CFP Pengenalan Industri Asuransi
CFP Pengenalan Industri Asuransi
G
M
U
PENGENALAN INDUSTRI
M M
ASURANSI
F P CFP03:
C
RISK MANAGEMENT AND INSURANCE PLANNING
1
Tujuan
G M
Di akhir sesi, peserta diharapkan mampu:
•
U
Mengetahui perkembangan industri asuransi di
Indonesia
•
•
Indonesia
M M
Mengenal bentuk-bentuk perusahaan asuransi di
F
industri asuransi di Indonesia
C
2
Agenda
• Peran Pemerintah
M M
Organisasi Bisnis Jasa Keuangan
F P
C
3
G M
U
M M
F P
INDUSTRI ASURANSI
INDONESIA
C
4
Usaha Perasuransian
Usaha Perasuransian
G M
U
M M
Perusahaan
Asuransi
F P
Asuransi Jiwa
C Asuransi Umum Reasuransi
5
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Asuransi.aspx
Penunjang Usaha Perasuransian
F P
Pialang Asuransi
C Pialang Reasuransi
Penila Kerugian
Asuransi
6
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Asuransi.aspx
Jumlah Perusahaan Asuransi
M
Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Asuransi di Indonesia tahun 2019
G
U
M M
F P
C
7
Sumber : OJK, 2019
Premi Bruto Perusahaan Asuransi
M
Premi Bruto dari perusahaan Asuransi di Indonesia tahun 2019
G
U
M M
F P
C
8
Sumber : OJK, 2019
Premi Bruto Perusahaan Asuransi
M
Rincian Premi Bruto dari perusahaan Asuransi di Indonesia tahun 2019
G
U
M M
F P
Sumber : OJK, 2019
C
9
Densitas dan Penetrasi
Densitas Asuransi
G M
U
Apabila jumlah premi bruto tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2019, yaitu sebesar 267,0 juta jiwa, akan diperoleh rata-rata
sebesar Rp 1.801.875,9. Hal ini memiliki pengertian bahwa secara rata-rata setiap
premi asuransi.
M M
penduduk Indonesia mengeluarkan dana sebesar Rp 1.801.875,9 untuk membayar
Penetrasi Asuransi
F P
C
Sementara itu, kontribusi sektor asuransi terhadap PDB sebagaimana dicerminkan oleh
rasio antara premi bruto terhadap PDB mengalami kenaikan sebesar 0,12% dari 2,92%
pada tahun 2018 menjadi 3,04% pada tahun 2019.
10
Sumber : OJK, 2019
Jumlah Aset Industri Asuransi
M
Jumlah Aset Industri Asuransi di Indonesia tahun 2019
G
U
M M
F P
Jumlah aset industri asuransi Indonesia tahun 2019 mencapai Rp1.357,14 triliun.
C
Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 8,65% dibandingkan dengan jumlah aset
tahun sebelumnya. Dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, aset industri
asuransi rata-rata meningkat sebesar 9,72% per tahun (menggunakan metode
Compounded Annual Growth Rate (CAGR)).
11
Sumber : OJK, 2019
Jumlah Investasi Asuransi
M
Jumlah Investasi Industri Asuransi di Indonesia tahun 2019
G
U
M M
F P
Jumlah dana investasi industri asuransi Indonesia pada tahun 2019 adalah Rp1.134,36
triliun. Jumlah ini meningkat 6,27% dari tahun sebelumnya yang berjumlah
C
Rp1.067,44 triliun. Dana investasi terbesar dimiliki oleh perusahaan asuransi jiwa
sebesar 42,7%, diikuti oleh badan penyelengara jaminan sosial sebesar 38,7%,
perusahaan penyelenggara asuransi wajib sebesar 10,6%, perusahaan asuransi umum
sebesar 6,9%, dan yang terakhir perusahaan reasuransi sebesar 1,2%.
12
Sumber : OJK, 2019
Industri Asuransi Syariah
M
Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2019
G
U
M M
F P
Jumlah perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah
C
per 31 Desember 2019 adalah 62 perusahaan yang terdiri dari 12 perusahaan
asuransi syariah (murni syariah) 1 perusahaan reasuransi syariah (murni syariah),
47 perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah dan 2 perusahaan reasuransi
yang memiliki unit syariah.
13
Sumber : OJK, 2019
Peringkat Perusahaan Asuransi
G M
U
M M
F P
C
14
https://lifepal.co.id/asuransi/jiwa/
Potret Asuransi di Indonesia
G M
U
M M
F P
C
15
https://finansial.bisnis.com/read/20190219/215/890598/opini-risiko-sistemik-industri-asuransi
Literasi Keuangan
G M
U
M M
F P
C
Persentase literasi keuangan responden berdasarkan sektor keuangan paling tinggi
diduduki oleh sektor Perbankan dengan nilai sebesar 36,12% yang disusul
sektor Perasuransian sebesar 19,40%. Sementara persentase literasi keuangan
terendah berdasarkan sektor jasa keuangan ada di Lembaga Keuangan Mikro
sebesar 0,85%.
16
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20549
Peran Asuransi Jiwa
• Sebagai pendukung Program Jaring
Pengaman Sosial Pemerintah
G M
U
• Meningkatkan stabilitas perekonomian
masyarakat
M
• Merupakan sebuah sumber pembiayaan
pembangunan infrastruktur
M
• Menyerap banyak tenaga kerja
menabung
F P
• Sebagai salah satu saranan untuk
C
17
Sumber : AAJI
G M
U
M M
F P
BENTUK ORGANISASI
PERUSAHAAN ASURANSI
C
18
Bentuk Perusahaan Asuransi
G M
Perusahaan
Perseroan/
U
Usaha Bersama
M
Perseroan Terbatas
M
F P Fraternal Benefit
Society
C
19
Perusahaan Perseroan
G M
Bentuk perusahaan perseroan atau perseroan terbatas
merupakan bentuk perusahaan yang paling banyak didirikan.
U
Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa orang atau organisasi
sebagai pemilik saham. Bentuk perusahaan seperti ini juga
M
sering disebut sebagai Stock Insurance Companies.
M
F P
C
20
Usaha Bersama
U
Jenis perusahaan seperti ini tidak memiliki pemegang
saham, sehingga perusahaan tidak memberikan dividen
M M
kepada pemegang saham, namun keuntungan perusahaan
diberikan dalam bentuk dividen polis
F P
C
21
Finance.detik.com
Fraternal Benefit Society
G M
Suatu bentuk organisasi nirlaba yang dijalankan semata-
mata untuk keuntungan para anggotanya dan yang
U
memberikan manfaat sosial serta asuransi kepada para
anggotanya. Para anggota masyarakat tersebut pada
M M
umumnya memiliki latar belakang yang sama dalam hal
etnis, pemeluk agama, namun tidak menutup kemungkinan
adanya masyarakat umum sebagai anggota nya.
F P
C
22
G M
U
M M
F P
ORGANISASI BISNIS JASA
KEUANGAN
C
23
Bentuk Organisasi
M
Kelompok lembaga keuangan di Amerika Serikat:
G
Perusahaan
Perasuransian
Lembaga
Depositori U Perusahaan Jasa
Keuangan
M M
F PPerusahaan
Reksadana
Perusahaan
Sekuritas
C
24
Perusahaan Perasuransian
•
G M
Perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan (Life and Health
Insurance Company) yang menawarkan produk terkait
U
dengan proteksi diri seseorang terhadap risiko keuangan
sehubungan dengan kematian, ketidakmampuan, penyakit,
M
kecelakaan dan sejenisnya.
M
•
F P
Perusahaan Asuransi Umum (Property atau Casualty
Insurance Company) yang menawarkan proteksi terhadap
rusaknya harta benda dan risiko dari pihak lain
C
25
Lembaga Depositori
G M
Merupakan lembaga penerima tabungan dari masyarakat,
perusahaan dan juga pemerintah serta menyalurkan kembali ke
U
masyarakat, perusahaan/bisnis, dan lembaga pemerintah.
Contoh nya : Bank.
M
MJasa Keuangan
Perusahaan
F P
Merupakan suatu lembaga khusus penyedia dan pinjaman
C
berjangka pendek dan berjangka menengah bagi masyarakat dan
perusahaan.
26
Perusahaan Reksadana
G M
Perusahaan ini mengumpulkan dana investasi kemudian
menggunakan dana tersebut untuk membeli instrument
U
investasi yang beraneka ragam yang dapat memberikan hasil
yang optimal.
M M
Perusahaan Sekuritas
F P
Merupakan perusahaan yang menjalankan tugasnya untuk
C
memasarkan sekuritas seperti instrumen investasi yang mewakili
kepentingan kepemilikan dalam bisnis dan kewajiban hutang dari
suatu pihak seperti perusahaan, pemerintah dan lembaga.
27
Bentuk Organisasi
Kelompok lembaga keuangan di Indonesia:
Lembaga Keuangan
G M
U
Bank
Bank Pemerintah M M
Asuransi
Non Bank
F P
Bank Swasta Dana Ventura Consumer
C
Bursa Efek
Nasional Pensiun Capital Finance
28
Kemajuan Industri Keuangan
G M
Konvergensi U
Konsolidasi
M M
F P Globalisasi
C
29
Konvergensi
G M
Saat ini industri jasa keuangan dikarakteristikan dengan
U
konvergensi (convergence), yaitu pergerakan menuju satu
lembaga keuangan tunggal yang dapat melayani berbagai macam
dan investasi.
M M
kebutuhan masyarakat sekaligus seperti jasa perbankan, asuransi
Perusahaan
F P Induk “ABC”
Perusahaan
Asuransi ABC
CBank ABC
Reksadana
ABC
Leasing ABC
Sekuritas
ABC
30
Konvergensi
G M
U
M M
F P
C
31
Konvergensi
G M
U
M M
F P
C
32
Konsolidasi
G M
Konsolidasi merupakan istilah yang sering digunakan dalam
industri jasa keuangan mengandung arti gabungan lembaga-
U
lembaga jasa keuangan dalam atau antar sektor. Wujud dari
konsolidasi adalah melalui merger ataupun akuisisi.
M M
F P
C
33
Konsolidasi
G M
Merger adalah suatu transaksi dimana aset dan kewajiban dari
U
dua perusahaan digabungkan menjadi satu dan terbentuklah
satu perusahaan baru.
M M
F P Bank Syariah
Indonesia
C
34
Konsolidasi
G M
Akuisisi adalah suatu transaksi dimana suatu perusahaan
U
membeli hak pengendalian (controlling interest) dari perusahaan
yang saham nya telah dibeli, dan keberadaan perusahaan
tersebut tetap ada.
M M
F P
C
35
Globalisasi
C
36
https://tirto.id/asing-mencengkeram-industri-asuransi-jiwa-bwkB
Globalisasi
G M
U
M M
F P
C
37
https://www.beritasatu.com/ekonomi/
G M
U
M M
F P
PERAN PEMERINTAH
C
38
Peran Pemerintah
G M
Perusahaan asuransi berfungsi untuk memberikan perlindungan
kepada masyarakat terhadap kerugian ekonomi yang mungkin
U
timbul. Sehingga kesehatan keuangan perusahaan asuransi
menjadi sangat penting.
M M
Adapun tujuan diaturnya usaha perasuransian adalah sbb :
• Memastikan bahwa perusahaan asuransi tetap sehat
F P
(solvent) sehingga mampu membayar utangnya dan
membayar manfaat polis pada saat utang dan manfaat polis
C
tersebut jatuh tempo.
• Memastikan perusahaan asuransi menjalankan kegiatannya
secara jujur dan etis.
39
Regulasi Perasuransian
G M
Di Indonesia saat ini, Undang-undang yang diberlakukan untuk
mengatur tentang perasuransian adalah Undang-undang
U
Republik Indonesia No. 40 tahun 2014 yang menggantikan
Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992, yang
M
mengatur tentang usaha perasuransian.
M
F P
C
40
Regulasi Perasuransian
G M
Membangun industri
perasuransian yang sehat,
U
dapat diandalkan, amanah
dan kompetitif
M M Cakupan Pengaturan:
• Governance (tata Kelola)
F P • Financial Soundness
Kesehatan keuangan)
• Market Conduct (Perilaku
C Usaha)
41
Sumber: OJK
Regulasi Perasuransian
G M
U
M M
F P
C
Regulasi lebih lengkap dapat dilihat website: www.ojk.go.id
42
UU Ciptaker dan Asuransi
Pada Bagian ke Tujuh Undang-Undang Cipta Kerja yaitu
G M
mengenai Perpajakan pada Pasal 111, angka 2 meyebutkan
U
bahwa untuk ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf e Undang‐Undang
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan diubah
M
menjadi “Yang dikecualikan dari objek pajak adalah: pembayaran
dari perusahaan asuransi karena kecelakaan, sakit, atau karena
M
meninggalnya orang yang tertanggung, dan pembayaran asuransi
beasiswa”.
F P
Disclaimer:
C
Detail perpajakan asuransi akan dijelaskan pada
Modul 4 – Tax Planning
43
Kesehatan Keuangan Perusahaan
M
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 71 /Pojk.05/2016 Tentang
Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi
G
Tingkat Solvabilitas Cadangan teknis; U Kecukupan investasi;
M M
P
Ketentuan lain yang
Ekuitas; Dana Jaminan; dan berhubungan dengan
G M
U
M M
F P
C
45
Insuretech
G M
U
M M
F P
C Source : miliman, 2019
46
Insuretech
Berikut beberapa contoh bentuk penyelenggaraan Insurtech:
G M
Insurtech U
Insurtech
Aggregator/
Market Place
M M Intermediaries
C Insurtech
47
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20593
Insuretech
Berikut beberapa contoh bentuk penyelenggaraan Insurtech:
G M
U
Aggregator ini secara langsung menawarkan
produk dan layanan asuransi kepada konsumen.
Melalui Aggregator, calon Tertanggung dapat
M M
membandingkan harga, ketentuan, kebijakan dari
berbagai produk dan layanan perusahaan asuransi.
Perusahaan InsurTech Aggregator tidak melakukan
G M
U
Merupakan aggregator yang telah memiliki izin
broker/agen asuransi yang harus memiliki
perjanjian dengan perusahaan asuransi terkait
M M
wewenang dan tanggung jawab serta hak dan
kewajibannya. Intermediaries menjalankan bisnis
(aktif) bertindak untuk para pihak dalam
49
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20593
Insuretech
Berikut beberapa contoh bentuk penyelenggaraan Insurtech:
G M
U
Perusahaan yang memiliki izin penyelenggaran
asuransi dan telah membangun platform digitalnya
untuk memberikan pelayanan dan pengalaman
M M
unik kepada pelanggannya mulai dari promosi
produk, penjualan, analisis risiko, pelayanan
transaksi pembayaran langsung premi maupun
50
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20593
G M
U
M M
F P
C
51