Anda di halaman 1dari 26

Membaca dan Menulis

Permulaan
Di Sekolah Dasar
Pembelajaran Membaca
Permulaan
• Membaca permulaan dalam pengertian ini
adalah membaca permulaan dalam teori
keterampilan, maksudnya menekankan pada
proses penyandian membaca secara mekanikal.
• Dengan proses tersebut, rangkaian tulisan yang
dibacanya menjelma menjadi rangkaian bunyi
bahasa dalam kombinasi kata, kelompok kata,
dan kalimat yang bermakna.
Proses membaca
permulaan
• Proses membaca permulaan melibatkan tiga komponen,
yaitu (a) visual memory (vm), (b) phonological memory
(pm), dan (c) semantic memory (sm)
• Pada tingkat VM, huruf, kata dan kalimat terlihat
sebagai lambang grafis, sedangkan pada tingkat PM
terjadi proses pembunyian lambang. Lambang tersebut
juga dalam bentuk kata, dan kalimat. Proses pada tingkat
ini bersumber dari VM dan PM. Akhirnya pada tingkat
SM terjadi proses pemahaman terhadap kata dan kalimat.
Syarat – syarat
kemampuan
membaca
Kemampuan Membaca
• Lambang-lambang Tulis
 
•  Penguasaan kosakata untuk memberi
arti
• Memasukkan makna dalam kemahiran
bahasa
Pembelajaran Membaca
Permulaan
Pembelajaran membaca permulaan diberikan di
kelas I dan II. Tujuannya adalah agar siswa
memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan
tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar
untuk dapat membaca lanjut (Akhadiah, 1991/1992:
31).
Pembelajaran membaca permulaan merupakan
tingkatan proses pembelajaran membaca untuk
menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual
bahasa. Tingkatan ini sering disebut dengan
tingkatan belajar membaca (learning to read).
Membaca Lanjut...
Membaca lanjut merupakan tingkatan proses
penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan
yang terkandung dalam tulisan.Tingkatan ini
disebut sebagai membaca untuk belajar (reading to
learn). Kedua tingkatan tersebut bersifat kontinum,
artinya pada tingkatan membaca permulaan yang
fokus kegiatannya penguasaan sistem tulisan, telah
dimulai pula pembelajaran membaca lanjut dengan
pemahaman walaupun terbatas.
Metode
membaca
permulaan
Metode abjad dan bunyi
Menurut Alhkadiah,kedua metode ini sudah sangat
tua.
Menggunakan kata-kata lepas, misalnya:

Metode abjad              : bo-bo-bobo


la-ri-lari
Metode bunyi              : na-na-nana
lu-pa-lupa
• Metode kupas rangkai suku kata dan metode kata
lembaga
• Kedua metode ini menggunakan cara mengurai
dan merangkaikan. Misalnya:
• Metode kupas rangkai suku kata: ma ta-ma ta
• pa pa-pa pa
• Metode kata lembaga :   Bola-bo-la-b-o-l-a-b-o-l-
a-bola
• Contoh metode kupas rangkai suku kata
Metode Global
• Metode global timbul sebagai akibat adanya
pengaruh aliran psikologi gestalt, yang
berpendapat bahwa suatu kebulatan atau
kesatuan akan lebih bermakna daripada jumlah
bagian-bagiannya.Memperkenalkan kepada
siswa beberapa kalimat, untuk dibaca.
• Metode SAS
Metode ini dibagi menjadi 2tahap, yaitu: (1) tanpa buku (2)
menggunakan buku.Mengenai itu, Momo(1987) mengemukakan
beberapa cara yaitu:
1. Tahap tanpa buku, dengan cara:
– Merekam bahasa siswa
– Menampilakn gambar sambil bercerita
– Membaca gambar
– Membaca gambar dengan kartu kalimat
– Membaca kalimat secara struktual (S)
– Proses Analitik (A)
– Proses Sintetik (S)
2.Tahap dengan buku, dengan cara:
– Membaca buku pelajaran
– Membaca majalah bergambar
– Membaca bacaan yang disususn oleh guru dan siswa.
– Membaca bacaan yang disusun oleh siswa secara berkelopok.
– Membaca bacaan yang disusun oleh siswa secara individual.
Kelemahan metode SAS, yaitu:
•Kurang praktis
•Membutuhkan banyak waktu
•Membutuhkan alat peraga
Pengertian Menulis Permulaan

Menulis adalah melahirkan pikiran atau gagasan (seperti


mengarang,membuat surat) dengan tulisan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia,1993:968) menurut pengertian ini
menulis merupakan hasil, yaitu melahirkan pikiran dalam
perasaan kedalam tulisan. Menulis atau mengarang adalah
proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang
disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan,
1986:21).
Metode dan pembelajaran menulis
permulaan
a. Metode eja
Metode eja didasarkan pada pendekatan harfiah,
artinya belajar membaca dan menulis dimulai
dari huruf-huruf yang dirangkaikan menjadi
suku kata. Oleh karena itu pengajaran dimulai
dari pengenalan huruf-huruf. Demikian halnya
dengan pengajaran menulis di mulai dari huruf
lepas, dengan langka-langkah sebagai berikut:
Langkah-langkah metode eja

1). Menulis huruf lepas


2). Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata
3). Merangkaikan suku kata menjadi kata
4). Menyusun kata menjadi kalimat (Djauzak,
1996:4)
b. Metode kata lembaga
Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan
kata, yaitu cara memulai mengajarkan membaca
dan menulis permulaan dengan menampilkan kata-
kata.
1). Mengenalkan kata
2). Merangkaikan kata antar suku kata
3). Menguraikan suku kata atas huruf-hurufnya
4). Menggabungkan huruf menjadi kata
c. Metode global
Metode global memulai pengajaran membaca dan
menulis permulaan dengan membaca kalimat
secara utuh yang ada di bawah gambar.
Menguraikan kalimat dengan kata-kata,
menguraikan kata-kata menjadi suku kata
(Djauzak, 1996:6).
d. Metode SAS
pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan
cerita di sertai dengan gambar yang didalamnya
terkandung unsur analitik sintetik. Metode SAS
menurut (Djuzak,1996:8) adalah suatu pembelajaran
menulis permulaan yang didasarkan atas pendekatan
cerita yakni cara memulai mengajar menulis dengan
menampil cerita yang diambil dari dialog siswa dan
guru atau siswa dengan siswa.
• Teknik pelaksanaan pembelajaran metode SAS
yakni keterampilan menulis kartu huruf, kartu
suku kata, kartu kata dan kartu kalimat,
sementara sebagian siswa mencari huruf, suku
kata dan kata, guru dan sebagian siswa
menempel kata-kata yang tersusun sehingga
menjadi kalimat yang berarti.
Penerapan Metode
Pembelajaran MMP
• Bagi siswa kelas rendah (I dan II), penting sekali
guru menggunakan metode membaca. Depdiknas
(2000:4) menawarkan berbagai metode yang
diperuntukkan bagi siswa permulaan, antara lain:
metode eja/bunyi, metode kata lembaga, metode
global, dan metode SAS
• Metode eja adalah belajar membaca yang
dimulai dari mengeja huruf demi huruf.
Pendekatan yang dipakai dalam metode eja
adalah pendekatan harfiah. Siswa mulai
diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf.
Pembelajaran metode Eja terdiri dari pengenalan
huruf atau abjad A sampai dengan Z dan
pengenalan bunyi huruf atau fonem.
• Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan
kata, yaitu cara memulai mengajarkan membaca
dan menulis permulaan dengan menampilkan
kata-kata. Metode global adalah belajar
membaca kalimat secara utuh. Adapun
pendekatan yang dipakai dalam metode global
ini adalah pendekatan kalimat. Selanjutnya,
metode SAS didasarkan atas pendekatan cerita
Pertimbangan Pemilihan Metode
• Dapat menyenangkan siswa
• Tidak menyulitkan siswa untuk menyerapnya
• Bila dilaksanakan, lebih efektif dan efisien
• Tidak memerlukan fasilitas dan sarana yang
lebih rumit

Anda mungkin juga menyukai