Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : Hermeneutik Perjanjian Baru

Dosen : Dr. Bangun Sitohang


Tugas : Konsep Pembenaran Menurut Roma 5 : 1-11 dengan
Menggunakan Metode Analisa Teks ( Kritik Teks )
Nama/ Nim : Novrando Hutabarat/2210212, Felyn Haloho/2210201, Zefanya
Nelan/2210232, Widiya Rahmadani/2210227, Tonry Manurung/2210225, Sonya
Simbolon/2210224

I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Dosa telah membuat terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah dan
hilangnya kemuliaan Allah yang ada pada diri manusia ( Rm 3:23 ), selain itu citra Allah
dalam diri manusia juga telah menjadi rusak, yang dimana Allah menciptakan Manusia
serupa dan segambar dengan Allah rusak ( Kej 1:26-27). Awal mula tujuan Allah
menciptakan manusia dengan segambar dan serupa dengan-Nya adalah untuk melestarikan
dan menjaga seluruh ciptaan Allah tersebut selain itu Allah memerintahkan manusia untuk
memperbanyak diri ( beranak cucu ) dengan tujuan agar manusia bisa lebih efektif lagi
dalam menjalankan Mandat Allah yaitu menguasai bumi, maksud dari menguasai bumi
disini adalah manusia melestarikan, menjaga, dan mengolah seluruh ciptaan Allah ( Kej 1 ;
28 ). Keberadaan manusia yang telah berdosa, banyak cara dan jalan yang ditempuh oleh
manusia agar dapat mengembalikan kemuliaan dan citra Allah dalam dirinya dan menjadi
benar. Adapun langkah atau jalan yang ditempuh oleh manusia tersebut adalah dengan cara
berbuat baik, beribadah, memberikan persembahan, bersedekah, hukum taurat, perjanjian
Sunat, dan aturan keagamaan, tetapi segala cara dan jalan yang telah dilakukan dan di
tempuh oleh manusia tersebut sia-sia karena tidak dapat mengembalikan citra dan gambar
Allah yang dalam dirinya yang telah rusak, serta mengembalikan kemuliaan Allah yang
dulunya ada dalam dirinya dan menjadi benar di hadapan Allah.
Harapan dan pemikiran manusia tersebut tidaklah bisa mengembalikan apa yang
telah menjadi rusak tersebut, karena nature keberdosaan manusia telah menghalanginya
sehingga manusia tidak aka bisa bertemu dengan nature Allah yang kudus sehingga sekeras
apapu mereka berusaha, sebanyak apapun jalan yang di buat tidak akan bisa membuat
manusia menjadi benar kembali kecuali Allah sendiri yang membuat manusia itu menjadi
benar. Oleh sebab itu Allah sendiri membuat jalan bagi manusia untuk menghapus dosa-
dosa manusia tersebut melalui karya penyelamatan Yesus di Kayu Salib yang memberikan
nyawanya sebagai tebusan dosa manusia dengan darahnya yang tercurah tersebut bisa
menucikan manusia dari segala dosa dan menjadi benar hal ini dilakukan oleh Allah sesuai
dengan apa yang dilakukan oleh manusia pada masa perjanjijan lama yaitu “tanpa
pernumpahan darah tidak ada penebusan dosa ( Ibrani 9 :22 ).
Dalam makalah ini kelompok akan membahas mengenai pengertian pembenaran,
latar belakang kitab roma, metode mnafsir dalam hermeneutik, tafsiran / Hermeneutik Roma
5 : 1-11 dengan menggunakan metode Kritik Naratif, Relevansi pembenaran menurut Roma
5 : 1-11 dalam kehidupan sehari-hari, hal-hal inilah akan dibahas oleh kelompok dalam bab
selanjutnya.
1.2. Rumusan Masalah
Pembenaran adalah suatu pengajaran tentang karya penyelamatan Yesus Kristus, yang
dimana setiap orang percaya memiliki jaminan untuk masuk kedalam kerajaan surga.
Dengan demikian kelompok kami akan merumuskan beberapa masalah. Antara lain sebagai
berikut:
1. Apa itu pembenaran?
2. Struktur Roma 5 :1-11
3. Teks Terjemahan Roma 5:1-11
4. Tafsiran Roma 5:1-11 dengan menggunakan Kritik Naratif
5. Makna Teologis pembenaran Menurut Roma 5:1-11

II. Pembahasan
2.1. Definisi Pembenaran
Roma 5:1 mencatat: “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam
damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” Kata “dibenarkan”
menggunakan kata δικαιωθέντες (dikaiothentes), ini adalah kata kerja, partisip, aoris, pasif
yang diterjemahkan dibenarkan, dibela, diperlakukan dengan adil. Kata ini mengacu pada
orang yang dibebaskan, diucapkan dan diperlakukan sebagai benar, dalam bahasa teologis
dibenarkan berarti menerima karunia ilahi. Tentang kegiatan Allah: suatu proses menjdi
tegak, membebaskan atau memurnikan.1 Menurut KBBI pembenaran adalah suatu proses,
cara, perbuatan membenarkan.2

1
Bible Work [C:)/Program Files(x86)/ Bible Work 8 /init/Bw800. Swc ]
2
Tim Penyusun Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka,2002), hal 351
Menurut Millard J Erickson, Pembenaran Merupakan sebuah tindakan Allah atau
inisiatif Allah yang menyatakan bahwa orang berdosa telah dibenarkan di hadapan-Nya
yang dimana, Pembenaran merupakan peristiwa di dalam mana manusia diampuni dan
dinyatakan telah memenuhi semua tuntutan Allah. 3 Selain itu Donald Guthrie menyatakan
bahwa pembenaran ini adalah hal yang menjadi tujuan Allah untuk menyelamatkan manusia
dari belenggu dosa yang selama ini mengikatnya, oleh sebab itu dalam dunia Perjanjian Baru
ini pembenaran adalah hal yang sangat penting.4
Dari beberapa defini dan pengertian di atas maka kelompok menyimpulkan bahwa
pembenaran adalah tindakan Allah kepada manusia untuk memebaskan manusia dari ikatan
dosa dan menjadikan manusia layak di hadapanNya.5
2.2. Latar Belakang Kitab Roma
2.2.1. Penulis Kitab Roma
Setiap Kitab dalam keseluruhan Alkitab tentu ada yang menulisnya, begitu juga
dengan Kitab Roma ada perdebatan mengenai identitas diri penulis surat Roma, dimana para
pakar theologi liberal, berusaha meyakinkan bahwa Paulus tidak menulis surat Roma, tetapi
perdebatan tersebut sudah dapat diselesaikan dan hampir semua sepakat untuk mengakui
Rasul Paulus sebagai penulis surat Roma. Tidak ada satu buktipun dari dalam surat ini yang
bisa dipakai 6 sebagai argumen untuk menentang pendapat bahwa Pauluslah penulis surat
ini. Pengecam paling keraspun masih mengakui bahwa surat ini adalah karangan Paulus6.
Mengenai latar belakang Paulus, Paulus adalah seorang Yahudi dari suku Benyamin,
lahir di Tarsus sebagai warga negara Roma. Ia seorang Anggota Farisi dan menjadi
penganiaya Orang Kristen. Paulus bertemu dangan Yesus dalam Perjalanan ke Damsyik dan
akhirnya bertobat, sebenarnya Paulus belum pernah ke Roma dan bermaksud
mengunjunginya, setelah Paulus bertobat maka ia menjadi penyampai injil Tuhan dan
dalam pelayanannya banyak penolakan dan hambatan bahkan penindasan yang dialaminya
dan jemaat yang dilayaninya tidak membuat Paulus mundur karena dia yakin kalau Allah
memanggilnya untuk menjadi saksiNya7

3
Millard. J Erickson, Teologi Kristen Vol 3 ( Malang : Gandum Mas, 2018 ), hal 106
4
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 ( Jakarta : Bpk Gunung Mulia,1993), hal 134
5
Tanggapan Kelompok tentang definisi Pembenaran
6
F.B. Gerung, Surat-Surat Paulus ( Manado : IAKN Press, 2006 ), hal 5-6
7
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru ( Jakarta : Bpk Gunung Mulia, 2018 ), hal 3-5
2.2.2. Tempat dan Waktu Penulisan Kitab Roma
Ada berbagai tanggapan para ahli tentang Kitab Roma yang dimana juga ditemukan
adanya perbedaan dalam menentukan waktu penulisan surat Roma. Seperti halnya
tanggapan Van Den End berpendapat bahwa surat ini ditulis pada akhir perjalanan Paulus
yang ketiga (Roma 15:25) menjelang awal musim pelayanan diwilayah Laut Tengah, jadi
tepat pada awal musim dingin (Awal Februari-Maret 57 M). Waktu itu penulis sedang
terjepit dan terpaksa membatalkan pelayaran ke Siria dan mengambil jalan lewat Filipi (700
km, jalan kaki dari Korintus).8 Selain itu Donald Guthrie berpendapat bahwa Paulus
menullis Kitab Roma ( Surat Roma ini pada waktu ia melakukan perjalan Misi yang ke 3
yang dimana pada waktu itu adalah hari pengangkatan Galio sebagai Gubernur di Korintus
tepatnya paa]da tahun 57-58 M dan pada waktu itu adalah perjalanan Paulus dari Korintis
dia masuk penjara pada waktu memberitakan Injil di Korintus.9
Daniel B. Wallace berpendapat bahwa sebagian dari pekerjaan Paulus adalah pada
musim panas th 51, dimana Galio ada di Korintus sebagai gubernur di Akhaya. Kemudian
rasul Paulus menetap di kota ini ―suatu waktu‖ (Kisah Para Rasul 18:18). Kemungkinan
pada musim semi th 52 ia pergi ke Kaisarea dan Yerusalem dan berhenti di Antiokhia dan
menetap, kemudian berangkat dari sana pada musim dingin thn 52. Barangkali ia datang ke
Efesus pada musim semi th 53. Tanda permulaan dari tiga tahun dari pelayanannya disana
(Kisah Para Rasul 20:31). Akhir tahun 56, ia tinggal tiga bulan di Korintus (Kisah Para
Rasul 20:3), dan mengawali akhir dari perjalanannya ke Yerusalem pada musim semi th 57.
Ketika ia menulis surat Roma, pengumpulan dana sudah hampir selesai (Roma 15:26). Ini
mengidentifikasikan pada waktu th 57 atau akhir th 56 saat untuk menulis surat.
(pengumpulan dana belum rampung pada waktu perjalanan Paulus dari Efesus ke Korintus
II Korintus 8-9).10
dari beberapa pendapat di atas, maka kelompok menyimpulkan bahwa waktu penulisan surat
Roma ditulis pada akhir tahun 56 sampai awal tahun 57 dan kitab Roma ditulis ketika Paulus
berada di Korintus, dan ini bisa terlihat dari Kisah Para Rasul yang menuliskan Paulus pergi
ke Yerusalem, dan setelah tinggal dua tahun di Efesus (Kisah Para Rasul 19:21) kemudian
pergi melalui Makedonia. Dari Makedonia atau Akhaya ia singgah tiga bulan di Korintus.
Disitulah Paulus menulis surat Roma.11

8
Van Den End, Tafsiran Alkitab Surat Roma (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003), hal 3
9
Donald Guthrie, Pengantar Perjanjian Baru Volume 2 ( Surabaya : Momentum,2009), hal 5
10
F.B. Gerung dalam pendapat Daniel. B Wallace Surat-Surat Paulus, hal 10-11
11
Pendapat kelompok 1 tentang tahun dan tempat penulisan dari kitab Roma
2.2.3. Tujuan Penulisan Kitab Roma
Menurut Donald Guthrie, Tujuan Kitab Roma adalah sebagai berikut. Pertama,
Kitab Roma ditulis untuk melawan doktrin keselamatan Yahudi yang salah yang dimana
doktrin ini membuat sebuh polemik dengan dan juga menuduh pengajaran Paulus bersifat
“Antimonian”. Kedua, Alasan Kitab Roma ditulis untuk memberikan bukti pembenaran
bahwa Paulus adalah benar utusan Allah bagi orang yahudi dan juga Non Yahudi. Ketiga,
memberikan pengajaran yang benar tentang Doktrin dan ajaran Kristus. Keempat,
Meringkas pengalaman perjalanan misi Paulus saat itu. Kelima, memenuhi kebutuhan
pembacanya untuk mrningkatkan imannya.12 Paulus tidak berniat untuk mendirikan suatu
jemaat yang baru di kota Roma, dimana sudah ada jemaat-jemaat yang telah berdiri terlebih
dulu (Roma 15:20, II Korintus 10:15,16) Paulus hendak meneruskan perjalanannya ke
Spanyol.13

2.2.4. Penerima Kitab Roma


Menurut Van Den End, Penerima surat adalah jemaat di Roma (Roma 1:7). Untuk
Orang Yahudi (2:17, 4:1) dan juga untuk orang Bukan Yahudi (11:13). 14 Pendapat para ahli
Perjanjian Baru tidak dapat memastikan kapan Jemaat Roma dibentuk, dan bagaimana
Jemaat Roma ini awalnya terbentuk yang di mana dalam kitab Perjanjian Baru Khususnya
dalam Kitab Kisah Para Rasul juga tidak di jelaskan kapan Jemaat Roma ini ada dan
terbentuk.

2.2.5. Garis Besar Kitab Roma


Adapun yang menjadi Sitematika penulisan Kitab Roma antara lain :

 Salam (1:1-7)
 Paulus ingin ke Roma (1:8-15)
 Injil itu kekuatan Allah (1:16-17)
 Hukuman Alllah atas kefasikan dan kelaliman manusia (1:18-32)
 Hukuman Allah atas semua orang (2:1-16)
 Hukum taurat dan sunat tidak menyelamatkan orang Yahudi (2:17:29)
 Kelebihan orang Yahudi dan kesetiaan Allah (3:1-8)
 Semua manusia adalah orang berdosa (3:9-20)
 Manusia dibenarkan karena iman (3:21-31)

12
Donal Guthrie, Pengantar Perjanjian Baru Volume 2, hal 6-9
13
F.B. Gerung, Surat-Surat Paulus, hal 13
14
Van Den End, Tafsiran Alkitab Surat Roma, hal 3
 Abraham dibenarkan karena iman ( 4:1-25)
 Hasil pembenaran (5:1-11)
 Adam dan Kristus (5:12-21)
 Mati dan bangkit dengan Kristus (6:1-14 & 17)
 Dua macam perhambaan (6:15-23)
 Arti Hukum Taurat ( 7:1-12)
 Perjuangan hukum Taurat dan dosa (2:13-26)
 Hidup oleh Roh (8:1-17)
 Pengharapan anak-anak Allah (8:18-30)
 Keyakinan Iman (8:31-39)
 Pilihan atas Israel (9:1-29)
 Keselamatan bangsa-bangsa lain dan kesesatan orang Israel (9:30- 10:3)
 Kebenaran karena iman ( 10:4-15)
 Ketidak percayaan Israel (10:16-21)
 Sisa Israel (11:1-10)
 Israel tersandung, bangsa-bangsa lain selamat (11:11-24)
 Penyelamatan Israel (11:25-36)
 Persembahan yang benar (12:1-8)
 Nasihat untuk hidup dalam kasih (12:9-21)
 Kepatuhan kepada pemerintah ( 13:1-7)
 Kasih adalah kegenapan hukum taurat (13:8-14)
 Jangan menghakimi saudaramu (14:1-12)
 Jangan memberi batu sandungan (14:13-23)
 Orang yang lemah dan orang yang kuat (15:1-13)
 Paulus menjelaskan dasar-dasar tulisannya (15:14-21)
 Harapan Paulus untuk datang ke Roma (15:22-33)
 Salam Penutup (16:1-16)
 Peringatan (16:17-24)
 Segala kemuliaan bagi Allah (16:25-27)15

2.3. Struktur Kitab Roma 5 : 1-11


 5:1 Iman orang benar akan memiliki damai sejahtera dengan Allah
 5:2 Orang benar akan menerima keselamatan dari Allah
a. Menerima karunia pengampunan Allah ( ayat 2a)

15
Donald Guthrie, hal 22-26
b. Adanya pengharapan dan menerima upah ( ayat 2b)
 5 : 3 - 5 Orang benar akan dikuatkan
a. Bermegah di kesengsaraan ( ayat 3 )
b. Semakin bertekun dan berharap kepada Allah ( ayat 4 )
c. Orang benar akan memiliki Roh Kudus dalam hatinya ( ayat 5 )
 5 : 6 – 8 Kristus mati untuk orang berdosa
a. Tidak ada orang yang mau mati bagi orang lain ( ayat 6 )
b. Orang mau mati bagi orang yang baik ( ayat 7 )
c. Kristus mati menebus dosa kita ( ayat 8 )
 5:9 Darah Yesus telah meyelamatkan dari murka Allah
 5: 10 Kematian Kristus adalah kematian terhadap dosa yang terjadi satu
kali untuk selamanya
 5 :11 Manusia tidak lagi hidup dalam dosa tetapi hidup bagi Allah

2.4. Tafsiran Roma 5 : 1-11 dengan Metode Kritik Teks


2.4.1. Kritik Teks Terjemahan Roma 5 : 1-11)
Roma 5:1
 Tb
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
 Bis
Sekarang kita sudah berbaik kembali dengan Allah, karena kita percaya. Dan oleh sebab
itu kita hidup dalam kedamaian dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus.
 Bbc
Asa dung dipintori hita dalan haporseaon, mardame ma hita dohot Debata marhitehite
Tuhanta Jesus Kristus.
 Kjv
Therefore being justified by faith, we have peace with God through our Lord Jesus
Christ:
 Niv
Therefore, since we have been justified through faith, we have peace with God through
our Lord Jesus Christ,
 Yunani
Δικαιωθέντες οὖν ἐκ πίστεως εἰρήνην ⸀ἔχομεν πρὸς τὸν θεὸν διὰ τοῦ κυρίου ἡμῶν Ἰησοῦ
Χριστοῦ,
 Tafsiran ( Terjemahan ) Kelompok
karena kita sudah mempunyai iman dan iman itu dapat mendekatkan kita kepada Allah,
dan karena iman kita itu, kita dapat damai dengan Allah melalui dari Tuhan Yesus anak
yang di utus oleh Allah.
Dalam terjemahan ini Roma 5 ayat 1 ini, kelompok melihat ada kata penekanan yang
terutama dalam terjemahan bahasa asli kitab ini menggunakan dua kata kunci yaitu kata
“Δικαιωθέντες” dan “εἰρήνην”kedua kata ini mempunyai benang merah yang dekat yang
dimana, kata “Δικαιωθέντες” artinya “dibenarkan“, kata ini memiliki bentuk Aoris perpect
Participle dengan jabatan sebaagai Nominative Maskulin jamak, kata dικαιωθέντες ini
berasal dari kata dasar “dikaiow” yang berarti “benar” yang dimana untuk menjadi benar
maka caranya adalah memiliki iman yang teguh kepada Kristus. Kata iman berasal dari kata
“πίστεως” yang berarti yang mempercayai Kristus, dan kata yang kedua adalah kata
“εἰρήνην” yang berarti “ kedamaian” atau “ Damai Sejahtera”. 16 Kata ini merupakan kata
benda yang dimana εἰρήνην in memiliki jabatan sebagai Akusatif dalam bntuk Feminim
tunggal. Dari kedua kata tersebut kelompok menyimpulkan bahwa keduanya memilki
hubungan sebab – Akibat yang dimana orang yang sudah dibenarkan maka secara otomatis
akan merasakan Damai Sejahterah dengan Allah.17

Roma 5:2

 Tb
Romans 5:2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini.
Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan
menerima kemuliaan Allah.
 Bis
Romans 5:2 Oleh sebab kita percaya kepada Yesus, maka Ia memungkinkan kita
menghayati kasih Allah, dan dengan kasih itulah kita hidup sekarang. Karena itu kita
bersuka hati karena kita mempunyai harapan bahwa kita akan merasakan kebahagiaan
yang diberikan Allah
 Bbc
Laos marhitehite Ibana do saut masuk hita tu asi ni roha, hajongjonganta nuaeng dalan
haporseaon, jala taparhatua do dirinta marningot hasangapon ni Debata na itahirim i i.
 Kjv
Romans 5:2 By whom also we have access by faith into this grace wherein we stand,
and rejoice in hope of the glory of God.
 Niv
Romans 5:2 through whom we have gained access by faith into this grace in which we
now stand. And we rejoice in the hope of the glory of God.
 Yunani
διʼ οὗ καὶ τὴν προσαγωγὴν ἐσχήκαμεν τῇ πίστει εἰς τὴν χάριν ταύτην ἐν ᾗ ἑστήκαμεν,
καὶ καυχώμεθα ἐπʼ ἐλπίδι τῆς δόξης τοῦ θεοῦ·
 Krtik Terjemahan Kelompok

16
Bible Work [C:)/Program Files(x86)/ Bible Work 8 /init/Bw800. Swc ]
17
Pendapat Kelompok 1
Dan oleh Dia, Dia ini menyatakan Yesus, yang karena kehadiran-Nya kita makin dekat
dengan Allah melalui iman kita karena kasih karunianya Allah, kita mempunyai
kebebasan menerima karunia atau anugrah Tuhan yang besar. 18 Yesus telah membawa
kita kepada berkat anugerah Allah yang dimana disini dipakai 2 kata “τὴν προσαγωγὴν
dan ἐσχήκαμεν” artinya adalah orang yang sudah menerima pembenaran maka
memberikan akses atau jalan masuk agar manusia bisa berjumpa dengan Allah. Kedua
kata ini yaitu “τὴν προσαγωγὴν dan ἐσχήκαμεν” masing-masing adalah kata benda dan
kata kerja, jabatan atau fungsinya adalah sebagai akusatif Feminim dengan kata kerja
Ferpect Aktif Indikatif tunggal.19

Roma 5:3
 Tb
Romans 5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan
kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
 Bis
Romans 5:3 Dan lebih dari itu, kita pun gembira di dalam penderitaan, sebab kita tahu
bahwa penderitaan membuat orang menjadi tekun,
 Bbc
Alai lumobi sian i dope, ai ita halashon do nang angka haporsuhon, ala tarboto, dihorhon
haporsuhon i do habengeton ni roha.
 Kjv
Romans 5:3 And not only so, but we glory in tribulations also: knowing that tribulation
worketh patience;
 Niv
Romans 5:3 Not only so, but we also rejoice in our sufferings, because we know that
suffering ujmproduces perseverance;
 Yunani
οὐ μόνον δέ, ἀλλὰ καὶ καυχώμεθα ἐν ταῖς θλίψεσιν, εἰδότες ὅτι ἡ θλῖψις ὑπομονὴν
κατεργάζεται,
 Kritik Terjemahan kelompok
Di ayat ini menyatakan bahwa manusia harus bertahan dan tetap bersukacita dalam
penderitaan yang dialami, karena dari penderitaan tersebut, manusia dapat belajar atau
bisa dibimbing, dan belajar dari pengalaman dan hal itu dapat diperoleh dari ketekunan.
Kata yang menjadi kunci di ayat ini adalah “ἡ θλῖψις”, “ἐν ταῖς θλίψεσιν”, dan
“καυχώμεθα”, ketiga kata tersebut saling berhubungan yang dimana ketiganya
membentuk kesatuan yang penting untuk ayat ini. kata “ἡ θλῖψις” merupakan sebuah
kata benda nominatif feminim tunggal kata ini adalah hal yang menjadi langkah yang
akan di tempuh atau dijalani oleh manusia, kemudian kata ἐν ταῖς θλίψεσιν”, dan
“καυχώμεθα” yang masing merupakan dokatif feminim tunggal dan kata kerja present
midle aktif indikatif yang masingnga melengkapi ayat ini, sehingga dapat di mengerti
kalau setiap penderitaan dan bertahan maka akan menerima kebanggaan tersendiri bagi
manusia dan pengharapan idak sia-sia dan akan jadi kebanggaanbagi manusia tersebut.

Roma 5:4
 Tb
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
18
Bible Work [C:)/Program Files(x86)/ Bible Work 8 /init/Bw800. Swc ]
19
Pendapat kelompok
 Bis
dan ketekunan akan membuat orang tahan uji; inilah yang menimbulkan pengharapan.
 Bbc
Jala dihorhon habengeton ni roha i do hatauon, jala hatauon i do mangkorhon
pangkirimon.
 Kjv
And patience, experience; and experience, hope:
 Niv
Romans 5:4 perseverance, character; and character, hope
 Yunani
ἡ δὲ ὑπομονὴ δοκιμήν, ἡ δὲ δοκιμὴ ἐλπίδα.

 Kritik Terjemahan kelompok


Ayat ini menggunakan kata “ ὑπομονὴ “ yang mana dalam bahasa aslinya merupakan
kata benda akusatif feminim tunggal, dan kata “ἐλπίδα” merupakan kata benda Akusatif
yang berbentu tunggal, jadi menurut kelompok artinya adalah Ketekunan membuat kita
tahan Uji maksudnya adalah karena kita sudah terbiasa dengan penderitaan dan tetap
tenang menghdapi masalah kita , kita dapat melewati setiap perkara.

Roma 5:5

 Tb
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam
hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita..
 Bis
Harapan yang seperti ini tidak akan mengecewakan kita, sebab hati kita sudah diisi oleh
Allah dengan kasih-Nya. Allah melakukan itu dengan perantaraan Roh-Nya, yang sudah
diberikan kepada kita.
 Bbc
Alai ndang na murak hita bahenon ni pangkirimon i, ala nunga diusehon tubagasan
rohanta holong ni roha ni Debata marhitehite Tondi Parbadia, naung nilehonna i tu hita.
 Kjv
And hope maketh not ashamed; because the love of God is shed abroad in our hearts by
the Holy Ghost which is given unto us.
 Niv
And hope does not disappoint us, because God has poured out his love into our hearts by
the Holy Spirit, whom he has given us.
 Yunani
ἡ δὲ ἐλπὶς οὐ καταισχύνει· ὅτι ἡ ἀγάπη τοῦ θεοῦ ἐκκέχυται ἐν ταῖς καρδίαις ἡμῶν διὰ
πνεύματος ἁγίου τοῦ δοθέντος ἡμῖν. .
 Krtik Terjemahan kelompok
Harapan yang seperti ini tidak akan mempermalukan kita sebab hati, kita sudah diisi oleh
Allah dengan kasihnya, Allah memberikan itu kepada melalui perantaan Rohnya yang
sudah kita terima.
Ayat ini menggunakan kata “ἐλπὶς” yang merupakan sebuah kata benda yang berupa
Nominatif Feminim tunggal yang disandingkan dengan kata “καταισχύνει” jelaslah kalau
di teliti maka dapat diperoleh arti sbenarnya bahwa pengaharapan itu tidak
mempermalukan orang yang tekun berharap kepada Tuhan.

Roma 5:6
 Tb
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada
waktu yang ditentukan oleh Allah
 Bis
Ketika kita dalam keadaan tidak berdaya, Kristus mati untuk kita pada waktu yang tepat
yang ditentukan oleh Allah; padahal kita orang-orang yang jauh dari Alla
 Bbc
Jala dihorhon habengeton ni roha i do hatauon, jala hatauon i do mangkorhon
pangkirimon.
 Kjv
For when we were yet without strength, in due time Christ died for the ungodly.
 Niv
You see, at just the right time, when we were still powerless, Christ died for the ungodly
 Yunani
⸂Ἔτι γὰρ⸃ Χριστὸς ὄντων ἡμῶν ἀσθενῶν ⸀ἔτι κατὰ καιρὸν ὑπὲρ ἀσεβῶν ἀπέθανεν.
 Kritik Terjemahan kelompok
karena dosa-dosa kita Tuhan Yesus rela mati untuk kita dan itu sudahdi rencanakan demi
menyelamatkan kita dari dosa-dosa.

Roma 5:7
 Tb
Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk
orang yang baik ada orang yang berani mati .
 Bis
Untuk seseorang yang adil pun sukar orang mau mati. Barangkali untuk seseorang yang
baik, ada juga orang yang berani mati.
 Bbc
Ai maol mate halak humongkop partigor; adong do deba na barani mate humongkop na
ulibasa.
 Kjv
For scarcely for a righteous man will one die: yet peradventure for a good man some
would even dare to die.
 Niv
Very rarely will anyone die for a righteous man, though for a good man someone might
possibly dare to die.
 Yunani
μόλις γὰρ ὑπὲρ δικαίου τις ἀποθανεῖται· ὑπὲρ γὰρ τοῦ ἀγαθοῦ τάχα τις καὶ τολμᾷ
ἀποθανεῖν·
 Kritik Terjemahan kelompok
Sangat sedikit orang yang merelakan dirinya untuk mati dan menyelamatkan hidup orang
lain, walaupun seseorang itu baik kepada kita, tak ada yang mau mati untuk kita. Dan
orang yang rela mati buat orang lain apabila orang tersebut pernah berbuat baik bagi
kepada kita.

Roma 5:8
 Tb
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
 Bis
dan ketekunan akan membuat orang tahan uji; inilah yang menimbulkan pengharapan.
 Bbc
Jala dihorhon habengeton ni roha i do hatauon, jala hatauon i do mangkorhon
pangkirimon.
 Kjv
And patience, experience; and experience, hope:
 Niv
Romans 5:4 perseverance, character; and character, hope
 Yunani
ἡ δὲ ὑπομονὴ δοκιμήν, ἡ δὲ δοκιμὴ ἐλπίδα.
 Terjemahan kelompok
Tetapi kristus mati untuk kita, ketika kita mati berdosa, dengan jalan itu Allah telah
menunjukkan bahwa ia sangat mengasihi kita.

Roma 5:9
 Tb
Romans 5:4 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan.
 Bis
Romans 5:4 dan ketekunan akan membuat orang tahan uji; inilah yang menimbulkan
pengharapan.
 Bbc
Jala dihorhon habengeton ni roha i do hatauon, jala hatauon i do mangkorhon
pangkirimon.
 Kjv
And patience, experience; and experience, hope:
 Niv
Romans 5:4 perseverance, character; and character, hope
 Yunani
ἡ δὲ ὑπομονὴ δοκιμήν, ἡ δὲ δοκιμὴ ἐλπίδα.
 Terjemahan kelompok
Kita telah di jadikan benar di hadapan Allah oleh kematian kristus dan kita selamat dari
amarah Allah karena Tuhan Yesus

Roma 5:10
 Tb
Romans 5:4 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan.
 Bis
Romans 5:4 dan ketekunan akan membuat orang tahan uji; inilah yang menimbulkan
pengharapan.
 Bbc
Jala dihorhon habengeton ni roha i do hatauon, jala hatauon i do mangkorhon
pangkirimon.

 Kjv
And patience, experience; and experience, hope:
 Niv
Romans 5:4 perseverance, character; and character, hope
 Yunani
ἡ δὲ ὑπομονὴ δοκιμήν, ἡ δὲ δοκιμὴ ἐλπίδα.
 Terjemahan kelompok
Teman sudah menjadi sahabat kita karena kematian anak-Nya yang membuat kita dekat
lagi dengan Allah.

Roma 5:11
 Tb
Romans 5:4 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan.
 Bis
Romans 5:4 dan ketekunan akan membuat orang tahan uji; inilah yang menimbulkan
pengharapan.
 Bbc
Jala dihorhon habengeton ni roha i do hatauon, jala hatauon i do mangkorhon
pangkirimon.
 Kjv
And patience, experience; and experience, hope:
 Niv
Romans 5:4 perseverance, character; and character, hope
 Yunani
ἡ δὲ ὑπομονὴ δοκιμήν, ἡ δὲ δοκιμὴ ἐλπίδα.
 Terjemahan kelompok
Sekarang kita bukannya hanya di selamatkan,tapi kita sudah menjadi sahabat Allah
menjadi Yesus Kristus.

2.4.2. Tafsiran Roma 5 : 1-11

Pada ayat 1 dari Roma 5 : 1-11 ini di jelaskan bahwa Pembenaran merupakan sebuah
inisiatif dari Allah untuk memperdamaikan dirinya dengan dunia terkhususnya manusia.
Kata yang dipakai pada ayat 1 adalah kata “dικαιωθέντες – To Justify merupakan kata kerja
partisip bentuk kalimat pasif, kala aoris. Penggunaan bentuk pasif dalam kalimat ini
bertujuan untuk menekankan suatu peristiwa “pembenaran” itu semata-mata terjadi oleh
karena perbuatan Allah semata, dan tidak ada tindakan atau usaha manusia di dalamnya.
Paulus ingin menekankan suatu pemahaman bahwa manusia tidak terlibat di dalam tindakan
dimaksud, manusia sebagai objek “pasif” atau “yang dibenarkan” Allah oleh karena inisiatif
sendiri (aktif) tanpa dipengaruhi unsur, keberadaan manusia itu.20

2.5. Makna Teologis Pembenaran menurut Roma 5 : 1-11


Pembenaran atau justifikation, dalam iman Kristen, adalah tindakan Allah
menghapuskan kebersalahan dan hukuman dari dosa sementara pada saat bersamaan
menyatakan benar seorang berdosa melalui pengurbanan Kristus yang mendamaikan. Dalam
Protestanisme, kebenaran dari Allah dipandang sebagai sesuatu yang diperhitungkan kepada
orang berdosa melalui iman saja, tanpa perbuatan baik. Pembenaran diberikan kepada semua
orang yang beriman, dan dianggap sebagai suatu anugerah dari Allah tanpa melihat jasa atau
kelayakan. Seperti halnya menurut kalangan Lutheran dan Calvinis, yang menggunakan
Efesus 2:8, Kisah 16:14, dan Filipi 1:29 untuk mendukung keyakinan tersebut. Kalangan
Katolik dan Ortodoks Timur menggunakan Yakobus 2:14-26, Galatia 5:19-21, dan Matius
19:17-19 untuk mendukung keyakinan bahwa pembenaran dipertahankan dengan
menghindari dosa-dosa berat.

Salah satu konsekuensi bagi semua umat beriman adalah bahwa orang harus
memperdalam imannya secara ilmiah dan sistematis. Secara khusus pendalaman iman yang

20
paling intensif, ilmiah dan sistematis tentu saja dicapai melalui belajar teologi. Adapun untuk
dapat belajar teologi dengan baik, orang perlu belajar filsafat juga. Sebab dalam tradisi
kristiani, ilmu teologi tidak pernah dapat dipisahkan dari ilmu filsafat. Dalam ilmu teologi,
filsafat bukan hanya alat bantu bagi teologi untuk menjelaskan iman agar dapat ditangkap
oleh manusia pada umumnya, lebih dari itu filsafat memberikan pendasaran rasionalitas dan
komunikasi iman yang harus dijelaskan oleh teologi. Mempertanggung jawabkan iman sudah
menjadi usaha dan perjuangan Gereja sejak awal mula. Pengalaman iman Gereja akan Tuhan
Yesus Kristus diyakini sebagai pengalaman iman yang tidak terpisahkan dari pengalaman
iman biblis dari umat Perjanjian Lama. Bahkan Gereja merasa perlu untuk membuktikan
bahwa imannya itu benar dan sesuai dengan rencana dan ke- hendak Allah dalam sejarah
penyelamatan Allah sejak zaman Perjanjian Lama.21

III. Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Relevansi

21
http://www.sttiimedan.ac.id/e-journal/index.php/kerugma

Anda mungkin juga menyukai