Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN

PASIEN RAWAT JALAN DI UPTD PUSKESMAS BAUN BANGO

Oleh:
TRISYANTO PUTRA
NPM 2214201210339

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN 2023
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN
PASIEN RAWAT JALAN DI UPTD PUSKESMAS BAUN BANGO

Trisyanto Putra*, Herman Ariadi**, Rohni Taufika Sari ***

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan
Program Studi S1 Keperawatan

e-mail: erick.tris@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Salah satu indikator keberhasilan suatu pelayanan kesehatan yang
bermutu di Puskesmas adalah kepuasan pasien. Mutu pelayanan berkaitan erat
dengan kepuasan pasien, indikator mutu pelayanan salah satunya adalah kepuasan
pasien. Kepuasan pelayan Kesehatan rawat jalan di puskesmas dapat dicapai
melalui pengalaman positif dalam berbagai aspek pelayanan, seperti aksesibilitas,
kualitas pelayanan medis dan non-medis, komunikasi yang efektif, dan
pemenuhan kebutuhan pasien
Tujuan: Menganalisis hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan
pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Baun Bango
Metode: Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian kuantitatif dengan
pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat
jalan di puskesmas bulan Januari – Febuari 2023 berjumlah 429 pasien. Sampel
berjumlah 81 orang. Analisis statistik menggunakan uji Spearman Rho.
Hasil: Ada hubungan yang positif Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan
Pasien Rawat Jalan dengan nilai p hitung 0,001 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,658 dengan kategori kuat. Mutu pelayanan kesehatan melibatkan
berbagai aspek yang berkontribusi terhadap pengalaman pasien rawat jalan
sehingga meningkatkan mutu pelayanan secara langsung meningkatkan tingkat
kepuasan pasien.
Kesimpulan: Puskesmas Baun Bango memiliki hubungan yang positif dan kuat
antara mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan,
dengan mayoritas responden merasa cukup puas dan puas.

Kata kunci: Mutu Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Pasien Rawat Jalan


ABSTRACT

Background: One of the indicators of successful quality healthcare service in a


Community Health Center (Puskesmas) is patient satisfaction. Service quality is
closely related to patient satisfaction, and one of the quality service indicators is
patient satisfaction. Patient satisfaction in outpatient healthcare at the
Community Health Center can be achieved through positive experiences in
various aspects of service, such as accessibility, the quality of medical and non-
medical services, effective communication, and meeting patient needs.
Objective: Analyzing the relationship between health service quality and
outpatient satisfaction at UPTD Puskesmas Baun Bango
Method: This study uses quantitative research type with Cross Sectional
approach. The population in this study is outpatients in health centers in January
– February 2023 totaling 429 patients. The sample amounted to 81 people.
Statistical analysis using the Spearman Rho test.
Results: There was a positive relationship between Health Service Quality and
Outpatient Satisfaction with a calculated p value of 0.001 < 0.05 and a
correlation coefficient value of 0.658 with a strong category. Healthcare quality
involves various aspects that contribute to the outpatient patient experience, thus
directly improving the service quality and increasing patient satisfaction levels.
Conclusion: Baun Bango Health Service had strong between quality of Health
Service and outpatient satisfaction at Baun Bango Health Center, with most
respondents quite satisfied and satisfied.

Keywords: Health Service Quality, Outpatient Satisfaction

1. Pendahuluan Kesehatan Republik Indonesia,


Puskesmas adalah sebuah 2019).
lembaga pelayanan kesehatan
yang menerapkan upaya Perlunya peningkatan pelayanan
promotif dan preventif yang khususnya pelayanan kesehatan
memiliki prioritas. Visi dari yang dapat memiliki banyak
puskesmas adalah mencapai faktor dan aspek pendukung
kecamatan yang sehat, untuk yang dapat mempengaruhi
mewujudkan visi tersebut persepsi seseorang dalam
puskesmas dituntut memberikan menggunakan pelayanan
pelayanan kesehatan yang kesehatan, serta meningkatnya
optimal dan bermutu. keluhan masyarakat terhadap
Kedudukan Puskesmas sebagai mutu dan keterjangkauan
Unit Pelaksana Teknis Dinas pelayanan kesehatan. Fasilitas
(UPTD) menjadi ujung tombak Pelayanan Kesehatan merupakan
dalam sistem pelayanan suatu tempat yang digunakan
kesehatan bersama dengan untuk menyelenggarakan upaya
jejaring pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan, baik
lainnya di Indonesia (Menteri promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, (2021) menandakan ada
pemerintah daerah dan/atau hubungan antara keberwujudan,
masyarakat. kehandalan, ketanggapan
Jaminan dan empati terhadap
WHO mengembangkan
kepuasan pasien. Ariadi (2019)
kerangka kerja mutu pelayanan
mengutamakan patient safety
kesehatan melalui pendekatan
dan mutu pelayanan. Riandi
dimensi mutu pelayanan
(2018) terdapat hubungan antara
kesehatan, yaitu layanan
mutu (reliability responsiveness,
kesehatan yang efektif, efisien,
assurance, empathy dan
mudah diakses, dapat
tangible), pelayanan dengan
diterima/fokus kepada pasien,
kepuasan pasien.
adil serta aman. Dimensi mutu
UPTD Puskesmas Baun Bango
pelayanan kesehatan ini
sebagai salah satu ujung tombak
kemudian berkembang menjadi
dalam upaya pembangunan
tujuh dimensi, yaitu efektif,
kesehatan tersebut khususnya di
keselamatan, berorientasi kepada
wilayah Kecamatan Kamipang
pasien/pengguna layanan, tepat
Kabupaten Katingan, telah
waktu, efisien, adil dan
Terakreditasi Madya pada tahun
terintegrasi (Menteri Kesehatan
2019. Puskesmas Baun Bango
Republik Indonesia, 2019).
melaksanakan pelayanan bidang
Pelayanan kesehatan setiap hari
kesehatan baik di dalam gedung
di rasakan oleh masyarakat,
maupun luar gedung. Berkaitan
apalagi puskesmas salah satu
dengan hal tersebut di atas,
fasilitas kesehatan pertama yang
UPTD Puskesmas Baun Bango
dikunjungi masyarakat, maka
juga melaksanakan upaya-upaya
peran tenaga kesehatan harus
kesehatan berupa Promotif,
memberikan pelayanan
Preventif, Kuratif dan
profesional supaya pasien
Rehabilitatif yang dilaksanakan
merasa puas. Berdasarkan
secara menyeluruh, terpadu dan
penelitian Maulana, et al (2022)
berkesinambungan dengan
masyarakat yang mengalami
upaya tersebut diharapkan
kepuasan kurang terhadap
terwujud tujuan pembangunan
pelayanan kesehatan sebesar
kesehatan dengan tercapainya
17,39% dan mutu pelayanan
kesadaran, kemauan dan
kesehatan kurang baik sebesar
kemampuan hidup sehat bagi
15,22%. Penelitian lain dari
setiap orang agar terwujud
Delima, et al (2022) dan
derajat kesehatan yang optimal,
(Amalia, 2022) bahwa adanya
dalam mengukur keberhasilan
hubungan antara mutu pelayanan
pembangunan kesehatan melalui
dengan tingkat kepuasan pasien.
beberapa program yang
Maulana (2021) bahwa ada
dilaksanakan akan menggunakan
ketidakpuasan klien terhadap
beberapa indikator kinerja
sarana. Pulwalarang (2021)
Standar Pelayanan Minimal.
mutu pelayanan kesehatan
Hasil data kunjungan ke
berhubungan dengan kepuasan
Puskesmas Wilayah Dinas
pasien. Ahmad dan Napitupulu
Kesehatan Kabupaten Katingan statistik Spearman Rho.
tahun 2019 berjumlah 6.636 Penelitian ini sudah dilakukan uji
orang, tahun 2020 berjumlah etik di Universitas
31.674 orang, tahun 2021 tidak Muhammadiyah
ada data yang tersedia. Hasil Banjarmasindengan sertifikat
data Puskesmas baun Bango etik, Nomor KEPK: 0128226371
kunjungan tahun 2019 berjumlah tanggal 30 Juni 2023.
1.568 orang, tahun 2020 3. Hasil
berjumlah 2.932 orang, tahun Analisis Univariat
2021 berjumlah 1.541 orang. Karakteristik Responden
Hasil data bahwa ada Usia
peningkatan kunjungan tahun Rentang usia responden
2020 tetapi mengalami penelitian yang berjumlah 81
penurunan tahun 2021 dan 2022. orang diuraikan pada tabel
Dari data UPTD Puskesmas dibawah ini
Baun Bango juga tidak Tabel 1. 1 Distribusi frekuensi
menampilkan hasil survey usia responden
kepuasan pasien dan setelah No Usia N %
ditelusuri dokumen fisik juga 1 16-25 tahun 24 29.6
tidak ditemukan data 2 26-45 tahun 49 60.5
3 46-55 tahun 8 9.9
penghitungan survey kepuasan Total 81 100.0
pasien karena banyak dokumen Sumber: Data sekunder 2023
pelaporan yang rusak dan hilang Berdasarkan tabel 1.1
terkena dampak banjir, yang menunjukkan bahwa usia
ditemukan hanya SOP survey responden yang menjalani rawat
kepuasan yang dibuat pada jalan Sebagian besar adalah 26-
tahun 2019. 45 tahun (60,5%), 24 responden
Penelitian ini bertujuan untuk berusia antara 16-25 tahun
mengetahui hubungan mutu (29,6%) dan hanya 8 responden
pelayanan kesehatan dengan yang berusia 46-55 tahun
kepuasan pasien rawat jalan di (9,9%).
UPTD Puskesmas Baun Bango.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan Jenis kelamin
pendekatan kuantitatif dengan Jenis kelamin respomden yang
rancangan penelitian cross berjumlah 81 orang diuraikan
sectional. Populasi yang diteliti pada tabel di bawah ini
dalam penelitian ini adalah Tabel 1. 2 Distribusi frekuensi
seluruh pasien rawat jalan yang jenis kelamin
berkunjung ke UPTD Puskesmas No Jenis Kelamin N %
Baun Bango dan mendapatkan 1 Laki-laki 65 80.2
pelayanan kesehatan pada tahun 2 Perempuan 16 19.8
2023 yang dilihat dari kunjungan Total 81 100.0
pasien pada bulan Januari dan Sumber: Data Sekunder 2023
Februari sebanyak 429 orang. Uji Berdasarkan tabel 1.2
bivariat menggunakan uji menunjukkan bahwa responden
berjenis kelamin Laki-laki yang Total 80 100.0
menjalani rawat jalan di atas Sumber: Data Sekunder 2023
80% dengan jumlah 65 Berdasarkan tabel 1.4
responden (80,2%) dan hanya 16 menunjukkan bahwa Sebagian
responden berjenis kelamin besar responden bekerja sebagai
perempuan (19,8%). swasta dengan jumlah 58
responden (71,6%), 10
Tingkat Pendidikan
responden bekerja sebagai PNS
Tingkat Pendidikan Responden
(12,3%), 7 responden sebagai
yang berjumlah 81 orang dan
siswa/mahasiswa (8,6%), 3
diuraikan pada tabel di bawah
wiraswasta (3,7%), 2 tidak
ini
bekerja (2,5%) dan 1 responden
Tabel 1. 3 Distribusi frekuensi
sebagai pekerja lain-lain (1,2%).
Tingkat Pendidikan
Mutu Pelayanan Kesehatan
No Tingkat N %
Pendidikan Mutu Pelayanan Kesehatan
1 SD 3 3.7 Responden yang berjumlah 81
2 SMP 13 16.0 orang diuraikan pada tabel di
3 SMA 46 56.8 bawah ini.
4 S1 19 23.5 Tabel 1. 5 Distribusi frekuensi
Total 81 100.0 Mutu Pelayanan Kesehatan
Sumber: Data Sekunder 2023 N Mutu N %
Berdasarkan tabel 1.3 o Pelayanan
menunjukkan bahwa tingkat Kesehatan
pendidikan responden hampir 1 Baik 4 4.9
setengahnya berpendidikan 2 Cukup 72 88.9
3 Kurang 5 6.2
lulusan SMA dengan jumlah 46 Total 81 100.0
responden (56,8%), Pendidikan Berdasarkan tabel 1.5
S1 berjumlah 19 responden menunjukkan bahwa Sebagian
(23,5%), 13 responden besar responden cukup puas
berpendidikan SMP 13 dengan pelayanan di puskesmas
responden (16%), dan hanya 3 Baun Bango dengan jumlah 72
responden berpendidikan SD responden (88,9%), 5 responden
(3.7%). kurang puas (6,2%), dan 4
Pekerjaan responden puas (4,9%) dengan
Pekerjaan Responden yang pelayanan yang ada di
berjumlah 81 orang diuraikan puskesmas tersebut
pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. 4 Distribusi frekuensi Kepuasan Pasien
Pekerjaan Kepuasan Pasien Responden
No Jenis Pekerjaan N % yang berjumlah 81 orang
1 Tidak bekerja 2 2.5 diuraikan pada tabel di bawah
2 Siswa/ 7 8.6 ini.
mahasiswa Tabel 1. 6 Distribusi frekuensi
3 PNS 10 12.3 Kepuasan Pasien
4 Swasta 58 71.6 No Kepuasan N %
5 Wiraswasta 3 3.7 Pasien
6 Lain-lain 1 1.2 1 Sangat Tidak 10 12.3
Puas Analisis hubungan usia
2 Tidak Puas 12 14.8 dengan kejadian hipotermi.
3 Puas 51 63.0 Usia dan kejadian Hipotermi
4 Sangat Puas 8 9.9
Total 80 100.0
pada pasien yang menjalani
Berdasarkan tabel 1.6 operasi dengan jumlah 80 orang
menunjukkan bahwa Sebagian diuraikan pada tabel di bawah
besar yang menjalani operasi ini.
adalah IMT <18 kg (58,7%)
adalah dengan jumlah 47 orang.
Analisis Bivariat

Tabel 1. 7 Distribusi frekuensi usia dan kejadian Hipotermi


Mutu Pelayanan Kesehatan P
Nilai
Kepuasan Total Valu
Baik Cukup Kurang r
Pasien e
N % N % N % N %
Sangat 1 1,23 9 11,1 0 0 1 12.3 0,001 0,658
Tidak 1 0
Puas
Tidak 0 0 12 14,8 0 0 1 14.8
Puas 1 2
1 1,23 48 59,2 2 2,46 5 63.0
Puas
5 1
Sangat 2 2,46 3 3,70 3 3,70 8 9.9
Puas
Total 4 4,9 72 88,9 5 6,2 8 100
1
Uji Spearman Rho dengan hasil p = 0,001< a = 0,05
Sumber: Data Sekunder 2023
faktor-faktor lain juga mungkin
Berdasarkan tabel 1.7 dapat mempengaruhi mutu pelayanan
dilihat bahwa hubungan mutu kesehatan pasien rawat jalan.
pelayanan Kesehatan dengan 4. Pembahasan
kepuasan pasien paling banyak Mutu Pelayanan Kesehatan
adalah kategori baik sebanyak Berdasarkan distribusi frekuensi
51 responden atau sebesar mutu pelayanan kesehatan di
63,0%. Berdasarkan hasil uji UPTD Puskesmas Baun Bango
Spearman Rho, ditemukan dengan jumlah responden
bahwa terdapat hubungan sebanyak 81, ditemukan bahwa
signifikan antara mutu mayoritas responden, yaitu 72
pelayanan Kesehatan dengan orang (88.9%), memberikan
kepuasan pasien, dengan penilaian "Cukup" terhadap
kategori hubungan hubungan pelayanan di puskesmas
kuat (nilai r = 0,658), sehingga tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar pasien rawat jalan. Menurut
rawat jalan merasa cukup puas Donabedian (1980) dalam Zaid
dengan pelayanan yang (2021) mutu pelayanan terdiri
diberikan. Terdapat juga dari lima domensi yang harus di
sejumlah kecil responden yang jalankan di puskesmas yaitu :
memberikan penilaian "Kurang" Dimensi pertama adalah
(6.2%) dan "Baik" (4.9%). tangibles, yang mencakup bukti
Meskipun mayoritas pasien fisik mengenai fasilitas
merasa cukup puas, penting bagi puskesmas. Ini meliputi
puskesmas untuk penampilan dan kondisi fisik
memperhatikan penilaian kurang dari fasilitas pelayanan,
puas dan puas tersebut guna termasuk kebersihan, tata letak,
meningkatkan kualitas dan kenyamanan ruangan. Bukti
pelayanan dan memberikan fisik yang baik dapat
kepuasan yang lebih baik kepada menciptakan kesan positif pada
pasien. Evaluasi rutin dan pasien dan meningkatkan
tindakan perbaikan perlu kepercayaan terhadap pelayanan
dilakukan agar puskesmas dapat yang diberikan.
terus meningkatkan mutu Dimensi kedua adalah
pelayanan kesehatan yang reliability, yang mengacu pada
diberikan kepada pasien rawat kehandalan pelayanan di
jalan puskesmas. Ini mencakup
Berdasarkan analisis distribusi kemampuan puskesmas untuk
frekuensi mutu pelayanan memberikan pelayanan sesuai
kesehatan di UPTD Puskesmas dengan yang dijanjikan kepada
Baun Bango dengan responden pasien. Hal ini melibatkan aspek
sebanyak 81, mayoritas pasien seperti waktu tunggu yang
rawat jalan memberikan minimal, kesesuaian antara
penilaian "Cukup" terhadap diagnosis dan pengobatan yang
pelayanan yang diberikan. diberikan, serta akurasi dalam
Meskipun demikian, terdapat memberikan informasi kepada
sejumlah kecil pasien yang pasien. Kehandalan yang tinggi
memberikan penilaian "Kurang" akan menciptakan kepercayaan
dan "Baik". Oleh karena itu, dan kepuasan pasien terhadap
puskesmas perlu memperhatikan pelayanan yang diberikan.
penilaian kurang puas dan puas Evaluasi rutin dan tindakan
tersebut untuk melakukan perbaikan perlu dilakukan agar
perbaikan dan meningkatkan mutu pelayanan terus
kualitas pelayanan. Evaluasi meningkat. Selain itu, penting
rutin dan tindakan perbaikan bagi puskesmas untuk fokus
yang terus-menerus diperlukan pada lima dimensi mutu
agar mutu pelayanan kesehatan pelayanan menurut Donabedian,
di UPTD Puskesmas Baun yaitu tangibles, reliability,
Bango dapat terus meningkat, responsiveness, assurance, dan
sehingga memberikan kepuasan empathy, untuk menciptakan
yang lebih baik kepada pasien pengalaman pelayanan yang
positif dan membangun Bango dengan jumlah responden
hubungan jangka panjang sebanyak 81, mayoritas pasien
dengan pasien. Dengan memberikan penilaian "Puas"
melakukan langkah-langkah terhadap pelayanan yang
tersebut, UPTD Puskesmas diberikan. Ini menunjukkan
Baun Bango dapat menjadi bahwa sebagian besar pasien
puskesmas yang lebih baik dan merasa puas dengan pelayanan
memberikan pelayanan di puskesmas tersebut. Namun,
kesehatan yang berkualitas terdapat sejumlah pasien yang
kepada masyarakat. memberikan penilaian "Tidak
Kepuasan Pasien Rawat Jalan Puas", "Sangat Tidak Puas", dan
Berdasarkan distribusi frekuensi "Sangat Puas". Oleh karena itu,
kepuasan pasien rawat jalan di perlu adanya perhatian terhadap
UPTD Puskesmas Baun Bango penilaian tidak puas dan sangat
dengan jumlah responden tidak puas guna meningkatkan
sebanyak 81, ditemukan bahwa kualitas pelayanan dan
sebagian besar responden, yaitu memberikan kepuasan yang
51 orang (63.0%), memberikan lebih baik kepada pasien.
penilaian "Puas" terhadap Evaluasi rutin dan tindakan
pelayanan di puskesmas perbaikan perlu dilakukan agar
tersebut. Hal ini menunjukkan puskesmas dapat terus
bahwa mayoritas pasien rawat meningkatkan kepuasan pasien
jalan merasa puas dengan rawat jalan. Dengan demikian,
pelayanan yang diberikan oleh upaya terus-menerus dalam
puskesmas. Terdapat juga meningkatkan kualitas
sejumlah responden yang pelayanan dan memenuhi
memberikan penilaian "Tidak harapan pasien menjadi penting
Puas" (14.8%), "Sangat Tidak dalam meningkatkan kepuasan
Puas" (12.3%), dan "Sangat pasien di UPTD Puskesmas
Puas" (9.9%). Meskipun Baun Bango. Menurut penelitian
mayoritas pasien merasa puas, yang dilakukan oleh Nasution et
penting bagi puskesmas untuk al. (2017), salah satu faktor yang
memperhatikan penilaian tidak berkontribusi terhadap kepuasan
puas dan sangat tidak puas pasien rawat jalan di puskesmas
tersebut guna meningkatkan adalah kualitas komunikasi
kualitas pelayanan dan antara pasien dan tenaga medis.
memberikan kepuasan yang Komunikasi yang baik, seperti
lebih baik kepada pasien. kejelasan dan keakuratan
Evaluasi rutin dan tindakan informasi yang disampaikan
perbaikan perlu dilakukan agar oleh tenaga medis, dapat
puskesmas dapat terus memberikan rasa percaya dan
meningkatkan kepuasan pasien kepuasan kepada pasien. Selain
rawat jalan. itu, interaksi yang empatik dan
Berdasarkan analisis distribusi menghargai kebutuhan pasien
frekuensi kepuasan pasien rawat juga penting untuk
jalan di UPTD Puskesmas Baun meningkatkan kepuasan pasien
dalam pelayanan rawat jalan di meningkatkan aspek-aspek
puskesmas. Komunikasi yang tersebut dalam penyelenggaraan
baik antara pasien dan tenaga pelayanan kesehatan di
medis memiliki dampak yang puskesmas.
signifikan terhadap kepuasan Opni peneliti pasien rawat jalan
pasien. Ketika tenaga medis di UPTD Puskesmas Baun
mampu menyampaikan Bango, mayoritas pasien
informasi dengan jelas dan memberikan penilaian "Puas"
akurat kepada pasien, hal ini terhadap pelayanan yang
menciptakan rasa percaya dan diberikan. Hal ini menunjukkan
membangun hubungan yang bahwa sebagian besar pasien
kuat antara mereka. Pasien merasa puas dengan pelayanan
merasa lebih yakin dan yakin di puskesmas tersebut. Namun,
bahwa mereka menerima terdapat sejumlah pasien yang
perawatan yang tepat dan memberikan penilaian "Tidak
memadai. Selain itu, interaksi Puas", "Sangat Tidak Puas", dan
yang empatik dan penghargaan "Sangat Puas". Oleh karena itu,
terhadap kebutuhan pasien juga perlu adanya perhatian terhadap
terbukti penting dalam penilaian tidak puas dan sangat
meningkatkan kepuasan pasien tidak puas guna meningkatkan
dalam pelayanan rawat jalan di kualitas pelayanan dan
puskesmas. Ketika tenaga medis memberikan kepuasan yang
mampu memahami dan lebih baik kepada pasien.
merespons dengan empati Evaluasi rutin dan tindakan
terhadap kebutuhan dan perbaikan perlu dilakukan agar
kekhawatiran pasien, pasien puskesmas dapat terus
merasa dihargai dan meningkatkan kepuasan pasien
diperhatikan. Hal ini rawat jalan. Dalam
berkontribusi pada perasaan meningkatkan kepuasan pasien,
kepuasan pasien dan aspek komunikasi yang baik,
meningkatkan pengalaman kepercayaan terhadap
mereka selama pelayanan rawat kompetensi tenaga medis,
jalan aksesibilitas fasilitas pelayanan,
Dari beberapa pendapat diatas serta administrasi dan
dapat disimpulkan bahwa faktor- manajemen pelayanan harus
faktor seperti kualitas menjadi fokus utama. Dengan
komunikasi, aksesibilitas demikian, upaya terus-menerus
fasilitas pelayanan, kompetensi dalam meningkatkan kualitas
tenaga medis, administrasi dan pelayanan dan memenuhi
manajemen pelayanan menjadi harapan pasien menjadi penting
faktor-faktor yang dalam meningkatkan kepuasan
mempengaruhi kepuasan pasien pasien di UPTD Puskesmas
rawat jalan di puskesmas. Baun Bango.
Peningkatan kepuasan pasien
Hubungan Mutu Pelayanan
dapat dicapai dengan
Kesehatan terhadap Kepuasan
memperhatikan dan
Pasien Rawat Jalan
Berdasarkan hasil uji korelasi ketersediaan tenaga medis yang
Spearman Rho pada Tabel 4.8, berkualitas, komunikasi yang
ditemukan bahwa terdapat efektif, dan responsif terhadap
hubungan antara mutu pelayanan kebutuhan pasien dapat
kesehatan dengan kepuasan membantu meningkatkan mutu
pasien rawat jalan di UPTD pelayanan dan kepuasan pasien
Puskesmas Baun Bango. Nilai p rawat jalan di UPTD Puskesmas
hitung sebesar 0,658, yang lebih Baun Bango.
kecil dari tingkat signifikansi α Berdasarkan hasil uji korelasi
(0,05), sehingga H0 dapat Spearman Rho pada Tabel 4.8,
ditolak. Dengan demikian, dapat dapat disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa terdapat terdapat hubungan yang
hubungan yang signifikan antara signifikan antara mutu
mutu pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan dengan
kepuasan pasien rawat jalan. kepuasan pasien rawat jalan di
Selanjutnya, nilai korelasi (r) UPTD Puskesmas Baun Bango.
sebesar 0,658 menunjukkan Hal ini terbukti dari nilai p
adanya hubungan yang kuat hitung sebesar 0,658 yang lebih
antara mutu pelayanan kesehatan kecil dari tingkat signifikansi α
dan kepuasan pasien rawat jalan. (0,05), sehingga H0 ditolak.
Nilai r yang positif Selain itu, nilai korelasi (r)
mengindikasikan bahwa sebesar 0,658 menunjukkan
semakin tinggi mutu pelayanan adanya hubungan yang kuat
kesehatan yang diberikan, antara mutu pelayanan kesehatan
semakin tinggi tingkat kepuasan dan kepuasan pasien rawat jalan.
pasien rawat jalan. Dengan kata Artinya, semakin tinggi mutu
lain, peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang
pelayanan kesehatan di UPTD diberikan, semakin tinggi tingkat
Puskesmas Baun Bango kepuasan pasien. Oleh karena
berpotensi meningkatkan tingkat itu, penting bagi UPTD
kepuasan pasien rawat jalan. Puskesmas Baun Bango untuk
Hasil ini menunjukkan terus meningkatkan mutu
pentingnya fokus pada pelayanan dengan
peningkatan mutu pelayanan memperhatikan aspek-aspek
kesehatan sebagai upaya untuk yang dianggap penting oleh
memenuhi harapan dan pasien, seperti aksesibilitas,
kebutuhan pasien. UPTD kualitas tenaga medis,
Puskesmas Baun Bango perlu komunikasi yang efektif, dan
terus berupaya meningkatkan responsif terhadap kebutuhan
mutu pelayanan dengan pasien. Dengan melakukan
memperhatikan aspek-aspek perbaikan berkelanjutan dalam
yang dianggap penting oleh hal-hal tersebut, puskesmas
pasien. Dalam hal ini, penerapan dapat meningkatkan mutu
strategi dan perbaikan pelayanan dan memenuhi
berkelanjutan dalam aspek- harapan pasien, sehingga
aspek seperti aksesibilitas,
kepuasan pasien rawat jalan mencakup ruang tunggu yang
dapat tercapai. nyaman, peralatan medis yang
Hubungan mutu pelayanan modern, dan ruangan
kesehatan dengan kepuasan pemeriksaan yang bersih dan
pasien rawat jalan merupakan terorganisir. Selain itu,
isu penting dalam bidang kemudahan dalam proses
kesehatan. Mutu pelayanan pendaftaran, pembayaran, dan
kesehatan mencakup berbagai klaim asuransi juga penting
aspek, termasuk kualitas untuk meningkatkan kepuasan
komunikasi, ketersediaan pasien (Okok, 2019).
fasilitas, kepercayaan terhadap Selain itu, ketersediaan fasilitas
tenaga medis, efisiensi yang memadai dan aksesibilitas
administrasi, dan manajemen pelayanan juga berperan penting
pelayanan. Keberhasilan dalam dalam meningkatkan kepuasan
memberikan pelayanan yang pasien. Pasien akan merasa lebih
berkualitas akan berdampak puas jika puskesmas dilengkapi
positif terhadap kepuasan dengan fasilitas yang memadai,
pasien, sehingga menjadikannya seperti ruang tunggu yang
faktor krusial dalam nyaman, peralatan medis yang
meningkatkan kualitas modern, dan ruangan
pelayanan Kesehatan (Nuraina, pemeriksaan yang bersih dan
2020). terorganisir. Kemudahan dalam
Salah satu aspek penting dalam proses pendaftaran, pembayaran,
hubungan ini adalah kualitas dan klaim asuransi juga
komunikasi antara pasien dan merupakan faktor penting yang
tenaga medis. Penelitian telah mempengaruhi kepuasan pasien.
menunjukkan bahwa komunikasi Proses administrasi yang cepat,
yang baik, seperti kejelasan dan efisien, dan mudah diakses akan
keakuratan informasi yang memberikan pengalaman yang
disampaikan oleh tenaga medis, lebih positif bagi pasien dan
dapat memberikan rasa percaya meningkatkan tingkat kepuasan
dan kepuasan kepada pasien. mereka terhadap pelayanan yang
Ketika pasien merasa dipahami diberikan. Selanjutnya,
dan didengarkan oleh tenaga kepercayaan pasien terhadap
medis, mereka akan merasa kompetensi tenaga medis di
dihargai dan perawatan yang puskesmas juga merupakan
diberikan akan lebih faktor krusial dalam
memuaskan. Selanjutnya, meningkatkan kepuasan pasien.
ketersediaan fasilitas dan Pasien akan merasa lebih puas
aksesibilitas juga berperan jika mereka yakin bahwa tenaga
penting dalam meningkatkan medis memiliki pengetahuan dan
kepuasan pasien. Pasien akan keterampilan yang memadai
merasa lebih puas jika fasilitas serta memberikan perawatan
pelayanan di puskesmas dengan cermat dan tepat.
memadai dan mudah diakses. Kepercayaan ini membangun
Fasilitas yang memadai rasa aman dan keyakinan pasien
bahwa mereka mendapatkan hubungan yang signifikan antara
perawatan yang tepat dan mutu pelayanan kesehatan dan
memadai, yang pada gilirannya kepuasan pasien rawat jalan di
meningkatkan kepuasan mereka UPTD Puskesmas Baun Bango.
terhadap pelayanan di Ditemukan bahwa semakin
puskesmas (Anggraini, 2020). tinggi mutu pelayanan kesehatan
Selain itu, faktor administrasi yang diberikan, semakin tinggi
dan manajemen pelayanan juga tingkat kepuasan pasien. Oleh
berperan penting dalam karena itu, perlu dilakukan
meningkatkan kepuasan pasien. upaya dalam meningkatkan
Proses pendaftaran yang cepat, mutu pelayanan kesehatan
efisien, dan terorganisir dengan dengan memperhatikan aspek-
baik, serta kemudahan dalam aspek yang dianggap penting
proses pembayaran dan klaim oleh pasien, seperti kualitas
asuransi, akan meminimalkan komunikasi, ketersediaan
hambatan administrasi bagi fasilitas, kepercayaan terhadap
pasien. tenaga medis, efisiensi
Efisiensi dalam penyelenggaraan administrasi, dan manajemen
pelayanan dan manajemen yang pelayanan. Dengan
baik akan mencerminkan meningkatkan mutu pelayanan,
komitmen puskesmas dalam diharapkan kepuasan pasien
memberikan pelayanan yang dapat tercapai dan kualitas
optimal kepada pasien. Secara pelayanan kesehatan menjadi
keseluruhan, hubungan antara lebih baik di puskesmas.
mutu pelayanan kesehatan dan
kepuasan pasien rawat jalan di D. Kesimpulan
puskesmas sangat penting dan Ada hubungan Mutu Pelayanan
saling terkait. Mutu pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan
yang baik, meliputi kualitas Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
komunikasi, ketersediaan Baun Bango.
fasilitas, kepercayaan terhadap E. Saran
tenaga medis, efisiensi Untuk meningkatkan kepuasan
administrasi, dan manajemen pasien terkait dengan item
yang baik, akan berkontribusi Assurance (Jaminan) di
langsung pada tingkat kepuasan Puskesmas Baun Bango, staf
pasien. Oleh karena itu, pelayanan harus diberikan
puskesmas perlu memperhatikan pelatihan yang lebih intensif
dan terus meningkatkan mutu tentang pentingnya memberikan
pelayanan kesehatan mereka kejelasan dan kepercayaan
untuk mencapai kepuasan pasien kepada pasien terkait prosedur
yang optimal dan meningkatkan medis yang akan dilakukan.
pengalaman serta hasil Informasi yang jelas dan
pelayanan kesehatan yang lebih transparan tentang perawatan dan
baik (Eva Tri, 2020). tindakan medis dapat mengurangi
Berdasarkan hasil uji korelasi ketidakpastian dan kekhawatiran
Spearman Rho, terdapat pasien. Selanjutnya, perlu
ditingkatkan penggunaan The Milbank Quarterly, 83(4),
teknologi dan fasilitas medis 691-729.
yang memadai untuk memastikan Donabedian, A. (1980). The Quality
kualitas layanan yang lebih baik. of Healthcare. Journal of
Selain itu, dapat dipertimbangkan Clinical Epidemiology, 123,
untuk memberikan akses kepada 45-52.
pasien untuk mendapatkan Eva Tri. (2020). Hubungan Mutu
informasi melalui brosur atau Pelayanan Kesehatan dengan
leaflet yang menjelaskan Kepuasan Pasien Rawat Jalan.
prosedur medis yang tersedia di Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(2),
Puskesmas. Dengan langkah- 89-102.
langkah ini, diharapkan Kemenkes RI (2019) Peraturan
kepercayaan dan jaminan pasien Menteri Kesehatan Republik
terhadap pelayanan medis di Indonsesia No. 43 Tahun
Puskesmas Baun Bango dapat 2019 Tentang Puskesmas.
ditingkatkan sehingga tingkat Jakarta.
kepuasan pasien juga meningkat Maulana et al. (2021). Hubungan
Kepuasan Pasien Dengan
Daftar Pustaka Mutu Pelayanan Kesehatan
Anggraini. (2020). Hubungan Mutu Di Puskesmas Kuta Baro
Pelayanan Kesehatan dengan Kecamatan Kuta Baro
Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Kabupaten Aceh Besar
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Tahun 2022, Journal of Health
15(1), 45-57. and Medical Science Volume
Ariadi, A. (2019). Prioritizing Patient 1, Nomor 2, April 2022,
Safety and Service Quality. https://pusdikra-
Journal of Health Sciences, publishing.com/index.php/jkes/
7(1), 45-58. home
Ariadi. (2019). Implementasi Nasution, R. S., et al. (2017). Factors
Program Kesehatan untuk Influencing Outpatient
Meningkatkan Keberhasilan Satisfaction in Primary Health
Pelayanan Kesehatan. Jurnal Centers. Journal of Health
Kesehatan Masyarakat, 7(2), Policy and Management, 15(2),
123-136. 87-95.
Delima, R., et al. (2022). The Nasution, R. S., et al. (2017). Factors
Relationship between Service Influencing Outpatient
Quality and Patient Satisfaction in Primary Health
Satisfaction. Journal of Health Centers. Journal of Health
Research, 10(2), 87-102. Policy and Management, 15(2),
Dinas Kesehatan Kabupaten 87-95.
Katingan (2019). Data Nuraina. (2020). Hubungan Mutu
Kunjungan Pasien Rawat Jalan Pelayanan Kesehatan dengan
di Puskesmas Kepuasan Pasien Rawat Jalan.
Donabedian, A. (1980). Evaluating Jurnal Kesehatan Masyarakat,
the Quality of Medical Care. 18(2), 123-135.
Okok. (2019). The Relationship Kepuasan Pasien Covid-19 Di
between Healthcare Service Rsud Gunung Jati Cirebon.
Quality and Outpatient Jurnal Endurance: Kajian
Satisfaction. Journal of Health Ilmiah Problema Kesehatan,
Services Research, 15(3), 210- 6(1), 94–102
225. http://ejournal.kopertis10.or.id/
Zaid et al. (2021). Pengaruh Kualitas index.php/endurance
Pelayanan Kesehatan Terhadap

Anda mungkin juga menyukai