Anda di halaman 1dari 33

Bimtek Online-20 September 2021

TEKNOLOGI
PERBANYAKAN IN
VITRO ANGGREK
DENDROBIUM
Oleh : Dr. Fitri Rachmawati,SP. MSi

f BALAI PENELITIAN TANAMAN HIAS


Jl. Raya Ciherang-Segunung, Pacet-Cianjur
PO Box 8 Sdl Cianjur 43253
❖Pendahuluan
o Potensi Ekonomi Anggrek
Dendrobium
o Vub Dendrobium Balithi
❖Perkembangan Teknologi
Perbanyakan In Vitro Dendrobium
❖Tahapan Kultur In Vitro
Dendrobium
Outline
Komoditas agribisnis
bernilai ekonomi tinggi :
✓ Anggrek komponen utama
industri florikultura nasional. Sumber devisa negara, pendapatan
daerah, penyedia lapangan kerja, dan
✓ Kebutuhan pasar sangat tinggi penggerak ekonomi daerah.
& produksinya meningkat
✓ Peringkat ke-4 dari 9 jenis
tanaman hias bunga potong ✓ Dendrobium menguasai ± 34%
setelah krisan, mawar, & sedap bisnis anggrek nasional.
malam ✓ Produksi : 4.777.151 tangkai
✓ 2017 – 2018 : peningkatan luas (2010), 5.255.366 tangkai (2013),
panen 2.66% (176,77 Ha) dan & meningkat ± 36.10% (2015) .
produksi 23.31% (24.717.840 ✓ Indonesia memiliki cukup banyak
tangkai) (BPS, 2018). VUB : berpotensi tinggi untuk
✓ Ekspor : Jepang, Singapura, bersaing di pasaran
Korea, Jerman, Belanda, ✓ Balithi menghasilkan lebih dari 30
Selandia Baru dan AS (volume VUB anggrek Dendrobium.
51.887 kg ; US$ 339.686).
Varietas BALITHI

Almira Agrihorti Syifa Agrihorti Bigianthe Agrihorti Dian Agrihorti

Anggun Agrihorti
Safrina Agrihorti Maya Agrihorti
Varietas BALITHI

D. BALITHI CF022 21 (Zahra FR- D. BALITHI CF022 62 (Zahra FR- D. BALITHI CF022 58 (Zahra FR-58) Laras Agrihorti
21) 62)

D. BALITHI CF009 45 D. BALITHI CF001 31 (Gradita- Kumala Agrihorti


D. BALITHI CF001 10 D. BALITHI CF022 28
(Salsabila-45) (Gradita-10) (Zahra FR-28) 31)
Latar Belakang
LATAR BELAKANG
POTENSI & KEUNGGULAN KEBUTUHAN/PERMINTAAN
DENDROBIUM PASAR TINGGI

•Ketersediaan VUB <<<


PENGEMBANGAN •Tekn. perbanyakan
INDUSTRI BENIH PENGEMBANGAN konvensional &
SOLUSI
AGRIBISNIS manual
DENDROBIUM KENDALA •Segmentasi usaha
DI INDONESIA belum ada
1. Ketersediaan VUB •Kemitraan
2. Teknologi Produksi Benih Skala Komersial Pemerintah-Swasta
3. Segmentasi usaha belum terjalin
4. Kemitraan
Benih VUB Lokal Bermutu
Skala Komersial DAMPAK
Impor <<< Ekspor >>> Ketergantungan Produk Impor
Daya Saing Rendah

MANFAAT DAN DAMPAK TERHADAP KEMAJUAN AGRIBISNIS ANGGREK


DAN IPTEK DI INDONESIA
LATAR BELAKANG
➢ Salah satu faKtor penentu keberhasilan dalam agribisnis florikultura
termasuk anggrek ialah penggunaan BENIH BERMUTU varietas
unggul.
➢ BENIH BERMUTU : memberikan kontribusi keberhasilan
pengembangan agribisnis florikultura sebesar 40%.
➢ Indikator Kinerja sistem perbenihan :
Tersedianya benih bermutu secara cukup dan berkelanjutan
dengan harga terjangkau.
BENIH BERMUTU :
benih yang varietasnya sudah terdaftar untuk peredaran dan
diperbanyak melalui sistem sertifikasi benih, mempunyai mutu
genetik, mutu fisiologis, mutu fisik serta status kesehatan yang
sesuai dengan standar mutu atau persyaratan teknis minimal.
PRODUKSI BENIH :
rangkaian kegiatan untuk menghasilkan benih bermutu
Perkembangan Teknologi Perbanyakan
klonal Dendrobium secara in vitro di Balithi

Utami & Ginting, 2007;


Santy et al. 2012; Winarto Eksplan In Vitro
& Rachmawati 2013 (intensitas kerja
tinggi, tenaga, MODERN
Eksplan Ex Vitro biaya, & ruang >>
(terbatas, (Bioreaktor)
kontaminasi (Benih >>>>)
tinggi ,
regenerasi SEMI
rendah) KONVENSIONAL Winarto et al. 2013;
(Benih >>) Rachmawati et al. 2016

Volume kerja
KONVENSIONAL tinggi
Produksi Masal &otomatisasi
(Benih <<<) (Efisiensi
Penyiapan Rachmawati et al. 2014, 2015;
tenaga, ruang,
Kultur Starter Rianawati et al. 2016
biaya, waktu)

Kesesuaiaan Banyak Faktor : Genotipe, eksplan, media, system


kultur, tingkat aerasi, kepadatan inokultum, Lama-Intensitas
Perendaman , dll)
KULTUR JARINGAN DENDROBIUM
Eksplan Mata
Tunas dari
lapang Tunas Pengelupasan Tunas sudah Tunas lateral Tunas ujung/
7-10 cm tunas terkelupas shoot tip

Sterilisasi : air mengalir; NaOCl 10% 10’; NaOCl 5% 5’; dan NaOCl 1% 1’; aquadest steril

Pengeringan plb Proliferasi Inisiasi Kalus/plbs Mata tunas


yang akan kalus/Plbs Kalus/plbs Kultur dikocok di dalam media
diregenerasikan atas shaker cair
INISIASI DAN PROLIFERASI KALUS/PLBS PADA MEDIA CAIR

Planlet (± 3-4
cm) digunakan
sebagai sumber
eksplan : shoot
tips dan daun

REGENERASI PLANLET PADA MEDIA PADAT


B
(TP)
KULTUR JARINGAN
SEMI-KONVENSIONAL
(TL)
(BP)
A. Bunga D. ‘Balithi CF22-58’;
D1 D2 D3 D4
B. Plantlet sebagai eksplan;
C. Bagian plantlet yang digunakan sebagai
eksplan: tunas pucuk (TP), tunas lateral (TP),
dan basal part (BP);
D. Inisiasi kalus embriogenik ;
E1 E2 E3
D1-D4: Kalus embriogenik (KE) asal
eksplan BP dan pembesarannya (±1 bulan);
E1-E3: Proses proliferasi awal KE pada kultur
padat (3-5x subkultur; interval 2-4 minggu:
3-5 bulan);
F1 F2 F3 F4 F1-F4 : Proses proliferasi KE/embrio somatik (ES)
pada kultur cair (3x; interval 2-4 minggu: 3
bulan);
G1: Pembentukan dan perkembangan ES (1
bulan) ;
G1 H1 H2
G2
G2 : Perkecambahan ES (2 bulan);
H1-H2: Pembesaran plantlet (3 bulan).

(Rachmawati et al. 2019)

Protokol Perbanyakan Masal Dendrobium ‘Balithi CF22-58’ secara In Vitro


melalui Embriogenesis Somatik Tidak Langsung
Tahapan
1 IN VITRO MODERN
1. Inisiasi dan Prloliferasi awal kalus/plbs pada
sistem kultur padat (5 bulan; 5x subkultur)
2. Proliferasi kalus/plbs pada ssstem kultur cair
2 (3 bulan; 3x subkultur)
3. Produksi massal kalus/plbs dalam airlift
bioreactor (3-5 bulan; 5x subkultur)
4. Regenerasi (Perkecambahan dan
Pembesaran Plantlet (5 bulan; 2x subkultur)
5 Aklimatisasi dan Pertumbuhan Benih di RK (6
bulan)

3 Satu Siklus produksi Dendrobium


± 18 bulan-21 bulan

✓ 1 eksplan berhasil diinisiasi


✓ Multiplication Rate (MR) = 5-6x
✓ Resiko Kegagalan (20-30%)/tahapan
4

Estimasi Potensi Jumlah Plantlet :


5 1.950.000 plantlet/siklus produksi
1.450.000 benih/siklus produksi
Produksi Kalus/PLBs D. Kumala Agrihorti Menggunakan
Temporary Immersion System Bioreactor
(Rachmawati et al. 2020)

Perlakuan : TIS 15 menit perendaman- Interval 3 jam


Hasil : Berat awal 23.06 g; Pertambahan berat segar kalus 204.83 g /3 bulan atau
136.55 g/ 2 bulan (MR 5.92); Pencoklatan 0 %; Perkecambahan 5-10%
Produksi Kalus/PLBs D. Kumala Agrihorti Menggunakan
Temporary Immersion System Bioreactor

Perlakuan : TIS 15 menit perendaman- Interval 4.5 jam


Hasil : Berat awal 21.68 g; Pertambahan berat segar kalus 132,7 g /512%
(MR 6.12); jumlah total clump kalus 466-532; Pencoklatan 3-5%;
Perkecambahan 15-20%
PERBANDINGAN PENGGUNAAN SISTEM KULTUR UNTUK PROLIFERASI KALUS
EMBRIOGENIK SKALA MASSAL

PADAT/SEMI-SOLID CAIR-FLASK 100 ML BIOREACTOR


Investasi Murah Lebih mahal Paling mahal (-)
Operasional Paling Mahal Lebih mahal Murah (+)
Waktu Produksi Paling lambat Lebih lambat Cepat (+)
Produktivitas rendah tinggi Sangat tinggi (+)
Tenaga Kerja Paling banyak Lebih banyak Sedikit (+)
Resiko Kecil Besar Sangat besar (-)
Kapasitas/Jumlah terbatas banyak Massal (+)
Abnormalitas rendah tinggi Paling tinggi (-)
Hyperhydric rendah tinggi Paling tinggi (-)
Sumber : Agisimanto (2009)
Teknologi Kultur Jaringan

1.Seleksi, penyiapan dan


pemeliharan tanaman donor

2.Pemanenan dan sterilisasi


eksplan
HAL-HAL
KRUSIAL/PENTING 3.Induksi pembentukan
DALAM KULTUR protocorm like bodies/embrio
JARINGAN

4.Penggandaan plb/embrio

5.Penyiapan plantlets

6.Aklimatisasi plantlets

Bibit berkualitas
HAL YANG PALING KRITIS DAN SULIT DALAM KULTUR JARINGAN

Media kultur yang tepat Mengenali perilaku


eksplan

Sterilisasi yang sesuai Kondisi inkubasi cocok

Eksplan yang responsif Penanganan kultur yang


tepat

Kultur yang berhasil


TAHAPAN PRODUKSI BENIH
ANGGREK MELALUI KULTUR
JARINGAN
Tahapan Dalam Kultur Jaringan

1. Pemeliharaan dan Seleksi tanaman


induk/donor & persiapan
2. Kultur aseptik (Inisiasi)
3. Perbanyakan/penggandaan (Proliferasi)
propagule (kalus, embrio, tunas)
4. Pembesaran & pengakaran
5. Aklimatisasi plantlet
Tahap Persiapan
A. Penyiapan tanaman donor
B. Penyiapan media
C. Penyiapan bahan dan sterilisasi A. Penyiapan
tanaman donor

Eksplan :
tunas, akar, batang,
daun, bunga, buah
yang umumnya masih
muda

sehat, vigor, tidak menunjukkan gejala serangan hama-


penyakit dan memiliki nilai jual tinggi.
B. Penyiapan media
Media dasar : pH media 5.6-5.8 :
• Vacin and Went (VW) • pH indikator
• Murashige and Skoog (MS):½ MS FV • pH meter
• Pupuk anorganik : Hyponex, Growmore, dll Pengaturan :
• 1 N NaOH :
Zat Pengatur Tumbuh • 1 N HCl :
• ZPT : Auksin, Sitokinin, Giberellin, dll (TDZ,
kinetin, BAP,NAA) Sterilisasi :
Filter/Autoclave
• Bahan organik : air kelapa, pisang, dll
suhu 121C,
tekanan 15 Psi
Pelengkap : selama 20-30 min.
Sukrosa/gula, gelrite/agar, arang aktif, antibiotik, dll
C. Penyiapan Bahan
C. Sterilisasi
Sterilan
C. Penyiapan Bahan Sterilisasi
1. Konsentrasi yang umum digunakan adalah
a. Detergen 0,1 g/L
b. Bakterisida 0.05 – 0.1 g/L
c. Fungisida 0.05 -0.1 g/L
d. Alkohol 20 - 70%
e. NaOCl 0,5 – 40 %
f. Kalsium hipoklorite 1,0 – 40%
g. NaDCC 1 - 5 g/L
h. HgCl2 0,1 – 1,0 %
i. H2O2 0,1 – 1,0%
2. Bahan sterilisasi ini umumnya digunakan dalam bentuk
kombinasi 2-3 bahan sterilisasi, yang diaplikasikan secara
berturutan.
Sterilisasi Eksplan
Di Luar Laminer :
1. Tunas dipanen dari lapang, luka bekas sayatan diberi Betadin dan ditutup kapas/tissue
2. Tunas dibersihkan dengan alcohol 96% menggunakan kapas.
3. seludang tunas dibuang setengahnya (mata tunas masih tertutup) sambil diusap dengan
alcohol 96%
4. Cuci di air mengalir selama 30 menit

Di Dalam Laminar :
1. Seludang tunas yang menutupi mata tunas dibuka dan diusap alcohol 96%.
2. Tunas yang sudah bersih dari seludang dicuci dengan Bayclin 10 % selama 5-7 menit,
kemudian dibilas dengan aquadest steril sebanyak 3-5 kali
3. Tunas dipotong setiap mata tunas dengan ukuran 0.3 cm - 0.5 cm, kemudian dicuci
dengan Bayclin 5 % selama 3 - 5 menit, bilas dengan aquadest steril sebanyak 3 kali
4. Potongan mata tunas direndam dalam larutan Bayclin 1% selama 1 menit, kemudian
bilas dengan aquadest steril sebanyak 3 kali.
5. Eksplan yang sudah steril dikeringkan diatas pertidish yang sudah dialasi tissue steril.
Sterilisasi Eksplan Tunas

Sterilisasi Tunas Dendrobium


• Semua daun kelopak
dibuka dan dibuang
• Pekerjaan selanjutnya di
Laminar Air Flow
• Sterilisasi bertahap :
Tunas ujung
- Clorox 10% 10’
Tunas - Clorox 5% 5’
sampi
ng
- Clorox 1% 1’
- Aquades Steril 3 X
Perakitan Protokol SE Berbasis Bioreaktor Pada Dendrobium
II. KULTUR ASEPTIK/INISIASI
KULTUR ASEPTIK/INISIASI MENGGUNAKAN EKSPLAN
TUNAS TANAMAN DENDROBIUM
(TP)

KE
EKSPLAN

A B (TP) C D

(TL)

(BP)
EKSPLAN

KULTUR INISIASI KALUS/PLBS MENGGUNAKAN EKSPLAN


STERIL (PLANTLET)
3. Tahap Perbanyakan/Proliferasi/Multiplikasi
✓ Perbanyakan merupakan Media padat
tahap lanjut yang harus SUBKULTUR
dilakukan setelah kultur BERULANG
aseptik berhasil. SECARA
PERIODIK
✓ Tunas/ PLBS hasil kultur
aseptik selanjutnya disubkultur
pada media perbanyakan. III. PROLIFERASI KALUS E
Media cair
✓ Perbanyakan umumnya :tunas
aksiler, pemisahan anakan
pada tunas adventif atau
perbanyakan masa kalus
Perakitan Protokol SE Berbasis Bioreaktor Pada Dendrobium
III. TAHAP PROLIFERASI/PERBANYAKAN

PROLIFERASI– KULTUR PADAT


Teknik PENCACAHAN PLBS/KALUS pada
medium padat IM-3 dengan penambahan 150
mL L-1 air kelapa (± 4 bulan ; 4 kali subkultur
interval 1 bln)

PROLIFERASI -KULTUR CAIR


Perakitan Protokol SE Berbasis Bioreaktor Pada Dendrobium
IV. PERKECAMBAHAN & PEMBESARAN PLANTLET
TAHAPAN AKLIMATISASI
(MENANGANI BENIH BOTOL
ANGGREK)
5. Aklimatisasi
Proses pengeluaran tanaman hasil
kultur jaringan dimana campur tangan
manusia sangat diperlukan.
1. Aklimatisasi cara langsung
2. Aklimatisasi cara tidak langsung
Perakitan Protokol
V. AKLIMATISASI SE Berbasis Bioreaktor Pada Dendrobium
PLANTLET & PERTUMBUHAN BENIH DI RUMAH KACA

PERSIAPAN :
▪ Plantlet dalam botol letakkan dan pelihara pada suhu berkisar antara 27o -29oC plus
intensitas cahaya ± 2-4 minggu (Hardening/penguatan plantlet)
▪ dikeluarkan dari dalam botol menggunakan pinset secara hati-hati
▪ dicuci di air mengalir dan dibersihkan dari sisa agar dan jaringan mati
▪ direndam 10-15 menit dalam larutan bakterisida dan fungisida 0,2%
▪ dikelompokkan menurut ukurannya dan ditiriskan di atas kertas koran

PENANAMAN DALAM BENTUK KOMPOT


✓ Plantlet ditumbuhkan : membentuk kelompok (kompot 20-40 plantlet )
✓ Diletakkan dalam media kompot (cacahan akar pakis)
✓ Diletakkan pada tempat yang agak teduh, cahaya 20%. Suhu siang diupayakan
27-30°C, suhu pada malam hari 20-23°C dan kelembaban 60-85 %.
✓ Penyiraman dilakukan pada umur 1 minggu setelah tanam
✓ Pemupukan dilakukan umur 1 bulan setelah tanam
Hardening & Aklimatisasi
Perakitan Protokol
VI. AKLIMATISASI SE Berbasis Bioreaktor Pada Dendrobium
PLANTLET & PERTUMBUHAN BENIH DI RUMAH KACA

Keberhasilan hidup plantlet > 90% dengan kemampuan tumbuh benih


yang optimal secara ex vitro di rumah kaca :
• Plantlet berukuran 5-7 cm
• Hardening/penguatan + 1 bulan,
• Kompotan [20-40 plantlet per pot (ø 15 cm)]
• media potongan akar pakis disimpan di atas rak di dalam rumah
kaca pada suhu 23-25 oC dan kelembaban 70-80%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai