Anda di halaman 1dari 23

FORMULIR ANALISIS JABATAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA

ANALISIS JABATAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA


BARAT

DAFTAR PERTANYAAN

1. Identitas Jabatan :
1.1 Nama Pegawai : MERCY NANNA,S.Kep,Ns
1.2 Tempat/ Tanggal Lahir : PALU,15 APRIL 1984
1.3 Nama Jabatan : PERAWAT MUDA
(Tulislah nama jabatan yang sekarang Saudara pangku sesuai dengan
nama yang tersebut dalam surat keputusan)
1.4 Nomor Induk Pegawai :198404152008012017
1.5 Masa Kerja dalam Jabatan : Enam (6) Tahun Sembilan (9) Bulan
1.6 Masa Kerja Keseluruhan : Tujuh (7) Tahun Lima (5) Bulan
1.7 Unit Kerja : Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
(Tulis unit kerja tempat Saudara bekerja)
ESELON IV : Sub Bidang Sumber Daya Keperawatan
ESELON III : Kepala Bidang Keperawatan
ESELON II : Direktur RSUD Manokwari
ESELON I : Kementerian Kesehatan RI
1.8 Riwayat Jabatan :-
1.9 Pangkat : Penata / III c
1.10 Pengetahuan : Ilmu keperawatan
1.11 Keterampilan : Merawat Pasien
1.12 Pendidikan : S1 Keperawatan
1.13 Kursus/Pelatihan : Pelatihan Pengobatan TBC Dan AIDS
Pelatihan Neonatus
1.14 Pengalaman kerja : Magang di RSUD Manokwari tahun 2006
1.15 Bakat kerja : Merawat Pasien
1.16 Temperamen kerja : Sabar dan Ulet
1.17 Minat kerja : Pekerja Keras
1.18 Kondisi fisik : Sehat

2. RINGKASAN TUGAS JABATAN


Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien dengan penerapan metode
Asuhan Keperawatan melalui kerjasa tim yang di harapkan dapat membantu
proses penyembuhan atau pemulihan dari penyakit yang di alami.

3. RINCIAN TUGAS JABATAN

RINCIAN TUGAS
NO Apa yang dikerjakan Bagaimana dikerjakan Apa Tujuannya

1 Membaca Laporan Setelah tiba di ruangan, Untuk memberikan


Pergantian Shiff membaca laporan shiff informasi tentang kondisi
sebelumnya untuk mengetahui umum pasien kepada shiff
secara umum kondisi pasien selanjutnya.
yang sedang di rawat saat itu.
2 Observasi Pasien Memeriksa keadaan seluruh Untuk mengetahui secara
pasien yang sedang di rawat langsung kondisi pasien
pada hari tersebut berupa yang di rawat saat itu
keadaan umum pasien, cairan

1
yang terpasang, adakah yang
perlu di lakukan pemasangan
ulang infus, ganti botol cairan,
ataupun aff infus dan
memberikan implementasi
lainnya sesuai instruksi dari
dokter pada saat visite di hari
tersebut.
3 Mengukur tanda Tekanan Darah : Tekanan Darah
tanda vital pasien  Siapkan alat yang di Untuk mengetahui
berupa tekanan perlukan yaitu keadaan hemodinamik
darah, denyut nadi, spigmomanometer set dan pasiendan keadaan
suhu tubuh dan stetoskop kesehatan secara
pernapasan  Jelaskan kepada menyeluruh.
pasiententang tindakan
yang akan di lakukan
 Gulung lengan baju
pasienbagian atas,
mengukur tekanan darah di
lakukan pada lengan yang
tidak terpasang infus
 Palpasi arteri brachialis
 Pasang manset dengan rata
pas sekeliling lengan atas
2,5 cm di atas nadi
brachialis
 Palpasi arteri radialis atau
brachialis dengan ujung jari
dari satu tangan sambil
menggembungkan manset
dengan cepat sampai
tekanan 30 mmHg di atas
titik dimana denyut tidak
teraba
 Kempiskan manset dan
tunggu 30 detik
 Pasang stetoskop pada
telinga dan pastikan bunyi
nya jelas
 Ketahui lokasi arteri
brachialis dan letakkan

2
diafragma stetoskop di atas
nya
 Tutup katup balon tekanan
darah searah jarum jam
sampai kencang
 Gembungkan manset 30
mmHg di atas tekanan
sistolik yang di palpasi
 Dengan perlahan lepaskan
dan biarkan sampai air
raksa turun dengan
kecepatan 2-3 mmHg per
detik
 Perhatikan titik pada
manometer saat bunyi jelas
yang pertama terdengar
 Lanjutkan mengempiskan
manset, perhatikan dimana
bunyi muffled atau
dampened timbul
 Lanjutkan mengempiskan
manset, perhatikan titik
pada manometer sampai 2
mmHg terdengar dimana
bunyi tersebut hilang
 Kempiskan manset dengan
cepat dan sempurna, buka
manset dari lengan kecuali
jika ada rencana untuk
mengulang
 Catat hasil pada catatan
perawat dan laporkan pada
dokter jika hasil yang di
peroleh di atas atau di
bawah batas normal
Denyut Nadi
 Siapkan alat yang di Denyut Nadi
perlukan seperti jam tangan Mengetahui denyut nadi
atau stopwatch, pena dan (irama, frekuensi dan
kertas atau lembar catatan kekuatan) dan menilai
perawat kemampuan fungsi

3
 Letakkan dua ujung jari kardiovaskuler
pertama di atas alur sekitar
bagian radial atau ibu jari
bagian dalam pergelangan
tangan klien
 Tekan sedikit pada radius
abaikan nadi awalnya,
kemudian rilekskan
tekanan sehingga nadi
dapat diraba dengan mudah
 Setelah nadi dapat
dirasakan secara teratur,
lihat detik pada jam tangan
untuk mengitung frekuensi,
jika jarum panjang sampai
pada angka tertentu, mulai
menghitung dengan nol,
satu, dan seterusnya
 Jika nadi teratur, hitung
frekuensi selama 15 detik
lalu di kalikan 4, namun
jika nadi tidak teratur
hitung frekuensi selama 60
detik / 1 menit
 Catat hasilnya di lembaran
catatan perawat dan
laporkan jika hasil yang di
dapat di atas atau di bawah
normal
Suhu Tubuh
 Siapkan alat berupa Suhu Tubuh
thermometer, kapas Untuk mengetahui rentang
alkohol, dan sarung tangan suhu tubuh
(handscoon)
 Beritahu pasiententang
tindakan yang akan
dilakukan
 Gunakan sarung tangan
 Sebelum mengukur suhu
terlebih dahulu
mendesinfeksi thermometer

4
yang akan di gunakan
dengan kapas alcohol dan
pastikan ketiak (axilla)
dalam keadaan kering
 Masukkan thermometer ke
tengah ketiak, turunkan
lengan dan silangkan
lengan bwah pasienuntuk
mempertahankan posisi
yang tepat dari
thermometer
 Pertahankan posisi
thermometer selama 5-10
menit
 Ambil thermometer dan
baca hasilnya
 Bersihkan thermometer
dengan kapas alcohol lalu
turunkan tingkat air
raksanya
 Catat di lembaran catatan
perawat dan laporkan hasil
yang abnormal kepada
dokter
 Lepaskan handscoon dan
cuci tangan

Pernapasan
 Siapkan alat berupa jam Penapasan
tangan atau stopwatch Mengetahui frekuensi,
 Beritahu pasiententnag irama, kedalaman dan tipe
tindakan yang akan pola pernapasan serta
dilakukan kemampuan fungsi napas
 Observasi siklus
pernapasan lengkap (sekali
inspirasi dan sekali
ekspirasi)
 Setelah siklus terobservasi,
lihat pada jarum detik jam
tangan dan hitung

5
frekuensinya
 Jika irama teratur, hitung
selama 30 detik lalu
dikalikan 2
 Jika pernapasan tidak
teratur , hitung 1 menit
penuh
 Catat hasilnya pada lembar
catatan perawat dan
laporkan hasil yang
abnormal kepada dokter
4 Memasang infus  Siapkan alat berupa Memenuhi kebutuhan
standar infus, set infus, cairan dan elektrolit serta,
cairan sesuai kebutuhan untuk pengobatan dan
klien, jarum infus (abocath) pemberian nutrisi.
dengan ukuran yang
sesuai, torniket, kapas
alcohol, plester, gunting,
kasa steril, betadin, sarung
tangan (handscoon)
 Jelaskan kepada
pasiententang prosedur
yang akan dilakukan
 Hubungkan cairan dan
infus set dengan
memasukkan kebagian
karet atau akses selang ke
botol infus
 Isi cairan ke dalam set infus
dengan menekan ruang
tetesan (chamber) sehingga
terisi setengah dan buka
klem selang untuk
mengalirkan udara keluar
selang
 Lakukan pembendungan
dengan torniket 10-12 cm
di atas tempat penusukan
dan anjurkan pasienuntuk
menggenggam (bila

6
pasiensadar)
 Gunakan sarung tangan
(handscoon)
 Desinfeksi area yang akan
di tusuk dengan kapas
alcohol
 Lakukan penusukan pada
vena dengan meletakkan
ibu jari di bagian bawah
vena dan posisi jarum
(abocath) mengarah ke atas
 Perhatikan keluarnya darah
melalui jarum, apabila
darah keluar, tarik mandrin
(jarum bagian dalam)
sambil meneruskan
tusukan jarum luar ke
dalam vena
 Lepaskan mandrin , tahan
bagian atas vena dengan
menekan menggunakan jari
tangan agar darah tidak
keluar, lalu sambungkan
dengan selang infus
 Buka pengatur tetesan dan
atur kecepatan sesuai dosis
yang berikan oleh dokter
 Lakukan fiksasi dengan
kasa steril dan plester
 Lepaskan sarung tangan
dan cuci tangan
 Tulis tindakan dalam
lembar catatan perawat

5 Aff Infus (melepas  Siapkan alat berupa sarung Bila tangan yang
infus) tangan, kapas alcohol, terpasang infus plebitis,
plester dan gunting plester atau atas instruksi dokter
 Beritahu pasiententang karena pasiensudah bisa
tindakan yang akan di berikan obat atau nutisi
dilakukan per oral (mulut).

7
 Gunakan sarung tangan
 Basahi fiksasi infus dengan
menggunakan kapas
alcohol atau kapas
berminyak agar sewaktu
melepas plester
rambut/bulu tangan tidak
ikut tercabut yang akan
menyebabkan nyeri
 Tarik/lepaskan sambungan
infus dan abocath/ jarum
dari dalam vena secara
perlahan
 Setelah jarum tercabut,
deep/tekan bekas luka
dengan kapas alcohol dan
fiksasi secepatnya dengan
plester agar darah tidak
mengalir keluar dari bekas
infus
 Buang botol cairan, selang,
dan abocath bekas ke
tempat sampah
 Lepaskan sarung tangan
dan cuci tangan
 Catat tindakan yang
dilakukan di lembar catatan
perawat
6 Menyiapkan obat obat  Siapkan alat alat seperti Mempersiapkan obat
injeksi (obat dari ampul dan vial obat sesuai dalam bentuk suntikan
ampul dan vial) kebutuhan klien, sesuai instruksi dari
Spuit/disposible sesuai dokter berdasarkan
kebutuhan, kapas alcohol, kebutuhan pasien
gergaji ampul, label obat,
buku daftar catatan injeksi,
kasa steril
 Beritahu pasiententang
tindakan yang akan
dilakukan
 Periksa label obat dengan
catatan pemberian obat

8
sesuai prinsip “lima benar”
 Lakukan penghitungan
dosis sesuai kebutuhan
 Pegang ampul dan
turunkan cairan diatas
leher ampul dengan cara
menjentikkan jari tangan
pada leher ampul beberapa
kali atau dengan memutar
ampul dengan tangan
searah jarum jam agar
seluruh obat pada ampul
akan turun ke bagian
bawah ampul
 Letakkan kasa steril
diantara ibu jari tangan
dengan ampul kemudian
patahkan leher ampul
 Buang leher ampul pada
tempat khusus
 Tempatkan ampul pada
daerah yang datar
 Buka penutup jarum spuit
lalu masukkan jarum
kedalam ampul tepat pada
bagian tengah
 Aspirasi jumlah cairan dari
ampul sesuai dosis yang di
butuhkan
 Keluarkan jarum dari
ampul menghadap ke atas,
lalu keluarkan gelembung
udara dari dalam spuit

7 Skin test antibiotik  Siapkan alat seperti sarung Memasukkan sejumlah


dengan cara injeksi tangan, kapas alcohol, obat obat (antibiotik) pada
subcutan yang akan di suntikkan jaringan subcutan di
dalam disposible 1 cc, bawah kulit untuk di
pulpen/spidol absorbsi sehingga di
 Jelaskan prosedur yang ketahui reaksi

9
akan dilakukan kepada pasienterhadap antibiotik
klien yang akan di berikan
 Pasang sarung tangan cocok atau tidak
 Pilih area penyuntikan dan
desinfeksi dengan kapas
alcohol
 Buka tutup jarum
 Tarik kulit jaringan lemak
dengan ibu jari
 Dengan ujung jarum
menghadap ke atas
masukkan jarum dengan
sudut 45º
 Masukkan obat secara
perlahan
 Setelah itu cabut jarum
dengan sudut yang sama
ketika jarum di masukkan
sambil melakukan
penekanan dengan kapas
pada area bekas
penyuntikan
 Beri tanda lingkaran
dengan pulpen/spidol pada
sekeliling area penyuntikan
untuk mengetahui reaksi
alergi yang terjadi setelah
15 menit
 Kaji tanda alergi seperti
gatal dan kemerahan pada
tanda yang sudah di
berikan
 Jika tidak ada tanda alergi
maka antibiotik yang di
berikan cocok terhadap
pasien
 Laporkan ke dokter jika
terdapat tanda alergi
 Lepaskan sarung tangan
dan cuci tangan

10
 Catat tindakan dan hasil
dalam catatan perawat.
8 Pemberian obat  Siapkan alat seperti kapas Meperoleh reaksi obat
melalui intra vena alcohol, sarung tangan, yang lebih cepat
(injeksi intra vena) obat yang sudah di siapkan dibandingkan dengan
pada infus yang sudah dalam spuit/disposible injeksi parenteral yang
terpasang.  Pakai sarung tangan lain, menghindari
 Bersihkan area kerusakan jaringn,
penyuntikan di karet selang memasukkan obat dalam
infus dengan menggunakan volume yang lebih besar
kapas alcohol (desinferksi)
 Buka tutup jarum
 Pegang jarum pada posisi
30º sejajar dengan karet
infus, lalu tusukkan jarum
perlahan dan masukkan
semua obat yang sudah di
siapkan dalam spuit
 Keluarkan jarum dari karet
sambil mengusap
permukaan area
penyuntikan dengan kapas
alcohol (desinfeksi ulang)
 Buang perlatan yang sudah
tidak di butuhkan
 Cuci tangan
 Catat tindakan dalam
lembar catatan perawat
9 Pemasangan NGT  Siapkan alat seperti NGT Memasukkan makanan
sesuai ukuran klien, jelly, klem, cair atau obat,
stetoskop, plester, disposible 20 mengeluarkan cairan atau
cc atau 50 cc, spatel, sarung isi lambung, untuk irigasi
karena perdarahan
tangan
lambung, untuk kumbah
 Beritahu pasiendan keluarga
lambung pada pasienyang
nya tentang tindakan yang akan
keracunan, dan un tuk
di lakukan
pengambilan spesimen
 Gunakan sarung tangan
lambung untuk
 Mengukur panjang selang yang
pemeriksaan di
akan di masukkan dengan laboratorium
mengukur jarak dari puncak

11
hidung ke daun telinga bawah
dan ke processus xyfoideus
disternum
 Beri tanda pada panjang selang
yang sudah di ukur
menggunakan plester
 Oleskan jelly pada NGT
 Ingatkan pasienbahwa selang
akan segera di masukkan dan
instruksikan pasienuntuk
mengatur posisi kepala
ekstensi, masukkan selang di
lubang hidung yang telh di
tentukan
 Jika pasien sadar anjurkan
pasien untuk terus menelan
pada saat pemasangan selang
agar mem[permudah masuk
nya selang
 Bagi pasien yang tidak sadar
cukup dengan mempertahan
posisi ekstensi kepala
 Lanjutkan memasukkan selang
sepanjang rongga hidung, jika
terasa agak tertahan putarlah
selang dan jangan di paksakan
untuk di masukkan,
minimalkan ketidaknyamanan
akibat tindakan yang dilakukan
 Lanjutkan memasang selang
sampai melewati nasofaring,
sambil terus menganjurkan
pasien untuk menelan
 Jika selang telah masuk sampai
batas yang sudah di beri tanda,
anjurkan pasien rileks dan
bernapas normal
 Periksa letak selang dengan

12
memasang spuit di ujung
selang NGT, memasang
bagian diafragma stetoskop
pada perut kuadran kiri atas
(lambung), lalu suntikkan 10-
20 cc udara bersamaan dengan
auskultasi abdomen, atau
aspirasi pelan-pelan untuk
mendapatkan isi lambung, atau
masukkan ujung selang NGT
kedalam mangkuk berisi air,
jika terdapat gelembung udara
maka selang masuk ke paru
paru, dan jika tidak terdapat
gelembung udara berarti selang
masuk ke dalam lambung
 Fiksasi dengan plester di
bagian hidung
 Evaluais pasien setelah
tindakan di lakukan
 Lepaskan sarung tangan dan
mencuci tangan
 Catat tindakan dalam lembar
catatan perawat
10 Pemberian terapi  Siapkan alat yang diperlukan Untuk memenuhi
oksigen seperti tabung oksigen dengan kebutuhan oksigenasi

flow meter, humidifier dengan pasien dengan gangguan

cairan steril atau air matang, pernapasan agar suplai


oksigen ke otak tetap
selang oksigen berupa nasal
adekuat
kanul atau masker oksigen
sesuai kebutuhan pasien
 Jelaskan tentang tindakan yang
akan dilakukan ke pasien
 Atur posisi pasien semi fowler
jika memungkingkan (pasien
sadar) jika pasien tidak sadar,
ekstensikan kepala dan beri
janggalan pada leher berupa

13
lipatan handuk atau selimut
atau ganjjal dengan botol cairan
 Atur peralatan oksigen dan
humidifier
 Putar flow meter oksigen dan
berikan oksigen sesuai terapi
atau keperluan pasien
 Pasang kanul atau masker di
hidung dan tarik karet nya
kebelakang kepala pasien
 Atur posisi pasien senyaman
mungkin
 Catat tindakan yang di berikan
di lembar catatan perawat
11 Pemberian nebuliser  Siapkan alat sesuai kebutuhan Sekret lebih encer dan
seperti larutan NaCl 0,9%, obat lebih mudah di keluarkan,

bronchodilator seperti ventolin, pernapasan menjadi lebih

tissu, set nebuliser, sarung lega, selaput lendir pada


saluran napas menjadi
tangan
lebih lembab
 Jelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
 Gunakan sarung tangan
 Atur posisi semi fowler atau
duduk
 Masukkan obat bronchodilator
yang sudah di encerkan dengan
NaCl 0,9% ke dalam tabung
nebuliser
 Hidupkan mesin nebuliser dan
lakukan penguapan 10-15
menit dan arahkan ke saluran
pernapasan
 Setelah selesai bersihkan mulut
dan hidung dengan tissu
 Bereskan alat
 Lepas sarung tangan dan cuci
tangan
 Catat tindakan dalam lembar

14
catatan perawat

12 Pemasangan kateter Untuk Pria Untuk membantu


 Siapkan alat seperti sarung pemenuhan kebutuhan

tangan, kateter steril sesuai eliminasi bagi pasien

kebutuhan, jelli, pinset intoleraan aktifitas


ataupun pasien tidak
anatomi, urin bag
sadar
 Jelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan ke pasien
 Pasang smpiran untuk
melindungi privasi pasien
 Gunakan sarung tangan
 Pegang penis dengan tangan
sebelah kiri, lalu preputium di
tarik sedikit ke pangkalnya dan
bersihkan dengan kapal
sublimat/savlon
 Beri jelli pada ujung kateter
yang sudah di sambungan
dengan urin bag lalu masukkan
pelan – pelan sambil
menganjurkan pasien menarik
napas dalam dalam
 Jika tertahan jangan di paksa
 Setelah kateter masuk, isi balon
dengan cairan aquades
 fiksasi ke arah paha
 Lepaskan sarung tangan, dan
cuci tangan
 Catat tindakan di lembar
catatan perawat

Untuk wanita
 Peralatan yang di butuhkan
sama untuk pasien pria
 Gunakan sarung tangan
 Bersihkan vulva dengan kapas
sublimat/savlon dari arah atas

15
ke bawah (kurang lebih 3x
hingga bersih)
 Buka labia mayora dengan ibu
jari dan telunjuk tangan kiri
lalu bersihkan bagian dalam
 Oleskan jelli ke ujung kateter
yag sudah di sambungkan
dengan urin bag lalu masukkan
pelan-pelan sambil anjurkan
pasien untuk menarik napas,
masukkan hingga urin keluar
 Setelah selesai, isi balon
dengan cairan aquades
 Fiksasi ke arah paha
 Rapikan alat
 Lepas sarung tangan dan cuci
tangan
 Catat tindakan dalam lembar
catatan perawat
13 Hecting (jahit Luka)  Siapkan alat seperti hecting set, Menghentikan perdarahn
benang sesuai keperluan, dan perbaikan jaringan

sarung tangan, NaCl, betadin,


kasa steril, plester dan gunting
plester, lidocain, spuit 3cc
 Gunakan sarung tangan
 Bilas luka dengan NaCl,
bersihkan dari kemungkinan
adanya benda asing seperti
pasir dll
 Pasang benang pada nalpuder,
lalu mulai jahit luka dengan
menjepit ke dua ujung luka
dengan pinset
 Mulai hecting dari bagian
tengah ke pinggir luka
 Jika selesai kompres dengan
NaCl, lalu oleskan betadin
 Tutp dengan kasa steril lalu

16
fiksasi dengan plester
 Lepas sarung tangan, dan cuci
tangan
 Catat tindakan di lembar
catatan perawat
14 Mengganti balutan  Siapkan alat yang di butuhkan Mempercepat proses
gangraen dan seperti sarung tangan steril, bak penyembuhan luka,
decubitus instrumen berisi gunting meminimalkan infeksi dan

jaringan, pincet, duk steril dan mencegah perluasan are


luka
kasa steril. nierbekken, larutan
NaCl, betadin, salep luka sesuai
yang diresepkan dokter,
kantung plastik untuk tempat
sampah, perlak sebagai
pengalas
 Beri penjelasan ke pasien
tentang tindkana yang akan
dilakukan
 Letakkan kantung palstik yang
sudah di beri lipatan di atasnya
berdekatan dengan posisi
perawat agar mudah di jangkau
 Pasang perlak di bawah bagian
tubuh yang luka/yang akan di
bersihkan
 Gunakan sarung tangan steril
 Lepskan plester dan balutan
sebelumnya
 Perhatikan karakteristik dan
drainase pada balutan
 Buang balutan yang kotor pada
kantung plastik yang sudah di
sediakan
 Buka bak instrumen steril dan
pertahankan tetap dalam posisi
steril
 Pasang duk steril
 Bersihkan luka dengan cairan

17
NaCl, lakukan necrotomi pada
jaringan yang sudah mati,
setelah habis, bersihkan
kembali dengan NaCl
 Ulangi sampai bersih kalau
perlu pasang kompres NaCl
beberapa menit
 Oleskan salep yang sudah di
resepkan dokter
 Tutup dengan kasa steril yang
sudah di basahi dengan NaCl
 Pasang kasa steril kering di atas
kasa yang basah menutupi
seluruh area luka
 Fiksasi dengan plester/hivafix
 Buang kantong yang berisi
sampah pada tempat yang
tersedia
 Rapikan alat, lepaskan sarung
tangan dan cuci tangan
 Catat tindakan yang dilakukan
di lembar catatan perawat.
15 Menulis laporan Mencatat kondisi umum seluruh Untuk memberikan
pergantian jaga pasien di buku laporan dan informasi tentang kondisi

tindakan keperawatan yang harus umum pasien kepada shiff

dilanjutkan oleh shift selanjutnya selanjutnya.

Catatan: Jika ada tugas tambahan harap disebutkan.

4. WEWENANG
Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan
penyakitnya

5. TANGGUNG JAWAB
Menyelesaikan tugas-tugas dengan baik dan sesuai aturan

6. HASIL KERJA :

18
NO HASIL KERJA
1 Pasien yang di rawat bisa sembuh secepatnya
2 Mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial
3 Agar pasien merasa puas dengan pelayanan yang di berikan
4 Mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit

7. BAHAN KERJA.

NO BAHAN KERJA
1 Buku laporan
2 Tensimeter
3 Stetoskop
4 Termometer
5 Disposible/spuit/jarum suntik
6 Infus set
7 Abocach/jarum infus
8 Infus set
9 Transfusi set
10 Kateter
11 Selang NGT
12 Selang suction
13 Selang oksigen (nasal kanul, masker)
14 Tabung oksigen
15 Instrumen set
16 Nebuliser
17 Suction set/mesin suction
18 Kursi roda
19 Tempat tidur pasien
20 Meja makan pasien
21 Lemari pakaian pasien
22 Tiang infus
23 Gunting plester
24 Plester
25 Kapas
26 Alcohol
27 Masker
28 Sarung tangan/handscoon
29 Gelas plastik untuk tempat obat injeksi pasien
30 Senter
31 Timbangan
32 Jam tangan/stopwatch
33 Meteran
34 Pensil 2 warna merah dan biru untuk kurve tanda tanda vital
35 Obat obat injeksi
36 Jelli
37 Aquadest
38 Cairan Dextrose 5%, 10%, Ringer lactat, NaCl 0,9%,
39 Status pasien
40 Betadin

19
41 Kapas sublimat/savlon
42 Nierbekken
43 Glucotest
44 Stick gula
45 Objek gelas
46 Sabun cuci tangan
47 Washlap
48 Handyclean/antis
49 Kasa steril
50 Kasa rol
51 Urin bag
52 Obat obat untuk inhalasi
53 Obat minum/oral
54 Ambu Bag

8. PERANGKAT KERJA :

NO PERANGKAT KERJA
1 Meja Kerja Perawat
2 Lemari buku
3 Lemari obat
4 Telepone ruangan
5 Meja Kerja Dokter
6 Televisi
7 Kipas angin dan AC
8 Kulkas
9 Dispenser
10 Tong air
11 Mistar
12 Pulpen
13 Spidol permanen dan boardmarker
14 Map untuk status pasien
15 Hecter/staples
16 Tempat sampah medis dan non medis
17 Kursi
18 Peralatan makan untuk perawat dan dokter
19 Sabun cuci piring
20 Sapu
21 Selaber/tangkai pel
22 Pembersih lantai
23 Pengharum ruangan
24 Blangko pemeriksaan lab
25 Blangko resep obat
26 Blangko catatan tindakan keperawatan
9. HUBUNGAN JABATAN.

NO JABATAN UNIT KERJA/INSTANSI HUBUNGAN TUGAS

1 Dokter umum dan dokter RSUD Manokwari Memeriksa pasien dan


spesialis penyakit dalam memberikan terapi
2 Analis Laboratorium RSUD Manokwari Memberikan hasil

20
pemeriksaan penunjang
untuk membantu
menegakkan diagnosa
3 Terapis di fisiotherapi RSUD Manokwari Memberikan pelayanan
fisiotherapi pada pasien
tertentu
4 Radiografer di radiologi RSUD Manokwari Memberikan pelayan foto
rontgen yang akan
memabntu mengeakkan
diagnosa

10. KEADAAN TEMPAT KERJA

NO HAL-HAL YANG TIDAK PENYEBAB


NYAMAN
1 Tidak aman Keluarga pasien kadang mabuk dan
memarahi petugas jaga
2 Sirkulasi udara kurang baik/tidak Ruangan tertutup dengan jumlah ventilasi
sehat yang kurang

11. UPAYA FISIK

NO UPAYA FISIK

1 Jari tangan kadang tertusuk jarum suntik atau kena pecahan ampul
obat, atau pun jarum pada saat hecting luka

12. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA

NO NAMA PENYAKIT/JENIS PENYEBAB


KECELAKAAN FISIK
1 Infeksi nosokomial Terlalu lama kontak dengan pasien
2 Terinfeksi penyakit Terlalu lama kontak dengan pasien dan
kurang nya alat pelindung tubuh

13. SYARAT JABATAN


13.1 PANGKAT
PANGKAT GOLONGAN

13.1 PENGETAHUAN

NO PENGETAHUAN

1 Ilmu merawat pasien

21
13.2 KETERAMPILAN

NO
KETERAMPILAN
1 Dapat memberikan tindakan keperawatan

2 Mampu mengoperasikan peralatan medis seperti mesin suction,


mesin nebuliser, mesin EKG

13.3 PENDIDIKAN

PENDIDIKAN JURUSAN
NO
1 Diploma III Keperawatan

13.4 KURSUS / PELATIHAN

NO
JENIS KURSUS / PELATIHAN
1. Pelatihan Perawatan Luka Moderen

13.5 PENGALAMAN KERJA

NO PENGALAMAN DALAM JABATAN LAMA

Magang di RSUD Manokwari tahun


1. 2 tahun
2006
Diangkat menjadi CPNS tahun 2008 di
lingkup pemerintah provinsi Papua
2. Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Papua 2 tahun
Barat yang diperbantukan di RSUD
Manokwari
Diangkat menjadi PNS tahun 2010 di
lingkup pemerintah provinsi Papua
3. Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Papua 5 tahun
Barat yang di perbantukan di RSUD
Manokwari

13.6 BAKAT KERJA

NO BAKAT KERJA

1 Mampu memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien

22
13.7 TEMPRAMEN KERJA

NO
TEMPERAMEN KERJA

1 Sabar, ulet, tekun dan disiplin

13.8 MINAT KERJA

NO MINAT KERJA

Berminat untuk lebih mendalami ilmu keperawatan ke jenjang


1. pendidikan yang lebih tinggi namun belum punya kesempatan dan
biaya

13.9 KONDISI FISIK

NO
KONDISI FISIK

1 Sehat

23

Anda mungkin juga menyukai