5517 Kak Ppi Akreditasi
5517 Kak Ppi Akreditasi
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN
BLORA
TAHUN 2023
lOMoARcPSD|29235683
1
lOMoARcPSD|29235683
A. PENDAHULUAN
“Health –care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai infeksi
Nosokomial atau disebut juga sebagai infeksi di rumah sakit “Hospital Acquired
Infections” merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun
tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tidak berakibat kematian, pasien dirawat lebih
lama sehingga pasien harus membayar biaya lebih banyak.
HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak
berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien
masuk tempat pelayanan kesehatan, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien pulang.
Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari puskesmas tetapi muncul setelah pulang
dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Angka kejadian terus meningkat mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) atau lebih
dari 1,4 juta pasien rawat inap di seluruh dunia. Kondisi ini menunjukkan penurunan mutu
pelayanan kesehatan. Tidak dipungkiri lagi untuk masa yang akan datang dapat timbul
tuntutan hukum bagi sarana pelayanan kesehatan sehingga kejadian infeksi di pelayanan
kesehatan harus menjadi perhatian.
Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan
kelompok yang beresiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari
pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau
keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan menyebabkan
peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan
biaya.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan
maka perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu program
pelatihan pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
2
lOMoARcPSD|29235683
B. LATAR BELAKANG
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas, perlu dilakukan
pengendalian infeksi, diantaranya adalah pengendalian infeksi nosokomial. Infeksi
nosokomial masih banyak dijumpai di Puskesmas dan biasanya merupakan indikator bagi
pengukuran tentang seberapa jauh puskesmas tersebut telah berupaya mengendalikan infeksi
nosokomial. Pengendalian infeksi nosokomial dipelopori oleh Nightingale, Simmelweis,
Lister dan Holmes melalui praktek-praktek hygiene dan penggunaan antiseptik. Tantangan
dalam pengendalian infeksi nosokomial semakin kompleks dan sering disebut disiplin
epidemiologi puskesmas. Kerugian ekonomik akibat infeksi nosokomial dapat mencapai
jumlah yang besar, khususnya untuk biaya tambahan lama perawatan, penggunaan antibiotika
dan obat-obat lain serta peralatan medis dan kerugian tak langsung yaitu waktu produktif
berkurang, kebjiakan penggunaan antibiotika, kebijakan penggunaan desinfektan serta
sentralisasi sterilisasi perlu dipatuhi dengan ketat.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan maka
perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu program pelatihan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Adapun landasan hukum dari Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) ini adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015 tentang Standar
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
3
lOMoARcPSD|29235683
4
lOMoARcPSD|29235683
5
lOMoARcPSD|29235683
6
lOMoARcPSD|29235683
7
lOMoARcPSD|29235683
: Pelaksanaan
8
lOMoARcPSD|29235683
K. PENUTUP
Dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran dan biaya serta manfaatnya bagi
Puskesmas Jepon, upaya kegiatan Pencegahan dan pengendalian Infeksi harus dilaksanakan
sesuai kebijakan yang ada, berpedoman pada semua dokumen yang telah tersusun dan
dilaksanakan dengan bukti implementasi dan dokumentasi kegiatan, maka diharapkan
kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien dan petugas.
9
lOMoARcPSD|29235683
Mengesahkan
Ketua Tim PPI Kepala Puskesmas Jepon
10