Etik 5
Etik 5
1 juga berdimensi sebagai institusi sosial, demikian dikutip dari buku bahan ajar Kemdikbud bertajuk
'Corporate Social Responsibility (CSR) oleh BP-PAUD dan Dikmas.
Konsep etika bisnis dan tanggung jawab sosial memiliki identitas yang berbeda. Rodin (2005:561),
berpendapat bahwa teori pemangku kepentingan normatif dalam CSR yang mengambil filosofi
2 dari etika, menegaskan bahwa perusahaan bisnis ‘secara moral’ bertanggung jawab untuk menjaga
kepentingan kelompok pemegang saham yang lebih besar yang dapat mencakup pemilik, pelanggan,
vendor, karyawan, dan komunitas daripada pemegang sahamnya, yaitu pemilik bisnis itu sendiri.
Nama: Haidar Arif Rabbani
NIM: 215030400111016
Salah satu dasar utama teori pemangku kepentingan normatif adalah konsep bahwa proses internal
organisasi mempengaruhi pemangku kepentingan yang diidentifikasi dan harus didasarkan pada
3 filosofi moral dan etika. Seluruh pengambilan keputusan harus memperhitungkan dampaknya
terhadap seluruh pemegang sahamnya dan harus memiliki nilai moralnya sendiri di luar keuntungan
finansial perusahaan (Donaldson dan Preston, 1995 seperti dikutip dalam Parmar et al 2010).
Etika Bisnis dan
Tanggungjawab Sosial
Perusahaan (CSR) tata kelola, risiko, kepatuhan