Anda di halaman 1dari 78

1

Penyakit akibat kerja disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :


1. Faktor kimia termasuk debu dan uap.
2. Faktor fisik termasuk kebisingan/getaran, radiasi, penerangan,
suhu dan kelembaban.
3. Faktor psikologis karena tekanan mental/stress.
Berkaitan dengan hal diatas perlu diketahui beberapa hal, yaitu :
1. Sifat-sifat dari setiap jenis bahan kimia yang digunakan.
2. Jenis bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut.
3. Cara penanganan bahan-bahan kimia tersebut.
4. Pencegahan dan cara pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan
yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut.
5. Lambang atau simbol yang digunakan sebagai peringatan atau
pemberitahuan untuk menjamin keselamatan para pekerja.
6. Alat perlengkapan yang digunakan.
7. Daerah penyimpanan yang mudah terbakar harus ditempatkan
jauh dari sumber panas atau sesuatu yang dapat menimbulkan
panas dan diberi tanda larangan merokok.
8. Penyimpanan yang melebihi kapasitas harus dihindari.
9. Pengaturan proses produksi sehingga kontak langsung pekerja
dengan bahan berbahaya dapat dihindari seminimal mungkin.
Dalam pabrik Tetrakloroetilen ini, ada beberapa ketentuan
mengenai sifat-sifat bahan yang perlu diketahui untuk mencegah
terjadinyan kecelakaan yaitu :
1. Tetrakloroetilen
Fungsi : Produk utama
CAS No. : 127-18-4
Sifat Bahan : Berbentuk cairan kental seperti sirup dan
tidak berwarna
Indikasi bahaya : Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit
dan saluran pernapasan
Pertolongan pertama : Jika terhirup – pindahkan korban ke udara
segar jika terkena kulit – bersihkan dengan

Universitas
2

air dan sabun yang banyak, jika terkena


mata – bilas dengan air yang banyak
selama 15 menit sambil sesekali membuka
kelopak mata.
2. HCl (Hydrocloric
Acid)

Fungsi : Produk samping


CAS No. : 110-98-5
Sifat Bahan : Cairan tidak berwarna dan tidak
berbau Indikasi Bahaya : Bahaya jika tertelan menyebabkan
kerusakan Ginjal
Pertolongan pertama : Jika terkena mata – bilas dengan air yang
banyak selama 15 menit sambil sesekali
membuka kelopak mata. Jika terkena kulit –
bersihkan dengan air dan sabun yang
banyak. Jika terhirup - pindahkan korban ke
udara segar. Jika tertelan – jangan biarkan
muntah kecuali diarahkan oleh tenaga medis
dan kendurkan pakaian yang ketat.
3. Dikloroetana
Fungsi : Bahan baku
CAS No. : 107-06-2
Sifat Bahan : Cairan tidak berwarna dan sangat mudah
terbakar
Indikasi Bahaya : Menyebabkan alergi pada kulit, mata iritasi
dan gangguan saluran penapasan jika
terhirup, dan jika tertelan dapat
menyebabkan kanker
Pertolongan Pertama : Jika terkena mata – bilas dengan air yang
banyak selama 15 menit sambil sesekali
membuka kelopak mata. Jika terkena kulit –
bersihkan dengan air dan sabun yang
banyak. Jika terhirup – pindahkan korban ke

Universitas
3

udara segar. Jika tertelan – jangan biarkan


muntah kecuali diarahkan oleh tenaga medis
dan kendurkan pakaian yang ketat.
4. Besi (iii) Klorida (FeCl3)
Fungsi : Katalisator
CAS No. : 7664-93-9
Sifat Bahan : Cairan tidak berwarna dan beraroma tajam
Indikasi Bahaya : Menyebabkan iritasi dan luka bakar
Pertolongan Pertama : Jika terkena mata – bilas dengan air yang
banyak selama 15 menit sambil sesekali
membuka kelopak mata. Jika terkena kulit –
bersihkan dengan air dan sabun yang
banyak. Jika terhirup – pindahkan korban ke
udara segar. Jika tertelan – berikan beberapa
gelas susu atau air.
4.2.5 Bahaya dan Pencegahannya
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ada tiga jenis
bahaya yang diakibatkan oleh bahan baku dan produk tersebut diatas,
yaitu :
1. Bahaya kebakaran akibat arus listrik
Untuk menghindari adanya kebakaran akibat arus listrik,
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran, maka
disediakan beberapa peralatan pemadam kebakaran seperti fire
box, fire hydrant foam dan prinkel dalam ruangan serta unit
pemadam kebakaran.
b. Untuk mencegah menjalarnya api apabila terjadi kebakaran
maka dibuat konstruksi bangunan yang tahan api pada setiap
bangunan fisik.
c. Menggunakan isolasi pada jaringan listrik.
d. Menggunakan alat penangkal petir.
e. Pengawasan terhadap kabel terpasang.

Universitas
4

f. Pemasangan instalasi listrik tidak menghalangi jalur kerja


Pertolongan pertama terhadap terjadinya kebakaran dapat
dilakukan dengan menyediakan alat pemadam kebakaran yang
compatible dengan bahan yang terbakar, yaitu jenis alcohol-resistant
foam, dry powder dan carbon dioxie. Hal lain yang perlu diperhatikan
juga adalah, menyediakanalat bantu pernapasan seperti masker dan
atau tabung oksigen bagi petugas pemadam kebakaran.
2. Bahaya ledakan
Explosive limit adalah batas atau range dimana komposisi
uap terhadap campuran total uap dan udara dapat menyebabkan
ledakan. Cara pencegahannya adalah dengan menjauhkan tangki
penyimpanan dari panas (api), dan keausan yang dapat
mengakibatkan kebocoran tangki, serta memberlakukan larangan
merokok di area pabrik.
3. Bahaya iritasi, keracunan dan kesehatan
Iritasi pada mata akan mengakibatkan perih bahkan dapat
menyebabkan kebutaan. Sebaiknya disediakan cairan pencuci
mata jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan. Iritasi juga bias
terjadi pada kulit sehingga perlu dihindari. Cara pencegahannya
yaitu dengan membuat tempat penyimpanan tertutup dan diberi
label yang jelas terutama jika bahan tersebut bersifat
toxic(beracun). Petugas diharuskan memakai peralatan
perlindungan mata dan kulit, seperti kacamata, dan baju produksi.
4.2.6 Tindakan Pencegahan Lainnya
Sebagai tindakan pencegahan lain untuk menanggulangi bahaya yang
mungkin timbul, dilakukan hal-hal sebaga berikut :
1. Penyediaan alat pengaman, yaitu :
a. Full masker untuk pekerjaan yang berhubungan langsung
dengan bahan kimia berbahaya.
b. Helmet atau pelindung kepala, yang digunakan di area produksi
dan gudang bahan baku dan produk jadi.
c. Kacamata pelindung (Safety goggles).

Universitas
5

d. Sepatu pengaman khusus (safety shoes) yang dipakai oleh


karyawan di area produksi dan tamu yang akan ke area
produksi.
e. Sarung tangan khusus (safety gloves) yang dipakai karyawan
produksi gudang bahan baku, produk dan utilitas.
f. Ear plug untuk melindungi telinga dari polusi suara
2. Sistem pemadam kebakaran disesuaikan dengan sirkulasi arus
proses, sehingga bila terjadi kebakaran, api dapat dilokalisir
dengan cepat.
3. Penyediaan alat pemadam kebakaran yang diletakkan disekitar
bangunan pabrik, dengan maksud untuk mencegah menjalarnya
api, bila terjadi kebakaran.
4. Permukaan panas dan jaringan listrik pada daerah proses diberi
isolasi. Pada peralatan yang tinggi dan mudah dilalui arus listrik,
diberi penangkal petir.
5. Mencegah muatan listrik statis yang dapat menyebabkan percikan
api yaitu dengan membuat sistem boarding dan grownding dari
instalasi listrik yang ada dan melarang membawa peralatan
elektronik yang belum lulus uji standar ANSI/UL 1203-1994 untuk
memasuki daerah eksplosif (ex-zone).
6. Penerangan pada seluruh pabrik harus memadai dan pada keadaan
darurat sistem harus dapat tetap bekerja.
7. Pada setiap mesin disediakan alat yang dapat menghentikan mesin
secara mendadak bila terjadi kecelakaan yang menimpa diri
pekerja ketika menjalankan mesin tersebut.
8. Pemipaan diatas tanah sedikitnya dipasang pada ketinggian 2
meter, sedangkan pemipaan didalam tanah, diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menghalangi lalu lalang pekerja. Untuk pipa yang
dialiri bahan yang mudah terbakar atau meledak, dipasang fire
stoppada jarak tertentu dan diberi tanda.

Universitas
6

9. Sambungan-sambungan pipa dipastikan rapat sebelum pengisian


untuk mencegah tumpahnya produk yang dapat menyebabkan
bahaya kebakaran dan gangguan kesehatan.
10. Pada daerah proses yang berbahaya, dipasang papan peringatan
yang mudah terlihat oleh para pekerja.
11. Operator harus mempunyai dua jalur evakuasi berbeda untuk
penyelamatan diri jika terjadi kebakaran atau ledakan.
12. Menyediakan poliklinik agar dapat memberikan pertolongan medis
yang cepat.
13. Melakukan pemeriksaan rutin (medical check up) terhadap
kesehatan karyawan agar dapat mendeteksi secara dini penyakit
kronis seperti kanker yang mungkin disebabkan oleh bahan yang
digunakan.
14. Ventilasi yang baik pada semua ruangan
15. Menyediakan bahan penyerap (absorbent) seperti pasir, atau kapur
untuk mengambil bahan yang tertumpah.
16. Membakar pakaian seragam yang telah terkontaminasi didalam
incinerator atau mencuci pakaian seragam tersebut dan
mengalirkan air cucian ke area pengolahan limbah yang terdapat di
pabrik untuk diolah lebih lanjut.
Meskipun dari segi perencanaan kemungkinan terjadinya
bahaya dibuat sekecil mungkin, namun faktor manusia dan kesadaran
pekerja sangat berperan dalam usaha keselamatan kerja.
Dari penelitian terhadap kecelakaan-kecelakaan yang terjadi,
ternyata faktor manusia dalam timbulnya kecelakaan sangat besar,
yaitu sekitar 80-85%, yang diakibatkan kelalaian dalam mematuhi
peraturan keselamatan kerja antara lain :
1. Kegiatan yang menyimpang dari peraturan
2. Tidak memanfaatkan peralatan keselamatan kerja
3. Penggunaan alat yang tidak tepat atau salah
Oleh karena itu, perlu dibuat peraturan yang jelas dan sangsi
yang tegas. Selain itu disiapkan pula program pelatihan menghadapi

Universitas
7

bahaya. Dengan pelatihan yang periodik tentunya kesadaran karyawan


akan keselamatan kerja dapat ditingkatkan.
4.2.7 Tindakan Kuratif (Pertolongan Pada Saat Terjadi Kecelakaan)
Meskipun tindakan preventif telah dilakukan, namun
kemungkinan terjadinya kecelakaan masih tetap ada. Oleh karena itu
perlu juga diketahui cara pertolongan bila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Karena bahaya yang ditimbulkan dari masing-masing
bahan baku hampir sama, maka pada dasarnya pertolongan yang
diberikan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan adalah sama,
yaitu :
1. Menghirup bahan baku yang berbahaya
Pertolongan yang diberikan apabila seseorang menghirup uap yang
berbahaya adalah dengan memindahkan korban ke udara terbuka.
Selain itu juga tidak lupa baju korban dikendorkan supaya korban
dapat bernapas dengan lega. Korban diberikan oksigen jika
mengalami kesulitan bernapas.
2. Apabila cairan bahan baku terkena kulit
Pertolongan yang diberikan adalah dengan segera mencuci kulit
yang terkontaminasi dengan air dan sabun.
3. Cairan terkena mata
Pertolongan yang diberikan adalah dengan segera mencuci mata
korban dengan cairan pencuci mata.
4. Apabila cairan tertelan
Pertolongan yang diberikan adalah dengan memberikan sesegera
mungkin air bersih untuk berkumur dan untuk diminum.
4.3 Pengolahan Limbah
Air buangan dari laboratorium dan limbah cair proses dilakukan
pengolahan dengan perlakuan yang sama karena mempunyai karakteristik
yang sama yaitu mengandung bahan-bahan kimia yang harus dipisahkan
dengan proses kimia. Untuk limbah cair sebelum dibuang perlu diperhatikan :
1. pH (keasaman)
Menurut peraturan pH air limbah yang diijinkan adalah 6 – 9

Universitas
8

2. Limbah organik dan anorganik


Limbah ini biasanya berupa asam klorida dan nitrogen yang tidak
ekonomis untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut, dll.
3. COD (Chemical Oxygen Demand)
Merupakan bilangan yang menunjukkan jumlah oksigen yang
dibutuhkan bahan oksidan untuk mengoksidasi bahan organik yang
terdapat dalam cairan. COD yang diijinkan 40 – 100 ppm.
4. BOD (Biological Oxygen Demand)
Menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
hidup untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan dalam air. BOD yang
diijinkan 20 – 50 ppm.
5. Logam Berat
Limbah cair yang dihasilkan di pabrik Perkloroetilen ini berupa hydrogen
klorida. Limbah cair tersebut dikirim ke Unit Pengolah Limbah (UPL)
sebelum dibuang. Sedangkan untuk limbah gas, yang berupa nitrogen akan
dibakar di Burning Pit untuk memecah rantai karbonnya dan dibuang ke
udara sebagai karbon dioksida.

Universitas
BAB 5

HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Neraaca Massa

Produk : Tetrakloroetilen

Kapasitas produk : 55.000 Ton/tahun

Pabrik beroperasi : 330 Hari

Turn off pabrik : 30 Hari

Basis proses : 1 Hari

Proses : Kontinyu

5.1.1 Neraca Massa Vaporizer

Tabel 5.1 Neraca Massa Pada Vaporizer

Masuk Keluar
Komponen Aliran 1 Aliran 3 Aliran 2
kmol/jam kg/jam kmol/ja kg/jam kmol/ja kg/jam
m m
C2H4Cl2 55,0447 5.449,4293 44,0358 4.359,5434 11,0899 1089,8859
HCl 0.0299 1,0899 0.0239 0.8719 0.0060 0.2180
4.360,4153 1090,1038
TOTAL 5.450,5192
5.450,5192

5.1.2 Neraca Massa Reaktor

6 Universitas
6

Table 5.2 Neraca Massa Pada Reaktor

Masuk Keluar
Komponen Aliran 3 Aliran 4 Aliran 5
Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg
C2H4Cl2 44,0358 4.359,5434 - - 2,2137 219,1596
HCl 0.0239 0.8719 - - 167,3121 6.106,8925
Cl2 - - 132,1074 9.379,6238 6,6412 471,5253
N2 - - 0.0335 0.9380 0.0335 0.9380
C2Cl4 - - - - 41,8221 6.942,4617
44,0597 4.360,4153 132,1409 9.380,5617
TOTAL 13.740,9771 13.740,9771

5.1.3 Neraca Massa Flash Drum

Tabel 5.3 Neraca Massa Pada Flash Drum

Masuk Masuk
Komponen Aliran 5 Aliran 6 Aliran 7
Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg
C2H4Cl2 2,2137 219,1596 - - 2,2137 219,1596
HCl 167,3121 6.106,8925 167,3121 6.106,8925 - -
Cl2 6,6412 471,5253 6,6412 471,5253 - -
N2 0.0061 0.1705 0,0335 0.9380 - -
C2Cl4 7.6062 1262.6263 - - 41,8221 6.942,4617
6.579,3557 7.161,6214
TOTAL 13.740,9771 13.740,9771

5.1.4 Neraca Massa Absorber

Universitas
6

Tabel 5.4 Neraca Massa Pada Absorber

Masuk Keluar
Komponen Aliran 6 Aliran 10 Aliran 11 Aliran 12
Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg
HCl 167,3121 6.106,8925 - - 158,9465 5.801,5479 8,3656 305,3446
Cl2 6,6412 471,5253 - - - - 6,6412 471,5253
N2 0.0335 0.9380 - - - - 0,0335 0.9380
H2O - - 6.579,3557 10.341,44 574,5244 10.341,44 - -
1196.1010 16.920,7957 16.142,9879 777,8078
TOTAL
16.920,7957 16.920,9879

5.1.5 Neraca Massa Destilasi

Tabel 5.5 Neraca Massa Pada Destilasi

Masuk Keluar
Komponen Aliran 7 Aliran 8 Aliran 9
Kmol/jam kg/jam Kmol/ja kg/jam Kmol/ja kg/jam
m m
C2H4Cl2 2,2137 219,1596 2,1916 216,968 0.0221 2,1916
C2Cl4 41,8221 6.942,4617 0,4182 69,4246 41,4038 6.873,0371
286,3926 6.875,2287
TOTAL 7.161,6214
7.161,6214

5.2 Neraca Energi

Basis perhitungan : 1 Jam operasi

Satuan : kilojoule/Jam

Temperature referensi : 25oC = 298oK

5.2.1 Neraca Energi Vaporizer

Universitas
6

Tabel 5.6 Neraca Energi Pada Vaporizer

AliranMasuk (KJ/jam) AliranKeluar (KJ/jam)


Komponen
Aliran 1 H steam Aliran 2 Aliran 3 Hv
C2H4Cl2 35.490,5467 7.098,1093 700.544,8 1.269,8943
673.532,0184
HCl 14,8906 2,9781 121,9821 -0,3369
Sub Total 35.505,4373 673.532,0184 7.101,0875 700.666,8 1.269,5574
Total 709.037,4557 709.037,4557

5.2.2 Neraca Energi Heater

Tabel 5.7 Neraca Energi Overall Pada Heater

Komponen PanasMasuk (KJ/jam) PanasKeluar (KJ/jam)


Cl2 4052.6071 146200.8152
N2 0.8863 31.2144
Panas Steam (Qs) 142178.5361 -
Total 146232.0295 146232.0295

5.2.3 Neraca Energi Reaktor

Tabel 5.8 Neraca Energi Overall Pada Reaktor

AliranMasuk (KJ/jam) AliranKeluar (KJ/jam)


Komponen
Aliran 3 Aliran 4 ∆Hr Total Pendingin Aliran 5
C2H4Cl2 700544,8287 - 35.217,2523
HCl 121,9821 - 854.368,8750
Cl2 - 804.104,4837 56.219.468,7867 56.219.468,7867 40423,3238
N2 - 171,6790 171,6790
C2Cl4 - - 757.090,7963
Sub Total 700.666,8109 804.276,1627 56.219.468,7867 56.219.468,7867 1.687.271,926
Total 57.906.740,7132 57.906.740,7132

Universitas
6

5.2.4 Neraca Energi Cooler

Tabel 5.9 Neraca Energi Overall Pada Cooler

Komponen PanasMasuk (KJ/jam) PanasKeluar (KJ/jam)


C2H4Cl2 35.217,2523 10.161,9544
HCl 854.368,8750 170.399,6491
Cl2 40.423,3238 7.892,1632
N2 171,6790 34,1497
C2Cl4 757.090,7963 219.377,5584
Air pendingin -1.279.406 -
TOTAL 407865,4748 407865,4748

5.2.5 Neraca Energi Flash Drum

Tabel 5.10 Neraca Energi Overall Pada Flash Drum

AliranMasuk (KJ/jam) AliranKeluar (KJ/jam)


Komponen
Aliran 5 Aliran 6 Aliran 7
C2H4Cl2 10.161,9544 - 10.161,9544
HCl 170.399,1632 170.399,6491 -
Cl2 7.892,1632 7.892,1632 -
N2 34,1497 34,1497 -
C2Cl4 219.377,5584 - 219.377,5584
Sub Total 407.865,4748 178.325,9620 229.539,5128
Total 407.865,4748 407.865,4748

5.2.6 Neraca Energi Absorber

Tabel 5.11 Neraca Energi Overall Pada

Absorber

Aliran Masuk (KJ/jam) Aliran keluar (Kj/Jam)


Komponen
Aliran 6 H pelarutan Aliran 10 H penguapan Aliran 11 Aliran 12

HCl 170.399,6491 - 79.263,9005 4.867,7065

Universitas
6

Cl2 7.892,1632 - - 4.496,1278


2477345,6697 2.567.024,3912
N2 34,1497 - - 19,5057
H2O - 96.748,3976 97.748,3976 -
Sub Total 178.325,9620 2477345,6697 96.748,3976 2.567.024,3912 176.012,2981 9.383,3400
TOTAL 2752420,0294 2752420,0294

5.2.7 Neraca Energi Destilasi

Tabel 5.12 Neraca Energi Overall Pada Destilasi

PanasMasuk (KJ/jam) PanasKeluar (KJ/jam)


Komponen
Aliran 7 Aliran 8 Aliran 9
C2H4Cl2 10.161,9544 7.355,9780 241,9943
C2Cl4 219.377,5584 1.605,0897 452.698,6201
Kondensor - 23.878,1608 -
Reboiler 256.240,3302 - -
Sub Total 485.779,8430 32.839,2286 452.940,6144
Total 485.779,8430 485.779,8430

5.3 Spesifikasi Alat

5.3.1 Tangki Penyimpanan (T-01)

Fungsi : Menyimpan bahan baku Dikloroetana selama 30 hari

Type : Silinder vertical dengan flat bottom dan tospherical


roof

Spesifikasi Alat

Material : Carbon steell SA 283 Grade C

Jumlah : 1 buah

Tekanan : 1 atm

Universitas
6

Suhu : 30oC

Kapasitas : 3132,2323 m2

Diameter : 80 ft

Tinggi : 28 ft

Jumlah coarse 2 buah

Coarse 1

Panjang plate : 25,1152 ft

Lebar plate : 14 ft

Tebal shell : 0,3125 in

Coarse 2

Panjang plate : 25,112

Lebar plate : 14 ft

Tebal shell : 0,25 in

Tinggi head : 5,68049 ft

Tinggi total : 33,68049 ft

5.3.2 Tangki Penyimpanan (T02)

Fungsi : menyimpan bahan baku Klorin selama 30 hari

Type : Bola

(spherical) Spesifikasi

Material : Carbon steel SA 283 Grade C

Universitas
6

Kapasitas : 1.955,479 m3

Diameter : 15,518 m

Tinggi (Hs) : 15,518 m

Tebal (ts) : 11 in

Tekanan desain : 270,5173 psi

5.3.3 Tangki Penyimpanan (T-03)

Fungsi : Untuk menampung HCl selama 50 hari

Type : Silinder vertical dengan flatbottom dan chonical roof

Spesifikasi

Material : Carbon steel SA 283 Grade C

Jumlah : 6 buah

Tekanan : 1 atm

Suhu : 30oC

Kapasitas : 3.087,4443 m2

Diameter : 80 ft

Tinggi : 28 ft

Jumlah coarse 2 buah

Coarse 1

Panjang plate : 25,1152 ft

Lebar plate : 8 ft

Universitas
6

Tebal shell : 0,3125 in

Coarse 2

Panjang plate : 25,112 ft

Lebar plate : 8 ft

Tebal shell : 0,25 in

Tinggi head : 5,6805 ft

Tinggi total : 20,6805 ft

5.3.4 Tangki Penyimpanan (T-04)

Fungsi : menyimpan produk C2Cl4 selama 31 hari

Type : silinder vertical dengan ftal bottom dan conical roof

Spesifikasi

Material : Carbon steel SA 283 Grade C

Jumlah : 1 buah

Tekanan :1 atm

Suhu : 30oC

Kapasitas : 3.034,3957 m2

Diameter 80

Tinggi 28

Jumlah coarse 2 buah

Coarse 1

Universitas
6

Panjang plate : 25,1152 ft

Lebar plate : 8 ft

Tebal shell : 0,3125 in

Coarse 2

Panjang plate : 25,112 ft

Lebar plate : 8 ft

Tebal shell : 0,25 in

Tinggi head : 5,6805 ft

Tinggi total : 21,6805 ft

5.3.5 Flash Drum (FD-01)

Fungsi : memisahkan cairan dan gas HCl yang


keluar dari reactor

Type : vertical vessel beratap dan berdasar


lengkung (torispherical)

Spesifikasi

Material : Stainless steel SA 167 Grade 3 Type 304

Jumlah : 1 unit

Volume : 0,8878 m3

Flow rate gas : 6.579,3557 kg/jam

Flow rate cairan : 7.161,6214 kg/jam

Tekanan opearasi : 1 atm

Universitas
7

Suhu : 60 oC

Waktu tinggal : 5 menit

Dimensi tangki : 30

Diameter luar silinde : 30 in

Tinggi : 2,4154 m

Tebal shell : 0,1875 in

Tebal head : 0,1875 in

5.3.6 Menara Destilasi (MD-01)

Fungsi : Memekatkan produk utama Tetrakloroetilen

Type : Plate Tower Sieve Tray

Spesifikasi

Material : Stainless steel ASME SA 167 Grade tipe 316

Jumlah : 1 buah

Tekanan : 1 atm

Suhu umpan : 113,47oC

Suhu bottom :118,42oC

Suhu top : 50,73oC

Tinggi kolom : 2,7 m

Tinggi tutup : 0,0862 m

Tinggi total : 2,8651 m

Universitas
7

Diameter : 0,3366 m

5.3.7 ABSORBER (AB-01)

Fungsi : Untuk menyerap gas HCl

Type : sieve Tray Tower

Spesifikasi

Material : Carbon steel SA 212 Grade A

Jumlah : 1 buah

Tekanan : 1 atm

Suhu : 60oC

Diameter : 0,9375 m

Tinggi : 42 m

Jumlah tray : 84 tray

Tebal shell : 0,1875 in

5.3.8 REAKTOR (R-01)

Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya reaksi antara


C2H2Cl2 dan Cl2 dalam fasa gas untuk menghasilkan
C2Cl4

Type : fixed Bed Multitubular Reactor

Spesifikasi

Material : Nicrofer 6025 HT Alloy 602-CA

Jumlah : 1 buah

Universitas
7

Tekanan : 1 atm

Suhu : 295oC

Diameter : 2,5037 m

Tinggi : 8,5514 m

Volume : 35,7903 m3

Katalis : FeCl3

Berat katalis : 8.503,25 kg

Fase : gas dengan katalis padat

Spesifikasi tube

Jumlah tube : 1543

OD : 1,90 in

ID : 1,61 in

Sch : 40

Pitch : 2,375 in

Pass : 1 pass

Panjang tube : 7,3125 m

Waktu tinggal : 51,974 menit

5.3.9 VAPORIZER

Fungsi : mengubah fasa cair C2H4Cl2 menjadi gas yang


masuk ke reactor

Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger

Universitas
7

Spesifikasi

Bahan : stainless steel SA 167 grade 3 tipe 304

Tekanan : 1 atm

Spesifikasi tube

OD tube : 0,75 in

ID tube : 0,282 in

BWG 12

a’t : 0,001 in2

Ao : 0,2618 ft2/ft

L : 8 ft

Nt : 24 tube

IDS : 8 in

Pt : 0,75 in

Pass (n) 6

5.3.10 COOLER

Fungsi : Menurunkan suhu keluaran reactor yang menuju ke


separator

Tipe : Shell and Tube

Spesifikasi

ODt : 1 in

BWG 12

Universitas
7

IDt : 0,732 in

a’t : 0,0161 ft2

L : 8 ft

n : 8 pass

Nt : 44 tube

5.3.11 HEAT EXCHANGER

Fungsi : Untuk memanaskan Cl2 yang masuk ke reactor

Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger

Spesifikasi

Bahan : stainless steel SA 167 Grade 3 tipe 304

OD : 0,5 in

BWG 12

Panjang : 4 ft

Pass : 4 pass

Nt : 47 tube

5.3.12 EXPANDER (E-01)

Fungsi : Menurunkan tekanan dari storage Klorin ke reactor

Tipe : Gate valve

Kapasitas : 9.379,6238 kg/jam

Bahan : Commercial Stainless Steel (Austhentic) AISI tipe


316

Universitas
7

Dimensi

OD : 3,5 in

ID : 3,068 in

a’t : 7,38 in2

5.3.13 POMPA (P—01)

Fungsi : Memompa Dikloroetana dari T-01 menuju Vaporizer

Jenis : single stage sentrifugal

Temperatur operasi : 30oC

Dopt : 1,25 in

Daya : 0,5Hp

5.3.15 POMPA (P-02)

Fungsi : Memompa air ke absorber untuk melarutkan


HCl

Jenis : single stage sentrifugal

Temperatur operasi : 30oC

Dopt : 2 in

Daya : 0,5 Hp

5.3.16 POMPA (P-03)

Fungsi : Memompa C2H4Cl2 dan C2Cl4 dari separator ke


destilasi

Jenis : single stage sentrifugal

Universitas
7

Temperatur operasi : 60oC

Dopt : 1,5 in

Daya : 0,5 Hp

5.3.17 POMPA (P-04)

Fungsi : Menurunkan dan mendinginkan


keluaran destilasi

Jenis : shell and tube

Temperatur operasi : 30oC

OD : 1 in

5.3.17 POMPA (P-05)

Fungsi : Memompa C2H4Cl2 dan C2Cl4 dari destilasi ke


tangki penampungan

Jenis : single stage sentrifugal

Temperatur operasi : 60oC

Dopt : 1,5 in

Daya : 0,5 Hp

5.4 Utilitas

5.4.1 Kebutuhan pemanas

Universitas
7

Tabel 5.13 Kebutuhan Steam Untuk Peralatan Proses

Kebutuhan Kebutuhan
No Nama Alat Keterangan
Kg/Jam) (Kg/Hari)
1 Heat Exchanger 01 223.0424 5353.0172 Superheather steam
2 Reboiler 01 68.6903 1648.5664 Superheather steam
3 Vaporizer 01 199.0872 4778.0936 Superheather steam
Total 490.8199 11779.6772

Total kebutuhan air untuk peralatan proses 490.8199 kg/jam

5.4.2 Pengadaan air domestic dan air proses

Kebutuhan air untuk seluruh karyawan : 28.500 L/hari

Kebutuhan air untuk laboratorium, Hidran dll : 16.000 L/hari

Total kebutuhan air domestic : 44.500 L/hari

Kebutuhan air untuk proses (start up) : 5.641,4708 kg/jam

Kebutuhan air untuk proses (kontinyu) : 4.941,8592 kg/jam

5.4.2 Unit pengadaan listrik

Kebutuhan daya untuk peralatan proses : 72 Hp/hari

Kebutuhan listrik untuk peralatan utilitas : 528 Hp/hari

Kebutuhan listrik untuk sarana penunjang : 215 Hp/hari

Kebutuhan listrik keseluruhan : 815 Hp/hari

5.4.3 Tangki penyimpanan bahan bakar

Fungsi : Menampung bahan bakar solar

Waktu tinggal : 14 hari

Universitas
7

Bentuk : Tangki silinder tegak

Densitas solar : 850 kg/m3

Bahan : Stainless steel SA 167 Grade 11


tipe 316

Volume solar : 20,2877 m3

Diameter dalam tangki : 2,347 m

Diameter luar tangki : 2,3495 m

Tinggi tangki : 4,6933 m

Tebal tangki : 0,00635 m

Tinggi head : 0,4572 m

Tinggi tangki (tinggi head dan bottom) : 5,1505 m

5.5 Analisa Ekonomi

Sebuah pabrik harus dievaluasi kelayakan berdirinya dan tingkat


pendapatannya sehingga perlu dilakukan analisa perhitungan secara teknik.
Selanjutnya, perlu juga dilakukan analisa terhadap aspek ekonomi dan
ppembiayannya. Hasil analisa tersebut diharapkan berbagai kebijaksanaan dapat
diambil untuk pengarahan secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak
didirikan bila dapat beroperasi dalam kondisi yang memberikan keuntungan.

Berbagai parameter ekonomi digunakan sebagai pedoman untuk


menentukan layak tidak layaknya suatu pabrik didirikan dan besarnya tingkat
pendapatan yang dapat diterima dari segi ekonomi. Parameter-parameter tersebut
antara lain :

1. Perhitungan total modal investasi (TMI)


2. Biaya produksi total/Total Cost (TC)

Universitas
7

3. Laju pengembalian modal/ Return On Investment (ROI)


4. Titik impas/ Break Even Point (BEP)
5. Shut Down Point (SDP)
6. Jangka waktu Pengembalian investasi modal/ Minimum Payback
Period (MPP)
7. Internal Rate of Return (IRR)
8. Net Cash Flow (NCF)
5.5.1 Perhitungan Total Modal Investasi
1. Modal tetap (Fixed Capital Investment/FCI)
a. Modal investasi tetap langsung/ Direct Fixed Capital Investment
(DFCI)

Tabel 5.14 Modal Investasi Tetap Langsung

Modal Investasi Tetap Langsung/Direct Fixed Capital Invesment (DFCI)


NO
Nama Investasi % Grade Nilai Investasi (Rp)
1 Peralatan utama dan penunjang A 70,888,424,750
Pemasangan mesin dan peralatan
2 39% A 27,646,485,653
termasuk isolasi dan pengecatan
3 Instrumentasi dan kontrol terpasang 13% A 9,215,495,218
4 Sistem perpipaan 31% A 21,975,411,673
5 Instalai Listrik 10% A 7,088,842,475
6 Bangunan 29% 20,557,643,178
7 Tanah 625,000,000,000
8 Fasilitas Pelayanan 55% A 38,988,633,613
Sub Total 821,360,936,558
DFCI tak terduga 20% A 164,272,187,312
Total Modal InvestasiTetap Langsung (DFCI) B 985,633,123,869

b. Modal investasi tetap tidak langsung/ Indirect Fixed Capital


Investment (IFCI)

Universitas
8

Tabel 5.15 Modal Investasi Tetap Tidak Langsung

Modal Investasi Tetap Tidak Langsung / Indirect Fixed Capital Invesment (IFCI)
NO Nama Investasi % Grade Nilai Investasi (Rp)
1 Keteknikan dan pengawasan 32% A 22,684,295,920
Biaya Konstruksi 34% A 24,102,064,415
2
Biaya Kontraktor 19% A 5,252,832,274
3 Bunga pinjaman selama masa konstruksi 20% /tahun 197,126,624,774
4 Trial run 36,283,833,697
Sub Total B 285,449,651,080
IFCI tak terduga 20% B 17,133,481,993
Total Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (IFCI) 302,583,133,073

2. Modal kerja (Working Capital Investment/WCI)


Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh
kegiatan operasional awal produksi sampai dengan terkumpulnya hasil
penjualan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan perputaran biaya
operasional. Modal kerja dihitung 3 bulan dengan jumlah 90 hari.

Tabel 5.16 Modal Kerja 90 Hari

Persediaan bahan baku

Kebutuhan Harga/Satuan Biaya


No Komponen
(Kg/Jam) (Rp) (Rp)
1 Dikloroetana 5.450,52 23.760 279.729.365.250
2 Ferri Klorida
1,07 1.500.000 3.466.800.000
3 Aquadest
10.341,44 2.000 44.675.020,939
4 Klorin 9.379,62 18.480 374.404.565.631
Total 702.275.751.821
Persediaan Sarana Penunjang
Kebutuhan Harga/Satuan Biaya
No Komponen
(Kg/Jam) (Rp) (Rp)
1 Solar 13.500

Universitas
8

(Liter/jam 50,32 1.467.239.049


2 Listrik (KW) 668 1.150 1.659.734.336
Total 3.126.973.384
c. Biaya distributor
dan penjualan 5% Penjualan 236.652.202.081

d. Biaya Laboratorium 0.50% bahan baku 3.511.378.759


e. Biaya pemeliharaan
dan perbaikan 2% DFCI 19.712.662.477
f. Gaji karyawan 3% x Gaji/bulan 98.667.971

g. Biaya administrasi 5% Gaji pegawai 4.933.399


h. Biaya pengolahan
limbah 2% Penjualan 94.660.880.832
Sub Total WCI (a s/d h + total bahan baku) 1.060.043.450.725
WCI tak terduga 15% Sub total WCI 159.006.517.609
Total Modal Kerja
(WCI) 1.219.049.968.333

Total Modal Investasi = Rp.2.507.266.275


5.5.2 Biaya produksi total

Tabel 5.16 Biaya Produksi Tahun Pertama

TAHUN TAHUN PERTAMA


KAPASITAS PRODUKSI 80%
VARIABEL
BIAYA PRODUKSI FIXED COST
COST
A. Biaya Manufacturing
(Manufacturing Cost)
1. Biaya Manufacturing Langsung
(DMC)
a. Biaya bahan baku & penolong
(kenaikkan 5 % per tahun) BB - 3,190,657,272,161
b. Gaji karyawan (kenaikkan 10 % per
1 tahun) 45,716,160,045 -
c. Biaya pemeliharaan dan perbaikkan

Universitas
8

(kenaikkan 5 % per tahun) 2 % DFCI 19,712,662,477 -


d. Biaya royalty dan patent (1 % TS)
47,330,440,416 -
e. Biaya laboratorium (0,5 % BB) - 15,953,286,361
f. Biaya sarana penunjang - -
1) Bahan bakar solar 4,303,901,210
2) Listrik - 4,868,554,051
g. Biaya pengolahan limbah (2 % TS)
- 94,660,880,832
Total Biaya Manufacturing Langsung
(DMC) 112,759,262,938 3,310,443,894,615
2. Biaya Plant Overhead 20 % (1b +
1c) 13,085,764,504 -
3. Biaya Manufacturing Tetap (FMC)
a. Depresiasi 94,933,807,763 -
b. Pajak bumi dan bangunan
diperkirakan 0,1 % x (tanah +
645,557,643 -
bangunan)
c. Biaya asuransi (0,2 % DFCI) 1,971,266,248 -
Total Biaya Manufacturing Tetap
(FMC) 97,550,631,654 -
Total Biaya Manufacturing
223,395,659,096 3,310,443,894,615
B. Pengeluaran Umum
(General Expenses)
a. Biaya administrasi (5 % 1b) 2,285,808,002 -
b. Biaya distribusi dan penjualan (5
% TS) - 236,652,202,081
c. Bunga Bank 147,844,968,580 -
Total Pengeluaran Umum 150,130,776,583 236,652,202,081
TOTAL BIAYA 373,526,435,679 3,547,096,096,696
TOTAL BIAYA PRODUKSI (TPC) 3,920,622,532,375

Universitas
8

5.5.3 Return On Investment (ROI)


Return On Investment adalah perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh
didasarkan pada kecepatan penggambaran modal tetap yang diinvestasikan
tahun pertama.
Rumus umum :
ROI = Rata-rata laba selama 10 tahun x 100%
total modal investasi
1. Percent return on investment sebelum pajak
ROI = laba sebelum pajak x 100%
Total modal investasi
= 812.421.509.241 x 100%
2.507.266.225.275
= 32,40%
2. Percent return on investment setelah pajak
ROI = laba setelah pajak x 100%
Total modal investasi
= 568.695.056.469 x 100%
2.507.266.225.275
= 22,68%

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi


total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut
adalah :

1. ROI≤15% resiko pengembalian modal rendah.


2. 15%≤ROI≤45% resiko pengembalian modal rata-rata.
3. ROI≥45% resiko pengembalian modal tinggi.
Dari hasil perhitungan diperoleh 15%≤ROI≤45%, sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata

Universitas
8

5.3.4 Break Even Point (BEP)


Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat
hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini
pabrik tidak untung dan tidak rugi.
Rumus Umum
BEP = FC x 100%
TS - VC
Dimana :
FC : Total fixed cost
TS : Total sales
VC : Total variable cost
Contoh perhitungan BEP pada tahun pertama :
BEP = FC x 100%
TS - VC
BEP = 373.526.435.679 x 100%
4.733.044.041.616 – 3.547.096.696
= 31,50%
Dari data feasibilities (Peters,et.,all 2004) :
1. BEP ≤ 50%, pabrik layak (feasible)
2. BEP ≥ 70%, Pabrik kurang layak (infeasible)

Dari perhitungan diperoleh BEP = 31,50%, maka pra rancangan pabrik


Tetrakloroetilen ini layak (feasible).

BEP adalah titik impas dimana tidak ada rugi dan tidak ada laba, jika
BEP suatu perusahaan ≥ 50% maka berdirinya perusahaan cenderung
dengan profit besar atau bahkan cenderung laba karena pada tujuan utama
terbentuknya suatu perusahaan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan
produk tetapi juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan atau laba.

Universitas
8

5.3.5 Shut Down Point (SDP)


Shut down point adalah suatu titik dimana pada kondisi itu jika proses
dijalankan maka perusahaan tidak akan mendapatkan laba tetapi juga tidak
menimbulkan kerugian.
Rumus umum :
SDP = FC x 100%
TS
Contoh perhitungan SDP :
SDP = FC x 100%
TS
SDP = 373.526.435.679 x 100%
4.733.044.041.616
= 7,89%
5.3.6 Minimum Payback Period (MPP)
Minimum payback period adalah jangka waktu kembalinya investasi
yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek yang telah direncanakan.
Pada tahun keempat nilai MPP bernilai -325.412.162.211 dan pada
tahun kelima bernilai 124.422.425.054. maka jangka waktu pengembalian
modal investasi berada di sekitar tahun keempat dan kelima. Jumlah tahun
yang dibutuhkan adalah :
MPP = 4 + 325.412.162.211 x 12 bulan
325.412.162.211 + 124.422.425.054
= 8.681 bulan = 4 tahun 9 bulan

MPP ≤ selama 5 tahun < 10 tahun, maka perancangan pabrik


Tetrakloroetilen ini layak (feasible).

Universitas
8

5.5.7 Internal Rate of Return (IRR)


Internal rate of returne merupakan persentase yang menggambarkan
keuntungan rata-rata bunga per tahunnya dari semua pengeluaran dan
pemasukan besarnya sama.
Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan
dan pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash Flow”. Untuk
memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut :
1. Masa pembangunan disebut tahun kenol
2. Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
3. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10
4. Cash flow adalah laba setelah pajak ditambah penyusutan

Pada tingkat bunga pinjama 35% nilai Cash flow bernilai -26.841.125.407
dan pada tingkat bunga 34% nilai Cash flow 102.314.013.589 . oleh karena itu
nilai IRR berada diantara tingkat bunga pinjaman tersebut, yaitu :

IRR = 20% + 102.314.013.589 x (35-34)


102.314.013.589 – 26.841.125.407
= 35,36%

Nilai IRR> suku bunga pinjaman 10%, maka perancangan


pabrik Tetrakloroetilen layak (feasible).

5.5.8 Net Cash Flow (NCF)

Menurut Kashmir (2003:157) nilai NCF atau nilai bersih sekarang


merupakan perbandingan antara percent value kas bersih dengan percent
value investasi selama umur investasi. Nilai NCF pada 10 tahun sebesar
66.130.638.496.

Karena NCF > 0 yang berarti investasi yang dilakukan


memberikan manfaat bagi perusahaan maka proyek bisa dijalankan atau
pabrik layak didirikan.

Universitas
BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Pabrik Tetrakloroetilen dengan kapasitas 55.000 ton/tahun ini


direncanakan didirikan di Cilegon, Banten diatas tanah 250.000 m 2. Berdasarkan
pembahasan dan perhitungan dari evaluasi ekonomi maka dapat diambil
simpulan:

1. Ditinjau dari teknik yang meliputi pengadaan alat-alat produksi, penerapan


teknologi, bahan baku, proses produksi, hasil produksi dan tenaga kerja, maka
Perancangan Pabrik Tetrakloroetilen dari bahan baku Dikloroetana dan Klorin
dengan kapasitas produksi 55.000 ton/tahun menarik untuk dikaji lebih lanjut.
2. Ditinjau dari segi ekonomi yang dilakukan, maka pabrik ini menarik untuk
dikaji lebih lanjut. Indikator penting dalam kelayakan ekonomi adalah sebagai
berikut :
a. Return Of Investment (ROI) setelah pajak sebesar 40,79%
b. Break Even Point (BEP) 31,50%
c. Minimum Payback Period (MPP) 4 Tahun 9 Bulan
d. Shut Down Point (SDP) 7,89%
e. Internal Rate Of Return (IRR) 35,36%

Berdasarkan analisa ekonomi tersebut, Pabrik Tetrakloroetilen dengan


kapasitas 55.000 ton/tahun layak untuk didirikan.

6.2 Saran
Pra Rancangan Pabrik Tetrakloroetilen dari Dikloroetana dan Klorin
dengan kapasitas 55.000 ton/tahun ini sebaiknya dikaji lebih lanjut, dari segi
bahan baku, proses, unit pendukung, pengolahan limbah dan analisa ekonominya.
Agar pabrik ini terus berkembang dan memberikan keuntungan yang lebih
signifikan serta mampu beroperasi secara berkelanjutan.

8 Universitas
DAFTAR PUSTAKA

Brownell, G.G., 1978, Unit Operation, Modern Asia Edition, Charles Turtle Co,
Tokyo.
Brownell, L.E. and Young, E.N., 1979, Process Equipment Design, John Willey
and sons Inc, New York.
Coulson, J.M. and Richardsons, J.F., 1985, An Introduction to Chemical
Engineering Design volume 6, Butterworth-Heinemann, Oxford.
Cengel, Y.A., 2003, Heat Transfer 2nd Edition, McGraw-Hill, Singapore.

Felder, R.M. and Rousseau, R.W., 2005, Elementary Principles of Chemical


Processes 3rd edition, John Willey and Sons Inc, Atlanta, Georgia.
Geankoplis, C.J., 2003, Transport Processes and Separation Process Principles
4th Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Green, D.W. and Perry, R.H., 2008, Perry’s Chemical Engineers Handbook 8th
Edition, Mc-Graw-Hill, New York.
Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill, Tokyo

Kirk, K.E. and Othmer, V.F.,1978, Encyclopedia of Chemical Technology, John


Willey and Sons Inc, New York.
Mc, Ketta, J.J and Cunningham, W.A., 1976, Encyclopedia of Chemical
Engineering and design, Marcel Dekker Inc, New York.
McCabe Warren L., Smith J.C., and Harriot P., 1993, Unit Operations of
Chemical Engineerig 5th Edition, McGraw-Hill, Inc., Singapore.
Perry, R.H. and Green, D.W., 1986, Perry’s Chemical Engineering’s Handbook,
6th Edition, Mc-Graw-Hill, New York.
Peters, Max S. and Timmerhaus, Klaus D., 1991, Plant Design and Economics for
Chemical Engineers 4th edition, Mc-Graw Hill, Inc., Singapore.
Sittig, Marshall, 1985, Handbook of Toxic and Hazardous Chemical and
Carcinogens, 2nd Edition, Park Ridge, New Jersey.
Smith, J.M., Van Ness, H.C. and Abbott, M.M., 2005, Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics 7th, McGraw-Hill, Singapore.

8 Universitas
Towler G. and Sinnot R., 2008, Chemical Engineering Design : Principles,
Practice and Economics of Plant and Process design, Elsevier Inc.,
London.
Treybal, R.E.,1981, Mass Transfer Operations 3rd Edition, McGraw-Hill,
Singapore.

8 Universitas
LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN NERACA MASSA

L1.1 Neraca Massa

Kapasitas Produksi : 55.000 ton/tahun

Basis Perhitungan : 1 jam operasi

Operasi Produksi : 330 hari (selama 1 tahun)

Operasi Produksi : 24 jam (selama 1 hari)

Kapasitas Produksi = 55.000 ton x 330 hari x 1 hari x 1000 kg


tahun 1 tahun 24 jam 1 ton

= 6.944,4444 kg/jam

8 Universitas
90

Tabel L1.1 Data Masing-Masing Komponen

KOMPONEN Mr
C2H4Cl2 99
HCl 36,5
Cl2 70
N2 28
C2Cl4 166
H2O 18

Tabel L1.2 Komposisi Umpan

Komponen Umpan Kandungan Kemurnian (%B)


C2H4Cl2 99,98
C2H4Cl2
HCl 0,02
Cl2 99,99
Cl2
N2 0,01

Reaksi : ClCH2CH2Cl + 3 Cl2 → Cl2C=CCl2 + 4 HCl

Konversi 95%

Perbandingan mol ClCH2CH2Cl : Cl2 : Cl2C=CCl2 : HCl = 1: 3 : 1 : 4

Kandungan produk : Tetrakloroetilen 99%, Dikloroetana 1%

Tetrakloroetilena = Massa Produk x 99%

= 6.944,4444 x 99%

= 6.875 kg/jam

Dikloroetana = Massa Produk x 1%

= 6.944,4444 x 1%

= 69,4444 kg/jam

Universitas
91

Menghitung mol produk tetrakloroetilena

Mol produk = Kapasitas


BM C2Cl4

= 6.944,4444 kg/jam
166 kg/mol

= 41,8340 kmol/jam

Menghitung mol C2H4Cl2 (reaktan pembatas)

Mol = Mol produk

Konversi

= 41,8340 kmol/jam
0,95

Mol = Mol produk


Konversi

= 3 x 41,8340 kmol/jam
0,95

= 132,1074 kmol/jam

Menghitung mol HCl

Mol = 4 x mol produk

= 4 x 41,8340 kmol/jam

= 167,3360 kmol/jam

Menghitung massa C2H4Cl2

= mol C2H4Cl2 x BM C2H4Cl2

= 44,0358 kmol/jam x 99 kg/kmol

= 4.359,5434 kg/jam

Universitas
92

Menghitung massa Cl2

= mol Cl2 x BM Cl2

= 132,1074 kmol/jam x 71 kg/kmol

= 9.379,6238 kg/jam

Memnghitung massa HCl dalam C2H4Cl2

= massa C2H4Cl2 x %B HCl

= 4.359,5434 kg/jam x 0,02%

= 0,8719 kg/jam

Menghitung massa C2H4Cl2 + HCl

= massa C2H4Cl2 + massa HCl

= 4.359,5434 kg/jam + 0,8719 kg/jam

= 4.360,4153 kg/jam

Menghitung mol HCl dalam C2H4Cl2

= massa HCl : BM HCl

= 0,8719 kg/jam : 36,5 kg/kmol

= 0,0239 kmol/jam

Menghitung massa HCl

= mol HCl x BM HCl

= 167,3360 kmol/jam x 36,5 kg/kmol

= 6.107,7644 kg/jam

1. VAPORIZER

C2H4Cl2 out didapat dari :

Feed = 4.360,4153 kg/jam

1. Persen C2H4Cl2 = 99,98% = 4.359,5434

2. Persen HCl = 0,02% = 0,8719

Universitas
93

EFISIENSI 80%

Feed masuk vaporizer :

Massa C2H4Cl2 = massa C2H4Cl2 keluar / 80%

= 4.359,5434 kg/jam / 80%

= 5.449,4293 kg/jam

Massa HCl = Massa HCl keluar / 80%

= 0,8719 kg/jam / 80%

= 1,0899 kg/jam

Massa masuk vaporizer = massa C2H4Cl2 + massa HCl

= 5.449,4293 kg/jam + 1,0899 kg/jam

= 5.450,5192 kg/jam

Hasil bawah Vaporizer :

Massa C2H4Cl2 = masssa masuk Vaporizer - massa uap keluar

= 5.449,4293 kg/jam – 4.359,5434 kg/jam

= 1.089,8859 kg/jam

Massa HCl = massa masuk Vaporizer - massa uap keluar

= 1,0899 kg/jam – 0,8719 kg/jam

= 0,2180 kg/jam

Tabel L1.3 Neraca Massa Pada Vaporizer


Masuk Keluar
Komponen Aliran 1 Aliran 3 Aliran 2
kmol/jam kg/jam kmol/ja kg/jam kmol/ja kg/jam
m m
C2H4Cl2 55,0447 5.449,4293 44,0358 4.359,5434 11,0899 1089,8859
HCl 0.0299 1,0899 0.0239 0.8719 0.0060 0.2180
4.360,4153 1090,1038
TOTAL 5.450,5192
5.450,5192

Universitas
94

2. REAKTOR

Reaksi :

ClCH2CH2Cl + 3 Cl2 → Cl2C=CCl2 + 4 HCl

Mula-mula 44,0358 132,1074 0,0239

Reaksi 41,8221 125,4662 41,8221 167,3360

Akhir 2,2137 6,6412 41,8221 167,3121

Massa sebelum reaksi

Massa C2H4Cl2 = mol C2H4Cl2 sebelum reaksi x Mr C2H4Cl2

= 44,0358 kmol/jam x 99 kg/kmol

= 4.359,5434 kg/jam

Massa Cl2 = mol Cl2 sebelum reaksi x Mr Cl2

= 132,1074 kmol/jam x 71 kg/kmol

= 9.379,6238 kg/jam

Massa HCl dalam C2H4Cl2 = mol HCl dalam C2H4Cl2 x Mr HCl

= 0,0239 kmol/jam x 36,5 kg/kmol

= 0,8719 kg/jam

Universitas
95

Massa setelah reaksi

Massa C2H4Cl2 = mol C2H4Cl2 setelah reaksi x Mr C2H4Cl2

= 2,2137 kmol/jam x 99 kg/kmol

= 219,1596

Massa Cl2 = mol Cl2 setelah reaksi x Mr Cl2

= 6,6412 kmol/jam x 71 kg/kmol

= 471, 5253 kg/jam

Massa C2H4Cl2 = mol C2Cl2 x Mr C2Cl2

= 41,8221 kmol/jam x 166 kg/kmol

= 6.942,4617 kg/jam

Massa HCl = mol HCl setelah reaksi x Mr HCl

= 167,3121 kmol/jam x 36,5 kg/kmol

= 6.106,8925 kg/jam

Tabel L1.4 Neraca Massa Pada Reaktor


Masuk Keluar
Komponen Aliran 3 Aliran 4 Aliran 5
Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg
C2H4Cl2 44,0358 4.359,5434 - - 2,2137 219,1596
HCl 0.0239 0.8719 - - 167,3121 6.106,8925
Cl2 - - 132,1074 9.379,6238 6,6412 471,5253
N2 - - 0.0335 0.9380 0.0335 0.9380
C2Cl4 - - - - 41,8221 6.942,4617
44,0597 4.360,4153 132,1409 9.380,5617
TOTAL 13.740,9771 13.740,9771

Universitas
96

3. FLASH DRUM

Massa C2H4Cl2 in = 219,1596 kg/jam

Massa C2H4Cl2 out bottom = 219,1596 kg/jam

Massa Cl2 in = 471,5253 kg/jam

Massa Cl2 out top = 471,5253 kg/jam

Massa C2Cl4 in = 6.942,4617 kg/jam

Massa C2Cl4 out bottom = 6.942,4617 kg/jam

Massa HCl in = 6.106,8925 kg/jam

Massa HCl out top = 6.106,8925 kg/jam

Massa N2 in = 0,9380 kg/jam

Massa N2 out top = 0,9380 kg/jam

In = (out top) + (out bottom)

Universitas
97

219,1596 + 471,5253 + 6.942,4617 + 6.106,8925 + 0,9380 = 219,1596 + 471,5253 +


6.942,4617 + 6.106,8925 + 0,9380

13.740,9771 = 13740,9771

Tabel L1.5 Neraca Masssa Pada Flash Drum


Masuk Masuk
Komponen Aliran 5 Aliran 6 Aliran 7
Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg
C2H4Cl2 2,2137 219,1596 - - 2,2137 219,1596
HCl 167,3121 6.106,8925 167,3121 6.106,8925 - -
Cl2 6,6412 471,5253 6,6412 471,5253 - -
N2 0.0061 0.1705 0,0335 0.9380 - -
C2Cl4 7.6062 1262.6263 - - 41,8221 6.942,4617
6.579,3557 7.161,6214
TOTAL 13.740,9771 13.740,9771

4. ABSORBER

Universitas
98

Asumsi = 95% HCl terserap

HCl terserap = 99% x 167,3121 kmol/jam

= 158,9465 kmol/jam = 5.801,5479 kg/jam

Kelarutan HCl dalam H2O = 0,5610 g/g H2O (Kurita Handbook of Water
Treatment Appendix A8 Solubilities of gasses in water hal. A-12)

Kebutuhan H2O minimum = massa HCl terserao : kelarutan HCl dalam H2O

= 5.801,5479 kg/jam : 0,5610 = 10.341,44 kg/jam

Tabel L1.6 Komposisi Cairan Keluar Absorber


Komponen Kgmol/jam Fraksi mol Kg/jam Fraksi massa
HCl 158,9465 0.2167 5.801,5479 0.3594
H2O 574,5244 0.7833 10.341,44 0.6406
Total 733,4710 1.0000 16.142,9879 1.0000
Cairan meninggalkan Absorber = 733,4710 kmol/jam = 16.142,9879 kg/jam

Mol fraksi HCl = 0,2167 = 0,2767

Mol fraksi cairan bebas HCl 0,7833

Cairan bebas HCl (H2O) = 574,5244 kgmol/jam = 10.341,44 kg/jam

Tabel L1.7 Komposisi Gas Keluar Absorber


Komponen Kgmol/jam Fraksi mol Kg/jam Fraksi massa
HCl 8,3656 0.5562 305,3446 0.3926
Cl2 6,6412 0.4416 471,5253 0.6062
N2 0.0335 0.0022 0.9380 0.0012
TOTAL 15,0403 1.0000 777,8078 1.0000

gas yang meninggalkan Absorber = 15,0403 kgmol/jam

mol fraksi gas HCl = 0,5562 = 0,9157

mol fraksi gas bebas HCl 1 – 0,3926

gas bebas HCl = mol total – mol HCl

= 15,0403 kgmol/jam – 8,3656 kgmol/jam

Universitas
99

= 6,6747 kgmol/jam

Tabel L1.8 Neraca Massa Pada Absorber


Masuk Keluar
Komponen Aliran 6 Aliran 10 Aliran 11 Aliran 12
Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg Kmol Kg
HCl 167,3121 6.106,8925 - - 158,9465 5.801,5479 8,3656 305,3446
Cl2 6,6412 471,5253 - - - - 6,6412 471,5253
N2 0.0335 0.9380 - - - - 0,0335 0.9380
H2O - - 6.579,3557 10.341,44 574,5244 10.341,44 - -
1196.1010 16.920,7957 16.142,9879 777,8078
TOTAL
16.920,7957 16.920,9879

5. DESTILASI

Diinginkan 99% C2Cl4 dan 1% C2H4Cl2 umpan sebagai hasil bawah

Aliran 7 :

Komponen C2H4Cl2 = 219,1596 kg/jam

Universitas
10

Komponen C2Cl4 = 6.942,4617 kg/jam

Aliran 8 :

Komponen C2H4Cl2 = massa C2H4Cl2 aliran 7 – massa C2H4Cl2 aliran 9

= 219,1596 kg/jam – 2,1916 kg/jam

= 216,9680 kg/jam

Komponen C2Cl4 = massa C2Cl4 aliran 7 – massa C2Cl4 aliran 9

= 6.942,4617 kg/jam – 6.873,0371 kg/jam

= 69,4246 kg/jam

Aliran 9 :

Komponen C2H4Cl2 = % C2H4Cl2 x massa C2H4Cl2

= 1% x 219,1596 kg/jam

= 2,1916 kg/jam

Komponen C2Cl4 = % C2Cl4 x massa C2Cl4

= 99% x 6.942,4617 kg/jam

= 6.873,0371 kg/jam

Tabel L1.9 Neraca Massa Pada Destilasi


Masuk Keluar
Komponen Aliran 7 Aliran 8 Aliran 9
Kmol/jam kg/jam Kmol/ja kg/jam Kmol/ja kg/jam
m m
C2H4Cl2 2,2137 219,1596 2,1916 216,968 0.0221 2,1916
C2Cl4 41,8221 6.942,4617 0,4182 69,4246 41,4038 6.873,0371
286,3926 6.875,2287
TOTAL 7.161,6214
7.161,6214

Universitas
10

Tabel L1.10 Neraca Masssa Total


masuk keluar
komponen aliran 1 aliran 4 aliran 10 aliran 2 aliran 8 aliran 9 aliran 11 aliran 12
Kg kg kg kg kg kg kg kg
C2H4Cl2 5449.4293 - - 1089.8859 216.9680 2.1916 - -
HCl 1.0899 - - 0.2180 - - 5801.5479 305.3446
Cl2 - 9379.6238 - - - - - 471.5253
N2 - 0.9380 - - - - - 0.9380
C2Cl4 - - - - 69.4246 6873.0371 - -
H2O - - 10341.4400 - - - 10341.4400 -
sub total 5450.5192 9380.5617 10341.4400 1090.1038 286.3926 6875.2287 16142.9879 777.8078
Total 25172.5209 25172.5209

Universitas
LAMPIRAN 2

PERHITUNGAN NERACA ENERGI


Data-data yang dibutuhkan :

1. Kapasitas panas gas masing-masing komponen

Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 + ET 4

Sehingga, ∫ Cp dT = AT + B/2 T2 + C/3 T3 + D/4 T4 + E/5 T5

Dimana :

Cp : kapasitas panas (Kj/kmoloK)

A, B, C, D, E : konstanta

T : suhu (oK)

Tabel L2.1 Data Properties Bahan Gas


KOMPONEN A B C D E
C2H4Cl2 37.275 1.44E-001 1.41E-005 -7.83E-008 2.89E-011
HCl 29.244 -1.26E-003 1.21E-006 4.97E-009 -2.50E-012
Cl2 27.213 3.04E-002 -3.34E-005 1.60E-008 -2.70E-012
N2 29.342 -3.45E-003 1.01E-005 -4.31E-009 2.59E-013
C2Cl4 34.627 3.11E-001 -4.53E-004 3.27E-007 -9.42E-011
Yaws, 1999

2. Kapasitas panas cairan masing-masing komponen

Cp = A + BT + CT2 + DT3

Sehingga, ∫ Cp dT = AT + B/2 T2 + C/3 T3 + D/4 T4

Dimana :

Cp : kapasitas panas (kJ/kmoloK)

A,B, C, D : konstanta

T : suhu (oK)

102 Universitas Pamulang


10

Tabel L2.2 Data Properties Bahan Cairan


KOMPONEN A B C D
C2H4Cl2 26.31 7.76E-001 -2.23E-003 2.61E-006
HCl 73.993 -1.29E-001 -7.90E-005 2.64E-006
Cl2 127.601 -6.02E-001 1.58E-003 -5.31E-007
N2 76.452 -3.52E-001 -2.67E-003 5.01E-005
C2Cl4 51.76 6.58E-001 -0.00169 1.87E-006
H2O 32.243 1.92E-03 1.06E-05 -3.60E-09
Yaws, 1999

3. Konstanta Antoine

ln Psat = A – B

T+C

Dimana :

Psat : tekanan uap murni (mmHg)

A, B, C : konstanta

T : suhu (oK)

Rumus : K = Psat

Ptotal

Dimana , Ptotal = tekanan operasi (mmHg)

Tabel L2.3 Data Properties Bahan (Konstanta Antoine)


KOMPONEN A B C
C2H4Cl2 16.0842 2697.29 -45.03
HCl 16.504 1714.25 -14.45
Cl2 15.961 1978.32 -27.01
N2 14.9542 588.72 -6.6
C2Cl4 16.1642 3259.29 -52.15
Yaws, 1999

Universitas
10

4. Cara menghitung ∆H

∆H = n ∫ Cp dT

Misal untuk cairan Cp = A + BT + CT2 + DT3

Sehingga,
∫ Cp dT = A (T2 – T1) + B/2 (𝑇2 − 𝑇2) + C/3 (𝑇3 − 𝑇3) + D/4 (𝑇4 − 𝑇4)
2 1 2 1 2 1

5. Panas penguapan

Data menghitung panas penguapan

Tabel L2.4 Data Properties Entalpi Vapor


KOMPONEN A Tc N
C2H4Cl2 45.426 561 0.342
HCl 30.54 324.65 0.647
Cl2 28.56 417.15 0.401
N2 9.43 126.1 0.533
C2Cl4 50.84 620 0.388
Yaws, 1999
Rumus : Hvap = 1-T n
Tc

Dimana :
A : Konstanta
Tc : titik kritis (oK)

T : suhu operasi (oK)

Perhitungan neraca panas :

Basis perhitungan : 1 Jam operasi suhu referensi 298oK

Satuan panas : kj/jam

Satuan Cp : kj/kmol

Satuan tekanan : atm

Universitas
10

1. VAPORIZER

Fungsi : Merubah fasa cair feed Dikloroetana menjadi fasa gas

Tujuan : Menghitung kebutuhan panas untuk mengubah fasa Dikloroetana

Menghitung kebutuhan pemanas (steam)

1. Menghitung kebutuhan pemanas untuk mengubah fasa Dikloroetana

a. Menentukan panas umpan masuk Vaporizer

Umpan masuk pada suhu 303oK (30oC)

Treff = 298oK (25oC)

Tabel L2.5 Entalpi Aliran 1 (HIN)


KOMPONEN Kmol/jam INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj/jam)
C2H4Cl2 55,0447 644,7582 35.490,5467
HCl 0,0299 498,6828 14,8906
TOTAL 35505,4373

b. Menentukan panas keluar (panas sensible) Vaporizer

Treff = 298oK (25oC) Tout = 473oK (200oC)

Universitas
10

Tabel L2.6 Entalpi Aliran 2 dan 3 (HOUT)

KOMPONEN Kmol/jam INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj/jam)


GAS :
C2H4CL2 44,0358 15.908,5324 700.544,829
HCL 0,0239 5.106,4374 121,9821
TOTAL 700.666,811
CAIR :
C2H4CL2 11,009 644,7582 7.098,1093
HCL 0,006 498,6828 2,9781
TOTAL 7.101,0874

c. Menghitung panas laten

Menentukan bubble point dengan trial suhu yang didapat adalah 56,724oC
(329,724oK) (trial suhu menggunakan Goal Seek)

Tabel L2.7 Trial Suhu Bubble Point


Komponen Massa (kmol) Xi Td Td camp Pa (mmHg) K = Pa / P Yi = Ki . Xi
C2H4Cl2 10.0081 0.9997 83.7000 83.6767 742.3640 0.9768 0.9765
HCl 0.0028 0.0003 -85.0500 -0.0237 64001.3641 84.2123 0.0235
Total 10.0109 83.6530 1.0000
Panas laten penguapan pada suhu 56,724 C

Tabel L2.8 Panas Laten Penguapan


KOMPONEN Kmol Δhv (Kj/Kmol) Q (Kj)
C2H4Cl2 44,0358 28,8377 1.269,8943
HCl 0,0239 -14,1029 -0,3369
TOTAL 1.269,5574

Universitas
10

d. Menghitung steam yang dibutuhkan

Qt = Qout – Qin

Qt = (700.666,811 + 7.101,0874 + 1.269,5574) – 35.505,4373

Qt = 673.532,0184 Kj/jam

Steam yang digunakan adalah saturated steam pada suhu 300oC, dan
keluar sebagai kondensat pada suhu 150oC.

(Smith & Van Ness,1975)

H (300oC) = 2.751 kJ/kg

H (150oC) = 632,1 kJ/kg

Sehingga massa steam saturated yang dibutuhkan :

= 673.532,0184 kJ/jam = 199,0872 kg/jam

2.751 + 632,1 kJ/kg

Tabel L2.9 Neraca Energi Overall Pada Vaporizer


AliranMasuk (KJ/jam) AliranKeluar (KJ/jam)
Komponen
Aliran 1 H steam Aliran 2 Aliran 3 Hv
C2H4Cl2 35.490,5467 7.098,1093 700.544,8 1.269,8943
673.532,0184
HCl 14,8906 2,9781 121,9821 -0,3369
Sub Total 35.505,4373 673.532,0184 7.101,0875 700.666,8 1.269,5574
Total 709.037,4557 709.037,4557

2. HEATER

Fungsi : memanaskan gas klorin yang akan dialirkan ke reaktor

Tujuan : menghitung beban panas

Menghitung kebutuhan pemanas

Universitas
10

a. Menghitung beban panas

Umpan masuk pada suhu 303oK (30oC)

Treff = 298oK (25oC)

Tabel L2.10 Entalpi Klorin (HIN)


KOMPONEN Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
Cl2 132,1074 374,8394 49.519,0531
N2 0,0335 5.445,6882 182,4232
TOTAL 49.701,4763
Menentukan panas keluar (panas sensible) heat

exchanger Treff = 298 oK (25oC) Tout = 473 oK (200oC)

Tabel L2.11 Entalpi Klorin (HOUT)

KOMPONEN Kmol INT CpDt Q (Kj)


(Kj/Kmol)
Cl2 132,1074 6.086,7493 804.104,4837
N2 0,0335 5.124,9519 171,6790
TOTAL 804.276,1627

b. Menghitung steam yang dibutuhkan


Qt = Qout – Qin
Qt = 804.276,1627 – 49.701,4763
Qt = 754.574,6863 Kj/jam

Universitas
10

Steam yang digunakan adalah saturated steam pada suhu 300oC, dan
keluar sebagai kondensat pada suhu 150oC.
(Smith & Van Ness, 1975)
H (300oC) = 2.751 kJ/kg
H (150oC) = 632,1 kJ/kg
Sehingga massa steam saturated yang dibutuhkan :
= 754.574,6863 kJ/jam = 223,0424 kg/jam
2.751 + 632,1 kJ/kg

Tabel L2.12 Neraca Energi Overall Pada HE

Komponen PanasMasuk (KJ/jam) PanasKeluar (KJ/jam)


Cl2 4052.6071 146200.8152
N2 0.8863 31.2144
Panas Steam (Qs) 142178.5361 -
Total 146232.0295 146232.0295

3. REAKTOR (R-01)
Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi Dikloroetana dan
Klorin Tujuan : Menghitung panas umpan reaktor
Menghitung panas yang ditimbulkan oleh reaksi
Menghitung panas produk keluar reaktor
Menghitung kebutuhan pendingin

a. Menghitung panas umpan reaktor


T masuk Reaktor = 30oC = 473oK
Treff = 25oC = 298oK

Universitas
11

Tabel L2.13 Entalpi Aliran Masuk Reaktor (HIN)

KOMPONEN Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)


C2H4Cl2 44,0358 15.908,5324 700.544,8287
HCl 0,0239 5.106,4374 121,9821
Cl2 132,1074 6.086,7493 804.104,4837
N2 0,0335 5.124,9519 171,6790
TOTAL 1.504.942,974

b. Panas reaksi standar


Entalpi pembentukan standar (∆Hf) pada temperature 25oC :
HfC2H4Cl2 = -130 kJ/mol = -130.000 kJ/kmol
HfHCl = -92,36 kJ/mol = -92.360 kJ/kmol
HfCl2 = 0 kJ/mol = 0 kJ/kmol
HfC2Cl4 = -12,14 kJ/mol = -12,40 kJ/kmol
kJ/kmol reaksi yang terjadi di reactor :

ClCH2CH2Cl + 3 Cl2 → Cl2C=CCl2 + 4 HCl


Entalpi reaksi standar pada 298 K :

∆Hr = ∑ m x ∆Hfproduk - ∑ m x ∆Hfreaktan

Dimana, m : jumlah mol yang bereaksi atau terbentuk dalam reaksi

Mol yang bereaksi :

C2H4Cl2 = 2,2138 kmol

HCl = 167,3121 kmol

Cl2 = 125,4662 kmol

C2Cl4 = 41,8221 kmol

Sehingga :

∆Hr = [(m x Hf C2Cl4) + (4 x (m x Hf HCl))] – [(m x Hf


C2H4Cl2) + (3 x (m x Hf Cl2))]

Universitas
11

∆Hr = [(2,2137 x -12,14) + (4 x (167,3121 x -92.360))] –


[(41,8221 x 130.000) + (3 x 125,4662 x 0))]

∆Hr = -56.401.797,74 kJ/kmol

c. Panas produk keluar reaktor

T masuk Reaktor = 200oC = 473oK

T reff = 25oC = 298oK

Tabel L2.14 Entalpi Aliran Keluar Reaktor (HOUT)


KOMPONEN Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
C2H4Cl2 2,2137 15.908,5324 35.217,2523
HCl 167,3121 5.106,4374 854.368,8750
Cl2 6,6412 6.086,7493 40.423,3238
N2 0,0335 5.124,9519 171,6790
C2Cl4 41,8221 18.102,6669 757.090,7963
TOTAL 1.687.271,9265
Q pendingin yang dibutuhkan untuk mempertahankan suhu 292 oC :

Qc = Hin + ΔH298 – Hout

Qc = 1.504.9442,974 + 56.401.797,74 – 1.687.271,9265

Qc = 56.219.468,7887 kJ

d. Menghitung kebutuhan pendingin

Pendingin yang digunakan adalah Downtherm A(C6H5)2 O(C6H5)2


dengan spesifikasi

Berat molekul : 165 g/mol

Kapasitas panas : 610,3076 kJ/kgoC

Konduktivitas panas : 0,3988 kJ/hr.moK

Viskositas : 0,33 cp

Densitas : 842,5436 kg/m3

Universitas
11

(Perry,1988)

Tin = 25oC

Tout =

60oC

Qc = m x cp x T

m = Qc/ (cp x T)

= 56.219.468,7867 / (610,3076 x (60 – 25))

m = 2.631,9032 kg/jam

Tabel L2.15 Neraca Energi Overall Pada Reaktor


AliranMasuk (KJ/jam) AliranKeluar (KJ/jam)
Komponen
Aliran 3 Aliran 4 ∆Hr Total Pendingin Aliran 5
C2H4Cl2 700544,8287 - 35.217,2523
HCl 121,9821 - 854.368,8750
Cl2 - 804.104,4837 56.219.468,7867 56.219.468,7867 40423,3238
N2 - 171,6790 171,6790
C2Cl4 - - 757.090,7963
Sub Total 700.666,8109 804.276,1627 56.219.468,7867 56.219.468,7867 1.687.271,926
Total 57.906.740,7132 57.906.740,7132

4. COOLER (HE-02)

Fungsi : Mendinginkan produk yang keluar dari

reaktor Tujuan : Menghitung beban pendingin

Menghitung kebutuhan air pendingin

Universitas
11

a. Menghitung beban pendingin

Menghitung entalpi umpan masuk

Panas umpan masuk

Treff = 298oK (25oC) Tout = 565oK (292oC)

Tabel L2.16 Entalpi Aliran Umpan Cooler


KOMPONEN Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
C2H4Cl2 2,2137 15.908,5324 35.217,2523
HCl 167,3121 5.106,4374 854.368,8750
Cl2 6,6412 6.086,7493 40.423,3238
N2 0,0335 5.124,9519 171,6790
C2Cl4 41,8221 18.102,6669 757.090,7963
TOTAL 1.687.271,9265
Menghitung panas keluar

Treff = 298oK (25oC) Tout = 60oK (333oC)

Tabel L2.17 Entalpi Aliran Keluar Cooler


KOMPONEN Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
C2H4Cl2 2,2137 4.590,4144 10.161,9544
HCl 167,3121 1.018,4537 170.399,6491
Cl2 6,6412 1.188,3639 7.892,1632
N2 0,0335 1.019,4353 34,1497
C2Cl4 41,8221 5.245,4988 219.377,5584
TOTAL 407.865,4748
b. Menghitung kebutuhan air pendingin

Panas yang diserap pendingin :

Qc = Qout – Qin

Qc = 407.865,4748 – 1.687.271,9265

Qc = - 1.279.406,4517 kj

Pendingin yang digunakan adalah air sungai dengan suhu sebagai berikut :

Universitas
11

Tin = 25oC

Tout = 60oC

cp = 1 kcal/kg

Qc = m x cp x T

m = Qc/ (cp x T)

= 1.279.406,45/(610,3076 x (60-25))

= 59,8952 kg/jam

Tabel L2.18 Neraca Energi Overall Pada Cooler


Komponen PanasMasuk (KJ/jam) PanasKeluar (KJ/jam)
C2H4Cl2 35.217,2523 10.161,9544
HCl 854.368,8750 170.399,6491
Cl2 40.423,3238 7.892,1632
N2 171,6790 34,1497
C2Cl4 757.090,7963 219.377,5584
Air pendingin -1.279.406 -
TOTAL 407865,4748 407865,4748

5. FLASH DRUM

Fungsi : Memisahkan antara gas HCl, N2, dan Cl2 dengan Dikloroetana dan
Tetrakloroetilen

Kondisi operasi :

T = 60oC

P = 1 atm

Universitas
11

Temperatur Aliran = 60oC = 333oK

Temperatur Referensi = 25oC = 298oK

Entalpi Aliran Masuk

Tabel L2.19 Entalpi Aliran Masuk Flash Drum


KOMPONEN Kmol INT CpDt Q (Kj)
(Kj/Kmol)
C2H4Cl2 2,2137 4590.4144 10.161,9544
HCl 167,3121 1018.4537 170.399,6491
Cl2 6,6412 1188.3639 7.892,1632
N2 0.0335 1019.4353 34,1497
C2Cl4 41,8221 5245.4988 219.377,5584
TOTAL 407.865,4748
Entalpi aliran gas keluar

Tabel L2.20 Entalpi aAliran Gas Keluar Flash Drum


KOMPONEN Kmol INT CpDt Q (Kj)
(Kj/Kmol)
HCl 167,3121 1018.4537 170.399,6491
Cl2 6,6412 1188.3639 7.892,1632
N2 0.0335 1019.4353 34,1497
TOTAL 178.325,9620

Entalpi aliran cair keluar

Universitas
11

Tabel L2.21 Entalpi Aliran Cair Keluar Flash Drum


KOMPONEN Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
C2H4Cl2 2,2137 4590.4144 10.161,9544
C2Cl4 41,8221 5245.4988 219.377,5584
TOTAL 229.539,5128
Tabel L2.22 Neraca Energi Overall Pada Flash Drum
AliranMasuk (KJ/jam) AliranKeluar (KJ/jam)
Komponen
Aliran 5 Aliran 6 Aliran 7
C2H4Cl2 10.161,9544 - 10.161,9544
HCl 170.399,1632 170.399,6491 -
Cl2 7.892,1632 7.892,1632 -
N2 34,1497 34,1497 -
C2Cl4 219.377,5584 - 219.377,5584
Sub Total 407.865,4748 178.325,9620 229.539,5128
Total 407.865,4748 407.865,4748
6. ABSORBER (AB-01)
Fungsi : untuk menyerap gas HCl
Kondisi operasi aliran masuk absorber
Tin = 60oC = 333oK
Treff = 25oC = 298oK
Tabel L2.23 Entalpi Aliran Gas Masuk Absorber
Komponen Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
HCl 167,3121 1018.4537 170.399,6491
Cl2 6,6412 1188.3639 7.892,1632
N2 0.0335 1019.4353 34,1497
TOTAL 178.325,9620

Kondisi operasi aliran air masuk absorber


Tin = 30oC = 303oK
Treff = 25oC = 298oK

Universitas
11

Tabel L2.24 Entalpi Aliran Cair Masuk Absorber


Komponen Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
H2O 574,5244 168.3833 96.748,3976
TOTAL 574,5244 96.748,3976

Total panas aliran masuk = 275.074,3596 kJ


Panas pelarutan HCl = 15.586,0331 kJ/kmol
HCl yang terlarut = 158,9465 kmol
Q pelarutan HCl = 15.457,5853 x 158,9465 = 2.477.345,67 kJ
Total panas masuk = total panas aliran masuk + Q pelarutan HCl
= 275.074,3596 kJ + 2.456.929,339 kJ
= 2.752.420,0294 kJ
Kondisi operasi aliran gas keluar absorber
Tin = 45oC = 318oK
Treff = 25oC = 298oK

Tabel L2.25 Entalpi Aliran Gas Keluar Absorber


Komponen Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
HCl 8,3656 581.87135 4.867,7065
Cl2 6,6412 677.00525 4.496,1278
N2 0.0335 582.28272 19,5057
TOTAL 9.383,3400

Kondisi operasi aliran cair keluar absorber


Tin = 30oC = 303oK
Treff = 25oC = 298oK
Tabel L2.26 Entalpi Aliran Cair Keluar Absorber
Komponen Kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Q (Kj)
HCl 158,9465 498.6828 79.263,9005
H2O 574,5244 168.3833 96.748,3976
TOTAL 176.012,2981

Universitas
11

Total panas aliran keluar = 185.395,6381 kJ


Panas penguapan solut = 3.860 kcal/kmol
HCl yang terlarut = 158,9465 kmol
Q penguapan solut = 158,9465 kcal/kmol x 3.860 kmol
= 61.533,5543 kcal = 2.567.024,391 kJ
Total panas keluar = total panas aliran keluar + Q penguapan solut
= 185.395,6381 kJ + 2.567.024,391 Kj
= 2.752.420,0294 Kj
Tabel L2.27 Neraca Energi Overall Pada Absorber
Aliran Masuk (KJ/jam) Aliran keluar (Kj/Jam)
Komponen
Aliran 6 H pelarutan Aliran 10 H penguapan Aliran 11 Aliran 12

HCl 170.399,6491 - 79.263,9005 4.867,7065


Cl2 7.892,1632 - - 4.496,1278
2477345,6697 2.567.024,3912
N2 34,1497 - - 19,5057
H2O - 96.748,3976 97.748,3976 -
Sub Total 178.325,9620 2477345,6697 96.748,3976 2.567.024,3912 176.012,2981 9.383,3400
TOTAL 2752420,0294 2752420,0294

7. DESTILASI (D-01)
Fungsi : untuk menaikkan kemurnian Tetrakloroetilen berdasarkan perbedaan
titik didih
a. Menentukan kondisi operasi pada kolom Destilasi
Menentukan kondisi umpan masuk
Dilakukan trial bubble point, T = 113,743oC, P = 1 atm = 760 mmHg
Tabel L2.28 Trial Bubble Point Umpan Masuk Destilasi

Komponen Massa (kmol) Xi Td Td camp Pa (mmHg) K = Pa / P Yi = Ki . Xi


C2H4Cl2 0.400 0.050 83.7 4.185 3585.044 4.717 0.236
C2Cl4 7.606 0.950 121.2 115.140 611.112 0.804 0.764
TOTAL 8.007 1.000 119.325 1.000

Universitas
11

Trial sudah benar ∑ Yi = 1


Menentukan kondisi pada bagian atas
Dilakukan trial bubble point, T = 50,728oC, P = 1 atm = 760 mmHg

Tabel L2.29 Trial Bubble Point Bagian Atas (50,728 C) Destilasi

Komponen Massa (kmol) Yi Td Td camp Pa (mmHg) K = Pa / P Xi = Yi/Ki


C2H4Cl2 0.273 0.782 83.700 65.450 605.468 0.797 0.982
C2Cl4 0.076 0.218 121.200 26.426 64.256 0.085 0.018
TOTAL 0.349 1.000 91.876 1.000
Trial sudah benar ∑ Xi = 1
Menentukan kondisi pada bagian atas
Dilakukan trial bubble point, T = 118,425oC, P = 1 tam = 760 mmHg
Tabel L2.30 Trial Bubble Point Bagian Atas (118,425 C) Destilasi

Komponen Massa (kmol) Xi Td Td camp Pa (mmHg) K = Pa / P Yi = Ki . Xi


C2H4Cl2 0.128 0.0167 83.700 1.394 4013.628 5.281 0.0880
C2Cl4 7.530 0.9833 121.200 119.181 704.554 0.927 0.912
TOTAL 7.658 1.000 120.575 1.000
Trial sudah benar ∑ Yi = 1
b. Perhitungan refluks minimum, yang dianggap sebagai komponen kunci
ringan adalah Dikloroetana dan komponen kunci beratnya adalah
Tetrakloroetilen.
R Min + 1 = ∑ [i . Xi] D (Pers 13-42, Perry’s hal 13-27)
[I -  
 dicari dengan Trial dan Error dari persamaan :
1-q =  I . Xi)/(I. F (Pers 13-43, Perry’s hal 13-27)
Karena umpan masuk dalam keadaan cair, maka nilai q = 0
1-0 =  I . Xi)/(I. F

1 =  I . Xi)/(I. F

Trial  dilakukan sampai menghasilkan  I . Xi)/(I. F = 0

Universitas
12

Hasil perhitungan Trial dan Error   


Hasil perhitungan  I . Xi)/(I. F 
Table L2.31 Hasil Perhitungan Refluks Xi Destilasi

Komponen Xi Ki Α Ө ( α . Xi )/(α - ө )
C2H4Cl2 0.050 4.717 5.866 0.040 0.050
C2Cl4 0.950 0.804 1.000 0.040 0.990
Total 1.000 1.0

 = 1,5449 disubtitusikan ke persamaan R min + = ∑ [i . Xi] D


[I -  
Tabel L2.32 Hasil Perhitungan Refluks Yi Destilasi

Komponen Yi Ki Α Ө ( α . Xi )/(α - ө )
C2H4Cl2 0.982 0.797 9.423 0.040 0.986
C2Cl4 0.018 0.085 1.000 0.040 0.019
TOTAL 1.000 1.005

Rmin + 1 = 1,005
Rmin = 1,005 – 1
Rmin = 0,005
Perhitungan Refluks
Aktual
Untuk pendingin menggunakan air, maka range R/Rmin = 1,2 – 1,5
Diambil R min = 1,35 (Sumber Rules of Thumb for Chemical Engineering hal.52)
R = 1,35 x Rmin
R = 1,35 x 0,005
R = 0,007
Menentukan entalpi bahan masuk
Tin = 113,473oC = 386,473oK
Treff = 25oC = 298oK

Universitas
12

Tabel L2.33 Entalpi Aliran Cair Masuk Destilasi

Komponen Massa (kmol) INT CpDt (Kj/Kmol) Hf (KJ)


C2H4Cl2 2,2137 4.590,4144 10.161,9544
C2Cl4 41,8221 5.245,4998 219.377,5584
TOTAL 44,0358 229.539,5128

Menentukan Entalpi bahan keluar atas :


Tout = 50,728oC = 323,728oK
T reff = 25oC = 298oK
Tabel L2.34 Entalpi Aliran Keluar Atas Destilasi

Komponen Massa (kmol) INT CpDt (Kj/Kmol) Hd (KJ)


C2H4Cl2 2,1916 3.356,4476 7.335,9780
C2Cl4 0,4182 3.837,9023 1.605,0897
TOTAL 2,6098 8.961,0678

Menentukan entalpi bahan keluar bawah :


Tout = 118,425oC = 391,425oK
Treff = 25oC = 298oK

Tabel L2.35 Entalpi Aliran Keluar Bawah Destilasi

Komponen Massa kmol INT CpDt (Kj/Kmol) Hb (KJ)


C2H4Cl2 0.0221 10.931,7356 241,9943
C2Cl4 41,4038 10.933,7356 452.698,6201
Jumlah 41,4260 452.940,6144

Menentukan panas yang dihasilkan kondensor


Hin + ΔHv = Hout + Qc
Dimana :
Hin = V x H + Hv
Hout = lo x ho + D x Hd

Universitas
12

Menghitung Hin kondensor :


Tin = 50,728oC = 323,728oK
Treff = 25oC = 298oK

Tabel L2.36 Entalpi Aliran Masuk Kondensor

Komponen Massa kmol l v INT CpDt (Kj/Kmol) Hin (KJ/jam)


C2H4Cl2 2,192 0.002 2,194 3.356,448 7.362,691
C2Cl4 0.418 0.001 0,419 3.837,902 1.608,928
Jumlah 2,610 8.971,619

Menghitung panas laten penguapan pada bagian atas


Dimana :
Hv = nv x Hvap
Hvap = A (1-T/Tc)n
nv = (1+R) x nd
dimana :
Hvap : panas penguapan pada suhu tertentu (kJ/kgmol)
Tc : temperature kritis (oK)
T : temperature kolom atas (oK)
Tabel L2.37 Panas Laten Penguapan Kondensor

Komponen A Tc N Nv Hvap Hv (KJ)


C2H4Cl2 45.426 561 0.342 0.3444 30.171,6876 10.390,95
C2Cl4 50.840 620 0.388 0.3907 34.519,2227 13.487,21
Jumlah 23.878,16

Panas yang dihasilkan kondensor


Qc = Hv
Qc = 23.878,16 kJ = 5.707,0172 kcal
Media pendingin menggunakan air, masuk pada 30oC dan keluar pada 50o
C kebutuhan air pendingin.
Tin = 30oC

Universitas
12

Tout = 50oC
Cp air = 1 kcal/kgoC
Qc = m air x cp air (T2-T1)
mair = Qc/(cpair (T2-T1))
mair = 5.707,0172/(1 x (50-30)) = 285,3509 kg
panas yang dibutuhkan reboiler
Hf + QR = Hd + Hb + Qc
QR = Hd + Hb + Qc – Hf
QR = 23.878,16 + 452.940,6144 + 8.916,0678 – 229.539,5128
QR = 256.240,3302 kJ
Steam yang digunakan adalah saturated steam pada suhu 300oC, dan
keluar sebagai kondensat pada suhu 150oC.
(Smith & Van Ness, 1975)
H (300oC) = 2.751 kJ/kg
H (150oC) = 632,1 kJ/kg
Sehingga massa steam saturated yang dibutuhkan:
= 256.240,3302 kJ/jam = 75,7413 kg/jam
1.751 + 632,1 kJ/kg
1.752
Tabel L2.38 Neraca Energi Overall Pada Destilasi

PanasMasuk (KJ/jam) PanasKeluar (KJ/jam)


Komponen
Aliran 7 Aliran 8 Aliran 9
C2H4Cl2 10.161,9544 7.355,9780 241,9943
C2Cl4 219.377,5584 1.605,0897 452.698,6201
Kondensor - 23.878,1608 -
Reboiler 256.240,3302 - -
Sub Total 485.779,8430 32.839,2286 452.940,6144
Total 485.779,8430 485.779,8430

Universitas
LAMPIRAN 3
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT

1 TANGKI
Kode : T-01
Jenis : Hemi Spherical
Fungsi : Menyimpan bahan baku dikloroetana selama 30 hari
Tujuan : a. menentukan tipe tangki
b. mementukan bahan konstruksi tangki
c. menentukan kapasitas tangki
d. menentukan diameter dan tinggi tangki
e. menentukan tebal dinding tangki
f. menentukan jumlah plate dan tebal shell tiap plate
g. menentukan tebal head tangki
h. menentukan tinggi head tangki

T-01

A. Menentukan Tipe Tangki


Dalam perancangan ini dipilih tipe tangki silinder tegak dengan dasar
datar (flate bottom) dan atasnya berbentuk eliptical dengan
pertimbangan :
1. Kondisi operasi tangki pada tekanan tinggi dan suhu kamar
2. Konstruksi sederhana sehingga harga lebih ekonomis

1 Universitas
12

B. Menentukan Bahan Konstruksi Tangki


Dalam perancangan ini dipilih bahan konstruksi tangki Carbon Steel
SA 283 Grade C, dengan pertimbangan :
1. Memiliki allowable working strees cukup besar
2. Harga relatif murah
3. Bahan relatif bahan korosi

C. Menentukan Kapasitas Tangki


1. Menghitung densitas campuran dikloroetana
Komponen Massa (kg/jam) ρ (kg/Liter) Volume (Liter)

C2H4Cl12 5.449.4293 1.2529 4349.45271


HCl 1,0899 1.1800 0.923644068
Total 5.450,5192 4350.376354

Pada kondisi suhu 30⁰C


ρ C2H4Cl12 = 1,2529 kg/lt
ρ HCl = 1,1800 kg/lt
ρ campuran = (x. ρ) C2H4Cl12 + (x. ρ) HCl
= (0,9998 x 1,2529) + (0,0002 x 1,1800)
= 1,2529 kg/lt
2. Menghitung kebutuhan dikloroetana
Kebutuhan dikloroetana = 5450.5192 kg/jam
Dirancang untuk persediaan 10 hari, dikloroetana yang harus
disediakan :
24 jam
= 5450.5192 kg/jam x x 30 hari
1 hari
= 3924373.824 kg x 2,205 lb/kg
= 8653244.282 lb
3. Menghitung volume tangki :
Volume Tangki = 3924373.824
1,2529
= 3132232.28 lt

Universitas
12

= 3132.2323 m3
Dengan faktor keamanan 10%, volume tangki :
Volume tangki = 1,1 x 3132.2323 m3 = 3445.45553 m3 =
121676.262 ft3 = 21671.47 barrel

D. Menghitung Diameter dan Tinggi Tangki


Dari persamaan 3.12 Brownell and Young untuk Large Closed Tank,
dengan metode optimal biaya atap dan shell/dinding dengan dua kali
biaya bottom per satuan luas diperoleh persamaan :
8
D= H.............................................................................................(1)
3
Dari persamaan 3.3. Brownell And Young
π.D2.H....................................................................................................
V= 4 (2)
8

2 .H 200,96 X H3
π( H) = 36
3
V= 4
H = 121676.262 x 36 1/3 = 27,934 ft = 4,8235 m
200,96
Diameter tangki :
8
D= H
3
8
D = x 27,934 ft
3
= 74.49064 ft
= 22.7047 m
Dari Appendix E, item 3, Brownell and Young hal 348 ukuran standar
tangki yang digunakan adalah :
D = 80 ft
H = 28 ft
V = 25.054 barrel

Universitas
12

E. Menghitung Tebal Dinding Tangki


Dari Appendix E untuk D = 80 ft dan H = 28 ft, terdapat 2 buah
coarses. Direncanakan menggunakan lebar plate komersial 14 ft
sehingga untuk tinggi 28 ft dipakai plate dengan ketebalan berbeda.

14 ft

........................... ............ H2

14 ft
H1
Bahan yang dipilih adalah Carbon Steel SA-283 Grade C (Tabel 13.1,
hal 251, Brownell) dengan karakteristik :
f = 12.650 psi
E = 85% = 0,85 (untuk double welded butt joint construction,
Brownell, hal 46)
c = 0,125 in (Brownell, hal 56)
Tebal dinding dihitung dengan persamaan 3.16, hal 45, Brownell :
𝑝𝑑
ts = + c.......................................................................................(3)
2𝑓𝐸

Dimana :
ts = tebal shell, in
f = stress yang diijinkan, psia
E = efesiensi pengelasan
d = diameter dalam tangki, in
p = tekanan operasi, psia
c = corrosion allowance, in
Tekanan dalam dinding dihitung dengan persamaan 3.17 Brownell,
hal 46 :
𝜌(𝐻−1)..........................................................................................................
p = 144 (4)
ρ = densitas air pada 60⁰F = 62,37 lb/ft2
H = tinggi dari dasar course ke puncak, ft
p = tekanan dalam tangki, psi

Universitas
12

Dari persamaan 3 dan 4 diperoleh :


ρ(H−1)d
ts = 2 X 144 X f X + c (Pers. 3.18 Brownell)
E
ts = 62,37 (H-1) (12 x 80) + 0,125

2 x 144 x 12.650 x 0,825


ts = 0,019335 (H-1) + 0,125
Direncanakan menggunakan shell plate dengan 96 in Butt-welded
course (Appendix E, item 4, Brownell and Young). Untuk ukuran
standar D = 80 ft dan H = 28 ft digunakan 2 coarse dengan ukuran
berbeda.
Coarse 1
ts 1 = 0,019335 (H-1) + 0,125
= 0,019335 (28 -1) + 0,125
= 0,647045 in
Dari ketentuan seperti pada hal 46 Brownell and Young dipilih shell
standar 5/16 in. Direncanakan menggunakan 10 plate untuk tiap
coarse dan allowance untuk vertical welded joint (jarak sambungan
antar plate) = 5/32 in, lebar 8 ft.
πd−weldlength (Brownell and Young, hal 55)
L = 12n
Dimana :
L = panjang tiap plate, ft
d = diameter dalma tangki + tebal shell
n = jumlah plate
Weld length = n x allowable welded joint
Sehingga :
L = 3,14 ((80 x 12) + 0,3125 – (10 x 5/32))
12 x 10
L= 25,1152
Jadi coarse 1
Panjang plate = 25,1152 ft
Lebar plate = 14 ft
Tebal shell = 5/16 in

Universitas

Anda mungkin juga menyukai