilakukan secara efektif dan
efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi
informasi serta dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.
2. Pembakuan naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang
telah dilakukan.
3. Pertanggungjawaban penyelenggaraan tata naskah dinas dapat
dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan dan keabsahan.
4. Keterkaitan kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu
kesatuan sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan ketepatan naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat
waktu, dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural dan distribusi.
6. Keamanan tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klarifikasi,
penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
2
DOKUMENTASI
PUSKESMAS DAN FASILITAS
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
2 spasi
Nomor kebijakan Judul (kepala)
sesuai dengan KEPUTUSAN Font:
sistem penomoran KEPALA PUKESMAS MUKAPAYUNG Bookman Old
Surat Keputusan NOMOR :01/SK/ADM-1/I/2022 Style 11 pt
di Puskesmas Spasi 1,5
Mukapayung 2 spasi Keseluruhan huruf
kapital.
TENTANG Rata tengah
(center).
...............................................................
2 spasi
2 spasi
Menimbang : a. bahwa dalam ....................................................................
............................................................. ;
2 spasi
Mengingat : 1.
2.
3.
Konsideran
Font:
Bookman Old Style 11 pt
Spasi 1,5
Rata Kanan-Kiri (Justify).
Menimbang:
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; )
dan diletakkan di bagian kiri
Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil abjad a, b, dst.
Dimulai dengan kata “bahwa dengan”hurufkecil.
Mengingat:
Diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang
Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hierarki tata perundangan
diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
Diktum “Memutuskan”
Font:
Bookman Old Style 11 pt
Spasi 1,5
Keseluruhan huruf kapital.
Rata tengah (center).
Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf
capital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
MEMUTUSKAN
1 spasi
1 spasi
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.
dst
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 3 cm
d. Batas bawah : 2 cm
E. PEDOMAN/ PANDUAN
Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan
dan melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
Puskesmas menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai
kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk suatu
kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmasdalam membuat pedoman/ panduan
wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN PUSKESMAS
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
BAB VI URAIAN JABATAN
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT
BAB XI PELAPORAN
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan
cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolak ukur yang jelas
sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang
spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan
apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan kedalam proses
perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung
target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang
ingin dicapai. Misalnya mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayanan
rawat jalan sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek,
mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurang dari 1
tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara.
Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses
anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di
Puskesmas.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gant.
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
kegiatan terhadap Jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap
berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui
ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang
ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang
harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
i. Penutup
Aturan penulisan kerangka acuan program/kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Kertas ukuran F4 (215 cm x 33 cm)
2. Jenis huruf Cambria (Headings)
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 3 cm
d. Batas bawah : 2 cm
JUDUL
No. Dokumen : 01/SOP/ADM-1/2019
Tanggal terbit :
Halaman :
1. Pengertian
2. Tujuan
5. Prosedur
6. Bagan Alir
7. Unit Kerja
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
8. Rekaman
histori perubahan
Penjelasan :
1. Penulisan SOP harus tetap di dalam kotak adalah : nama Puskesmas Mukapayung dan
logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan kepala Puskesmas
Mukapayung.
2. Logo kabupaten dan lambang Puskesmas Mukapayung baik surat keputusan maupun
SOP berdiameter 2 cm.
3. Tulisan judul SOP Arial ukuran 14 cm, spasi judul 1,5
4. Kotak logo kabupaten lebar 3 cm, logo Puskesmas lebar 4 cm
5. Nomer dokumen, nomer revisi, tanggal terbit, halaman spasi 1, Arial ukuran 12 cm.
6. Tulisan SOP Arial 12 bold
7. Penulisan Puskesmas Mukapayung spasi 1 , penulisannya Arial 12 (center)
8. Penulisan Kepala Puskesmas Arial 11, dan penulisan NIP Arial 11.
9. Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu
10. komponen SOP sejajar dengan garis kanan kop logo kabupaten.
11. Diagram alir hanya berlaku untuk SOP Klinis.
12. Untuk pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, prosedur (bila perlu).
13. unit terkait, rekaman historis perubahan, lebar kotak menyesuaikan isi materi.
4. Petujuk Pengisian SOP
1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan logo
Bakti Husada.
2) Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, No. Dokumen, No.
Revisi, Halaman, SOP, Tanggal Terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas) diisi sebagai
berikut :
a) Heading dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama heading lengkap
dengan logo Pemerintah Daerah dan logo Bakti Husada. Untuk halaman kedua
dan seterusnya heading tidak perlu diberi logo.
b) Kotak Nama FKTP diberi nama Puskesmas.
c) Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) No. Dokumen: diisi dengan nomor urut SOP sesuai dengan sistem penomoran
e) No. Revisi : diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
f) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misalnya ; halaman pertama : 1/5, halaman kedua : 2/5,
dan seterusnya).
g) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan Puskesmas,
misalnya :SOP.
h) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
i) Ditetapkan Kepala Pusksmas: diberi tandatangan Kepala Puskesmas dan nama
jelasnya.
3) Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut
a) Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi
persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “Sebagai
acuan……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP tersebut, contoh
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
Puskesmas No ........... tentang Pelayanan Imunisasi.
d) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara
lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan
diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal
satu simbol.
Bentuk balok :
(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-
kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan : ? Ya
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen : Arsip :
A. TUJUAN PROSES
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian
dokumen dan rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan
sirkulasi dokumen yang ada di Puskesmas Mukapayung sesuai dengan Perundangan dan
Peraturan yang berlaku serta memenuhi Persyaratan Dokumen Puskesmas.
C. URAIAN UMUM
1. DOKUMEN PUSKESMAS
Dokumen Puskesmas adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di Puskesmas
Mukapayung yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1) Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2) Manual Mutu (MM)
3) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4) Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Dokumen Eksternal
1) Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang
berasal dari supra sistem.
Undang-Undang (UU)
Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
Lain-lain (X)
2) Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
2. JENIS DOKUMEN
a) DOKUMEN INDUK
a. Dokumen asli.
b. Telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Mukapayung.
c. Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
d. Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI” maupun
“KADALUARSA”.
b) DOKUMEN TERKENDALI
a. Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja.
b. Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen.
c. Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Ditarik bila ada perubahan (revisi).
e. Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.
c) DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
a. Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di
luar Puskesmas Mukapayung.
b. Digunakan untuk keperluan insidentil.
c. Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”.
e. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Wakil Manajemen Mutu dan
tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
d) DOKUMEN KADALUARSA/TIDAK BERLAKU
a. Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi.
b. Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
e. Penyimpanan
1) Kegiatan pengelolaan surat keluar harus didokumentasikan oleh unit
pengolah.
2) Surat keluar yang disimpan merupakan verbal, konsep dan surat akhir
(net) yang diparaf dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
jenjang kewenangannya.
3) Penyimpanan verbal, konsep dan surat akhir (net) keluar diberkaskan
menjadi satu kesatuan dengan surat masuk yang memiliki informasi
atau masalah yangs ama.
C. Sistem Penomoran
Penomoran surat masuk dan keluar atau dokumen perkantoran sesuai dengan
Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 15 tahun 2010 Tentang Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 42 tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri.
Keterangan:
1) Penomoran SK ditulis dari awal untuk keseluruhan BAB, dimulai dari BAB I
sampai BAB V.
2) Penomoran SOP di tulis masing-masing BAB
4. SISTEM PENYIMPANAN
a. Rekam Medis sebagai bukti kegiatan baik tertulis atau terekam tentang identitas,
anamnesa, diagnosa, tindakan medis, pengobatan dan penentuan fisik
laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya yang diberikan kepada
pasien rawat jalan, maupun layanan UGD harus dikumpulkan, disimpan dan
dipelihara secara sistematis sehingga merupakan sumber informasi yang efektif
bagi pelayanan kesehatan di Puskesmas Mukapayung.
b. Penanggung Jawab Rekam Medis yang ditunjuk adalah petugas loket, yang
bertugas mengecek kelengkapan rekam medis serta memelihara dan
mengendalikan rekam medis.
c. Masa penyimpanan Rekam Medis ditentukan sesuai ketetapan yang berlaku
tentang pengelolaan Rekam Medis di Puskesmas. Adapun rekam medis yang
berkaitan langsung dengan pasien rawat jalan masa penyimpannya selama 3
tahun. Sedangkan rekam medis yang tidak langsung berkaitan dengan pasien,
masa penyimpannnya selama 5 tahun.(SPJ dan BOK).
d. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus dipelihara
dan disimpan minimal 3 tahun.
e. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di unit masing – masing dan
pemegang program. Sedangkan master dokumen disimpan di bagian
Administrasi.
5. PENJELASAN DOKUMEN
a. Setiap pembuatan dokumen harus mendapat persetujuan kecukupannya sebagai
berikut :
1) Manual Mutu
a) Dibuat dan disiapkan oleh Pengendali Dokumen.
b) Ditinjau dan diperiksa oleh Tim Mutu.
c) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
2) Kerangka Acuan
a) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program/Kegiatan.
b) Ditinjau dan diperiksa oleh Koordinator Upaya.
c) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
3) Standar Operasional Prosedur
a) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program/kegiatan.
b) Ditinjau dan diperiksa oleh Koordinator Upaya.
c) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
b. Revisi atau Perubahan Dokumen
1) Dilakukan jika terdapat perubahan pada sebagian atau seluruh isi dokumen.
2) Revisi atau perubahan dokumen harus sepengetahuan Koordinator Upaya
dan/atau Tim Mutu.
3) Revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan
berkelanjutan.
4) Revisi atau perubahan dokumen yang telah disetujui diajukan ke Pengendali
Dokumen untuk pencatatan, penomoran, penggandaan dan pendistribusian.
5) Dokumen yang dirubah/direvisi ditarik oleh Pengendali Dokumen.
6) Penyimpanan dokumen harus berprinsip pada keamanan dan memiliki
kemampuan telusur agar tidak hilang, tidak rusak, mudah ditemukan serta
terkendali.
7) Dokumen yang beredar
a. Status terkendali.
b. Telah mendapat pengesahan.
8) Dokumen eksternal
a. Harus ditetapkan dan dikendalikan oleh pemakainya.
b. Daftar dokumen eksternal disimpan oleh pemakai.
9) Rekaman
a. Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan.
b. Dapat dipakai untuk mendokumentasikan ketelusuran dan memberi
bukti verifikasi, tindakan pencegahan dan tindakan perbaikan.
c. Tidak perlu terkena pengendalian revisi.
d. Formulir yang diisi dan atau semua catatan yang merupakan bukti
melaksanakan pekerjaan menjadi rekaman.
10) Rekaman yang muncul dari setiap kegiatan diidentifikasi dan
dikelompokkan sesuai klasifikasi.
11) Menentukan referensi rekam dan metode penyimpanan rekam
12) Memberikan pengesahan terhadap data induk rekam
13) Penyimpanan dan pemusnahan rekaman sesuai dengan masa retensi yang
telah ditetapkan Memeriksa rekam yang telah habis masa simpan.
14) Rekaman disimpan dan dipelihara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
bukti pelaksanaan kegiatan, bahan analisa dan pengukuran kinerja.
15) Membuat daftar rekam habis masa simpan
16) Rekaman yang telah habis masa simpan dilaporkan ke atasan terkait untuk
dilakukan pemusnahan
17) Data rekam yang akan dimusnahkan dicek dan direview kemudian disetujui
pemusnahan rekam sesuai dalam aturan yang berlaku
18) Memerintahkan staf untuk melakukan pemusnahan
19) Memisahkan rekam dan melakukan pemusnahan rekam dan membuat
berita acara pemusnahan rekam
20) Pemusnahan rekaman diarsipkan dalam Berita Acara Pemusnahan Rekaman
D. KEBIJAKAN
1. Pengendalian dokumen dan rekaman di Puskesmas Mukapayung dilakukan secara
terpusat dibawah kendali Tim Manajemen Mutu.
2. Seluruh Dokumen Internal (SK, PED, PAN, KAK, DT, SOP) tercatat dalam Daftar
Dokumen Internal dan disimpan oleh Pengendali Dokumen.
3. Seluruh Dokumen Eksternal tercatat dalam Daftar Dokumen Eksternal dan
dikelompokkan berdasarkan program.
4. Seluruh Formulir/Rekaman tercatat dalam Daftar Rekaman dan dikelompokkan
berdasarkan program.
5. Dokumen Master disimpan oleh Tim Mutu.
6. Setiap dokumen harus dikendalikan sesuai prosedur yang berlaku dengan tujuan
untuk :
a. Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.
b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk menyetujui ulang
dokumen.
c. Memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat
pemakaian.
d. Memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali.
e. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali dan distribusinya
dikendalikan.
f. Mencegah pemakaian dokumen kadaluarsa yang disengaja dan menerakan
identifikasi sesuai dengan dokumen tersebut apabila disimpan untuk maksud
tertentu.
g. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
ditunjukkan.
7. Review terhadap dokumen internal berupa Surat Keputusan, Manual Mutu, Panduan
Kerja, Kerangka Acuan Kegiatan, dan Standar Operasional Prosedur dilakukan secara
berkala dan/atau jika terdapat perubahan dalam proses pelayanan.
8. Dokumen yang telah direview dan dinyatakan tidak dipergunakan kembali masuk ke
dalam kategori dokumen kadaluarsa.
9. Masa retensi dokumen kadaluarsa ditetapkan bersama oleh Penanggung Jawab
Program/kegiatan dan Tim Manajemen Mutu dan tercantum dalam daftar rekaman
dan kode formulir.
10. Setiap kegiatan baru didokumentasikan dalam bentuk catatan kegiatan/rekaman.
11. Pemusnahan dokumen kadaluarsa diusulkan Penanggung Jawab Program dan
dilakukan oleh Pengendali Dokumen atas persetujuan Wakil Tim Manajemen Mutu
dan Kepala Puskesmas.
12. Pemusnahan dokumen kadaluarsa dicatat dalam Berita Acara Pemusnahan.
PENUTUP 5
Pada prinsipnya dokumen itu adalah “TULIS YANG DIKERJAKAN DAN KERJAKAN
YANG DITULIS, BISA DIBUKTIKAN SERTA DAPAT DITELUSURI DENGAN BUKTINYA”.
Namun pada penerapannya tidaklah semudah itu. Penyusunan kebijakan, pedoman/
panduan, standar prosedur operasional dan program selain diperlukan komitmen Kepala
Puskesmas, juga diperlukan staf yang mampu dan mau menyusun dokumen tersebut.
Dengan tersusunnya Buku Pedoman Tata Naskah Puskesmas Mukapayung ini diharapkan
dapat membantu Puskesmas Mukapayung dalam menyusun dokumen-dokumen
selanjutnya.
Dengan pedoman ini diharapkan semua penulisan dokumen di Puskesmas dan
seluruh jaringannya dapat dilaksanakan sesuai dengan standar. Dokumen ini terbuka
terhadap saran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Akhirnya semoga buku pedoman ini bermanfaat secara maksimal, dengan tidak
mengurangi kesempatan untuk berkonsultasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 15 tahun 2010 Tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat;
2. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/1373/Dinkes Tentang Tata Naskah
Dokumen Akreditasi FKTP Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat;
3. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan,
Tahun 2015;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Kementrian Kesehatan;
LAMPIRAN : PEDOMAN TATA NASKAH
PUSKESMAS MUKAPAYUNG
NOMOR : 01/PED/ADM-1/2022
a. Surat Keputusan
KEPUTUSAN
Nomor: ………………………………
TENTANG
………………………………………………
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUKAPAYUNG
TENTANG……………………………………………………………........
Kesatu : ………………………………………………………………………….......
Kedua : ………………………………………………………………………….......
Ketiga : .........................................................................................................
Ditetapkan di : Mukapayung
Pada tanggal : XX Bulan 20XX
SURAT KETERANGAN
NOMOR ..................................
a. Nama : ............................................................................
b. Jabatan : ............................................................................
c. Jabatan : ............................................................................
d. Maksud : ............................................................................
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
c. Surat Perintah
SURAT PERINTAH
NOMOR: ...................................
Jabatan : ..........................................................................
MEMERINTAHKAN
Kepada :
a. Nama : ...........................................................................
b. Jabatan : ...........................................................................
Untuk
................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
........................................................................
................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
........................................................................
Tanggal, Bulan , Tahun
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Tembusan:
1. Yth. .................................
2. Yth. .................................
d. Surat Izin
SURAT IZIN
NOMOR : ...................................
TENTANG
..............................................................................
Dasar : a. ..........................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
b. ........................................................................................................................................
............................................................................................................................................
MEMBERI IZIN :
Kepada :
Nama : ............................................................................................
Jabatan : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Untuk : ............................................................................................
Tembusan:
1. Yth. .................................
2. Yth. .................................
e. Surat Perjanjian
SURAT PERJANJIAN
NOMOR: ……………………….
TENTANG
……………………………………………
Pada hari ……………., Tanggal …., Bulan ……………. Dan Tahun ………….., bertempat di ……………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………. PIHAK KE I
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………. PIHAK KE II
Pasal ……
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………….…….. (Isi Perjanjian)
Pasal …....
……………………………………………………………………………………………
Penutup
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut
diatas.
PIHAK KE II PIHAK KE I
NAMA JABATAN,
MATERAI
Saksi-saksi:
1. ………………. (tanda tangan)
2. ………………. (tanda tangan)
3. Dst ……………………
f. Surat Perintah Tugas
Dasar : ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
MEMERINTAHKAN
Kepada : 1. Nama : ……………………………………..
Pangkat/Gol : ……………………………………..
NIP : ……………………………………..
Jabatan : ……………………………………..
2. Nama : ……………………………………..
Pangkat/Gol : ……………………………………..
NIP : ……………………………………..
Jabatan : ……………………………………..
Untuk : 1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
Tanggal, Bulan , Tahun
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
g. Surat Tugas
SURAT TUGAS
Nomor: .........................................
Nama : ..........................................................
NIP : ..........................................................
Pangkat : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................
Untuk : 1. . ........................................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................................
3. ..........................................................................................................................................
Agar yang bersangkutan melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung
jawab.
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
SURAT TUGAS
Nomor: .........................................
Nama : ..........................................................
NIP : ..........................................................
Pangkat : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................
Untuk : 1. . .........................................................................................................................................
2. ...........................................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................................
Agar yang bersangkutan melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung
jawab.
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Lampira : ..............................................................................
n
Nomor : ..............................................................................
Tanggal : ..............................................................................
1.
2.
Dst.
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
i. Surat Perintah Perjalanan Dinas
Lembar : ………………………………
Kode No : ………………………………
Nomor : ………………………………
6 a. Tempat berangkat
b. Tempat tujuan
7 a. Lamanya perjalanan dinas
b. Tanggal berangkat
c. Tanggal harus kembali
8 Pengikut
9 Pembebanann Anggaran
a. Instansi
b. Mata Anggaran
10 Keterangan lain-lain
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Ke : ……………………………
Kepala
Kepala
Kepala
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
j. Surat Kuasa
SURAT KUASA
NOMOR: …………………
MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama : ………………………………………………
b. Jabatan : ………………………………………………
c. NIP : ………………………………………………
Untuk :
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Tanda Tangan dan Cap Dinas Tanda Tangan dan Cap Dinas
Tembusan:
1. Yth …………………………
2. Yth …………………………
3. Dst
k. Surat Undangan/Pemberitahuan
……………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
Hari : …………………………………………………………….
Tanggal : …………………………………………………………….
Waktu : …………………………………………………………….
Tempat : …………………………………………………………….
Acara : …………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Catatan:
1. ………………………………..
2. ………………………………..
l. Surat Melaksanakan Tugas
Nama : ……………………………………………
NIP : ……………………………………………
Pangkat/Golongan : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat sumpah jabatan/ pegawai negeri sipil dan apabila dikemudian hari isi
surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya
bersedia menanggung kerugian tersebut.
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
m. Surata Panggilan
SURAT PANGGILAN
……………………
Pada:
Hari : …………………………………………
Tanggal : …………………………………………
Pukul : …………………………………………
Tempat : …………………………………………
Mengahadap
Kepada : …………………………………………
Alamat : …………………………………………
Untuk : …………………………………………
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Tembusan:
1. Yth …………………….dst
n. Nota Dinas
NOTA DINAS
Kepada : …………………………………………………………
Dari : …………………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………………
Nomor : …………………………………………………………
Sifat : …………………………………………………………
Lampiran : …………………………………………………………
Hal :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Tembusan:
1. Yth …………………….
Dst.
Kepada
Yth ……………………………………
.
……………………………………
……………………
Tentang : …………………………………………
Catatan : …………………………………………
Lampiran : …………………………………………
………………………………………….
p. Surat Pengantar
Kepada
Yth. ……………………………...
………………………………
di –
………………………
SURAT PENGANTAR
NOMOR: …………………………
Penerima Penerima
Pangkat Pangkat
NIP NIP
q. Notulen
NOTULEN
Rapat : ................................................................................
Hari/Tanggal : ................................................................................
Acara : 1. ........................................................................
2. dan seterusnya
3. Penutup.
Pimpinan Rapat
Ketua : ................................................................................
Sekretaris : ................................................................................
Pencatat : ................................................................................
2. dan seterusnya.
2. dan seterusnya.
2. Pembahasan : ...............................................................................
3. Peraturan : ................................................................................
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Hari : ............................................................
Tanggal : ............................................................
Waktu : ............................................................
Tempat : ............................................................
Acara : ............................................................
1
2
dst
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
s.Memo
MEMO
Dari : ……………………………………………………………………………..
Kepada : ……………………………………………………………………………..
Isi : ……………………………………………………………………………..
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................ ............................................
................................................................................................................
............................................................................................................................................................ ............................................
................................................................................................................
Tanggal, Bulan , Tahun
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
NIP. .......................................
Ditetapkan di : Mukapayung
Pada Tanggal : 05 Februari 2022
TETI RUSTINI