membaca di kelas rendah A. Perencanaan Pembelajaran Fokus Membaca di Kelas Rendah Sebagai guru yang professional dalam menangani bidang garapannya sangat menentukan keberhasilan pembelajaran di kelas. Salah satu ciri guru yang professional adalah selalu merencanakan pembelajaran yang akan dilakukannya dengan baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus membaca di kelas rendah adalah sebagai berikut : 1. Memilih Bahan Ajar Memilih bahan ajar merupakan kegiatan penting dalam perencanaan pembelajaran membaca. Materi yang akan dipilih hendaknya menunjang dalam pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran membaca dikelas rendah bisa berasal dari berbagai sumber, mulai dari buku teks, majalah anak, buku cerita, Koran anak, bahkan bisa dari anak itu sendiri. Atau juga dapat membuat sendiri atau memodifikasi bahan ajar membaca yang tersedia yang disesuaikan dengan kebutuhan dan usia siswa. Memilih bahan ajar juga harus mempertimbangkan jenis kegiatan membaca yang akan dilakukan. Untuk siswa di kelas rendah, jenis membaca yang digunakan masih di seputar membaca teknik. Tujuan utama kegiatan membaca ini adalah untuk melek huruf dan kelancaran membaca. Oleh karena itu, bahan ajar yang dipilih pun biasanya sangat sederhana dan berupa teks pendek. 2. Memilih Metode Setelah memilih bahan ajar, langkah selanjutnya adalah menentukan metode yang akan digunakan. Pemilihan metode pembelajaran ini hendaknya dipilih sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi kelas. Metode apapun yang digunakan, keberhasilannya bergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan metode yang sesuai dengan tingkat kecocokan guru dan siswanya. Pembelajaran keterampilan membaca dikelas permulaan lebih ditujukan kepada kemampuan melek huruf. Artinya, pembelajaran membaca dikelas rendah ditujukan agar anak dapat membaca pada tingkat dasar. Adapun metode-metode yang bisa digunakan oleh guru pada pembelajaran membaca pada membaca permulaan dikelas rendah adalah sebagai berikut : a. Metode Membaca Permulaan - Metode Abjad/alphabet Prinsip dasar pada metode abjad/alphabet ini adalah memulai pembelajaran membaca dengan terlebih dahulu mengenal huruf-huruf secara alfabetis. - Metode bunyi Pada dasarnya metode bunyi ini tidak jauh berbeda dengan metode alphabet. Yang membedakan metode alphabet dan metode bunyi terletak pada pelafalan-pelafalan hurufnya. - Metode suku kata (silaba) Pembelajaran membaca permulaan dengan metode suku kata (silaba) berangkat dari pengenalan suku kata atau silaba. Mula-mula diperkenalkan suku kata terbuka yang dibangun oleh dua lambing fonem, Seperti /ba/bi/bu/be/bo. Pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode silaba ini sejalan dengan metode iqro dalam pembelajaran baca- tulis Alquran. - Metode kata lembaga Metode kata lembaga ini dikenal juga dengan metode kata atau metode lembaga kata. Disebut demikian karena metode ini diawali dengan kegiatan pengenalan kata tertentu yang dianggap sebagai lembaga atau pangkal untuk mempelajari unsur-unsur pembangun terkecilnya, yakni suku kata hingga huruf. - Metode global Metode global sering juga disebut metode kalimat. Dikatakan global karena pembelajaran membaca diawali oleh sajian kalimat secara global (utuh). Kalimat dianggap sebagai satuan bahasa yang memberikan makna utuh. Materi bermakna dipandang memudahkan siswa dalam belajar ketimbang menyajikan sesuatu yang bermakna. - Metode SAS Metode SAS merupakan singkatan dari Struktural Analitik Sinetik. Pada dasarnya, metode ini hamper sama dengan metode global. Hanya saja pada metode ini disertai dengan proses perangkaian kembali (sintesis). b. Metode membaca lanjut di kelas rendah Terdapat dua jenis membaca yang dikembangkan di kelas rendah (akhir) atau membaca lanjut tingkat dasar (awal), yakni dikelas 3 SD. Pembelajaran membaca harus sudah mulai diorientasikan pada membaca pemahaman (melek wacana). Jenis membaca yang dikembangkan sudah mulai di arahkan pada kegiatan membaca dalam hati. 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran Setelah memilih bahan ajar dan metode pembelajaran, langkah selanjutnya adalah merancang kegiatan pembelajaran. Rancangan kegiatan pembelajaran ini disebut juga dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP berfungsi sebagai pemandu pelaksanaan pembelajaran yang akan dibawakan guru. Sebelum membuat RPP terlebih dahulu guru harus mencermati tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) sebagaimana yang digariskan kurikulum. 4. Menyususun Penilaian Membaca di Kelas Rendah Dalam menyusun penilaian pembelajaran membaca di kelas rendah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru. Beberapa hal tersebut antara lain kemampuan : a. Membaca kata atau kalimat sederhana dengan tepat. b. Mengenal dan memahami fungsi pungtuasi. c. Memahami maksud kata atau kalimat yang dibacanya. d. Memahami isi teks bacaan sederhana yang dibacanya. B. Pelaksanaan Pembelajaran Fokus Membaca Setelah semua persiapan pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus membaca di kelas rendah selesai, anda siap untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Pada hakikatnya, pelaksanaan pembelajaran dikelas merupakan wujud nyata daru penjabaran persiapan yang telah anda lakukan. Dalam pelaksanaannya, guru hendaknya bertindak sebagai pembimbing, fasilitator, dan narasumber bagi siswa. C. Penilaian Membaca di Kelas Rendah Bentuk-bentuk teks membaca untuk kelas rendah itu antara lain sebagai berikut : 1. Tes Respons Terbatas Tes respon terbatas ini biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengenal bunyi-bunyi huruf dan suku kata. Tes ini dapat digunakan untuk kelas 1 SD. 2. Teks Pemahaman Kalimat Tes pemahaman kalimat untuk siswa dikelas rendah biasanyaa dapat dilakukan dengan beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut : a. Bentuk tes pemahaman kalimat dengan menggunakan gambar b. Bentuk tes pemahaman kalimat dengan alternative jawaban benar-salah c. Bentuk tes pemahaman kalimat dengan menggunakan jawaban pilihan ganda 3. Tes Pemahaman Wacana Sederhana Tes pemahaman wacana sederhana ini dapat digunakan untuk mengetahui kamampuan siswa dalam memahami isi wacana sederhana yang dibacanya. Dalam menyusun tes pemahaman wacana di kelas rendah, hendaknya guru bisa memilih bahan wacana yang sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang harus dilengkapi (kalimat berita, atau dalam bentuk pertanyaan kalimat Tanya).