Anda di halaman 1dari 19

FINANCIAL RASIO

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Keuangan Syariah

Dosen Pengampu:
Sifwatir Rifáh, SE. MM.

Kelompok 4 :
1. Mohammad Shohibus Shulton 21602020155
2. Nila Nisatul Fitriyah 21602020143

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
LAMONGAN
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis mampu merampungkan salah satu
tugas yang berbentuk makalah sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh
mata kuliah Manajemen Keuangan Syariah..
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari sumbangsih orang-orang
terdekat Penulis, karena itu dengan tulus Penulis sampaikan banyak terima kasih
kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan Syariah semester V IAI
TABAH Kranji Paciran Lamongan yang telah membimbing penulis dengan
penuh kesabaran.
2. Para Pegawai perpustakaan IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan yang telah
membantu kami untuk menemukan referensi yang akurat.
3. Teman-teman sekelas semester V prodi Ekonomi Syariah fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan yang selalu mengarahkan
dan mengingatkan penulis jika penulis terdapat kekurangan.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun
tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Hal itu
dikarenakan kelemahan dan keterbatasan kemampuan Penulis semata. Saran dan
kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari audien/peserta diskusi yang
budiman. Akhirnya semoga makalah ini membawa manfaat tidak hanya bagi
Penulis namun juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Lamongan, 27 September 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2


A. Pengertian Analisis Rasio Keuangan ...................................................... 2
B. Pengguna Rasio Keuangan ...................................................................... 2
C. Jenis-jenis Rasio Keuangan ..................................................................... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................. 14


A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan,
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau
prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola
perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang
melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio
keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif
tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks
apa analisis tersebut diaplikasikan.
Pesatnya perkembangan yang terjadi telah mendorong dilakukannya
studi-studi yang menghubungkan rasio keuangan, dengan harapan akan
dapat ditemukan berbagai kegunaan objektif rasio keuangan. Beberapa yang
telah dilakukan di antaranya adalah yang menguji kegunaan rasio keuangan
untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan, memprediksi keuntungan
saham, dan memprediksi perubahan laba, akan tetapi, berbagai temuan dari
penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebenarnya masih jauh dari
memadai jika yang diinginkan adalah sebuah konstruksi formal teori
analisis rasio keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian analisis rasio keuangan ?
2. Bagaimana pengguna rasio keuangan ?
3. Apa jenis-jenis analisis rasio keuangan ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian analisis rasio keuangan.
2. Untuk mengetahui pengguna rasio keuangan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis analisis rasio keuangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang
digunakan sebagai indicator penilaian perkembangan perusahaan, dengan
mengambil data dari laporan keuangan selam periode akuntansi. Sehingga
dapat diketahui kinerja maksimum keuangan perusahaan. Rasio ini
seringkali digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memutuskan
kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan tersebut, terhadap
penyelamatan asset perusahaan. Sehingga tidak salah langkah dalam
mengambil keputusan.
Menurut Kasmir (2015:104) rasio keuangan adalah kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen
dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara
laporan keuangan. Kemudian, angka yang diperbandingkan dapat berupa
angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Menurut
Harahap (2015:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Rasio keuangan menunjukkan perkiraan yang sistematis anatara
perkiraan-perkiraan laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk
perbandingan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat
diinterprestasikan, perkiraa-perkiraan. Yang dibandingkan harus mengarah
pada hubungan ekonomis. Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai
alat ukur untuk menilai kinerja keuangan maka banyak rasio yang dapat
digunakan.1
B. Pengguna Rasio Keuangan

1
Darmawan, Dasar-Dasar Memahami Rasio Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UNY Press,
2020).

2
Manfaat analisis rasio keungan dirasakan oleh berbagai pihak yang
terllibat dalam lingkup bisnis diantaranya analisis sekuritas, penasihat
investasi, manajer investasi, banker investasi, penilai kredit, banker
korporat, dan investor individu menyederhanakan pihak-pihak
berkepentingan dalam beberapa kategori yaitu sebagai berikut:
1. Manajemen
Manajemen memiliki fungsi menjalankan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengendalian bisnis. Rasio
keuangan bermanfaat dalam setiap fungsi tersebut. Dalam
pengorganisasian, manajemen menggunakan analisis rasio untuk
menganggarkan berbagai lini aktivitas bisnisnya yaitumulai dari
rencana produksi, pemasaran, pendanaan, pembiayaan maupun
investasi. Penggunaan informasi-informasi pada rasio keungan juga
penting dalam hal menentukan sumber daya yang akan digunakan
dalam aktivitas bisnis baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Sebagaimana hal nya perencanaan rasio keuangan juga
akan bermanfaat bagi pelaksanaan ketiga fungsi manajemen
(pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian) untuk mencapai
standar/target yang direncanakan. Selanjutnya, rasio-rasio
keuangan yang telah dihitung menjadi patokan capaian target di
masa depan.2
2. Institusi keuangan
Institusi keuangan berkaitan dengan unsur pendanaan perusahaan
untuk mendukung aktivitas bisnis. Jika dapat diibaratkan,
pendanaan merupakan “bahan bakar” agar perusahaan dapat
memutar roda bisnisnya. Pihak-pihak yang termasuk didalam
institusi keuangan misalnya bank serta institusi-institusi lain
sebagai pihak ketiga pemberi pinjaman. Dalam peran nya tersebut,

2
Silvia Hendrayanti dkk., Manajemen Keuangan Teori dan Praktik, (Jawa Tengah: PT Nasya
Expanding Management, 2019), 113.

3
pemberi pinjaman harus melakukan analisis mendalam terkait
kelayakan perusahaan sebagai calon debitur. Analisis fundamental
tentunya tidak lepas dari data-data valid calon debitur.
Data-data tersebut berasal dari internal institusi keuangan (contoh
nya database bank) maupun yang diperoleh dari calon debitur.
Kompleksitas data-data membutuhkan suatu metriks pengukuran
yang efektif dalam membantu kreditor menentukan kelayakan
pemberian pinjaman. Dengan memanfaatkan rasio keuangan,
pemberi pinjamam akan tertarik untuk memeriksa dengan cermat
mengenai solvabilitas, profitabilitas dan likuiditas bisnis sebagai
gambaran kinerja perusahaan calon debitur. Analisis rasio keuangan
mempermudah institusi keuangan untuk menentukan berapa jumlah
kredit yang diberikan, berapa banyak bunga serta periode pelunasan
dengan mempertimbangkan kemampuan calon debitur. Hal ini
diharapkan dapat mengurangi kemungkinan kredit macet atau gagal
bayar di masa mendatang.
3. Investor
Sebagaimana institusi keuangan, kesalahan dalam mengambil
kebijakan investasi akan berdampak besar bagi investor. "Don't put
your egg in one basket" adalah ungkapan yang selain
mengisyaratkan pentingnya diversifikasi juga merupakan isyarat
bahwa investor harus berhati-hati dalam "mempercayakan"
pengelolaan uang nya. Dalam hal ini, jika "keranjang” jatuh maka
"telur-telur" akan pecah. Artinya, jika perusahaan mengalami
kerugian maka uang yang telah diinvestasikan dapat hilang.
Investor dapat menggunakan rasio keuangan sebagai alternatif
pilihan untuk menganalisis kelayakan investasi.3 Melalui
pengamatan rasio profitabilitas, likuiditas, solvabilitas dan efisiensi
investor memperoleh keyakinan untuk menginvestasikan dana yang

3
Silvia Hendrayanti dkk., Manajemen Keuangan Teori dan Praktik, 113.

4
dimiliki pada perusahaan dan optimis akan keuntungan yang
didapat.
4. Pemerintah
Keberadaan perusahaan memberikan kontribusi terhadap target
pendapatan fiskal negara. Pemerintah bergantung pada sektor
swasta untuk menghimpun salah satu sumber pendapatan negara
yakni pajak. Aktivitas bisnis menentukan berapa banyak pajak yang
harus dibayar. Semakin baik aktivitas bisnis yang ditandai dengan
keuntungan akhir periode maka semakin tinggi pula jumlah pajak
terutang. Komponen-komponen terkait penentuan pajak terutang
akan lebih efektif dan efisien jika disajikan dalam bentuk rasio
keuangan.
5. Serikat pekerja
Serikat pekerja adalah organisasi yang menaungi para pekerja dan
bertindak sebagai perwakilan pekerja dalam memperjuangkan hak
serta bertindak sebagai lembaga kontrol pekerja. Serikat pekerja
memerlukan informasi yang akurat tentang kinerja bisnis
perusahaan. Dalam hal ini, serikat pekerja dapat meninjau kembali
hak pekerja jika dirasakan kurang sesuai dengan kondisi
perusahaan. Misalnya, perusahaan membukukan keuntungan yang
terus meningkat dari tahun ke tahun namun tidak. diimbangi dengan
kenaikan gaji/upah pekerja. Serikat pekerja dapat menganalisis hal
tersebut melalui rasio keuangan sehingga menjadi salah satu dasar
negosiasi dengan perusahaan.4
6. Pekerja
Pekerja dapat memanfaatkan analisis rasio keuangan untuk
mengamati kelangsungan usaha perusahaan. Dalam hal ini, pekerja
dapat menentukan apakah perusahaan dalam kondisi baik serta

4
Silvia Hendrayanti dkk., Manajemen Keuangan Teori dan Praktik, 115.

5
dapat bertumbuh dengan baik untuk menjamin kesejahteraan
mereka di perusahaan.
7. Pelanggan
Pelanggan dapat mengetahui perkembangan bisnis perusahaan
dengan media rasio keuangan. Khususnya bagi pelanggan yang
melakukan pembelian secara kredit, analisis rasio keuangan
bermanfaat untuk menggambarkan bahwa perusahaan berkembang
dengan baik sehingga kesempatan mereka untuk melakukan
pembelian secara kredit masih terbuka atau bahkan dapat meningkat
di masa depan. Secara umum, melalui analisis rasio keuangan,
pelanggan mendapatkan kepastian keberlanjutan perusahaan.
8. Pemasok
Perusahaan memperoleh bahan baku dalam proses produksi melalui
pemasok. Pemasok memiliki kepentingan untuk menentukan
apakah perusahaan mampu melunasi kewajiban pembayaran
pembelian bahan baku tersebut apabila dilakukan secara kredit.
Melalui rasio keuangan, gambaran pertumbuhan bisnis akan
meyakinkan pemasok bahwa perusahaan dapat menyelesaikan
utang yang tertanggung saat jatuh tempo dan bertahan di masa
mendatang.
C. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
1. Rasio Profitabilitas
Profit (keuntungan) merupakan salah satu komponen penting
dalam perusahaan.5 Keberadaan profit menjadi indikator baiknya
operasi perusahaan selama satu periode. Rasio profitabilitas
menggambarkan seberapa efektif perusahaan menggunakan asset
dan modal untuk meningkatkan pendapatan serta menghasilkan

5
Rusydi Fuzan dkk., Manajemen Keungan Perusahaan, (Sumatera Barat: PT Global Eksekutif
Teknologi, 2023), 53.

6
keuntungan yang cukup agar dana tersedia demi pertumbuhan dan
diversifikasi operasi perusahaan.6
a. Rasio Tingakt Pengembalian Asset (Return On Asset
Ratio/ROA)
Semua perusahaan diharapkan dapat menggunakan asset
untuk menghasilkan keuntungan yang optimal (Bhebhe,
2018). Artinya, asset yang dimiliki berguna dalam aktivitas
bisnis sehingga dapat menciptakan keuntungan. Rendahnya
rasio ini mengindikasikan bahwa asset belum secara
maksimal dimanfaatkan khususnya dalam proses produksi.
Perusahaan dinilai belum mampu mengelola pemanfaatan
asset yang akan berdampak pada keputusan para pemangku
kepentingan. Formula penentuan rasio tingkat pengembalian
asset adalah sebagai berikut:
Keuntungan perusahaan
ROA = Rata−rata total aset

b. Rasio Tingkat Pengembalian Modal (Return On Equity


Ratio/ROE)
Rasio tingkat pengembalian atas modal menunjukkan
imbalan kepada investor dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Imbalan tersebut bergantung pada jumlah
kontribusi modal yang diinvestasikan di perusahaan
(Bhebhe, 2018). Semakin banyak persentase kontribusi
investor maka semakin besar pula imbalan yang diperoleh.
Keberadaan rasio ini dapat membantu investor untuk
memperkirakan kemungkinan imbalan yang akan
didapatkan saat memutuskan untuk berinvestasi
diperusahaan. Formula penentuan rasio tingkat
pengembalian modal adalah sebagai berikut:
Keuntungan perusahaan
ROE = Rata−rata total ekuitas pemegang saham

6
Rusydi Fuzan dkk., Manajemen Keungan Perusahaan, 54.

7
c. Rasio Operasi (Operating Ratio)
Semakin rendah nilai rasio operasi maka semakin tinggi
keuntungan yang berhasil dibukukan perusahaan (Bhebhe,
2018). Rasio operasi adalah cerminan beban usaha dan
penjualan bersih dalam operasional perusahaan. Dalam hal
ini, rasio ini menunjukkan beban yang dihasilkan dari
penjualan bersih. Semakin tinggi beban yang harus
ditanggung untuk menjual suatu produk maka dinilai
semakin tidak efektif penjualan tersebut. Formula penentuan
rasio operasi adalah sebagai berikut:
Beban usaha
Rasio Operasi = Penjualan bersih

2. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban dengan masa
jatuh tempo kurang dari atau sama dengan satu tahun (Bhebhe,
2018). Rasio likuiditas yang tinggi memang sangat baik jika dapat
tercapai. Namun, tingginya nilai rasio diluar batas kewajaran
menunjukkan bahwa perusahaan mengalokasikan dana yang
tersedia pada “area” lain sehingga dirasa kurang baik. Sebaliknya,
rasio likuiditas yang rendah mengandung arti bahwa perusahaan
sedang berusaha keras untuk melunasi kewajiban jangka pendek
nya. Untuk itu, perlu ada keseimbangan agar tercipta efesiensi.7
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini menghitung besaran alokasi asset lancer yang
digunakan untuk menutup kewajiban lancer perusahaan.
Dalam rasio lancar, manajemen serta pemangku kepentingan
dapat mengamati bagaimana ketersediaan dana di

7
Rusydi Fuzan dkk., Manajemen Keungan Perusahaan, 55.

8
perusahaan untuk pembayaran utang jangka pendek.
Formula penentuan rasio lancer adalah sebagai berikut:
Aset lancar
Rasio Lancar = Liabilitas lancar

b. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)


Rasio ini mencerminkan berapa kali jumlah persediaan
terjual selama satu periode atau berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menjual rata-rata persediaan. Semakin
sering persediaan terjual selama satu periode atau semakin
singkat waktu yang diperlukan (perputaran persediaan
tinggi) untuk menjual persediaan maka semakin baik
aktivitas bisnis perusahaan. Rasio yang rendah
mengindikasikan beberapa masalah diantaranya, kelebihan
jumlah persediaan, lemahnya pemasaran, harga yang terlalu
tinggi hingga penurunan jumlah permintaan. Namun,
perputaran yang terlalu tinggi nyata nya juga tidak dapat
dikatakan baiik karena dapat menandakan bahwa persediaan
terlalu rendah atau dalam jangka Panjang tingginya
perputaran persediaan lambat laun menimbulkan kejenuhan
pelanggan. Formula penentuan tingkat perputaran
persediaan adalah sebagai berikut:
𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑔𝑜𝑜𝑑 𝑠𝑜𝑙𝑑
Rasio Perputaran Persediaan = Rata−rata persediaan

c. Rasio Kas (Cash Ratio)


Peningkatan terhadap nilai rasio kas mengindikasikan
kemungkinan perusahaan untuk melunasi kewajiban lancer
nya dengan kas dan setara kas yang tersedia. Jika rasio
bernilai 1, jumlah kas dan setara kas sama dengan jumlah
kewajiban lancer. Nilai rasio diatas 1 artinya perusahaan
mampu melunasi kewajiban lancer tertanggung dengan kas
dan setara kas tersedia serta masih mampu untuk menambah
pinjaman di masa mendatang. Oleh sebab itu, perusahaan

9
harus mampu mengusahakan nilai rasio kas yang aman bagi
kelangsungan perusahaan. Formula penentuan rasio kas
adalah sebagai berikut:
Ekuivalen kas
Rasio Kas = Liabilitas lancar

3. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban khususnya kewajiban jangka Panjang.
Rasio ini juga berhubungan dengan ketersediaan dana di perusahaan
melalui proses pendanaan yang dilakukan guna membiayai
operasional bisnis.
a. Rasio Utang Terhadap Modal (Debt To Equity Ratio)
Rasio utang terhadap modal menggambarkan jumlah utang
yang terutang sehubungan dengan ekuitas pemegang saham.
Jika lebih nilai rasio tinggi yang menandakan bahwa lebih
banyak jumlah utang dibandingkan ekuitas pemilik dana
yang tersedia di perusahaan didominasi oleh pendanaan
jangka pendek dibandingkan suntikan modal dari investor.
Dalam hal ini, perusahaan perlu menciptakan iklim investasi
yang baik sehingga dapat menarik minat investor, tujuan nya
agar tercapai keseimbangan antara utang dan ekuitas.
Formula penentuan rasio utang terhadap ekuitas adalah
sebagai berikut:
Total liabilitas
Debt To Equity (D/E)Ratio = Total ekuitas

b. Rasio Utang Terhadap Asset (Total Debt To Assets)


Rasio ini menghitung proporsi tingkat utang baik utang
jangka pendek maupun jangka panjang terhadap asset lancer
dan asset tetap perusahaan.8 Perusahaan harus berhati-hati
agar proporsi utang tidak melebihi sumber pendanaan lain
misalnya investasi. Dalam hal ini, perlu dilakukan kebijakan

8
Rusydi Fuzan dkk., Manajemen Keungan Perusahaan, 57.

10
pengendalian pinjaman agar tidak mendominasi. Nilai rasio
yang tinggi mencerminkan presentasi utang terhadap asset
tergolong besar sehingga kedepan nya perolehan asset
dengan dana pinjaman sebaikinya dibatasi. Formula
penentuan rasio utang terhadap asset adalah sebagai berikut:
Total liabilitas
Rasio Utang Terhadap Aset = Total aset

c. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turnover Ratio)


Rasio ini mencerminkan seberapa efektif aset tetap
digunakan dalam proses bisnis sehingga dapat menghasilan
penjualan yang tinggi. Investor dapat mengamati apakah
dana yang diinvestasikan untuk pembelian aset tetap telah
dimanfaatkan secara rasional. Nilai rasio yang tinggi
menunjukkan bahwa perputaran aset tetap tergolong baik
yang ditandai dengan optimalisasi pemanfaatan aset tetap
untuk penjualan. Sebalik nya, rendahnya nilai rasio
menandakan bahwa aset belum dimanfaatkan secara baik
sehingga perlu dilakukan peningkatan fungsi aset dalam
menunjang penjualan. Selain itu, perusahaan perlu
melakukan pembatasan pembelian aset dan menemukan cara
lain yang lebih efektif untuk meningkatkan jumlah
penjualan, misal nya melalui penghematan biaya atau
metode lain.9 Formula penentuan rasio perputaran aset tetap
adalah sebagai berikut:
Penjualan
Rasio Perputaran Aset Tetap =
Total aset tetap

4. Rasio efesiensi
Efisiensi bisnis dapat tercapai apabila perusahaan lebih banyak
memanfaatkan sumber daya (misalnya aset) untuk menciptakan
pendapatan sehingga pendapatan akan melebihi beban tertanggung.

9
Rusydi Fuzan dkk., Manajemen Keungan Perusahaan, 58.

11
Hal ini dapat dilakukan melalui pengendalian biaya dengan cara
membatasi pengeluaran yang tidak menambah nilai perusahaan.10
a. Rasio Beban Operasi (Operating Expense Ratio)
Rasio beban operasi membantu manajemen dan pemangku
kepentingan untuk memahami seberapa banyak
pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan
pendapatan. Rasio ini dapat menjadi acuan manajemen untuk
menghilangkan biaya yang tidak meningkatkan profitabilitas
perusahaan. Rasio dengan angka yang rendah menunjukkan
kondisi perusahaan yang baik karena perbandingan beban
operasi lebih kecil daripada total pendapatan. Formula
penentuan rasio beban operasi adalah sebagai berikut:
Beban operasi
Rasio Beban Operasi = Total pendapatan

b. Rasio Perputaran Aset (Total Assets Turnover Ratio)


Rasio perputaran aset mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan penjualan dari aset yang tersedia yaitu
membandingkan penjualan bersih dengan rata-rata total aset
(aset lancar dan aset tetap). Rasio perputaran yang tinggi
menandakan bahwa perusahaan telah menggunakan aset
secara efisien. Tinggi nya nilai rasio tercermin pada tingkat
penjualan yang tinggi apabila dibandingkan dengan total
aset. Artinya, perusahaan telah mengoptimalkan penggunaan
aset untuk menghasilkan penjualan. Formula penentuan
rasio perputaran aset adalah sebagai berikut:
Penjualan
Rasio Perputaran Aset = 0.5 x total aset

10
Rusydi Fuzan dkk., Manajemen Keungan Perusahaan, 59.

12
c. Rasio Perputaran Utang Usaha (Accounts Payable Turnover
Ratio)
Rasio perputaran utang usaha diartikan sebagai berapa kali
perusahaan melunasi utang pada pemasok. Formula
penentuan rasio perputaran utang usaha adalah sebagai
berikut:
Total pembelian
Rasio Perputaran Aset = Rata−rata utang usaha

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang
digunakan sebagai indicator penilaian perkembangan perusahaan, dengan
mengambil data dari laporan keuangan selam periode akuntansi. Sehingga
dapat diketahui kinerja maksimum keuangan perusahaan. Rasio ini
seringkali digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memutuskan
kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan tersebut, terhadap
penyelamatan asset perusahaan. Sehingga tidak salah langkah dalam
mengambil keputusan.
Manfaat analisis rasio keungan dirasakan oleh berbagai pihak yang
terllibat dalam lingkup bisnis diantaranya analisis sekuritas, penasihat
investasi, manajer investasi, banker investasi, penilai kredit, banker
korporat, dan investor individu menyederhanakan pihak-pihak
berkepentingan dalam beberapa kategori yaitu: manajemen, institusi
keuangan, investor, pemerintah, serikat pekerja, pekerja, pelanggan,
pemasok.
Jenis-jenis rasio keuangan ada empat yaitu: Pertama, rasio
profitabilitas menggambarkan seberapa efektif perusahaan menggunakan
asset dan modal untuk meningkatkan pendapatan serta menghasilkan
keuntungan yang cukup agar dana tersedia demi pertumbuhan dan
diversifikasi operasi perusahaan. Kedua, rasio likuiditas mengukur
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek yaitu
kewajiban dengan masa jatuh tempo kurang dari atau sama dengan satu
tahun. Ketiga, rasio solvabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban khususnya kewajiban jangka Panjang. Dan
keempat, rasio efisiensi bisnis dapat tercapai apabila perusahaan lebih
banyak memanfaatkan sumber daya (misalnya aset) untuk menciptakan
pendapatan sehingga pendapatan akan melebihi beban tertanggung.

14
B. Saran
Setitik harapan dari kami sebagai penyusun kepada semua pihak baik
pengkoreksi maupun pembaca untuk memberikan kritik dan saran kepada
kami. Karena makalah yang kami susun ini masih terlihat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam makalah
ini.

15
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. 2020. Dasar-Dasar Memahami Rasio Laporan Keuangan, Yogyakarta:
UNY Press.
Fuzan, Rusydi dkk. 2023. Manajemen Keungan Perusahaan. Sumatera Barat: PT
Global Eksekutif Teknologi.
Silvia Hendrayanti, Silvia dkk. 2019. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik.
Jawa Tengah: PT Nasya Expanding Management.

16

Anda mungkin juga menyukai