Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Evolusi

Nurcahaya Br Zandroto
4223111005
Matematika
S1-Pendidikan Matematika
I ( Satu )
16 Mei 2023
I. JUDUL PRAKTIKUM : EVOLUSI

II. TUJUAN PRAKTIKUM :


1. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui kemampuan adaptasi individu
pada lingkungannya melalui simulasi model seleksi alam.
.
III . TINJAUAN TEORITIS
Evolusi merupakan proses perubahan spesies dalam jangka waktu tertentu yang
bertujuan agar mampu beradaptasi terhadap lingkungannya dan meneruskan perubahan
tersebut kepada generasi berikutnya). Evolusi menjadi konsep pemersatu dalam biologi
karena evolusi menjelaskan banyak aspek dalam biologi terutama bagaimana organisme yang
hidup saat ini merupakan evolusi dari satu nenek moyang (ancestor) dan diversitas kehidupan
yang besar di bumi ini.Kenyataan menunjukkan bahwa makhluk hidup penghuni planet bumi
kita sangat beranekaragam yang tertampak dari struktur tubuh, fungsi-fungsi tubuh, dan
perilaku setiap jenis (spesies) makhluk. Walaupun di antara jenis-jenis makhluk hidup itu
beranekaragam, namun kemiripan dalam hal-hal tertentu masih juga terlihat. Bukankah,
sebagai contoh, antara singa dengan kucing terdapat perbedaan ukuran tubuh dan warna bulu
(rambut) pada badan, namun secara keseluruhan tampang mereka amat mirip? Berlandaskan
pada kenyataan yang demikian ini para ilmuwan mencoba untuk menafsirkan bahwa
jenisjenis yang beranekaragam itu terlihat pola yang sama, sehingga diduga berasal dari
moyang yang sama. Dengan kata lain, antara jenis satu dengan yang lain ada hubungan
kekerabatan. Pendapat ini merupakan paham dalam teori evolusi (Amri,2020).
Evolusi makhluk hidup merupakan salah satu teori yang dikaji atau dipelajari oleh
biologi. Teori ini sebenarnya telah dipersoalkan sejak perkembangan ilmu di masa Romawi
dan Yunani kuno, namun secara ilmiah teori ini baru dikemukakan oleh Charles Robert
Darwin yang ditulis dalam buku yang berjudul: The Origin of Species by Means of Natural
Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life, yang edisi
pertamanya dengan judul The Origin of Species diterbitkan 24 Nopember 1859. Secara garis
besar teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di dunia sampai dengan saat ini
merupakan hasil perkembangan dari makhluk yang telah ada sebelumnya, baik yang
menyangkut struktur maupun fungsi, secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Dengan
demikian, perubahan yang merupakan hasil perkembangan itu berlangsung dalam waktu yang
amat panjang, yaitu jutaan tahun seiring dengan evolusi alam semesta. Evolusi merupakan
bangunan ilmu terbesar, dan perkembangannya sangat luas. Meliputi pokok bahasan yang
beragam dan terdapat bagian-bagian yang agak ditakutkan (Munawir,2020).
Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu, seperti
genetika molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka juga bekerja dengan peralatan yang
beragam seperti dengan larutan kimia di dalam tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan
rimba, fosil yang dikoleksi dari daerah-daerah purbakala dan batu-batu karang atau gunung-
gunung batu. Ide yang mudah dimengerti dan sederhana dari evolusi adalah seleksi alam
(natural selection), karena dapat diuji secara ilmiah dalam semua lingkungan. Idea seleksi
alam ini merupakan idea yang mampu diterima semua ilmu, dan hanya teori ini yang diklaim
bisa mempersatukan pendapat-pendapat berbeda dalam biologi. Dengan teori ini berbagai
temuan fakta yang ada di hutan hujan tropik, perubahan dan macam-macam warna yang
terdapat di kebun botani, serta sekawanan hewan yang sementara bermain di daerah
peternakan, dapat dijelaskan. Teori ini juga dapat digunakan untuk memahami asal mula
kehidupan melalui kimia-bumi (geochemistry) dan proporsi gas yang ada di atmosfer.
Sebagaimana dinyatakan oleh Theodosius Dobzhansky seorang ahli evolusi di abad dua
puluh, bahwa: ‘nothing in biology makes sense expect in the light of evolution’(Taufik,2019).
Ilmuwan, termasuk Darwin menjadikan kegiatan ilmiah sebagai sebuah kebutuhan, yang
mana relasi antara ilmuwan kegiatan ilmiah tersebut dapat menghasilkan berbagai macam
pengetahuan, dan solusi untuk menyelesiakan masalah-masalah kehidupan, yang pada
kahirnya hasil kerja ilmuwan tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yang lebih
baik. Berkaitan dengan Darwin, tentu juga tidak terlepas dari teori evolusi.Melalui hal ini,
kita dapat memahami bahwa kerjanya ilmuwan tidak pernah mengenal vakum, dalam artian
bahwa konsep ataupun teori terus dikembangkan oleh ilmuwan, atau dengan lain pernyataan,
kita tidak akan menemukan ilmuwan tanpa kontribusi (Santosa,2021).
Asal Usul Kehidupan ,Teori Abiogenesis /Generatio Spontanea Teori Abiogenesis adalah
teori yang menyatakan bahwa Makhluk hidup terjadi begitu saja secara spontan atau makhluk
hidup berasal dari benda tidak hidup. Teori ini dikemukakan oleh Aristotelesb. Teori
Biogenesis Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Teori ini merupakan
kesimpulan dari percobaan Francesco Redi, dengan percobaannya tentang munculnya ulat
yang dapat muncul dalam daging yang disimpan dalam stoples terbuka tetapi tidak muncul
dalam stoples tertutup. Larva (suatu kehidupan) bukan berasal dari daging (benda mati) tetapi
berasal dari telur lalat yang masuk dan bertelur pada daging. Teori Evolusi Kimia: Menurut
teori evolusi kimia, asal mula kehidupan berasal dari reaksi antara CH4, NH3, H2, dan H2O
di atmosfer dengan sinar kosmis dan halilintar yang menghasilkan senyawa organik serupa
asam amino. Ilmuwan yang mengemukakan teori evolusi kimia adalah Harold Urey,
menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa anorganik di
atmosfer yang berupa gas-gas seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O) dan amino
(NH3) yang bereaksi dengan bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar
sehingga terbentuk asam amino yang merupakan bahan dasar pembangun kehidupan. Teori
Evolusi Jean Lamarck - Pokok-pokok pikiran teori evolusi Lamarck . Makhluk hidup
sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna. Makhluk hidup akan
senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Organ yang mengalami
perubahan karena terus-menerus dipakai dan berkembang makin sempurna. Sedangkan organ
yang tidak diperlukan lagi perkembangannya akan menurun, dan akhirnya rudiment (teori use
and disuse). Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan (Firdaus,2019).

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Pelubang Kertas
2. Kertas bufallo berwarna dengan tiga macam warna yang berbeda (biru, orange, hijau)
3. Kantong plastik
4. Tali dan gunting
5. Stopwatch

V. PROSEDUR KERJA
PROSEDUR
1. Membuat bulatan-bulatan kecil kertas dengan menggunakan pelubang kertas, yaitu warna
biru 100 bulatan, warna orange 100 bulatan, dan warna hijau 100 bulatan, sehingga
seluruhnya 300 bulatan. Kemudian memasukkan bulatan-bulatan ke dalam satu kantong
plastik, lalu dikocok hingga tercampur.
2. Mendatangi tempat terbuka (lapangan) dan menentukan plot ukuran 2 m x 2 m, kemudian
menandai tiap pojoknya.
3. Menaburkan potongan kertas dengan merata di atas plot 2m x 2 m.
4. Setelah menyebar potongan, meminta salah satu teman untuk memunguti kembali kertas
yang telah disebar selama 2 menit. Teman tersebut bertindak sebagai predator dan bulatan
kertas sebagai mangsa.
5. Menghitung jumlah kertas yang tersisa di plot menurut warna masing-masing, lalu
memasukkan hasilnya dalam tabel.
6. Melakukan kembali oleh anggota yang lain dengan cara kerja yang sama seperti
sebelumnya.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan
Warna
No Mahasiswa Biru Orange Hijau
Awal Ambil Sisa Awal Ambil Sisa Awal Ambil Sisa
1 Putri
100 30 70 100 31 69 100 18 82
2 Ferti
70 27 43 69 22 47 82 23 59
3 Cahaya
43 27 16 47 21 26 59 23 36
4 Mikhah
16 9 7 26 16 10 36 15 21
5 Eka
7 4 3 100 3 7 21 3 18
Total 97 93 82
Rata-rata 19,4 18,6 16,4

2. Pembahasan Hasil Pengamatan


Berdasarkan pengamatan kami dapat dikatakan bahwa kondisi alam mempengaruhi
seleksi alam . Dimana organisme hijau mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
karena organisme hijau mampu berkamuflase pada warnanya yang sama dengan
lingkungannya. Sehingga organisme hijau lebih bertahan daripada organisme orange atau
biru.dan jumlah organisme yang dapat ditemukan oleh predator satu sampai lima semakin
sedikit terus menerus dimana predator pertama lebih banyak meneumkan organisme daripada
kedua dan seterusnya.

VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat berdasarkan dengan tujuan praktikum mengenai evolusi adalah
bahwa mahasiswa mampu mengetahui kemampuan adaptasi individu pada lingkungan
melalui simulasi model seleksi alam.
Dimana mahasiswa dapat mengetahui organisme hijau adalah paling sedikit dan susah
ditemukan yang dipengaruhi oleh warna nya dimana warna hijau mampu berkamuflase
dengan lingkungannya.

Medan, 21 Mei 2023

ASISTEN PRAKTIKAN

Berri Situmorang Nurchaya Br Zandroto

NIM. 4193341016 NIM. 4223111005


DAFTAR PUSTAKA

Amri.2020.Buku Ajar Evolusi. Parepare: UMPAR Press.


Munawir.2020.Modul Pembelajaran SMA Biologi.Bekasi: Direktorat SMA, Direktorat
Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Firdaus, L., Fitriani, H., Samsuri, T., & Mirawati, B. (2020). KAJIAN PENERIMAAN
TEORI EVOLUSI MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI. Jurnal Ilmiah IKIP
Mataram, 7(1), 152-156.
Santosa, T. A., Sepriyani, E. M., Lufri, L., Chatri, M., & Violita, V. (2021). Analisis E-
Learning Dalam Pembelajaran Evolusi Mahasiswa Pendidikan Biologi Selama Pandemi
Covid-19. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1), 66-70.
Taufik, L. M. (2019). Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2(3), 98-102.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai