Anda di halaman 1dari 21

PEMILIHAN BENIH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN

PRODUKTIVITAS JAGUNG

Khairunnisa Lubis

DISAMPAIKAN PADA WEBINAR “PROPAKTANI” DITJEN TANAMAN PANGAN 11 OKTOBER 2021


31/10/2023 1
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan terpenting di
dunia (66% pakan, 20% industri, 14% pangan manusia) dan banyak
digunakan sebagai penelitian genetik untuk mempelajari berbagai sifat.

Produktivitas jagung nasional masih jauh dari potensi genetik varietas


unggul yang ada, disebabkan perbedaan teknologi budidaya, mencakup
komponen genetik benih, varietas, pupuk dan pengelolaan air.

Produktivitas yang tinggi juga dipengaruhi oleh sifat genetik (susunan


genotipe) dan lingkungan tumbuh serta interaksi antar genetik dan
lingkungannya.

Phenotipe = Genotipe x Lingkungan


31/10/2023 2
Produksi dan Produktivitas Jagung Nasional
Provinsi dengan produktivitas Provinsi dengan produktivitas
jagung tertinggi jagung terendah
No Provinsi Produktivitas No Provinsi Produktivitas
(Ku/Ha) (Ku/Ha)

1 1
Jawa Barat 76.3 Maluku 18.67
2 2
Jambi 73.27 Kepulauan Riau 20.14
3 3
Sumatera Selatan 68.66 Nusa Tenggara Timur 25.18
4 4
Sumatera Barat 68.18 Riau 27.51
5 5
Nusa Tenggara Barat 67.1 Papua 27.99

Komersil, var hibrida Subsistensi,var lokal,


dan pengairan pupuk minimal dan hujan
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Jagung

Produktivitas jagung antar wilayah beragam disebabkan oleh


luasan lahan serta perbedaan tingkat kemajuan teknologi
budidaya yang mencakup :

1. Komponen benih dan varietas yang


ditanam (mutu genetik)
2. Penggunaan pupuk
3. Ketersediaan air
Pengaruh benih dan jenis varietas terhadap produktivitas
jagung
Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani
jagung adalah penggunaan varietas unggul baru (hibrida). Sebagai perbandingan, perlu
diketahui evolusi penanaman jagung di Indonesia (Mejaya et.al 2010)
Periode sebelum Awal kemerdekaan, 1966-1985 Periode awal adopsi 2001-2015
kemerdekaan (1945-1965) hibrida (1986-2000)

Jenis Benih Varietas Varietas Varietas Varietas jagung Varietas jagung hibrida
lokal unggul bersari bebas unggul bersari bebas hibrida

Varietas Benih berasal dari hasil Varietas unggul bersari Penggunaan viarietas Varietas jagung Penggunaan varietas
seleksi alam bebas dibentuk unggul bersari bebas hibrida hibrida sudah mencapai
dan seleksi oleh petani dengan populasi genetik semakin luas seperti: mulai diperkenalkan 89%, varietas bersari
dari populasi yang tidak yang berasal dari dalam Bisma, Pandu, dan diadopsi petani. bebas 5% dan varietas
jelas. Contohnya dan luar negeri. Bayu, Bogor Composit-2, Contohnya Pioner-1, lokal 6%
Manado Contohnya: Genjah dan Arjuna. CPI-1, C-2, dan BISI-2
Kuning, Jawa Timur Warangan, Perta, Metro ,
Kuning, Genjah Bastar Kuning, Kania Putih,
Warangan, Harapan, Bima
Genjah Kretek

Pupuk - - Urea dan ZA Urea dan ZA NPK


Produktivitas 2,5 4 5 6-7 7,7-9,2
(ton/ha)
Memerlukan input lebih Output yang dihasilkan
Varietas unggul baru varietas unggul baru
banyak dibanding
(hibrida) (hibrida) lebih tinggi
varietas lokal atau
varietas unggul lama dibanding penggunaan
varietas lokal atau
varietas unggul lama

Suatu varietas unggul akan dirasakan manfaatnya oleh petani/pelanggan hanya bila benih
Bermutu dari varietas tersebut tersedia dalam skala komersial Mutu Benih
Pentingnya penggunaan Benih Bermutu

Penggunaan benih bermutu dalam budidaya akan berpengaruh


pada efektivitas dan efisiensi, karena:

⮚ Benih merupakan modal awal dalam budidaya , yang menghabiskan


20-30% dari total biaya (BPS, 2019)
⮚ Jika ada yang salah dengan benih yang kita tanam, maka perlakuan
budidaya yang lainnya juga akan sangat terpengaruhi
⮚ Benih bermutu dipersyaratkan memenuhi 4 elemen mutu benih, di
Indonesia dinyatakan dalam sertifikat atau label benih

Apakah anda sudah menggunakan benih bermutu?


• Bermutu berarti benih tersebut harus asli (genuine, authentic, true-to-
variety) agar mampu mencerminkan karakteristik varietas yang
diwakilinya sesuai dengan deskripsi

• Mampu hidup (viable) agar tumbuh bila ditanam, sehat (healthy)


agar tidak menyebarkan penyakit terbawa benih (seed-borne
diseases) dan bersih (terutama dari biji gulma) agar tidak menjadi
sumber investasi gulma.
Keuntungan dari penggunaan benih jagung bermutu,
antara lain :

• Menghemat penggunaan benih persatuan luas;


• Respon terhadap pemupukan dan pengaruh perlakuan agronomis
lainnya;
• Produktivitas tinggi karena potensi hasil yang tinggi;
• Mutu hasil akan terjamin baik melalui pasca panen yang baik;
• Memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit, umur dan sifat-
sifat lainnya jelas;
• Waktu panennya lebih mudah ditentukan karena masaknya serentak

9
4 ELEMEN MUTU BENIH JAGUNG

1 3
MUTU FISIK MUTU FISIOLOGIS MUTU GENETIK MUTU
BENIH BENIH BENIH KESEHATAN
BENIH
Kondisi fisik benih yang Mutu benih yang berkaitan dengan Penampilan sumber benih Bebas hama dan
menyangkut warna, bentuk, daya hidup benih (kemampuan yang dapat ditelusuri dari penyakit yang terbawa
ukuran, bobot, tekstur berkecambah), baik pada kondisi materi genetik yang digunakan benih
permukaan, tingkat kerusakan optimum maupun sub-optimum. (asal usul benih) dan metode
fisik, kebersihan dan seleksi.
keseragaman.
Mutu fisik :

• ukuran, warna, bobot jenis,


kebersihan, kerusakan fisik

11
Mutu fisiologi :
• Tingkat viabilitas benih
diukur berdasarkan :
pertumbuhan : daya berkecambah,
kecepatan tumbuh, indeks vigor,
keserempakan tumbuh, radikel emergence,
bobot kering kecambah
• Aktivitas metabolisme : uji tetrazolium,
respirasi benih, aktivitas enzim

31/10/2023 12
Gambar 3. Benih yang berwarna Gambar 5. Warna merah
Gambar 1. Hasil Uji Tetrazolium Gambar 2. Kecambah Normal Gambar 4. Kecambah Abnormal cerah berarti benih baik
menunjukkan benih sudah mati

Hasil pengujian tetrazolium :

Biji jagung yang masih sehat kotiledon dan embrionya berwarna merah, persentase
perkecambahan tinggi dan benih tumbuh dengan baik dan cepat.

Biji yang telah mengalami pembusukan saat uji tetrazolium kotiledon dan
endosperm berwarna merah kehitam-hitaman serta embrionya berwarna coklat kehitaman.
13
PEMILIHAN
BERDASARKAN MUTU
GENETIK
• Kemurnian genetik dibentuk sejak di
lapang produksi dengan cara
menghilangkan sumber-sumber
kontaminasi di lapang :
• Isolasi
• Sejarah lahan
• Penggunaan benih sumber bermutu
• Roguing
• Penanganan benih agar tidak terjadi
pencampuran dengan varietas lain.
14
Mutu genetik benih berarti true to type

• Faktor yang menyebabkan kemunduran varietas


• Tercampur secara mekanis
• Terjadi penyerbukan silang dengan tetua yang tidak
diharapkan
• Terjadi mutasi
• Terjadi seleksi alam (penyakit, dsb)
• Teknik pemuliaan (kasus benih Hibrida)
SKEMA PENGOLAHAN BENIH JAGUNG
PENERIMAAN PRA-PEMBERSIHAN (seleksi tongkol,
CALON BENIH pembuangan kelobot, pembuangan
benih pd bag pangkal & ujung tongkol)

PENGERINGAN TONGKOL
(KA aman dipipil 14%)

PENGERINGAN BENIH PEMIPILAN


(KA aman pasar-simpan)

PEMBERSIHAN BENIH
(kotoran & inferior)

PEMILAHAN

PERLAKUAN BENIH

PEMASARAN PENYIMPANAN
PENGEMASAN BENIH

16
Pemeliharaan mutu genetik untuk
benih komersial

• Sertifikasi benih merupakan cara untuk menjaga kemurnian genetik


benih yang beredar di masyarakat

• Sertifikasi benih mengandung arti bahwa pertanaman dan kelompok


benih:
• telah benar-benar diperiksa,
• telah menjalani pengendalian mutu internal secara ketat
• dan dinilai memenuhi persyaratan sebagai benih bermutu
17
Alur Sistem Sertifikasi Mutu Benih di Indonesia

31/10/2023 18
Pengemasan dan Penandaan

Pengemasan
Benih siap edar dikemas dalam wadah kedap udara
untuk benih ortodoks atau intermediate dan wadah
berpori untuk benih rekalsitran. Berat benih
dalam setiap kemasan ditentukan sesuai keperluan.

Penandaan
Benih siap edar diberikan tanda atau label pada
kemasannya sebagai berikut :
a) jenis;
b) waktu pengunduhan;
c) sumber benih (lokasi dan kelas sumber benih);
d) berat benih;
e) mutu benih (kadar air, kemurnian, berat 1000 butir,
daya berkecambah dan klasifikasi mutu);
f) keterangan pengujian (waktu, lembaga penguji,
batas kedaluwarsa).
PENUTUP
• Benih dan sumber benih unggul bersertifikat merupakan
syarat utama untuk peningkatan produksi dan produktivitas
hasil pertanian, baik pada tanaman pangan maupun tanaman
horti
• Diperlukan regulasi yang jelas dan baik untuk menjamin
mutu benih yang baik demi keamanan konsumen atau petani
• Standard pengujian mutu benih ditujukan untuk
memberikan jaminan mutu benih tetap terjamin (4 elemen
mutu benih)
• Pengujian benih kemurnian benih dapat dilakukan secara
DNA marker.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai