Anda di halaman 1dari 46

LEMBAR CHECKLIST WAWANCARA

Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Mahasiswa
No Kegiatan Wawancara

1 memperkenalkan diri
2 meminta ijin dan menjelaskan prosedur
3 menanyakan kabar pasien hari ini
4 menanyakan keluhan utama
5 menanyakan alasan masuk RS

mampu mengkaji RPS (pengembangan dari


6
keluhan utama meliputi kajian P,Q,R,S,T)

7 Mampu menggali RPD


8 mampu menggali RPK
9 mampu menggali genogram
10 menggali masalah psikologis

yang berkaitan dengan penyakitnya


( pertanyaan terbuka meliputi penerimaan
diri, konsep diri dan koping yang dilakukan)

menggali masalah sosial dan spiritual


(pertanyaan terbuka meliputi kegiatan soisal
11 dan penerimaan sosial terkait kondisi sakit
pasien, serta penerimaan diri berkaitan
penyakit dengan keyakinan terhadap tuhan)

yang berkaitan dengan penyakitnya


12 menanyakan riwayat lain yang berkaitan
dengan penyakitnya ( meliputi kegiatan
aktifitas sehari-hari yang menunjang
terjadinya penyakit)
13 pengkajian sistematis

Nilai = (skor/13) x 100 0 0 0 0 0


Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 13, lalu
kalikan 100
Mahasiswa

0 0 0 0 0 0
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM PENCERNAAN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian

PERSIAPAN
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
PELAKSANAAN
6 Ukur tanda vital

7 Inspeksi umum : adakah drainase, muntah, pemasangan NGT,. Apakah pasien terlihat
ada obesitas atau kaheksia

8 Inspeksi konjungtiva: anemis/tidak

9 Inspeksi sklera : ikterik atau tidak

Inspeksi warna kulit : pucat atau tidak

Inspeksi mulut kotor atau tidak, ada gangguan menelan atau tidak, ada stomatitis atau
10 tidak

11 Inspeksi peningkatan JVP

12 Inspeksi adanya limfadenopati

13 Minta pasien mengangkat tangan, inspeksi adanya leukonychia (garis2 putih di


kuku) atau koilonychia (kuku seperti sendok). Leukonychia karena
hipoalbuminemia dan koilonychia karena anemia defisiensi besi.
14 Inspeksi adanya palmar eritema (penyakit hati kronik)

15 Inspeksi adanya needle track (hepatitis B/C) dan adanya ptekie


Inspeksi dada: spider naevi (penyakit hati kronik), ginekomastia (penyakit hati
16 kronik)

17 Inspeksi bentuk abdomen, simetrisitas, pergerakan, ada stoma atau tidak

18 Inspeksi lesi di abdomen, striae, spider nevi

19 Inspeksi adanya asites, ukur lingkar perut

20 Pasien diminta mengangkat kepala untuk inspeksi ada tidak herniasi umbilikal
21 Inspeksi distensi abdomen, asites

22 Auskultasi di keempat kuadran untuk mengetahui frekuensi bising usus

Auskultasi bruit vascular

23

24 Jika terdapat asites pastikan dengan melakukan pemeriksaan berikut ini:

a. Menggunakan pemeriksaan balotemen

b. Menggunakan perkusi/ shifting dullness

25 Lakukan palpasi ringan di semua kuadran, kaji adanya nyeri tekan dan nyeri lepas di
semua kuadran

26 Lakukan palpasi dalam untuk meraba adanya massa atau tidak di semua kuadran,
serta adakah akumulasi fekal di saluran cerna

27 Lakukan juga palpasi dalam untuk mengetahui batas hepar dan adanya pembesaran
hepar

28 Lakukan palpasi di Titik Mc. Burney (jika ada indikasi masalah infeksi di Appendiks)

29 Melakukan perkusi di keempat kuadran

30 Kaji Edema Ekstremitas


30 Kaji Edema Ekstremitas

Kaji integumen jika ada indikasi luka post op di sistem pencernaan (kasus post op
laparotomi eksplorasi a/id appendisitis perforasi)
31
kaji primary and secondary healing meliputi: adakah pus, dehisence, jahitan intak atau tidak,
edema dan eritema sekitar luka operasi

Nilai = (skor/31) x 100


Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 31, lalu kalikan 100
Mahasiswa
100
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN DENGAN KOMPLIKASI MASALAH KARDIOVASKU
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Nama Ma
No Kegiatan Pengkajian

PERSIAPAN
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
TAHAP KERJA
6 Ukur tanda vital: tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu

7 cek nadi karotis: irama reguler/irreguler, auskultasi untuk cek adanya bruit

8 periksa keadaan umum pasien: pucat, sesak napas, Cyanosis, edema


9 conjuntiva: anemis/tidak,muka : anemis/tidak, Butterflay Rush/tidak
10 Inspeksi pada mata adanya Xantelasma dan corneal arcus
muka : bengkak/ tidak, ada eksoftalmus atau tidak
11
sklera : ikterik/anikterik, edema Periorbital: ada/tidak
12
reaksi pupil terhadap cahaya : midriasis/ miosis
13
Inspeksi mukosa mulut kering atau tidak, pucat atau tidak, kebersihan dan adanya
14 stomatitis/tidak, lesi di sekitar mulut dan lidah, ada jamur atau tidak
Kaji Leher : ada pembengkakan KGB, peningkatan JVP, pembesaran kel tiroid, kaji
15 kemampuan menelan
Inspeksi bentuk dada, apakah simetris, apakah bentuk dada normal atau tidak normal
16 (barrel, pigeon chest)
17 Inspeksi simetrisitas pergerakan dada kanan dan kiri
Inspeksi pernafasan perut atau dada. Amati apakah ada retraksi dada dan
18 penggunaan otot-otot bantu pernafasan
19 Inspeksi kulit dada: warna, distribusi rambut, jaringan parut, lesi, luka bakar

Inspeksi adanya asites. Peningkatan diameter abdomen mengurangi ekspansi dada


20
21 Inspeksi pulsasi apeks jantung
22 auskultasi di apeks jantung
23 auskultasi di basal kiri (pulmonic)
24 auskultasi di basal kanan (aortic)
25 Hitung CRT, normal jika < 2 dtk
26 inspeksi adanya perifer cyanosis, clubbing finger dan splinter hemoragic pada kuku
periksa telapak tagan adanya osler node dan jeneway lesion (kemerahan pada telapak
27 tangan yang disertai nyeri)
28 Inspeksi adanya perdarahan dibawah kulit (Ptechie)
29 Raba nadi perifer, bisa menggunakan skala 3
Skala 3: 0 tidak ada, 1 lemah, 2 normal, 3 bounding
30 Kaji turgor kulit. Penurunan turgor menandakan masalah cairan
Raba suhu akral, dingin atau hangat. Caranya: lakukan perabaan suhu ekstremitas
dengan menggunakan punggung tangan dan lakukan secara bersamaan di kedua
ekstremitas
31
Tentukan derajat edema edema. Sumber: Guelph General Hospital Congestive Heart
32 Failure Pathway
Derajat 1: 2 mm atau kurang, pitting ringan, tidak ada distorsi, segera menghilang setelah tekanan
dilepaskan
Derajat 2: kedalaman pitting 2-4 mm, belum ditemukan distorsi, menghilang 10-25 detik
Derajat 3: kedalaman pitting 4-6 mm, edema lebih dari 1 menit. Ekstremitas yang edema terlihat bengkak

Derajat 4: kedalaman pitting 6-8 mm, terlihat lebih dalam, pengembalian edema 2-5 menit, ekstremitas
mengalami edema penuh

Nilai = (skor/32) x 100


Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 32, lalu kalikan 100
KASI MASALAH KARDIOVASKULER
mahasiswa

Nama Mahasiswa
32, lalu kalikan 100
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN DENGAN KOMPLIKASI MASALAH INTEGUMEN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Nama Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian

PERSIAPAN
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
TAHAP KERJA
Ukur tanda vital: tekanan darah, nadi, respirasi
6 dan suhu

cek nadi karotis: irama reguler/irreguler,


7 auskultasi untuk cek adanya bruit

periksa keadaan umum pasien: pucat, sesak


8 napas, Cyanosis, edema
conjuntiva: anemis/tidak,muka : anemis/tidak,
9 Butterflay Rush/tidak

Inspeksi pada mata adanya Xantelasma dan


10 corneal arcus
muka : bengkak/ tidak, ada eksoftalmus atau
11 tidak

sklera : ikterik/anikterik, edema Periorbital:


12 ada/tidak

reaksi pupil terhadap cahaya : midriasis/ miosis


13

Inspeksi mukosa mulut kering atau tidak, pucat


atau tidak, kebersihan dan adanya
stomatitis/tidak, lesi di sekitar mulut dan lidah,
14 ada jamur atau tidak
Kaji integumen dan ekstremitas :

Jika ada luka, Kaji derajat atau stage luka. Luka


diabetik menggunakan Wagner Classification
15
Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, mungkin ada
deformitas atau selulitis
Derajat 1: Ulkus superfisialis (parsial/ full
thikcness)
Derajat 2: Ulkus mencapai ligament,tendon,sendi,
fascia dalam tanpa abses atau osteomielitis

Derajat 3: Ulkus dalam dengan abses,


osteomielitis atau sepsis sendi
Derajat 4: Ganggren terlokalisasi di ujung kaki
atau tumit
Derajat 5: Ganggren ekstensif meliputi seluruh
kaki
16 Kaji Luas luka atau dimensi luka

Lebar, sesuai horizontal tubuh

Panjang, sesuai vertikal tubuh

Kaji tipe eksudat (serous, hemoserous,


17 sanguineous, dan purulent)

Kaji jumlah eksudat (sedikit, sedang, banyak)


18
Kaji dasar luka (pink, merah, kuning, hitam, hijau
19 atau unstageable)
20 Kaji apakah luka disertai rasa nyeri atau tidak

Kaji kemampuan bergerak setelah terjadi luka


21
Kaji batas luka (wound edge) terhadap edema,
22 maserasi, jaringan nekrotik

Kaji area sekitar luka (periwound) apakah terdapat


eritema, teraba hangat, terlihat eksoriasi, edema
23
24 Kaji nilai ABI (Ankle Brachial Index)

Kaji : akral, CRT, edema, tremor, Clubing finger


25
Kaji kemampuan sensasi (mengecek adakah
26 neuropati perifer dengan monofilamen)
kaji kemampuan menggerakan tangan & kaki,
27 ROM
28 kaji kekuatan otot ekstremtas atas & bawah

Nilai = (skor/28) x 100


Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 28, lalu kalikan 100
H INTEGUMEN

iswa
an 28, lalu kalikan 100
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN DENGAN KOMPLIKASI MASALAH PERKEMIHAN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Nama Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian

PERSIAPAN
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
TAHAP KERJA

Ukur tanda vital: tekanan darah, nadi,


6 respirasi dan suhu

cek nadi karotis: irama reguler/irreguler,


7 auskultasi untuk cek adanya bruit

periksa keadaan umum pasien: pucat, sesak


8 napas, Cyanosis, edema
conjuntiva: anemis/tidak,muka :
9 anemis/tidak, Butterflay Rush/tidak

Inspeksi pada mata adanya Xantelasma dan


10 corneal arcus
muka : bengkak/ tidak, ada eksoftalmus
11 atau tidak

sklera : ikterik/anikterik, edema Periorbital:


12 ada/tidak

reaksi pupil terhadap cahaya : midriasis/


13 miosis

Inspeksi mukosa mulut kering atau tidak,


pucat atau tidak, kebersihan dan adanya
stomatitis/tidak, lesi di sekitar mulut dan
14 lidah, ada jamur atau tidak

Ada pernafasan cuping hidung atau tidak


15
16 Cek peningkatan JVP
Inspeksi kulit adanya lesi atau tidak, tanda
17 infeksi, pruritus
Auskultasi suara paru terhadap edema
18 pulmonal
19 Ukur CRT, palpasi suhu akral
20 Inspeksi adanya clubbing finger
21 Inspeksi distensi kandung kemih
22 Inspeksi asites
Auskultasi bruit vaskular di area arteri
23 renalis, arteri iliaka, dan arteri femoralis

24 Ukur lingkar perut

Jika ada asites, lakukan pemeriksaan asites


dengan ballotement dan shifting dullness
25

a.Menggunakan pemeriksaan balotement

b.Menggunakan perkusi/shifting dullness

Palpasi ringan untuk mengetahui adanya


26 nyeri tekan dan lepas

27 Palpasi kandung kemih terhadap distensi

Melakukan palpasi dalam untuk ginjal,


28 normalnya tidakl teraba
Perkusi abdomen, Bladder :dullness atau
29 timpani
30 Lakukan ketok CVA : ada nyeri/tidak
Vagina: warna kulit, kebersihan dan
31 kelembaban meatus uretra, labia
penis: warna kulit, meatus uretra
Inspeksi urin output: warna, jumlah,
32 discharge, hematuri
33 Kaji edema ekstremitas

Nilai = (skor/33) x 100


Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 33, lalu kalikan 100
lalu kalikan 100
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa
Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian

Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
Pengkajian
6 Ukur tanda vital
Inspeksi umum: konjungtiva, ujung
7 kuku, mukosa mulut, mukosa bibir,
kelembaban kulit
ada pernafasan cuping hidung atau
8
tidak
9 Cek peningkatan JVP
Inspeksi kulit adanya lesi atau tidak,
10
tanda infeksi, pruritus
Auskultasi suara paru terhadap edema
11
pulmonal
12 Ukur CRT, palpasi suhu akral
13 Inspeksi adanya clubbing finger
14 Inspeksi distensi kandung kemih
15 Inspeksi asites

Auskultasi bruit vaskular di area arteri


16
renalis, arteri iliaka, dan arteri femoralis

17 Ukur lingkar perut


Jika ada asites, lakukan pemeriksaan
asites dengan ballotement dan shifting
dullness
a.Menggunakan pemeriksaan
balotement
b.Menggunakan perkusi/shifting
dullness
18
18

Palpasi ringan untuk mengetahui


19
adanya nyeri tekan dan lepas

Palpasi kandung kemih terhadap


distensi

20

Melakukan palpasi dalam untuk ginjal,


21
normalnya tidakl teraba

Perkusi abdomen, Bladder :dullness


22
atau timpani

Inspeksi:
Vagina: warna kulit, kebersihan dan
23
kelembaban meatus uretra, labia
penis: warna kulit, meatus uretra
Inspeksi urin output: warna, jumlah,
24
discharge, hematuri

25 Area CVA : nyeri atau tidak


26 Kaji edema ekstremitas

Nilai = (skor/26) x 100


Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 26, lalu kalikan 100
26, lalu kalikan 100
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN INTEGUMEN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Mahasiswa
No Pengkajian Sistem Integumen

Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
Pelaksanaan
Ukur tanda vital, perubahan TTV bisa ditemukan pada
6
pasien luka bakar
inspeksi rambut : distribusi, warna, rontok atau tidak
7
(kesehatan kulit ditandai dengan kondisi rambut)

8 Inspeksi warna kulit: pucat atau tidak ; ikterik atau tidak

9 Inspeksi konjungtiva: anemis/tidak


inspeksi wajah dan tangan : pigmentasi, carotine (warna
10 kuning-orange pada kulit secara genetik atau karena
konsumsi karotin seperti wortel)
11 Inspeksi sklera : ikterik atau tidak
inspeksi warna bibir dan mukosa mulut: lembab atau kering,
12
pucat atau tidak, eritema atau tidak
13 Kaji turgor kulit, kelembaban, tekstur, elastisitas
14 Kaji CRT dan akral (teraba dingin/tidak)
15 kaji adanya clubbing finger (karena hipoksia)
Inspeksi adanya lesi : ptekie, bula, makula, papula
16 (psoriasis). Catat lokasinya (apakah menyebar atau
terlokalisasi)

Kaji lokasi lesi atau luka. Luka tekan umumnya terjadi di


bagian tonjolan2 tulang, luka diabetik dan venous ulcer
17
biasanya ada di kaki, luka bakar bisa mengenai area mana
saja

Kaji derajat atau stage luka. Jika Luka tekan menggunakan


18 NPUAP PUSH/ Braden Scale, luka diabetik menggunakan
Wagner Classification, luka bakar menggunakan Rule of Nine

Khusus jika pasien mengalami luka operasi kaji primary and


19 secondary healing meliputi: adakah pus, dehisence, jahitan
intak atau tidak, edema dan eritema sekitar luka

Lebar, sesuai horizontal tubuh

20
Lebar, sesuai horizontal tubuh

Panjang, sesuai vertikal tubuh


20
Kaji luas luka atau dimensi luka

Kaji tipe jaringan, apakah ada jaringan nekrotik, jaringan


21
epitel di tepi luka
Kaji tipe eksudat (serous, hemoserous, sanguineous, dan
22
purulent)
23 Kaji jumlah eksudat, sedikit - sedang - banyak
Kaji dasar luka (pink, merah, kuning, hitam, hijau, atau
24
unstageable)
25 Kaji apakah luka disertai rasa nyeri atau tidak
26 Kaji kemampuan bergerak setelah terjadi luka
Kaji batas luka (wound edge) terhadap edema, maserasi,
27
jaringan nekrotik
Kaji area sekotar luka (periwound) apakah terdapat eritema,
28
teraba hangat, terlihat eksoriasi, edema
Nilai = (skor/28) x 100

Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 28, lalu kalikan 100
Mahasiswa
n 28, lalu kalikan 100
Mahasiswa
No Komponen Rencana Perawatan

1
mampu merumuskan diagnosa
keperawatan sesuai kasus dan yang
terdapat dikunci
2 Diagnosa keperawatan memenuhi
format: problem, etiologi, symptom
berdasarkan SDKI
3
terdapat kriteria hasil rencana
perawatan sesuai SLKI
4
Tujuan dan kriteria hasil dapat
mengatasi masalah yang dibuat
5

terdapat rencana perawatan: intervensi


dan aktivitas berdasarkan SIKI
6
intervensi yang digunakan dapat
menyelesaikan diagnosa keperawatan
Cara penilaian: beri tanda (ü Total
) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 6, lalu kalikan
100
Penilai,
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM PERNAFASAN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa
Nama Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian

Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
Pengkajian
6 Ukur tanda vital

7 Inspeksi keadaaan umum : penggunaan


oksigen, sianosis, sesak napas, batuk,
wheezing, stridor, cachexia
8 Inspeksi konjungtiva: anemis/tidak
9 Inspeksi adakah pernafasan cuping hidung
Inspeksi RR dan irama, catat apakah
10 irama dangkal dan cepat, normal,
dalam dan cepat

Inspeksi adanya stomatitis, central


11 sianosis
Inspeksi adanya peningkatan JVP, dan
12 deviasi trahea
Inspeksi bentuk dada, apakah simetris,
apakah bentuk dada normal atau tidak
normal (Funnel,barrel, pigeon chest)
13 kaji adanya bekas luka op, dan adanya
pemasangan Chest Drain

Inspeksi simetrisitas pergerakan dada


14 kanan dan kiri
Inspeksi pernafasan perut atau dada.
Amati apakah ada retraksi dada dan
15 penggunaan otot-otot bantu
pernafasan

16 Inspeksi kulit dada: warna, distribusi


rambut, jaringan parut, lesi, luka bakar
Inspeksi adanya asites. Peningkatan
17 diameter abdomen mengurangi
ekspansi dada
Inspeksi adanya clubbing finger.
18 Clubbing finger menjadi indikasi kondisi
hipoksia yang lama

Mengkaji fremitus fokal simetris/tidak.


Caranya: letakkan tangan di area apek
paru, minta pasien mengucapkan tujuh-
tujuh dan rasakan perbedaan getaran
di paru2 kanan dan kiri. Lakukan cara
yang sama di medial dan basal paru.
19 catat perbedaan getaran (paru2 mana
yang lebih lemah) di lembar
dokumentasi pengkajian

Palpasi pengembangan dada simetris


atau tidak, apakah ada keterlambatan
20 pengembangan dada di salah satu sisi
paru

Melakukan perkusi paru di 10 titik


anterior. Kaji adanya perubahan bunyi
resonan ke pekak atau hiperresonan.
21 Identifikasi batas paru normal

Melakukan perkusi paru di 10 titik


posterior. Kaji adanya perubahan bunyi
resonan ke pekak atau hiperresonan.
22 Identifikasi batas paru normal

Melakukan auskultasi paru di 10 titik


anterior. Identifikasi suara vesikuler
(normal) dan suara abnormal paru
(rochi atau raler). Catat area paru-paru
23 mana yang mengalami perubahan
suara paru normal

Melakukan auskultasi paru di 10 titik


posterior. Identifikasi suara vesikuler
(normal) dan suara abnormal paru
(rochi atau rales). Catat area paru-paru
24 mana yang mengalami perubahan
suara paru normal
25 Kaji telapak tangan adanya Tar
Smoking(Perokok), memar dan telapak
tangan yg menipis (penggunaan jangka
panjang streoid)
26 Kaji tremor, akral, CRT, Edema
27 Kaji adanya Asterixis (CO2 Retensi)
0 0
Nilai = (skor/27) x 100 0 0
Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa.
SKOR= Jumlah Check-list x 100 Penilai,
27
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN KARDIO- HEMATO
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa
Nama Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian

Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
Inspeksi
Ukur tanda vital: tekanan darah, nadi,
6 respirasi dan suhu

cek nadi karotis: irama reguler/irreguler,


7 auskultasi untuk cek adanya bruit
periksa keadaan umum pasien: pucat, sesak
8 napas, Cyanosis, edema
9 Inspeksi konjungtiva: anemis/tidak
Inspeksi pada mata adanya Xantelasma dan
10 corneal arcus

Inspeksi mukosa mulut kering atau tidak,


pucat atau tidak, kebersihan dan adanya
11 stomatitis/tidak
12 Inspeksi peningkatan JVP
inspeksi bentuk dada: kesimetrisan, adanya
13 bekas luka op, scar
14 Inspeksi pulsasi apeks jantung
15 auskultasi di apeks jantung
16 auskultasi di basal kiri (pulmonic)
17 Auskultasi di basal kanan (aortic)

Auskultasi Trikuspid dan Mitral


18

Auskultasi paru 10 titik untuk cek edema


pulmonal

Perkusi batas jantung : batas atas bawah


(perkusi hingga ada perubahan suara dari
dullness ke timpani), batas lateral(perkusi ICS
4 atau 5 medial ke lateral. Normal s.d mid
19 klavikula. Indikasi kardiomegali: batas bawah
ICS >5, lateral > mid klavikula)

20 Hitung CRT, normal jika < 2 dtk


inspeksi adanya perifer cyanosis, clubbing
21 finger dan splinter hemoragic pada kuku

periksa telapak tagan adanya osler node dan


jeneway lesion (kemerahan pada telapak
22 tangan yang disertai nyeri)

Inspeksi adanya perdarahan dibawah kulit


23 (Ptechie)
24 Raba nadi perifer, bisa menggunakan skala 3

Skala 3: 0 tidak ada, 1 lemah, 2 normal, 3


bounding

25 Kaji turgor kulit. Penurunan turgor


menandakan masalah cairan
26 Raba suhu akral, dingin atau hangat.
Caranya: lakukan perabaan suhu ekstremitas
dengan menggunakan punggung tangan dan
lakukan secara bersamaan di kedua
ekstremitas

27 Tentukan derajat edema edema. Sumber:


Guelph General Hospital Congestive Heart
Failure Pathway
Derajat 1: 2 mm atau kurang, pitting ringan, tidak ada
distorsi, segera menghilang setelah tekanan dilepaskan

Derajat 2: kedalaman pitting 2-4 mm, belum ditemukan distorsi, menghilang 10-25 detik
Derajat 3: kedalaman pitting 4-6 mm, edema lebih dari
1 menit. Ekstremitas yang edema terlihat bengkak

Derajat 4: kedalaman pitting 6-8 mm, terlihat lebih


dalam, pengembalian edema 2-5 menit, ekstremitas
mengalami edema penuh
0
Nilai = (skor/27) x 100 0 0 0 0
Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa.
SKOR= Jumlah Check-list x 100 Penilai,
27
iswa
0

0
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Mahasiswa

No Kegiatan Pengkajian

Persiapan

1 Menyapa pasien

2 Menjelaskan tujuan pengkajian

3 Mencuci tangan kering

4 Menggunakan Handscoon

5 Perhatiakan privasi

Pelaksanaan
Ukur tanda vital, perubahan TTV bisa
6 ditemukan pada pasien fraktur atau
multiple trauma
7 Kaji kemampuan menggerakkan tangan
kaji
dan apakah pasien
kaki serta mengalami
rentang gerak nyeri
pada otot, kesulitan menggunakan dan
8 melepaskan baju, berjalan naik dan
turun tanpa kesulitan
Kaji simetrisitas sisi tubuh kanan dan
9 kiri serta kemampuan bergerak sisi
tubuh yang simetris
kaji kemampuan berjalan, jika pasien
10 bisa berjalan, jika tidak lanjut no
berikutnya
11 Kaji kemampuan berubah posisi seperti
posisi supinasi ke sim's atau sebaliknya.
Tanyakan apakah pasien merasa pusing
12 inspeksi
atau adatampak
keluhandepan
lainnya: simetris
setelah bahu,
pembesaran pada otot bahu, bengkak
pada lutut atau bengkok, kelainan
13 inspeksi tampak samping : keadaan
bentuk kaki
tulang cervical, thoracal, lumbar, fleksi
lutut,
14 inspeksi tampak belakang, kelianan
tulang belakang, perubahan bentuk
kaki, bahu dan bengkak pada area
popliteal, perubahan bentuk kaki
15 Inpeksi adanya deformitas seperti Claw
foot, Hammer toe, Charchot, dll
16 Kaji kemampuan berpindah seperti dari
tempat tidur ke kursi roda atau dari
kursi ke tempat tidur. Tanyakan apakah
17 Kaji kekuatan
pasien merasaotot lengan
pusing, pasien atau
berputar,

18 Inspeksi munculnya ekspresi nyeri saat


pasien berubah posisi, berpindah, atau
bergerak
19 Inpeksi adanya luka fraktur,
karakteristik luka
20 kaji adanya dislokasi atau kontraktur

21 Inspeksi adanya risiko luka tekan pada


area tulang yang menonjol seperti
munculnya tanda kemerahan, teraba
22 Kaji
panaskekuatan ototyang
pada area kakitertekan
pasien

23 kaji fleksi dan exstensi lutut, kaji pasif


internal rotasi hip joint sudut 90
derajat,
24 kaji patelar tap (untuk cek efusi pada
sendi lutut)
25 kaji adanya sindroma kompartemen
seperti nyeri hebat, perifer pucat dan
dingin, tidak teraba arteri di distal
26 Kaji adanya gangguan sensasi pada area
yang mengalami fraktur atau cedera
Nilai = (skor/26 atau25) x 100

Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 14, lalu
kalikan 100

Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa.

SKOR= Jumlah Check-list x 100 Penilai,

26/ 25

( )
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM PERSARAFAN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Mahasiswa
No Pengkajian Sistem Persarafan
Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatikan privasi
Pelaksanaan
Inspeksi adanya luka pada kepala, wajah, cephal
6 Inspeksi
hematome, kuantitas
racoonkesadaran
eye, perdarahanmenggunakantelinga nilai
hidung GCSdan
7 mulut
8 Inspeksi
Inspeksi kesimetrisan penciuman
kesimetrisanpergerakan
refleks pupil (indikator
terhadap fungsi
cahaya, nervus I)
Inspeksi simetrisitas bola mata dan
9 pemeriksaan lapang pandang (indikator
kemampuan menggerakkan bola mata (indikator fungsi fungsi nervus II)
10 nervus
InspeksiIII,wajah,
IV danapakah
VI) terdapat simetrisitas (jika ya
11 terdapat
Inspeksi gangguan
mulut apakahnervusmencongVII fasialis)
atau tidak Lihat(jika ya terdapat
Minta pasien membuka mulut, tersenyum.
12 gangguan
simetrisitasnya nervus VII fasialis)
(jika tidak simetris terjadi gangguan nervus
Lakukan pemeriksaan N VIII dengan tes Rinne- Webber dan
13 V
tesdan VII)
keseimbangan :hidung-jari atau tumit-kaki (jika ada
14 tremor
Inspeksi dan past gangguan
adanya pointing indikasi
menelan penyakit
atau cerebellar)
tidak (,jika pasien
Minta
Minta pasien
pasien menjulurkan
menjulurkan lidahnya,
lidah, beri lihat apakah
sensasi rasalidah
pahit,
15 tersedak,
tertarik terdapat
ke satu gangguan nervus IX dan X)
manis, dan asin sisi
(jika(jika
adaya, mengindikasikan
gangguan N VII makagangguan
sensasi di
16 nervus XII)
anterior lidah bermasalah, jika gangguan nervus X maka
17 gangguan di posteriormengangkat
Inspeksi kemampuan lidah) bahu dan menggerakkan
18 leher (jika
Inspeksi ada
kemampuanmasalah, indikasi
bergerak gangguan
secara mandiri nervus
dan XI)
rentang
Inspeksi
Kaji kekuatanadanya luka
otot pada
lengan :ekstremitas
Minta pasien atas, luka
mengangkat bisa
19 gerak lengan
disebabkan kanan
fraktur dan
atau kiri
trauma yang menyebabkan
tangan,
Jika pasien jikatidak
langsung
mampu terjatuh lagi
mengangkat kekuatan
tangan, otot
minta3. Jika bisa
pasien
20 gangguan
melawan persarafan
gravitasi beri beban, Jika tidak mampukekuatanmenahan
menggeser
lakukan tangannya,
general inspeksi jika
padamampu menggeser
area ekstremitas untuk 5.
21 beban
otot 2, kekuatan
jika tidak ototmampu 4, jika mampu
menggeser menahan tonuskekuatan
raba massa otot, jika
mengidentifikasi
Kaji titikkekuatan
dermatom adanya
(cektidakscar,
sensasi kehilangan
kulit) memberikan ototstimulus
22 teraba
(wasting 1, jika
of muscle), kapas
gerakan kekuatan
yang 0
tidak central
disadaripointpada
halus menggunakan pada bagian
23 ekstremitas, fasikulasi (fasciculation),
(sternal angle/dahi), lengan (cek titik C3, C4, C5, T1, dan tremor pada
C6, C7
24 dan C8) bandingkan lengan kanan dan kiri, lanjutkan

Cek vibrasi dengan garpu tala (letakkan area strenum),


letakkan pada samping ujung ibu jari tangan dan
instruksikan pasien untuk berespon "stop" jika sudah tidak
25 merasakan getaran dari garpu tala
Inspeksi
Inspeksi kemampuan
adanya luka bergerak
pada secara mandiri dan
lukarentang
26 Kaji
gerakkekuatan
ekstremitasotot lengan
bawah :ekstremitas
Mintadan
kanan pasienbawah,
kiri mengangkat bisa
disebabkan
tangan, fraktur
jikatidak
langsungatau trauma
terjatuh yang menyebabkan
lagi kekuatan otot 3. Jika bisa
27 Jika pasien
gangguan mampu
persarafan mengangkat tangan, minta pasien
melawan
menggeser gravitasi beri
tangannya, beban,
jika Jika
mampu tidak mampu
menggeser menahan
kekuatan
28 Kaji
bebantitik dermatom (cek sensasi kulit) dengan memberikan
otot 2, kekuatan
stimulus jika tidak
halus
otot
mampu 4, jika
menggunakan
mampu
menggeser menahan
tonuskekuatan
raba bagian
kapas pada otot, jika5.
central
29 teraba kekuatan 1, jika tidak kekuatan 0
point (sternal angle/dahi), area femur, tibia dan fibula
30 hingga ke ujung jari (cek titik L2, L3, L4, L5, S1, dan S2)

Cek vibrasi dengan garpu tala (letakkan area strenum),


letakkan pada samping ujung ibu jari kaki dan instruksikan
pasien untuk berespon "stop" jika sudah tidak merasakan
31 getaran darifisiologis
Kaji refleks
refleks garpu tala
lengan : refleks bicepdan
dan tricep. Hasil:
Kaji fisiologis kaki : refleks patella
32 +1 hiporefleks,
gastrocnemius. +2 normo
Hasil: +1 refleks, +3 hiperrefleks
hiporefleks, +2 normo refleks, +3
Kaji refleks patologis seperti : Babinski, kaku kuduk,
33 hiperrefleks
Brudzinsky I dan II, Laseq atau Kernig. Hasil pemeriksaan (+)
34 menunjukkan infeksi intraserebral
Total
Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa.
SKOR= Jumlah Check-list x 100 Penilai,
34

(
a

Mahasiswa
)

Anda mungkin juga menyukai