Anda di halaman 1dari 26

Problem based test

8 Hari Menuju Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi

11-12 Hari Menuju Pelaksanaan Tes TPS & POF

SEMOGA MENDAPATKAN KATA SELAMAT ANDA DITERIMA


Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

TPU (Tes TPK (Tes LGD (Leaderless


TPD (Tes Potensi POF (Person TBI (Tes Bahasa Wawancara
Pengetahuan Pengetahuan Tes Psikologi Group Tes Kesehatan Tes Psikiatri
Dasar) Organization Fit) Inggris) PSikologi
Umum) Kebanksentralan) Discussion)

Logic Aritmatic

Diagram analogy

Figural aritmatic

Problem Based
Test

Verbal Associate
Problem based test
Mengukur kemampuan individu dalam bernalar
dan menarik kesimpulan sesuai dengan isi teks.
TIPS Problem based test
1. Langsung baca pertanyaan

2. Langsung ke paragraph yang ditanyakan

3. Jika ditanyakan grafik, fokus ke grafik langsung

4. Baca judul untuk memahami isi teks dengan cepat

5. Baca judul tabel / grafik

6. Baca dengan cepat dan fokus ( pahami baik-baik )

7. Jika option isinya angka, maka secara cepat scan bacaan dan fokuskan pada angka-angka

8. Berlatih banyak soal supaya terbiasa dengan waktu mundur


Mobilitas tinggi membuat masyarakat di kota-kota besar butuh
tangan ekstra. Asisten Rumah Tangga (ART) jadi solusi untuk urusan
logistik di hunian. Mulai bersih-bersih hingga
memasak. Lokadata.id mengolah data pengeluaran untuk ART dari
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2019. Sesuai metode
hitung Badan Pusat Statistik, total pengeluaran rumah tangga untuk
ART dibagi dengan populasi rumah tangga, baik yang
mempekerjakan ART maupun tidak.

Hasil olah data menunjukkan, rumah tangga di Jakarta Selatan


dalam sebulan rata-rata merogoh kocek sebesar Rp277 ribu.
Bergeser ke Jawa Timur tepatnya di Kota yang
sebagian penduduknya berjuluk crazy rich Surabayan ini rata-rata
mengeluarkan Rp180 ribu tiap bulan untuk ART. Tidak setiap rumah
mempekerjakan ART. Bisa karena persoalan biaya atau karena
kebiasaan. Pada keluarga milenial, mengurus rumah beserta isinya
bukan hanya tanggung jawab gender tertentu, melainkan bersama.

Manakah pernyataan yang tidak tepat berdasarkan teks di atas?

a. Kebutuhan ART tinggi di kota-kota besar.


b. Penduduk Kota Surabaya mengeluarkan rata-rata Rp277 ribu per
bulan untuk ART.
c. Tidak semua rumah mempekerjakan ART karena persoalan biaya
maupun kebiasaan.
d. Penduduk Kota Surabaya dijuluki sebagai crazy rich Surabayan.
e. Tugas ART cukup beragam mulai dari bersih-bersih hingga memasak.
Daya tarik nasi putih seperti menyusut saat Lebaran. Seolah kalah
glamor dengan berbagai aneka penganan, kue, opor ayam, dan
pendamping lain, juga kalah bentuk dari ketupat dan lontong. Saat
Lebaran, cukup mudah menemukan ketupat dan lontong, dari rumah
hingga pasar. Pengganti nasi yang dipadu padankan dengan berbagai
jenis lauk dan kudapan sesuai selera. Dalam pantauan Lokadata.id dari
data Susenas 2019 (Survei Sosial Ekonomi Nasional), BPS (Badan Pusat
Statistik), konsumsi ketupat dan lontong merata di semua wilayah
Indonesia. Juga tidak hanya dikonsumsi saat Lebaran saja, juga hari
biasa lain.

Setahun terakhir rata-rata konsumsi ketupat dan lontong untuk


rumah tangga tertinggi adalah provinsi Sumatra Barat, yakni sekitar
sebesar 19,6 porsi setiap bulan. Sedangkan yang terendah konsumsinya
di NTT (Nusa Tenggara Timur) yakni 0,03 Porsi sebulan. Sedangkan DKI
Jakarta berada di peringkat tujuh dengan tingkat konsumsi mencapai
5,2 porsi per bulan.

Manakah pernyataan yang tepat berdasarkan teks tersebut?

a. Ketupat dan lontong sulit ditemukan saat momen Lebaran.


b. Ketupat dan lontong jarang dikonsumsi saat hari biasa.
c. Daya tarik nasi putih menyusut saat momen Lebaran.
d. Konsumsi ketupat dan lontong tidak merata saat Lebaran.
e. Wilayah dengan rata-rata konsumsi ketupat dan lontong tertinggi
adalah Nusa Tenggara Timur.
Dari total 10,5 juta jiwa penduduk Jakarta pada 2019, sekitar seperempat atau 2,5 juta jiwa di antaranya adalah
migran-tetap. Sebagian besar memilih bekerja di sektor formal, pada jenis pekerjaan tenaga usaha jasa dan penjualan.
Pilihan yang kini di ujung tanduk. Migran-tetap atau migran seumur hidup Ibu Kota ini adalah mereka yang tinggal, bekerja,
lebih dari lima tahun, tetapi bukan kelahiran DKI Jakarta. Bila dibandingkan, dari setiap empat penduduk DKI Jakarta, satu di
antaranya migran-tetap atau bisa disebut perantau.

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2019, dari 2,5 juta migran-tetap itu menggeluti
sembilan jenis pekerjaan. Pengkategorian ini menggunakan KBLI 2014 (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia).
Terbanyak, 35 persen atau sekitar 878 ribu jiwa, migran-tetap Jakarta menggeluti tenaga usaha jasa dan penjualan. 10
persen sebagai pekerja kasar (atau 403 ribu jiwa), 11,9 persen sebagai operator dan perakit mesin. Mereka yang menjabat
manajer, 5,6 persen. Sekitar 1,2 persen bekerja sebagai TNI dan Polri. Sedikit yang memilih pekerja terampil pertanian,
kehutanan, dan perikanan, hanya 0,3 persen.

Menurut peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Ngadi, wajar jika jenis
ini yang terbanyak. Pasalnya, bidang itu cakupan profesinya meliputi semua jenis usaha jasa, termasuk transportasi,
makanan, rekreasi, hingga jasa kesehatan dan penjualan. Jenis pekerjaan tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan seolah
jadi favorit para migran-tetap dari berbagai daerah itu. Dari sepuluh daerah penyumbang migran terbanyak, pilihan
pekerjaannya pada jenis ini porsinya 28 hingga 49 persen dari setiap daerah asal. Jenis pekerjaan ini terbagi dalam empat
Ke-4 terbanyak subgolongan: Tenaga usaha jasa perorangan; Tenaga penjualan; Tenaga usaha perawatan pribadi; dan Tenaga usaha jasa
perlindungan. Jenis-jenis pekerjaan ini nyaris seluruhnya merupakan pekerjaan di sektor formal. Lazimnya mereka
menyediakan layanan pribadi dan perlindungan yang berkaitan dengan perjalanan, kerumahtanggaan, katering, perawatan
pribadi, atau perlindungan terhadap kebakaran dan tindakan pelanggaran hukum.
Ke-3 terbanyak Sumber: www.lokadata.id
Ke-8 paling sedikit
13% Berdasarkan grafik di atas, berikut adalah kemungkinan jika migran-tetap dengan profesi pekerja kasar
berkurang sebanyak 3 persen ...
a. Migran-tetap dengan profesi pekerja pertanian akan menjadi urutan terakhir berdasarkan jumlah
terbanyak.
b. Migran-tetap dengan profesi operator akan menjadi urutan ke-4 berdasarkan jumlah terbanyak.
c. Migran-tetap dengan profesi tenaga tata usaha akan menjadi urutan ke-6 berdasarkan jumlah
terbanyak.
d. Migran-tetap dengan profesi operator akan menjadi urutan ke-4 berdasarkan jumlah paling sedikit.
e. Migran-tetap dengan profesi teknisi dan asisten akan menjadi urutan terakhir berdasarkan jumlah
terbanyak.
Dunia pekerja bebas identik dengan kaum muda, milenial hingga generasi Z. Faktanya, di
bidang kreatif ternyata tidak demikian. Hasil olah data Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS) 2019 memperlihatkan setidaknya ada 965 ribu orang menjadi pekerja bebas
(freelance) di sektor jasa Keuangan, informasi dan komunikasi, jasa perusahaan, dan jasa
lainnya. Di antara lima kelompok, generasi X yang kini berusia 40 hingga 55 tahun
mendominasi. Kemudian menyusul generasi milenial, dan generasi Z.
Pada kelima kelompok generasi, sektor jasa lainnya sama-sama mendominasi. Sektor
ini di antaranya meliputi kesenian dan hiburan, kelompok organisasi, dan lain sebagainya. Di
nomor dua, ada Sumber: sektor jasa perusahaan, baru kemudian sektor informasi dan
komunikasi serta sektor jasa keuangan. Dari 529 ribu generasi X yang jadi pekerja bebas di
bidang kreatif, hampir 95 persen berkecimpung di sektor jasa lainnya. “Bisa jadi mereka
sudah full time freelancer. Sudah mapan di bidang itu,” terang Ryan Gondokusumo, CEO Sribu
pada Lokadata.id. Sribu adalah penyedia layanan konten dan pemasaran digital berbasis urun
daya (crowdsourcing).
Menurut Ryan, kerja sama dengan freelancer generasi X secara umum lebih mudah,
Sebab biasanya jam terbang sudah lebih banyak. Kedewasaannya juga sudah matang. “Biasanya
kalau yang baru portofolio belum banyak, mereka belum tahu cara menghadapi klien.
Komunikasinya juga masih kurang baik,” terangnya. Ryan berbagi sedikit proyeksi tren dunia
pekerja bebas. Pekerja kreatif masih akan mendominasi. Tenaga copywriting dan desain akan
semakin dibutuhkan. Selain itu pemasaran digital juga banyak dicari. Pasalnya, kata Ryan,
sekarang semakin banyak orang melirik dunia online. Perusahaan tak lagi ragu
menginvestasikan uang di kanal daring.
www.lokadata.id
Manakah pernyataan yang tepat berdasarkan teks tersebut?

a. Perusahaan ragu menginvestasikan uang di kanal daring.


b. Perusahaan tak lagi ragu menginvestasikan uang di kanal luring.
c. Dunia pekerja bebas identik dengan kaum tua.
d. Tenaga copywriting dan desain akan semakin dibutuhkan.
e. 965 ribu orang menjadi pekerja tetap di sektor jasa.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit berbahaya. Meski masyarakat punya
daya untuk mencegah kematian akibat penyakit gigitan nyamuk Aedes aegypti ini, sejumlah
wilayah belum tertib menjaga kebersihan lingkungan. Menurut data Potensi Desa (PODES) 2018,
DBD menjangkiti 21.145 penderita, 775 di antaranya kehilangan nyawa. Sembilan dari 10
kabupaten/kota dengan jumlah kematian terbanyak akibat DBD, berada di Jawa khususnya Jawa
Barat.
Walau upaya pencegahan sudah dilakukan, kondisi di Jawa Barat masih berlanjut hingga
kini. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat per Februari 2020 terdapat 4.600 kasus DBD,
16 di antaranya meninggal dunia. “..Jadi kalau di Indonesia, di Jawa Barat ini terbanyak..” kata
Kepala Dinas Kesehatan Jabar, dr. Berli Hamdani. Data PODES 2018 menunjukkan, Kabupaten
Cirebon mencatat jumlah penderita dan angka kematian terbesar akibat DBD, di antara 514
wilayah lain di Indonesia. Rupanya, hidup bersih belum diterapkan seluruh penduduk.

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dari 424 Desa/Kelurahan, untuk isu
kebersihan lingkungan, misalnya, baru 68 desa yang sudah bebas dari BAB sembarangan. Kondisi
ini sangat disayangkan. Pasalnya, masyarakat mestinya berperan besar dalam mengurangi DBD.
Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI, Drg. Oscar Primadi, MPH mengingatkan masyarakat untuk tidak
membiarkan pakaian bekas pakai tergantung, menguras bak air, tidak membiarkan ada
genangan air di sekitar tempat tinggal.
Sumber: lokadata.id

Manakah pernyataan yang tidak tepat berdasarkan teks tersebut?

a. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit berbahaya.


b. DBD menjangkiti 21.145 penderita .
c. Kabupaten Cirebon mencatat jumlah penderita dan angka kematian terendah akibat DBD.
d. Baru 68 desa di Cirebon yang sudah bebas dari BAB sembarangan.
e. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat terdapat 4.600 kasus DBD per Februari 2020.
Dahulu orang Jawa kuno juga makan daging babi. Meski tak ada data berapa
banyaknya, gambar mereka beternak babi terpampang dalam relief Karmawibhangga di
kaki Candi Borobudur. Kini, Jawa yang dihuni mayoritas Muslim bukan lagi pengonsumsi
babi.
Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 yang digagas Badan
Pusat Statistik (BPS), Papua lah wilayah pengonsumsi daging babi tertinggi di Nusantara.
Rerata konsumsi “sapi kecil” di Kabupaten Intan Jaya mencapai 760 gram per orang per
bulan.
Babi adalah bagian dari budaya di Papua. Sebelum jadi santapan, babi-babi yang
1 diternak merupakan bakal mas kawin. Banyaknya babi menunjukkan status sosial
seseorang. "Babi digunakan dalam acara tukar daging babi dan dagingnya selalu menjadi
3 menu utama dalam setiap acara pesta jamuan yang mereka adakan," jelas arkeolog dari
Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto. Uniknya, hingga kini para peneliti masih belum
4 menemukan jawaban sejak kapan babi masuk Papua. Pasalnya, hewan ini bukan mamalia
endemik provinsi yang dahulu bernama Irian Jaya ini.
2 Sumber: lokadata.id

5 Berdasarkan grafik tersebut, jika urutan dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan
untuk daging babi, maka ...

a. Nias Utara akan menempati posisi ke-3 berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk
daging babi.
b. Tabanan akan menempati posisi ke-4 berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk daging
babi.
c. Sabu Raijua akan menempati posisi ke-5 berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk
daging babi.
d. Tana Toraja akan menempati posisi ke-4 berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk
daging babi.
e. Mahakam Hulu akan menempati posisi ke-2 berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk
daging babi.
Tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia tergolong rendah, masih jauh di bawah
standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Survei terakhir menyebut konsumsi sayur dan buah
mencapai 180 gram per kapita setiap hari, sedangkan standar WHO mencapai 400 gram per kapita
per hari. Walau minim konsumsi, terdapat sepuluh buah favorit atau jenis buah yang paling banyak
digemari. Ini sepenuhnya hasil pengolahan Lokadata, dari Data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 2018.
Tabulasi ini berdasarkan pada jumlah konsumsi terbanyak dalam lingkup kabupaten/kota per
orang dalam satuan kg. Sepuluh jenis buah yang paling banyak dikonsumsi, yaitu buah duku,
durian, pisang, rambutan, mangga, jeruk, salak, pepaya, semangka, dan apel. Buah-buahan yang
paling banyak dikonsumsi adalah buah duku. Terbanyak di Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan
Komering Ilir mencapai 2,7 kg per orang/bulan. Wilayah ini terkenal dengan produksi duku
Komering—bahkan sejak 2017 mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) untuk tiga
kabupaten, yakni OKU Timur, OKU Selatan, dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Kedua, buah durian. Buah dengan aroma menyengat ini paling banyak dikonsumsi di
Kabupaten Fakfak, Papua Barat (2,6 kg/orang/bulan). Kemudian pisang banyak disukai di
Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (2,4 kg/orang/bulan). Jawa penghasil terbesar buah
mangga, tetapi tidak menjadi buah utama. Justru masyarakat Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi
Selatan, konsumsinya paling tinggi mencapai 1,5 kg per orang/bulan. Sementara itu, buah
rambutan paling banyak dikonsumsi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (2,2 kg/orang/bulan).
Buah jeruk banyak disukai di Deli Serdang, Sumatera Utara (0,9 kg/orang/bulan) dan buah Salak di
Wonosobo, Jawa Tengah (0,8 kg/orang/bulan).
Sumber: lokadata.id
Berdasarkan teks tersebut, diketahui bahwa standar konsumsi buah yang ditetapkan WHO sebesar
...
a. 180 gram/kapita/hari
b. 400 gram/kapita/hari
c. 2,6 kg/kapita/bulan
d. 2,4 kg/kapita/bulan
e. 1,5 kg/kapita/bulan
Telur mengandung protein hewani atau alternatif protein selain daging dan ayam.
Selain itu, mudah dijangkau semua kalangan masyarakat. Dalam pengolahan data Survei
Sosial Ekonomi Nasional (2018) yang dilakukan Lokadata, konsumsi per kapita telur ayam
nasional mencapai 108 butir per tahun. Setidaknya konsumsi telur mencapai 9 butir per
bulan untuk setiap orang. Jika disederhanakan, satu orang mengonsumsi tidak sampai
setengah butir setiap harinya.
Konsumsi paling tinggi berdasarkan wilayah berada di Pulau Kalimantan, tepatnya
wilayah Pontianak. Di sana, satu orang bisa mengonsumsi 15 butir telur per bulan atau
mencapai setengah butir per hari. Tidak berbeda jauh dengan Kalimantan, wilayah
Medan menduduki posisi kedua tertinggi dalam konsumsi telur sebesar 14 butir per
orang setiap bulannya. Jumlah ini juga sama dengan Kota Tangerang Selatan.
Kini pamor telur sedang didera kontroversi. Salah satunya tentang kandungan
kolesterolnya. Dalam penelitian terbaru (2019) yang dilansir New York Times, konsumsi
telur ayam di Amerika Serikat sebanyak 1,5 butir telur sehari per orang dan kandungan
kolesterolnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini. Jika
ditelisik lebih lanjut, banyak penelitian lain menyatakan sebaliknya, bahwa stereotip itu
tidak sepenuhnya benar. Dari putih hingga kuning telur dengan beragam manfaat. Putih
telur memiliki kandungan protein yang berfungsi untuk mengantisipasi mikroskopis
predator dan mikroba berbahaya, sedangkan kuning telur sendiri memasok tiga
perempat kalori dalam telur, meliputi zat besi, thiamin, vitamin A, dan lesitin. Bahkan,
jika dikonsumsi secara terpisah, kandungan telur dalam sepiring salad meningkatkan
kandungan vitamin E setiap porsi yang dikonsumsi.
Sumber: lokadata.id
Berdasarkan teks tersebut, kontroversi yang mendera pamor telur adalah ...
a. Konsumsi telur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini.
b. Putih telur memiliki kandungan protein untuk antisipasi mikroba bahaya.
c. Kuning telur memasok ¾ kalori dalam telur
d. Telur mudah dijangkau masyarakat.
e. Telur merupakan alternatif dari daging ayam dan sapi.
Pada masa mendatang, permintaan daging olahan dunia diproyeksi meningkat seperti yang termuat dalam
rilis Fortune Business Insights untuk pasar 2019 dan prediksi 2026. Penyebabnya dipicu naiknya permintaan
makanan siap saji, karena kesibukan kian mendera banyak orang. Perkiraan itu juga ditopang dengan proyeksi
meningkatnya populasi penduduk dunia akan mendorong permintaan dan peningkatan produksi daging olahan—
khususnya daging domba, sapi, dan unggas. Kemudian faktor urbanisasi dan turunnya biaya karena penggunaan
teknologi mutakhir dalam proses pengolahan. Namun, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 yang
diolah Lokadata, menunjukkan penurunan. Khususnya untuk daging olahan dan produk turunannya, seperti
dendeng, abon, daging dalam kaleng (kornet), sosis, nugget, bakso atau jenis yang daging diawetkan lainnya. Pada
2017 rasio pengeluaran nasional untuk jenis daging olahan terhadap total pengeluaran mencapai 0,20 persen.
Sedangkan pada 2018 angkanya turun drastis menjadi 0,04 persen. Jika dikalkulasi secara nasional, rata-rata
konsumsi mencapai 1,8 potong per orang setiap bulannya dengan pengeluaran rata-rata sekitar Rp2.351.
Meski daging olahan identik makanan praktis dan instan, uniknya malah banyak dikonsumsi di luar wilayah
kota besar Indonesia. Konsumsi tertinggi di Kabupaten Gunung Mas, rata-rata 11,5 potong atau dengan
pengeluaran sekitar Rp13.132 per bulannya. Berikutnya Kabupaten Bima (8,7 potong/orang/bulan), Kota
Payakumbuh (5,7 potong/orang/bulan), Kabupaten Kepulauan Seribu (3,2 potong/orang/bulan). Sedangkan untuk
wilayah administrasi kota, Kota Denpasar, menjadi kota dengan tingkat konsumsi daging olahan terbanyak, yakni 3
potong/orang/bulan atau dengan pengeluaran sekitar Rp4.900. Namun, optimistis pasar daging olahan bisa saja
terkendala perdebatan isu kesehatan. Pada 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuding daging olahan
sebagai salah satu penyebab penyakit kanker. Terutama karena menggunakan unsur pengawet dan pengubah rasa.
Dalam laporan WHO, mengonsumsi 50 gram daging olahan sehari atau kurang dari dua irisan daging meningkatkan
18 persen kemungkinan terkena kanker kolorektal. Juga diakui, mengkonsumsi daging merah segar sekalipun
memungkinkan terkena kanker akibat zat karsinogenik, meski masih minim bukti saat itu.
Ada yang berpandangan, makan daging merah dan daging olahan bisa saja tidak berbahaya bagi kesehatan.
Lainnya meminta membatasi atau mengurangi konsumsi, tiga porsi daging merah seminggu dan menghindari
daging olahan sama sekali. Alasan lain di luar argumen kesehatan, mengurangi makan daging merah karena kondisi
darurat iklim dan gas rumah kaca yang berasal dari peternakan.
Sumber: lokadata.id
Berdasarkan teks tersebut, diketahui bahwa pengeluaran untuk daging olahan di Kota Denpasar sebesar ...
a. Rp4.900/bulan
b. Rp1.618/bulan
c. Rp7.812/bulan
d. Rp2.109/bulan
e. Rp13.132/bulan
Meski menjadi negeri bahari, tingkat konsumsi ikan masih rendah. Konsumsi ikan nasional
mencapai 50,49 kilogram per orang hingga Oktober 2019. Angka itu meleset dari target sebelumnya, yakni
sebesar 54 kilogram per orang. Jika dibandingkan dengan sejumlah negara, masih kalah dengan Korea
Selatan (78,5 kilogram per tahun), Myanmar (59,9 kilogram per tahun), Malaysia (58,6 kilogram per tahun),
dan Jepang (58 kilogram per tahun).
Lokadata menelisik data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 untuk melihat jenis ikan
yang paling banyak dikonsumsi. Setidaknya ada enam jenis ikan paling banyak dikonsumsi kurun setahun
terakhir, yakni ikan lele, mas dan nila, kembung, bandeng, dan mujair. Hasilnya, ikan lele paling banyak
dikonsumsi, mencapai 138 gram per bulan. Namun, jika berdasarkan wilayah, ikan mas dan nila paling
digemari. Tingkat konsumsinya berada di 65 kabupaten/kota, mengalahkan konsumsi ikan lele di 63
kabupaten/kota.
Terdapat segmentasi konsumsi jenis ikan berdasarkan wilayah. Misalnya, ikan lele lebih banyak
disukai di Pulau Jawa dan Sumatra. Khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Kabupaten Madiun
(350 gram/orang/bulan) dan Kabupaten Klaten (255 gram/orang/bulan). Di Sumatra, ikan lele banyak
dikonsumsi di wilayah Lampung Timur (350 gram/orang/bulan) dan Ogan Komering Ulu Timur (486
gram/orang/bulan). Sedangkan konsumsi ikan mas dan nila cakupannya lebih luas. Tersebar di Jawa Barat,
sisi barat Sumatra, dan Kalimantan. Misalnya di Kabupaten Bandung (380 gram/orang/bulan), Kotawaringin
Barat (313 gram/orang/bulan), dan Kabupaten Solok (378 gram/orang/bulan).
Ikan bandeng lebih banyak dikonsumsi di wilayah Sulawesi. Seperti di Kota Luwu Utara, Sulawesi
Selatan. Konsumsinya lebih dari setengah kilogram, mencapai 621 gram/orang/bulan. Lain hal dengan ikan
kembung dan mujair, lebih banyak dikonsumsi di Papua. Tingkat konsumsinya mencapai satu kilogram per
orang setiap bulannya di Kabupaten Merauke. Begitu pula dengan konsumsi ikan kembung di Kabupaten
Kaimana, Papua Barat yang konsumsinya mencapai 1.422 gram/orang/bulan atau hampir 1,5 kilogram.
Gerakan gemar makan ikan yang digagas pemerintah untuk memenuhi 60 persen asupan protein
hewani. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, konsumsi ikan mampu
mendorong tingkat kecerdasan (IQ), karena kandungan protein dan omega 3.
Sumber: lokadata.id
Berdasarkan grafik tersebut, berapa wilayah yang menggemari ikan bandeng?

a. 65 kabupaten/kota
b. 63 kabupaten/kota
c. 39 kabupaten/kota
d. 31 kabupaten/kota
e. 21 kabupaten/kota
Dalam setahun terakhir, jumlah lajang laki-laki lebih banyak daripada lajang
perempuan. Persentasenya 66 persen atau sekitar 19 juta laki-laki dan jomblo
perempuan mencapai 34 persen (9,8 juta perempuan). Angka itu muncul dari
pengolahan Lokadata atas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 Badan Pusat
Statistik (BPS). Dasar kalkulasinya, dengan menghitung jumlah laki-laki dan perempuan
dengan status belum pernah menikah dan usianya 19 tahun ke atas. Usia menikah yang
sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan.
Di mana para pria jomblo itu bersemayam? Secara persentase, dalam cakupan
wilayah, laki-laki berstatus jomblo di Kalimantan lebih tinggi dibanding wilayah lain.
Namun, secara jumlah, terbanyak di Pulau Jawa. Jumlahnya mencapai 10,8 juta—
mendominasi 67 persen di antara 33 persen perempuan yang belum menikah.
Kabupaten Pandeglang, di sudut utara Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah laki-
laki berstatus jomblo terbanyak sekitar 76 ribu. Walaupun secara persentase
Pandeglang berada di urutan kelima, dari segi jumlah, jumlah laki-laki jomblo di sana
lebih tinggi hampir 300 kali dibandingkan Kabupaten Tana Tidung yang menduduki
persentase tertinggi. Jumlah jomblo laki-laki lebih banyak daripada jomblo perempuan
dan hampir merata di semua wilayah. Seperti di wilayah Sumatra, Sulawesi, Kalimantan,
Bali, Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku.
Sumber: lokadata.id
Kesimpulan yang tepat berdasarkan teks tersebut adalah ...
a. Laki-laki berstatus lajang sibuk menyiapkan diri untuk kehidupan berkeluarga yang
lebih baik.
b. Laki-laki berstatus lajang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perempuan
berstatus lajang.
c. Lajang adalah sebuah pilihan, jadi tidak perlu mendengar omongan orang lain.
d. Laki-laki yang tidak segera menikah akan mendapat tekanan dari keluarga.
e. Perempuan yang tidak segera menikah akan mendapat tekanan dari keluarga.
Mengawali pagi dengan makan roti tawar, nasi, atau jenis karbohidrat lainnya hanyalah
masalah selera dan tergantung kebiasaan masing-masing. Setahun terakhir, konsumsi roti tawar
merata di semua wilayah Indonesia, bukan monopoli wilayah administrasi kota. Hal ini mengacu
pada data Survei Ekonomi Sosial Nasional (SUSENAS) 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) yang
diolah Lokadata. Khususnya untuk konsumsi roti tawar dalam satuan potong, per kapita, setiap
bulan.
Konsumsi terbanyak untuk tingkat kabupaten/kota didominasi oleh kawasan wilayah
administrasi kota, seperti Kota Balikpapan (5,1 potong), Kota Tangerang Selatan (4,9 potong),
Kota Bukittinggi (4,5 potong), Kota Jakarta Selatan (4,5 potong), Kota Tangerang (4,3 potong),
Kota Jakarta Utara (4,3 potong), dan Kota Bandung (4,3 potong). Selebihnya wilayah
administrasi kabupaten, yakni Bintan (4,7 potong), Kepulauan Riau. Kemudian Kabupaten Belu
(5 potong) dan Kabupaten Malaka (4,3 potong) yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jika disederhanakan, rata-rata warga di sepuluh kabupaten/kota itu dalam seminggu
makan roti tawar lebih dari satu potong. Secara nasional, roti tawar terhitung kecil dari total
pengeluaran untuk semua jenis makanan (Rp 556.899 per bulan/kapita). Dengan rasio 0,34
persen atau Rp1.886 per kapita/bulan. Wajar, sebab roti tawar bukan jenis makanan pokok.
Mirae Asset Sekuritas dalam laporan (dokumen PDF) Juni 2018, menyebut kondisi
ekonomi dunia yang relatif stabil mampu meningkatkan permintaan roti di Indonesia.
Khususnya konsumen berpendapatan menengah dan menengah ke atas dianggap bisa
mendiversifikasi makanannya yang menyertakan makanan ala barat seperti roti dan pasta. Hal
ini menjadi peluang produsen roti di masa mendatang.
Sumber: lokadata.id
Rasio pengeluaran roti tawar setara dengan ….
a. Rp1.000 per kapita/bulan
b. Rp1.450 per kapita/bulan
c. Rp1.550 per kapita/bulan
d. Rp1.668 per kapita/bulan
e. Rp1.886 per kapita/bulan
(1)Keberadaan gelandangan dan pengemis telah meresahkan warga Kota Banda Aceh. (2)Pemerintah Kota
Banda Aceh segera menertibkan pengemis dan oknum-oknum yang dikabarkan mengeksploitasi mereka. (3)"Kami
kira sudah sepatutnya hal tersebut ditindak, jangan jadikan Banda Aceh sebagai lahan pengemis. (4)Para pengemis
itu dieksploitasi. (5)Intinya, kecacatan mereka itu justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dan seharusnya
perlu ditindak tegas," kata Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh, Musriadi.

(6)Musriadi mengetahui keberadaan gelandangan dan pengemis dari informasi masyarakat Banda Aceh,
padahal untuk menangani masalah ini Wali Kota Banda Aceh sudah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Nomor 7
Tahun 2018 tentang Penanganan Gelandangan, Pengemis, Orang Terlantar, dan Tunasosial Lainnya dalam Wilayah
Kota Banda Aceh. (7)Menurut Musriadi, dinas bersangkutan harus agresif dalam bertindak dan mengeksekusi
peraturan tersebut karena sudah memiliki landasan hukum yang sah. (8)Aktivitas pengemis dan gelandangan
semakin meresahkan masyarakat dan pemilik usaha warung kopi, kafe, restoran, maupun pemilik usaha wisata
kuliner di Banda Aceh.
Sumber: www.rri.co.id

Judul yang sesuai untuk bacaan di atas adalah…

A. Pemerintah Resah akan Banyaknya Gelandangan dan Pengemis


B. Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh, Musriadi akan Menindak Tegas Pengemis
C. Peraturan Wali Kota Banda Aceh Masih Belum Dieksekusi dengan Baik
D. Warga Banda Aceh Diresahkan Maraknya Pengemis
E. Melonjaknya Aktivitas Ngemis di Banda Aceh
Jumlah pengunjung objek wisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat sedikit meningkat dibanding bulan
sebelumnya, tetapi hal itu belum terlalu signifikan. Pihak pengelola menduga belum pulihnya perekonomian serta
kekhawatiran penyebaran Covid- 19 menjadi alasan masyarakat menunda kunjungan wisata.

"Normalnya sebelum pandemi Covid-19 jumlah pengunjung bisa mencapai sepuluh ribu orang. Namun, di hari ini
paling hanya 4 ribu orang. Kita pikir wisata akan kembali normal seperti biasa, ternyata tidak,” kata pengelola The Great
Asia Afrika, Ferry Tristianto.

Ferry mengaku bahwa awalnya ia optimis pengunjung bisa mencapai target 55


persen, tetapi malah meleset jauh dari target. Pada hari-hari biasa jumlah pengunjung anjlok hingga 300—
400 orang per hari. Oleh karena itu, untuk menormalkan kembali jumlah pengunjung, pihaknya berencana akan
mengembalikan harga tiket masuk yang semula Rp65.000 menjadi Rp50.000 seperti sebelum pandemi Covid-19.
Sumber: www.rri.co.id

Simpulan dari teks di atas adalah...

a. Pengelola The Great Asia Afrika menurunkan harga tiket masuk untuk menormalkan jumlah pengunjung di tengah
pandemi.
b. Pengelola The Great Asia Afrika salah membidik target pasar
c. Optimisme yang gegabah menjadi boomerang bagi diri sendiri
d. Pengusaha serempak turunkan harga tiket
e. Covid-19 menjadi penyebab kemerosotan ekonomi
Wilayah Barat Daya China mengalami musibah tanah longsor. Laporan
yang ditulis dalam situs pemerintah lokal menyebutkan tanah longsor itu
telah mengubur setidaknya enam belas rumah di Desa Gaopo, Provinsi
Yunnan. Satu dari enam belas rumah tersebut mengubur hidup-hidup satu
keluarga yang sedang berkumpul di rumah. Musibah tanah longsor di desa
tersebut membawa ratusan ribu meter kubik lumpur. Hal itu, tentu membuat
tim SAR kesulitan untuk melakukan evakuasi korban.

Ide pokok paragraf tersebut adalah…

a.Situs pemerintahan china


b.Kesulitan mengevakuasi korban
c.China dan tim SAR-nya
d.Kejadian yang tak terduga
e.Musibah longsor di China
Alur seorang Jika
Kalimat Utama
kalimat Utama
penulis posisinya bisa di
di Awal…
membuat sebuah 3 tempat sesuai
rumus ABC :
paragaf.
1. Ide Pokok / Gagasan
Pokok / Gagasan Utama.
1. Awal. Kalimat utama
Kalimat penjelas

2. Belakang Kalimat penjelas


Kalimat penjelas
2. Kalimat utama (tersirat
atau tersurat ) 3. Campuran
3. Kalimat penjelas
Alur seorang Kalimat Utama
penulis posisinya bisa di
Jika
membuat sebuah 3 tempat sesuai
kalimat Utama
rumus ABC :
paragaf. di Belakang…

1. Ide Pokok / Gagasan


Pokok / Gagasan Utama.
1. Awal.
2. Belakang Kalimat Penjelas
2. Kalimat utama (tersirat
atau tersurat ) 3. Campuran Kalimat penjelas
Kalimat penjelas
Kalimat utama
3. Kalimat penjelas
Alur seorang Kalimat Utama
penulis posisinya bisa di
Jika
membuat sebuah 3 tempat sesuai
kalimat Utama
rumus ABC :
paragaf. di Campuran…

1. Ide Pokok / Gagasan


Pokok / Gagasan Utama.
1. Awal.
2. Belakang Kalimat Utama
2. Kalimat utama (tersirat
atau tersurat ) 3. Campuran Kalimat penjelas
Kalimat penjelas
Kalimat utama
3. Kalimat penjelas
Ciri-ciri Ciri-ciri Ciri-ciri
kalimat Utama kalimat Utama kalimat Utama
di Awal… di Belakang… di Campuran…

Adanya repetisi Lihat ciri di kalimat paling Jika ciri-ciri kalimat utama
( pengulangan kata ) belakang yang ada di awal dan
diakhir ada, maka itu
Ada simpulan yang kalimat utama campuran
Ada kata rujukan ditandai dengan konjungsi
( ini, itu, tersebut ) antar kalimat seperti,
Oleh karena itu,
Terdapat kata ganti orang Oleh sebab itu,
( ia, mereka, -nya ) Dengan demikian,

Ada kata simpulan


penegasan seperti,
Jadi, Bahkan.
Wilayah Barat Daya China mengalami musibah tanah longsor. Laporan
yang ditulis dalam situs pemerintah lokal menyebutkan tanah longsor itu
telah mengubur setidaknya enam belas rumah di Desa Gaopo, Provinsi
Yunnan. Satu dari enam belas rumah tersebut mengubur hidup-hidup satu
keluarga yang sedang berkumpul di rumah. Musibah tanah longsor di desa
tersebut membawa ratusan ribu meter kubik lumpur. Hal itu, tentu membuat
tim SAR kesulitan untuk melakukan evakuasi korban.

Ide pokok paragraf tersebut adalah…

a.Situs pemerintahan china


b.Kesulitan mengevakuasi korban
c.China dan tim SAR-nya
d.Kejadian yang tak terduga
e.Musibah longsor di China
Christian Pulisic alami cedera paha ketika Chelsea menelan kekalahan dengan skor 1-2 di final Piala FA
oleh Arsenal. Pemain timnas Amerika Serikat (AS) itu mencetak gol pembuka dalam pertandingan tersebut
di Wembley Stadium. Pulisic tampil brilian di awal babak kedua sebelum mengalami cedera ketika
menggiring bola ke kotak penalti lawan dan sempat melepaskan tembakan sebelum jatuh kesakitan.
Pulisic jelas terlihat kesakitan sebelum ia melepaskan tembakan dan ia dianggap tidak dapat
melanjutkan pertandingan setelah dibantu keluar lapangan. Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan
oleh Arsenal dengan dua gol yang dicetak oleh Aubameyang.
Kekalahan tersebut menjadi akhir yang mengecewakan bagi Chelsea dan Pulisic di musim domestik
2019-2020, tetapi ada banyak hal positif yang diambil dari musim ini salah satunya adalah mereka berhasil
finis empat besar.
Sumber: www.republika.co.id

Ide pokok pada paragraf satu adalah...

A. Christian Pulisic alami cedera paha ketika Chelsea dikalahkan Arsenal di final Piala FA
B. Pulisic terlihat kesakitan saat pertandingan Piala FA
C. Chelsea kecewa Pulisic alami cidera
D. Pulisic tampil brilian di awal babak kedua Piala FA
E. Chelsea berhasil finis empat besar

Anda mungkin juga menyukai