Anda di halaman 1dari 3

1.

Penanganan informasi publik yang dikecualikan dari akses publik dapat menjadi
perdebatan yang kompleks.

Di satu sisi, Badan Publik memiliki tanggung jawab untuk memberikan akses informasi yang
transparan kepada masyarakat sebagai bagian dari pelayanan publik yang baik.

Namun, di sisi lain, ada beberapa informasi yang mungkin perlu dikecualikan untuk alasan
tertentu, seperti keamanan nasional, privasi individu, atau kerahasiaan bisnis.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan akan transparansi dan


perlindungan informasi yang sensitif. Berikut adalah beberapa analisis mengenai
penanganan informasi publik yang dikecualikan dari akses publik:

1. Keamanan Nasional:

Informasi yang berkaitan dengan keamanan nasional sering kali dikecualikan


dari aksespublik.

Ini termasuk informasi tentang pertahanan negara, intelijen, atau strategi keamanan yang
jika diungkapkan dapat membahayakan kepentingan nasional.

Penyajian informasi terkini yang mempertimbangkan perkembangan teknologiinformasi


dapat membantu memastikan bahwa informasi sensitif ini tetap aman dari akses yang
tidak sah.

2. Privasi Individu:

Perlindungan privasi individu adalah aspek penting dalam penanganan informasi publik.

Ada informasi pribadi yang tidak seharusnya diungkapkan kepada publik, seperti informasi
medis, identitas yang terkait dengan kejahatan korban, atau data pribadi lainnya.

Badan Publik perlu memastikan bahwa informasi ini dilindungi dengan baik dan hanya
diungkapkan jika diperlukan sesuai dengan undang-undang privasi yang berlaku.

3. Kerahasiaan Bisnis:

Informasi yang berkaitan dengan kerahasiaan bisnis dapat dikecualikan


dari akses publikuntuk melindungi kepentingan komersial perusahaan.

Misalnya, rincian tentang strategi pemasaran, inovasi produk, atau data internal yang
dapat memberikan keunggulan kompetitif kepada pesaing.

Meskipun Badan Publik harus transparan, perlindungan terhadap informasi ini penting
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan persaingan yang sehat.
Analisis penanganan informasi publik yang dikecualikan dari akses publik harus
mempertimbangkan prinsip-prinsip transparansi, perlindungan privasi, kepentingan
nasional, dan pertimbangan hukum yang berlaku.

Setiap kasus harus dievaluasi dengan hati-hati untuk menentukan apakah pengecualian
tersebut memenuhi persyaratan yang sah dan memperhatikan keseimbangan
antara aksesinformasi publik dan perlindungan informasi sensitif.

Sumber : • Freedom of Information Foundation. (n.d.). Exemptions and Exclusions from


Access to Information Laws. Diakses pada 29 Mei 2023, dari
https://www.freedominfo.org/regions/

• Transparency International. (2016). Open Data, Transparency and Accountability.


Diakses pada 29 Mei 2023, dari https://www.transparency.org.uk/wp-
content/uploads/2016/09/Open-Data-Transparency-and-Accountability.pd

2. Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik, dinyatakan bahwa :

1. Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan

Undang-Undang ini.

2. Setiap Orang berhak:

o Melihat dan mengetahui Informasi Publik;

o Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh

Informasi Publik;

o Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesuai dengan

Undang-Undang ini; dan/atau

o Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.
3. Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan Informasi Publik

disertai alasan permintaan tersebut.

4. Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan apabila

dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai

dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Anda mungkin juga menyukai