Analisis Amaliyah Ziarah
Analisis Amaliyah Ziarah
Guru Pembimbing:
1.Bapak Miam
Anggota Kelompok:
1. Abdullah Sa’ad
2. Adliy Pratama
3. Fauzan Azima Sembiring
4. Fiqih Firmansyah
5. Muhammad Arief Rahman
6. Muhammad Dhiya Ul-Haq
7. Muhammad Ibam
8. Mukhammad Ibnu Maksus
9. Satria Rafasha
Cirebon 45161
KATA PENGANTAR
Ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat beragama yang
memiliki makna moral yang penting. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke
suatu tempat yang sepi dan penting bagi keyakinan dan iman yang
bersangkutan. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali, meneguhkan
iman atau menyucikan diri. Orang yang melakukan perjalanan ini disebut
peziarah.
Daftar
Isi………………...............................................................................................
..............ii
Bab
I………………………………………………………………………………
…………...1
Isi………………………………………………………………………
………………………1
Makna Ziarah
Kubur………………………………………………….....................................
.1
Manfaat Ziarah
Kubur…………………………………………………………………………
2
1. Mengingat Kematian
……………………………………………………………………..2
2. Mengenali Silsilah Dalam
Keluarga………………………………………………………2
3. Lebih Dekat Dengan Allah
SWT………………………………………………………….3
Adab Ziarah
Kubur………………………………………………………………
………..3
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi ziarah kubur
2. Untuk mengetahui hukum ziarah kubur
3. Untuk mengetahui hal yang diperhatikan dalam Ziarah Kubur
4. Untuk mengetahui kesunahan dalam ziarah kubur
5. Untuk mengetahui hikmah ziarah kubur
1
BAB II
Ziarah Kubur
وال تقولوا،رةAAذكر اآلخAAدمع العين وتAAرق القلب وتAAكنت نهيتكم عن زيارة القبور أال فزورها فإنها ت
][رواه الحاكم. هجرا
Artinya :
“Aku (Nabi) dulu melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang
berziarahkuburlah kamu, karena ziarah kubur itu bisa melunakkan hati, bisa
menjadikan air mata bercucuran dan mengingatkan adanya alam akhirat,
dan janganlah kamu berkata buruk”. (HR. Hakim)
4
2. Fatwa Syaikh Amin al-Kurdi dalam kitabnya Tanwirul Qulub
ا يتلىAAتسن زيارة قبور المسلمين للرجال ألجل تذكر الموت واآلخرة وإصالح فساد القلب ونفع الميت بم
: المAA ولقوله عليه الصالة والس. كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزورها: عنده من القرآن لخبر مسلم
.ا قبور األنبياء واألولياء وأهل الصالحAA رواه البيهقي خصوص.ورAAاطلع في القبور واعتبر في النش
رم وإالAAاعهن على محAAتمل اجتمAAل الكراهة إن لم يشAA ومح،برهنAAزعنهن وقلة صAAوتكره من النساء لج
ويرAA اهـ [تن.اء واألولياءAAائر األنبياء والعلمAAذا سAA ويندب لهن زيارة قبره صلى هللا عليه وسلم وك،حرم
]216 : القلوب
Artinya :
“Disunatkan bagi kaum laki-laki berziarah kuburnya orang-orang Islam
untuk mengingat datangnya kematian dan adanya alam akhirat, serta
memperbaiki hati yang buruk dan memberi manfaat kepada mayit dengan
bacaan ayat-ayat Al-Qur’an di tempat yang dekat dengannya, karena ada
hadits riwayat Muslim yang artinya : “Aku (Nabi) dulu melarang kamu
berziarahkubur, maka sekarang berziarahkuburlah kamu”. Dan juga sabda
Nabi yang artinya : “Berziarahlah kubur kamu dan ambillah tauladan
tentang adanya hari kebangkitan”. (HR. Muslism). Khususnya kuburan para
Nabi, para wali dan orang-orang shalih. Sedangkan bagi kamu wanita
ziarah kubur hukumnya makruh, karena mereka mudah meratap dan sedikit
yang sabar. Makruh bagi wanita tersebut apabila ziarah mereka itu tidak
mengandung hal-hal yang diharamkan, kalau mengandung hal-hal yang
diharamkan, maka ziarah mereka hukumnya haram. Bagi wanita berziarah
kubur ke makam Nabi Muhammad SAW. dan juga nabi-nabi yang lain
demikian pula makam para ulama dan para wali hukumnya sunat”.
5
C. Macam-Macam Ziarah Kubur
Ketahuilah bahwasannya ziarah kubur itu terbagi menjadi tiga macam. Di
bawah ini akan dijelaskan macam-macamnya, dan kita dapat mengambil
kesimpulan setelah itu. Macam-macamnya adalah sebagai berikut.
1. Ziarah syar’iyyah
Yaitu ziarah yang telah disyari’atkan oleh Islam dan harus terpenuhi padanya
tiga syarat.
2. Ziarah bid’iyyah
Ziarah bid’iyyahadalah tata cara ziarah kubur yang menyelisihi tuntunan
Nabi SAW. karena mengandung berbagai pelanggaran yang dapat mengurangi
kesempurnaan tauhid dan dapat menghantarkan pada kesyirikan. Diantaranya
adalah berziarah ke kubur dengan tujuan beribadah kepada Allah di sisi kubur,
atau bertujuan untuk mendapatkan berkah (tabarruk/ngalap berkah).
Tidak terdapat dalil shahih yang menyatakan keutamaan beribadah di
samping kubur bahkan terdapat dalil shahih yang secara tegas melarang
peribadatan di kuburan.
7
فإن المس والتقبيل للمشاهد عادة النصارى واليهود
Artinya
3. Ziarah syirkiyyah
Ziarah yang mengandung penentangan terhadap tauhid dan dapat
menghilangkan keimanan. Diantaranya berziarah kubur dengan tujuan meminta
bantuan dan pertolongan pada penghuni kubur, menyembelih kurban untuk
penghuni kubur (baca: sesajen). Hal tersebut merupakan bentuk beribadah
kepada selain Allah dan apabila pelaku sebelumnya adalah orang Islam, maka
dia telah murtad ( keluar dari Islam).
Persetujuan nabi SAW. terhadap perbuatan seorang wanita yang beliau tegur
di sisi kubur. Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah
melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kubur, kemudian beliau
bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah!” (HR. Bukhari nomor
1223, 6735).
10
11
12
Namun bila ada yang menghukumi makruh berziarah bagi kaum wanita, itu
disebabkan lemahnya kemampuan wanita untuk bersikap tabah dan sabar
sewaktu berada diatas pekuburan atau dikarenakan penampilannya yang tidak
mengenakan hijab (menutup auratnya) dengan sempurna. Demikian hal itu
ditegaskan
dalam I’anatut Thalibin jilid 2:142, At-Taajul Jami’ lil Ushul jilid 2:381, dan
kitab Mirqotul Mafatih karya Mula Ali Qori jilid 4:248.
Pada awalnya Rasulullah SAW. Melarang umatnya untuk berziarah, hal itu
dikarenakan keadaan masyarakat disaat itu masih rentan keimanannya, sehingga
dikhawatirkan mereka cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang
oleh agama. Disamping itu juga mereka dikhawatirkan datang ke kuburan untuk
menyembah dan memujanya seperti yang dilakukan oleh masyarakat jahiliyah.
Tetapi ketika iman mereka sudah kuat, tidak mudah goyah dan tidak melakukan
perbuatan yang dilarang itu lagi,. Maka Rasulullah SAW. memerintahkan
mereka untuk berziarah kubur. Sebagaimana hadiat beliau,
) َقاَل الَّنِبُّي َص لَّى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َنَهْيُتُك ْم َعْن ِزَياَرِة اْلَقْبِر َفُز ْو ُرْو َها (رواه مسلم
Artinya :”Sesungguhnya (dahulu) aku pernah melarang kamu sekalian ziarah
kubur, tetapi (sekarang) ziarahlah kalian”. (HR Muslim)
Dalam ilmu Ushul Fiqih, apabila ada perintah setelah larangan maka
hukumnya menunjukkan mubah/boleh, sebagaimana dalam kaidah Ushul :
Jadi ziarah kubur itu hukumnya mubah/boleh, bahkan suatu anjuran agar kita
bisa mengingat mati. Namun jika kita lihat dari pada unsur-unsur lainnya, maka
ziarah kubur itu menunjukkan sunnah (dikerjakan mendapat pahala,
ditinggalkan tidak berdosa). Oleh karena itu ziarah kubur itu disunnahkan
apabila:
)َقاَل الَّنِبُّي َص لَّى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأْك ِثُرْو ا ِذ ْك َر َهاِذ ِم الَّلَّذ اِت (رواه الترمذى
Artinya :
Ziarah kubur itu di anjurkan, tetapi juga harus memperhatikan hal-hal yang
harus diperhatikan dalam berziarah seperti yang telah dijelaskan diatas. Kalau
ada sekelompok yang mengatakan bahwa ziarah kubur itu bid’ah, berarti
kelompok tersebut secara tidak langsung mengangap perbuatan Rasulullah juga
bid’ah diwaktu itu. Itu jelas tidak benar, karena Rasulullah tidak mungkin
melakukan perbuatan yang tidak benar. Rasulullah diberi sifat ma’sum oleh
Allah, yaitu terjaga dari kesalahan dan dari dosa-dosa. Jadi dapat disimpulkan
bahwa ziarah kubur bukanlah sebuah bid’ah.
1. Pilihlah saat-saat yang afdlol, misalnya pada hari Jum’at, pada hari raya dan
lain-lain;
2. Bacalah salam ketika masuk pintu pekuburan untuk para ahli kubur secara
umum dan untuk mayit yang diziarahi secara khusus;
3. Bacalah surat Yasin atau ayat Al-Qur’an yang lain, kalimah thoyyibah serta
do’a semoga Allah SWT. menerima amal shalih si mayit dan mengampuni
dosa-dosanya;
4. Mengambil pelajaran, bahwa kita akan mengalami seperti apa yang dialami
oleh mayit yang kita ziarahi (masuk ke dalam liang kubur, berada di alam
barzah sampai datang hari kiamat nanti).
A.