Uas BLK - Agnes Derang Duli
Uas BLK - Agnes Derang Duli
Oleh:
2010020019
KUPANG
2022
Judul : OJK Cegah Berekembangnya Investasi Bodong Melalaui Kegiatan
Pendampingan dan Sosialisasi kepada Masyarakat.
Abstrak
Investasi bodong makin marak terjadi di lingkungan masyarakat. Bodong di sini berarti
perusahaan atau barang yang bodong ataupun keduanya yang bodong. Di Indonesia,
pengaturan tentang perlunya sertifikasi dan informasi jelas mengenai barang dan syarat
kontrak dalam berinvestasi tercantum dalam Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan. Oleh
karena itu, maraknya kasus investasi bodong sebagai pihak yang akan berinvestasi haruslah
berhati-hati dan teliti agar terhindar kerugian dari terjadinya investasi bodong dengan
prospek mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi
mengenai macam-macam investasi yang terdaftar dalam pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan, serta mencegah terjadi investasi bodong yang sudah merebak di masyarakat.
Tidak hanya ini, OJK pun perlu untuk menyosialisasikan lembaganya serta memberikan
pertunjuk kepada masyarakat yang ingin melakukan investasi.
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia globalisasi di zaman modern ini sudah menjadi suatu hal yang
tidak asing lagi bagi semua negara dan setiap penjuru dunia. Akibatnya
memberikan suatu dampak yang bernilai positif dan negatif, termasuk dalam hal
perekonomian, baik berupa penanaman modal maupun investasi yang memiliki
sisi positif dan negatif. Banyaknya keuntungan yang didapat dalam berinvestasi
membuat banyak orang tergiur untuk melakukan investasi, baik dalam bentuk
tabungan, saham, forex trading, dan lain-lain.
Kegiatan investasi bodong ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas publik untuk
menjalankan kegiatan usahanya, tetapi cara menghimpun dana masyarakat luas adalah
dengan menyimpang bahkan menghindar dari aturan perbankan. Kegiatan investasi ilegal
terjadi karena lemahnya sistem pengawasan lembaga keuangan yang disebabkan beberapa
faktor, yaitu (a) lemahnya sistem arsitektur pengawasan keuangan di Indonesia; (b) tidak
adanya pertukaran informasi antarlembaga pengawasan keuangan; (c) masih tingginya
egosentris di antara lembaga pengawas lembaga keuangan.
Sasaran kegiatan investasi ini cenderung mengarah ke ibu-ibu rumah tangga. Tidak
sedikit yang telah tertipu mengenai investasi bodong, yang meliputi investasi emas, saham,
dan sebagainya. Ibu-ibu rumah tangga merasa perlu adanya sosialisasi untuk menangkal
hal tersebut karena banyak ibu-ibu bahkan bapak-bapak yang tergiur mendapatkan
keuntungan yang berkali-kali lipat. Faktor ekonomilah yang membuat mereka tidak
berpikir secara logis mengenai sesuatu yang akan diambil. Dalam hal ini di perlukan
strategi-strategi dari perbankan maupun OJK untuk mebantu masyarakat dalam
menghadapi gejolk investasi bodong yang marak di kalangan masyarakat. Hal yang perlu
dilakukan salah satunya adalah sosialisasi, edukasi atau pendampingan untuk masyarakat.
Metode Kegiatan
KAJIAN TEORI
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga
lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau
investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena
harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai
penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang
berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh
seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan
dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal
balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.
Investasi bodong adalah investasi yang akan meminta kita untuk menanamkan
sejumlah uang atau modal dalam produk atau bisnis, tapi sebenarnya penanaman uang itu
sejatinya tidak pernah ada, sehingga membuat kita pasti akan mengalami kerugian.
Oleh sebab itu, Edukasi dan Perlindungan Konsumen masih diperlukan agar
masyarakat memperoleh manfaat yang optimum dari layanan finansial yang ada di
Indonesia. Pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan dalam menggunakan layanan
finansial akan memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat, antara lain:
a. Dapat memilih produk dan/atau jasa keuangan serta lembaga keuangan yang ada
sesuai kebutuhan.
PEMBAHASAN
Investasi berasal dari kata invest yang berarti menanam atau menginvestasikan
uang atau modal (Rokhmatussa’dyah & Suratman, 2011). Dari segi yuridis, kejahatan bisnis
investasi ilegal mencakup dua sisi, yaitu aspek hukum perdata dan aspek hukum pidana.
Kedua aspek hukum tersebut memiliki dua tujuan, sifat, dan karakteristik yang bertentangan
(Ahmad, 2018). Pada praktiknya, dalam kegiatan investasi ilegal, yang sering disebut
investasi bodong, masyarakat dijanjikan mendapat keuntungan atau bunga tetap pada setiap
bulan meskipun perusahaan itu merugi. Hal itu terlihat sebagai bentuk investasi yang jelas
tidak wajar, dana sangat bersifat spekulatif, dan berupaya untuk menghindari aturan
perbankan dalam menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (Arsil, 2013).
Keberadaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini sebagai suatu lembaga pengawas
sektor keuangan di Indonesia perlu diperhatikan karena harus dipersiapkan dengan baik
segala hal untuk mendukung keberadaan OJK tersebut (Sundari, 2011). Bentuk kegiatan
investasi ilegal tersebut memiliki karakteristik dalam produk yang ditawarkan, yaitu (1)
return atau keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi (bahkan sering tidak masuk akal)
dan/atau dalam jumlah yang dipastikan; (2) produk investasi ditawarkan dengan janji akan
dijamin dengan instrumen tertentu seperti emas, giro, atau dijamin oleh pihak tertentu,
seperti pemerintah, bank, dan lain- lain; (3) menggunakan nama perusahaan-perusahaan
besar secara tidak sah untuk meyakinkan calon investor; (4) dana masyarakat tidak dicatat
dalam segregated account (akun yang terpisah) agar mudah digunakan secara tidak
bertanggung jawab.
Penghimpunan dana dari masyarakat diimingi keuntungan yang didapat dan sangat
menggiurkan atau dengan bunga di luar batas kewajaran (Arsil, 2013). Di samping itu,
untuk meyakinkan masyarakat, diupayakan memperlihatkan bahwa investasi atau
penanaman modal adalah riil dan bergerak di berbagai sektor industri atau pun perbankan
Indonesia, seperti perdagangan, jasa, pertanian, peternakan, sekuritas, valuta asing, dan
emas. Saat dilakukannya sosialisasi mengenai investasi bodong ini, peran masyarakat
sangat besar sekali. Banyak masyarakat yang menanyakan perihal kiat untuk tidak tertipu
dari investasi yang menjanjikan tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang sudah mengalami
kerugian sampai puluhan juta. Modus yang diperankan oleh pelaku biasanya dalam kurun
waktu satu sampai tiga bulan. Dana yang diinvestasikan tersebut akan kembali sesuai
dengan kelipatan atau besaran yang telah ditentukan. Dengan penipuan tersebut, masyarakat
makin percaya untuk menginvestasikan uangnya dengan jumlah yang sangat besar dengan
harapan uang itu kembali beberapa kali lipat. Namun, ternyata apa yang ditunggu tidak
membuahkan hasil. Investasi seperti itu sering ditemukan di media sosial dengan
keuntungan yang menakjubkan, tetapi terkadang masyarakat tidak mencoba untuk mencari
tahu dulu mengenai investasi tersebut. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai
investasi, menimbulkan banyaknya polemik sehingga menimbulkan ketidakpercayaan
terhadap jasa yang memang telah terdaftar resmi di OJK.
Tidak banyak masyarakat yang mengetahui perihal investasi secara umum. Pola
pikir masyarakat mengenai investasi hanyalah sebatas keuntungan. Dalam diskusi yang
dilakukan setelah sosialisasi ini, masyarakat memerlukan informasi dari para pihak yang
memiliki produk investasi secara legal untuk menawarkan produknya. Hal itu bertujuan
agar masyarakat dapat terhindar dari para pelaku produk investasi bodong. Kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai investasi mengakibatkan banyak oknum yang
tidak bertanggung jawab karena melakukan suatu penipuan sehingga mengakibatkan
kerugian yang cukup besar.
Dalam edukasi, sosialisasi dan Pendampingan kepada masayarakat pihak OJK
memberikan materi yang cukup menambah pengetahuan dan membantu mereka untuk
sedikit memahami investasi, macam-macam investasi, dan cara menangkal penipuan
investasi bodong.
B. Peran OJK dalam Melawan Penawaran Investasi Bodong atau Investasi Ilegal
Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU
OJK), wewenang dan tugas OJK adalah mengawasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di
sektor pasar modal, sektor industri keuangan non bank (seperti : asuransi, dana pensiun,
perusahaan pembiayaan, dll) dan mulai tahun 2014 juga akan mengawasi sektor perbankan
(Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat).
Perusahaan atau pihak yang melakukan penawaran investasi ilegal hampir sebagian
besar bukanlah Lembaga Jasa Keuangan (LJK) sehingga Perusahaan atau pihak tersebut
tidak terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan demikian OJK tidak dapat memastikan aspek
legalitas dari perusahaan tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, dalam upaya untuk ikut serta melawan tawaran investasi
ilegal yang merugikan dan meresahkan masyarakat, OJK memiliki dua strategi, yaitu:
a. Preventif
b. Represif
Membantu melakukan upaya koordinatif antar instansi terkait untuk mempercepat proses
penanganan melalui kerangka kerjasama Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan
Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana dan Pengelolaan Investasi atau yang
lebih dikenal dengan Satgas Waspada Investasi.
Kasus-kasus dan pengaduan masyarakat terkait investasi ilegal yang dilaporkan ke OJK
akan dikoordinasikan dengan Satgas Waspada Investasi untuk penanganannya.
Saran dalam pengabdian ini adalah diharapkan adanya peran OJK sebagai suatu
lembaga yang memiliki wewenang dalam penanganan penghimpunan dana nasabah dalam
bentuk investasi ilegal. Dalam hal ini OJK dapat mengambil langkah untuk melakukan
pencegahan terjadinya investasi dini dengan cara melakukan sosialisasi terhadap
masyarakat yang berpotensi melakukan investasi.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Tim Penyusun. 2015. Buku Saku Otoritas Jasa Keuangan Edisi 2. Jakarta
Ahmad, S.D. (2018). Peranan otoriras jasa keuangan dalam penanggulangan investasi
ilegal di Indonesia. Privat Law, 6(1)
Dr. Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainya Edisi Revis. Jakarta
ARTIKEL
https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/sabdamas/article/download/1055/552/
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=artikel+tentang+strategi+dala+menghadapi+investai+bodong
(http://sikapiuangmu.ojk.go.id/article/130/karakteristik-umum-produk-diduga-ilega
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/15138
https://prospeku.com/artikel/apa-itu-investasi---3347#:~:text=Investasi%20adalah
%20aktivitas%20penanaman%20modal,%2C%20saham%2C%20reksadana%20dan
%20sebagainya.
WEBSITE
https://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-konsumen/tentang-epk/Pages/
Tugas.aspx
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=website+upaya+ojk+dalam+mengatasi+investasi+bodong+&btnG
=#d=gs_qabs&t=1653522388211&u=%23p%3D7jAsYJdb3ZkJ
https://www.google.com/search?
q=SUMBER+BUKU+TENTANG+INVESTASI+BODOG&client=firefox-b-d&sxsrf
https://www.google.com/search?
client=firefoxd&q=website+tentang+startegi+investasi+bodong
https://scholar.google.com/scholar?start=10&q=related:57cv_4Uzl6UJ:scholar.google.com/
&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1653488802550&u=%23p%3DBcUZGFQEmXAJ