Tugas 1 Ham Rizki Rahma Permana 857356834
Tugas 1 Ham Rizki Rahma Permana 857356834
B. Jika hak asasi politik tidak terpenuhi, maka individu dan masyarakat akan mengalami dampak
negatif yang signifikan. Beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
2. A. Dokumen yang menyatakan hak-hak individu seperti Magna Carta (1215), Petisi Hak (1628),
Konstitusi AS (1787), Deklarasi Prancis tentang Hak-Hak Manusia dan Warga Negara (1789), dan
US Bill of Right (1791) adalah dekrit tertulis dari dokumen HAM masa kini. Dokumen tersebut
berfungsi untuk dasar penegakan dan keadilan HAM.
B. Prinsip dasar Magna Carta antara lain adalah:
1) Prinsip tentang hak atas perlindungan hukum yang menunjukkan bahwa Magna Carta menjamin
bahwa setiap orang memiliki hak untuk mendapat perlindungan hukum yang adil dan tidak
diskriminatif.
2) Prinsip tentang pembatasan kekuasaan raja yang menunjukkan bahwa Magna Carta
menempatkan batasan atas kekuasaan raja dan menegaskan bahwa tidak seorang pun, termasuk
raja, di atas hukum.
3) Prinsip tentang hukum harus adil: yang menunjukkan bahwa Magna Carta menetapkan hukum
harus adil dan tidak boleh menindas rakyat.
4) Prinsip tentang hak atas hak milik: yang menunjukkan bahwa Magna Carta menjamin hak setiap
orang atas hak milik mereka, termasuk tanah dan properti.
3. A. Tahapan Perjanjian Internasional
1) Negosiasi/Perundingan Perjanjian Internasional
2) Penandatanganan Perjanjian Internasional
3) Ratifikasi Perjanjian Internasional (jika perlu)
B. Konsekuensi hukum ditandatanganinya suatu perjanjian oleh pihak-pihak yang terlibat?
Singkatnya menurut Pasal 1338 KHUPerdata, semua orang yang terlibat dari perjanjian tersebut
harus menaatinya seperti menaati undang-undang
4. protokol manasuka, yakni aturan hak-hak sipil dan politik , namun tidak mengharuskan suatu bunyi
mengandung arti tertentu.
5. Kebiasaan internasional terdiri dari aturan-aturan hukum yang berasal dari tindakan negara-negara
yang konsisten yang muncul dari keyaknian bahwa tindakan mereka itu diwajibkan oleh hukum
Maka dari itu, terdapat dua unsur yang harus dipenuhi untuk membuktikan keberadaan suatu
kebiasaan internasional:
Keyakinan dari negara-negara bahwa kebiasaan tersebut dilakukan atas dasar kewajiban hukum