Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN,

PERTUMBUHAN DEPOSITO, DAN PERTUMBUHAN


KREDIT TERHADAP PERTUMBUHAN
PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN
DESA (LPD) KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN
BANGLI

SKRIPSI

OLEH:

NAMA : NI KADEK ETI MULIANI


NPM : 202133122052
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2023
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 9
1.5 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 11
2.1 Landasan Teori .................................................................................................. 11
2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya....................................................................... 19
2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 21
2.4 Kerangka Konsep............................................................................................... 22
2.5 Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 27
3.1 Tempat dan Obyek Penelitian............................................................................ 27
3.2 Populasi dan Metode Penentuan Sampel ........................................................... 27
3.3 Indentifikasi Variabel ........................................................................................ 29
3.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................................... 30
3.5 Jenis dan Sumber Data....................................................................................... 32
3.6 Metode Pengumpulan Data................................................................................ 32
3.7 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan adat

istiadat serta kebudayaan yang beraneka ragam. Selain adat istiadat dan

kebudayaan, untuk menciptakan perekonomian yang sejahtera pada masyarakat

desa pakraman diperlukan adanya lembaga ekonomi yang dapat menunjang serta

meningkatkan perekonomian desa pakraman. Pemerintah Provinsi Bali

membentuk suatu lembaga ekonomi yaitu lembaga perkreditan desa (LPD) yang

diharapkan dapat menunjang serta meningkatkan perekonomian desa pakraman.

Meningkatkan perekonomian desa pakraman dapat melalui suatu

lembaga keuangan dan sejenis perbankan lainnya. Menurut Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada

masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dengan rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sebagai lembaga intermediasi, bank

berperan dalam menghimpun dana dan menyalurkan ke sektor ril dalam rangka

mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank menjadi lembaga yang turut

mempengaruhi perkembangan perekonomian suatu negara.

Pada tahun 1984 dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Bali No.

972 tahun 1984 tentang pendirian Lembaga Perkreditan Desa di Provinsi Daerah

Tingkat I Bali. Berdasarkan surat keputusan tersebut, proyek pendirian LPD

1
2

mulai dilakukan. Pendirian lembaga perkreditan desa merupakan salah satu

program Pemerintah Daerah Provinsi Bali, yaitu pada saat Pemerintahan Prof.

Dr. Ida Bagus Mantra yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan

organisasi tradisional menjadi suatu lembaga formal yang strategis, karena dapat

dijangkau oleh krama desa pakraman dengan relatif lebih mudah. Keberadaan

LPD selanjutnya diatur dalam PERDA yaitu, Peraturan Daerah Provinsi Bali No.

2 Tahun 1988 tentang Lembaga Perkreditan Desa, yang telah diperbaharui

dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 8 Tahun 2002 tentang Lembaga

Perkreditan Desa diperbaharui lagi dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 3

Tahun 2007 tentang Lembaga Perkreditan Desa, disempurnakan lagi dengan

Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas

Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 8 Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan

Desa dan diperbaharui lagi dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 3 Tahun

2017 tentang Lembaga Perkreditan Desa yang sampai saat ini menjadi pegangan

dan acuan operasional lembaga perkreditan desa.

LPD merupakan lembaga keuangan yang menjalankan fungsi keuangan

dengan menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana

tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat.Selain itu LPD juga dapat

dijadikan lalu lintas pembayaran seperti pembayaran listrik, dana duka, dan

pembayaran-pembayaran lainnya yang berhubungan dengan desa pakraman dan

keperluan masyarakat yang masih dapat ditangani oleh LPD. Menurut Peraturan

Daerah Provinsi Bali Nomor 3 tahun 2017 tentang Lembaga Perkreditan Desa,

LPD merupakan lembaga keuangan milik desa pakraman yang bertempat di


3

wewidangan desa pakraman dan mempunyai karakteristik khusus. Masing-

masing desa adat yang ada di Bali, memiliki sebuah lembaga keuangan yang

disebut LPD. Kegiatan utama LPD adalah menghimpun dana dari masyarakat

berupa tabungan dan deposito, dan menyalurkan kembali kepada masyarakat

yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjamanan atau kredit. Bantuan dalam

bentuk pinjaman atau kredit telah banyak membantu meningkatkan kesempatan

berusaha bagi masyarakat pedesaan.

Suatu LPD didirikan oleh desa pakraman karena memiliki tujuan untuk

mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa memalui kegiatan

menghimpun dana dalam bentuk tabungan dan deposito dan melancarkan lalu

lintas pembayaran dan peredaran uang di desa. Dalam operasionalnya, LPD juga

mempunyai dua tujuan yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan

jangka pendek LPD adalah memperoleh laba yang maksimal, sedangkan tujuan

jangka panjang LPD adalah untuk mempertahankan kelangsungan kehidupan

LPD.

Perkembangan LPD dapat dicerminkan dari besarnya aset yang telah

dicapai, karena semakin besar aset yang diperoleh maka semakin baik pula

kinerja dan manajemen LPD dalam mengelola aset yang dimiliki untuk

kelangsunga usahanya. LPD yang memiliki tingkat likuiditas dan profitabilitas

yang tinggi menunjukkan tingkat efisiensi suatu LPD. Keuntungan utama LPD

diperoleh dari selisih antara bunga yang dikenakan pada sumber-sumber dana

dengan bunga yang diterima dari alokasi dana tersebut. Keuntungan yang

dihasilkan sangat berguna bagi LPD untuk memberikan balas jasa terhadap
4

masyarakat yang telah bersedia menyetorkan modal yang digunakan untuk

mengebangkan usaha dan untuk menyalurkan dana sosial kepada lingkungannya,

serta keuntungan yang optimal jika LPD mampu menjalankan usahanya secara

efektif, efisien, dan ekonomis.

Kabupaten Bangli terdiri dari 4 kecamatan, 4 kelurahan, dan 68 desa.

Salah satu kecamatan yang ada di Bangli adalah Kecamatan Kintamani.

Berdasarkan penjelasan dari kordinator Lembaga PemberdayaanLembaga

Perkreditan Desa (LPLPD) Kabupaten Bangli menyatakan bahwa saat ini LPD di

seluruh Kecamatan Kintamani terdapat 60 unit LPD yang tersebar di seluruh

Kecamatan Kintamani. Dari 60 unit LPD Kecamatan Kintamani terdapat 6 LPD

yang tidak melaporkan laporan keuangan kepada LPLPD dan 54 LPD masih aktif

dan melaporkan laporan keuangan ke LPLPD setiap tahunnya sesuai laporan

keuangan LPD Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli periode tahun 2020-

2022 yang terlampir pada lampiran.

Tabel 1.1
Rata-rata Pertumbuhan Tabungan, Pertumbuhan Deposito,
Pertumbuhan Kredit Terhadap Profitabilitas LPD Kecamatan Kintamani
Periode Tahun 2020-2022

Pertumbu Penuru Penurun Penuru


Pertumbu
han nan / an / Pertumbuh nan / Penurunan /
Tahun han Profitabilitas
Tabunga Kenaik Kenaika an Kredit Kenaik Kenaikan
Deposito
n an n an
2020 16,61 % -14,67 9,17 % 3,08 % 10,44 10,22 %
-0,94 % 8,31 %
2021 1,94 % % 8,23 % 13,52 % % 18,53 %
2021 1,94 % 20,15 8,23 % 13,52 % -7,33 18,53 %
1,19 % -4,54 %
2022 22,09 % % 9,42 % 6,19 % % 13,99 %
Sumber: Data diolah 2023
5

Dapat dilihat pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan

tabungan pada tahun 2020-2022 mengalami fluktuasi dari tahun 2020-2022. Pada

pertumbuhan tabungan tahun 2020-2021 mengalami penurunan sebesar 14,67 %

sedangkan pada tahun 2021-2022 mengalami kenaikan sebesar 20,15 %.

Persentase pertumbuhan deposito pada tahun 2020-2022 juga terjadi fluktuasi,

yaitu dilihat dari 2020-2021 mengalami penurunan sebesar 0,94 % dan pada

tahun 2021-2022 mengalami kenaikan sebesar 1,19 %.

Persentase pertumbuhan kredit pada tahun 2020-2021 mengalami

kenaikan sebesar 10,44 % dan pada tahun 2021-2022 mengalami penurunan

sebesar 7,33 %. Persentase profitabilitas pada tahun 2020-2021 mengalami

kenaikan sebesar 8,31 % dan 2021-2022 mengalami penurunan sebesar 4,54%.

Fluktuasi yang terjadi pada pertumbuhan tabungan, pertumbuhan deposito, dan

pertumbuhan kredit berpotensi dapat mempengaruhi profitabilitas suatu lembaga

keuangan.

Menurut Prihadi (2020:166) profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan suatu laba perusahaan. Profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan dalam memperoleh suatu laba lembaga keuangan

dengan semua modal yang dikelolanya. Profitabilitas suatu lembaga keuangan

tidak dapat dilihat dari peningkatan jumlah laba dan jumlah aktiva setiap

tahunnya tetapi profitabilitas dilihat dari bagaimana perusahaan tersebut

mengelola seluruh aset lembaga keuangan secara efisien dan efektif dalam

kegiatan operasional supaya memperoleh laba yang maksimal.


6

Menurut Kasmir (2020:196) tujuan akhir dari suatu perusahaan adalah

memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, dengan memperoleh laba

yang maksimal maka perusahaan dapat digunakan untuk kesejahteraan pemilik,

karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan dijadikan modal atau investasi

baru. Oleh karena itu, profitabilitas atau laba suatu perusahaan menjadi elemen

penting karena dalam kegiatan operasional perusahaan dapat menjamin

kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan

perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan menciptakan laba yang

berasal dari pembiayaan yang dilakukan, kemampuan perusahaan untuk dapat

bersaing di pasar dan kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan ekspansi

usaha.

Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan dapat

menggunakan rasio profitabilitas. Menurut Hery (2018:192) rasio profitabilitas

merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki,

yaitu yang berasal dari kegiatan penjualan, penggunaan aset, maupun

penggunaan modal.

Pada penelitian ini, untuk mengukur rasio propitabilitas pada LPD

menggunakan ROA yaitu untuk mengetahui sejauh mana LPD melakukan

efektivitas pengelolaan keuangan dan kemampuan manajemen LPD dalam

mengelola kembali aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan.

Pendapatan utama LPD adalah pendapatan bunga kredit yang disalurkan kepada
7

masyarakat, dana yang disalurkan dalam bentuk kredit tersebut diperoleh dari

dana pihak ketiga yaitu dalam bentuk tabungan dan deposito.

Fitri (2018) menyatakan bahwa pertumbuhan tabungan menggambarkan

tingkat perkembangan volume tabungan yang disalurkan oleh pihak ketiga yang

mampu memberikan peningkatan profitabilitas suatu lembaga keuangan dan

meningkatkan kinerja lembaga keuangan. Hasil penelitian Dharma (2019),

Udayani (2021) dan Dinayanti (2022) menyatakan bahwa pertumbuhan tabungan

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan profitabilitas sedangkan hasil

penelitian Sudiarta (2019) dan Widyawati (2022) menyatkan bahwa

pertumbuhan tabungan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan profitabilitas.

Dewi (2019) menyatakan bahwa pertumbuhan deposito menggambarkan

tingkat perkembangan volume deposito yang disalurkan oleh pihak ketiga yang

mampu memberikan peningkatan profitabilitas suatu lembaga keuangan dan

meningkatkan kinerja lembaga keuangan. Hasil penelitian Dwiki (2021), Dewi

(2019), Widyawati (2022), Purwaningsih (2018), dan Sudiarta (2019)

pertumbuhan deposito berpengaruh positif terhadap pertumbuhan profitabilitas

sedangkan hasil penelitian Antari (2018) menyatkan bahwa pertumbuhan

deposito tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan profitabilitas.

Firnanda (2022) menyatakan bahwa pertumbuhan kredit adalah salah satu

faktor internal yang berperan pada stabilitas perbankan, karena kegiatan

perkreditan menjadi sumber pendapatan utama dan terbesar bagi pihak

perbankan. Hasil penelitian Purwaningsih (2018), Dewi (2019), Karsana (2020),

Andika (2021), Dwiki (2021), dan Widyawati (2022) menyatakan bahwa


8

pertumbuhan kredit berpengaruh positif terhadap profitabilitas sedangkan hasil

penelitian Antari (2018) dan Sudiarta (2019) menyatkan bahwa pertumbuhan

kredit tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan profitabilitas.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

mengangkat judul “Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Pertumbuhan Deposito,

dan Pertumbuhn Kredit Terhadap Pertumbuhan Profitabilitas Pada LPD

Kecamatan Kintamani Kabupaten Banli periode 2020-2022”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apakah pertumbuhan tabungan berpengaruh terhadapa profitabilitas?

1.2.2 Apakah pertumbuhan deposito berpengaruh terhadapa profitabilitas?

1.2.3 Apakah pertumbuhan kredit berpengaruh terhadapa profitabilitas?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1.1.1 Untuk menguji secara empiris bagaimana pengaruh pertumbuhan tabungan

terhadap profitabilitas

1.1.2 Untuk menguji secara empiris bagaimana pengaruh pertumbuhan deposito

terhadap profitabilitas

1.1.3 Untuk menguji secara empiris bagaimana pengaruh pertumbuhan kredit

terhadap profitabilitas
9

1.4 Manfaat Penelitian

1.1.4 Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat agency theory, khususnya

terkait pengaruh pertumbuhan tabungan, pertumbuhan deposito, dan

pertumbuhan kredit terhadap pertumbuhan profitabilitas.

1.1.5 Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan serta referensi

bagi manajemen LPD dalam menentukan langkah-langkah yang dapat

diambil kedepannya dalam pengelolaan profitabilitas LPD.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab yang disusun berurutan secara sistematis

sehingga satu bab dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang saling

berkaitan. Sistemastis penyajian dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah

serta tujuan dan kegunaan penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai landasan teori atau konsep-konsep

yang terdiri dari pengertian agency theory, pertumbuhan tabungan,

pertumbuhan deposito, pertumbuhan kredit, profitabilitas,

pembahasan tentang publikasi penelitian sebelumnya, kerangka

pemikiran dan rumusan hipotesis dalam memecahkan permasalahan

penelitian.
10

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang tempat dan objek penelitian, populasi

dan metode penentuan sampel, indentifikasi variabel, definisi

operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, teknik analisis data yang digunakan dalam pemecahan

permasalahan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang deskripsi data, analisis data dan

pembahasan hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang di dapat dari hasil

penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang didasarkan

atas simpulan yang ada.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Agency Theory

Penelitian ini menggunakan pendekatan Teori Agensi (Agency

Theory). Menurut Godfrey (2017) teori keagenan (agency theory)

merupakan hubungan kontrak antara pemilik perusahaan (principal)

dengan pihak manajemen (agen), di mana pemilik perusahaan

memberikan wewenang kepada manajemen untuk menjalankan kegiatan

operasional perusahaan. Pemilik perusahaan mengharapkan manajemen

dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal untuk

mensejahterakan principal dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Agensi (agency) didefinisikan sebagai perilaku ataupun kegiatan tertentu

yang dilakukan manusia dan yang diarahkan oleh aturan dan konteks di

mana interaksi itu terjadi.

Teori keagenan (agency theory) mulai berkembang pada tahun

1970 an. Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan bahwa

hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak dimana satu atau lebih

prinsipal (pemilik) menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa

jasa untuk kepentingan prinsipal. Hubungan keagenan merupakan suatu

kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain

(agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi

wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi principal.

11
12

Jika prinsipal dan agen memiliki tujuan yang sama maka agen akan

mendukung dan melaksanakan semua yang diperintahkan oleh prinsipal.

Dalam penelitian ini, LPD adalah sebagai agen sedangkan

masyarakat (nasabah) adalah sebagai principal. LPD yang bertindak

sebagai agen yaitu menerima simpanan dari masyarakan untuk dikelola

kembali oleh LPD sedangkan masyarakat (nasabah) sebagai principal

yaitu memberikan kepercayaan kepada LPD untuk mengelola dana yang

dimiliki masyarakat (nasabah) berupa tabungan dan deposito untuk

dikelola kembali oleh LPD.

2.1.2 Profitabilitas

Menurut Prihadi (2020:166) profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan suatu laba perusahaan. Menurut

(Desediria,2022) profitabilitas adalah suatu dalam memperoleh laba

dengan mnggunakan suatu ukuran dalam persentase yang digunakan

untuk menilai sejauh mana perusahaan tersebut mampu menghasilkan

laba dengan tingkat yang dapat diterima. Berdasarkan pengertian diatas

profitabilitas adalah rasio yang digunakan perusahaan untuk menghitung

kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah

memperoleh keuntungan atau laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan

suatu perusahaan, maka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut.

Laba perusahaan tidak hanya menjadi indikator kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajibannya kepada investornya, tetapi juga


13

merupakan unsur penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek

perusahaan di masa depan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang

tinggi maka mencerminkan adanya penerimaan yang tinggi.

Menurut Kasmir (2020:197) ada beberapa tujuan dan manfaat

profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:

Tujuan profitabilitas:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri.

Manfaat Profitabilitas:

1. Mengetahui besarnya laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode tertentu.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.
14

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. Mengetahui

besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

4. Mengetahui produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri.

2.1.3 Pertumbuhan Tabungan

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan

dengan itu. Syarat – syarat penarikan tabungan sesuai dengan perjanjian

yang telah disepakati oleh lembaga dan nasabah, ada beberapa alat dalam

penarikan tabungan yaitu:

1. Buku Tabungan

Buku tabungan ini merupakan salah satu bukti bahwa nasabah

tersebut adalah nasabah penabung pada lembaga. Setiap nasabah

tabungan akan diberikan buku tabungan, yaitu merupakan buku yang

menggambarkan mutasi setoran, penarikan dan saldo atas setiap

transaksi yang terjadi.

2. Slip Penarikan

Slip penarikan merupakan formulir yang disediakan oleh lembaga

untuk kepentingan nasabah yang ingin melakukan penarikan


15

tabungan. Dalam slip penarikan, nasabah perlu mengisi nama pemilik

rekening, nomor rekening, serta jumlah penarikan baik angka

maupun huruf, kemudian menandatangani slip penarikan. Setelah

menyerahkan slip penarikan dan menyerahkan buku tabungan, maka

lembaga akan membayarnya sebesar sebagaimana jumlah yang

tertera dala slip penarikan yang telah ditandatangani oleh nasabah.

3. Kwitansi

Kwitansi adalah bukti penarikan yang fungsinya sama dengan slip

penarikan yang digunakan bersamaan sebagai rekening tabungan.

Pertumbuhan tabungan menggambarkan tingkat pertumbuhan

volume transaksi tabungan periode pembanding dengan tabungan

periode sebelumnya.

Fitri (2018) menyatakan bahwa pertumbuhan tabungan

menggambarkan tingkat perkembangan volume tabungan yang disalurkan

oleh pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan profitabilitas

suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja lembaga keuangan.

2.1.4 Pertumbuhan Deposito

Dalam Undang-Undang perbankan Nomor 10 Tahun 1998

menyebutkan deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya

dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah

penyimpanan dengan bank. Pada bank yang ada di Indonesia, deposito

memiliki beberapa jenis yaitu:

1. Deposito Berjangka
16

Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan

berdasarkan jangka waktu tertentu, jangka waktu deposito biasanya

memiliki waktu yang bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai

dengan 24 bulan. Deposito diterbitkan dengan atas nama baik

seseorang ataupun lembaga, dapat diartikan bahwa bilyet deposito

tercantum nama seseorang atau lembaga.

2. Sertifikat Deposito

Setifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan berdasarkan

jangka waktu 2,3,6,12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan dalam

bentuk sertifikat. Dapat diartikan bahwa sertifikat deposito tidak

tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu.

3. Deposito on call merupakan deposito yang memiliki jangka waktu

minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan

dengan atas nama dan biasanya dalam jumlah nominal besar

misalnya 50 juta rupiah (tergantung dengan ketentuan bank tertentu).

Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call dan

sebelum deposito on call ditarik 3 hari sebelumnya nasabah sudah

memberitahukan kepada bank penerbit.

Dewi (2019) menyatakan bahwa pertumbuhan deposito

menggambarkan tingkat perkembangan volume deposito yang disalurkan

oleh pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan profitabilitas

suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja lembaga keuangan.


17

2.1.5 Pertumbuhan Kredit

Menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun 1998 kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Nordiansyah

(2018) menyatakan bahwa pertumbuhan kredit adalah besarnya tingkat

prmintaan kredit oleh debitur terhadap bank dimana peningkatan kredit

yang diminta akan menunjukkan fungsi intermediasi perbankan yang

berjalan lebih baik.

Menurut (Abdullah, et Wahjusaputri, 2018), ada beberapa tujuan

utama pemberian kredit yaitu:

1. Mencari keuntungan, bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian

kredit dalam betuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa

dan biaya administrasi kredit yang diberikan pada nasabah. Keuntungan

ini penting untuk kelangsungan hidup bank, jika bank terus menerus

menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan

dilikuidasi (dibubarkan).

2. Membantu usaha nasabah, tujuan lainnya adalah untuk membatu usaha

nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk

modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat

mengembangkan dan memperluas usahanya.


18

3. Membantu pemerintah, bagi pemerintah semakin banyak kredit yang

disalurkan oleh pihak perbankkan, maka semakin baik, dengan semakin

banyak kredit yang tersalurkan artinya semakin banyak peningkatan

pembangunan di berbagai sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan

menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai berikut.

1. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan

bank.

2. Membuka kesempatan kerja, dalah hal ini untuk kredit

pembangunan usaha baru atau perluasan uasaha akan membutuhkan

tenaga kerja baru sehingga dapat menarik tenaga kerja yang masih

mengaggur.

3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian

besar kredit yang disalurkan akan meningkatkan jumlah barng adan

jasa yang beredar di masyarakat.

4. Menghemat devisa negara, terutama untuk produkproduk yang

sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam

negeri dan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat

devisa negara.

5. Meningkatkan devisa negara, apabila produk kredit yang dibiayai

untuk keperluan ekspor.


19

2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya akan dirangkum dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2.1
Publikasi Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Tahun Variabel Independen Hasil Penelitian

1 Antari 2018 1. Pertumbuhan 1. Berpengaruh


Tabungan positif
2. Pertumbuhan 2. Tidak
Deposito berpengaruh
3. Pertumbuhan 3. Tidak
Kredit berpengaruh
4. Pertumbuhan 4. Berpengaruh
Nasabah positif

2 Purwaningsih 2018 1. Tingkat 1. Tidak


Perputaran Kas berpengaruh
2. Pertumbuhan 2. Berpengaruh
Kredit positif
3. Pertumbuhan 3. Berpengaruh
Deposito positif

3 Dharma 2019 1. Perputaran Kas 1. Tidak


2. Penyaluran Kredit berpengaruh
3. Pertumbuhan 2. Berpengaruh
Tabungan positif
4. Kecukupan Modal 3. Tidak
berpengaruh
4. Berpengaruh
positif

4 Dewi 2019 1. Pertumbuhan 1. Tidak


Tabungan berpengaruh
2. Pertumbuhan 2. Berpengaruh
Deposito positif
3. Pertumbuhan 3. Berpengaruh
Kredit positif

5 Sudiarta 2019 1. Pertumbuhan 1. Tidak


Tabungan Berpengaruh
2. Pertumbuhan 2. Berpengaruh
20

Deposito positif
3. Kecukupan 3. Todak
Modal berpengaruh
4. Pertumbuhan 4. Tidak
Kredit berpengaruh

6 Karsana 2020 1. Pertumbuhan 1. Berpengaruh


Kredit positif
2. Kecukupan Modal 2. Berpengaruh
3. Risiko Kredit Positif
3. Tidak
berpengaruh

7 Andika 2021 1. Pertumbuhan 1. Berpengaruh


Kredit positif dan
2. Kecukupan Modal signifikan
2. Berpengaruh
positif dan
signifikan

8 Udayani 2021 1. Pertumbuhan 1. Berpengaruh


Kredit positif
2. Pertumbuhan 2. Berpengaruh
Deposito positif
3. Pertumbuhan 3. Berpengaruh
Tabungan positif

9 Dinayanti 2022 1. Pertumbuhan 1. Berpengaruh


Tabungan positif
2. Jumlah Debitur 2. Berpengaruh
4. Kecukupan Modal positif
signifikan
4. Berpengaruh
positif
signifikan

10 Widyawati 2022 1. Pertumbuhan 1. Tidak


Tabungan berpengaruh
2. Pertumbuhan 2. Berpengaruh
Deposito positif
3. Pertumbuhan 3. Berpengaruh
Kredit positif
21

Sumber: Data diolah 2023

3.3 Kerangka Pemikiran


Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Pertumbuhan Deposito, Dan Pertumbuhn
Kredit Terhadap Pertumbuhan Profitabilitas

ISU DAN FENOMENA:


Fenomena yang terjadi di LPD yaitu
simpanan dana pihak ketiga atau
masyarakat terlalu banyak sehingga Kajian Empiris:
modal kerja yang dimiliki menjadi tinggi, Antari (2018)
tetapi penyaluran kredit yang minim. Purwaningsih 2018
Karena penyaluran kredit yang minim Dharma 2019
sedangkan modal dana pihak ketiga Dewi 2019
Agency
tinggi maka menyebabkan terlalu banyak Sudiarta 2019
Theory
beban bunga yang harus dibayarkan Karsana 2020
kepada nasabah dengan pendapatan yang Andika 2021
rendah. Oleh karena itu simpanan dana Udayani 2021
pihak ketiga berpotensi berpengaruh Dinayanti 2022
terhadap profitabilitas. Widyawati 2022

H1: Pertumbuhan tabungan berpengaruh positif


terhadap pertumbuhan profitabilitas

H2: Pertumbuhan deposito berpengaruh positif


terhadap pertumbunan profitabilitas

H3: Pertumbuhan kredit berpengaruh positif


terhadap pertumbuhan profitabilitas

Analisi Linier Berganda

Hasil
Analisis

Kesimpulan dan
Saran
22

Sumber: Data diolah 2023

3.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan gambaran hubungan antara variabel pertumbuhan

tabungan (X1), pertumbuhan deposito (X2), dan pertumbuhan kredit (X3)

terhadap profitabilitas (Y).

Gambar 2.2
Model Penelitian
Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Pertumbuhan Deposito, Dan Pertumbuhn
Kredit Terhadap Pertumbuhan Profitabilitas Pada LPD Kecamatan
Kintamani Periode 2020-2022

Pertumbuhan Tabungan (X1)


H1

Pertumbuhan Deposito (X2) H2


Pertumbuhan
H3 Profitabilitas
Pertumbuhan Kredit (X3) (Y)

Keterangan:

X1,X2,X3 = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

= Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

3.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Sugiyono (2019:99), adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian dan didasarkan pada fakta-fakta empiris


23

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan rumusan masalah dan

publikasi penelitian sebelumnya, maka akan diuraikan hipotesis sebagai berikut:

3.5.1 Pengaruh Pertumbuhan Tabungan Terhadap Profitabilitas LPD.

Fitri (2018) menyatakan bahwa pertumbuhan tabungan

menggambarkan tingkat perkembangan volume tabungan yang

disalurkan oleh pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan

profitabilitas suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja

lembaga keuangan. Berdasarkan agency theory yang digunakan,

menjelaskan bahwa prinsipal (masyarakat) memberikan modal berupa

tabungan kepada agen (LPD) untuk dikelola sebaik mungkin oleh LPD.

Modal berupa tabungan tersebut akan dikelola oleh LPD dengan

menyalurkan kembali modal tersebut kepada masyarakat dalam bentuk

kredit. Kemudian LPD akan mendapatka bunga atas kredit yang

diberikan kepada masyarakat sehingga LPD akan mendapatkan

profitabilitas berupa laba yang dapat digunakan untuk keberlangsungan

LPD kedepannya.

Pertumbuhan tabungan berpotensi dapat mempengaruhi

profitabilitas untuk lembaga dalam melakukan kegiatan operasional.

Dengan tingginya pertumbuhan tabungan maka lembaga keungan dapat

menyalurkan kredit lebih tinggi sehingga dapat memperoleh

profitabilitas yang tinggi juga. Oleh karena itu, dengan tingginya

pertumbuhan tabungan maka semakin tinggi juga tingkat profitabilitas

suatu lembaga keuangan tersebut.


24

Pada penelitian yang dilakukan oleh Antari (2018), Dwiki

(2021), dan Dinayanti (2022) pertumbuhan tabungan berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.

Berdasarkan adanya teori dan penelitian sebelumnya maka dapat

disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Pertumbuhan tabungan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas

3.5.2 Pengaruh Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas.

Dewi (2019) menyatakan bahwa pertumbuhan deposito

menggambarkan tingkat perkembangan volume deposito yang disalurkan

oleh pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan profitabilitas

suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja lembaga keuangan.

Hal ini didukung oleh agency theory, dimana prinsipal (masyarakat)

memberikan modal kepada agen (LPD) berupa deposito untuk dikelola

untuk meningkatkan kinerja lembaga keuangan. Deposito dari

masyarakat akan disalurkan kembali berupa kredit yang nantinya LPD

akan memperoleh bunga kredit sehingga LPD akan memperoleh laba

yang dapat digunakan untuk biaya operasional keberlangsungan LPD.

Pertumbuhan deposito adalah peningkatan simpanan pihak

ketiga dalam bentuk deposito, dengan meningkatnya deposito maka

modal dari lembaga keuangan tersebut akan meningkat sehingga dapat

menyalurkan dana kepada masyarakat semakin banyak yang dana

disalurkan ke masyarakat berpotensi dapat mempengaruhi profitabilitas

pada suatu lembaga keuangan.


25

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwiki (2021),

Purwaningsih (2018), Dewi (2019), Sudiarta (2019) dan Widyawati

(2022) menyatakan bahwa pertumbuhan deposito berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.

Berdasarkan adanya teori dan penelitian sebelumnya maka dapat

disusun hipotesis sebagai berikut:

H2: Pertumbuhan deposito berpengaruh positif terhadap profitabilitas

3.5.3 Pengaruh Pertumbuhan Kredit Terhadap Profitabilitas.

Nordiansyah (2018) menyatakan bahwa pertumbuhan kredit

adalah besarnya tingkat permintaan kredit oleh debitur terhadap bank

dimana peningkatan kredit yang diminta akan menunjukkan fungsi

intermediasi perbankan yang berjalan lebih baik. Agency theory

mejelaskan bahwa prinsipal (masyarakat) menyewa orang lain (agen)

untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingan prinsipal. Hal tersebut

dapat menunjukan bahwa masyarakan menyewa agen untuk melakukan

jasa berupa kredit kepada masyarakat untuk kepentingan masyarakat.

Peningkatan pertumbuhan kredit dapat meningkatkan pendapatan suatu

lembaga keuangan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas lembaga

keuangan.

Pertumbuhan kredit merupakan besarnya tingkat permintaan

kredit oleh masyarakat terhadap LPD. Peningkatan penyaluran kredit

dalam suatu lembaga dapat meningkatkan pendapatan lembaga karena

peningkatan penyaluran kredit akan meningkatkan pendapatan lembaga


26

keuangan sehingga pertumbuhan kredit berpotensi mempengaruhi

profitabilitas suatu lembaga keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Dwiki (2021), Purwaningsih

(2018), Karsana (2020), Dewi (2019), Widyawati (2022), dan Andika

(2021) menyatakan bahwa pertumbuhan kredit berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.

Berdasarkan adanya teori dan penelitian sebelumnya maka dapat

disusun hipotesis sebagai berikut:

H3: Pertumbuhan kredit berpengaruh positif terhadap profitabilita


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Obyek Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan pada LPD di Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli dan dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

laporan keuangan LPD di Kecamatan Kintamani periode tahun 2020–2022.

3.2 Populasi dan Metode Penentuan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2022: 130) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat populasi

sebanyak 60 LPD yang ada di seluruh Kecamatan Kintamani yang

terlampir pada lampiran 1.

3.2.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel Menurut Sugiyono (2022: 131) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam

penelitian ini teknik penentuan sampel adalah metode purposive sampling,

yaitu sampel yang ditarik dengan menggunakan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah LPD yang

27
28

melaporkan keuangan secara lengkap ke LPLPD Kecamatan

Kintamani periode 2020-2022.

Tabel 3.1
Kriteria Penelitian Sampel

No Kriteria Jumlah

1 LPD yang terdaftar pada LPLPD Kabupaten Bangli 60


LPD yang tidak melaporkan laporan keuangan secara
2 lengkap ke LPLPD Kabupaten Bangli dari tahun 2020-
2022 (6)
3 Sampel LPD yang akan diteliti 54
Total pengamatan yang digunakan (54 x 3 tahun
4
penelitian) 162
Sumber: Data diolah 2023

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka terdapat 54 LPD dari 60

LPD Kecamatan Kintamani yang menjadi sampel dalam penelitian ini

karena 6 LPD tidak melaporkan keuangan ke LPLPD. Pada Berikut

diuraikan kriteria pertimbangan sampel yang digunakan:

Tabel 3.2
Daftar Nama LPD di Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli yang dijadikan sampel

No Nama LPD No Nama LPD


1 Abang Batu Dinding 28 Gunung Bau
2 Abang Songan 29 Katung
3 Abuan 30 Kayu Kapas
4 Angan Sari 31 Kedisan
5 Awan 32 Kembang Sari
6 Bantang 33 Kintamani
7 Banua 34 Kubu Salya
8 Batih 35 Kutuh
9 Batu Palah 36 Kuum
10 Batukaang 37 Langgahan
11 Batur 38 Lateng
29

12 Bayung Cerik 39 Lembean


13 Bayung Gede 40 Mangguh
14 Belancan 41 Manikliyu
15 Belandingan 42 Mengani
16 Belanga 43 Panti
17 Binyan 44 Pengejaran
18 Binyan Buahan 45 Pinggan
19 Bonyoh 46 Sanda
20 Buahan 47 Satra
21 Bukih 48 Sekaan
22 Bunutin 49 Sekardadi
23 Catur 50 Subaya
24 Cenigaan 51 Sukawana
25 Daup 52 Suter
26 Dausa 53 Tanah Gambir
27 Glagah Linggah 54 Ulian
Sumber: LPLPD Kabupaten Bangli

3.3 Indentifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

3.3.1 Variabel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2022:39) mendefinisikan bahwa variabel

independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini

variabel independen adalah Pertumbuhan Tabungan(X1), Pertumbuhan

Deposito (X2, dan Pertumbuhan Kredit (X3)

3.3.2 Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2022:39) variabel dependen merupakan

suatu variabel dipengaruhi atau yang menyebabkan timbulnya akibat


30

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen

adalah Profitabilitas LPD

3.4 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2022:38) mengemukakan bahwa variabel adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan dianalisis adalah sebagai

berikut:

3.4.1 Pertumbuhan Tabungan

Kasmir (2018:37), mengemukakan bahwa tabungan adalah simpanan

pada bank yang penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian antara

bank dengan nasabah dengan syarat yang sudah ditentukan. Pengukuran

pertumbuhan tabungan didapat pada selisih antara total tabungan periode

tahun ini dengan tabungan periode tahun sebelumnya. Pengukuran

pertumbuhan tabungan dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑡)−𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑡−1)


Tabungan = X 100%
𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑡−1)

3.4.2 Pertumbuhan Deposito

Pertumbuhan deposito menggambarkan tingkat perkembangan volum

deposito yang disalurkan disalurkan oleh pihak ketiga yang mampu

memberikan peningkatan profitabilitas suatu lembaga keuangan dan

meningkatkan kinerja lembaga keuangan. Pengukuran pertumbuhan

deposito didapat pada selisih antara total deposito periode tahun ini dengan
31

deposito periode tahun sebelumnya. Pengukuran pertumbuhan deposito

dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑜 (𝑡)−𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑜 (𝑡−1)


Deposito = X 100%
𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑜 (𝑡−1)

3.4.3 Pertumbuhan Kredit

Nordiansyah (2018) menyatakan bahwa Pertumbuhan kredit adalah

besarnya tingkat prmintaan kredit oleh dbitur terhadap bank dimana

pningkatan kredit yang diminta akan menunjukkan fungsi intermediasi

perbankkan yang berjalan lebih baik. Pengukuran pertumbuhan kredit

didapat pada selisih antara total kredit periode tahun ini dengan kredit

periode tahun sebelumnya. Pengukuran pertumbuhan kredit dapat diukur

dengan rumus sebagai berikut:

𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 (𝑡)−𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 (𝑡−1)


Kredit = 𝑥 100%
𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 (𝑡−1)

3.4.4 Profitabilitas

Menurut Prihadi 2020:166 menyatakan bahwa profitabilitas adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba, hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan

modal sendiri. Profitabilitas akan diukur menggunakan Return on Assets

(ROA) untuk mengetahui sejauh mana LPD melakukan efektivitas

pengelolaan keuangan dan memperhitungkan kemampuan manajemen LPD

dalam mengelola kembali aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan

pendapatan. Pengukuran pertumbuhan profitabilitas menggunakan ROA

dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:


32

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


1. Rumus ROA = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

𝑅𝑂𝐴 𝑡−𝑅𝑂𝐴 𝑡−1


2. Rumus Pertumbuhan ROA = 𝑥 100%
𝑅𝑂𝐴 𝑡−1

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Data berdasarkan sifatnya

Jenis data berdasarkan sifatnya dalam peneletian ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif menurut Sugiyono (2019:13) adalah data

penelitian berupa yang angka-angka yang akan diukur menggunakan

statistik sebagai ala uji perhitungan yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Data kuantitatif dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan LPD di Kecamatan Kintamani

periode tahun 2020-2022.

3.5.2 Data berdasarkan sumbernya

Jenis data berdasarkan sumbernya dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Menurut Sugiyono (2019:193) data sekunder yaitu sumber data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumen. Pada penelitian ini menggunakan

data sekunder berupa laporan keuangan LPD di Kecamatan Kintamani

periode tahun 2020–2022.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi. Menurut Sugiyono (2018:476) dokumentasi adalah suatu

cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
33

arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Dokumen di perusahaan yang terkait dengan

penelitian ini berupa laporan keuangan khususnya laporan posisi keuangan dan

laporan laba rugi LPD di Kecamatan Kintamani periode tahun 2020–2022.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji Heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji

autokolerasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, residu dari pemasaran regresi mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal

atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendekati apakah

data berdistribusi normal atau tidak, dapat digunakan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-simirnov (K-S). jika pada hasil uji

Kolmogorov-simirnov menunjukan nilai profitabilitas nilai signifikan >

0,05, maka data tersebut berdistribusi normal. Jika nilai profitabilitas

nilai signifikan < 0,05, maka data tresidual tidak berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji model regresi yang terdapat

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lainnya. Jika variance dari residual pengamatan ke pengamatan


34

lainnya berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

dalam pnelitian ini dengan mlihat grafik scantterplot, dilakukan dengan

membuat model regresi yang melibatkan nilai absolute residual, yaitu

dengan mergresikan absolute residual secara statistik. Jika titik-titik

data menybar diatas dan dibawah atau disekitar angka nol serta

penyebarannya tidak membentuk pola-pola tertentu, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

yang ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

indpenden. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolinieritas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).

Jika tolerance lebih dari 10 % atau VIF kurang dari 10 maka dikatakan

tidak ada Multikolinieritas.

d. Uji Autokolerasi

Autokolerasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara variabel

gangguan satu dengan lainnya. Akibat adanya autokolerasi adalah

parameter yang diestimasi menjadi biasa dan variannya tidak minimum,

sehingga tidak efisien. Biasanya terjadi pada serangkaian pengamatan

berdasarkan rangkaian waktu atau time series. Rumus untuk mendeteksi

ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson (DW).


35

Suatu data dapat dikatakan terbebas dari autokorelasi, jika nilai dari DW

lebih besar dari Du atau lebih kecil dari 4-Du.

3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan

lebih dari satu variabel independen. Analisis regresi linear berganda

dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018). Untuk

mengetahui arah dan besarnya pengaruh pertumbuhan tabungan,

pertumbuhan deposito, dan pertumbuhan kredit terhadap profitabilitas pada

LPD periode 2020-2022. Pengujian analisis regresi linier berganda

dilakukan dengan bantuan program SPSS. Model regresi linier berganda

ditunjukan oleh persamaan berikut:

Y= a +b1 X1 + b2X2 + X3 + bnXn + e

Keterangan:

Y = Pertumbuhan Profitabilitas

X1 = Pertumbuhan Tabungan

X2 = Pertumbuhan Deposito

X3 = Pertumbuhan Kredit

b1, b2 = Koefisien refresi

a = Konstanta

e = error / variabel pengganggu


36

3.7.3 Uji F

Uji statistik F menurut Imam Ghozali (2016:97) digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan secara bersama-sama atau

simultan variabel independen terhadap variabel dependen, pada program

SPSS. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan jika profitabilitas <

0,05, maka variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Namun, profitabilitas ≥

0,05, maka variabel indpenden tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

3.7.4 Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Tingkat signifikan dalam pngujian ini adalah a =

5%. Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Sebaliknya jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

3.7.5 Kofisien Determinasi

Ghozali (2018) menyatakan bahwa koefisien determinasi

(R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen


37

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T., Wahjusaputri, S. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada. Diakses dari https://opac.perpusnas.go.id/
DetailOpac.aspx?id=1135522

Andika, I Kadek (2021). Pengaruh Pertumbuhan Kredit Dan Kecukupan Modal


Terhadap Profitabilitas Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan
Denpasar Selatan, Denpasar (2017-2020). Diakses dari
https://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/1335/
Antari, Dewa Ayu (2018). Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Deposito, Kredit Dan
Pertumbuhan Nasabah Terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) Kecamatan Sukawati Periode Tahun 2015-2017. Perpustakaan
Universitas Warmadewa, Denpasar

Bank Indonesia. 1998. UU No.10 tahun 1998, Tentang Perubahan Terhadap UU No.
7 tahun 1992, Jakarta

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa


(2023)

Desediria (2022) Pengaruh Profitabilitas Dan Leveerage Terdahap Tax Avoidance


Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi Pada BEI 2016-2018.
Diakses dari https://repository.stie-mce.ac.id

Dewi, A, A, N., Bagiada, K., Senimantara, I, N.(2019). Pengaruh Pertumbuhan


Tabungan, Deposito dan Kredit terhadap Profitabilitas pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Gianyar Periode Tahun 2015-2017.
Warmadewa Economic Development Journal. 2(1). 1-9.

Dewi, Anak Agung Novita (2019). Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Deposito dan
Kredit terhadap Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di
Kecamatan Gianyar Periode Tahun 2015-2017. Warmadewa Economic
Development Journal

Dharma, I Gede Omy Wira (2019). Pengaruh Perputaran Kas, Penyaluran Kredit,
Pertumbuhan Tabungan Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas LPD
Di Kota Denpasar Periode 2013 -2016. Jurnal Sains, Akuntansi dan
Manajemen (JSAM)

Dinayanti, Ni Kadek (2022). Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Jumlah Debitur dan


Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di
Kecamatan Abang Tahun 2018-2021. Doakses dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/
Firnanda, Silvyta Dwi (2022). Nalisis Pertumbuhan Kredit Perbankan Di Indonesia
(Studi Kasus Bank Bumn Periode Tahun 2011-2020). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya

Fitri, Murnia (2018). Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Deposito, Dan Giro


Terhadap Pertumbuhan Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Periode Tahun 2010-2017. http://repository.radenfatah.ac.id/

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Edisi 9. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Dapat diakses
https://www.academia.edu/86315138/

Godfrey, J., et al. (2017). Accounting Theory (7th ed.). New York: McGraw Hill.
Diakses dari https://id.scribd.com/document/

Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive Edition.


Cetakan Ketiga. PT. Gramedia : Jakarta. Diakses dari
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1171856

Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics 3. Hal 305-360.

Karsana, I Gusti Agung Putra (2020). Pengaruh Pertumbuhan Kredit, Kecukupan


Modal, Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) Di Kecamatan Abiansemal Periode Tahun 2014-2018. Perpustakaan
Universitas Warmadewa, Denpasar

Kasmir, (2020). Analisis Laporan Keuangan. Badan penerbit Rajawali Pers. Depok

Kasmir. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Badan penerbit Rajawali
Pers. Depok. Diakses dari https://www.academia.edu/41140976/

Keputusan Gubernur Bali No. 972 Tabun 1984 Tentang Pendirian LPD Bali Lembaga
Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LPLPD) Kabupaten Bangli

Nurdiansyah (2021) Analisis Determinan Pemberian Kredit Pada PT. Bank Bri.
Diakses dari https://www.academia.edu/70380735/

Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 3 Tahun 2007 tentang Lembaga Perkreditan Desa
(LPD).
Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 3 Tahun 2017 tentang Lembaga Perkreditan Desa
(LPD).
Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 8 Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa
(LPD).

Prihadi, Toto. 2020. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama. Diakses dari https://onesearch.id/Author/

Purwaningsih, Ni Luh Putu Eka (2018). Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,


Pertumbuhan Kredit dan Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas di
Kecamatan Denpasar Timur Periode Tahun 2016-2018. Perpustakaan
Universitas Warmadewa

Sudiartana, Made (2019). Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Deposito, Kecukupan


Modal Dan Kredit Terhadap Profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat Se-
Kabupaten Badung Tahun 2016. Jurnal Sains, Akuntansi dan Manajemen
(JSAM)

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D, penerbit


Alfabeta, Bandung. Diakses dari https://onesearch.id/Author/

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, CV. Diakses dari https://library.nusaputra.ac.id:443/index.php?
p=show _ detail&id=1629

Sugiyono. (2022). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.


Bandung: ALFABETA.

Udayani, Ni Luh Made Ayu Dwiki (2021). Pengaruh Pertumbuhan Kredit,


Pertumbuhan Deposito dan Pertumbuhan Tabungan Terhadap Profitabilitas
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kabupaten Tabanan Periode Tahun
2017-2020. Perpustakaan Universitas Warmadewa, Denpasar

Widyawati, Ida Ayu Made Ari (2022). Pengaruh Pertumbuhan Tabungan,


Pertumbuhan Deposito Dan Pertumbuhan Kredit Terhadap Profitabilitas Di
LPD Se-Kota Denpasar tahun 2015 –2019. Diakses dari https://e-
journal.unmas.ac.id/
LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Daftar Nama LPD di Kecamatan Kintamani


No Nama LPD No Nama LPD
1 Abang Batu Dinding 31 Kayu Kapas
2 Abang Songan 32 Kedisan
3 Abuan 33 Kembang Sari
4 Angan Sari 34 Kintamani
5 Awan 35 Kubu Salya
6 Bantang 36 Kutuh
7 Banua 37 Kuum
8 Batih 38 Langgahan
9 Batu Palah 39 Lateng
10 Batukaang 40 Lembean
11 Batur 41 Mangguh
12 Bayung Cerik 42 Manikliyu
13 Bayung Gede 43 Mengani
14 Belancan 44 Panti
15 Belandingan 45 Pengejaran
16 Belanga 46 Pinggan
17 Binyan 47 Sanda
18 Binyan Buahan 48 Satra
19 Bonyoh 49 Sekaan
20 Buahan 50 Sekardadi
21 Bukih 51 Selulung
22 Bukit Sari 52 Serahi
23 Bunutin 53 Siakin
24 Catur 54 Songan
25 Cenigaan 55 Subaya
26 Daup 56 Sukawana
27 Dausa 57 Suter
28 Glagah Linggah 58 Tanah Gambir
29 Gunung Bau 59 Trunyan
30 Katung 60 Ulian

Anda mungkin juga menyukai