Epistimologi Metopen
Epistimologi Metopen
Epistemologi dapat disebut dengan teori pengetahuan (theory of knowledge). Secara etimologi
istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti
teori. Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau
sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan. Secara sederhana Epistemologi
merupakan pokok bahasan yang mengkaji tentang pengetahuan serta kaitannya dengan
kebenaran yang hakiki.
Lebih luas mengenai epistemologi, Dagobert D’ Runes, seorang ahli filsafat dari Universitas
Vienna menyatakan bahwa Hakikat dari Epistemologi merupakan upaya dalam mekaji sumber
dari kebenaran atau ilmu secara structural. Metode yang digunakan dalam 9 mengkaji kebenaran
harus menggunakan metode yang valid sehingga hasil yang didapatkan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tujuan dari penjelasan ini merupakan upaya untuk
menghindari kejadian yang bisa berakibat buruk pada peradaban manusia.
Pembahasan metode penelitian lebih pada aspek epistimologi, yaitu cara memperoleh ilmu
pengetahuan dengan metode ilmiah. Cara menyusun tubuh pengetahuan ini menurut Jujun,
didasarkan pada:
1. Kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten
dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
2. Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut.
3. Melakukan verifikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenaran dan menyatakan secara
factual ( Jujun Suriasumantri, 2010).
Epistemologi ilmu terdiri dari tiga bagian yaitu: observasi, inferensi dan induksi. Observasi
adalah usaha melihat, mengamati dan mengevaluasi kenyataan yang ada, lalu menetapkan
asumsi, klasifikasi, abstraksi, hakikat, tipe, ideal dengan menunjukkan generalisasi. Observasi
diperlukan untuk membuktikan adanya suatu fenomena yang berkaitan erat dengan dengan
aktivitas manusia. Sementara itu deduksi membicarakan cara-cara untuk mencapai kesimpulan-
kesimpulan bila lebih dahulu telah diajukan pertanyaanpertantaan mengenai semua atau sejumlah
ini diantara suatu kelompok sesuatu. Kesimpulan yang sah pada suatu penalaran deduktif selalu
merupakan akibat yang bersifat keharusan dari pernyataan-pernyataan yang lebih dahulu
diajukan. Sedangkan induksi membicarakan tentang penarikan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan kusus. Kesimpulan hanya bersifat probabilitas berdasarkan atas pernyataan-
pernyataan yang telah diajukan.
Tujuan epistemologi menurut Jacques Martain adalah: “Tujuan epistemologi bukanlah hal yang
utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat-
syarat yang memungkinkan saya dapat tahu”. Hal ini menunjukkan, bahwa epistemologi bukan
untuk memperoleh pengetahuan meskipun keadaan ini tak bisa dihindari, akan tetapi yang
menjadi pusat perhatian dari tujuan epistemologi adalah lebih penting dari itu, yaitu ingin
memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan.
Sumber :
1. https://www.semanticscholar.org/paper/Pendekatan-Kualitatif-%28Paradigma%2C-
Epistimologi%2C-dan-Syaiful-Rizal/51745eac00369d17f624ebec2508f6ec4c72a472
2. http://repository.uinsu.ac.id/9106/1/BUKU%20METODOLOGI%20PENELITIAN
%20KUANTITATIF%20DR.%20NURSAPIA%20HARAHAP.pdf