Full Text Skripsi
Full Text Skripsi
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Program Studi Manajemen Dakwah
Jurusan Dakwah Dan Komunikasi
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Universitas Islam Negri Raden Mas Said Surakarta
Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Oleh:
RACHMAD ADI SUCAHYO
NIM.18.12.3.1.042
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Program Studi Manajemen Dakwah
Jurusan Dakwah Dan Komunikasi
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Universitas Islam Negri Raden Mas Said Surakarta
Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Oleh:
RACHMAD ADI SUCAHYO
NIM.18.12.3.1.042
i
MANAJEMEN PROGRAM SIYAHAH
DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-FIRDAUS
WANGEN POLANHARJO KLATEN
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Program Studi Manajemen Dakwah
Jurusan Dakwah Dan Komunikasi
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Universitas Islam Negri Raden Mas Said Surakarta
Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Oleh:
RACHMAD ADI SUCAHYO
NIM.18.12.3.1.042
ii
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
iii
Dr. H. Agus Wahyu Triyatmo, M.Ag Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
Kepada Yth
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
di Surakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini kami menilai skripsi tersebut dapat disetujui dan diajukan pada
Sidang Munaqosyah Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Rachmad Adi Sucahyo
NIM. 18.12.3.1.042
Penguji Utama
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
v
MOTTO
“Barang siapa yang belajar tanpa guru maka gurunya adalah setan”
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih
yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu (Sukarsih) dan
Ayah (Alm. Saidi) yang telah memberikan kasih sayang, secara dukungan, ridho,
dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya
dengan selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Bapak bahagia karena
kusadar, selama ini belum bisa berbuat lebih.
Untuk Ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami
kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku serta selalu meridhoiku
melakukan hal yang lebih baik,
Terima kasih Ibu. Terima kasih Ayah. Kakak, dan keluargaku.
Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk Alm. Kakek
(Darto) kepada Nenek Sukemi kepada Kakak Suratnman Priani, Heru Nuriati
serta inspirator dalam karya ini Nuri Maulidiyah.
Terima kasih telah memberikan semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Semoga doa dan semua hal yang terbaik yang engkau berikan menjadikanku
orang yang baik pula.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahiim,
Assalamualaiakum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah
melimpahkan rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi kita
Rasulullah Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarganya.
Skripsi ini berjudul “Manajemen Program Siyahah di Pondok Pesntren
Tahfidzul Qur’an Al-Firdaus Wangen Polanharjo Klaten, disusun untuk memenuhi
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Starta satu (S.1) Program studi
Manajemen Dakwah, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said
Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan ,
bimbingan dan dorongan diri dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan
pikiran, waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
setulus hati penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Mudhofir, S.Ag.,M.Pd., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Raden Mas Said Surakarta
2. Dr. Islah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas
Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
3. Dr. Agus Triatmo, S.Ag., M.Ag selaku Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi,
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
Surakarta sekaligus dosen pembimbing yang penuh kesabaran dan kearifan
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Akhmad Anwar Dani , S.Sos.I., selaku ketua prodi manajemen dakwah fakultas
ushuluddin dan dakwah universitas islam negeri raden mas said surakarta dan
juga penguji utama yang telah memberikan masukan, catatan dan koreksi
terhadap skripsi sehingga menjadi lebih baik.
5. Drs. Juhdi Amin, M.Ag. selaku dosen Pembimbing Akademik Jurusan
viii
Manajemen Dakwah, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah selaku penguji skripsi
yang telah memberikan masukan, catatan dan koreksi terhadap skripsi sehingga
menjadi lebih baik.
6. Biro Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah atas bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, UIN Raden Mas Said
Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8. Ibu dan Alm Bapakku, serta kakakku tercinta yang tidak pernah lelah
melantunkan doa, memberi dukungan moral, spirit dari waktu ke waktu dan
memberikan pelajaran berharga bagaimana menerima dan memaknai hidup
ini. Kasih sayangmu akan terpatri sepanjang masa.
9. Sahabat-sahabat Ar-Risalah Wonosari beserta Nuri Maulidiyah, yang telah
memberikan semangat, dan motivasi kepada penulis.
10. Terimakasih kepada seluruh warga Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Firdaus
Wangen karena selalu memberikan motivasi, semangat dan selalu mengiringi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman di satu angkatan MD 2018, terkhusus teman-teman MD B dan
MHU serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu,
terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya.
Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya doa
serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan semua.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak yang membutuhkannya.
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
This study aims to discover the Siyahah program management and management
functions in implementing the Siyahah program at the Tahfidzul Qur'an Islamic
Boarding School Al-Firdaus Wangen Polanharjo Klaten. Therefore, a formulation
of the problem was made regarding how to implement the management function of
the Siyahah program at the Tahfidzul Qur'an Al-Firdaus Wangen Polanharjo
Islamic Boarding School, Klaten.
xi
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65
Lampiran 1. Jadwal Penelitian .............................................................................. 67
Lampiran 2. Pedoman Wawancara Santri ............................................................. 68
Lampiran 3. Transkrip Wawancara Santri ............................................................ 69
Lampiran 4. Pedoman Wawancara Ustadz ........................................................... 74
Lampiran 5. Transkrip Wawancara Ustadz ........................................................... 75
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 78
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sangat penting. Dengan adanya kesehatan jasmani yang baik akan
mencapai cita-cita yang telah di rencanakan. Hal ini tidak dapat dipungkiri
kesehatan tersebut dengan berjalan kaki maupun berlari pagi. Sebuah kegiatan
Dalam upaya menjadikan pribadi yang kuat dan sehat dalam menjalankan
Pesantren Darul Wahyen dan lain sebagainya maka bersamaan dengan itu
1
program-program yang bisa meningkatkan kesehatan dari sumber daya manusia
Firdaus Wangen. Secara definisi makna Siyahah memiliki arti perjalanan yang
berasal dari bahasa arab atau juga memiliki arti berjalan di atas bumi, istilah
Siyahah sendiri berasal dari kalimat saha yasiihu siyahatan yang berarti
perjalanan, keliling dan juga pelayaran maka dapat diketahui istilah Siyahah ini
M., 2013). Meninggalkan tempat tinggal dengan misi mengetahui lebih luas
dunia yang di tempati. Sehingga dari sini dapat di ketahui makna serta arti dari
kegiatan-kegiatan yang harus di ikuti oleh santri guna mengetahui apa saja yang
kegiatan yang akan di jalankan sehingga sebagai antisipasi kelelahan dari para
santri maka diadakan kegiatan Siyahah untuk melatih daya tahan diri dan
2
sampaikan Ustadz Ayyub Wibisono selaku Dewan Kesantrian bahwa kegiatan
menuntut para santri agar bisa membiasakan diri melatih fisik serta olah pikir
laksanakan satu hari satu malam dengan ketentuan jarak dari Klaten menuju
lokasi Temanggung terhitung sejauh 71 Km atau 44 Mil. Selain dari pada itu
porgram Siyahah ini terhitung tahun ke-4 sejak berdirinya Pondok Pesantren
pada malam tersebut. Setelah menerima materi para santri memulai kegiatan
3
Kegiatan ini juga memiliki maksud untuk mengenalkan kegiatan yang ada
merupakan santri baru di dampingi empat santri lama serta ustadz pendamping.
Pondok. Dari berbagai macam peserta mulai santri baru serta empat santri lama
kegiatan ini di jalankan secara penuh ada pengarahan dari dewan Kesantrian
untuk memberikan gambaran terkait kegiatan Siyahah bagi para santri yang
seperti larangan untuk membawa senjata tajam, membawa minuman keras serta
4
kuat serta memberikan efek semangat yang bagus bagi para santri untuk lebih
mewujudkan santri yang kuat dan tidak mudah terkena sakit direktur dalam hal
ketahanan para sahabat rasulullah serta berusaha menjadi pribadi yang di cintai
Allah dengan kekuatan diri yang baik di miliki setiap individu dalam menjalani
kehidupan yang ada (Wawancara dengan Ustadz Abdul Aziz). Hal ini diperkuat
oleh hadist Rasulullah yang menyebutkan bahwa seorang mukmin yang kuat
Artinya: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada
Sebagaimana yang di jelaskan hadist di atas maka wujud dan tujuan dari
Allah SWT yang didalamnya terdapat tadabur alam dan nilai kesehatan bagi
badan khususnya dalam hal ini adalah kesehatan santri. Kata Siyahah berasal
dari bahasa arab yang memiliki arti berjalan atau mengalir di muka bumi,
(Wicaksana A, 2016).
5
Dengan melakukan Siyahah, para santri bisa belajar sekaligus melihat
secara jelas dan langsung bukti-bukti kebesaran serta kekuasaan Allah dalam
Kegiatan ini sering di mulai pada malam hari sehingga akan menghasilkan
perasaan yang kuat bagi para santi karena pada siang hari para santri melakukan
malam hari yang hening. Hal ini diharapkan para santri benar-benar memiliki
Dengan demikian hal awal yang menjadi tujuan dalam program ini yaitu
diluar pesantren agar memperoleh semangat serta tau seputar kegiatan dan dari
pondok tersebut.
Pondok yang terletak di daerah pariwisata ini hadir untuk mewarnai kehidupan
memiliki mafahim ahlu sunnah wal jamaah tepat di Desa Wangen yang notaben
wajibkan bagi para santri baru yakni Siyahah itu sendiri. Berdiri sejak tahun
6
2018 Pesantren Tahfidz ini mengawali kegiatan belajar mengajar dengan
Sebagaimana di sampaikan oleh direktur Pondok dalam hal ini Ustadz Abdul
Aziz bahwa Pesantren Tahfidz Al-Firdaus ini ada dengan misi syiar dan tahfidz
actuating dan controlling yang menjadikan peneliti ingin tahu tentang fungsi
rencanakan pondok pesantren untuk melatih daya tahan tubuh para santri.
Selain itu Siyahah di rencanakan dengan ketentuan satu tahun sekali bagi santri
baru dan empat santri lama sebagai pendamping serta tiga ustadz pembimbing.
kepada ketua panitia serta kesantrian. Pengarahan yang di berikan oleh ustadz
memberikan penjelasan kepada para santri tentang kegiatan ini. Adapun setiap
7
melangsungkan sebuah program menjadi ukuran keberhasilan program berjalan
dengan baik atau belum mencapai hasil yang di harapkan (Darmadi, 2018).
Sehingga manajemen program yang di lakukan oleh pesantren bisa berjalan dan
diterima dengan baik, mulai dari santri sebagai pelaku utama kemudian Pondok
Dari uraian karena atas dasar latar belakang tersebut penulis tertarik ingin
Polanharjo Klaten”.
B. Rumusan Masalah
Firdaus Wangen?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, Penelitian ini bertujuan untuk
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
8
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat berupa memperkaya
keagamaan.
2. Secara praktis
program Siyahah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Program
dan at- tanzim, yang berarti tempat penyimpanan dan penataan (Yunus,
10
3) Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).”
sebagai suatu proses dapat dilihat dari definisi berikut (Candra, 2015):
pelaksanaan.
executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol,
11
Dari pengertian diatas bisa menggambarkan bahwa manajemen
Rifa’i, 2016).
baik itu berbentuk nyata seperti materi, prosedur, jadwal dan sederetan
2019).
12
Prinsip-prinsip manajemen program pada umumnya meliputi:
dalam pengembangan alat, fasilitas, kantor, barang, dan jasa yang lebih
baik, serta hubungan interpersonal yang lebih baik (Wijaya dan Rifa’i,
2016).
13
2016). Adapun pengertiannya sebagai berikut:
1) Manusia (Man)
2) Uang (Money)
tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebagai alat tukar dan alat untuk
menilai hal-hal seperti alat, bahan mentah, dan upah, uang adalah
3) Material (Materials)
14
memiliki cara menggunakannya yang tidak terbatas pada para ahli
kegiatan produksi tanpa bahan baku tidak akan mencapai hasil yang
4) Mesin (Machine)
2016).
5) Metode (Methods)
2016).
6) Pasar (Market)
15
investasi, dan memperoleh keuntungan dari penjualan. Ketika
16
yang disarankan oleh Chandra (2015) sebagai bagian dari tanggung
(Candra, 2015).
17
Dimana pendapat tersebut memiliki makna dua orang atau
2015) mengemukakan:
2. Pondok Pesantren
18
Keberadaan pesantren pada akhirnya tidak dapat dipisahkan dari
akhirnya pondok pesantren menjadi objek kajian oleh para peneliti dan
yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka secara definitif tidaklah
ada batasan- batasan yang tegas dan baku. Namun yang ada hanyalah
memiliki pengertian yang lebih konkrit dan seragam antara satu pakar
bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya. Dengan demikian,
19
agama kepada kyai atau guru ngaji, biasanya komplek itu berbentuk
pondok tersebut tidak lagi terbuat dari bahan- bahan yang sederhana,
komponen minimal, yaitu : (a) Kyai yang mendidik dan mengajar; (b)
memiliki beberapa sub sistem. Dari setiap sub sistem tersebut akan
sistem dengan sub sistem yang lain saling mempengaruhi dan tidak
dapat dipisahkan (Hariawan dan Hakim, 2018). Adapun Sub sistem dari
20
(kurikulum; tata tertib; keterampilan, pusat pengembangan masyaraka,
harus memiliki ke-3 sub sistem ini, apabila kehilangan salah satu dari
Menyikapi hal ini, Zamakhsyari Dhofier merinci ada lima unsur yang
agama Islam. Sementara itu, tujuan secara khusus pesantren antara lain
manusia muslim selaku kader- kader ulama dan muballigh yang berjiwa
21
membangun dirinya dan bertanggungjawab kepada pembangunan
3. Siyahah
a. Pengertian Siyahah
dalam bahasa inggris dikenal dengan safar dan dalam bahasa arab
22
memiliki makna yang sama, ditemukan tujuh bentuk redaksi kalimat
diantaranya yaitu:
a. Sara–Yasiru-Siru-Sairan-Saiyaratan
18 yaitu :
۟ سِير
وا فِي َها َ ٰ َو َج َع ْلنَا بَ ْينَ ُه ْم َوبَيْنَ ْٱلقُ َرى ٱلَّتِى ٰبَ َر ْكنَا فِي َها قُ ًرى
ُ ۖ ظ ِه َرةً َوقَدَّرْ نَا فِي َها ٱل َّسي َْر
23
Dalam surat-surat diatas menjelaskan berakam anjuran
b. Al-Safar
َ علَ ٰى َسف ٍَر فَ ِعدَّة ٌ م ِْن أَي ٍَّام أُخ ََر ۚ َو
علَى َ ت ۚ فَ َمن كَانَ مِ نكُم َّم ِريضًا أَ ْو
ٍ َأَيَّا ًما َّم ْعدُو ٰد
۟ صو ُم
وا َخي ٌْر ُ َط َّوعَ َخي ًْرا فَ ُه َو َخي ٌْر لَّهُۥ ۚ َوأَن ت
َ َِين ۖ فَ َمن ت َ ٌٱلَّذِينَ يُطِ يقُونَ ۥهُ فِدْيَة
ٍ طعَا ُم مِ ْسك
c. Rihlah
24
musim panas ke negeri Syam (Yunus, M. 2013).
d. Hajara-Yuhajiru-Muhajiran
َّ َٱَّلل ۗ َوكَان
ُٱَّلل َ ٱَّلل َو َرسُو ِل ِهۦ ث ُ َّم يُد ِْر ْكهُ ْٱل َم ْوتُ فَقَدْ َوقَ َع أَجْ ُرهُۥ
ِ َّ علَى ِ َّ اج ًرا إِلَى
ِ بَ ْيتِِۦه ُم َه
ً ُغف
ورا َّرحِ ي ًما َ
25
rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan
:100)
e. Asra
(Yunus, M. 2013).
َ ِى أَس َْر ٰى ِب َع ْب ِد ِهۦ لَي ًًْل مِنَ ْٱل َمس ِْج ِد ْٱل َح َر ِام ِإلَى ْٱل َمس ِْج ِد ْٱْل َ ْق
صا ٱلَّذِى ٰ َب َر ْكنَا ٓ س ْب ٰ َحنَ ٱلَّذ
ُ
ير
ُ صِ مِن َءا ٰ َيتِنَا ٓ ۚ ِإنَّ ۥهُ ه َُو ٱلسَّمِ ي ُع ْٱل َب
ْ َح ْولَهُۥ ِلن ُِر َيهُۥ
f. Saha-Yahsihu-Saihan-Siyahah-Saihun
26
Artinya: “Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka
g. Dharaba
27
terdapat dalam Q.S An-Nisa: 101 menjelaskan tentang
dlaam perjalanan.
hati, melepas jiwa yang terbelenggu dari tipu daya dunia dan
28
b. Berbisnis, membuka peluang usaha sebagai salah satu
berbisnis. Hal ini menjadi salah satu tujuan penting dari Siyahah
yang halal dan dengan sistem yang benar merupakan suatu hal
29
pemandangan gunung, air sungai yang mengalir, sumber mata
air yang jernih, hutan yang hijau dan lebat, dan ombak di lautan
penelitian yang mirip dengan apa yang diteliti oleh peneliti. Sehingga penelitian
ini dapat dipertanggung jawabkan dan juga terhindar dari plagiasi. Serta sebagai
Jati Agung Lampung Selatan”. Penelitian ini bersifat deskriptif karena cara
pengelolaan panti asuhan, semua manajer dan staf di berbagai bidang selalu
30
Manajer atau staf keperawatan dan anggotanya (khususnya Ketua Umum)
di LAZIZ Qoryah Thoyyibah”. Fokus penelitian ini adalah pada jenis kegiatan
kategori yang berbeda: Dakwah bil hal adalah metode pertama. Kedua, dakwah
disampaikan secara lisan. Selain itu, ada dakwah bil qolam yang merupakan
31
Malang IIISepanjang keagamaanuntuk membentuk kela III
Gondanglegi. 2008 tingkah laku siswa tidak ada
program khusus namun
disiniada kerja sama antara
program bidang keagamaan
dengan BP dalam
membentuk tingkah laku
siswa.”
2 Siulmi, Analisis Metode “Kegiatan keagamaan dalam Penelitian ini
Kegiatan Keagamaan Deskriptif pembentukan akhlakul berfokus terhadap
Dalam Pembentukan Kualitatif karimah siswa dapat di pembentukan akhlak
AkhlakulKarimah Siswa SMPN 5 Kota Bengkulu siswa
di SMPN 5 Kota bahwa Pelaksanaan Kegiatan
Bengkulu. 2019. Imtaq (Sholat dhuha
berjamaah, ceramah agama
dari ustad luar, membaca
surat- surat pendek/dzikirdan
doa) di SMPN 5 Kota
Bengkulu sudah bagus.”
3 Siti Baro’ah, Program Metode “Penelitian ini menghasilkan Judul penelitian ini
kegiatan Keagamaan Kualitatif tentang programkegiatan lebih mengarah
sebagai wahana Untuk Deskriptif keagamaan yang ada di MTS Kepada
Meningkatkankan NegeriSemanu Gunung meningkatkan
Ketaatan Beribadah Kidul dimana kegiatan ketaatan Ibadah
Siswa Kelas VIII di Keagamaan Terbagi menjadi
MTS Negeri Semanu - 3 bentuk.”
Gunung Kidul
Yogyakarta 2013.”
4 Karlina, Minat Remaja Metode “Penelitian ini menghasilkan Penelitian inilebih
dalam Kegiatan Kualitatif Minat Remaja dalam mengarah/ berfokus
Keagamaan (Studi Kegiatan Keagamaan kepada minat
kasus di RW 02 dikategorikan Sedang hal ini Remaja.
Kelurahan Cipinang terlihat dari hasil penelitian
Besar Utara Jakarta yang menyatakan 44,83%
Timur). berada pada kualifikasi
sedang, jadi sebagian besar
remaja RW 02 berminat
terhadap kegiatan keagamaan
Tersebut.”
5 Muh. Syarif, Peranan Metode “Penelitian ini menghasilkan Tempat penilitian
Manajemen Dakwah Kualitatif tentang kegiatan Keagamaan PT. Bank Mega Tbk
dalam Pengelolaan di PT.Bank Mega Tbk Kanwil Makassar
Kegiatan Keagamaan Di Kanwil Makassar telah
PT. Bank Mega Tbk dikelola denganbaik.”
Kanwil Makassar
2012.
32
6 Manajemen Dakwah Metode Tugurejo Kecamatan Tugu Fokus terhadap
dalam meningkatkan Kualitatif Kota Semarang dalam bagaimaana
perilaku beribadah meningkatkan perilaku peningkatan perilaku
santri Pondok beribadahsantri dengan ibadah santri.
Pesantren putri merencanakan,
Raudlatut Thalibin mengorganisasi,
Tugurejo Kecamatan mengaktualisasi dan
Tugu Kota Semarang. mengawasi terhadap
2016. program dakwah
7 Ramdan, Manajemen Metode Pembahasan yang dapat Penelitian ini
Dakwah Dalam Kualitatif diambil berupaPembinaan berfokus kepada
pembinaan Muallaf -- muallaf yang meliputi orang-orang yang
(Studi Kasus Pada penyamiapan informasi dan hendakmemeluk
Dewan Dakwah pengetahuan, perubahan dan islam atau muallaf.
Islamiyah Indonesia pengembangan sikap, latihan
Provinsi Lampung). dan pengembangan sikap.
2016.
8 Putri Wulandari, Metode Pelaksanaan manajemen Fokus peneliti
Manajemen Dakwah di Deskriptif dakwahdalam dakwah telah kepada sebuah
Panti Asuhan Kualitatif mengunakan prosedur yakni lembagayang
Muhammad perencanaan, bergerakdibidang
pengorganisasian, sosial
penggerakkan, dan
pengawasan.”
9 Natsir, Manajemen Kualitatif kegiatan dakwahnya,Kreasi berfokus pada
Dakwah Organisasi 03 berhasil menerapkan sebuahorganisasi
Kepemudaan Desa proses manajemen POAC dalam penerapan
Margomulyo (Planning, Organizing, manajemennya
Kecamatan JatiAgung Actuating, dan Controlling)
Lampung Selatan. 2019 dengan anggapan mudah
diterapkan oleh para
pemuda.”
10 Sri Romadona, Metode LAZIS Qaryah Thayyibah Penelitian ini
Manajemen Dakwah di Kualitatif berhasilmenerapkan 3 berfokus kepada
LAZIZ Qoryah metode dakwah. Pertama, salahsatu program
Thoyyibah. 2019. metode dakwah bil hal qoryah thoyyibah
Kedua, metode dakwah bil yang dibawahi
lisan Ketiga, metode dakwah langsung oleh
bil qolam.” lembaga
zakat.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
lokasi penelitian.
B. Metode Penelitian
data pada situasi yang wajar (Lexy.J, 2001). Penelitian deskriptif kualitatif
sering dilakukan sebagai studi kasus. Tidak ada karakteristik seperti air dalam
format deskriptif kualitatif dari studi kasus, tetapi model penelitian berfokus
pada unit dengan potensi yang dalam, sehingga kedalaman daya menjadi
Pondok Pesantren Al-Firdaus Wangen Klaten. Dalam studi ini, sejumlah studi
34
Wangen, Kabupaten Klaten.
C. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu:
a. Data primer
Aziz, panitia penyelenggara serta kesantrian dalam hal ini adalah Ustadz
b. Data sekunder
35
Kabupaten Klaten Indonesia mengandalkan sumber data sekunder
seperti buku, majalah, buletin, hasil penelitian dan bahan kuliah yang
(Sugiyono, 2011).
2. Sumber Data
a. Ustadz
pengajar serta pembimbing namun dalam hal ini yang memiliki peran
Siyahah ini.
b. Staf Kesantrian
berjalannya penelitian secara valid dan baik. Dalam hal ini bidang
36
Seperti program Siyahah yang dilaksanakan para santri secara langsung
c. Santri
quran al firdaus wangen, yang mana setiap aktivitas dari pagi hingga
tidur kembali meraka laksanakan dengan baik sesuai dengan tata tertib
program yang dijalankan bisa berjalan dengan baik maka nilai bagi
masyarakat luiar terhadap santri yang ada akan bertambah baik dan
positif.
sasaran peneliti mereka adalah para santri baru serta empat santri lama
banyak sekali dari mereka memiliki latar belakang tempat tinggal yang
berbeda.
sebuah metode yang di gunakan untuk medapatkan data dari penelitian yang
37
sedang di lakukan sehingga tujuan mendapatkan data bisa tercapai dengan baik.
Selain itu untuk mendapatkan sebuah data yang valid maka ada langkah yang
1. Observasi
hal yang memiliki nilai khusus pada penelitian, Penelitian dapat dilakukan
wawancara ini adalah mengetahui apa yang terlintas didalam hati dan
pikiran orang lain terkait lembaga yang diteliti (Choliq A, 2016). Dalam
penelitian ini yang bertindak sebagai informan antara lain Direktur Ustadz
3. Dokumentasi,
38
ditujukan kepada wali santri dan pimpinan pondok sebagai bahan
selama satu hari satu malam merupakan sebagian besar informasi yang
informasi tentang keadaan gejala saat ini pada saat penelitian. Tujuan analisis
data adalah untuk meningkatkan pemahaman penulis tentang kasus yang diteliti
dapat dibaca dan dipahami oleh banyak orang. Penelitian kualitatif berarti
bahwa hasil dapat diinterpretasikan dalam banyak cara yang berbeda sambil
tetap setia pada judul penelitian dan maksud survei. Untuk menggambarkan
(Rohidi, T. R, 1992).
1. Reduksi Data
39
Sebagai hasil dari proses reduksi data ini (yang melibatkan
pertanyaan apakah data tersebut dari lapangan atau dari literatur, penulis
2. Penyajian Data
yang Anda sajikan dengan menguraikan masalah dari perspektif yang lebih
3. Analisis Data
data yang dikumpulkan di lapangan satu per satu, secara sistematis dan
menyeluruh.
4. Penarikan Kesimpulan
tidak tetap yang akan berubah dan apabila didapati data baru pada
Penelitian ini berangkat dari data. Dalam penelitian data adalah sesuatu
yang sangat penting oleh karena itu data harus benar-benar valid. Suatu
40
penelitian ukuran validitas terdapat pada alat yang dapat menyaring data dari
ketepatan dan kebenaran sesuai apa yang seharusnya diukur. Alat dari
observasi, dan metode dokumentasi. Dari hal tersebut, yang dapat diuji dari
dan menginterprestasi serta melaporkan hasil penelitian yang mana semua hasil
1. Perpanjangan pengamatan
2. Trianggulasi
Karena yang dicari adalah kata-kata, maka tidak mustahil ada katakata
yang keliru yang tidak sesuai antara yang dibicarakan dengan kenyataan
41
Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan data hasil wawancara
mendalam dengan data hasil observasi partisipan, serta dari dokumen yang
42
BAB IV
PEMBAHASAN
satu dari banyak pondok tahfidz yang memiliki nilai unggulan didalam
beberapa titik yang ada didesa maupun luar desa, dengan tujuan meyalurkan
43
bertempat tinggal dipondok tersebut sementara ini adalah santriwan/ laki-
laki. Berbagai macam asal tinggal dengan latar belakang yang berbeda
tengah di minati banyak orang juga ada di Pondok ini, yaitu Tahfidzul
masa belajar berlangsung. Adapun yang lain seperti taklim, program yang
lain-lain.
Pondok Pesantren).
sesuai dengan apa yang di ajarkan islam serta Rasulullah serta di ikuti
44
b. Misi
Wangen.
3. Tujuan pesantren
umumnya.
memiliki cita-cita khusus untuk bisa mendidik santri lebih faham perkara
agama, menguatkan poin tahfidzul qur’an sebagai bekal santri serta hasil
45
dari 3 tahun menghafal al-qur’an untuk di manfaatkan menjadi ladang
Abdul Aziz).
Di sisi lain, pesantren ini di proyeksikan berperan pula sebagai pusat kajian
oleh agama dan bangsa dengan menjalankan visi dan misi yang telah
keterampilan lainnya.
46
1) Madrasah diniyah dari tingkatan awwaliyah sampai wusthi/a iliyah.
organisasi
3) Simakan keliling
d. Kegiatan sosial-ekonomi
swasta
B. Hasil Penelitian
Tahfidzul Qur’an Al-Firdaus Wangen dan tujuan program Siyahah yang akan
1. Program Siyahah
47
indonesia dengan kata pariwisata/ perjalanan, dalam bahasa inggris
empat santri lama beserta para pengurus pondok kegiatan ini di ikuti
oleh santri baru dengan jumlah 30 orang di setiap tahunnya. Jarak serta
jauh dengan estimasi waktu satu hari. Para santri berjalan 70 km dari
ْ كُ ِل َش
ٌ ىءٍ قَد
ِير
48
Artinya:“Katakanlah: Berjalanlah di (muka) bumi, Maka
۟ سِير
َ وا فِي َها لَيَال
ِى َ ٰ َو َج َع ْلنَا بَ ْينَ ُه ْم َوبَيْنَ ْٱلقُ َرى ٱلَّتِى ٰبَ َر ْكنَا فِي َها قُ ًرى
ُ ۖ ظ ِه َرةً َوقَدَّرْ نَا فِي َها ٱل َّسي َْر
Aziz).
49
menyelenggaran program Siyahah.(Wawancara dengan Ustadz
Abdul Aziz).
Yaman dan musim panas ke negeri Syam. Dalam hal ini Rasulullah
ً ُغف
ورا ُ َّ َٱَّلل ۗ َوكَان
َ ٱَّلل َ ٱَّلل َو َرسُو ِل ِهۦ ث ُ َّم يُد ِْر ْكهُ ْٱل َم ْوتُ فَقَدْ َوقَ َع أَجْ ُرهُۥ
ِ َّ علَى ِ َّ اج ًرا إِلَى
ِ ُم َه
َّرحِ ي ًما
50
tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya
5) Asra artinya memperjalankan, hal ini terdapat dalam Q.S Al- Isra’:
َ ِى أَس َْر ٰى بِعَ ْب ِد ِهۦ لَي ًًْل مِنَ ْٱل َمس ِْج ِد ْٱل َح َر ِام إِلَى ْٱل َمس ِْج ِد ْٱْل َ ْق
صا ٱلَّذِى ٰبَ َر ْكنَا َح ْولَهُۥ ٓ س ْب ٰ َحنَ ٱلَّذ
ُ
ير
ُ صِ َمِن َءا ٰيَتِنَا ٓ ۚ إِنَّ ۥهُ ه َُو ٱلسَّمِ ي ُع ْٱلب
ْ ِلن ُِريَهُۥ
51
َٱَّلل ۗ َوبَش ِِر ْٱل ُمؤْ مِ نِين
ِ َّ ع ِن ْٱل ُمنك َِر َو ْٱل ٰ َح ِفظُونَ ِل ُحدُو ِد
َ
At-Taubah 9:112)
۟ يَ ْفتِنَكُ ُم ٱلَّذِينَ َكف َُر ٓو ۟ا ۚ إِنَّ ْٱل ٰ َكف ِِرينَ َكان
َ ُوا لَكُ ْم
عد ًُّوا ُّمبِينًا
52
nyata bagimu” (Q.S An.Nisa’:101).
Firdaus.
Siyahah yaitu untuk mengenal berbagai ciptaan Allah SWT. Dalam hal
artinya yaitu yang akan menerangi hati, melepas jiwa yang terbelenggu
dari tipu daya dunia dan lebih membuka mata (Arifin, 2015). Dalam hal
ini dipertegas dan diperkuat oleh firman Allah SWT dalam Q.S Ar- Rum
dalam hal ini yaitu meningkatkan dan menggali potensi para santri,
sehingga para santri akan semakin mensyukuri setiap nikmat yang Allah
potensi santri.
Islam yaitu anjuran untuk melakukan perniagaan atau berbisnis. Hal ini
sistem yang benar merupakan suatu hal yang dianjurkan. Para santri di
53
berikan bekal sekilas terkait nila khusus ini sebagai bahan untuk di
dengan Ustadz Abdul Aziz). Imam Ali r.a berkata “Berdaganglah agar
Faktor penting lainnya yaitu dari segi ilmu dan wawasan yang
adanya Islam yang mulia ini dapat memotivasi para santri Pondok
Sebab peradaban Islam agar tetap tumbuh dan berkembang maka harus
(Arifin, 2015).
54
mengambil kesenangan dengan cara yang sehat. Menyaksikan banyak
yang mengalir, sumber mata air yang jernih, hutan yang hijau dan lebat,
waktu satu tahun itu sebanyak dua kali tepatnya tahun ajaran baru di
Siyahah ini. Ada tiga nilai khusus yang terkandung serta di harapkan
dapat memberikan dampak baik bagi santri dalam kegiatan ini seperti:
malam hari. Selain dari pada tanda kebesaran Allah juga bermaksud
tersebut.
memiliki daya tahan tubuh yang kuat, tidak sekedar ketika pagi
55
sampai sore melainkan malam pun tenaga yang ada bisa di gunakan
manejemen Mondy dan Premeaux (1995) yaitu terdapat empat tahap sebagai
56
1. Perencanaan Program (Planning)
apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa (Anggraeni,
2020). Segala bentuk kegiatan maupun program yang akan dilakukan akan
apa yang akan dilakukan secara matang dan tereperinci (Candra, 2015).
Al- Firdaus dapat diperoleh hasil dari salah satu aktifitas perencanaan yakni
program, dimana program ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dari
program ini matang dan siap untuk di jalankan. Sebagai progam yang di
penguatan jasmani untuk para santri ternyata memiliki daya tarik tersendiri,
dan terintegrasi selama satu hari satu malam bulan pendidikan, para santri
terbukti lebih memiliki daya tahan kesehatan yang prima hal ini
57
sebagaimana wawancara kepada kesantrian dan panitia kegiatan Siyahah.
atau pelatihan selama program ini, terhitung mulai berdirinnya pondok pada
Direktur Pondok). demi menjawab tantangan serta isu tersebut santri mudah
sakit dan memiliki daya tahan tubuh lemah. Aktivitas utama dari kegiatan
(kesantrian) telah membuat skala prioritas bagi para peserta Siyahah. Hal
ini mengingat kebugaran para santri adalah sesuatu yang utama dan sangat
perlu untuk di perhatikan agar para santri bisa lebih mudah dan fokus dalam
Siyahah ini berlangsung selama satu hari satu malam dengan kegiatan atau
58
dengan adannya pengorganisasian maka rencana kegiatan Siyahah di
seorang pelaksana saja, dimana kalau hal ini sampai terjadi, tentulah akan
dikalangan santrin oleh masyarakat. Agar hal itu tidak terjadi pada
adakan oleh Pondok Pesantren Al-Firdaus sangat perlu diadakan agar para
59
santri dapat menjadi seorang pelajar yang tangguh serta unggul
sebagaimana visi yang di sampaikan pondok. Oleh karena itu, peserta yang
ada pada kegiatan Siyahah ini dibekali dengan materi- materi pengetahuan
materi dasar, (akidah, dakwah, fikih Siyahah, fikih muamalah, serta materi
3. Penggerakan (Siyahah)
dan tanggung jawab. Maka dari itu, actuating tidak lepas dari peranan
60
kesantrian beserta penanggung jawab program diberikan kepercayaan
kempemimpinan.
4. Pengawasan (Evaluasi)
tidak diinginkan harus cepat diperbaiki supaya tujaun tercapai dengan baik.
(Candra, 2015)
61
dengan ilmu manajemen. Setiap kegiatan yang berhubungan dengan
pondok terlebih dhulu untuk mengetahui layak atau tidak layak kegiatan
dengan baik. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan telah melalui proses
62
BAB V
Dalam bab ini membahasas ringkasan dari hasil penelitian dan kekurangan
A. Kesimpulan
pengurus atau pelaksana program dalam hal ini adalah para asatidz, dalam
dari target yang telah ditentukan. Para pengurus telah mengaplikasikan fungsi-
B. Saran
63
1. Pembahasan mengenai perencanaan melibatkan santri lama sebagai
tersebut.
sarankan untuk lebih teliti dalam mengawasi santri yang sedang berkegiatan
di luar Pondok. Pengamatan tersebut harus di berikan sebab dari santri yang
mengikuti kegiatan masih ada tiga santri tidak taat aturan program Siyahah.
penyelenggara.
64
DAFTAR PUSTAKA
65
Mujiono I. (2018). Kepemimpinan dan Keorganisasian (Vol. 4).
Muktadin K. (2008). Program Kegiatan Keagamaan Sebagai Wahana Untuk
Meningkatkan Ketaatan Beribadah Siswa Kelas VIII Di MTS Negri
Semanau Gunungkidul Yogyakarta. Didaktis: Jurnal Pendidikan Dan
Ilmu Pengetahuan.
Ramadona, S. (2019). Manajemen Dakwah di LAZIZ Qoryah Thoyyibah. Jurnal
Al-Hikmah.
Ramayulis. (2011). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Rohidi, T. R. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Sugiyono. (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Sungkono. (2005). Pengantar Manajemen Personalia. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Syahid, A. (2019). Islam Nusantara. Depok: Rajawali Press.
Syarif, M. (2012). Peranan Manajemen Dakwah dalam Pengelolaan Kegiatan
Keagamaan Di PT. Bank Mega Tbk Kanwil Makassar.
Wicaksana A. (2016). Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Garudhawaca.
Wijaya, C., & Rifa'i, M. (2016). Dasar-dasar manajemen: mengoptimalkan
pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien.
Wulandari,. (2019). Manajemen Dakwah Di Panti Asuhan Muhammad `Natsir
Desa Margomulyo Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.
Yunus, M. (2013). Kamus Bahasa Arab. Jakarta: Aqwam.
66
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Juni Juli Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan X X X X
instrumen penelitian
• Pedoman
wawancara
• Tabel Wawancara
2 Pengumpulan Data X X X X X X X X X X X X
• Reduksi Data
3 Analisis Data X X X X X X X X X X X X
• Triangulasi
4 Penulisan Hasil X X X X
Penelitian
67
Lampiran 2. Pedoman Wawancara Santri
No. Pertanyaan
1 Bagaimana sistem peraturan yang dijalankan dalam melangsungkan
kegiatan Siyahah di pondok?
2 Dari mana sumber pembiayaan kegiatan Siyahah santri?
3 Adakah pembinaan keorganisasian di dalam pelaksanaan kegiatan
Siyahah ini?
4 Bagaimana hasil dari terlaksananya program Siyahah yang dilaksanakan
santri?
5 Ada berapa jenis program rutinan yang dilaksanakan di pondok ini?
6 Apa peran mudir (direktur) didalam keberlangsungan kegiatan Siyahah
ini?
7 Apa yang menjadi hambatan dalam mengondisikan peserta di Siyahah
ini? Bagaimana cara mengatasinya?
8 Apakah diadakan laporan evaluasi tentang kegiatan Siyahah bagi santri?
9 Upaya apa yang menjadikan semua kegiatan tersebut berjalan lancar?
10 Apa tujuan dari diadakan kegiatan Siyahah ini?
68
Lampiran 3. Transkrip Wawancara Santri
Penanya : Rachmad
Narasumber 1 : Bagas Al-Atas (Santri asal Magelang)
Waktu : 13 Januari 2022
Tempat : Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Firdaus
69
berjalan lancar? acara ini”
10 Apa tujuan dari diadakan “Tadabur alam, penguatan daya tahan
kegiatan Siyahah ini? tubuh dan persiapan menyambut
padatnya kegiatan pondok untuk santri”
Penanya : Rachmad
Narasumber 2 : Andhika Santri Asal Purwodadi
Waktu : 13 Januari 2022
Tempat : Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Firdaus
70
hambatan dalam istirahat sehingga meskipun sedikit telat
mengondisikan peserta di tapi masih diawal waktu”
Siyahah ini? Bagaimana
cara mengatasinya?
8 Apakah diadakan laporan “diadakan setelah kegiatan selesi jarak
evaluasi tentang kegiatan beberapa hari”
Siyahah bagi santri?
9 Upaya apa yang menjadikan “loyalitas dari temen-temen santri dan
semua kegiatan tersebut dewan asatidz dalam membina”
berjalan lancar?
10 Apa tujuan dari diadakan “Pembelajaran seputar ketahanan tubuh
kegiatan Siyahah ini? daam menghadapi setiap kegiatan di
pondok”
Penanya : Rachmad
Narasumber 3 : Verdi Rilda (Santri asal Padang)
Waktu : 13 Januari 2022
Tempat : Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Firdaus
71
evaluasi tentang kegiatan sampai pondok”
Siyahah bagi santri?
9 Upaya apa yang menjadikan “pemahaman kepada santri terkait apa itu
semua kegiatan tersebut Siyahah”
berjalan lancar?
10 Apa tujuan dari diadakan “Supaya santri bisa melatih ketahanan tau
kegiatan Siyahah ini? dengan kebesaran sang pencipta serta
ajang murojaah di tengah perjalanan”
Penanya : Rachmad
Narasumber 4 : Hafidz Abdurobbi (Santri asal Sragen)
Waktu : 12 Januari 2022
Tempat : Temanggung
72
hambatan dalam aturan awal mengharuskan untuk
mengondisikan peserta di pemberhentian sehingga waktu sempat
Siyahah ini? Bagaimana terhambat. Sedang cara mengatasinya
cara mengatasinya? adalah mengingatkan aturan awal
Kembali”
8 Apakah diadakan laporan “diadakan pasca kegiatan tersebut selesai
evaluasi tentang kegiatan berjarak satu pekan setelahnya”
Siyahah bagi santri?
9 Upaya apa yang menjadikan “ada pengarahan kemudian di berikan
semua kegiatan tersebut materi di setiap posnya”
berjalan lancar?
10 Apa tujuan dari diadakan “tadabur serta melatih fisik santri agar
kegiatan Siyahah ini? lebih tahan dalam setiap kegiatan”
73
Lampiran 4. Pedoman Wawancara Ustadz
No. Pertanyaan
1 Bagaimana sistem peraturan yang dijalankan dalam melangsungkan
kegiatan Siyahah di pondok?
2 Adakah pembinaan keorganisasian di dalam pelaksanaan kegiatan
Siyahah ini?
3 Bagaimana hasil dari terlaksananya program yang dilaksanakan organisasi
santri?
4 Ada berapa jenis program rutinan yang dilaksanakan di pondok ini?
5 Apa peran mudir(direktur) didalam keberlangsungan kegiatan Siyahah
ini?
6 Berapa peserta dalam kegiatan Siyahah ini?
7 Bagaimana santri menempuh perjalanan dalam program Siyahah ini?
8 Apakah diadakan laporan evaluasi tentang kegiatan Siyahah bagi santri?
9 Upaya apa yang menjadikan semua kegiatan tersebut berjalan lancar?
10 Apa tujuan Siyahah serta kapan di laksanakan?
74
Lampiran 5. Transkrip Wawancara Ustadz
Penanya : Rachmad
Narasumber 5 : Abdul Aziz ( Direktur )
Waktu : 16 Januari 2023
Tempat : Gazebo Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Firdaus Wangen
75
B. Transkrip Wawancara Narasumber 6
Penanya : Rachmad
Narasumber 6 : Ayyub Wibisono (Dewan Asatidz bagian Kesantrian)
Waktu : 12 Januari 2022
Tempat : Lokasi Siyahah Temanggung
76
kemasyarakatan seperti TPA maupun
pengajian warga”
5 Apa peran mudir(direktur) “Sebagai penanggungjawab dalam
didalam keberlangsungan kegiatas Siyahah ini serta pemberi
kegiatan Siyahah ini? nasehat untuk santri dalam menjalankan
program Siyahah”
6 Berapa peserta dalam kegiatan “Berkisar 30 sampai 34 terhitung santri
Siyahah ini? baru dn empat lama”
7 Bagaimana santri menempuh “Di awali dari pondok kemudian
perjalanan dalam program menuju lokasi menggunakan armada
Siyahah ini? setelah itu Kembali tanpa armada
melaksanakan kegiatan Siyahah ini”
8 Apakah diadakan laporan “diadakan setelah selesail kegiatan”
evaluasi tentang kegiatan
Siyahah bagi santri?
9 Upaya apa yang menjadikan “pengarahan di awal, pembekalan dari
semua kegiatan tersebut untuk penyelenggara serta kepada santri
berjalan lancar? umumnya”
10 Apa tujuan Siyahah serta kapan “menguatkan daya tahan santri untuk
di laksanakan? menjadi santri yang tidak mudah sakit
serta berkeluh dalam menghadapi
hafalan maupun kegiatan kepondokan”
77
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
78
Gambar 4. Perjalanan melewati pos
Gambar 5. Istirahat
79