Bab 4 Biaya Relevan
Bab 4 Biaya Relevan
MODUL 4
PENDAHULUAN
Modul ini membahas tentang Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan.
4 - 1
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Kata Kunci
4 - 2
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
4 - 3
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
informasi ini menjadi penting untuk memutuskan apakah anda akan naik ojek atau
bus dengan tambahan informasi lain misalnya waktu tempuh antara ojek dan bus.
Jika naik ojek memakan waktu 10 menit, dan bus 30 menit, sementara anda hanya
punya waktu 15 menit sebelum terlambat, apa pilihan anda?
Konsep Relevansi
Mencari Informasi
4 - 4
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
ILUSTRASI
Jika perusahaan melakukan restrukturisasi ini maka tidak akan ada tambahan
biaya pemecatan karena 5 orang karyawan bekerja dengan sistem kontrak. Jika
4 - 5
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Tidak
Restrukturisasi Restrukturisasi Selisih
Pendapatan:
(25.000 x Rp. 250.000,-) Rp 6.250.000.000 Rp 6.250.000.000 Rp -
Biaya:
Biaya Bahan Baku
(25.000 x Rp. 50.000,-) Rp 1.250.000.000 Rp 1.250.000.000 Rp -
Biaya Tenaga Kerja
- Tdk restrukturisasi
(20 x 2000 x Rp. 16.000) Rp 640.000.000 Rp 640.000.000
- Restrukturisasi
(15 x 2000 x Rp. 16.000) Rp 480.000.000 Rp(480.000.000)
BOP Rp 750.000.000 Rp 750.000.000 Rp -
Biaya Pemasaran Rp 2.000.000.000 Rp 2.000.000.000 Rp -
Biaya Sewa Mesin Rp - Rp 90.000.000 Rp (90.000.000)
Total Biaya Rp 4.640.000.000 Rp 4.570.000.000 Rp 70.000.000
Laba Operasi Rp 1.610.000.000 Rp 1.680.000.000 Rp (70.000.000)
Dengan menggunakan seluruh informasi kuantitatif yang ada, dapat dilihat bahwa
dengan melakukan restrukturisasi maka laba operasi akan naik Rp. 70.000.000,-.
Sekarang kita perhatikan seluruh informasi di atas, dapat kita lihat bahwa
sebetulnya tidak semua informasi di atas relevan untuk dipertimbangkan. Dilihat
dari sisi “kemungkinan terjadi di masa depan?” ya, semua bisa dikatakan
4 - 6
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
memenuhi syarat tersebut, namun dari sisi “berbeda untuk tiap alternatif” dapat
dilihat bahwa banyak informasi yang sama untuk kedua alternatif; misalnya biaya
bahan baku, BOP, biaya pemasaran dan juga pendapatan. Ingat! Jika informasi
tidak menimbulkan perbedaan di antara dua alternatif maka informasi tersebut
bisa dikatakan tidak relevan. Dengan demikian informasi yang relevan hanya
Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Sewa Mesin. Sekarang kita lihat analisis di atas
jika kita hanya menggunakan data yang relevan:
Dengan menggunakan informasi yang relevan saja dapat kita lihat bahwa dengan
adanya restrukturisasi maka biaya operasi akan turun Rp. 70.000.000,- sehingga
laba akan bertambah Rp. 70.000.000,-. Dengan menggunakan informasi yang
relevan saja maka manajemen dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan
hasil yang sama dengan menggunakan seluruh informasi yang ad
Jika kita melihat Kasus “Home Depot” di atas maka berdasarkan analisis
kuantitatif dapat dikatakan bahwa sebaiknya “Home Depot” melakukan
restrukturisasi untuk meningkatkan laba. Namun apakah itu keputusan yang baik?
4 - 7
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Dalam perusahaan ada keputusan yang bersifat strategis maupun yang bersifat
taktis. Keputusan strategis biasanya berkaitan dengan visi misi perusahaan dan
bersifat jangka panjang. Untuk keputusan jenis ini seringkali dibutuhkan
pertimbangan dan analisis informasi dengan jauh lebih dalam dan detail.
Jenis keputusan lainnya adalah keputusan taktis. Keputusan taktis ini bersifat
jangka pendek dan seringkali harus diambil dalam jangka waktu yang pendek.
Karena sifatnya yang harus cepat diambil maka analisis terhadap informasi yang
relevan mutlak diperlukan. Contoh-contoh alternatif keputusan taktis yang akan
kita pelajari di modul ini antara lain:
4 - 8
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Pada bulan Agustus, sebuah hotel memesan 5000 handuk dengan harga
Rp. 11.000 /handuk. Haruskah FF menerima tawaran ini?
4 - 9
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Sehingga jika kita gunakan informasi yang relevan saja, analisa kuantitatif untuk
memutuskan menerima pesanan atau tidak menjadi sbb:
4 - 10
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Asumsi bahwa semua biaya variabel relevan sementara semua biaya tetap
tidak relevan. Pada kebanyakan kasus memang biaya variabel relevan dan
biaya tetap cenderung tidak relevan. Namun pada kasus FF dapat kita lihat
bahwa biaya pemasaran variabel tidak relevan untuk kasus pesanan
khusus. Sementara untuk biaya tetap, sepanjang produksi masih berada
dalam rentang relevan maka biaya tetap total akan bersifat tetap, namun
jika melebihi rentang relevan maka biaya tetap bisa berubah. Misalnya FF
memiliki kapasitas 48.000 dan beroperasi pada level 30.000 unit. Jika FF
menerima pesanan tambahan 30.000 unit lagi maka akan diperlukan
tambahan biaya tetap misalnya gedung atau mesin karena total produksi
melebihi kapasitas yang tersedia saat ini.
Menggunakan analisis hanya berdasarkan biaya per unit . Biaya per unit
terdiri atas biaya tetap per unit dan biaya variabel per unit. Dari kasus FF
di atas dapat dilihat bahwa biaya pemasaran per unit dan biaya tetap per
unit tidak relevan dalam analisis. Satu-satunya biaya per unit yang relevan
dalam kasus di atas adalah biaya produksi
4 - 11
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Biaya Tetap akan tetap ketika output berubah selama masih berada dalam
rentang relevan (relevant range). Sehingga dari sisi biaya per unit, biaya
variabel per unit cenderung tetap selama tidak ada perubahan tarif;
sementara biaya tetap per unit akan berubah yaitu cenderung mengecil
ketika putput bertambah, karena biaya tetap per unit dihitung dengan cara
membagi Total Biaya Tetap dengan Jumlah Output.
4 - 12
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Contoh:
Salah satu produsen Shock Absorber yakni PT Showa sudah menawarkan shock
absorber dengan harga Rp. 120.000/buah dan tambahan biaya distribusi Rp. 2 juta
4 - 13
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
/ bulan. Selama tahun 2009, untuk membuat 1 buah Shock Absorber, PT Honda
Motor mengeluarkan biaya sbb:
Biaya Tetap dialokasikan dari Biaya Pabrik keseluruhan pada level produksi 300
buah Shock Absorber per bulan. Pada tahun 2010 diperkirakan biaya bahan baku
dan tenaga kerja langsung akan naik 10%, dan BOP akan naik 15%. Biaya tetap
yang dialokasikan ke Divisi Shock Absorber 20%-nya adalah biaya kantor pusat
yang tidak berkurang jika divisi ini ditutup. Apakah sebaiknya Honda membuat
sendiri shock absorbernya (insourcing) atau membeli dari PT Showa
(outsourcing)? Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan selain analisis
kuantitatif?
4 - 14
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
- Apakah Showa dapat diandalkan (dalam hal kualitas produk dan ketepatan
waktu)? Kelemahan outsourcing adalah ketepatan waktu. Jika Showa tidak
tepat waktu maka proses produksi Honda dapat terlambat.
Salah satu keputusan taktis yang harus diambil manajemen adalah keputusan
untuk keep (mempertahankan) atau drop (meninggalkan). Keputusan Keep or
Drop harus diambil perusahaan berdasarkan analisis informasi yang relevan baik
kuantitatif maupun kualitatif. Pada modul ini akan dibahas 2 studi kasus yakni
keep or drop suatu cabang perusahaan dan keep or drop aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan.
Contoh 1:
Kupang Mart memiliki 2 buah toko di Liliba dan Oebobo. Pada bulan Maret 2009,
terdapat data sbb:
4 - 15
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Oebobo Liliba
Penjualan Rp. 10.000.000,- Rp. 6.000.000,-
Biaya Operasi:
HPP Rp. 7.500.000,- Rp. 4.800.000,-
Tenaga Kerja Rp. 600.000,- RP. 600.000,-
BOP toko Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
Biaya Kantor Pusat Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Laba / Rugi Rp. 1.200.000,- Rp. ( 100.000,-)
Jawab:
Jika kita perhatikan soal di atas dapat kita lihat bahwa toko Liliba mengalami
kerugian, sehingga manajemen Kupang Mart ingin menutup toko. Namun jika kita
perhatikan elemen biaya toko Liliba salah satu biaya yang timbul adalah alokasi
Biaya Kantor Pusat. Biaya Kantor Pusat dialokasikan ke toko karena kantor pusat
tidak melakukan aktivitas penjualan. Namun dampak dari alokasi ini adalah toko
Liliba rugi Rp. 100.000,- setelah mendapat alokasi biaya Rp. 500.000,-. Artinya
jika tidak ada biaya kantor pusat, maka toko Liliba sebenarnya untung Rp.
400.000,-.
Sekarang kita perhatikan total keuntungan Kupang Mart, Jika Kupang Mart
mempertahankan toko Liliba, total keuntungan perusahaan adalah Rp. 1.200.000 –
Rp. 100.000 = Rp. 1.100.000,-. Namun Jika toko Liliba ditutup maka biaya kantor
pusat akan dikurangkan ke toko Oebobo sehingga mengurangi keuntungan toko
Oebobo menjadi Rp. 1.200.000 – Rp. 500.000 = Rp. 700.000,- saja. Dengan
informasi ini maka sebaiknya Kupang Mart tetap mempertahankan toko Liliba.
Tentu saja faktor kualitatif seperti pemutusan hubungan kerja dengan karyawan,
hubungan dengan pemasok dan pelanggan harus dipertimbangkan dengan baik
4 - 16
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
- Nilai Pembelian dan nilai buku mesin lama tidak relevan karena sudah
terjadi dimasa lalu (sunk cost), yang tidak akan dapat diperoleh kembali.
- Nilai tunai saat ini relevan karena merupakan akibat masa depan jika
perusahaan menjual mesin tersebut.
- Nilai Pembelian mesin baru relevan karena akan terjadi di masa depan.
- Nilai sisa dan biaya pemeliharaan relevan karena terjadi di masa depan dan
berbeda untuk kedua alternatif.
Sehingga, analisis aliran kas masa depan antara 2 alternatif adalah sebagai berikut:
4 - 17
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
4 - 18
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
III. PENUTUP
A. Rangkuman
1). Berikut ini adalah contoh keputusan taktis yang bisa diambil manajer, kecuali:
4 - 19
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
a) Biaya Tetap
b) Biaya Variabel
c) Biaya Masa Lalu
d) Biaya Relevan
e) Biaya Tidak Relevan
5). Berikut ini benar tentang biaya relevan dalam keputusan mempertahankan atau
mengganti mesin lama dengan yang baru:
4 - 20
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
2. Soal Kasus
PT Indo Karlo memproduksi peralatan dapur dengan Gagang Keramik. Selama ini
PT Indo Karlo membuat sendiri gagang keramiknya dengan memperkerjakan 5
orang tenaga kontrak. Manajemen PT Indo Karlo merasa pembuatan keramik ini
kurang efisien karena masih manual, dan mempertimbangkan untuk membeli dari
pihak luar. PT Indah Keramik bersedia menyuplai Gagang Keramik yang
dibutuhkan oleh PT Indo Karlo sebanyak 220.000 gagang di tahun 2010 dengan
harga Rp. 1.100/buah.
Data Produksi Gagang Keramik PT Indo Karlo tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah produksi 200.000 unit, Bahan Baku Langsung: Rp. 100.000.000, Biaya
Tenaga Kerja Langsung: Rp. 60.000.000; BOP tetap: Rp. 30.000.000,-, dan BOP
Variabel Rp. 50.000.000 yang akan berubah sesuai jumlah unit yang diproduksi.
Pada tahun 2010 diperkirakan Biaya Bahan Baku langsung akan naik 10%,
sementara Biaya Tenaga Kerja Langsung akan naik 15% sesuai kenaikan UMR.
Pertanyaan:
C. Umpan Balik
Cocokkan jawaban anda untuk penyelesaian soal pilihan ganda dan soal uraian di
atas:
a) Pilihan Ganda: Hitung skor anda = Jumlah Jawaban Benar / Jumlah soal x 100
b) Soal Essay: Jika poin a benar = skor 60, b benar, skor 40, skor anda untuk soal
essay ini adalah jumlah skor jawaban a + b
4 - 21
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Jika skor anda 80 ke atas: SELAMAT! Anda sudah menguasai materi ini
dengan baik
Jika skor anda 60 : Anda cukup menguasai namun perlu belajar lagi
Jika skor anda dibawah 60: Anda harus mempelajari kembali modul ini.
D. Daftar Pustaka
E. Senerai
Pendapatan Relevan: Pendapatan yang terjadi di masa depan dan berbeda untuk
tiap alternatif.
Biaya Relevan: Biaya yang terjadi di masa depan dan berbeda untuk tiap
alternatif.
Keputusan Strategis: Keputusan yang diambil oleh top level manajemen yang
melibatkan visi, misi dan strategi dan tujuan perusahaan.
Outsourcing: Membeli komponen / produk yang dibutuhkan dari pihak luar (dari
perusahaan lain.
Sunk Cost: Biaya masa lalu yang sudah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali.
4 - 22
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
Kunci Jawaban:
Soal Essay:
a. Analisis Biaya dari pilihan Membuat Sendiri atau Membeli Gagang Keramik
dari PT Indah Keramik adalah sebagai berikut:
*) Perhatikan untuk tiap elemen biaya produksi yang sifatnya variabel maka
kenaikan jumlah produk akan mempengaruhi kenaikan biaya secara proporsional
selain adanya kenaikan karena inflasi.
Dari hasil perhitungan di atas, maka sebaiknya PT Indo Karlo membeli gagang
keramik dari PT Indah Keramik, karena akan menghemat biaya sebesar
Rp.39.900.000,- di tahun 2010.
Dari sisi biaya per unit, membeli gagang keramik seharga Rp. 11.000,- per buah
akan lebih murah dari biaya membuat sendiri gagang keramik sebesar Rp.
12.814,- di tahun 2010.
4 - 23
Pembuatan Keputusan dan Informasi yang Relevan Modul 4
4 - 24