Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan sebuah tahapan atau sebuah cara ilmiah yang

dilakukan dalam mendapatkan data yang akan digunakan untuk menyelesaikan

masalah dengan dengan mengadakan studi langsung kelapangan untuk

mengumpulkan data. Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang dalam

menyelesaikan permasalahan yang dibahas.

Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian guna untuk

menyelesaikan permasalahan yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya

termasuk pada bagian latar belakang permasalahan, mencakup pada:

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berupa suatu pernyataan tentang sifat, keadaan,

kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan ke Junction Cafe menggunakan 2 cara berikut merupakan uraian

yang digunakan :

a. Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan

narasumber dari objek yang diteliti untuk memperoleh yang diinginkan.

Wawancara dilakukan guna mendapatkan alur kerja pada objek yang

diteliti yang akan digunakan dalam menentukan fitur-fitur yang akan

25
dibangun. Pada tahapan wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai

dengan
26

pemilik Junction Cafe tentang estimasi kebutuhan persediaan roti.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan berikut ini adalah variabel-

variabel yang menjadi tolak ukur dalam mengestimasi persediaan roti

panggang yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Variabel Yang Digunakan

NO VARIABEL NAMA VARIABEL KETERANGAN


1. X1 Pemesanan Roti Roti yang dipesan dari
supplier
2. X2 Roti Terjual Roti yang terjual di
Junction Café
4. Y Persediaan -

b. Observasi

Metode pengumpulan data ini digunakan untuk mendapatkan data yang

berkaitan dengan peninjauan langsung ke Junction Cafe tentang

persediaan roti panggang di setiap periodenya tersebut.

Berikut ini adalah data persediaan roti panggang di setiap periodenya yang

diperoleh dari Junction Cafe.

Tabel 3.2. Data Persediaan roti panggang

No Tanggal Permintaan Pemakaian Persediaan


1 02-Jan 56 12 175
2 03-Jan 35 14 163
3 04-Jan 45 15 160
4 05-Jan 65 16 150
5 06-Jan 86 12 166
6 07-Jan 23 15 123
7 08-Jan 75 8 130
8 09-Jan 76 9 145
9 10-Jan 85 16 115
10 11-Jan 95 12 104
11 12-Jan 104 15 167
Tabel 3.2. Data Persediaan roti panggang (Lanjutan)
27

No Tanggal Permintaan Pemakaian Persediaan


12 13-Jan 53 9 148
13 14-Jan 21 8 175
14 15-Jan 23 7 163
15 16-Jan 75 8 160
16 17-Jan 76 8 150
17 18-Jan 85 16 166
18 19-Jan 95 8 123
19 20-Jan 23 8 175
20 21-Jan 75 16 163
21 22-Jan 76 12 160
22 23-Jan 85 15 150
23 24-Jan 95 12 166
24 25-Jan 107 15 123
25 26-Jan 85 8 130
26 27-Jan 95 9 145
27 28-Jan 102 16 115
28 29-Jan 85 12 104
29 30-Jan 95 15 167

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi Kepustakaan merupakan salah satu elemen yang mendukung sebagai

landasan teoritis peneliti untuk mengkaji masalah yang dibahas. Dalam hal

ini, peneliti menggunakan beberapa sumber kepustakaan diantaranya: Buku,

Jurnal Nasional, Jurnal Internasional dan Sumber-sumber lainnya yang

berkaitan dengan Bidang ilmu Data Mining.

3.2 Metodologi Perancangan Sistem

Metodologi Perancangan Sistem adalah suatu tahapan yang harus dilakukan

setelah menganalisis sebuah masalah, pada tahapan inilah perancangan sebuah

sistem direncanakan. Salah satu cara dalam merancang atau membangun sebuah

sistem adalah dengan menggunakan Metode Waterfall.


28

Metode Waterfall adalah model yang menyediakan pendekatan alur hidup

perangkat lunak secara sekuensial terurut dimulai dari analisis, desain,

pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Sesuai dengan rumusan

masalah yang menggunakan pendekatan Classic or Waterfall Algorithm maka

berikut ini adalah teknik perancangan sistem yang digunakan:

1. Analisis Masalah dan Kebutuhan

Pada tahapan Analisis Masalah dan Kebutuhan, dilakukan dengan penelitian,

Junction Cafe. Dimana penelitian pada tahap ini dilakukan dengan cara

mencari permasalahan dan persoalan-persoalan tentang naik atau turunnya

persediaan roti panggang beserta pengaruhnya.

2. Perancangan Sistem dan Pemodelan

Tahap Perancangan dan Pemodelan berfokus pada struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Pada

tahapan ini dirancanglah tampilan program dan database yang akan digunakan

pada sistem. Yang sebelumnya telah dimodelkan dengan menggunakan

Unified Modelling Language (UML).

3. Pengkodean

Pengkodean dilakukan dengan menterjemahkan hasil dari Perancangan dan

Pemodelan ke dalam bahasa pemrograman berbasis Desktop Programing agar

dikenali oleh komputer agar menjadi suatu sistem yang menjadi solusi dari

permasalahan untuk mengestimasikan persediaan roti panggang di Junction

Café
29

4. Percobaan Awal

Melakukan pengujian program atau sistem yang telah dikodekan agar

mengetahui bug-bug yang ada pada program atau sistem yang telah dirancang

agar diperoleh sistem yang berjalan sesuai dengan yang telah dirancang

sebelumnya. Pada tahapan ini, program atau sistem yang telah dibangun akan

di uji coba sendiri.

5. Percobaan Akhir

Pada tahapan percobaan akhir, sistem yang telah melalui tahapan Percobaan

Awal akan diterapkan pada user, dan dilakukan pengujian oleh user. Dalam

tahap ini ditinjau pula apakah program sudah layak untuk digunakan oleh

Junction Cafe atau tidak.

6. Implementasi Sistem

Implementasi merupakan tahapan akhir setelah sistem melalui 5 tahapan

sebelumnya dan layak untuk digunakan. Pada tahapan ini dilihat pula

perkembangan aplikasi, dan melihat sejauhmana aplikasi atau sistem dapat

bekerja melakukan estimasi tingkat persediaan roti panggang di Junction Cafe

dengan akurat.

3.3 Algoritma Sistem

Algoritma Sistem merupakan langkah-langkah yang dilakukan sebuah

sistem dalam memproses dan menyelesaikan suatu permasalahan. Berikut ini

adalah Flowchart atau alur dari pemecahan permasalahan dengan menggunakan

metode Regresi Linier Berganda.


30

3.3.1 Flowchart Metode Regresi Linier Berganda

Berikut ini adalah Flowchart dari metode regresi linier berganda yaitu

sebagai berikut :

Gambar 3.2 Flowchart metode Regresi Linier Berganda

3.3.2 Metode Regresi Linier Berganda

Metode Regresi Linier Berganda adalah regresi yang meramalkan

hubungan antara satu variabel tidak bebas (dependent variabel) (Y) dengan dua
31

atau lebih variabel bebas (independent variabel) (X1,X2,….Xn). Dilakukannya

analisis ini guna untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan

variabel tidak bebas. Untuk meramalkan Y, apabila semua nilai variabel bebas

diketahui, maka dipergunakan persamaan regresi linier berganda. Hubungan

antara Y dan X1,X2,….Xn, yang sebenarnya adalah sebagai berikut:

Y = a +b1X1+ b2X2 +…….+bnXn

Keterangan:

Y = Variabel terikat (dependent)

a = Konstanta

b1,b2, b3 = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

X1,X2, X3 = Variabel bebas (independent)

Untuk memperoleh koefisien regresi a, b 1 dan b2 dapat diperoleh dengan cara

simultan dari tiga persamaan sebagai berikut:

∑Y = na + b1∑X1 + b2∑X2

∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2

∑X2Y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X22

Proses awal Dilakukan dengan menentukan variabel – variabel yang akan

menjadi tolak ukur dalam mengestimasi pendapatan. Adapun variabel – variabel

hasil dari penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Variabel Yang Digunakan

NO VARIABEL NAMA VARIABEL


1. X1 Pemesanan Roti
2. X2 Roti Terjual
4. Y Persediaan
32

Untuk menyeimbangkan angka dari setiap variabel maka untuk variabel Y

akan dibagikan dengan 10. Berikut ini adalah proses inisialisasi data dimana

setiap sheet data akan di beri label nama variabel agar mudah untuk menggunakan

algoritma Regresi Linier:

Tabel 3.4 Penyederhanaan Data

No Permintaan Pemakaian Persediaan


1 56 12 17.5
2 35 14 16.3
3 45 15 16
4 65 16 15
5 86 12 16.6
6 23 15 12.3
7 75 8 13
8 76 9 14.5
9 85 16 11.5
10 95 12 10.4
11 104 15 16.7
12 53 9 14.8
13 21 8 17.5
14 23 7 16.3
15 75 8 16
16 76 8 15
17 85 16 16.6
18 95 8 12.3
19 23 8 17.5
20 75 16 16.3
21 76 12 16
22 85 15 15
23 95 12 16.6
24 107 15 12.3
25 85 8 13
26 95 9 14.5
27 102 16 11.5
28 85 12 10.4
29 95 15 16.7

3.3.3 Menghitung Koefesien Regresi


33

Koefisien regresi adalah hal penting dalam menganalisa regresi. Manfaat

dari koefisien regresi adalah untuk membentuk model persamaan regresi pada

suatu masalah yang di teliti. Menghitung koefisien regresi dapat dilakukan dengan

cara perhitungan persamaan matematika dari pola formula persamaan yang telah

ditentukan dalam ketentuan Regresi Linier Berganda sebagai berikut.

∑Y = na + b1∑X1 + b2∑X2

∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2

∑X2Y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X22

Tabel 3.9 Koefisien Regresi

No X1 X2 Y X1Y X2Y X1X2 X12 X22

1 56 12 17.5 980 210 672 3136 144


2 35 14 16.3 570.5 228.2 490 1225 196
3 45 15 16 720 240 675 2025 225
4 65 16 15 975 240 1040 4225 256
5 86 12 16.6 1427.6 199.2 1032 7396 144
6 23 15 12.3 282.9 184.5 345 529 225
7 75 8 13 975 104 600 5625 64
8 76 9 14.5 1102 130.5 684 5776 81
9 85 16 11.5 977.5 184 1360 7225 256
10 95 12 10.4 988 124.8 1140 9025 144
11 104 15 16.7 1736.8 250.5 1560 10816 225
12 53 9 14.8 784.4 133.2 477 2809 81
13 21 8 17.5 367.5 140 168 441 64
14 23 7 16.3 374.9 114.1 161 529 49
15 75 8 16 1200 128 600 5625 64
16 76 8 15 1140 120 608 5776 64
17 85 16 16.6 1411 265.6 1360 7225 256
18 95 8 12.3 1168.5 98.4 760 9025 64
19 23 8 17.5 402.5 140 184 529 64
20 75 16 16.3 1222.5 260.8 1200 5625 256
21 76 12 16 1216 192 912 5776 144
Tabel 3.9 Koefisien Regresi
34

Februari
X1 X2 Y X1Y X2Y X1X2 X12 X22
(2020)
22 85 15 15 1275 225 1275 7225 225
23 95 12 16.6 1577 199.2 1140 9025 144
24 107 15 12.3 1316.1 184.5 1605 11449 225
25 85 8 13 1105 104 680 7225 64
26 95 9 14.5 1377.5 130.5 855 9025 81
27 102 16 11.5 1173 184 1632 10404 256
28 85 12 10.4 884 124.8 1020 7225 144
29 95 15 16.7 1586.5 250.5 1425 9025 225
Total 2096 346 428.1 30316.7 5090.3 25660 170966 4430

Dari tabel diatas maka diketahui nilai :

∑X1 = 2096

∑X2 = 346

∑Y = 428.1

∑X12 = 170966

∑X22 = 4430

∑X1X2 = 25660

∑X1Y = 5090.3

∑X2Y = 25660

3.3.2.2 Menyederhanakan Persamaan Regresi Linier

Setelah nilai ∑x12 , ∑x22, ∑y2 ,∑x1x2, ∑x1y, dan ∑x2y diperoleh maka akan

dibentuk persamaan linear. Berikut adalah persamaan linier yang dibentuk :

∑ Y =a❑ n+b 1 ∑ X 1+ b2 ∑ X 2
428.1=29 a❑+2096 b 1+346 b2. . . Persamaan I

∑ X 1 Y =a❑∑ X 1 +b 1 ∑ X 12 +b 2 ∑ X 1 X 2
30316.7=2096 a❑+170966 b 1+25660 b 2. . . Persamaan II

∑ X 2 Y =a❑ ∑ X 2 +b 1 ∑ X 1 X 2 +b 2 ∑ X 22
35

5090.30=346 a0 +25660 b 1+ 4430 b2. . . persamaan III

Nilai a, b1 dan b2 diperoleh dengan cara substitusi atau eliminasi

berdasarkan 3 persamaan yang diperoleh pada proses sebelumnya

Eliminasi Persamaan I dan II


428.1=29 a❑+ 2096 b1 +346 b2 ×2096
30316.7=2096 a❑+ 170966 b1 +25660 b2 ×29 |
897297.6=60784 a❑+ 4393216 b1 +725216 b 2
879184.3=60784 a❑+ 4958014 b1 +744140 b 2
¿
18113.3=−564798 b 1−18924 b 2−¿ ¿
¿
18113.3=−564798 b1−18924 b2 . . . persamaan IV
Eliminasi Persamaan I dan III

|
428.1=29 a❑+2096 b 1+346 b2 × 346
5090.30=346 a 0+ 25660 b1+ 4430 b 2 × 29
148122.60=10034 a❑+725216 b 1+ 119716b2
147618.7=10034 a❑+744140 b 1+128470 b 2
¿
503.90=−18924 b 1−8754 b 2−¿ ¿
¿
503.90=−18924 b1−8754 b2 . . . persamaan V

Eliminasi Persamaan IV dan V

|
18113.3=−564798 b1−18924 b2 ×−18924
503.90=−18924 b 1−8754 b 2 −564798
−342776089.2=10688237352 b1 +358117776 b2
−284601712.2=10688237352b 1+ 49442416926 b 2
−¿ ¿
−58174377=−4586123916 b 2
b 2=0.012684868

Subtitusi b 2 ke persamaan V
503.90=−18924 b1−8754 b2
503.90=−18924 b1−8754(0.012684868)
503.90=−18924 b1−8754(0.012684868)
503.90=−18924 b1
614.94=−18924 b1−111.0433354
b 1=−0.03249542

Subtitusi b 1 dan b 2 ke persamaan I


428.1=29 a❑+2096 b 1+346 b2
428.1=29 a❑+2096 (−0.03249542)+ 346(0.012684868)
428.1=29 a❑+−68.11040113+ 4.388964365
428.1=29 a❑−63.72
36

491.82=29 a❑

a❑ =¿ 16.95935989

Dari hasil perhitungan a, b1, b2 di atas jika hasilnya dimasukkan ke dalam

persamaan berikut :

Y = ɑ + b₁X₁ + b₂X₂

Maka akan menghasilkan persamaan di bawah ini :

Y = 16.95935989−0.03249542X₁ + 0.012684868 X₂

Pengujian kasus berdasarkan persamaan :

Junction Cafe ingin mengestimasi persediaan roti berdasarkan data jumlah

permintaan/hari dan jumlah pemakaian (terjual) \ yaitu dimisalkanlah jumlah

permintaan ada 50 dan jumlah pemakaian 12 box roti maka rumusnya adalah

sebagai berikut:

Y = ɑ + b₁X₁ + b₂X₂

Y = 16.95935989−0.03249542X₁ + 0.012684868 X₂

Y = 16.95935989−0.03249542(50) + 0.012684868 (12)

Y = 15.48680729

Y = 15.48680729 x 10 (karena pada saat normalisasi variabel y dibagi 10)

= 154.8680729

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diperoleh estimasi persediaan roti

berdasarkan data jumlah permintaan/hari dan jumlah pemakaian (terjual) untuk

itu nilai persediaan yang diperoleh adalah 154.8 atau 155 Box Roti panggang.

Anda mungkin juga menyukai