Anda di halaman 1dari 2

Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan

sebelum dan sesudah kemerdekaan

Dikutip dari “GURU BERBAGI | Kesimpulan Dan Refleksi Pemikiran-pemikiran Ki Hajar


Dewantara,” (n.d.), menurut Ki Hajar Dewantara, pengajaran merupakan proses
pendidikan dalam memberi ilmu yang berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara
lahir dan batin, sedangkan pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya. Seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk metode pembelajaran
agar bisa menyesuaikan pengajaran dengan karakter siswa yang berbeda-beda,
karena proses pembelajaran harus berorientasi pada siswa. Seorang guru juga harus
memberikan kebebasan belajar pada siswa untuk berpikir kreatif dan
mengembangkan minat/bakat siswa. Seorang pendidik juga harus berpikiran terbuka
serta mengikuti perkembangan zaman dengan tetap menyelaraskan nilai-nilai
pancasila.

Mujahidah (2020) merangkum sejarah pendidikan Indonesia sebelum kemerdekaan


yang dimulai pada abad ke-16, bangsa Portugis datang ke Indonesia dan
membangun sekolah dengan tujuan menyebarkan agama Katolik. Kemudian
kedatangan Belanda membuat kegiatan pembelajaran bangsa Portugis terhenti
karena Belanda juga memiliki misi yang sama yaitu untuk menyebarkan agama
Protestan untuk menghasilkan pegawai administrasi rendahan di pemerintahan dan
gereja. Sekolah pertama didirikan di Ambon pada tahun 1607-1627 sebanyak 16
sekolah dan di pulau-pulau lainnya sebanyak 18 sekolah. Kurikulum pendidikan
zaman VOC ini berisi pelajaran agama Protestan, membaca, dan menulis yang
diperuntukkan hanya untuk anak-anak pegawai, sedangkan rakyat jelata tidak diberi
kesempatan untuk sekolah. Guru-guru pada sekolah-sekolah ini adalah orang
Belanda yang kemudian digantikan oleh orang-orang pribumi yang sebelumnya telah
dididik di Belanda.

Setelah Jepang memasuki Indonesia, sistem pendidikan Belanda kemudian


digantikan oleh sistem pendidikan Jepang yang menyediakan sekolah rakyat
(kokumin gakko) sebagai pendidikan dasar, sekolah menengah, dan sekolah kejuruan.
Sistem pendidikan Jepang diperuntukkan untuk semua kalangan, melarang
penggunaan bahasa Belanda dalam pendidikan, dan menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa utama dan bahasa Jepang sebagai bahasa ke-dua.

Asril (n.d) merangkum bahwa pola pendidikan setelah kemerdekaan berpengaruh


terhadap kondisi sosial politik yang tidak stabil pada zaman itu di mana terdapat
banyak perubahan dan orientasi pendidikan yang lebih mengarah pada upaya
penanaman jiwa patriotisme. Pada zaman ini, sistem pendidikan masih diteruskan
dari sistem pendidikan Jepang yang lebih menekankan pada pembelajaran bahasa
Indonesia dan bahasa daerah.

(ADH, 2021) memaparkan bahwa pendidikan abad ke-21 disintegrasi pada kecakapan
pengetahuan, keterampilan, sikap, serta penguasaan terhadap teknologi informasi
dan komunikasi. Kecakapan tersebut dikembangkan melalui berbagai model
pembelajaran berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
materi pembelajaran. Kecakapan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada
pendidikan abad ke-21 meliputi kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah,
kecakapan komunikasi, kecakapan inovasi, dan kolaborasi. Pendidikan abad ke-21
cenderung memanfaatkan teknologi internet untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan seiring dengan semakin maju nya perkembangan teknologi pada abad
ke-21.

Referensi

GURU BERBAGI | Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara.


(n.d.). Retrieved October 13, 2022,
from https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/kesimpulan-dan-refleksi-
pemikiran-pemikiran-ki-hajar-dewantara/

Mujahidah, T. (2020, January 1). Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum


Kemerdekaan (BAB 2). Retrieved October 13, 2022,
from https://www.slideshare.net/ThufailahMujahidah/sejarah-pendidikan-di-
indonesia-sebelum-kemerdekaan-bab-2

ADH. (2021, March 28). Pendidikan Abad 21 Apa dan bagaimana (Kemdikbud) -
GURU SUMEDANG. Retrieved October 13, 2022,
from https://www.gurusumedang.com/2021/03/pendidikan-abad-21-apa-dan-
bagaimana.html

Asril. (n.d.). PENDIDIKAN INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN (1945-1950). Retrieved


October 13, 2022, from http://wartasejarah.blogspot.com/2015/06/pendidikan-
indonesia-pasca-kemerdekaan.html

Anda mungkin juga menyukai