Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
(LAPORAN KEUANGAN)

Dosen :
Neneng Wahyuni, S.E. Sy., M.E.

Disusun oleh :
Holis Isyalia (21221031092)
Regita Ratih Suciagusty (21221031003)
Rismi Khoiru Salimat (21221031044)
Syahrul Kirom (21221031110)
Ulya Muhammad Aliyudin (21221031076)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN
2021

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas karunia, rahmat,

dan nikmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

"Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang (Laporan Keuangan)". Makalah ini diajukan untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak kekurangan, baik dalam
hal isi dan sistematika maupun dalam teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai mahasiswa dan umumnya bagi para
pembaca.

Kuningan, Desember 2021

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
Latar Belakang..............................................................................................................................1
Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
Tujuan...........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
Perusahaan Dagang.......................................................................................................................2
Laporan Keuangan (financial statement) .....................................................................................2
1. Pengertian Laporan Keuangan..................................................................................................2
2. Jenis-Jenis laporan Keuangan...................................................................................................3
1) Laporan Laba Rugi (income statement).................................................................................3
2) Laporan Arus Kas (cash flow)................................................................................................5
3) Laporan Perubahan Modal (capital statement)......................................................................8
4) Laporan Neraca (balance sheet).............................................................................................8
5) Catatan atas Laporan Keuangan.............................................................................................9
3. Fungsi Laporan Keuangan........................................................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan maupun lembaga-lembaga membutuhkan suatu laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan salah satu sumber informasi serta media penting yang digunakan oleh para
pengelola perusahaan dalam proses pengambilan keputusan untuk mengetahui informasi yang
menyangkut posisi keuangan. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik,
bisa tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan ini sudah
menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, manajemen, bank, pemerintah maupun pelaku
pasar modal.
Berdasarkan uraian diatas makalah laporan keuangan ini dibuat untuk mempelajari tentang
pemahaman laporan keuangan sehubungan dengan tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Laporan Keuangan ?
2. Apa Jenis-Jenis Laporan Keuangan ?
3. Apa Fungsi Laporan Keuangan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Laporan Keuangan
2. Mengetahui Jenis-Jenis Laporan Keuangan
3. Mengetahui Fungsi Laporan Keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang dan
aktivitas utamanya adalah menjual barang. Perusahaan dagang menjual kembali barang yang
mereka jual tanpa mengubahnya sedikitpun.
Yang dimaksud dengan mengubah barang adalah mengolah atau mengubah nilai dan bentuk
barang itu sendiri. Jadi, perusahaan barang hanya membeli barang dan tinggal menjualnya saja
dengan harga jual yang lebih tinggi dari dari harga beli. Keuntungan yang didapatkan perusahaan
dagang berasal dari selisih harga barang yang mereka jual.
Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah proses pembuatan laporan keuangan pada
sebuah perusahaan dagang dalam periode tertentu. Umumnya, siklus akun transaksi tersebut
akan dimulai dari transaksi hingga pembuatan laporan keuangan yang terjadi pada sebuah
perusahaan. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan penutupan jurnal hingga jurnal balik.
Perusahaan dagang merupakan salah satu perusahaan yang sangat membutuhkan keberadaan
siklus akuntansi ini. Dengan begini maka akan mengetahui alur dari keuangan perusahaan. Tanpa
adanya jurnal akuntansi inilah maka perusahaan dagang tersebut tidak bisa mengembangkan
usahanya dengan baik.

B. Laporan Keuangan (financial statement)


1. Pengertian Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi
yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang
memiliki nilai ekonomi dan moneter. Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu.
Penentuannya ditentukan oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap satu
tahun sekali, terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya.
Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara
keseluruhan. Sehingga para stakeholder dan pengguna informasi akuntansi bisa melakukan
evaluasi dan cara pencegahan dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami
masalah atau memerlukan perubahan. Mengingat pentingnya hal itu, maka laporan ini harus

2
dibuat dengan tepat, cermat dan diperlukan pertanggung jawaban yang diserahkan secara mutlak
kepada orang berkompeten dibidangnya, seperti seorang akuntan. Dia yang harus
mempresentasikan laporan yang telah dibuatnya dengan detail di depan para stakeholder yang
biasanya ini dilakukan pada saat evaluasi kinerja keuangan tahunan.
Jika melihat dari penjelasan di atas tentu bisa ditarik kesimpulan kalau pengertian laporan
keuangan adalah laporan yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Yang mana laporan tersebut harus dilaporkan dan dipertanggung jawabkan sebagai pembahasan
evaluasi untuk perkembangan usaha ke depan.

2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan


Terdapat lima jenis laporan keuangan utama pada bisnis. Semuanya disesuaikan dengan
bentuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Karena setiap laporan ini memiliki fungsi dan
prinsip yang berbeda, tentu mereka yang membuat laporan ini harus bisa membedakan
pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan peruntukannya. Berikut adalah penjelasan lima
jenis laporan keuangan utama perusahaan lengkap beserta jenis dan fungsinya yang bisa kalian
ketahui.

1) Laporan Laba Rugi (income statement)


Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bisnis untuk
mengetahui pengeluaran dan pemasukan bisnis secara mendetail. Isi dari laporan ini ialah data-
data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan. Biasanya laporan ini dibuat
untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, sebagian
besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan sesuai ketentuan di perusahaan
tersebut.
PRINCES
Income Statement
For the Month Ended January,31 200A
Revenue:
Service Revenue 1.600.000
Operating Expenses:
Salaries expense 800.000
Advertising expenses 500.000
Total Operating Expenses (1.300.000)
Net income 300.000

3
Dengan adanya laporan laba rugi, para stakeholder bisa mengetahui kondisi finansial
perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk
langkah kebijakan selanjutnya. Terdapat dua jenis laporan laba rugi yang biasa digunakan oleh
bisnis pertama adalah single step dan kedua adalah multiple step.
a) Laba Rugi Single Step
Laporan laba rugi single step atau langkah tunggal hanya menunjukkan satu kategori
pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail
perputaran keuangan yang terjadi pada perusahaan tersebut. Laporan laba rugi single step
menggunakan persamaan dasar akuntansi langsung dari aktivitas keuangan perusahaan. Mudah
dipahami dan relatif mudah dibuat dan cocok untuk bisnis berskala kecil.
b) Laba Rugi Multiple Step
Laporan laba rugi multiple step berisi lebih banyak informasi umum daripada yang
disertakan dalam laporan laba rugi single step, tetapi laporan ini menggunakan banyak
persamaan untuk menentukan keseluruan perhitungan laba rugi. Laporan laba rugi multiple step
memecah pendapatan operasional dan biaya operasional juga pendapatan non-operasional dan
biaya non-operasional. Laporan laba rugi ini memisahkan pendapatan dan pengeluaran yang
terkait langsung dengan operasi bisnis dari yang tidak terkait langsung dengan operasinya.
Laporan laba rugi multiple step menggunakan tiga formula akuntansi yang berbeda untuk
mengetahui nilai akhir pada laba bersih, yaitu :
1. LABA KOTOR = PENJUALAN BERSIH – BIAYA BARANG TERJUAL
Harga pokok penjualan dikurangi dari penjualan bersih. Ini memberikan laba kotor.
2. PENDAPATAN OPERASI = LABA KOTOR – BEBAN OPERASI
Biaya operasional dikurangi dari laba kotor. Ini memberikan kalian penghasilan operasional.
3. PENGHASILAN BERSIH = PENGHASILAN OPERASI + ITEM NON-OPERASI
Pendapatan operasional ditambahkan ke pendapatan non-operasional bersih, keuntungan,
beban dan kerugian. Angka terakhir ini memberikan laba bersih atau rugi bersih bisnis untuk
periode pelaporan.
Tujuan dibuatnya laporan laba rugi baik single step maupun multiple step adalah untuk
mengetahui apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau justru kerugian. Efeknya ialah
mempertahankan yang untung dan sebisa mungkin mencari solusi bagaimana yang rugi bisa
tertutupi.

4
2) Laporan Arus Kas (cash flow)
Jenis laporan keuangan yang kedua adalah laporan arus kas. Laporan arus kas atau yang
biasa disebut dengan cashflow ini sendiri dapat diartikan sebagai catatan keuangan yang berisi
informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode. Laporan ini akan sangat
berguna ketika kalian akan mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas), serta
aktiva bersih perusahaan. Tak hanya itu, Anda pun bisa memanfaatkannya sebagai strategi
adaptif menghadapi perubahan keadaan dan peluang.
Laporan arus kas juga harus dibuat oleh akuntan atau bagian finance, setelah itu diserahkan
kepada pihak stakeholder agar ditindaklanjuti untuk memastikan semua pos pengeluaran dan
pemasukan berjalan dengan baik. Laporan arus kas juga terbagi dua jenis yaitu arus kas langsung
dan arus kas tidak langsung.
a. Cash in flow
Cash in flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan
kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.

• Penagihan piutang dari penjualan kredit.

• Penjualan aktiva tetap yang ada.

• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.

• Pinjaman/hutang dari pihak lain.

• Penerimaan sewa dan pendapatan lain


b. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari:
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.

• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.

• Pembelian aktiva tetap.

• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.

• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.

• Pembayaran sewa, pajak, dividen, bunga dan pengeluaran lain-lain.

5
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluara
kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi
berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2009:5) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

PRINCES
Statement of Cash Flow
For the Month ended January, 31 200A
Cash flows from operating activities:
• Penerimaan kas dari pelanggan 1.600.000
• Pengeluaran kas untuk perlengkapan dan
(1.300.000)
biaya-biaya
• Pengeluaran untuk membayar hutang
(2.000.000)
langganan
Arus kas bersih dari kegiatan operasional (1.700.000)

Cash flows from investing activities:


• Pengeluaran kas untuk pembelian peralatan (15.000.000)
• Arus kas bersih dari kegiatan investasi (15.000.000)

Cash flows from financing activities:


• Penerimaan kas dari pemilik modal sebagai
50.000.000
investasi
• Pengambilan kas untuk keperluan prive
-
pemilik
Arus kas bersih dari kegiatan keuangan/pendanaan 50.000.000
Penambahan dari arus kas 33.300.000
Saldo kas per 1 Januari 200A 0
Saldo kas bersih per 31 Januari 200A 33.300.000

6
- Arus kas dari kegiatan operasi.
Arus kas dari kegiatan operasi, yang mencakup transaksi kas yang dimasukkan dalam
penentuan laba bersih, yang mempengaruhi aktiva lancar dan hutang lancar misalnya: •
Penerimaan kas dari penjualan tunai
• Penerimaan kas dari langganan (piutang)

• Pengeluaran untuk membayar hutang langganan

• Pengeluaran untuk membayar hutang jangka pendek

• Pengeluaran untuk pembelian perlengkapan

• Pengeluaran untuk membayar biaya-biaya lain seperti biaya iklan, biaya gaji, biaya listrik
dan lain-lain.
- Arus kas dari kegiatan investasi
Arus kas dari kegiatan investasi, yang mencakup transakasi kas yang dimasukkan dalam
kaitannya dengan investasi jangka panjang/ aktiva tetap, misalnya:
• Penerimaan hasil penjualan tanah
• Penerimaan hasil penjualan gedung
• Penerimaan hasil penjualan peralatan
• Pengeluaran untuk pembelian peralatan
• Pengeluaran untuk pembelian gedung
• Pengeluaran untuk pembelian tanah dan lain-lain.
- Arus kas dari kegiatan pendanaan
Arus kas dari kegiatan keuangan, yang mencakup transaksi kas yang dimasukan dalam
kaitannya dengan peminjaman uang jangka panjang dan investasi kas pemilik perusahaan,
misalnya:
• Penerimaan dari penambahan investasi

• Penerimaan hasil penjualan saham

• Penerimaan hasil penjualan obligasi

• Penerimaan hasil pinjaman jangka panjang

• Pengeluaran untuk penarikan keperluan pemilik

• Pengeluaran untuk penarikan saham

• Pengeluaran untuk penarikan obligasi

7
• Pengeluaran untuk pembayaran hutang jangka panjang dan lain-lain.

3) Laporan Perubahan Modal (capital statement)


Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis laporan keuangan yang
penting terutama untuk perusahaan publik. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan dapat
menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam periode
tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu untuk dianut.

PRINCES
Capital Statement
For the Month enden January, 31 200A
Ny.Almira, Capital Januari, 1 200A 50.000.000

Added investment 0

Net income 300.000

Withdrawals (-)

Ny.Almira, Capital Januari, 31 50.300.000


200A

Tujuan dari dibentuknya laporan perubahan modal yakni memberi laporan mengenai
perubahan modal kerja dan membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di dalam
suatu periode serta aktiva pembayaran.

4) Laporan Neraca (balance sheet)


Laporan keuangan yang selanjutnya adalah laporan neraca. Laporan neraca atau balance
sheet biasanya terdapat beberapa informasi mengenai akun-akun aktiva, serta hal-hal yang
menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode. Dalam penerapannya, laporan neraca terdapat
dua macam. Yaitu bentuk stafel atau vertikal serta bentuk skontro atau horizontal.

8
PRINCES
Balance Sheet
January, 31 200A
Assets: Liabilies & Equity:
Cash 33.300.000 Account Payable 3.000.000
Equipment 20.000.000 Ny. Almira, Capital 50.300.000

Total Assets 53.300.000 Liabilities + Equity 53.300.000

Pada hakikatnya, laporan neraca adalah gabungan dari segala laporan keuangan. Ini juga
dibuat dalam waktu tertentu yang normalnya adalah satu tahun sekali. Tujuannya adalah untuk
menentukan langkah terkait finansial di tahun selanjutnya.
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting karena dalam laporan ini
terdapat segala informasi terkait siapa pemegang saham dari suatu perusahaan, siapa kreditur
yang ada, peraturan pemerintah yang ada, dan berbagai kebijakan lainnya.
Beberapa informasi tersebut sangatlah penting, sehingga tidak boleh bocor. Semua informasi
tersebut memiliki beberapa peran untuk kemajuan suatu perusahaan. Jadi hanya orang-orang
internal-lah yang boleh mengetahui informasi-informasi tertentu.
Selain itu, kegunaan lainnya dari laporan neraca adalah untuk mengetahui beberapa kondisi
keuangan dalam sebuah perusahaan. Laporan ini menunjukkan apakah perusahaan tersebut
memiliki kondisi yang sehat atau tidak. Laporan keuangan ini menjadi prioritas di perusahaan.
Minimal untuk mengetahui apakah data laporan secara akumulatif memang sesuai dengan data-
data yang terpisah di laporan-laporan sebelumnya.
Data dalam laporan neraca tidak boleh selisih serupiah pun. Jika ada selisih berarti ada yang
salah dan harus dilakukan revisi. Ini merupakan tugas akuntan atau bagian keuangan yang harus
melakukan revisi sampai waktu yang ditentukan. Jika tidak di revisi akan terjadi ambiguitas
ketika membaca semua laporan keuangan perusahan.
Bentuk neraca ada 2 macam:
1. Bentuk skontro/horizontal/ T account.
2. Bentuk staffel/vertical/ Laporan

9
5) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu
menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya. Catatan ini juga
membantu menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun dari
tahun ke tahun.
Catatan-catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib , hanya untuk memberikan
kejelasan kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang ditempatkan di
kolom pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk dalam catatan atas laporan
keuangan seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar terhadap kesehatan
keuangan perusahaan.

C. Fungsi Laporan Keuangan Untuk Bisnis


Laporan keuangan dibuat untuk fungsi tertentu. Yang jelas sebagai sarana untuk menentukan
kebijakan pimpinan terkait perusahaan di periode selanjutnya. Berikut ini akan dijelaskan fungsi
laporan keuangan diantaranya :
1) Untuk Menilai Kondisi Usaha
Seluruh laporan ini berguna sebagai penilai kondisi usaha. Maksudnya jika dari catatan
keuangan terlalu banyak kerugian, berarti perusahaan sedang mengalami kemunduran.
Sebaliknya, jika di dalam laporan tersebut banyak data profit berarti usaha sedang
berkembang. Dengan penilaian ini tentu pihak pimpinan bisa menentukan sikap melanjutkan
usaha atau malah menutupnya karena kerugian usaha yang kronis.
2) Sebagai Bahan Evaluasi
Laporan keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi. Bisa dipastikan jika tidak ada
laporan tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan seperti melakukan
hal yang sia-sia. Seluruh laporan ini adalah parameter evaluasi untuk menjelaskan
permasalahan dan solusinya. Jika terjadi kemunduran perusahaan, maka bisa ditentukan apa
penyebab kemunduran tersebut dan bagaimana jalan keluarnya. Jika evaluasi ini berjalan
maksimal, tentu kebijakan selanjutnya lebih mudah. Karena sudah ditemukan penyebab
masalahnya dan solusi terbaiknya. Maka evaluasi yang dilakukan pada periode selanjutnya
diharapkan untuk menuntaskan masalah agar tidak terulang lagi.

10
3) Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan
Laporan keuangan juga berfungsi sebagai pertanggungjawaban perusahaan, baik kepada
investor maupun kepada pemerintah yang terkait dengan pajak dan lain sebagainya. Jika
laporan keuangan detail, berarti peruhaan kalian kredibel di mata para stakeholder. Paling
tidak manajemen di dalamnya memang berjalan dengan baik sesuai dengan porsinya
masing-masing. Sebaliknya, perusahaan dengan laporan keuangan berantakan bisa dikatakan
sebagai badan usaha yang tidak kredibel dan berpotensi mengalami masalah kedepannya.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan keuangan bisa dianalogikan sebagai rapot untuk bisnis kalian. Di dalam sana berisi
seluruh data terkait keuangan bisnis secara menyeluruh sehingga kalian bisa mengetahui
kesehatan keuangan bisnis kalian dengan baik. Seluruh laporan ini pun bisa membuat
perencanaan bisnis yang lebih matang, dikarenakan kalian bisa melakukan improvisasi
berdasarkan data faktual pada laporan tersebut.
Jika kalian menggunakan pembukuan manual, mungkin membuat seluruh laporan keuangan
tersebut akan sedikit merepotkan dan memakan waktu, terlebih jika kalian harus mengerjakan
semua itu sendiri dan bisnis kalian memiliki banyak transaksi. Tentu akan banyak waktu yang
akan terbuang dan akan memperbesar risiko pencatatan kesalahan. Untuk memudahkan
pencatatan pembukuan dan meminimalisir kesalahan penginputan data, kalian bisa menggunakan
software akuntansi yang mudah digunakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

 www.academia.edu
 www.kabaruang.com.cdn.ampproject.org
 www.accurate.id
 www.jurnal.id

13

Anda mungkin juga menyukai