Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dosen Pembimbing :
Linda Wahyu Marpaung, S.Pd,.M.AK

Disusun Oleh : Kelompok 2


- Shelli Revina ( 213010007 )
- Syntia Sumarni ( 213010023 )
- Stefani ( 213020034 )
- Esra Graciela Valerina Gea ( 213010042 )
- Ella Nurcahyana Putri ( 213010049 )
- Sharon ( 213010054 )
- Rizky Halimah Kesuma ( 213010059 )
- Putri Hairumi Lubis ( 213010075 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKA PRASETYA


JURUSAN AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga kami masih diberikan kesempatan menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, kami tentu tidak dapat menyelesaikan sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
Ibu Linda Wahyu Marpaung,S.Pd,.M.Ak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga materi yang ada dalam makalah ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 02 Oktober 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusasn Masalah ..............................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan...............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 Definisi dan Lingkup Standar Akuntansi Sektor Publik.......................................................3
2.2 Manfaat Standar Akuntansi Sektor Publik............................................................................3
2.3 Lingkup standar akuntansi sektor publik .............................................................................3
2.4 Perkembangan Pemikiran Akuntansi Sektor Publik.............................................................3
2.5 Ragam dan Hubungan Antarstandar Akuntansi Sektor Publik.............................................4
2.6 Standar Nomenklatur............................................................................................................4
2.6.1 Definisi Nomenklatur..................................................................................................4
2.6.2 Tujuan Penyusunan Standar Nomenklatur..................................................................4
2.6.3 Hal-hal Yang Harus Dipertimbangkan dalam Penyusunan Standar Nomenklatur......5
2.7 Standar Akuntansi Sektor Publik..........................................................................................5
2.8 Standar Audit Sektor Publik..................................................................................................7
2.9 Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik................................................................................8
2.10 Kebutuhan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia.................................................8
2.11 Teknik Penyusunan Standar................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

2 Belakang
3 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
4 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
5 tuntutan dari masyarakat agar
pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.
6 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor
publik ini digunakan
sebagai alat
1
7 pertanggungjawaban pada
publik.
8 Belakang
9 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
10 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
11 tuntutan dari masyarakat
agar pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.
12 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor

2
publik ini digunakan
sebagai alat
13 pertanggungjawaban pada
publik.
14 Belakang
15 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
16 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
17 tuntutan dari masyarakat
agar pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.

3
18 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor
publik ini digunakan
sebagai alat
19 pertanggungjawaban pada
publik.
20 Akuntansi sektor publik
merupakan suatu sistem
akuntansi yang
21 digunakan oleh lembaga
publik. Setiap lembaga
publik tentunya mendapatkan
22 tuntutan dari masyarakat
agar pengelolaan keuangan
dilakukan secara transparan.
4
23 Karena hal itulah,
akuntansi untuk sektor
publik ini digunakan
sebagai alat
24 pertanggungjawaban pada
publik.
Akuntansi sektor public merupakan suatu system akuntansi yang digunakan oleh
Lembaga public. Setiap Lembaga public tentunya mendapatkan tuntutan dari
amsyarakat agar pengolaharan keuangan dilakukan secara transparan.karena hal
itulah, akuntansi untuk sktor public ini digunakan sebagai alat pertanggung jawaban
pada publik.
Beberapa latar belakang penting dari akuntansi sektor publik antara lain:
a. Akuntabilitas publik: Lembaga publik memiliki tuntutan dari masyarakat untuk
dikelola secara akuntabilitas, transparan, dan bertanggungjawab. Akuntabilitas publik
adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban,
menyajikan, melaporkan, dan mengungkap segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya kepada pemberi amanah yang memiliki hak dan
kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
b. Transparansi dan partisipasi: Akuntansi sektor publik di Indonesia semakin
berkembang untuk memenuhi tuntutan transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Hal
ini dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh lembaga public.
c. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi: Pemerintah memiliki
kewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dalam pengelolaan keuangan daerah serta menyalurkan informasi keuangan daerah
kepada pelayanan public.
d. Standar Akuntansi Pemerintah: Faktor kelima yang dapat mempengaruhi kualitas
laporan keuangan adalah Standar Akuntansi Pemerintah. Penerapan standar ini dapat
memengaruhi kualitas informasi keuangan yang disajikan oleh lembaga publik
e. Meningkatnya tuntutan masyarakat: Masyarakat memiliki tuntutan yang semakin
tinggi terhadap pelaksanaan akuntabilitas organisasi publik. Hal ini disebabkan oleh
anggapan bahwa apa yang dilakukan pemerintah belum optimal
f. Penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan: Akuntansi sektor publik
memiliki tujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan

5
suatu organisasi atau lembaga pemerintah. Informasi ini digunakan oleh pihak-pihak
terkait untuk mengambil keputusan.

Dalam melaksanakan pekerjaan, organissasi dan Lembaga public dituntut agar


pengelolaan biay social dan ekonomi lebih efisien. Jika tuntutan pertanggungjawaban
public oleh berbagai Lembaga public menguat, akuntansi sektor public akan diakui
sebagai ilmu untuk mengelola keuangan public.

1.2 Rumusasn Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas ialah :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dari definisi dan lingkup standar akuntansi sektor
publik?
2. Jelaskan perkembangan pemikiran akuntansi sektor publik?
3. Jelaskan ragam dan hubungan antar standar akuntansi sektor publik?
4. Jelaskan Standar Nomenklatur?
5. Jelaskan Standar Akuntansi Sektor Publik?
6. Jelaskan Standar Audit Sektor Publik?
7. Jelaskan Standar Akuntansi Biaya?
8. Jelaskan kebutuhan standar akuntansi sektor publik di Indonesia?
9. Jelaskan Teknik penyusunan standar?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui maksud dari definisi dan lingkup standar akuntansi sektor publik.
2. Untuk mengetahui perkembangan pemikiran akuntansi sektor publik.
3. Untuk mengetahui ragam dn hubungan antar standar akuntansi sektor publik.
4. Untuk mengetahui maksud dari standar nomenklatur, standar akuntansi sektor publik,
standar Audit Sektor Publik dan standar akuntansi biaya.
5. Untuk mengetahui kebutuhan standar akuntansi sektor publik di Indonesia.

6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Lingkup Standar Akuntansi Sektor Publik


Pengertian untuk akuntansi sektor public adalah suatu proses pengumpulan,
pengklasifikasian, analisis, dan pembuatan laporan pengelolaan keuangan dalam Lembaga
publik.
Laporan pengelolaan keuangan ini nantinya digunakan Lembaga publik untuk
memberikan informasi keuangan pada pihak yang membutuhkan. Laporan pengelolaan keuangan
ini sangat membantu saat pengambilan keputusan.
Standar akuntansi sektor publik memberi kerangka demi berjalannya fungsi-fungsi
tahapan siklus akuntansi sektor publik yaitu perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran,
pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, dan pertanggung jawaban publik. Di Indonesia,
standar akuntansi yang telah digunakan yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP), Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan Standar
Pemerikasaan keuangan Negara (SPKN). Ini merupakan panduan bagi pemakainya dalam
melaksanakan fungsi terkait. Standar-standar tersebut merupakan acuan yang telah disepakato
dan ditetapkan oleh organisasi berkompetensi serta berwenang dibidang terkait.

2.2 Manfaat Standar Akuntansi Sektor Publik


Adapun manfaat dari standar akuntansi sektor publik ialah :
1. Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan akuntansi dan keuangan organisasi sektor
publik, kuhususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan
4. Mengusahakan harmonisasi ataryuridis dengan menggunakan dasar akuntansi yang sama

2.3 Lingkup standar akuntansi sektor publik


Berdasarkan kebutuhan, pedoman akuntansi disusun sebagai tujuan sebagai berikut:

7
a. Menyediakan organisasi sector public suatu pedoman akuntansi yang diharapkan
dapat diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan organisasi sector public yang
berlaku dewasa ini
b. Menyediakan organisasi sector public suatu pedoman akuntansi yang
dilengkapidengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan sertajurnal standar
yang telah disesuaikan dengan siklus kegiatan organisasi sector public, yang
mencangkup penganggaran, perbendaharaan, dan pelaporannya

2.4 Perkembangan Pemikiran Akuntansi Sektor Publik


Pada awalnya, profesi akuntansi dimunculkan dalam organisasi seperti Institute of
Chartered Accountants (di Inggris dan Wales) yang didirikan pada tahun 1880.
Perkembangan ini diperkuat oleh lembaga The Corporate Treasurers and Accounting
Institute pada tahun 1885. Dua lembaga ini merupakan Lembaga bentukan pemerintah
daerah. Namun demikian, tujuan sebenarnya dari pembentukan dua lembaga
tersebut adalah mempresentasikan akuntansi di perusahaan kota praja. Selanjutnya
muncullah organisasi Chartered Institute of Publik Finance and Accounting (Sowerby,
1985) yang mensertifikasi para pekerja di sektor publik. Jadi legitimasi subdisiplin akuntansi
sektor publik resmi ada. Perkembangan profesi akuntan sektor publik di Indonesia
belumlah semaju perkembangan profesi akuntan di Inggris. Hal ini berkaitan
dengan system sentralisasi pemerintahan yang berdampak pada penggunaan sistem dan
prosedur pelaporan keuangan yang seragam dan terpusat. Perubahan orientasi politik dan
ekonomi di era reformasi mendorong organisasi profesi akuntan (Ikatan Akuntan Indonesia)
mulai memunculkan Kompartemen Akuntan Sektor Publik, yang mewadahi para pekerja
bidang akuntansi dan akuntan yang bekerja di organisasi sektor publik. Dan tentunya,
permasalahan standarisasi praktik-praktik akuntansi sektor publik di Indonesia harus
dipecahkan, selain itu mitra kerja Kompartemen Akuntan Sektor Publik juga telah dibangun
dalam Kompartemen Akuntansi. Pendidik yang disebut Kajian Pendidik Akuntansi Sektor
Publik. Informasi tentang aktivitas pengembangan ilmu dan dialog akuntansi sektor publik
telah disebarluaskan di Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, serta homepagenya.
akuntabel. Selain itu, pemerintah Amerika Serikat juga melakukan beberapa Upaya dalam
mendorong tercapainya administrasi publik yang lebih baik seperti yang diilhami oleh
pemikiran Gaebler dan Ted dalam bukunya yang disebut dengan Reinventing Government
(1992).

Perkembangan Terakhir
Akuntansi Sektor Publik
di Negara Lain

8
Pengalaman Inggris dapat
dijadikan acuan dalam
mempelajari perkembangan
administrasi publik di era
tahun 1980-an sampai
dengan tahun 1998, yang
berkembang seiring dengan
tuntutan untuk
penyelenggaraan
pemerintahan yang
akuntabel. Selain itu,
pemerintah Amerika Serikat
juga melakukan beberapa
upaya

9
dalam mendorong
tercapainya administrasi
publik yang lebih baik seperti
yang
diilhami oleh pemikiran
Gaebler dan Ted dalam
bukunya yang disebut dengan
Reinventing Government
(1992).
Perkembangan Terakhir Akuntansi Sektor Publik di Negara Lain.
Pengalaman Inggris dapat dijadikan acuan dalam mempelajari
perkembanganAdministrasi publik di era tahun 1980-an sampai dengan tahun 1998, yang
berkembang seiring dengan tuntutan untuk penyelenggaraan pemerintahan yang
2.5 Ragam dan Hubungan Antarstandar Akuntansi Sektor Publik
Secara umum terdapat 4 ragam standar yang mengatur organisasi sector public yaitu:
1. Standar Nomenklatur
2. Standar Akuntansi Sektor Publik
3. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
4. Standar Akuntansi Biaya

2.6 Standar Nomenklatur


2.6.1 Definisi Nomenklatur
Nomenklatur didefinisikan sebagai daftar prkiraan/akun buku besar yang ditetapkan dan
disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran,
pertanggungjawaban, dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. Selain itu nomenklatur juga

10
merupakan daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk
memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban, pelaporan keuangan,
serta memudahkan pemeriksaan dan pengawasan. Standar Nomenklatur memandu proses
perencanaan dan pertanggungjawaban yang terkait dengan pengkodean akitivitas publik atau
trnasaksi publik yang terjadi, serta berbagai barang dan jasa yang telah dihasilkan. Sementara itu,
standar akuntansi biaya merupakan dasar pengukuran besarnya investasi yang akan dilakukan.

2.6.2 Tujuan Penyusunan Standar Nomenklatur.

Nomenklatur disebut juga dengan istilah kode rekening. Dalam system pengolahan data
akuntansi, kode ini memenuhi berbagai tujuan berikut :

1. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik


2. Meringkas data
3. Mengklasifikasi rekening atau transaksi
4. Menyampaikan makna tertentu.

2.6.3 Hal-hal Yang Harus Dipertimbangkan dalam Penyusunan Standar Nomenklatur.

Dalam merancang kerangka nomenklatur, berbagai pertimbangan berikut ini perlu


diperhitungkan :

a. Kerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode
pengolahan data yang digunakan.
b. Setiap kode harus mewakili secara unik unsure yang diberi kode.
c. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.

2.7 Standar Akuntansi Sektor Publik

Standar akuntansi di Indonesia saat berkembang menjadi 4 (empat) yang dikenal dengan 4
Pilar Standar Akuntansi. Keempat pilar standar tersebut disusun dengan mengikuti
perkembangan dunia usaha. Empat pilar standar itu adalah :

1. Standar Akuntansi Keuangan (Sak)

SAK digunakan untuk suatu badan yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan yang
terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal atau badan fidusia (badan
usaha yang menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana
pensiun).Sejak tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadopsi standar dari
International Financial Report Standard (IFRS) untuk standar akuntansi keuangan yang
berlaku di seluruh perusahaan terdaftar yang ada di Indonesia.

Di dalam situs akuntansionline.id disediakan sebuah aplikasi pelaporan keuangan yang


mengikuti standar dari IAI di atas.Melalui aplikasi ini, anda tidak hanya dapat membuat
pelaporan keuangan dengan mengikuti standar dari IAI tetapi juga anda dapat membuat

11
laporan keuangan manajemen agar anda dapat memprediksi kondisi dan peluang pasar
untuk perusahaan anda.

2. Standar Akuntansi Keuangan Badan Usaha Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak-Etap)

SAK ETAP digunakan untuk suatu badan yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum.Selain itu, SAK-ETAP
juga mengikuti standar yang ditetapkan oleh IFRS khususnya bidang Small Medium
Enterprise (Usaha Kecil Menengah).Berdasarkan catatan historisnya, SAK-ETAP ini
dikeluarkan sejak tahun 2009 dan berlaku efektif pada tahun 2011.SAK ETAP pada
dasarnya adalah penyederhanaan SAK IFRS. Beberapa penyederhanaan yang terdapat
dalam SAK-ETAP adalah:

A. Tidak ada Laporan Laba / Rugi Komprehensif.


B. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud dan propersi investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi atau nilai wajar.
C. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan. Beban pajak diakui sebesar
jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Badan usaha yang menggunakan SAK-ETAP dalam laporan auditnya menyebutkan


laporan keuangan badan usaha telah sesuai dengan SAK-ETAP.

SAK-ETAP memiliki manfaat, yaitu apabila diterapkan dengan tepat, diharapkan unit
usaha kecil dan menengah mampu membuat laporan tanpa harus dibantu oleh pihak lain
dan dapat dilakukan audit terhadap laporannya tersebut. Sasaran SAK-ETAP ini memang
ditujukan untuk jenis Usaha Kecil dan Menengah.

3. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (Sak Syariah)

Dalam praktiknya, standar ini digunakan untuk badan usaha yang memiliki transaksi
syariah atau berbasis syariah.Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan dan standar khusus transaksi
syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna.

Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan.Sebagai


badan usaha yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank syariah menggunakan
PSAK, sedangkan untuk transaksi syariahnya menggunakan PSAK Syariah.Akuntansi
syariah memang salah satu cabang akuntansi yang tergolong baru.Tidak banyak orang
yang mengetahui penerapan prinsip-prinsip syariah ke dalam bidang akuntansi.

Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pelatihan tentang cabang terbaru bidang
akuntansi.Jika anda memerlukan penjelasan dan konsultasi tentang penerapan prinsip
syariah ke dalam pelaporan keuangan, silakan untuk berkonsultasi dengan pakar
akuntansi dari situs akuntansionline.id.

12
4. Standar Akuntansi Pemerintah (Sap)

SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP).


Standar ini dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun
mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.Standar ini digunakan
untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan, baik pusat ataupun daerah.SAP
disusun dan disahkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP SAP). SAP
berbasis akrual ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010.

Instansi masih diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP berbasis kas
menuju akrual sampai tahun 2014.SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis
kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual untuk
penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi anggaran tetap
menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan
menggunakan basis kas. Sedangkan laporan operasional yang melaporkan kinerja badan
usaha disusun dengan menggunakan basis akrual. Standar Akuntansi Pemerintahan ini
berbeda dengan 3 jenis standar akuntansi sebelumnya. Pengguna SAP biasanya terbatas
di kalangan pemerintahan saja. Sehingga publikasi laporan keuangan bidang
pemerintahan tidak terbuka seperti laporan keuangan perusahaan.mun tidak banyak
pengusaha UKM yang memahami hal ini..

2.8 Standar Audit Sektor Publik

Setiap organisasi sektor publik harus mengevaluasi struktur tata Kelola untuk menentukan
apakah komite audit yang sesuai untuk situasi tertentu. Dalam beberapa hal, komite audit
dibentuk sebagai sub komite dari cabang legislatif atau dewan direksi. Pemerintah lain dapat
membentuk komite audit dari anggota masyarakat yang dipilih oleh badan legislatif dan/atau
eksekutif. Dalam contoh praktiknya di Indonesia, demi penyempurnaan dan penyesuaian
dengan perkembangan kebutuhan maupun perkembangan ilmu pemeriksaan, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) akan memantau penerapan dan perkembangan standar
pemeriksaan. Setiap pemeriksaan dimulai dengan penetapan tujuan dan penentuan jenis
pemeriksaan yang akan dilaksanakan serta standar yang harus diikuti oleh pemeriksa.

Jenis pemeriksaan standar audit adalah pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Dalam beberapa pemeriksaan, standar yang digunakan
untuk mencapai tujuan pemeriksaan sudah sangat jelas. Misalnya, jika tujuan pemeriksaan
adalah untuk memberikan opini terhadap suatu laporan keuangan, maka standar yang berlaku
adalah standar pemeriksaan keuangan. Namun demikian, untuk beberapa pemeriksaan
lainnya, mungkin terjadi tumpang tindih tujuan pemeriksaan. Misalnya jika tujuan
pemeriksaan adalah untuk menentukan keandalan ukuran-ukuran kinerja, maka pemeriksaan
tersebut bisa dilakukan melalui pemeriksaan kinerja maupun pemeriksaan dengan tujuan
tertentu.

Apabia terdapat pilihan diantara standar-standar yang berlaku, pemeriksa harus


mempertimbangkan kebutuhan pengguna dan pengetahuan pemeriksa, keahlian dan
pengalaman dalam menentukan standar yang akan diikuti. Pemeriksa harus mengikuti

13
standar yang berlaku bagi suatu jenis pemeriksaan. Stadar audita berfungsi mengatur semua
aktivitas pekerjaan auditnya akuntan publik. Standar mengatur mulai dari syarat auditor
misalnya independensi dan kompetensi auditor sampai bagaimana membuat laporan audit.
Hal ini mengakibatkan akuntan publik dapat melakukan pekerjaan auditnya:

1. Sesuai dengan syarat minimal/kualifikasi auditor


2. Melakukan perencanaan audit dengan jelas
3. Melaksanakan audit di meja ataupun di lapangan dengan baik karena sudah diatur dalam
standar
4. Melakukan pelaporan audit yang jelas.
5. Standar audit juga mengikat seorang auditor dengan etika profesinya karena pekerjaan
auditor dalam standar harus dilandasi dengan landasan moral dan etika. Sehingga, fungsi
standar audit dalam pekerjaan akuntan publik ini akan melandasi seluruh pekerjaan
akuntan publik khususnya dalam bidang auditing.

Standar akan menjadi pedoman dan pegangan akuntan publik, sehingga kewajiban dan
larangan akuntan publik dapat dipenuhi dengan baik. Standar audit berfungsi sebagai
pengendali secara preventif terhadap kecurangan, ketidakjujuran, dan kelalaian. Standar
audit juga dapat mendorong akuntan publik menggunakan kemahiran jabatannya (due
professional care), menjaga kerahasiaan informasi/data yang diperoleh, melakukan
pengendalian mutu, dan bersikap profesional.

2.9 Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik

Standar akuntansi biaya sector public merupakan perangkat aturan. regulasi, dan persyaratan
organisasi sector public yang sulit.

Definisi standar pada tiga area akuntansi biaya :

1. Pengukuran biaya termasuk metode dan teknik yang digunakan dalam mendefinisikan
komponen biaya, menentukan dasar pengukuran biaya, dan menetapkan criteria untuk
menggunakan teknik pengukuran biaya sector public alternative.
2. Penetapan biaya selama periode akuntansi biaya menunjuk pada metode yang digunakan
ketika menentukan jumlah biaya yang ditetapkan selama periode akuntansi biaya
tersendiri.
3. Alokasi biaya ke tujuan biaya menunjuk pada penetapan alokasi biay langsung dan tidak
langsung.

Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik versus Prinsip-prinsip Biaya Standar akuntansi biaya
sector public dan prinsip-prinsip biaya adalah hal yang berlainan. Sector akuntansi biaya
sector public berkaitan dengan pengukuran, penetapan, dan alokasi biaya kontrak organisasi
sector public. Sementara itu, prinsip-prinsip biaya menunjuk pada pemenuhan biaya, yang
merupakan unsure dalam pengadaan barang dan jasa serta merupakan fungsi dari hokum,
aturan, dan kontrak tersendiri. Biaya mungkin saja dialokasikan namun belum tentu dapat
memenuhi prinsip-prinsip biaya.

14
2.10 Kebutuhan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik dikembangakan sesuaidengan standar yang


berlaku di tingkat internasional, dengan harapan dapat tercapainya informasi keuangan yang
konsisten dan dapat dibandingkan bagi semua yuridiksi. Walaupun praktek dan aplikasi-
aplikasi prinsip akuntansi serta manajemen keuangan pada entitas sector public dapat terjadi
baikpada entitas dengan level yuridiksi yang sama maupun berbeda. Semuanya tergantung
pada kebijakan dan praktek yang ada.

Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) adalah:

1. Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan akuntansi dan keuanganorganisasi sector


publik, khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan.
4. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi yang
sama.

Penerapan SAKSP akan menghasilkan system akuntansi dan manajemen keuangan


pemerintahan yang lebih baik, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai
informasi yang lebih baik. Sementara itu, peramalan serta penganggaran menjadi lebih
terpercaya, sama baiknya dengan manajemen terhadap sumber daya ekonomis dan
kewajiban.

2.11 Teknik Penyusunan Standar

Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses penyusunan standar akuntansi harus
dilakukan melalui tahap-tahap prosedur yang seksama dan teliti. Hal ini diperlukan
mengingat dokumen yang dihasilkan akan mempunyai status sebagai standar resmi dengan
tingkat otoritas yang tinggi. Berikut adalah tahap – tahap dalam menyusun standar akuntansi
(Suwardjono,2006:109):

1. Evaluasi masalah pada tahap awal


2. Mengadakan riset dan analisis
3. Menyusun dan mendistributifkan memorandum diskusi (discussion memorandum)
kepada setiap pihak yang berkepentingan
4. Mengadakan Dengar Pendapat Umum (public hearing)
5. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas memorandum diskusi
6. Menerbitkan draft awal standar yang telah diusulkan
7. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis
8. Memutuskan (keputusan penerbitan)
9. Menerbitkan (penerbitan pernyataan)

15
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makalah tentang Akuntansi Sektor Publik memiliki beberapa kesimpulan yang dapat
diambil dari berbagai sumber. Berikut adalah kesimpulan yang dapat dijadikan
referensi :

1. Akuntansi sektor publik dan pengawasan berpengaruh terhadap akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah daerah. Penerapan akuntansi sektor publik,
memberikan sumbangan bagi peningkatan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah dalam hal penyajian informasi pertanggungjawaban mengenai tujuan,
fungsi dan obyek pengeluaran.
2. Pengawasan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
daerah. Hal ini mengandung makna bahwa bilamana pengawasan diterapkan
dengan baik, akan semakin baik pula kualitas laporan keuangan pemerintah dalam
mengawasi segala laporan kulitas keuangan pemerintah, terlebih jika secara
memadai dalam melakukan pengawasan, maka akan meningkatkan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah.
3. Akuntansi sektor publik merupakan salah satu instrumen penting dalam
penegakan Good Governance di sektor publik. Pengembangan dan pengaplikasian
akuntansi sektor publik sangat mendesak dilakukan sebagai alat untuk melakukan
transparansi dalam mewujudkan akuntabilitas publik untuk mencapai good
governance (accounting for governance).

16
DAFTAR PUSTAKA

Kelompok 5 Akuntansi Sektor Publik - MAKALAH STANDAR AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK Dosen Pengampu: - Studocu

Standar Akuntansi Sektor Publik | bhaskoroperwiro (wordpress.com)

(PPT) Standar akuntansi sektor publik | Annisa NF - Academia.edu

17

Anda mungkin juga menyukai