Modul Projek Mesin Tetas Telur
Modul Projek Mesin Tetas Telur
1. INFORMASI UMUM
A. Identitias
Nama Penyusun :
Nama Instusi :
Kelas/Fase :
Alokasi Waktu :
Tahun Pelajaran :
3. KOMPONEN INTI
A. Deskripsi singkat Project
Telur tetas merupakan telur fertil atau telah dibuahi, dihasilkan oleh peternakan ayam pembibit,
bukan dari peternakan ayam komersial yang digunakan untuk penetasan. Telur tetas yang digunakan
dalam proses penetas adalah telur yang telah diseleksi. Syarat telur tetas yang baik yaitu sehat dan
produktivitasnya tinggi, umur telur dan kualitas fisik tleur (bentuk, berat, keadaan kerabang). Tujuan
usaha penetasan telur dengan mesin tetas yang tinggi dan berkualitas, keberadaan mesi tetas untuk
tujuan usaha lebih diutamakan adalah tingkat keberhasilan dalam presentase jumlahtelur yang
menetas dalam sekali proses penetasan. Berikut adalah keunggulan menggunakan mesin tetas yaitu :
a) Jumlah telur yang ditetaskan secara serentak bias dalam jumlah banyak, sesuai kapasitas mesin.
b) Hemat waktu dan modal karena tidak membutuhkan jumlah ayam betina dalam jumlah banyak
untuk mengeram.
c) Penetasan bias berlangsung terus menerus.
d) Kontrol telur gampang dilakukan
e) Tingkat keberhasilan mencapai 90% dibanding di eram ayam 60%
f) Mesin tetas bias digunakan untuk menetaskan berbagai macam telur (ayam, bebek, burung)
g) Bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat sehingga bias dijadikan usaha sampingan maupun
usaha pokok.
B. Dimensi dan sub-elemen dari Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Gotong Royong
Elemen Kolaborasi
Sub elemen Kerjasama
Diakhir Fase Menyelaraskan tindakan sendiridengan tindakan
orang lain untuk melaksanakan kegiataan dan
mencapai tujuan kelompok dilingkungan sekitar,
serta memberi semangat kepada oranglain untuk
bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama
Dimensi Kreatif
Elemen Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Sub elemen
Diakhir Fase Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran
dan atau perasaannya dalam bentuk karya atau
tindakan, serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain
C. Tujuan Spesifik
Tujuan spesifik dari kegiatan penguatan profil pelajar pancasila dengan tema “ Berekayasa dan
berteknologi untuk membangun NKRI” dengan topik “Pembuatan mesin tetas telur” adalah agar
peserta didik kelas VII SMP Diponegoro 10 Pekuncen mampu berwirausaha melalui mpembuatan
mesin tetas telur dengan baik dan benar.
Tahapan Kegiatan
Tahapan Pengenalan 1. Mengenali alat dan bahan untuk pembuatan
mesin tetas telur
Tahapan Kontekstualisasi 2. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan mesin
tetas telur
3. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan
dalm pembuatan mesin tetas telur
Tahapan Aksi 4. Mengetahui apa itu metode pembuatan mesin
tetas telur
5. Melakukan tahapan pembuatan mesin tetas
telur
6. Melaksanakan project tetas telur
Tahapan Refleksi 7. Melakukan refleksi diri dngan seberapa
tercapainya project pembuatan mesin tetas telur
Pertemuan ke 1 :
Pertemuan ke 2 :
Pertemuan ke 3 :
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja memberikan ruang bagi semua anggota
komunitas sekolah untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan Profil Pelajar Pancasila.
a. Untuk Sekolah
Mejadikan sekolah sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan
keterlibatan masyarakat.
Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan
dan komunitas di sekitarnya.
b. Untuk Guru
Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila.
Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas.
Mengembangkan kompetensi sebagai guru yang terbuka untuk berkolaborasi dengan guru
dari mata pelajaran lain untuk meperkaya hasil pembelajaran.
c. Untuk Peserta Didik
Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga yang aktf
Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan
Mengembangkan ketrampilan, sikap. Dan pengetahuam yang dibutuhkan dalam
mengerjakan projek pada periode waktu tertentu.
Pertemuan ke 1 ( 5-8 JP) : Penjelasan tema 3 dan 4 yaitu Bhinek Tunggal Ika dan Bangunlah Jiwa dan
Raga
Tema 3 Bhineka Tunggal Ika
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya.
Peserta didik mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan tentang fenomena global
misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb.
Peserta didik secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya
dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konfik dan
kekerasna
Melalui projek ini, peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya [erdamaian dan anti
kekerasan
Contoh muatan lokal :Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan
mengekplorasi pemecahannya.
Tema 4 Bangunlah Jiwa dan Raganya
Membangun kesadaran dan ketrampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik
untuk dirinya maupun orang sekitarnya
Peserta didik melakukan penelitan dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan
diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar
mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan
keluarnya
Peserta didik juga menelaah masala-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan
kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pronografi, dan kesehatan reproduksi,
peserta didik merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan
dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.
Contoh muatan lokal : Mencari solusi untuk mencari masalah cuber bullying yang marak di karangan
remaja lokal
Pertemua ke 2 : Penjelasan tema 5, 6, dan 7 yaitu suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi
untuk membangun NKRI dan kewirausahaan
Tema 5 Suara Demokrasi
Dalam “negara kecil” bernama sekolah, sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di
Indonesia dicoba untuk dipraktikan, seperti proses pemilihan umum, perumusan kebijakan, dan
sejenisnya.
Peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi dan
memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk
dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja
Menggunakan kemampuan berpikir sistem, peserta didik menjelaskan kertkaitan antara peran
individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.
Contoh muatan lokal : Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih
kepala desa.
Tema 6 Berekayasa dan Berteknologi
Untuk Membangun NKRI berkolaborasi dalam melatif daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus
kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan
kegiatan dirinya dan juga ekitarnya.
Peserta didik mengasah berbagai ketrampilan berpikir(berpikir sistem, berpikir komputasional,
atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi.
Peserta didik dapat mempelajari dan mempraktikan proses rekayasa (engineering proses) secara
sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba, untuk membangun model
atau prototipe produk bidang rekasa (engineering).
Peserta didik juga dapat mengasah ketrampilan coding untuk menciptakan karya digital , dan
berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para peserta didik dapat membangun budaya smart
society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan
penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi
Contoh muatan lokol : Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi yang
dapat menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah.
Tema 7 Kewirausahaan
Mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam
pengembangan potensi dan pengembangan usaha tersebut, serta kaitannya.
Minggu ke 4 Pemilihan Tema dan Topik Project
Pertemuan 1 (1-4 JP) : Pemilihan tem ayaitu berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
Tahapan Awal Tahap Berkembang Tahap Lanjutan
Tema Pemilihan Sekolah menentukan 3 Sekolah menentukan 3 Sekolah menentukan 3
tema di awal tahun tema di awal tahun tema di awal tahun
ajaran ajarn ajaran. (Setuao kelas
dapat memilih tema
yang berbeda)
Pemberian opsi tema Sekolah menelaah isu Sekolah menelaah isu Setiap kelas menelaah
yang sama semua kelas yang sama untuk setiap isu yang berbeda
1-2 kelas sesuai pilihan peserta
didik
Penentuan topik Sekolah yang Sekolah Peserta didik
menentukan tema dan mempersiapkan mendiskusikan tema
topik projek beberapa tema dan dan topik projek
topik projek untuk dengan bimbingan
dipilih oleh peserta guru
didik
Pertemuan 1 (5-8 JP): Con////toh tema berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
Merancang projek kebun organik yang berkelanjutan dilengkapi dengan alur kewirausahaanya.
Fokus : Akhlak kepada Alam mengidentifikasi masalah limmgkungsn hidup di tempat dia tinggal dan
melakukan langkah-langkah konkrit yangbisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga
keharmonisan ekosistem yang ada di lingkungannya.
Pertemuan ke 2 : Manfaattema yang dipilih dan menentukan topikyang diangkat sesuai tema tersebut
Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk
berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga
sekitarnya.