Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK MODUL

7 dan 8

UNIVERSITAS TERBUKA

PDGK4201 –Pembelajaran PKn


di SD

KELOMPOK 4

Adinda Putri (857718202)


Bagista Lindu A (857716248)
Tantri (857718202)
Ulfa Rizky U.K (857760961)

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMARANG
2022.2
MODUL 7

Konsep dan Praktik Demokrasi serta Pendidikan Demokrasi

Peta Konsep
Kegiatan Belajar 1

Konsep Demokrasi

Demokrasi adalah negara dengan prinsip pemerintahannya yang


ditandai oleh adanya partisipasi warga negara yang sudah dewasa ikut
berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih. Dalam
penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi dapat dipandang
sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang ada dalam
UUD 1945 yang disebut kerakyatan. Demokrasi dapat juga dipandang
sebagai pola hidup berkelompok dalam organisasi negara, sesuai dengan
keinginan orang-orang yang hidup dalam kelompok tersebut (demos).

Menurut Winataputra (2021)

 Secara Filosofis demokrasi sebagai ide, norma, prinsip


 Secara Sosiologis sebagai sistem sosial
 Secara Psikologi sebagai wawasan, sikap, dan perilaku indivisu dalam
bermasyarakat

10 Pilar Demokrasi Sanusi 1998

 Ketuhanan Yang Maha Esa


 Demokrasi dengan Kecerdasan
 Demokrasi dengan Rule of Low
 Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara
 Demokrasi dengan HAM
 Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka

 Demokrasi dengan Otonomi Daerah


 Demokrasi dengan Otonomi Daerah
 Demokrasi dengan Kemakmuran
 Demokrasi yang Berkeadilan Sosia

Kegiatan Belajar 2

Gandal dan Finn (1992) demokrasi tidak bisa mengajarkan sendiri. Kalau
demokrasi tidak dipahami maka sukar untuk berjuang untuk mempertahankan.

Thomas Jefferson pengetahuan, skill, perilaku, warga negara yang


demokratis tidak terjadi dengan sendirinnyatetapi harus diajarkan.

Winaputra (2001) dalam disertasinya memberikan penjelasan bahwa


pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negara agar memahami,
menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep,prinsip dan nilai
demokrasi sesuai dengan status perannya dalam masyarakat.

Hasil penelitian Fandal and Finn 1992 Bukan hanya negara berkembang,
dinegara majupun perlu pendidikan demokrasi yang harus disikapi secara
sadar dan sungguh-sungguh. Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan
rakyat di indonesia didasarkan pada :

1. Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, dan untuk rakyat


berdasarkan sila-sila pancasila.
2. Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem
pemerintahan
3. Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila
dan UUD 1945

Bentuk alternatif menurut Gandal dan Finn (1992)

1. Perhatian yang cermat yaitu landasan dan bentuk-bentuk drmokrasi


2. Demokrasi yang tellah diterjemahkan dalam bentu-bentuk praktik yang
membuat siswa bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan demokrasi
3. Adanya kurikulum yang memungkinkan siswa mengeksplorasi
sejarahTersedianya kesempatan siswa untuk memahami kondisi
demokrasi yang diterapkan dinegaranya
4. Adanya kesempatan untuk memahami kondisi demokrasi dalam
berbagai konteks serta kegiatan ekstrakulikuler yang bernuansa
demokrasi

Kegiatan Belajar 3

Sifat Multidimensi dilingkungan Sekolah terletak

1. Pandangan yang pluralistik-uniter


2. Sikap dalam menempatkan Individu, negara, dan masyarakat global secara
harmonis
3. Tujuan yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasan (spiritual, rasional,
emosional, dan sosial
4. Konteks yang menghasilkan pengalaman belajarnya terbuka fleksibel, dan
bervariasi merujuk kepada dimensinya

PKN sebagai muatan kurikuler termasuk dalam kelompok mata pelajaran


kwarganegaraan dan keperibadian diberikan melalui muatan dan atau
kegiatan kewarganegaraan secara tersendiri atau kegiatan agama, akhlak,
akhalak mulia, seni, dan budaya, dan pendidikan jasmani. Setiap kelompok
mata pelajaran dilaksanakan secara menyeluruh utuh sehingga pembelajaran
masing-masing kelompok mata pelajaran mempengaruhi pemahaman dan
atau penghayatan peserta didik. Dalam konteks itulah maka perlu dilakukan
upaya sistematis dan sistemik untuk menjadikan sekolah sebagai
laboratorium demokrasi melalui PKN pelaksanaan kegiatan untuk
memfasilitasi “ sekolah sebagai laboratorium atau wahan pengembanhgan
warga negara yang demokratis melalui PKN.

1. Strategi Umum Pengembangan Warga Negara yang Demokratis di


Lingkungan Sekolah

Winataputra (2005)
Strategi Pertemuan Kelas Berita baru yaitu strategi pengembangan sikap
demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan kelas guna
membahas berita aktual yang ada di media massa
Secara umum pengembangan warga negara yang demokratis
digambarkan sebagai berikut
a. Strategi dasar untu mengembangkan warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab
b. Kegiatan Ekstrakulikuler untuk pengembangan muatan
dkewarganegaraan dalam mapel PKN
c. Pengembangan muatan PKN dengan menggunakan model-model
pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
d. Kegiatan Agama, akhlak mulia , kewarganegaraan , seni dan
pendidikan jasmani dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
e. Siswa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat

2. Fungsi dan Peran Sekolah dalam mengembangkan warga negara yang


demokratis
Sebagai bagian dari struktur birokrasi pendidikan SD adalah satuan
pendidikan dalam lingkungan pemerintah daerah Kabupaten/Kota yang
pembinaannya langsung dibawah Dinas Pendidikan
Pasal 38 ayat 2 UU RI No 20 Tahun 2003 Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembanagkan sesuai relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan /madrasah dibakomite sekolah dibawah koordinasi
dan supervise dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menengah/
3. Mekanisme Kerja dalam Konteks Kesisteman Sekolah
PP RI No 10 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam
Pasal 4 ayat 3 dinyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai
suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat
Pasal 4 ayat 4 Pendidikan diselenggarakan dengan memeri
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kretivitas
peserta didik dalam proses pemberdayaan. Pasal 4 ayat 6 Pendidikan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggara dan pengendalian mutu layanan
pendidikan. Peran Komponen-komponen organisasi sekolah
a. Kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan di lingkungan sekolah
b. Wakil Kepala Sekolah Membantu tugas-tugas kepala sekolah
c. Dewan Guru suatu forum dalam lingkungan sekolah
d. Tata Usaha Melaksanakan tugas administrasi sekolah
e. Organisasi Intra Sekolah eadah organisasi siswa di sekolah
f. Komite Sekolah Wadah resmi pemangku kepentingan pendidikan
yang menjadi mitra pemimpin sekolah
MODUL 8

Hubungan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dengan


Tuntutan Prilaku Warga Negara

Peta Konsep
Kegiatan Belajar 1

Konsep yaitu Pengertian yang menunjukkan kepada sesuatu baik katat-kata,


nama atau pernyataan

Nilai yaitu Sesuatu yang mrujuk kepada tuntutan perilaku yang membedakan
perbuatan baik atau buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas kebaikan
yang melekat disesuatu

Moral yaitu keharusan perilaku yang dibawakan oleh nilai

Norma yaitu Sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai
dan perilaku yang dilakukan

Mengubah sikap sesorang tidak lah mudah jadi ada beberapa yang bisa
diterapkan antara lain Pendekatan Emosional yaitu Menggugah perasaan dan
Emosi siswa dalam memahami, menghayati dan meyakini nilai yanag akan
ditanamkan dan Pendekatan Rasional bertujuan memberikan peranan
kepada akal dalam memahami dan menerima kebenaran niali tersebut

Perilaku kita sebagai warga negara memiliki kewajiban dan rasa


tanggung jawab secara moral terhadap negara. Dalam GBHn 1993 tentang
pendidikan menjelaskan pendidikan dasar dari jenjang awal dari pendidikan
disekolah lebih ditingkatkan pemerataan, kualitas dan pengembangannya
agar dapat memberikan dasar pengembangan pribadi manusia. Pasal 3 UU
RI No 20 Th 2003 yaitu Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pasal 36 ayat 3 UU No 20 Th 2003 "Kurikulum disusun sesuai
jenjang pendidikan dalam kerangka NKRI". Pasal 37 UU Sistem Pendidikan
Nasional "PKN dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air". Keikutsertaan
rakyat dalam kehidupan bernegara bersifat mutlak sesuai hukum Indonesia
meliputi

Pasal 33 UUD 1945 cara pandang Integralistik dibidang eperekonomian


memiliki unsur :

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama


 Perekonomian disusun atas kekeluargaan

Hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia


seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang
mengandung berikut ini

 Adanya keselarasan, keserasian, dan kebulatan


 Pembangunan merata
 Hal yang ingin dibangun manusia dan masyarakat Indonesia

Kegiatan Belajar 2
Secara kodrati manusia dilahirkan ke bumi ini sebagai mahluk sosial
( Zoon Politicon ). Ia akan senantiasa berhubungan dengan manusia lain dan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, salah
satu upaya yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
manusia adalah membangun suatu wadah tempat mereka berlindung yang
dinamakan Negara. Secara otomatis mereka-pun menjadi anggota dari
organisasi keanggotaan mereka dalam organisasi negara yang kita sebut
dengan Warga Negara. Menurut Rustandi ( 1988;60 ) “ Warga Negara ialah
mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari suatu negara.
Yang tidak termasuk Warga Negara disebut orang asing ( bukan warga
negara)”.Untuk dapat dikatakans ebagai Warga Negara seseorang harus
dinyatakan secara legal ( sah ) menjadi Warga Negara.

Pasal 26 ayat ( 1 ) menyatakan bahwa “ yang menjadi Warga Negara


Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai Warga Negara “ ayat ( 2 )
menyatakan bahwa “ Syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan Negara
ditetapkan dengan Undang-undang”.Orang-orang Indonesia asli adalah
orang-orang yang dilahirkan oleh orang tua yang berasal dari seluruh wilayah
Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Warga Negara
Indonesia yang beraneka ragam, dalam suku bangsa, agama dan keyakinan,
budaya adat istiadat. Penanaman dan pembiasaan sikap yang berlandaskan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangatlah perlu dari usia dini
dalam rangka pembinaan dan Pembentukan Pribadi Warga Negara. Hal
tersebut dikatakan perlu! Oleh karena lebih strategis atau lebih baik lagi bila
diawali dari Pendidikan Dasar. Nilai-nilai tersebut seperti tenggang rasa,
tanggung jawab, pengendalian diri, tolong menolong, harga menghargai.
Tentu saja penanaman sikap itu harus di imbangi tingkat kecerdasan yang
tinggi pula.

Adapun yang menjadi pertimbangan selain dari manusia-manusia Indonesia


secara peribadi-peribadi, yang memiliki nilai-nilai tersebut landasan utama
nya adalah sebagai berikut:

1. Landasan Idiil Pancasila


Pancasila mengajarkan dalam bekerja sama dengan bangsa lain untuk
menciptakan perdamaian dilandasi pertanggung jawaban kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Pada Pembukaan UUD 1945 pada alinea IV
menyebutkan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Landasan Struktural
Bidang luar Negeri UUD 1945 menyebutkan pasal 11 sebagai berikut:
Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
3. Landasan Operasional
Sebagai realisasi dan apa yang tercantum dalam Pancasila,
Pembukaan UUD 1945 di atas untuk politik luar negeri Republik
Indonesia bebas aktif intinya agar bangsa Indoneasia berkawan baik
dengan semua bangsa di dunia dan tidak pilih kasih. Selama ada
masalah-masalah kehidupan masyarakat dunia bangsa Indonesia tidak
boleh berpangku tangan, artinya harus ikut aktif mengatasinya .
Penegasan tercantum di dalam GBHN ( Ketetapan MPR No.
II/MPR/1983)

Kegiatan Belajar 3

Setiap warga negara memilki hak dankewajiban dalam bela negara.Bela


negara dapat terwujud dilandasi olehadanya tekad, sikap dan tindakan
warganegara yang teratur, menyeluruh, terpadudan berlanjut didasarkan oleh:

1. Kecintaan pada tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara indonesia
3. Keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi negara; dan
kerelaan berkorban.

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia tentang diri


dan lingkungannya bedasarkan ide nasionalnya, yaitu pancasila dan UUD
1945 sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermart
abat ditengah-tengah lingkungannya, dan yang menyimpang dalam tindak
kebijaksanaannya, dalam mencapai tujuan persoalan nasional (GBHN 1978).
Wawasan dalam mencapai tujuan Pembangunan Nasional (TAP MPR/Nomor
II/MPR/1993 tanggal 11 Maret1993 tentang BGHN Bab II sub E) adalah
wawasanNusantara yang mencakup: satu kesatuan politik, satukesatuan
ekonomi, satu kesatuan sosial dan budayaserta satu kesatuan pertahanan
dan keamanan. Upaya-upaya menciptakan ketahanan nasional meliputi:

1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang


selalu harus menuju ke tujuan yang ingin di capai dan agar dapat
secara efektif di hindarkan dari hambatan, tantangan, dan gangguan.
2. Ketahan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi
dari kondisi tiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. HANKAMBAS adalah upaya rakyat semesta yang merupakan salah
satu fungsi utama pemerintah negara, dalam rangka penegakan
ketahanan nasional, dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
negara serta keamanan perjuangan nasional

Anda mungkin juga menyukai