MAKALAH
MAKALAH
Dosen Pembimbing :
Linda Wahyu Marpaung, S.Pd,.M.AK
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga kami masih diberikan kesempatan menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami tentu tidak dapat menyelesaikan sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
Ibu Linda Wahyu Marpaung,S.Pd,.M.Ak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga materi yang ada dalam makalah ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusasn Masalah ..............................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan...............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 Definisi dan Lingkup Standar Akuntansi Sektor Publik.......................................................3
2.2 Manfaat Standar Akuntansi Sektor Publik............................................................................3
2.3 Lingkup standar akuntansi sektor publik .............................................................................3
2.4 Perkembangan Pemikiran Akuntansi Sektor Publik.............................................................3
2.5 Ragam dan Hubungan Antarstandar Akuntansi Sektor Publik.............................................4
2.6 Standar Nomenklatur............................................................................................................4
2.6.1 Definisi Nomenklatur..................................................................................................4
2.6.2 Tujuan Penyusunan Standar Nomenklatur..................................................................4
2.6.3 Hal-hal Yang Harus Dipertimbangkan dalam Penyusunan Standar Nomenklatur......5
2.7 Standar Akuntansi Sektor Publik..........................................................................................5
2.8 Standar Audit Sektor Publik..................................................................................................7
2.9 Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik................................................................................8
2.10 Kebutuhan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia.................................................8
2.11 Teknik Penyusunan Standar................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2 Belakang
3 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
4 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
5 tuntutan dari masyarakat agar
pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.
6 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor
publik ini digunakan
sebagai alat
1
7 pertanggungjawaban pada
publik.
8 Belakang
9 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
10 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
11 tuntutan dari masyarakat
agar pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.
12 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor
2
publik ini digunakan
sebagai alat
13 pertanggungjawaban pada
publik.
14 Belakang
15 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
16 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
17 tuntutan dari masyarakat
agar pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.
3
18 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor
publik ini digunakan
sebagai alat
19 pertanggungjawaban pada
publik.
20 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
21 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
22 tuntutan dari masyarakat
agar pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.
4
23 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor
publik ini digunakan
sebagai alat
24 pertanggungjawaban pada
publik.
Akuntansi sektor public merupakan suatu system akuntansi yang digunakan oleh
Lembaga public. Setiap Lembaga public tentunya mendapatkan tuntutan dari
amsyarakat agar pengolaharan keuangan dilakukan secara transparan.karena hal
itulah, akuntansi untuk sktor public ini digunakan sebagai alat pertanggung jawaban
pada publik.
Beberapa latar belakang penting dari akuntansi sektor publik antara lain:
a. Akuntabilitas publik: Lembaga publik memiliki tuntutan dari masyarakat untuk
dikelola secara akuntabilitas, transparan, dan bertanggungjawab. Akuntabilitas publik
adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban,
menyajikan, melaporkan, dan mengungkap segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya kepada pemberi amanah yang memiliki hak dan
kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
b. Transparansi dan partisipasi: Akuntansi sektor publik di Indonesia semakin
berkembang untuk memenuhi tuntutan transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Hal
ini dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh lembaga public.
c. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi: Pemerintah memiliki
kewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dalam pengelolaan keuangan daerah serta menyalurkan informasi keuangan daerah
kepada pelayanan public.
d. Standar Akuntansi Pemerintah: Faktor kelima yang dapat mempengaruhi kualitas
laporan keuangan adalah Standar Akuntansi Pemerintah. Penerapan standar ini dapat
memengaruhi kualitas informasi keuangan yang disajikan oleh lembaga publik
e. Meningkatnya tuntutan masyarakat: Masyarakat memiliki tuntutan yang semakin
tinggi terhadap pelaksanaan akuntabilitas organisasi publik. Hal ini disebabkan oleh
anggapan bahwa apa yang dilakukan pemerintah belum optimal
f. Penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan: Akuntansi sektor publik
memiliki tujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan
5
suatu organisasi atau lembaga pemerintah. Informasi ini digunakan oleh pihak-pihak
terkait untuk mengambil keputusan.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
7
a. Menyediakan organisasi sector public suatu pedoman akuntansi yang diharapkan
dapat diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan organisasi sector public yang
berlaku dewasa ini
b. Menyediakan organisasi sector public suatu pedoman akuntansi yang
dilengkapidengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan sertajurnal standar
yang telah disesuaikan dengan siklus kegiatan organisasi sector public, yang
mencangkup penganggaran, perbendaharaan, dan pelaporannya
Perkembangan Terakhir
Akuntansi Sektor Publik
di Negara Lain
8
Pengalaman Inggris dapat
dijadikan acuan dalam
mempelajari perkembangan
administrasi publik di era
tahun 1980-an sampai
dengan tahun 1998, yang
berkembang seiring dengan
tuntutan untuk
penyelenggaraan
pemerintahan yang
akuntabel. Selain itu,
pemerintah Amerika Serikat
juga melakukan beberapa
upaya
9
dalam mendorong
tercapainya administrasi
publik yang lebih baik seperti
yang
diilhami oleh pemikiran
Gaebler dan Ted dalam
bukunya yang disebut dengan
Reinventing Government
(1992).
Perkembangan Terakhir Akuntansi Sektor Publik di Negara Lain.
Pengalaman Inggris dapat dijadikan acuan dalam mempelajari
perkembanganAdministrasi publik di era tahun 1980-an sampai dengan tahun 1998, yang
berkembang seiring dengan tuntutan untuk penyelenggaraan pemerintahan yang
2.5 Ragam dan Hubungan Antarstandar Akuntansi Sektor Publik
Secara umum terdapat 4 ragam standar yang mengatur organisasi sector public yaitu:
1. Standar Nomenklatur
2. Standar Akuntansi Sektor Publik
3. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
4. Standar Akuntansi Biaya
10
merupakan daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk
memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban, pelaporan keuangan,
serta memudahkan pemeriksaan dan pengawasan. Standar Nomenklatur memandu proses
perencanaan dan pertanggungjawaban yang terkait dengan pengkodean akitivitas publik atau
trnasaksi publik yang terjadi, serta berbagai barang dan jasa yang telah dihasilkan. Sementara itu,
standar akuntansi biaya merupakan dasar pengukuran besarnya investasi yang akan dilakukan.
Nomenklatur disebut juga dengan istilah kode rekening. Dalam system pengolahan data
akuntansi, kode ini memenuhi berbagai tujuan berikut :
a. Kerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode
pengolahan data yang digunakan.
b. Setiap kode harus mewakili secara unik unsure yang diberi kode.
c. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
Standar akuntansi di Indonesia saat berkembang menjadi 4 (empat) yang dikenal dengan 4
Pilar Standar Akuntansi. Keempat pilar standar tersebut disusun dengan mengikuti
perkembangan dunia usaha. Empat pilar standar itu adalah :
SAK digunakan untuk suatu badan yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan yang
terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal atau badan fidusia (badan
usaha yang menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana
pensiun).Sejak tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadopsi standar dari
International Financial Report Standard (IFRS) untuk standar akuntansi keuangan yang
berlaku di seluruh perusahaan terdaftar yang ada di Indonesia.
11
laporan keuangan manajemen agar anda dapat memprediksi kondisi dan peluang pasar
untuk perusahaan anda.
SAK ETAP digunakan untuk suatu badan yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum.Selain itu, SAK-ETAP
juga mengikuti standar yang ditetapkan oleh IFRS khususnya bidang Small Medium
Enterprise (Usaha Kecil Menengah).Berdasarkan catatan historisnya, SAK-ETAP ini
dikeluarkan sejak tahun 2009 dan berlaku efektif pada tahun 2011.SAK ETAP pada
dasarnya adalah penyederhanaan SAK IFRS. Beberapa penyederhanaan yang terdapat
dalam SAK-ETAP adalah:
SAK-ETAP memiliki manfaat, yaitu apabila diterapkan dengan tepat, diharapkan unit
usaha kecil dan menengah mampu membuat laporan tanpa harus dibantu oleh pihak lain
dan dapat dilakukan audit terhadap laporannya tersebut. Sasaran SAK-ETAP ini memang
ditujukan untuk jenis Usaha Kecil dan Menengah.
Dalam praktiknya, standar ini digunakan untuk badan usaha yang memiliki transaksi
syariah atau berbasis syariah.Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan dan standar khusus transaksi
syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna.
Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pelatihan tentang cabang terbaru bidang
akuntansi.Jika anda memerlukan penjelasan dan konsultasi tentang penerapan prinsip
syariah ke dalam pelaporan keuangan, silakan untuk berkonsultasi dengan pakar
akuntansi dari situs akuntansionline.id.
12
4. Standar Akuntansi Pemerintah (Sap)
Instansi masih diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP berbasis kas
menuju akrual sampai tahun 2014.SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis
kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual untuk
penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi anggaran tetap
menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan
menggunakan basis kas. Sedangkan laporan operasional yang melaporkan kinerja badan
usaha disusun dengan menggunakan basis akrual. Standar Akuntansi Pemerintahan ini
berbeda dengan 3 jenis standar akuntansi sebelumnya. Pengguna SAP biasanya terbatas
di kalangan pemerintahan saja. Sehingga publikasi laporan keuangan bidang
pemerintahan tidak terbuka seperti laporan keuangan perusahaan.mun tidak banyak
pengusaha UKM yang memahami hal ini..
Setiap organisasi sektor publik harus mengevaluasi struktur tata Kelola untuk menentukan
apakah komite audit yang sesuai untuk situasi tertentu. Dalam beberapa hal, komite audit
dibentuk sebagai sub komite dari cabang legislatif atau dewan direksi. Pemerintah lain dapat
membentuk komite audit dari anggota masyarakat yang dipilih oleh badan legislatif dan/atau
eksekutif. Dalam contoh praktiknya di Indonesia, demi penyempurnaan dan penyesuaian
dengan perkembangan kebutuhan maupun perkembangan ilmu pemeriksaan, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) akan memantau penerapan dan perkembangan standar
pemeriksaan. Setiap pemeriksaan dimulai dengan penetapan tujuan dan penentuan jenis
pemeriksaan yang akan dilaksanakan serta standar yang harus diikuti oleh pemeriksa.
Jenis pemeriksaan standar audit adalah pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Dalam beberapa pemeriksaan, standar yang digunakan
untuk mencapai tujuan pemeriksaan sudah sangat jelas. Misalnya, jika tujuan pemeriksaan
adalah untuk memberikan opini terhadap suatu laporan keuangan, maka standar yang berlaku
adalah standar pemeriksaan keuangan. Namun demikian, untuk beberapa pemeriksaan
lainnya, mungkin terjadi tumpang tindih tujuan pemeriksaan. Misalnya jika tujuan
pemeriksaan adalah untuk menentukan keandalan ukuran-ukuran kinerja, maka pemeriksaan
tersebut bisa dilakukan melalui pemeriksaan kinerja maupun pemeriksaan dengan tujuan
tertentu.
13
standar yang berlaku bagi suatu jenis pemeriksaan. Stadar audita berfungsi mengatur semua
aktivitas pekerjaan auditnya akuntan publik. Standar mengatur mulai dari syarat auditor
misalnya independensi dan kompetensi auditor sampai bagaimana membuat laporan audit.
Hal ini mengakibatkan akuntan publik dapat melakukan pekerjaan auditnya:
Standar akan menjadi pedoman dan pegangan akuntan publik, sehingga kewajiban dan
larangan akuntan publik dapat dipenuhi dengan baik. Standar audit berfungsi sebagai
pengendali secara preventif terhadap kecurangan, ketidakjujuran, dan kelalaian. Standar
audit juga dapat mendorong akuntan publik menggunakan kemahiran jabatannya (due
professional care), menjaga kerahasiaan informasi/data yang diperoleh, melakukan
pengendalian mutu, dan bersikap profesional.
Standar akuntansi biaya sector public merupakan perangkat aturan. regulasi, dan persyaratan
organisasi sector public yang sulit.
1. Pengukuran biaya termasuk metode dan teknik yang digunakan dalam mendefinisikan
komponen biaya, menentukan dasar pengukuran biaya, dan menetapkan criteria untuk
menggunakan teknik pengukuran biaya sector public alternative.
2. Penetapan biaya selama periode akuntansi biaya menunjuk pada metode yang digunakan
ketika menentukan jumlah biaya yang ditetapkan selama periode akuntansi biaya
tersendiri.
3. Alokasi biaya ke tujuan biaya menunjuk pada penetapan alokasi biay langsung dan tidak
langsung.
Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik versus Prinsip-prinsip Biaya Standar akuntansi biaya
sector public dan prinsip-prinsip biaya adalah hal yang berlainan. Sector akuntansi biaya
sector public berkaitan dengan pengukuran, penetapan, dan alokasi biaya kontrak organisasi
sector public. Sementara itu, prinsip-prinsip biaya menunjuk pada pemenuhan biaya, yang
merupakan unsure dalam pengadaan barang dan jasa serta merupakan fungsi dari hokum,
aturan, dan kontrak tersendiri. Biaya mungkin saja dialokasikan namun belum tentu dapat
memenuhi prinsip-prinsip biaya.
14
2.10 Kebutuhan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses penyusunan standar akuntansi harus
dilakukan melalui tahap-tahap prosedur yang seksama dan teliti. Hal ini diperlukan
mengingat dokumen yang dihasilkan akan mempunyai status sebagai standar resmi dengan
tingkat otoritas yang tinggi. Berikut adalah tahap – tahap dalam menyusun standar akuntansi
(Suwardjono,2006:109):
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah tentang Akuntansi Sektor Publik memiliki beberapa kesimpulan yang dapat
diambil dari berbagai sumber. Berikut adalah kesimpulan yang dapat dijadikan
referensi :
16
DAFTAR PUSTAKA
17