Anda di halaman 1dari 2

Lembar Pedoman Wawancara untuk Guru :

Hal - hal yang perlu diperhatikan terkait dengan persiapan dan proses wawancara
adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tema atau topik wawancara.


2. Mempelajari masalah yang berkaitan dengan tema wawancara.
3. Menyusun daftar atau garis besar pertanyaan yang akan diajaukan.
4. Menentukan narasumber dan mengetahui identitasnya.
5. Menghubungi dan membuat janji dengan narasumber.
6. Mempersiapkan peralatan untuk wawancara (atat tulis atau alat perekam).
7. Melakukan wawancara.
8. Mencatat pokok-pokok wawancara.
9. Menyusun laporan hasil wawancara.

Adapun gambaran pertanyaan yang akan diajukan seperti berikut ini :

1. Bagaimana pendapat/tanggapan bapak/ibu mengenai anak kelas rendah yang masih


kurang lancar dalam membaca.

Menurut say aini merupakan sesuatu yang lumrah sebab mereka masih tahap pemula
dan Sebagian besar kalua di sekolah kami tidak berasal dari TK/Paud, namun
demikian kita sebagai guru tentunya memandang hal ini merupakan suatu masalah
yang harus segera di atasi agar keberlajutan pembelajaran berikutnya tidak menjadi
terhalang.

2. Bagaimana bimbingan bapak/ibu guru terhadap siswa yang masih kurang lancar
dalam membaca.
Dari pengalaman saya sebagai guru kelas rendah, saya melakukan bimbingan khusus
kepada siswa yang belum lancer menbaca. Teknis kegiatannya, setelah
pembelajaran usai siswa yang belum lancer membaca tersebut tinggal disekolah dan
saya bimbing secara khusus sampai lancer membaca.

3. Penggunaan metode dan media apa yang harus digunakan bapak/ibu supaya anak
lancer dalam membaca.
Berdasarkan beberapa literatur dan pendapat para ahli supaya anak lancer membaca
sebaiknya menggunakan Metode Membaca Permulaan meliputi:
1. Metode Abjad (Alphabet)
Pembelajaran membaca permulaan dengan metode abjad dimulai dengan
mengenalkan huruf-huruf secara alphabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan
dilafalkan sesuai dengan bunyinya menurut abjad.

2. Metode Eja (Spelling Method)


Metode Eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf.
Pendekatan yang dipaki dalam Metode Eja adalah pendekatan harfian. Siswa mulai
diperkenalkan dengan lambang-lambag huruf. Pembelajaran Metode Eja terdiri dari
pengenalan huruf A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem.
3. Metode Suku Kata (Syllabic Method)
Metode ini diawali dengan pengenalan suku kata seperti ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu,
ce, co, da, di, du, de, do, dan seterusnya. Kemudia suku-suku kata tersebut
dirangkaikan menjadi kata-kata yang bermakna.

4. Metode Kata (Whole Word Method)


Metode ini diawali dengan pengenenalan kata yang bermakna, fungsional, dan
kontekstual. Sebaiknya dikenalkan dengan kata yang terdiri dari dua suku kata
terlebih dahulu.

5. Metode Kalimat/ Global (Syntaxis Method)


Metode Global adalah cara belajar membaca kelimat secara utuh. Metode Global ini
didasarkan pada pendekatan kalimat. Caranya ialah guru mengajarkan membaca dan
menulis dengan menampilkan kalimat di bawah gambar. Metode Global dapat juga
diterapkan degan kalimat, tanpa bantuan gambar.

6. Metode SAS (Structural, Analytic, Syntatic)


Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan untuk proses
pembelajaran menulis membaca permulaan bagi siswa pemula.

Metode di atas dilakukan secara berjenjang mulai dari metode Abjad sampai SAS.

4. Apa faktor penyebab anak kelas rendah kurang lancar dalam membaca.

1.Faktor intelektual
2.Faktor kurangnya motivasi dari pihak keluarga.
3.Faktor lingkungan.

5. Bagaimana upaya yang dilakukan bapak/ibu untuk mengatasi anak yang kurang lancar
membaca agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik.

Upaya yang saya lakukan adalah mengidentifikasi dan mengelompokkan anak yang
belum lancar membaca. Bagi anak yang sudah lancar membaca kita memberikan
penugasan setelah apersepsi, selanjutnya anak yang belum lancar di bimbing secara
terpisah, setelah ada kemajuan dan sudah bisa membaca kemudian di baurkan lagi
dengan temannya yang sudah bisa membaca.

Anda mungkin juga menyukai