Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2548-3005 (PRINT) ISSN 2655-6375 (ONLINE)

MENINGKATKAN PRESTASI HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM POKOK


BAHASAN MENDISKRIPSIKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SELEKSI ALAM
ADALAH MAKANAN, SUHU LINGKUNGAN, DAN CAHAYA MATAHARI PADA SISWA
KELAS IX-A SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI I NGADIROJO, KABUPATEN
PACITAN PADA TAHUN PELAJARAN 2018/2019. DENGAN METODE TEKNIK JIGSAW

SOEMANTO
SMP Negeri I Ngadirojo, Kabupaten Pacitan

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan prestasi belajar ilmu
pengetahuan alam pada siswa Kelas IX-A SMP Negeri 1 Ngadirojo Semester II Tahun
Pelajaran 2018/2019. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui
bahwa prestasi belajar siswa untuk dalam bidang ilmu pengetahuan alam sangat rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 4 siklus, terdiri
atas 8 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 40 menit, yang meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan
instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Peranan Teknik Jigsaw dalam meningkatkan
prestasi belajar bahasa jawa pada siswa Kelas IX-A SMP Negeri 1 Ngadirojo Semester II
Tahun Pelajaran 2018/2019 memperoleh hasil yang menunjukkan yang baik dari siklus I
(60,75) siklus II (63,10) siklus III (67,82) siklus IV (80,19). Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai dasar dalam menarik kesimpulan bahwa sebagian besar siswa mampu
meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam dengan baik.

Kata Kunci : Prestasi, Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Jigsaw

PENDAHULUAN penting dalam menggunakan metode dan cara


Tantangan terhadap peningkatan mutu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk
relevansi, dan efektivitas pendidikan sebagai mencapai tujuan tersebut sangat didukung oleh
tuntutan nasional sejalan dengan perkembangan strategi yang digunakan guru dalam proses
dan kemajuan masyarakat. berimplikasi secara belajar mengajar.
nyata dalam program pendidikan dan kurikulum Hal ini akandapat terlaksana apabila
sekolah. Tujuan dari program kurikulum dapat guru dapat menyesuaikan dengan perkembangan
tercapai dengan baik jika programnya didesain jaman dalam menyampaikan materi dengan
secara jelas dan aplikatif. Dalam hubungan inilah strategi belajar yang dapat meningkatkan
para guru dituntut untuk memiliki kemampuan kreativitas siswa juga. Sebab jika tidak dibarengi
mendesain programnya dan sekaligus dengan pengetahuan guru yang baik, tidak
menentukan strategi instruksional yang harus menutup kemungkinan bahwa pengetahuan guru
ditempuh. Para guru harus memiliki ketrampilan akan kalah dan tertinggal dari pengetahuan siswa.
memilih dan menggunakan metode mengajar Ada beberapa temuan yang dialami oleh
untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang peneliti bahwa salah satu indikator rendahnya
efektif. prestasi siswa Sekolah Menengah Pertama ini
Oleh karena itu, guru dipandang sebagai adalah kurangnya partisipasi siswa dalam
agen modernisasi dalam segala bidang. Usaha mengikuti mata pelajaran ini. Siswa cenderung
utama yang dapat dilakukan oleh guru adalah pasif, keberanian untuk bertanya maupun
melalui program pendidikan bagi para siswa. menjawab pertanyaan juga kurang. Sehingga
Dalam melakukan usaha pencapaian tujuan proses kegiatan belajar mengajar terkesan kurang
pendidikan di sekolah tersebut, guru berperan menunjukkan aktivitas yang berarti. Akhirnya
Jurnal Edukasi Gemilang, Volume IV No. 3, September – Desember 2019 | 31
ISSN 2548-3005 (PRINT) ISSN 2655-6375 (ONLINE)

guru terlihat aktif dalam proses belajar mengajar, kelompok disesuaikan dengan banyaknya
sedangkan siswanya pasif. Hal ini disebabkan masalah / problem yang ditawarkan guru.
oleh kecenderungan guru lebih senang Kelompok kelompok ini disebut dengan home
menggunakan strategi belajar yang cepat dan group, (b) Setiap anggota home group diberi
praktis untuk mentrasfer ilmu pengetahuan problem yang berbeda beda, tapi masing masing
kepada siswa, sementara siswa sudah bosan home group diberi persoalan yang sama. Dengan
dengan strategi yang diberikan oleh guru. Kondisi batasan waktu tertentu masing masing anggota
seperti ini jelas berakibat pada prestasi belajar menyelesaikan problem secara individu, (c)
siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Anggota home group akan berpencar dan
Alam sangat rendah. membentuk kelompok baru yang membawa
Dewasa ini telah dikembangkan suatu persoalan sama. Kelompok ini disebut expert
pendekatan pembelajaran kooperatif untuk group ( kelompok ahli ). Di kelompok inilah
menghasilkan tujuan belajar yang baik. Mengapa mereka berdiskusi untuk menyamakan persepsi
harus kooperatif ? Menurut Nurhadi ( 2002 ) atas jawaban mereka, dan (d) Setelah selesai
sejauh ini pendidikan di Indonesia masih mereka kembali ke home group dan anggota
didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan anggota akan mensosialisasikan hasil jawaban
sebagai perangkat fakta fakta yang harus dihafal. dari kelompok ahli.
Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber Hubungan Metode Teknik Jigsaw Dengan
utama pengetahuan, kemudian ceramah prestasi belajar siswa
menjadikan pilihan utama strategi belajar. Untuk Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
itu diperlukan sebuah strategi baru yang lebih yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar dibatasi pada pokok bahasan Dengan materi
yang tidak mengharuskan. pembelajaran Mendiskripsikan Faktor yang
Dengan menggunakan strategi belajar mempengaruhi seleksi alam adalah makanan,
teknik jigsaw ini diharapkan hasil belajar mata suhu lingkungan, dan cahaya matahari. Dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa materi ini memiliki sumber bahan (materi) yang
Kelas IXA semester genap di SMP Negeri l luas dan banyak, oleh karena bahan yang luas dari
Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada Tahun banyak, itu sangat memerlukan latihan-latihan
Pelajaran 2018/2019. mencapai suatu hasil yang yang cukup teratur. Untuk dapatnya latihan yang
optimal. Berdasarkan fenomena fenomena cukup dan teratur, maka memerlukan waktu tidak
tersebut, peneliti bermaksud melakukan suatu sedikit atau memerlukan banyak waktu. Padahal
penelitian tindakan ( action research ) tentang untuk latihan-latihan di sekolah atau di dalam
strategi pembelajaran dengan menggunakan kelas, waktunya kurang memungkinkan untuk
teknik jigsaw dalam menyampaikan materi mendalami,mengingat
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa METODE PENELITIAN
Kelas IX-A semester genap di SMP Negeri l Prosedur Pelaksanaan Tindakan
Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada Tahun Guru sebagai peneliti melaksanakan rancangan
Pelajaran 2018/2019. dengan harapan pembelajaran pada pokok bahasan Faktor yang
penggunaan teknik jigsaw ini dapat membantu mempengaruhi seleksi alam adalah makanan,
meningkatkan prestasi siswa dalam belajar mata suhu lingkungan, dan cahaya yang telah
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. direncanakan. 2. Guru yang sekaligus berfungsi
Pengertian Teknik Jigsaw sebagai observer melakukan pengamatan secara
Teknik Jigsaw adalah suatu teknik sistematis terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
belajar kelompok yang digambarkan sebagai siswa. Kegiatan pengamatan dilakukan secara
berikut : (a) Satu kelas dibagi dalam kelompok komprehensif dengan memanfaatkan alat
kelompok kelompok kecil, banyaknya anggota perekam data dan catatan lapangan.

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume IV No. 3, September – Desember 2019 | 32


ISSN 2548-3005 (PRINT) ISSN 2655-6375 (ONLINE)

Teknik Pengumpulan Data . Dari Data diatas Pada Siklus I ini dapat
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa secara rata rata nilai yang
diperoleh melalui observasi pengolahan belajar diperoleh sebesar 60, 75 dengan prosentase 60,75
aktif, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes (60,75%) siswa yang yang tuntas 9 anak dan yang
formatif. tidak tuntas 23 anak.
Teknik Analisis Data Siklus 2
Teknik analisis data yang digunakan Inti kegiatan pada siklus 2 adalah act.
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif Artinya pada proses pembelajaran ini sudah
Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif mendalam pada kegiatan proses belajar mengajar
dirancang untuk memperoleh informasi tentang dengan teknik jigsaw. Secara umum kegiatan
status gejala pada saat penelitian dilakukan. pembelajaran dengan cara menyampaikan materi
Setelah data hasil penelitian terkumpul maka, materi yang akan dipelajari dalam proses belajar.
selanjutnya data tersebut disusun secara Kegiatan pada siklus 2 ini merefleksi pada
sistematis. Dengan cara diorganisir, kemudian kegiatan siklus I yang sudah melakukan proses
dikerjakan yang akhirnya data tersebut diungkap belajar mengajar mata pelajaran Ilmu
permasalahan yang penting sesuai dengan topik Pengetahuan adapun hasil belajar pada siklus I
yang sesuai dengan permasalahan. adalah sebagai berikut :
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel Hasil Belajar siswa siklus II
Hasil Penelitian Jumlah 2019 T = 34,38%
Paparan data merupakan deskripsi Rata-Rata 63,10 11 Siswa
penjabaran kegiatan penelitian yang dilakukan Nilai Tertinggi 75 TT= 65,64%
oleh peneliti selama melakukan penelitian. Dalam Nilai Terendah 60 21 Siswa
paparan data hasil penelitian ini, peneliti akan Dari Data diatas Fakta Siklus II ini
menjabarkan kegiatan yang direncanakan oleh dapat disimpuikan bahwa secara rata rata nilai
peneliti dengan menjabarkan kegiatan per siklus yang diperoleh sebesar 63,10 dengan prosentase
yang dilaksanakan selam penelitian berlangsung. 63,10 (63,10%) siswa yang tuntas 11 dan yang
Penjabarannya adalah sebagai berikut : (a) siklus tidak tuntas 21; dimana SKBM yang telah
I (b) siklus 2, (c) siklus 3, dan (d) siklus 4. ditentukan sebesar 70 (70%). Maka dalam
Siklus I penelitian ini dinyatakan belum Tuntas.
Inti kegiatan pada siklus I adalah Setelah melakukan kegiatan siklus 2
planning. Artinya pcrencanaan secara umum tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil
kegiatan pembelajaran dengan cara kegiatan tersebut. Berdasarkan pada observasi
menyampaikan materi materi yang akan dipelajari pada siklus 2 didapatkan temuan sebagai berikut :
dalam prdses belajar. Namun dalam kegiatan (l) Sebagian siswa sudah ada peningkatan dalam
siklus I ini sudah dilakukan proses belajar memahami isi materi yang disampaikan oleh guru
mengajar yang dilakukan oleh peneliti sebagai dibandingkan dengan kegiatan pada siklus I, (2)
guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam beberapa siswa mulai berani menyampaikan
siswa Kelas IX-A semester genap di SMP Negeri pendapat dan tidak lagi didominasi oleh anak
l Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada Tahun yang pandai, dan (3) kegiatan diskusi dapat
Pelajaran 2018/2019. Adapun hasil belajar pada berjalan lebih baik dibandingkan dengan kegiatan
siklus I adalah sebagai berikut : pada siklus I, masih didominasi oleh siswa yang
Tabel Hasil Belajar siswa siklus I pandai.
Jumlah 1944 T = 28,12% Siklus 3
Rata-Rata 60,75 9 Siswa Inti kegiatan pada siklus m adalah
Nilai Tertinggi 70 TT= 71,88% observating. Artinya dalam kegiatan pada siklus
Nilai Terendah 58 23 Siswa ke 3 ini adalah melakukan serangkaian proses

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume IV No. 3, September – Desember 2019 | 33


ISSN 2548-3005 (PRINT) ISSN 2655-6375 (ONLINE)

belajar mengajar dengan cara mengobservasi dan Nilai Terendah 70 7 Siswa


mencatat hasil refleksi dari kegiatan pada siklus Dari data diatas diketahui bahwa secara
sebelumnya. Adapun kegiatannya sebagai rata rata nilai yang diperoleh sebesar 80,19
berikut : dengan prosentase 80,19 (80,19) siswa yang
* Pada siklus ini rencana tindakan dilakukan tuntas 25 dan yang tidak tuntas 7 anak. dimana
selama 2 jam pertemuan dengan alokasi waktu 2 SKBM yang telah ditentukan sebesar 70 (70%).
x 40 menit setiap pertemuan. Dalam Maka dalam penelitian ini dinyatakan Tuntas.
melaksanakan strategi pembelajaran, guru Pembahasan
mengemukakan orientasi dan prosedur kerja Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
siswa sebagai kegiatan pembuka dengan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
memberikan materi pelajaran yang akan dipelajari. strategi pembelajaran dengan teknik jigsaw dapat
Pada kegiatan inti pelajaran, guru memberikan meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
penjelasan tentang tujuan pembelajaran Ilmu Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa Kelas IX-A
Pengetahuan Alam dcngan pokok Bahasan semester genap di SMP Negeri 1 Ngadirojo,
Mendiskripsikan Faktor yang mempengaruhi Kabupaten Pacitan pada Tahun Pelajaran
seleksi alam adalah makanan, suhu lingkungan, 2018/2019. Hal ini ditunjukkan oleh prestasi
dan cahaya matahari.Adapun hasil belajar pada siswa tersebut dalam mempelajari mata pelajaran
siklus III adalah sebagai berikut : Ilmu Pengetahuan Alam pokok Bahasan
Tabel Hasil Belajar siswa siklus III Mendiskripsikan Faktor yang mempengaruhi
Jumlah 2170 T = 40,62% seleksi alam adalah makanan, suhu lingkungan,
Rata-Rata 67,82 13 Siswa dan cahaya matahari
Nilai Tertinggi 78 TT= 59,38% Hasil belajar ( prestasi ) yang diperoleh
Nilai Terendah 60 19 Siswa sangat menunjukkan hasil yang signifikan dengan
Dari Data diatas Fakta Siklus II ini dapat menggunakan strategi pembelajaran teknik jigsaw.
disimpuikan bahwa secara rata rata nilai yang Dengan hasil belajar yang baik menunjukkan
diperoleh sebesar 67,82 dengan prosentase prestasi siswa Kelas IX-A semester genap di SMP
(67,82%) siswa yang tuntas 13 dan yang tidak Negeri 1 Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada
tuntas 19 maka diperlukan lagi tindakan pada Tahun Pelajaran 2018/2019. meningkat dengan
siklus ke 4. menggunakan strategi pembelajaran teknik jigsaw
Siklus 4 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Inti kegiatan pada siklus 4 adalah untuk siswa Kelas IX-A semester genap di SMP
reflecting. Artinya dalam kegiatan pada siklus ke Negeri 1 Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada
4 ini materi materi yang akan dipelajari dalam Tahun Pelajaran 2018/2019.
proses belajar sudah direfleksi berdasarkan Lebih lanjut peneliti akan membahas beberapa
kegiatan siklus sebelumnya. Kegiatan pada siklus fokus penelitian tindakan kelas yang telah
3 ini tetap melakukan proses belajar mengajar dirumuskan, diantaranya :
yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru mata 1. Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa Kelas Kenyataan di lapangan pendidikan siswa
IX-A semester genap di SMP Negeri l Ngadirojo, Kelas lX-A semester genap di SMP Negeri 1
Kabupaten Pacitan pada Tahun Pelajaran Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada Tahun
2018/2019. Adapun hasil belajar pada siklus 4 Pelajaran 2018/2019. proses belajar mengajar
adalah sebagai berikut : yang digunakan dalam proses kegiatan
Tabel Hasil Belajar siswa siklus IV belajar mengajar mata pelajaran Ilmu
Jumlah 2566 T = 78,12% Pengetahuan Alam masih menggunakan
Rata-Rata 80,19 25 Siswa strategi pembelajaran yang konvensional.
Nilai Tertinggi 83 TT= 21,88% Artinya kegiatan yang dilakukan oleh guru,

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume IV No. 3, September – Desember 2019 | 34


ISSN 2548-3005 (PRINT) ISSN 2655-6375 (ONLINE)

belum menarik minat siswa dalam mencapai yang tinggi cenderung akan mempengaruhi
hasil belajar yang optimal. Dengan fenomena prestasi belajar yang tinggi pula.
tersebut, ada upaya yang dilakukan oleh 2. Bukti peningkatan prestasi belajar siswa dari
beberapa guru agar hasil belajar siswa Kelas kegiatan pembelajaran dapat dijabarkan pada
IX-A semester genap di SMP Negeri 1 hasil kegiatan siklus 4. Berdasarkan pada
Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada Tahun observasi yang dilakukan pada sildus
Pelajaran 2018/2019. dan umumnya kelas sebelumnya dan pada sildus 4 didapatkan
lainnya, yaitu dengan meningkatkan kualitas temuan sebagai berikut : (1) siswa sudah
guru pengajar dan lebih menggunakan memahami dan siap dalam mempelajari
strategi belajar yang lebih bervariatif. materi yang disampaikan oleh guru, (2)
Diantaranya menggunakan strategi sebagian besar dari siswa, sudah berani
pembelajaran dengan teknik jigsaw. menyampaikan pendapat pada saat diskusi
2. Prestasi belajar siswa dalam pelajaran Ilmu kelas berlangsung, dan (3) kegiatan berjalan
Pengetahuan Alam dengan menggunakan dengan baik, suasana kelas lebih hidup,
teknik jigsaw. upaya yang dilakukan guru sehingga dalam proses pembelaj aran
dalam kegiatan belajar mengajar. dengan terkesan menyenangkan.
menggunakan strategi pembelajaran dengan 3. Tekni Jigsaw salah satu komponen
teknik jigsaw tersebut, ternyata membawa Contekstual Teaching and Learning ( CTL ).
dampak yang positif terhadap prestasi belajar Strategi ini dapat dilakukan pada semua mata
yang didapatkan oleh siswa, khususnya siswa pelajaran.
Kelas IX-A semester genap di SMP Negeri 1 4. Strategi pembelajaran dengan menggunakan
Ngadirojo,. teknik jigsaw dimungkinkan dapat
3. Dampak penggunaan strategi teknikjigsaw meningkatkan prestasi belajai siswa Kelas
dengan prestasi belajar IX-A semester genap di SMP Negeri 1
Berdasarkan pada penjabaran fokus Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada Tahun
penelitian tersebut di atas, menunjukkan Pelajaran 2018/2019. pada mata pelajaran
bahwa dampak yang diperoleh siswa dalam Ilmu Pengetahuan Alam.
belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Saran
menggunakan strategi pembelajaran teknik Berdasarkan kesimpulan yang tersebut,
jigsaw sangat terlihat positif. Dengan maka dapat dirumuskan saran saran sebagai
demikian dapat dipastikan berikut :
4. bahwa semakin kreatif 1. Kepada guru pengajar agar
PENUTUP mempertimbangkan pemberian materi
Kesimpulan pembelajaran dengan mengenalkan kepada
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat siswa dengan menggunakan berbagai macam
peneliti rumuskan beberapa kesimpulan, strategi. Salah satunya adalah strategi
diantaranya : pembelajaran yang digunakan adalah teknik
1. Strategi pembelajaran dengan teknik jigsaw jigsaw.
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa 2. Kepada guru yang mengajarkan mata
Kelas IX-A semester genap di SMP Negeri 1 pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,
Ngadirojo, Kabupaten Pacitan pada Tahun hendaknya selalu mempunyai kreativitas
Pelajaran 2018/2019. Peningkatan prestasi dalam menggunakan strategi belajar yang
belajar siswa ini menunjukkan bahwa diberikan kepada siswa.
motivasi belajar dipengaruhi oleh strategi 3. Penggunaan teknik jigsaw dalam
belajar yang diberikan guru. Motivasi belajar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sangat
menguntungkan siswa.

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume IV No. 3, September – Desember 2019 | 35


ISSN 2548-3005 (PRINT) ISSN 2655-6375 (ONLINE)

4. Penggunaan teknik jigsaw pada tahap Sistem dan cara penilaian yang dilakukan
pemantapan, sangat bermanfaat untuk saat x ini, kurang menguntungkan bagi
meningkatkan nilai nilai ulangan harian. pelaksanaan teknik jigsaw.

DAFTAR PUSTAKA

Brewer Sarah, 1997, Fakta Tubuh, PT. Gelora Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang :
Aksara Pratama, Jakarta. Universitas Negeri Malang.
Knight John E, 1977, Indera Prima, Indonesia Kosasih Engkos, 1993, Pembelajaran Teknik dan
Publising House, Bandung. Program Latihan, CV . Akademika
Moleong. L.J. 2000. Metodologi Penelitian Pressindo, Jakarta. Kuntaraf Jonathan
Kualitatif: Bandung : PT.Remaja dan
Rosdakarya L. Kuntaraf Kathleen, 1992, Pembelajaran
Muhajir, 2004, Teori dan Praktek untuk SMP, PT. Sumber Kesehatan, PT. Advent,
Erlangga, Jakarta. Bandung.

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume IV No. 3, September – Desember 2019 | 36

Anda mungkin juga menyukai