Makalah Terapi Somatik
Makalah Terapi Somatik
TERAPI SOMATIK
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas Mata Kuliah
Keperawatan Psikiatri
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Dosen Pengampu
Ns. Ulva Suryani M,Kep.,Sp.Kep.J
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul “Terapi Somatik” tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Psikiatri.Selain itu, tugas ini
bertujuan menambah wawasan bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Terima kasih kepada Ns.Ulva Suryani M,kep.,Sp,Kep,J. sebagai dosen matakuliah
Keperawatan Maternitas di Stikes MercubaktiJaya Padang yang telah memberikan tugas
mengenai makalah ini, sehingga pengetahuan penulis dalam penulisan makalah ini makin
bertambah dan hal ini sangat bermanfaat untuk penulis dikemudian hari.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan
pihak lain yang berkepentingan lain pada umumnya.
kelompok 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
A. Pengertian terapi somatic……………………………………………………….
B. Tujuan terapi somatic……………………………………………………………
C. Jenis-jenis terapi somatic……………………………………………………….
D. Teknik terapi somatic…………………………………………………………..
E. Manfaat terapi somatic…………………………………………………………
B. Rumusan Masalah
1 Pengertian terapi somatik
2. Tujuan terapi somatik
3. Jenis-jenis terapi somatik
4. Teknik terapi somatic
5. Manfaat terapi somatik
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian terapinsomatik
2. Mengetahui tujuan terapi somatik
3. Mengetahui jenis-jenis terapi somatik
4. Mengetahui manfaat terapi somatic
5. Mengetahui bagaimana manfaat terapi somatic
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TERAPI SOMATIK
Terapi somatik, juga dikenal sebagai terapi pengalaman somatik, adalah terapi
yang bertujuan untuk mengatasi PTSD dan masalah kesehatan mental dan
emosional lainnya melalui hubungan pikiran dan tubuh. Pendekatan yang berpusat
pada tubuh ini bekerja dengan membantu melepaskan stres, ketegangan, dan
trauma dari tubuh. Berbeda dengan terapi kesehatan mental standar, seperti CBT
yang berfokus pada pikiran, terapi somatik menggabungkan modalitas yang
berorientasi pada tubuh seperti menari, pernapasan, dan meditasi untuk
mendukung penyembuhan mental. Selain itu, sesi terapi pengalaman somatik
meliputi terapi bicara dan latihan pikiran-tubuh.
3. TERAPI ELEKTROKONVULSIF
a. Terapi elektrokonvulsif (ECT) adalah suatu pengobatan untuk menimbulkan
kejang grand mal secara artifisial dengan melewatkan aliran listrik melalui
elektorode yang dipasang pada satu atau dua "temples" jumlah tindakan yang
dilakukan merupakan rangkaian yang bervariasi pada tiap pasien tergantung : pada
masalah pasien dan respons terapeutik sesuai hasil pengkajian selama tindakan.
Rentang jumlah yang paling umum dilakukan pada pasien dengan gangguan
afektif antara enam sampai 12 kali, sedangkan pada pasien skizofrenia biasanya
diberikan sampai 30 kali. ECT biasanya diberikan 3 kali seminggu atau setiap
beberapa hari, walaupun sebenarnya bisa diberikan lebih jarang atau lebih sering.
Walaupun sebagai terapi ECT cukup aman, akan tetapi ada beberapa kondisi
merupakan kontra indikasi diberikan terapi ECT
b. Kontraindikasi
a. Tumor intra kranial, karena ECT dapat meningkatkan tekanan intra kranial
b. Kehamilan, karena dapat mengakibatkan keguguran
c. Osteoporosis, karena dengan timbulnya grandmall dapat berakibat terjadinya
fraktur tulang
d. infark miokardium, dapat terjadi henti jantung
e. Asthma bronkial, karena ECT dapat memperberat penyakit ini
c. Indikasi
1. Penyakit depresi berat yang tidak berespons terhadap obat antidepresan atau
pada pasien yang tidak dapat menggunakan obat
2. Gangguan bipolar dimana pasien sudah tidak berespons lagi terhadap obat
3. Jika efek sampingan ECT yang diantisipasikan lebih rendah daripada efek
terapi pengobatan, seperti pada pasien lansia dengan blok jantung, dan selama
kehamilan
4. FOTO TERAPI
Foto terapi atau terapi sinar adalah terapi somatik pilihan. Terapi ini diberikan dengan
memaparkan klien pada sinar terang 5-20x lebih terang daripada sinar ruangan.
Klien biasanya duduk, mata terbuka 1,5 meter didepan klien diletakkan lampu
setinggi mata. Waktu yang dilaksanakan foto terapi bervariasi dari orang per
orang. Beberapa klien berespons kalau terapi diberikan pada pagi hari, sementara
yang lain lebih berespon kalau diberikan pada sore hati. Efek terapi ditentukan
selain oleh lamanya terapi juga ditentukan oleh kekuatan cahaya yang digunakan.
Dengan kekuatan cahaya sebesar 2500 lux yang diberikan selama 2 jam sehari
efeknya sama dalam menurunkan depresi dengan terapi dengan kekuatan cahaya
sebesar 10.000 lux dalam waktu 30 menit sehari. Terapi sinar sangat bermanfaat
dan menimbulkan efek yang positif. Kebanyakan klien membaik setelah terapi
dihentikan. Keuntungan yg lain klien tdk akan mengalami toleransi terhadap
terapi ini.
a. Indikasi :
Fototerapi dapat menurunkan 75% gejala depresi yg dialami klien akibat perubahan
cuaca (seasonal affective discorder (SAD), misalnya pada musim hujan atau
musim dingin (winter) dimana terjadi hujan mendung terus menerus yg bisa
mencetuskan depresi pada beberapa orang
b. Mekanisme Kerja :
Fototerapi bekerja berdasarkan ritme biologis sesuai pengarih cahaya gelap terang
pada kondisi biologis. Dengan adanya cahaya terang terpapar pada mata akan
merangsang sistem
c. Efek Samping :
Kebanyakan efek samping yang terjadi meliputi ketegangan pada mata, sakit kepala,
cepat terangsang, insomnia, kelelahan, maut, mata menjadi kering, keluar sekresi
dari hidung dan sinus.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu somatic terapi ( terapi fisik ) pada klien gangguan jiwa adalah
pemberian obat psikofarmaka, Psikofarmaka adalah sejumlah besar obat farmakologis
yang digunakan untuk mengobati gangguan mental, obat-obatan yang paling sering
digunakan di Rumah Sakit Jiwa adalah Chlorpromazine, Halloperidol dan
Trihexypenidil. Obat-obatan yang diberikan selain dapat membantu dalam proses
penyembuhan pada klien gangguan jiwa, juga mempunyai efek samping yang dapat
merugikan klien tersebut, seperti paskinsonisme, pusing, sedasi, pingsan, hipotensi,
pandangan kabur dan konstipasi, untuk menghindari hal tersebut perawat sebagai
tenaga kesehatan yang langsung berhubungan dengan pasien selama 24 jam, harus
mampu mengimbangi terhadap perkembangan mengenai kondisi klien, terutama efek
dari pemberian obat psikofarmaka.
Dengan demikian berarti bahwa pengetahuan hanya merupakan salah satu
faktor yang dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan asuhan keperawtan dalam
pemberian obat pada klien gangguan jiwa, dimana masih ada faktor lain yang
mempengaruhi seperti : sikap perawat terhadap pelaksanaan, protap pelaksanaan dan
kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi pelaksanaan asuhan keperawatan dalam
pemberian obat
DAFTAR PUSTAKA
http://www.docstoc.com/docs/51615838/PERAN-PERAWAT-PADA-REHABILITASI-
KLIEN-GANGGUAN-JIWA
http://satriadwipriangga.blogspot.com/2011/11/psikofarmaka.html
Struart, G. W and sundeen. (1995) Principle and practice of psychiatric Nursing.5th ed. St
Louis Mosby Year Book.