Jurnal Aisyah Maulidina Pane - 160200441 - HKM Pidana
Jurnal Aisyah Maulidina Pane - 160200441 - HKM Pidana
SKRIPSI
OLEH :
160200441
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2020
PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)
TERHADAP PELAKU DUMPING LIMBAH B3 KE MEDIA LINGKUNGAN
HIDUP TANPA IZIN
(TINJAUAN PUTUSAN NOMOR 462/Pid.Sus/LH/2018/PN.Bil)
SKRIPSI
OLEH :
Disetujui Oleh :
Sekretaris Hukum Pidana
Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., MS Dr. Mahmud Mulyadi, SH., M.Hum
NIP. 196303311987031001 NIP. 197404012002121001
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
2
CURRICULUM VITAE
A. DATA PRIBADI
Agama Islam
Alamat domisili Jalan Bambu VI No. 11
No. Telp 082161492844
Email aisyah.maulidinapane@yahoo.co.id
B. PENDIDIKAN FORMAL
INSTITUSI
TAHUN JURUSAN IPK
PENDIDIKAN
2004 - 2010 SD Swasta Pertiwi - -
Medan
2010 - 2013 SMP Islam Al-Ulum - -
Terpadu Medan
2013 - 2 016 SMA N 3 Medan IPA -
2016 - 2020 Universitas Ilmu Hukum 3.51
Sumatera Utara
AYAH IBU
3
ABSTRAK
Alvi Syahrin *
Mahmud Mulyadi **
Aisyah Maulidina Pane ***
Kata Kunci : Penerapan Undang – Undang No. 32 tahun 2009 tentang UUPPLH,
Dumping, Limbah B3.
i
ABSTRACT
Alvi Syahrin*.
Mahmud Mulyadi**
Aisyah Maulidina Pane***
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kontemporer. Hal ini karena isu lingkungan sejak dahulu sampai dewasa ini telah
timbul dan menjadi persoalan aktual, bahkan untuk masa yang akan datang tetap
persoalan lingkungan hidup tidak akan selesai sampai akhir zaman. Pemikiran
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
lain.3
1
Alvi Syahrin, Martono Anggusti, Abdul Aziz Alsa, Hukum Lingkungan Di
Indonesia: Suatu Pengantar, Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.
2
Lihat Pasal 1 angka 2 Undang – Undang No.32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (selanjutnya disingkat UUPPLH)
3
Pasal 1 angka 1 UUPPLH
1
Pada pasal 1 angka 3 Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang
ekonomi jangan sampai mengorbankan hak generasi yang akan datang untuk
masyarakat.5
Kurangnya rasa perduli yang dimiliki oleh pelaku industri akan hal
agar terwujudnya kualitas yang baik dan sehat merupakan hak konstitusional
4
Pasal 1 angka 3 UUPPLH
5
Alvi Syahrin, Beberapa Isu Hukum Lingkungan Kepidanaan, Jakarta:
PT.Sofiamedia, 2009, hlm. 62.
2
warga negara yang telah diatur dalam Pasal 28 H Undang – Undang Dasar
1945.6
misalnya air pada suatu saat dan tempat tertentu akan berbeda karakteristiknya
dengan air pada tempat yang sama tetapi pada saat yang berbeda.7
oleh para pelaku kegiatan industri yang menghasilkan limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun. Namun pada kenyataannya masih banyak dari mereka yang
yang jelas bagi setiap orang yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan
kerap kali mengalami pembuktian yang rumit dan mayoritas pelaku tindak pidana
lingkungan hidup yang di bawa ke pengadilan justru bebas atau hanya di hukum
percobaan. . Hal ini membuat mereka meremehkan ketentuan hukum yang ada
dan tidak melakukan tata cara pengelolaan limbah secara benar. Sehingga
masih saja ada di temui para pelaku kegiatan industri yang melakukan dumping
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) secara ilegal dan menyebabkan
terjadinya kerusakan pada mutu lingkungan hidup yang ada disekitar area
3
Wujud nyata dari perbuatan tersebut ditemui pada sebuah PT yang
PT Soedali Sejahtera tersebut tidak memiliki izin sejak berdiri pada tahun 2012
hingga akhirnya dilakukan sidak pada tahun 2018. Hal tersebut tentu akan
(Bahan Berbahaya dan Beracun) yang mereka hasilkan disebuah lahan terbuka
Sejahtera atau orang yang bertanggung jawab atas perbuatan tersebut hanya
dihukum 1 (satu) tahun penjara dengan masa percobaan 2 (dua) tahun serta
denda sebanyak Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang terhitung
cukup rendah untuk sebuah perusahaan seperti PT. Soedali Sejahtera. Sehingga
dianggap tidak benar-benar memberikan efek jera terhadap pelaku tindak pidana
lingkungan hidup tersebut. Hal tersebut terbukti saat terdapat pemberitaan yang
merah yang diduga berasal dari pabrik kain milik PT. Soedali. Pernyataan
Sejahtera berada. Melalui saluran yang berada di belakang pabrik dan melintas
8
Warta Bromo, Íni Fakta Pelanggaran Lingkungan ynag Pernah Dilakukan PT.
Soedali Sejahtera”, https://www.wartabromo.com/2019/12/11/ini-fakta-pelanggaran-
lingkungan-yang-pernah-dilakukan-pt-soedali-sejahtera/, pada tanggal 28 Mei 2020,
pukul 09.46.
4
Kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh para pelaku kegiatan industri
Berbahaya dan Beracun (B3) secara ilegal yang dapat merusak mutu lingkungan
462/Pid.Sus/LH/2018/PN.Bil)”
B. Perumusan Masalah
C. Metode Penelitian
Maksud metode ini ialah supaya kegiatan praktis dapat terlaksana secara
1. Jenis Penelitian
hukum yang mengkaji hukum tertulis dari berbagai aspek, yaitu aspek teori,
9
Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta : Rineka Cipta, 2004, hlm. 15
5
konsistensi, penjelasan umum pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan
normatif sering juga disebut “penelitian hukum dogmatik” atau penelitian hukum
teoritis”.10
Data Sekunder adalah data yang berasal dari sumber yang sudah
penelitian yang berwujud laporan, buku - buku mengenai hukum perdata, buku -
buku mengenai hukum jaminan, buku - buku mengenai hukum agraria, publikasi
elektronik maupun bentuk - bentuk lain yang berkaitan dengan penelitian empiris.
Data Sekunder dapat berupa bahan hukum Primer, Sekunder maupun Tersier.12
hukum primer terdiri dari perundang - undangan dan putusan hakim. 13 Dalam
penelitian ini bahan hukum primer yang terdiri atas peraturan perundang -
10
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung : PT Citra
Aditya Bakti, 2004, hlm. 102.
11
Ibid., hlm. 53.
12
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 2008,
hlm. 12.
13
Peter Mahmud Marzuki, Penelitia Hukum, Jakarta: Kencana, 2008, hlm. 141.
6
a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
hukum yang terutama yaitu buku - buku hukum termasuk skripsi, tesis dan
disertai hukum dan jurnal - jurnal hukum, 15 yang berkaitan dengan bahan
d. Jurnal Hukum
14
Ibid.
15
Ibid., hlm. 155.
7
D. Tijauan Pustaka
1. Lingkungan hidup
kepada suatu jenis tertentu dalam pengertian umum tentang lingkungan atau
pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal
benda kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
16
Syamsul Arifin, Aspek Hukum Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Medan: Medan Area University Press, 2014, hlm. 22.
17
Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta: Mutiara, 1980, hlm.
14-15.
18
Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungan, Buku I : Umum, Bandung:
Binacipta, 1980, hlm. 65.
8
dalam suatu rangkaian unsur - unsur bahwa pengertian lingkungan hidup adalah
sebagai berikut:19
rumah, sampah, mobil, angin, dan lain-lain. Keseluruhan yang disebut ini
sebagai komponen;
seluruh unsur serta faktor jasmani yang terdapat dalam alam, seperti
alam bendawi atau alam material, dan juga termasuk istilah dunia
19
N.H.T. Siahaan, Ekologi pembangunan dan hukum tata lingkungan, Jakarta:
Airlangga, 1987, hlm. 3.
20
Syamsul Arifin, Op.Cit., hlm. 24-25.
9
c. Lingkungan buatan (social environment)
2. Dumping
lingkungan hidup serta hal - hal yang dinyatakan merusak lingkungan hidup,
(pembuangan) yaitu setiap penyimpanan limbah di dasar laut dan lapisan dasar
laut atas kapal - kapal, pesawat udara, anjungan - anjungan, dan setiap kegiatan
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara
21
Lihat Pasal 1 angka 24 UUPPLH.
22
Harsanto Nursadi, Januari 2005. “Protokol 1996 Konvensi London tentang
Pembuangan Limbah dan Materi Lainnya”. Jurnal Hukum Internasional. Vol. 2, No. 2,
http://ijil.ui.ac.id/index.php/home/article/download/222/pdf_414 . 18 Februari 2020
10
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Kemudian Limbah bahan
total solid residue (TSR), kandungan ixed residue (FR), kandungan volatile solids
(VR), kadar air (sludge moisture content), volume padatan, serta karakter atau
sifat B3 (toksisitas, sifat kororsif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak,
reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan cepat, suhu yang tinggi
yang apabila didekatkan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber
nyala lain akan mudah menyala / terbakar dan apabila telah menyala
23
Ibid., hlm. 3.
24
Arif Zulkifli, Pengelolaan Limbah Edisi Kedua, Yogyakarta: Teknosain, 2017,
hlm. 42
11
Limbah ini dinyatakan berbahaya karena dapat menghasilkan oksigen
melepaskan oksigen dan limbah peroksida atau organik yang tidak stabil
atau lingkungan melalui drum berkarat yang berisi limbah jenis ini.
kondisi asam atau basa dapat menyebabkan terbakar pada kulit atau
sebab itu maka harus dilakukan pengelolaan yang benar agar tidak
12
BAB II
IZIN
tersebut perlu diperhatikan konsep dasar tindak pidana lingkungan hidup yang
bahasa latin yaitu delictum. Dimana diartikan dalam Kamus Besar Bahasa
istilah tindak pidana berasal dari bahasa Belanda yaitu strafbaar feit. Perkataan
feit itu sendiri dalam bahasa Belanda berarti “sebagian dari suatu kenyataan”,
strafbaar feit itu dapat diterjemahkan atau diartikan ke dalam bahasa Indonesia
25
Alvi Syahrin, Martono Anggusti, Abdul Aziz Alsa, Op.Cit, hlm. 83.
26
P.A.F. Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia Bandung: Sinar
Baru, 1984, hlm. 182.
27
Moeljatno, Azas-Azas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, hlm. 47.
a. Menurut Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP) dibedakan antara lain
kita menjadi Buku ke II dan Buku III melainkan juga merupakan dasar
keseluruhan.
karena itu siapa yang menimbulkan akibat yang dilarang itulah yang
pidana sengaja (dolus delicten) dan tindak pidana tidak sengaja (culpose
delicten).
berbuat.
konstruksi hukum dapat diartikan bahwa inti dari tindak pidana lingkungan
14
rumusan ini dikatakan sebagai rumusan umum (genius) dan selanjutnya
kalimat aktif dan dengan kalimat pasif (kata benda) dalam proses menimbulkan
akibat.28
Unsur - unsur tindak pidana dapat juga dikatakan sebagai elemen yang
terdapat didalam suatu tindak pidana atau bisa juga dikatakan sebagai hal-hal
(3) larangan itu disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu;
28
Perhatikan juga, Mudzakir, Aspek Hukum Pidana Dalam Pelanggaran
Lingkungan, dalam Erman Rajaguguk Kahindary (ed), Hukum Lingkungan Hidup di
Indonesia, 75 Tahun Prof. Dr Koesnadi Hardjasoemantri, S.H., M.I., 2001, hlm. 527.
15
b. Unsur - unsur materil yaitu dimana perbuatan tersebut harus bersifat
perbuatan yang tak boleh atau tak patut dilakukan. Jadi meskipun
orang tersebut dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana dumping limbah
B3.
Izin
lingkungan hidup maka harus dilakukan upaya preventif dan upaya represif.
29
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana,Jakarta: Bina Aksara, 2005, h. 54.
16
instrumen hukum perdata maupun hukum pidana. Penerapan ketiga instrumen
tata usaha negara yang dikenakan kepada penanggung jawab usaha dan/atau
media lingkungan yang rusak atau tercemar, berbeda dengan sanksi perdata
lainnya dalam upaya untuk menegakkan hukum lingkungan, yang tak kalah
pentingnya dari penerapan sanksi administrasi ini adalah terbuka ruang dan
30
Ibid., hlm. 173.
31
Lihat Pasal 1 ayat (1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 02 Tahun 2013 tentang Pedoman Penerapan Sanksi Administratif di Bidang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
32
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Sanksi Administratif di Bidang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Ibid,.hlm. 1.
17
Di lain sisi, dalam hukum lingkungan hidup juga terdapat penerapan
dengan masalah lingkungan, seperti: IMB, izin usaha, izin lokasi, dan
sebagainya.
wanprestasi.
33
Alvi Syahrin, Martono Anggusti, Abdul Aziz Alsa, Op.Cit., hlm. 180.
18
BAB III
462/Pid.Sus/LH/2018/PN.Bil)
A. Kasus Posisi
1. Kronologi
Terdakwa dalam kasus ini adalah Didik Hartono (60) yang diajukan ke
Berbahaya dan Beracun) tanpa izin yang dilakukan oleh PT. Soedali Sejahtera.
Beracun) tersebut telah berlangsung sejak tahun 2012 hingga akhirnya pada hari
Kamis tanggal 12 April 2018 sekitar pukul 09.50 petugas kepolisian dari
(Bahan Berbahaya dan Beracun) padat berupa sisa pembakaran batu bara serta
limbah Sludge IPAL yang hanya ditempatkan pada lahan terbuka milik PT.
Air Limbah) dan saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bahwa PT.
izin pembuangan limbah cair (IPLC) dan izin tempat penyimpanan sementara
limbah bahan berbahaya dan beracun (TPS LB3) dari instansi terkait yang oleh
karenanya kemudian dilakukan proses hukum lebih lanjut terhadap terdakwa
2. Dakwaan
Dakwaan adalah suatu surat atau akte yang memuat suatu perumusan
dari tindak pidana yang dituduhkan, yang sementara dapat disimpulkan dari
melakukan pemeriksaan.34
berdasarkan hal yang dimuat dalam dakwaan itu, hakim akan memeriksa perkara
tidak batal jika batas-batas dilampaui, namun putusan hakim hanya boleh
Dalam kasus ini, atas perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa Jaksa
berikut :
bergerak dalam bidang usaha tekstil sejak tahun 2012 sampai dengan
34
Tolib Effendi, Praktik Peradilan Pidana Kemahiran Beracara Pidana Pada
Pengadilan Tingkat Pertama, Malang: Setara Press, 2016, hlm. 115
35
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2005,
hlm.163
20
sekarang. Pada hari Kamis tanggal 12 April 2018 sekitar pukul 09.50
WIB atau setidak-tidaknya pada bulan April tahun 2018, atau setidak-
selanjutnya limbah yang dihasilkan berupa limbah padat Fly Ash dan
Bottom Ash yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara pada
mesin Boiler.
lebih 1 (satu) meter, sedangkan limbah padat Fly Ash diletakkan pada
begitu saja. Pada saat Tim gabungan Polda Jatim dan BLH Jatim
tersebut berjalan pada tahun 2012 hingga saat dilakukan sidak pada
April 2018 dan izin baru akan keluar di bulan Agustus 2018.
21
e) Bahwa berdasarkan hasil pengujian limbah PT Soedali Sejahtera,
berat yang terdapat pada limbah Sludge IPAL yaitu senilai 0,675 mg/l
4. Tuntutan
berikut :
diancam pidana dalam Pasal 104 jo. Pasal 60 UU RI No. 32 tahun 2009
tahun.
5. Putusan Pengadilan
22
a) Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap terdakwa adalah Direktur
tersebut.
atau pembuangan limbah sejak tahun 2012 belum memiliki izin dan izin
baru akan keluar sejak bulan Agustus 2018, namun kegiatan sudah
23
i) Bahwa atas pembelaan terdakwa tersebut Majelis berpendapat bahwa
hapusnya kesalahan.
B. Analisis Kasus
mempunyai fungsi untuk mendidik kembali dan memperbaiki kembali sikap dan
selama ini telah ia lakukan. Asas bagi kepentingan pelaku kejahatan yang
dalam kasus inituntutan yang diberikan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada
terdakwa bisa menjadi lebih baik dan agar terdakwa tidak melakukan perbuatan
mengenai tujuan pemidanaan yaitu tujuan dari hukum pidana ialah untuk
36
R. Wirdjono Prodjodikoro, Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia.
Bandung : Refika Aditama, 2002, hlm.81
24
Dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku Hakim mempunyai
memperhatikan nilai – nilai yang ada. Penjatuhan pidana yang dilakukan Hakim
terhadap pelaku dumping limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) tanpa izin
tersebut merupakan sesuatu yang penting, sebab hal tersebut dapat menjadi
penyesalan dan memicu pelaku untuk tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai gambaran bagi orang – orang agar
dikemudian hari tidak terjadi hal serupa. Mengingat sudah terlalu banyak
pidana pokok yang lain, akan tetapi merupakan cara penerapan pidana,
dalam masa percobaan itu memperbaiki diri dengan tidak melakukan tindak
harapan jika berhasil maka pidana yang telah dijatuhkan kepadanya itu tidak
a. Dalam putusan yang menjatuhkan pidana penjara, asal lamannya tidak lebih
dari satu tahun, jadi dalam hal ini pidana bersyarat dapat dijatuhkan dalam
37
Alvi Syahrin, Martono Anggusti, Abdul Aziz Alsa, Op.Cit, hlm. 395-396.
25
pidana yang diancamkan atas tindak pidana yang dilakukan, tetapi pidana
dijatuhkan Majelis Hakim terhadap terdakwa yaitu Didik Hartono dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun dengan masa percobaan 2 (dua) tahun dan denda
sebanyak Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) kuranglah tepat, karena
dianggap tidak akan memberikan efek jera. Sebab, dalam penerapannya sebuah
orang yang melanggarnya dan hukuman tersebut dapat menjadi gambaran bagi
setiap orang agar mencegah dirinya melakukan hal-hal serupa yang nantinya
taat pada hukum, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sosial dan keagamaan,
sehingga tercapai masyarakat yang aman, tertib dan damai dapat terpenuhi.
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan Beracun) tanpa izin yang diatur dalam Pasal 104 jo. Pasal 60
korporasi. Dimana dalam hal tersebut dilakukan atas nama badan usaha
tersebut merupakan salah satu bagian dari hak asasi manusia. Maka
27
2. Penerapan sanksi pidana terhadap pelaku dumping limbah B3 (Bahan
Terlepas dari hal tersebut jika dilihat dari perbuatan terdakwa yang hanya
B. Saran
pidana lingkungan hidup serta menjadi contoh bagi para pelaku industri
29
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Binacipta.
Effendi, Tolib, 2016, Praktik Peradilan Pidana Kemahiran Beracara Pidana Pada
Hamzah, Andi, 2005, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika.
Baru.
Rosdakarya.
30
Siahaan, N.H.T., 1987, Ekologi pembangunan dan hukum tata lingkungan,
Jakarta: Airlangga.
Erlangga.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, 2013, Penelitian Hukum Normatif : Suatu
University Press.
PT.Sofiamedia.
Syahrin, Alvi, Martono Anggusti dan Abdul Aziz Alsa, 2018, Hukum Lingkungan
Prenadamedia Group.
31
B. Peraturan Perundang-Undangan
Beracun.
C. Jurnal
No. 2, http://ijil.ui.ac.id/index.php/home/article/download/222/pdf_414 . 18
Februari 2020
https://id.scribd.com/doc/72748630/2-KONVENSI-BASEL-1989
Sri Sufiyati, Munsyarif Abdul Chalim, September 2017. “Kebijakan Hukum Pidana
Februari 2020
32
Tonny Samuel, Maret 2016, “Penerapan Tindak Pidana Lingkungan Bagi
No. 1. https://lldikti11.ristekdikti.go.id/jurnal/pdf/d32479a8-3092-11e8-9030-
54271eb90d3b/
D. Website
http://alviprofdr.blogspot.com/2014/09/penegakan-hukum-lingkungan.html
Warta Bromo, 2019, “Ini Fakta Pelanggaran Lingkungan ynag Pernah Dilakukan
pelanggaran-lingkungan-yang-pernah-dilakukan-pt-soedali-sejahtera/,
33