Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA ANGINA PECTORIS STABIL

No. Dokumen :
No. Revisi : R.00
SOP
Tanggal : 01/05/2023
Halaman : 1/3

KLINIK dr. Edi Winarso,


DOKTER EDI Sp.KKLP

Pengertian Angina Pectoris Stabil merupakan tanda klinis pertama pada


sekitar 50% pasien yang mengalami penyakit jantung koroner.

Tujuan Sebagai acuan bagi petugas didalam penatalaksanaan kasus


angina pectoris stabil di Klinik dr. Edi Winarso

Kebijakan Kebijakan kepala Klinik no……../……/……/……../…… tentang


pelayanan klinis di Klinik dr. Edi Winarso

Referensi 1. Permenkes RI Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik


Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
2. Joint National Committee guidelines 2014
3. Pedoman penanganan hipertensi pada kasus kardiovaskuler-
Perhimppunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
(PERKI) 2015
4. Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam Jilid 2, ed 6, Interna
Publishing. 2014
Prosedur 1. Anamnesis
Keluhan : pasien datang dengan keluhan nyeri dada yang khas,
yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat seperti ditimpa
beban yang sangat berat. Mempunyai cirikhas :
a. Letak : nyeri daerah sternum atau dibawah sternum
(substernal), atau dada sebelah kiri, kadang menjalar
kelengan kiri, punggung, rahang, leher atau ke lengan
kanan, daerah epigastrum, leher, rahang, gigi, dan bahu
b. Kualitas seperti tertekan benda beratatau seperti diperas,
terasa panas
c. Nyeri dada timbul saat melakukan aktivitas
d. Nyeri dada berlangsung 1-5 menit, kadang-kadang
perasaan tidak enak didada masih terasa setelah nyeri
hilang
e. Nyeri dada bisa disertasi keringat dingin, mual muntah
sesak dan pucat.

Faktor risiko

Faktor risiko yang tidak dapat diubah

a. Usia : Pra > 45 tahun, wanita >55 tahun (umumnya setelah


menopause
b. Jenis Kelamin : laki-laki 2 kali lebih besar dibanding
perempuan
c. Riwayat keluarga

Faktor risiko yang tidak dapat diubah

a. Mayor : peningkatan lipid serum, hipertensi, merokok,


konsumsi alkohol, diabetes melitus
b. Minor : Aktivitas fisik kurang, stress psikologi, tipe
kepribadian
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sewaktu angina tidak menunjukkan kelainan, walau jarang
pada auskultasi dapat terdengar derap atrial atau ventrikel
dan murmur sistolik di daerah apex. Frekuensi denyut
jantung dapat menurun, menetap atau meningkat saat
serangan
b. Dapat ditemukan pembesaran jantung
3. Pemeriksaan Penunjang
-
4. Penegakan Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik
Diagnosis banding : GERD, Gastritis akut
5. Penatalaksanaan
a. Modifikasi gaya hidup
b. Terapi Farmakologi
1. Antiplatelet aspirin 160- 320 mg sekali minum pada
akut
2. Oksigen dimulai 2L/Menit

2/3
6. Kriteria Rujukan
Dilakukan rujukan ke layanan sekunder untuk tatalaksana lebih
lanjut
7. Dokumentasi dalam rekam medis

Hal-Hal yang Perlu


Diperhatikan

Unit Terkait
1. Ruang Pemeriksaan
2. Laboratorium
3. Farmasi

Dokumen Terkait

Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai